Sunday 27 March 2022

Arsella Hasna Hilyani

 Arsella Hasna Hilyani



Part 1 Tag: Vanilla Sex, Flashback "Ahh, iya terus Abi. Umi bentar lagi sampai. Sodok yang kenceng Abii.." Erangku yang hampir mencapai klimaks. "Iya Umi, ini Abi juga sebentar lagi sampai. Kita keluar bareng ya Umiku sayang". Splok.. Splokk.. Splokkk.. PART 11 "Dilution" Part 11a Crot Part 11b Crot Part 11c Crot Part 11x Crot PART 12 "Revelation" Part 12a Crot Part 12b Crot _ _ [Fani Side Story] Part 12c Crot _ _ [Fani Side Story] PART 13 "Proposal" Part 13a Crot Part 13b Crot Part 13c Crot PART 14 "Hurdle" Part 14a Crot Part 14b Crot Part 14c Crot PART 15 "Breakout" - Fani side story Part 15a Crot Part 15b Crot PART 16 "Dystopia" Part 16a Crot Part 16b Crot Part 16c Crot Part 16d Crot Part 16e Crot PART 17 "Changeover" Part 17a Crot Part 17b Crot 3/27/22, 9:16 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/ 7/17 "Ahhh Abiii, ahhh... Umi sampaiii, ahhh...". "Ughh, Abi juga Umi. Ughhh...." Aku bisa merasakan semburan hangat sperma suamiku menyiram dinding rahimku. Suamiku mendiamkan penisnya sesaat, sebelum beberapa waktu kemudian suamiku mencabutnya dari vaginaku. Aku merasakan ada lelehan sperma hangat mengalir di pahaku. "Mani Abi kayaknya banyak banget nih masuk ke rahim Umi. Semoga yang kali ini jadi ya Umi. " Kata suamiku sambil mengelus-elus perutku yang langsing ini. ------ Sebelumnya perkenalkan namaku Arsella Hasna Hilyani biasa dipanggil Sella. Umurku saat ini 24 tahun. Dari kecil hingga dewasa aku tinggal di kota pelajar. Suamiku bernama Bagas. Aku dan Mas Bagas menikah dua tahun yang lalu. Mas Bagas dekat dengan Ayah dan Ibuku dan mereka meminta aku untuk mau menerima Mas Bagas menjadi suami. Aku dibesarkan di lingkungan yang relijius dan menjunjung tinggi akhlak. Ayah dan Ibuku termasuk pemuka agama di tempat kami tinggal. Tapi bukan berarti aku kuper alias kurang pergaulan. Aku punya banyak teman baik cewek maupun cowok yang sering main bareng. Aku juga pernah merasakan pacaran waktu SMA dan Kuliah walaupun nggak neko-neko, hanya jalan bareng, makan, nonton. Tentu saja tanpa sepengetahuan orang tuaku. ------ "Abi capek banget nih, Umi. Mandinya besok subuh aja yuk?" kata Mas Bagas "Iya, Jangan lupa ambil wudhu dulu sebelum tidur ya Abi. Sini Umi bersihin penis Abi pakai mulut Umi dulu.." Ujarku sambil mengerlingkan mata ke arah suamiku dan mendekatkan mulutku ke batang penis suamiku. Aku kemudian menjilati ujung penisnya dan mengulumnya. "Slurp, slurpp, clop, cloppp." Tak lupa aku juga menjilati batang penisnya. "Ughhh Umi, nikmat banget. Umi memang pinter memanjakan suami. Nggak menyesal Abi nikah sama Umi. Ugghhh.." suamiku mengerang keenakan. "Iya Abii. Umi doyan banget nih penis Abi. Slurp, sluurpp, clopp" sambil aku terus menjilati dan mengulum penis suamiku. Bisa dibilang ini hobi baruku, yang baru aku sukai beberapa waktu terakhir ini. Setelah dirasa sudah bersih, Suamiku kemudian berlalu ke kamar mandi. Aku sebenarnya capek juga, ini adalah orgasmeku yang kedua hari ini, setelah tadi sore aku mencapai klimaks yang pertama. Aku lalu memakai baju tidur model kimono, sambil mengambil hape yang ada di meja di samping ranjang. Ada beberapa notifikasi yang masuk yang langsung aku buka. Mas Diki: "Sayang..." Mas Diki: "Hmm.. Nggak dibalas nih, lagi asik main sama suami ya?" ............…..... Aku: "Iya, Ayang. Kita habis main satu ronde tadi", M Diki "O h k l k k ?" 3/27/22, 9:16 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/ 8/17 Mas Diki: "Oooh, keluar nggak kamunya?" Aku: "Keluar dong. Capeeekk niiih..", Mas Diki: "Hehe, iya capek dong. Tadi sore kamu sempat ngecrot juga kan? Dasar binor binal nih cewek satu ini. Eh, besok jadi ke rumah?". Aku: "Hihihi, biarin binal. Habisnya kamu ngompor2in terus sih. Sampai2 tadi sore aku ngecrot garagara vibrator yang kamu kirim. Iya besok jadi, agak siangan ya, paginya suamiku baru mau berangkat ke luar kota". Tak lama suamiku selesai dari kamar mandi dan langsung rebahan di kasur. Buru-buru aku sembunyikan chat tadi dari sumiku. Akupun kemudian gantian bersih-bersih lalu menyusul suamiku yang ternyata sudah tidur duluan. Flashback Mas Diki adalah temanku sejak aku masih SMA. Aku memanggilnya Mas karena dia lebih tua dariku. Dia tinggal di kos karena bukan orang asli kota ini dan disini hanya sekolah saja. Kita berbeda sekolah dan ketemu pertama kali saat ada pertemuan perwakilan OSIS dari sekolah kami masing-masing. Waktu itu dia yang pertama kali ngajak kenalan. Dia meminta nomor hapeku untuk keperluan koordinasi kegiatan OSIS, awalnya aku enggan memberikannya. Aku tidak biasa memberikan nomor hape ke sembarang orang apalagi ini cowok, bisa-bisa aku diceramahin habis-habisan sama orangtuaku. Tapi ternyata dia dapat juga nomorku dari salah satu temanku. Berawal dari situ kita sering kontak-kontakan untuk urusan OSIS antar SMA. 3/27/22, 9:16 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/ 9/17 Arsella Hasna Hilyani Suatu hari Mas Diki mengungkapkan perasaannya padaku kalau dia suka sama aku. Aku sih menganggapnya hanya teman biasa. Tampangnya juga biasa-biasa aja. Aku lalu bilang kalau belum mau pacaran. Memang saat itu aku belum pernah pacaran, dan beberapa cowok lain juga aku tolak. Mas Diki menerima alasanku dan nggak masalah kalau kita hanya berteman. Kami lalu sering ngobrol via chatting dan ternyata Mas Diki ini nyambung banget sama aku. Semasa kami kuliah, kami juga masih sering kontak dan ngobrol. Pernah juga sesekali ketemu karena kami sama-sama melanjutkan kuliah di kota ini. Termasuk saat-saat aku pacaran dengan cowokku, ketika ada masalah aku biasa cerita ke Mas Diki. Yang nggak aku sukai kadang saat kami sudah ngobrol panjang lalu diarahkan ke hal-hal jorok dan porno. Kalau sudah gini, biasanya nggak aku balas lalu aku matikan saja hapeku. Beberapa waktu berlalu, sesaat sebelum aku lulus wisuda, tibalah Mas Bagas. Selisih usiaku dengan 3/27/22, 9:16 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/ 10/17 Report ian trg, wens87, welldone and 257 others Kalau tidak bisa melihat gambar dalam thread, kemungkinan browser Anda menggunakan fitur adblocker May 7, 2020 . #2 Report  Like basketerboyz123, Rizmy, Faqihtaufiqul and 4 others Mas Bagas hampir 7 tahun. Mas Bagas ini teman dari Ayahku. Beberapa waktu belakangan sebelum kami menikah Mas Bagas sering sekali ke rumah. Aku sempat heran apa Ayah ada bisnis dengan Mas Bagas atau apa. Dan setelahnya aku tau kalau aku sudah dijodohkan dengan Mas Bagas. Aku sempat galau dengan perjodohan itu. Aku ceritakan ke Mas Diki kegalauanku saat itu. Mas Diki cukup bijak, dia bilang nggak baik kalau aku menolak keinginan orangtuaku. Sudah seharusnya aku berbakti kepada orangtuaku dengan memenuhi keinginannya. Begitu kata Mas Diki. Aku sebenarnya berharap Mas Diki yang melamarku saat itu. Tapi mungkin tidak karena dia juga baru lulus kuliah dan sedang mencari kerja sana-sini. Atau mungkin juga karena dia dulu sudah pernah menembakku tapi aku tolak. Akupun memutuskan untuk menikah dengan Mas Bagas yang baru aku kenal itu. Malam pertama setelah pernikahan kami lalui biasa saja. Setelah selesai berbenah dan bersih-bersih, aku dan Mas Bagas duduk di pinggir kasur. Kami agak kikuk, karena sebelumnya memang belum pernah ngobrol. Tiba-tiba Mas Bagas mencium bibirku. Aku kaget lalu refleks menekan dadanya. Lalu aku tersadar kalau aku sudah sah menjadi miliknya. Aku kemudian mengendurkan dorongan tanganku dari dadanya. Mas Bagas menaikkanku ke tempat tidur, lalu melepas semua bajuku dan bajunya. Di kasur, Mas Bagas menindihku sambil menciumku. Tiba-tiba dari bawah aku merasakan ada benda keras dan hangat menusuk-nusuk vaginaku. Hatiku berdebar-debar dengan kencang saat itu. Sambil masih berciuman, Mas Bagas terus berusaha memasukkan penisnya ke vaginaku. Butuh waktu lama karena kami sama-sama belum pernah melakukan hal ini. Aku juga hanya diam saja di bawah sambil merasakan penisnya berusaha memasuki liang vaginaku. Beberapa lama kemudian masuklah penis itu ke vaginaku. Sakit sekali rasanya, seperti luka perih. Aku hanya bisa diam dan menahan sambil mencoba menikmati momen ini. Mas Bagas lalu menggerakan pinggulnya perlahan-lahan, memompa penisnya keluar masuk liang vaginaku. Lamakelamaan aku mulai bisa menikmati persetubuhan ini. Mas Bagas terus memompa penisnya di atasku. Hingga beberapa saat kemudian tiba-tiba tubuhnya seperti mengejang, aku lalu merasakan cairan hangat di dalam vaginaku. Inilah pertama kali sperma masuk ke dalam tubuhku. Perasaanku campur aduk antara sakit, bahagia, dan nikmat. Kamipun tertidur pulas setelahnya. Setahun pernikahanku berlalu dan kami belum dikaruniai anak. Kami sudah memeriksakan diri ke Dokter dan kata dokter tidak ada permasalahan dengan reproduksi kami. Yah, hanya belum rezeki saja. Aku dan Mas Diki juga masih sering chat. Karena aku sudah menikah, kadang-kadang aku menimpali ketika diajak membahas masalah seks. Aku juga sedikit banyak belajar dari Mas Diki terkait masalah ranjang ini. End of Part 1

 

Flashback continues Baru kuketahui Setelah menikah, Gairah seksku ternyata sangat tinggi. Hampir setiap malam aku ajak Mas Bagas berhubungan badan. Setahun setelah pernikahanku, Aku dan Mas Diki masih sering chat. Karena aku sudah menikah, kadang-kadang aku menimpali ketika diajak membahas masalah seks. Aku juga sedikit banyak belajar dari Mas Diki terkait masalah ranjang ini. Aku tau cewek juga bisa orgasme dari Mas Diki yang memberitahuku. Tadinya aku kira ketika keenakan sedang bersetubuh itu namanya Orgasme. Hihi, ternyata aku salah. Mas Diki juga memberitahuku posisi seks yang aneh-aneh lewat gambar-gambar dan video bokep. Awal-awal aku merasa jijik dengan gambar dan video seperti ini, lama kelamaan aku terbiasa juga, bahkan kadang aku praktekan dengan Mas Bagas ketika kami sedang berhubungan badan. Mas Bagas kadang bertanya dari mana aku belajar hal-hal seperti ini. Aku tersenyum saja dan bilang belajar dari teman-teman cewekku, padahal belajar dari bokep. Seiring berjalannya waktu, Mas Bagas yang bekerja sebagai kontraktor makin kebanjiran proyek. Dia juga mendapat promosi jabatan yang mengharuskannya sering keluar kota. Seperti hari ini sudah hari kedua Mas Bagas keluar kota, dan gairah seks ku sedang tinggi-tingginya. Lalu tiba-tiba hapeku berdering. Aku lihat ternyata Mas Diki yang telepon. Aku angkat saja karena tidak ada suamiku ini dan kupikir sambil mengalihkan pikiranku. "Halo Assalamu'alaikum Sella" "Halo, Mas Diki. Ada apa nih telpon malam-malam?" "Kangen aja aku Dek sama suara seksimu" "Halah kebiasaan gombalnya. Aku tu dah nikah lho, Mas. Kamu makanya cari istri sana biar ada yang bisa diajak ngobrol." "Kalau ada istri aku nggak bisa nelponin kamu malam-malam gini dong, Dek. Eh, Mas Bagas keluar kota ya? Tumben kamu bisa angkat telponku dan nggak bisik-bisik." Hampir satu jam lamanya kami ngobrol ngalor ngidul membahas apa aja, mulai dari teman-teman kami, aktifitas kami, sampai akhirnya menjurus kearah soal ranjang. Mas Diki sudah tau kalau gairah seksku tinggi dari intensitas berhubungan badanku dengan suamiku yang pernah aku ceritakan ke dia. "Hah, apa itu Phone Sex, Mas? Seksnya pakai telepon gitu, emoh aku ditusuk-tusuk begituan." "Ealah, cantik-cantik kok kuper. Jadi kamu telponan sama Mas Bagas, terus kalian saling bicara menggoda satu sama lain senakal mungkin. Mas Bagas sambil ngocok penisnya, kamu sambil grepegrepe badanmu juga. Kamu bisa sambil remas-remas tetek kamu, elus-elus vagina kamu, sampai kamu ngecrot." b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762 11/19 "Hiii, hoekk. Emang bisa kaya gitu? Aku juga nggak yakin Mas Bagas bisa deh telponan kaya gitu." "Ya kamu yang ngajarin lah, Dek. Kan ini buat kamu juga biar nggak kentang kalau ditinggal suamimu." Ada benarnya juga apa yang dikatakan Mas Diki. Aku memang sering uring-uringan kalau ditinggal suami sendirian tanpa seks seperti ini, "Iya juga sih. Tapi aku malu e, apalagi belum pernah, Mas." "Hmmm.. Tak ajarin sini mau nggak?" Tanya Mas Diki "Heh, sama kamu, Mas? Gimana yaaa.." kataku bimbang "Iyalah sama aku. Gini aja kamu bayangin aku ini Mas Bagas yang lagi di depan kamu." "Hmmm... Tapi kita nggak saling ngapa-ngapain kan, Mas? Aku kan istri orang." tanyaku "Ya enggaklah kan kamu disitu aku disini, kita telponan kaya gini." Aku sejujurnya masih bimbang antara penasaran akan sensasinya dan khawatir mengkhianati suamiku "Hmmmmm.. Gimana ya, Mas. Aku penasaran sih.... Yaudah boleh deh, Mas,. Tapi jangan lama-lama ya, Mas." "Oke. Kita langsung mulai aja. Kamu ini lagi duduk?" Tanya Mas Diki. "Iya, Mas. Aku lagi di sofa." jawabku. "Sekarang coba kamu lepas semua baju kamu sampai telanjang." "Hah, kok telanjang, Mas.. Isin aku, Mas" , sergahku "Lho. Lha wong ini kan phone sex, masa iya seks pakai baju. Piye to", balas Mas Diki, "Gini aja Dek, kalau kamu masih ragu-ragu. Biar agak nyaman, kamu pakai Jilbab kamu, tapi jangan pakai yang selain selain jilbabnya." "Ih Mas, masa pakai Jilbab tapi telanjang" balasku "Lha aku kan tetep nggak bisa liat kamu, to Dek..." Kata Mas Diki mencoba meyakinkanku Butuh beberapa saat untuk aku memutuskan "Yaudah deh Mas. Bentar ya". Aku kemudian masuk ke kamar, lalu melepas dasterku lalu bra dan cdku aku tanggalkan. Aku memilih menggunakan jilbab bergo instan warna hitam. Setelah kupakai, aku kembali berjalan ke sofa ruang tengah. Aku angkat hpku yang daritadi belum aku matikan. "Mas Aku sudah di sofa nih" "Pi S k h di l d k j k h h di j f h d k b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762 12/19 "Pinter. Sekarang hpnya di-loudspeaker aja terus kamu taruh hapenya di ujung sofa menghadap kamu. Kamu duduk di ujung sofa yang lain ya, menghadap hapemu, biar suara loudspeaker nya jelas", perintah Mas Diki. Akupun lalu sedemikian rupa mengatur posisiku. Aku taruh hapeku di depanku seolah-olah aku sedang akan difoto selfie. Tapi dengan posisi layar hape mati, karena kami hanya telponan. Aku yang memang belum tau beginian hanya mengikuti perintahnya. "Kamu cuma pakai jilbab aja kan ini?" Tanya Mas Diki lagi. "Mm, iya Mas... Tapi agak gimana gitu, pakai jilbab kok telanjang.."jawabku "Yaudah nggak papa", kata Mas Diki mencoba meyakinkanku."Yuk kita mulai aja. Sekarang aku panggil kamu Umi, kamu panggil aku Abi, kaya biasanya sama Mas Bagas kamu gitu kan? "Iya, Mas.." jawabku. Lalu Mas Diki pun memulainya. "Halo Umi, Abi sudah sampai hotel nih." "Halo Mas.. eh, Abi.. iya, Gimana perjalanannya, Abi?" Jawabku yang agak gugup. Tapi aku tetap berusaha melanjutkannya. "Lancar tadi Umi. Umi sendirian aja di rumah?" "Iya, Abi. Tadi habis beberes rumah, capek. Ini lagi rebahan di sofa." "Ooh. Umi tadi waktu di Bandara, Abi lihat ada ibu-ibu Ummahat mirip Umi cantiknya." "Ih Abi, kok matanya jelalatan gitu sih. Awas ntar ya." balasku yang juga sudah mulai terbawa suasana. "Hehe, iya nih. Abi jadi kangen sama Umi." "Kangen sama Umi apa punyanya Umi?" tanyaku dengan nada segenit mungkin. "Hehe, kangen memeknya Umi juga dong... Umi nggak kangen kontol Abi?" Tanyanya. Aku kaget, baru sekali seumur hidup aku mendengar kata itu di dalam konteks ini. "Ih, apaan sih Abi. Kok jorok gitu.." gerutuku. "Iya Abi, Umi juga kangen kon... Ppenis Abi" jawabku. "Bukan penis Umi, tapi kontol. Ayo coba bilang." "I Iya, Abi.. kontol." Jawabku. Ada sensasi yang lain ketika aku mengucap kata itu ke orang lain yang bukan suamiku. "Ugghhh.. Umi..." Kudengar nafas Mas Diki sudah mulai memberat. Aku hanya membayangkan dia sedang mengelus-elus batang penisnya. "Kontol Abi kangen nih sama memek Umi, sama toket Umi juga. Sini Abi remes toket Umi." Aku pun secara refleks mulai memegang tetekku, meremas-remasnya. "M hh " T k d k l i d h b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762 13/19 "Mmmphh..." Tak sadar, aku pun mulai mendesah. "Ugghhh... Umi... Abi kangen desahan Umi. Mendesah yang kenceng, Umi, buat Abi." "mmmpphhh.. ohh... Mmphhh..." desahku sambil terus memainkan tetekku. Aku makin intens meremas-remas tetekku, sambil sesekali aku pilin-pilin putingku yang kecoklatan ini. "Mmmpphhh... Ahhh.. Abi..." Aku makin kencang meremas-remas tetekku. Tangan kananku memainkan tetek sebelah kanan, dan tangan kiriku memainkan tetek sebelah kiri. Terus aku lakukan dengan gerakan memutar, memijat "Ohh ahhhh, Abi...." "Ughhh, Umi... Umi seksi banget sih suaranya. Kontol Abi sudah keras nih. Abi gesek-gesekin di memek Umi ya.." Aku secara refleks membimbing tangan kananku turun ke arah vaginaku, dengan tangan kiriku masih tetap intens memainkan tetekku sebelah kiri. Aku lalu mulai memegang-megang vaginaku. Jujur seumur hidup aku tidak pernah melakukan masturbasi. Aku tau masturbasi tapi tidak pernah melakukannya. Ada rasa agak jijik saja. Tapi kali ini dengan orang yang bukan suamiku walaupun hanya via telepon, karena sudah sangat terangsang aku mulai memberanikan menyentuh vaginaku. "Ugghhh.. kontol keras Abi Abi gesekkan ke klitoris Umi ya.. Ughh..." Aku kemudian mulai menyentuh sendiri klitorisku. Memain-mainkannya dengan jari-jari tangan kananku. "Oohhh... Abi..." desahku. Ternyata senikmat ini memainkan vagina sendiri. Aku mulai lebih intens memainkan klitorisku. Sambil menggesek-gesekkan jariku juga ke bibir vaginaku. "Ahhhh.. Ohhh... Abii..." Ternyata vaginaku sudah mulai mengeluarkan pelumasnya. Tanganku berasa licin dan basah. Ini membuat permainan di vaginaku lebih terasa nikmat. "Ohhhh.. Abii, Umi kok becek gini sih.. ohhhh... Ahhhh..." "Ugghhhhh.. Umii, kontol Abi sudah keras banget nih.. Emutin dulu dong Umii..." "Ahh.. Abi... Umi kan belum pernah emut kontol Abi.. Ahhh.. Ohhhh.. " jawabku dengan mendesah sambil tetap memainkan tetek dan vaginaku. "Ugghhhhh, iya Umi... Dicoba dulu ya Umi, pasti Umi bakal doyan nanti.. Ughh..." rayu Mas Diki. "sekarang Umi coba masukkan satu jari Umi ke mulut Umi ya.. Ughhh.." Aku lalu memindahkan tangan kananku yang sudah berlumuran cairan vagina ini ke arah mulutku. Pelan-pelan aku masukkan jari telunjukku ke mulutku sambil tangan kiriku tetap memainkan tetekku bergantian kanan dan kiri. Aku mulai menghisap-hisap jari telunjuk yang berada di mulutku. "Hmmmmppphh... Hmmmmppphh.. clop.. clop.." desahku sambil intens memasuk- masukkan jari telunjukku. "Hmmmpph... Hmppphhh.. Cloppp.. cloppp.." "ugghhh... Umii... Kontol Abi enak banget diemut sama Umi.. besok-besok emut lagi yaa.. Ughhh.." b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762 14/19 "Hmmmmppphh... Hmmmmppphh.. clop.. clop.." Aku hanya bisa mendesah karena mulutku tersumpal jariku sendiri. "Ugghhh.. Umii.. Abi nggak tahan nih, Abi masukkin kontol Abi ke memek Umi yaa.." "Hmmmpph... Ohh.. Ahhh... Iya, Abi.. Umi juga sudah nggak tahan.." jawabku. "Uggghhh.. sekarang masukkin jari Umi yang tadi di mulut Umi ke lubang memek Umi ya.. sedikit aja dulu..." Karena sudah terangsang berat, akupun mengikuti arahan Mas Diki. Aku pindahkan jari telunjuk ku ke depan lubang vaginaku, aku gesek-gesekkan ke bibir vaginaku. "Ohhh.. Ahhh.. Abi.." Lalu perlahan aku masukkan ujung jari telunjukku sampai satu ruas jari. "Ohhhhh... Ahhhhhhhh.... Abii..." erangku penuh kenikmatan. Ini kali pertama ada benda lain selain penis suamiku yang masuk ke lubang vaginaku. Mungkin karena aku sudah terangsang berat, sekaligus aku sudah birahi tinggi karena ditinggal kerja suamiku, sehingga pengalaman ini terasa sangat nikmat.. "Hmmmmppppphh... Ohhhhh...." Aku perlahan memompa jariku itu keluar masuk lubang vaginaku. "Clepp... Clepp... Clepp..." "Ohhhh... Ahhhhhh.. Hmmmppphhhh..." Suara keluar masuk jariku di vaginaku bersahutan dengan desahanku yang makin mengeras. Aku juga masih mendengarkan desahan nafas berat Mas Diki di ujung telepon sana, walaupun kalah keras dengan suara di sini. "Ahhh... Hmmppph....." "Ahh... Ohhh... Hmmmpphhhhh...." Aku makin intens memompa jariku keluar masuk vaginaku dengan tangan kananku. Tangan kiriku masih aktif bermain dengan tetekku bergantian kanan dan kiri. Dengan rangsangan seperti ini, desahanku makin mengeras tak karuan. Aku sudah hampir diujung orgasmeku. "Aahhh.. Ohhh.... Aaaahhhhh..." "Ugghhh.. Umiii.." tiba-tiba Mas Diki memanggil namaku.. "Uggghhh.. Umiii.. Sebentar lagi Abi call, Umi angkat ya.." aku hanya mengiyakan sambil mendesah mengejar orgasmeku. Lalu telepon Mas Diki terputus. Hapeku tiba-tiba menyala dan ada panggilan lewat WhatsApp, aku yang sudah terangsang hebat hanya bisa menerima panggilan itu. Tiba-tiba ada gambar penis muncul di hapeku, ternyata ini panggilan video. "Ugghhh.. Umiiii.. Lihat nih udah keras banget kontol Abi." Ini adalah pertama kalinya seumur hidupku melihat penis selain suamiku, dan pertama kalinya laki-laki lain melihat tubuhku telanjang. Di dalam kondisi normal, aku pasti malu dan marah akan hal ini. Tapi di kondisi saat ini dimana aku sudah diujung orgasme, aku malah justru makin terangsang dan tanganku makin aktif memainkan perannya di tetek dan vaginaku... "Aaaahhh... Ohhh.... Abiii... Enak bangett kontol Abi..." "Hmmmmppphhh... ohhh.. Umi mau keluar nih.." "Uggghhh... Abi juga nih Ummi... Ugghhh.." É I à ó ç  13 b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762 15/19 "Ahhhh... Hmmmmppppphh... Abiiiiiiiiii...... Ooohhh...." "Crit.... Crit...." Klimaks yang sudah kucari dan kutunggu ini akhirnya datang. Ada bermili-mili cairan keluar membasahi sofa ku dan sedikit kena hapeku... "Oooohhhh... Haaahhh... Haaaahhh..." Tubuhku lemas tak berdaya seketika setelah orgasme ini. Orgasme yang tak pernah kubayangkan akan bisa kudapat dengan cara seperti ini. Aku sempat sedikit melirik ke hapeku. Sepertinya Mas Diki juga sudah mendapat klimaksnya. Dan sekarang panggilan video tadi sudah mati. Akupun tak menggubris, akupun kemudian tertidur di sofa. Aku baru terbangun sekitar tengah malam, karena posisi tidur di sofa yang memang kurang nyaman. Aku ambil hapeku lalu berjalan ke arah kamarku. sambil berjalan ke dalam kamar aku cek hapeku. Ada banyak chat dari suamiku. Ahh, besok saja lah aku balasnya. Lalu ternyata ada chat juga dari Mas Diki. Mas Diki: Dek Sella, makasih ya. Maaf kalau aku tadi lancang, tapi aku puas sekali. Kamu luar biasa, sungguh beruntung suamimu yang bisa memilikimu. Malam ini tak akan pernah bisa aku lupakan seumur hidupku. Mas Diki: [ gambar penisnya yang berlumuran sperma ] Aku kaget melihat gambar penis itu, tapi hanya bisa senyum-senyum sendiri saja mengingat aku juga sudah merasakan Orgasme yang begitu nikmat. Aku lalu mereply chatnya. Aku: iya, Mas. Nggak papa. Aku juga tadi terbawa suasana. Makasih juga ya, Mas.. aku dapet orgasme nikmat banget tadi. Ini aku barusan bangun habis ketiduran di sofa tadi.Oiya, jangan kasih tau siapasiapa ya Mas soal malam ini. Ternyata Mas Diki masih online dan segera membalas pesanku. Mas Diki: Sama-sama, Dek Sella, iya aku bakal jaga rahasia ini kok.. Mas Diki: Oiya, Sella Apa boleh aku minta sesuatu? terakhir deh buat malam ini. Aku: Minta apa, Mas? Mas Diki: Minta foto Selfi mu dong. Yang sekarang aja, kamu nggak usah pakai baju dulu. Aku: Iihh.. apaan sih Mas Diki, kok aneh-aneh gitu mintanya. Mas Diki: Ayolah, Dek.. buat Mas aja kok ini. Biar Mas bisa mimpi indah Aku berpikir sejenak, apa aku harus memenuhi permintaannya atau tidak. Toh tadi dia juga melihatku telanjang seperti ini dengan pakaian yang sama. Akupun lalu selfie mengambil beberapa gambar dengan pose seimut mungkin yang menampakkan tetekku dan sekilas vaginaku. Aku juga foto closeup vaginaku yang masih menampakkan lendir bekas orgasmeku yang sudah mengering. Aku: [kirim gambar selfie] Aku: [kirim gambar selfie] Aku: [kirim gambar selfie] Mas Diki: wuih, dikasih tiga. Makasih ya Dek Sella. Bisa mimpi indah nih aku malam ini. Aku: nih mas, aku kasih bonus. Hasil dari perbuatanmu tadi, hihihi... Ak [ki i b l i ] b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762 16/19 Aku: [kirim gambar close-up vagina] Mas Diki: wuihhh, indah banget memekmu Dek. Kalau close-up gini kelihatan jelas banget. Masih ada sisa-sisa crotmu juga itu Dek. Mas Diki: Makasih ya Dek, malam ini aku jadi lelaki paling bahagia. Kamipun mengakhiri chat itu. Aku lalu bersih-bersih diri kemudian tidur. Ini adalah pengalaman pertamaku mendapatkan orgasme dengan bantuan orang lain tanpa suamiku. Flashback Ends Seiring berjalannya waktu, aku masih berhubungan dengan Mas Diki, tentu saja lewat telepon, mana berani aku berhubungan fisik walaupun kami beberapa kali ketemuan rame-rame dengan temanteman SMA ku yang lain juga. Kami masih rajin juga melakukan phone sex atau Video Call Sex, terutama saat suamiku keluar kota. Suamiku ternyata bukan orang yang bisa diajak vcs senikmat Mas Diki. Akupun akhirnya dibantu Mas Diki untuk mengisi kekosongan saat-saat suamiku keluar kota itu. Akhirnya aku dan Mas Diki jadi sangat dekat. Saking dekatnya kita sering panggil-panggilan dengan sebutan Sayang. Suamiku tentu saja tidak tahu hal ini. Dia hanya tau kalau kami berteman biasa saja. Bahkan vcs-an kami sekarang makin hot dan aneh-aneh. Mas Diki membelikanku banyak barangbarang seperti penis-penisan yang kutahu namanya ternyata Dildo. Lalu dia juga membelikanku vibrator getar. Semua itu alat-alat yang kita gunakan sewaktu vcs-an. Seperti tadi sore saat sebelum suamiku pulang aku sempat vcs-an dengan Mas Diki. Aku memakai dildo di vaginaku, lalu menempelkan vibrator di pinggiran anusku. Sambil melihat Mas Diki mengocok penisnya yang coklat berurat. Sensasinya sangat nikmat. Ketika hampir diujung orgasmeku, Mas Diki lalu memintaku satu hal. Mas Diki tahu kalau aku sudah hampir orgasme pasti aku selalu mengiyakan permintaannya. Dia memintaku untuk datang ke rumahnya besok, saat suamiku keluar kota. Aku hanya bisa mengiyakan saja karena aku sedang mengejar orgasmeku.

 

Part 3a Tag: Affair, Vanilla Sex "Abi berangkat dulu ya Umi. Umi baik-baik ya di rumah." "Iya, Abi. Oiya, nanti Umi ijin mau ketemuan sama temen-temen Liqo' Umi ya Abi.", kataku. "Oh iya Umi. Sama siapa aja janjiannya?" Tanya suamiku. "Sama Adinda, Hanna, dan Rif'ah aja kok Abi. Mungkin sama Ustadzah Azizah juga", jawabku. "Oh iya. Yaudah Abi jalan dulu ya, sudah ditunggu mobil jemputan tuh. Assalamu'alaykum..." "Wa'alaykumussalam, Abi.." jawabku berdiri di depan pintu rumah sambil melepas kepergian suamiku yang akan berangkat kerja keluar kota selama dua hari ke depan. Aku langsung berfikir selama dua hari ini aku bakal rindu belaian suamiku di tempat tidur. Padahal aku sedang ingin diajak berhubungan seks. Akupun masuk rumah, dan daripada memikirkan hal itu, aku melakukan aktifitasku sehari-hari, seperti beres-beres rumah dan mencuci pakaian. Karena aku hanya tinggal berdua, rumah tinggal kami saat ini juga bukan rumah yang besar, hanya tipe 80 yang terdiri dari tiga kamar. Jadi kegiatan beres-beresku tidak terlalu lama. Aku lalu mengisi waktu dengan senam. Aku rutin melakukan senam sambil berjemur di halaman belakang. Karena di dalam rumah, aku biasanya senam hanya memakai tank top dan hotpants saja Aktifitas senamku ini Tidak lama hanya 30 menit saja tapi sudah membuatku 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 5/20 hotpants saja. Aktifitas senamku ini Tidak lama, hanya 30 menit saja, tapi sudah membuatku berkeringat banyak. Selesai semua aktifitas pagiku, kemudian mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Aku memilih menggunakan gamis warna hijau tua, dengan hijab warna hijau muda. Aku memang ada janji ketemuan siang ini, tapi bukan dengan teman-teman cewekku melainkan dengan Mas Diki. Kemarin sore aku janji ke Mas Diki kalau aku main ke rumahnya. Rencananya siang ini kami akan makan siang dulu di Mall A****. Setelah memastikan rumahku terkunci aku jalan ke depan kompleks untuk mencari bis kota. Sambil jalan, aku chat Mas Diki. Aku: Mas aku ini otw ya, lagi jalan naik Bis... Mas Diki: Ooh.. iya, Sayang.. mau aku jemput nggak? Aku: Nggak usah, Mas. Nggak enak kalau kelihatan temen atau tetangga. Ketemu di sana aja ya. Mas Diki: Okeee.. kamu sih, males belajar naik Motor, jadi susah harus cari bis dulu kan kemana-mana.. Aku: Hihi, iyaaaa... Mas Diki: Eh, Sayang.... Kamu pakai baju apa ini? Minta selfie mu dong... Aku: Halah, aneh-aneh aja, wong lagi jalan ini lho. Bentar deh ya. Akupun kemudian mengambil beberapa gambar dengan mode selfie. Lalu kukirim ke Mas Diki. Sesampainya di depan kompleks ternyata bis jurusanku sudah datang, aku bergegas naik ke Bis menuju Mall A*** 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 6/20 Arsella Hasna Hilyani 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 7/20 ------ "Kenyang nggak kamu, Dek?" Tanya Mas Diki. "Kenyang Mas. Kenapa emang, Mas?", balasku bertanya. "Oh.. Iya, baguslah soalnya kan kamu habis ini kerja keras." jawab Mas Diki. Mendengar nya, aku langsung malu "Apaan sih Mas.. ngawur deh.."kataku "Eh iya, nggak kerja keras ding, tapi dikerjain dengan yang keras-keras, hahaha... Ayok Dek cabut.." lalu Mas Diki menarik tanganku berjalan keluar dari Mall A*** ini. Di tengah saat kami sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar seperti namaku dipanggil seseorang. "Sellaa.. Sel..." Ternyata itu Adinda, wah kok bisa ya dia juga disini. Bisa gawat ini kalau aku kepergok Adinda sedang berkholwat bersama lelaki yang bukan muhrim. Bisa-bisa aku diceramahin Ustadzah Azizah tujuh hari tujuh malam, atau malah bisa-bisa aku dilaporkan ke suamiku. Aku langsung menarik tangan Mas Diki lalu berjalan menjauh. Kami pun bergegas pergi menggunakan motor Mas Diki menuju rumahnya hingga sampailah kami di depan rumahnya. Mas Diki tinggal kontrak di rumah ini karena memang dia bukan asli orang sini. Rumahnya bentuknya seperti rumah petak, dengan dua rumah berdempetan. Kedua rumah ini memiliki satu pintu gerbang yang sama. Ini sebenarnya bukan kali pertama aku menginjakkan kaki disini, sebelumnya aku pernah main ke rumah Mas Diki hanya saja rame-rame bareng teman-temanku yang lain. Setelah Mas Diki membuka pintu gerbang dan kami masuk di teras, ternyata ada penghuni kontrakan sebelahnya yang kebetulan sedang berdiri di depan pintu yang kuketahui bernama Pak Bejo. "Wah, baru pulang nih Mas Diki?" Tanya Pak Bejo "Eh, Pak Bejo. Iya, nih Pak.. habis jalan tadi..." Jawab Mas Diki "Ini pacar baru lagi nih, Mas Diki?" tanya Pak Bejo sambil terus melihatku dengan tatapan khas lelaki dari ujung atas hijabku sampai ujung bawah gamis hijauku. "Hehe, bisa aja Pak Bejo. Kenalin, ini Sella, Pak. Anak asli sini, kita temenan dah dari SMA Pak. Sella, kenalin ini Pak Bejo Suharso, penghuni kontrakan sampingku. Oh iya, Bu Alya kemana, Pak? Kok nggak kelihatan?" Tanya Mas Diki, yang kemudian kuketahui Bu Alya adalah istri Pak Bejo. "Lagi keluar kota, Mas Diki. Ada orderan dari temennya. Jadinya saya sendirian deh ini." "Oh i Y d h d h k d l P k " 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 8/20 "Oh gitu. Yaudah deh saya masuk dulu ya, Pak.." "Iya, Mas Diki.. selamat menikmati ya, Mas. Hahaha." Kata Pak Bejo yang diikuti tawa lepasnya. Aku yang mendengarnya sungguh sangat malu. Apalagi kalau dia tahu bahwa aku sebenarnya sudah menjadi istri orang. Aku yang hanya bisa diam mendengarkan percakapan mereka sedari tadi, lalu segera masuk mengikuti Mas Diki. Di dalam rumah Mas Diki, aku duduk di kursi panjang ruang depan. Mas Diki menawariku minum dan duduk di sebelahku. Kami kemudian ngobrol sana-sini. Karena kami nyambung, sehingga ketika kami saling ngobrol tidak berasa lama. Entah bagaimana caranya, duduk kami semakin berdekatan, bahkan sedikit menempel. Tiba-tiba Mas Diki mencium bibirku. Aku yang kaget, hanya bisa diam saja. Aku lalu berusaha melepaskan ciumannya. "Mas kok gini, sih. Aku ini dah punya suami.." kataku. Tapi Mas Diki malah kembali menciumku sambil memepet tubuhku. Dan sekarang tangannya mencoba meremas-remas tetekku dari luar gamisku. Remasannya lembut tapi kuat dan intens. Aku yang memang mudah terangsang karena sentuhan di tetekku ini, secara refleks mulai melemahkan perlawananku dan menikmati saja. Bahkan ciuman dari Mas Diki mulai aku balas. Lama-kelamaan, gairahku bangkit. Aku sudah tidak memedulikan lagi bahwa lelaki yang sedang berusaha menodai aku ini bukan suamiku. Kami berciuman makin panas, sambil tangan kiri Mas Diki masih terus memainkan tetekku. Tangan kanan Mas Diki kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di atas penisnya yang masih tertutup celana. Kami masih terus berciuman, dan permainan tangan Mas Diki di tetekku makin intens dan ini membuatku makin terangsang. Secara tak sadar aku mulai menggerakkan tanganku mengeluselus penisnya dari luar celana. Setelah beberapa saat, tiba-tiba ciuman dan remasan di tetekku berhenti. Mas Diki kemudian berdiri di hadapanku melepas celananya hingga keluarlah penis coklatnya yang berurat tepat di depan mukaku. Walaupun aku sering melihat penisnya waktu vcs-an, tapi ini kali pertama aku melihat secara langsung penis Mas Diki, dan penis pertama selain suamiku. "Sayang, sepongin kontolku, dong. Udah keras banget nih, pengen diemut bibirmu yang seksi itu." Sambil menempelkan penisnya di bibirku. Aku yang juga sudah terangsang hanya bisa membuka mulutku, dan sedetik kemudian, kepala penisnya sudah ada di dalam mulutku. Mas Diki menarik pundakku agak ke depan, sehingga kini aku duduk bersimpuh di lantai, dengan penis Mas Diki masih ada di mulutku. Sejak beberapa Minggu terakhir ini Aku memang suka mengulum penis. Aku banyak belajar dari film bokep yang sering dishare oleh Mas Diki. Kemampuan blow jobku makin hebat. Suamikupun sering memuji keahlianku memanjakan batang penisnya menggunakan mulutku. "Cl Cl Sl Sl " Ak jil jil b i M Diki d i k b h Ak 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 9/20 "Clop.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrppp.." Aku jilat-jilat batang penis Mas Diki dari atas ke bawah. Aku mainkan bola-bola zakarnya dengan lidahku. Lalu aku emut dan aku hisap kepala penisnya "Clop.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrppp.." "Uggghhh.. Sayang, enak banget seponganmu.. kamu beneran praktekin film bokep yang aku kasih ya... Ugghhhhh.. terus Sayang.. iyaa, sedot yang kenceng.. ugghhh...." Erang Mas Diki keenakan. "Clop.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrppp.." "Hmmmpph... Hmmpphh... Clop.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrppp.." hanya suara itu yang keluar dari mulutku. Aku benar-benar menghayati peranku yang sedang mengoral penis Mas Diki ini. Kadang aku masukkan sampai dalam mulutku, kadang hanya kepala penisnya saja yang ada di mulutku, tapi aku sedot dengan kencang. Mas Diki hanya bisa mengerang keenakan. Setelah sekitar 20 menit aku mengoral Mas Diki, tiba-tiba Mas Diki memegang kepalaku yang masih berhijab hijau ini. Kepalaku dipegang dengan kuat, sambil pinggul Mas Diki memompa mulutku maju mundur. Aku menebak Mas Diki sebentar lagi akan klimaks. "Hmmmpph... Hmmpphh... Clop.. Cloppp.. Hmmmppph.." suara itu yang keluar dari mulutku. Lalu tibatiba meledaklah isi penis itu di dalam mulutku. "Cllrrtt.. clrrrttt..." Aku refleks mencoba mengeluarkan penisnya dari mulutku, karena aku tidak biasa merasakan sperma di dalam mutlut, dengan suamikupun bahkan tidak pernah. Tapi tangan Mas Diki menahan kepalaku, aku akhirnya hanya bisa diam saja menunggu. Lalu dia sendiri yang mengeluarkan penisnya dari mulutku. Sperma yang ada di dalam mulutku, aku keluarkan sebisaku, sehingga meleleh di dagu kanan kiriku. "Crott.. crottt.. crootttt..." Ternyata semburan spermanya belum habis dan mengenai wajah dan hijabku. "Uggghhh.. banyak banget pejuhku Dek.. kamu makin cantik kalau mulutmu penuh pejuh gitu, mukamu juga... Ugghhh," "Bersihin paka mulutmu dong, Sayang." Pinta Mas Diki. Aku lalu menjilati batang penisnya, buah zakarnya. Ujung penis nya Aku hisap-hisap, dan lubangnya aku jilatin. Mas Diki kemudian menarikku ke dalam kamarnya. "Sayang, aku kan sudah keluar, sekarang giliranku yang puasin kamu ya. Sebagai ganti yang tadi..." Aku masih ragu dan bimbang. Di satu sisi, gairahku sudah sangat tinggi ingin rasanya aku juga mendapat klimaks. Di sisi lain aku masih ingat aku ini istri Mas Bagas. "Mas mau apa? Aku sudah bersuami, Mas" kataku berargumen tapi tanpa perlawanan sedikitpun. "Aku mau jilatin memekmu, Dek. Aku janji aku nggak akan minta masukkin kontolku ke memekmu. Kamu pakai hijab dan baju gamismu gitu aja, dalamannya aja yang dilepas." Mas Diki kemudian mendekatiku, mengangkat gamisku hingga sepinggang lalu menurunkan celana panjang dalamanku sekaligus celana dalamku. Aku hanya bisa diam dan pasrah. Mas Diki kemudian mendudukkanku di pinggir kasurnya, lalu mulai menciumi ujung kakiku dan mengelus-elus betisku.. "Hmmmpphh... Ahhh.." tak sadar akupun merintih antara geli dan nikmat. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 10/20 Ciuman dan rabaan Mas Diki makinn ke atas mendekati vaginaku. "Memekmu wangi dan indah, Dek.. Sempurna.." lalu diciuminya vaginaku itu, sambil diusap-usap menggunakan jarinya. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhhh..." Usapan, ciuman dan jilatan Mas Diki benar-benar nikmat. Dia tidak menyisakan satu sentipun untuk tidak dijilat dan dimainkan. Ketika lidahnya menggelitik klitorisku sambil jarinya mengusap-usap bibir vaginaku begitu terasa nikmat. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhhh... Ayanggg.." vaginaku saat ini sudah benar-benar becek dan basah tapi tampaknya Mas Diki malah makin menjadi-jadi memainkan vaginaku. Salah satu jarinya bahkan mulai mencolok-colok lubang vaginaku. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhh.. Ahhhhh..." Aku hanya bisa mendesah menikmati permainannya di bawah sana.. "Ohh... Cloppp.. Slurppp.." salah satu jari Mas Diki diarahkan ke bibirku, lalu aku refleks menghisaphisap nya. Rasanya familiar, ya ini adalah cairan vaginaku sendiri. Selama beberapa menit aku menikmati menghisap-hisap jarinya, sambil vaginaku dimainkan oleh mulut Mas Diki. Mas Diki kemudian bangkit lalu merebahkan dirinya di kasur. "Kontolku dah ngaceng lagi nih, Dek.. kamu diatas ya, aku jilatin memekmu, kamu sepongin kontolku." Aku hanya menurut saja dan memosisikan diriku di atasnya bersiap-siap mengoralnya lagi. "Hmmmpph... Hmmpphh... Clop.. Cloppp.. Hmmmppph.." "Hmmmppphhh.." suara desahan dari bibirku yang tersumpal penisnya. Aku kurang bisa maksimal memberikan service orallku ke penis Mas Diki karena dibawah sana aku sedang dikerjain habis-habisan dan ini terasa nikmat sekali. Aku merasa tidak lama lagi aku akan mencapai klimaks. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhh.. Ahhhhh... Ayaaangg.. aku mau sampaaiii..." ketika hampir di ujung orgasmeku, Mas Diki menghentikan jilatannya di memekku. "Ohh.. kok berhenti, Mas.." kataku "Aku masih mau nikmatin Memekmu, Dek. Aku kan janji nggak akan minta masukin kontolku ke sini, jadi aku harus puasin jilat-jilat memekmu ini." Setelah rasa ingin orgasmeku mereda Mas Diki melanjutkan lagi rangsangannya di vaginaku. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhh.. Ahhhhh..." desahku. Aku juga makin cepat mengulum dan menghisap penisnya di mulutku. "Hmmmpph... Hmmpphh... Clop.. Cloppp.. Hmmmppph.." Setelah dirangsang selama beberapa menit, aku merasakan sensasi di ujung orgasmeku kembali. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhh.. Ahhhhh... Mhhaaaassss..." Tiba-tiba Mas Diki menghentikan lagi rangsangannya. "Maaas, kok berhenti lagi sih.. hmmppph.. aku kan dah mau nyampe. Nanggung nih." kataku sambil memegang penisnya yang terlepas dari mulutku. "Aku masih belum puas Dek jilatin memekmu. Kalau kamu mau dapet klimaks, kamu boleh kok pakai kontolku buat puasin memekmu, asal kamunya yang minta." kata Mas Diki. "H h I M k hh " k k d h id k d lik l i b h k É I à ó ç  13 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 11/20 "Hmmppph.. Iya, Mas.. aku mmhhauu.." kataku yang sudah tidak memedulikan yang lain bahwa aku adalah seorang istri shalihah yang menjaga adab dan perilaku sehari-hari. Saat ini yang ada di pikiranku hanya bagaimana caranya aku bisa orgasme. "Bilang yang jelas dong, Sayang.." kata Mas Diki. "Hmmppph.. Aku mau penismu Mas.." kataku sambil memegang penis Mas Diki. "Itu bukan penis. Minta yang bener coba.." "Aku mau kontol, Mas.. Aku mau kontolmu dimasukkin ke memekku.. hmmppph... " kataku yang diambang birahi tinggi. "Oke, Sayang.. Kamu yang minta ya.. Karena aku di bawah berarti yang di atas kamu ya.." Tanpa berkata-kata lagi, aku langsung memutar tubuhku. Aku angkat gamisku. Aku posisi kan selangkanganku di atas penis Mas Diki. Perlahan aku turunkan pantatku hingga bibir vaginaku bergesekan dengan kepala penisnya. "Hmmppph.. ohhhh... Ahhh.." aku turunkan pelan-pelan tubuhku, hingga aku rasakan kepala penisnya sudah memasuki liang vaginaku.. "Ohh..ohhhh... Ahhh.." lalu aku turunkan tubuhku hingga pantatku menempel paha Mas Diki. "Oooh.. Hmmmpphhhhh... Ahhh..." Rasanya penuh sekali penis Mas Diki mengisi vaginaku. Tangan Mas Diki diarahkan ke tetekku, dan mulai bermain-main dengan tetekku dari luar gamisku. "Oooh.. Hmmmpphhhhh... Ahhh...Maasss.." dengan masih mendiamkan penisnya di vaginaku, rasa ingin orgasme yang tadi hilang tiba-tiba kembali lagi. "Ohhh.. Maaasss.. Aku kelluuuaarr..." Kataku "Crtttt.. crtttt..." Mas Diki menarik tubuhku hingga menempel ke badannya lalu mencium ku sambil memelukku. Pantatnya di tekan ke atas sehingga makin mendesak penisnya di vaginaku. Karena masih dalam rangkaian orgasme, Akupun hanya bisa melolong panjang keenakan. "Ooohhh.. ooohh.... Hmmmmppppphh.. aaahhh....." Mas Diki mendiamkan diriku beberapa saat, membiarkanku menikmati momen orgasmeku yang kudapat dari penis lelaki lain selain suami sahku. Setelah beberapa menit kemudian Mas Diki melepaskanku dari pelukannya yang otomatis membuat penisnya lepas dari vaginaku lalu membaringkanku di sebelahnya. Aku hanya terbaring pasrah dengan masih memakai gamis hijau tua yang sudah terlihat kusut dan hijab yang berlumuran sperma yang sudah mengering. "Dek, sudah sore nih, kamu mau tak antar pulang atau gimana.?" tanya Mas Diki. "Nggak tau, Mas.. Aku capek banget nih ini.." jawabku. "K di j d l D k bi H bi i k l K ih k k k l l 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 12/20 "Kamu mandi aja dulu Dek, biar segeran. Habis itu tak anter pulang. Kasihan kamu kamu kalau pulang malam-malam terus dilihatin tetangga nanti." kata Mas Diki menawarkan. "Iya Deh, Mas.." aku yang masih lemas ini lalu berdiri berjalan ke dalam kamar mandi. Aku lepas semua pakaianku lalu aku mulai menyirami badanku. Setelah bermain penuh nafsu sejak tadi siang dengan tetap memakai baju membuat keringatku menumpuk lalu tersiram air mandi, segar rasanya. Saat sedang mandi aku mulai tersadar apa yang telah aku lakukan ini salah. Air mataku pun perlahan mulai menetes. Aku sudah mengucap janji suci kepada penghulu, bahwa aku akan setia dengan Mas Bagas sebagai kunci surgaku. Yang aku kecewakan lagi adalah aku menikmati permainan dari Mas Diki barusan. Aku sangat kecewa pada diriku saat ini. Ketika sedang menggayung air, tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang yang pastilah ini Mas Diki. Tangannya kemudian meremas kedua tetekku. Berputar memijat-mijat, dan memilin putingku. Aku merasakan tengkukku dijilat-jilat oleh permainan lidahnya. "Ohhh... Ahhh... Maasss... Udahhh, Mass... Aku ini istri oranggg.. oooohhhh... Ahhhh....." desahku yang sebisa mungkin menolak dengan kata-kata walaupun tanpa ada aksi penolakan sama sekali. Mas Diki yang juga tanpa sehelai pakaian ini terus saja memainkan tetekku bergantian sambil memelukku dari belakang. "Aku masih belum puas sama tubuhmu, Dek.. lagian aku juga belum keluar..." Kurasakan lidahnya menjalar naik ke belakang telingaku. Ini membuatku menggelinjang dan tak bisa untuk tak mendesah. "Ohhhh... Ahhh.... Maasss... " Aku akhirnya hanya bisa pasrah dan mendesah menikmati rangsangan lidahnya dan tangannya di tetekku. Tangan kiri Mas Diki perlahan turun ke arah perutku, mengusap-usap disekitar pusarku kemudian turun ke arah vaginaku. Dengan jari-jarinya digesek-geseklah bibir vaginaku tak luput klitorisku juga dirangsang. "Hmmmmppppphh.. ooohhh... Hmmmpph..." Aku merasakan penis keras Mas Diki sudah menempel di pantatku. Pundakku didorong agak membungkuk, sehingga kini tanganku bertumpu pada pinggir bak mandi. Posisi ini memudahkan penisnya tepat berada di depan lubang vaginaku. Kurasakan perlahan kepala penis itu masuk makin ke dalam.. "Ohhhh... Ahhhh.." hanya desahan yang keluar dari mulutku sembari penis keras Mas Diki makin masuk mengisi vaginaku. Mas Diki lalu mulai memompa pelan-pelan penisnya keluar masuk vaginaku.. "Ceplakk... Ceplakk.." suara tumbukkan antara selangkangan Mas Diki dan pantatku begitu nyaring menggema di kamar mandi ini. "Uggghhh... Memekmu enak banget Dek.. Ughhh... Sempit dan njepit tenannn.. Beruntung banget suamimu.. ugghhh.. kalau kamu jadi istriku bakalan tak entotin setiap saat kamu, Dek..." "Ceplakk... Ceplakk.." Tangan Mas Diki lalu meraih tetekku yang berayun-ayun ini, dimainkan dan diremas-remasnya. "Ohhh..ahhhhh.... Ohhh...." Digenjot dari belakang dan dirangsang seperti ini membuatku mendesah tak karuan.. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019 13/20 Report wens87, tomjen88, ujang kasep and 180 others Setelah beberapa saat penis Mas Diki memompa vaginaku dari belakang, aku merasakan akan mencapai klimaks. "Ooohh... Ahhh... Massa.. terusss, Mas.. sodok teruss, Mass.. ooogghh.. aahhh.." "Ughhh.. ughhh... Ini namanya ngentot, Dek.. bilang yang Bener.. Ugghhh.." "Oooggghhh.. iyyaa, Massshh.. Ngentot Mas... Entotin aku terus pakai kontolmu, Mas... Oogghhh.. agghhhhh... Ooohh...." "Ugghhh.. dasar akhwat binal kamu, Dek.. uuggghh.. dah punya suami tapi masih minta kontol lainn... uggghhh... nih rasain kontolku.. Ugghhh..." "Hmmmmppppphh... Ooohhh... Teruss, Mass.. Aggghhh.. Ohhh... aku mau nyampe Mass.. ooohhh... Aggghhhh..." "Ugghhh.. Kamu boleh keluar asal keluarnya bareng sama aku, Dek.. Uggghhh.. aku juga sebentar lagi keluar... Tapi kamu harus terima pejuhku di dalam memekmu.. uughhhh..." kata Mas Diki sambil mulutnya memainkan telingaku. Aku yang juga di ambang klimaks tak mampu mengiyakan namun juga tak mampu untuk menolak. Aku hanya membalasnya dengan desahan-desahanku yang makin kencang.. "Aaagghhh.. Ooohhh... Maasss... Aku nyampe, Mass.. pipis aku ,Mass... Ooogghhhhh... Aahhhhh..." "Uggghhh ahhh... Terima pejuhku ini, Dek... dasar akhwat binal kamu... Uggghhh..." Aku merasakan sperma hangat Mas Diki menyemprot dinding rahimku beberapa kali. Beberapa saat kemudian aku yang lemas ini tak kuasa menahan tubuhku hingga terjatuh bersimpuh bersandar di samping bak Mandi. Penis Mas Diki terlepas dari vaginaku. Mas Diki lalu melanjutkan mandi membasuh badan kami berdua. Aku hanya pasrah saja ketika dimandikan Mas Diki. Guyuran air segar ini membuat energi ku kembali perlahan-lahan. Aku pun mampu bangkit berdiri sendiri sambil terus melanjutkan mandi kami. Penis Mas Diki yang beberapa kali menyenggol tubuhku kurasakan mengeras lagi. "Iihh, Mas.. kok kontolnya gede lagi siihh?" Kataku. "Iyalah Dek, ada kamu telanjang gini mana bisa kontolku tidur. Seponging dong sini, Dek.." minta Mas Diki. Aku yang belum menjawab apa-apa langsung didorong duduk bersimpuh di lantai kamar mandi ini. Mas Diki mengusap-usapkan ujung kepala penisnya ke bibirku. "Uuughhh.. bibirmu seksi banget, Dek. Apalagi basah-basah gitu.. Ugghhh.." Mas Diki lalu memasukkan penisnya ke mulutku yang langsung aku sambut. Aku hisap-hisap dan aku mainkan penis yang sudah membuat aku orgasme dua kali ini. Tangan Mas Diki memegang rambut panjangku dan menahan kepalaku. Lalu memompa penisnya di dalam mulutku. "Cloppp.. Clopp.. Slurpp... Clopp.. Cloppp..." "Uggghhhh Dekkk... Nikmat banget seponganmu.. Ughhh... Akhwat doyan kontol kamu ya.. Ugghhh..." Mendengar perkataan seperti itu malah membuat ku bergairah. Tak sadar akupun memainkan jarij jariku di vaginaku. Menggesek-gesekkan jariku di bibir vaginaku dan klitorisku. Tiba-tiba Mas Diki menghentikan pompaanya di mulutku. "Ayo ke kasur Dek, biar lebih puas aku mainin mulutmu sama badanmu." Mas Diki lalu menarik tanganku keluar kamar mandi dan merebahkanku di atas kasur. Kami melanjutkan pergumulan kami di atas tempat tidur

 

Part 3b Tag: Affair, Vanilla Sex "Clopp.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrpp... Clopp.. Clopp.." "Uggghhh.. Enak banget seponganmu, Dek.. ughhh.. nggak bakal bosen aku.. Ughh.." "Clop.. Cloppp.." "Slurpp.. Sluuurrrpppp.." "Hmpphh.. Huaahhhh.. Mas, kok kontolnya dah tegang aja sih, semalaman kan dah keluar banyak, Mas" kataku yang melepas penisnya dari mulutku, dan memainkannya dengan tanganku. "Kalau ada kamu kontolku nggak bisa nggak ngaceng, Dek.. apalagi kamu pakai mukena gini. Ughh.. Kamu juga semalaman merintih keenakan minta dipuasin kontolku sampe orgasme tujuh kali. Sini sepongin kontolku lagi.. Ugghhh..." Mas Diki memegang kepalaku yang terbalut mukena, lalu mulai lagi memompa penisnya keluar masuk mulutku. "Clopp.. Cloppp... Glok.. Glok.." "Glok.. Glokk.. Glokkk.." dengan kepalaku yang ditahan tangannya, aku hanya bisa pasrah menerima pompaan penisnya di mulutku. Semenjak selesai solat subuh tadi, sudah hampir satu jam mulutku menservis penis Mas Diki. Penis yang semalaman tadi membuatku orgasme tujuh kali, bahkan aku tak 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 9 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-9#post-1902178416 6/13 sungkan untuk meminta dipuaskan oleh penisnya. Rencanaku sebelumnya yang pulang ke rumah sebelum malam berubah menjadi persetubuhan tanpa henti.. "Clopp.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrpp.." suara penisnya yang keluar masuk mulutku. lama kelamaan aku terbiasa menikmati penisnya dalam mulutku. Kumainkan dan kujilati semua bagian penisnya tak terkecuali buah zakarnya. Mas Diki nampak keenakan ketika aku jilati dan sedot-sedot buah zakarnya. Tangan Mas Diki perlahan mulai turun ke dadaku dan meremas pelan tetekku dari luar mukenaku. Aku sudah tidak memakai pakaian sama sekali sejak mandi kemarin sore. Dibalik mukena yang selalu aku bawa di tas ini aku tak memakai apa-apa. Tetekku yang memang dasarnya sangat sensitif langsung membuat ku keenakan ketika diremas oleh tangan Mas Diki. "Slurpp.. slurppp.. Hmmppph.. hmmppphhhh.. "Remasan tangan Mas Diki lambat laun makin intens, membuatku mendesah disela-sela oral seks yang kulakukan dengan mulutku. "hmmppph.. hmmppppphhh.." "Slurp.. Slurppp.. Clop.. Cloppp.." Tangan Mas Diki berpindah ke atas memegang kepalaku lagi, kali ini kurasakan lebih erat. "ugghhh.. ngentotin mulutmu emang enak banget, Dek.. ugghhh.. dasar akhwat istri orang doyan kontol... pakai mukena tapi keenakan nyepongin kontol.. uggghhh.. binal banget, kamu Dek..." "Glok..Glok..Glok.." penis Mas Diki semakin cepat keluar masuk di dalam mulutku. "Ugghhh.. aku mau keluar, Dek.. kamu Telen pejuhku ya.. kamu nggak pernah nelen pejuh suamimu kan.. aku mau lihat akhwat binal kaya kamu nelen pejuhku.. uughhhh.." "Glok..Glokk.. Clopp.. Glokk.." "Ugghhhhh.. hhhhh... Keluar, Dek.. Telen!! " Aku rasakan penis Mas Diki menyemprotkan spermanya beberapa kali di mulutku. Tangannya yang masih memegang erat kepalaku membuat air maninya langsung tertelan masuk ke kerongkonganku. Setelah beberapa semburan di dalam mulutku, Mas Diki l k i É I à ó ç  13 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 9 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-9#post-1902178416 7/13 mengeluarkan penisnya. "Crot.. Crot.. Crot.." penis Mas Diki ternyata masih menyemprotkan spermanya mengenai wajahku dan mukena motif bunga yang aku pakai ini. "Ughhh.. seponganmu emang juara, Dek.. nggak bakal bosen aku sama mulut Ukhti binal ini. mukamu seksi banget kalau belepotan sperma gitu, Dek. Sini bersihin kontolku." Mas Diki kembali menempelkan penisnya yang setengah lemas ke bibirku. Aku membuka mulutku dan mulai membersihkannya menggunakan lidah dan bibirku. "Slurpp.. Sluuurrrpppp.. Clop.. Cllooppp..." Beberapa menit kubersihkan dan kumainkan penis Mas Diki di mulutku. Kurasakan perlahan penisnya mulai tegang kembali memenuhi rongga mulutku. Aku masih menghisap-hisap dan memainkan penisnya. Tak berapa lama, Mas Diki mengeluarkan penisnya dari mulutku. "Sini, Dek.. aku mau kontolku dijepit toketmu.." Mas Diki menarikku. Dia duduk di pinggir kasur, dan mendudukkan aku bersimpuh di hadapannya. Mas Diki memintaku menjepit penisnya dengan tetekku, lalu tanganku menahan tetekku di samping kanan kirinya. Aku menaik turunkan badanku sehingga kini tetekku menjepit dan mengocok penisnya. Tangan Mas Diki tidak tinggal diam. Jari-jarinya memainkan ujung putingku, memilin-milinnya dengan lembut. Tak lama, akupun juga mendesah menikmati rangsangannya di putingku. Kadang putingku dipelintir dan ditarik ke depan. Ini membuatku menggelinjang dan mendesah. "Uughhhh.. manteb tenan, Dek jepitan toketmu.. ugghhhhh.." erang Mas Diki. Setelah cukup lama aku mainkan penisnya di tetekku, Mas Diki bangun lalu berpindah ke belakangku. Di dorongnya tubuh ku, sehingga kini posisiku menungging bertumpu di lantai sambil berpegangan pinggir kasur. Mas Diki menurunkan bawahan mukenaku, hingga pantatku kini ter-ekspos melihatkan belahan vaginaku dari belakang. "Bagus banget memekmu, Dek.." kata Mas Diki sambil menggesek-gesekkan ujung penisnya nya di vaginaku. Tak lama, aku merasakan penisnya mulai masuk mengisi rongga vaginaku. "Ooohh.. Ahhhhhh... Maasss... Penuh memekku, Maasss.." erangku. "Ughhh.. Masih sempit aja memek binalmu, Dek.. padahal dah tak entotin semaleman.. Ughhh.. Memek akhwat istri orang memang beda.." Mas Diki mulai memompa penisnya di dalam vaginaku. "Splok.. splok.. splokk.." suara selangkangan Mas Diki yang bertumbukkan dengan pantatku. Tangan Mas Diki tidak hanya diam saja lalu masuk ke balik mukenaku, dan meremas tetekku yang menggantung mengikuti irama sodokannya. Putingku dipelintir dan ditarik ke bawah. "Ooohh.. Ahhh... Hmmmpph.. Oooohhhh..." Desahanku pun semakin keras menggema di rumah kontrakan ini. "Splok.. splok.. splokk.." "Uggghhh.. legit banget memekmu, Dek.. ugghhh.. dasar akhwat binal, nggak puas cuma sama kontol suamimu.. uuughhh.." kata Mas Diki disela-sela genjotannya sambil terus memainkan tetekku dan memencet-mencet putingnya. "S l k S l k S l k " 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 9 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-9#post-1902178416 8/13 Report wens87, ujang kasep, Jilbabeverywhere and 163 others May 12, 2020 . #167 Report  Like "Splok.. Splok.. Splok.." "Oohh.. Ahhh.. Ohhhhh.. Maaasss... Aku mau nyampe Mas.. Ohhh.." aku merasakan gelombang orgasmeku mulai datang. "Splok.. Splok.. Splokk.." "Ohh.. Ohhh.. Hmmmppph.. oohh.. teruusss, Mhaass.. entotin memekkuuuhh.. Ohhh.." "Splok.. splok.. splok.." "Splok.. splok.. splok.." "Hmmmppph.. Ahhh... ooohhh.. Ooohhhhh.. aku keluar, Mmhass.. Pipisss akuuu... Ohhh..." Orgasmeku pun akhirnya datang. Aku hanya bisa melolong semakin keras, tidak kupedulikan apakah ada orang lain yang mendengarnya, aku hanya merintih keenakan sekeras-kerasnya di ujung klimaks ini.. Tak lama kemudian kurasakan penis Mas Diki juga berkedut-kedut. Beberapa kali semprotan sperma hangat nya membasahi dinding rahimku. Sudah tak terhitung berapa mililiter sperma Mas Diki yang masuk ke dalam vaginaku sejak kemarin sore. Aku tak mau memikirkan hal itu saat ini. Kurasakan lelehan sperma di pahaku saat Mas Diki mencabut penisnya. Aku lalu berbaring di kasur sambil menikmati sisa-sisa orgasmeku. Orgasmeku pertama di pagi ini, setelah bangun tidur dari pertempuran semalam. Mas Diki lalu bergerak ke atas perutku. Dia membersihkan sisa-sisa cairan spermanya yang bercampur cairan vaginaku menggunakan tetekku. Diusap-usapkannya penisnya ke seluruh bagian tetekku, hingga tetekku kini agak mengkilap. Sebagian sisa-sisa cairan itu mengenai ujung mukenaku yang mulai terlihat kusut ini. Di luar matahari sudah bersinar mulai meninggi. Tiba-tiba aku mendengar ketukan di pintu gerbang luar.

 

Aku mendengar dari gerbang luar ada kurir ekspedisi yang datang mengantar paket. Aku masih berbaring menuntaskan sisa orgasmeku beberapa saat yang lalu. Kukira Mas Diki yang akan keluar menemui kurir itu. Namun, ternyata Mas Diki memintaku yang keluar rumah. "Dek, kamu ambil paketnya ya, pakai mukena itu aja, bajumu yang lain kan kusut semua. Eh bentar, pakai ini juga" aku mencoba menolak, tapi Mas Diki sudah beranjak mengambil sesuatu di lemarinya. Kulihat dia mengambil vibrator getar. Firasatku saat itu sudah tidak enak. Mas Diki menarik tanganku untuk berdiri, lalu memasangkan vibrator itu di vaginaku. Dia juga memintaku memakai Celana dalamku. Dengan begini vibrator ini tak akan jatuh kalau aku berjalan. Tak lupa bawahan mukenaku aku pakai. "Mas, Aku malu.. dibalik mukenaku ini aku kan telanjang, Mas. . Takut diapa-apain aku, Mas." Aku masih mencoba menolaknya, walaupun di hati kecilku aku penasaran akan sensasinya. Keluar ke tempat umum hanya mengenakan mukena dan celana dalam. "Nggak papa, Dek. Aku kenal kok sama dia, biasa nganter paket. Dia nggak bakal berani ngapangapain kamu. Udah sana keluar, kasihan dia nunggu." Lalu Mas Diki menyalakan remot vibratornya. "drrtt.. drrttt.." "Hmmpph.. hmmppph.. hmmmmppppphh.." sambil berjalan keluar aku merasakan vibrator ini seperti menggaruk-garuk klitorisku, membuatku menggelinjang kenikmatan. Cara jalankupun menjadi tidak sewajarnya. Setelah kubuka pintu, aku mencoba berteriak ke arah Mas kurir, memberitahu kalau aku menuju ke gerbang, walaupun dengan kondisi ini, jalanku menjadi asal-asalan. Udara pagi hari dan angin yang berhembus di luar langsung menusuk badanku yang hanya berlapis mukena tipis ini. Aku merasakan putingku langsung mengeras. Ditambah rangsangan vibrator di vaginaku, membuatku makin horny. Aku sungguh tak menyangka bisa berada dalam kondisi ini. Beberapa hari yang lalu aku wanita yang menjaga kesuciannya, yang selalu berpakaian rapat ketika keluar rumah. Tapi kini aku diluar hanya memakai mukena tipis tanpa dalaman yang berarti. Perjalananku menuju gerbang luar terasa sangat lama sekali. Rangsangan udara di badanku disertai getaran vibrator yang serasa menggaruk-garuk vagina dan klitorisku membangkitkan gairahku. Aku tak bisa menolak untuk tidak menggelinjang kenikmatan sambil berjalan. Saat aku sudah di pintu gerbang dan berhadapan dengan Mas Kurir, tiba-tiba kurasakan badai orgasmeku hampir datang. "Paket atas nama Diki.." "Iya,.. Hmmmpphh.. Sssaya yang ambil, Mmhass.. Hmmmppphh.."sambil mendesah, tanganku meraih paket yang disodorkan Mas Kurir. Desahanku ternyata mengundang perhatiannya. Mas Kurir kemudian lama menatapku mengamati setiap jengkal tubuhku lalu melotot ke arah dadaku. Aku yang dipandangi seperti itu lalu menundukkan wajahku, menutupi mukaku yang memerah menahan orgasme. Saat menunduk itulah aku melihat ternyat putingku terlihat jelas dari balik mukena tipis ini. Mukena yang kupakai ini mencetak bentuk tetekku. Pantas saja dari tadi pandangannya tidak beralih dari dadaku. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563 9/20 "Mmaaf, Mbak. Saya foto putingnya,, eh,, paketnya dulu ya, sebagai bukti serah terima." Lalu Mas Kurir mengambil handphone dari sakunya. Tangan yang satunya lalu diarahkan ke depan celananya. Aku tidak bisa melihat karena di depan celananya tertutupi oleh tas selempang yang dia kenakan. Mas Kurir masih tetap melotot melihat ke arah dadaku. Sambil tangan kanan merogoh sakunya, dan tangan kirinya bergerak-gerak di depan celananya. Setelah hapenya berada di tangannya, Mas Kurir mengarahkan hapenya ke arah badanku. Posisiku saat ini sedang memegang paket di tangan kananku yang berada di depan perutku, sambil tangan kiriku memegang pinggir pagar gerbang ini. Mas Kurir nampaknya tidak fokus mengambil foto atau mungkin juga merekam video, malah terus melotot memandangi sekitar dadaku sambil tangan kirinya terus melakukan sesuatu di balik tas selempangnya. "Uhh.. Bulet banget toketnya, Mbak,, eh,, tombol kameranya yang Bulet maksudnya.. mbaknya diam disitu ya, kamera saya lemot ini." Suara Mas Kurir ini kudengar makin memberat. Tangan kanannya masih mengarahkan hapenya ke arahku dan tangan kirinya masih terus beraktivitas di sekitar depan celananya. "Hmmmpph.. hhhhaaahh.. hhhmmmppphh..." Aku masih berusaha menahan gelombang orgasmeku. menunggu cukup lama. Mas Kurir menyampingkan tas selempangnya ke pinggangnya. Alangkah terkejutnya aku, ternyata penisnya sudah keluar dari celananya. Penisnya panjang dan besar, melebihi milik Mas Bagas atau Mas Diki. Tangan kiri Mas Kurir terus mengocok penisnya sambil tangan kanannya masih mengarahkan hapenya ke badanku cenderung fokus ke arah tetekku yang tercetak bulat jelas dibalik mukenaku, apakah butuh selama ini mengambil foto. Parahnya, aku malah menikmati perlakuan ini. "Ugghh.. Mbak nya jangan gerak dulu ya, ini susah banget e hape jadul. Ughhh.. Nganggo rukuh, tapi susune nyeplak.. Ughh.."kata Mas Kurir sambil terus mengocok penisnya. "Hmmmpph.. hhhhaaahh.. hhhmmmppphh..." Aku mendesah antara menahan atau menyambut gelombang orgasmeku yang kurasakan hampir sampai. Aku merasakan celana dalam yang kupakai saat ini sudah sangat basah karena cairan vaginaku, bahkan aku mulai merasakan mengalir ke pahaku. Melihat penis Mas Kurir ini membuatku semakin terangsang. Penis ketiga yang kulihat secara langsung dengan mata kepalaku. Aku tak percaya dengan diriku saat ini. Beberapa hari yang lalu aku masih menjadi wanita Sholehah yang menjaga matanya, tapi kini aku membiarkan lelaki lain yang tidak kukenal beronani memainkan penisnya di depanku. Yang membuatku kecewa adalah aku menikmati bahkan aku merasa terangsang ketika dia menjadikanku objek onaninya. Aku memang sering melihat Mas Diki onani sewaktu vcs-an, tapi melihat secara langsung seperti ini memiliki sensasi yang berbeda. "Hmmmppphhh.. Ooohhh.. Hmmmppphhh.." aku tiba-tiba merasakan getaran vibrator divaginaku bertambah lebih kuat. Mas Diki pasti menaikkan level getarannya, pikirku. Ini membuatku makin menggelinjang. Hingga tak lama kemudian aku mendapatkan orgasmeku. "Oooohhh... Aaagghhh.. Mhhaaasss.. Ahhh..." Aku yang dilanda orgasme hampir saja ambruk di lantai teras ini, sekuat tenaga aku mencoba tetap berdiri sambil satu tanganku berpegangan pada pinggir gerbang. Tak lama kemudian penis Mas Kurir berkedut-kedut menyusul mencapai klimaks. "C C C " M K i k di l i d b i i 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563 10/20 "Crot.. Crot.. Crot.." Mas Kurir menyemprotkan spermanya di lantai teras dan sebagian mengenai mukenaku. Mas Kurir tergesa-gesa membetulkan celananya, lalu pergi mengendarai motornya. Aku yang masih lemas dari sisa-sisa orgasme, mencoba bangkit untuk berbalik masuk rumah. Aku tak ingin kembali menjadi objek onani lagi selagi masih di luar. Saat aku berbalik, kulihat Pak Bejo ada di depan pintunya. Nampaknya dia sudah cukup lama berdiri di situ, entah apa yang sudah dilihatnya. "Wah.. wah.. ternyata Mbaknya ini akhwat tapi berani nakal ya. Pakai mukena gitu tapi bisa nggodain mas-mas yang lagi nganter paket. Mas Diki beruntung banget bisa punya pacar kaya Mbak, akhwat tapi binal-binal gimana gitu.." kata Pak Bejo. Mendengarnya, aku tak tahu harus membalas apa. Entah itu bentuk hinaan atau pujian. Aku yang masih di sisa-sisa orgasme tadi hanya tersenyum kecil sambil berlalu masuk ke rumah Mas Diki. Perkataan Pak Bejo tadi di satu sisi membuatku merasa terhina, tapi disisi lain nafsuku bangkit, badanku terasa panas dipenuhi gairah. Kalau kondisinya beberapa hari yang lalu, orang seperti Pak Bejo ini sudah kudamprat terlebih lagi membiarkan orang lain beronani di depanku. Tapi dengan kondisi saat ini, aku malah menikmati pujiannya itu bahkan gairahku naik menjalar ke seluruh tubuh. Setelah masuk, ternyata Mas Diki dari tadi berdiri di balik pintu mengawasiku sambil masih telanjang. Di tangannya masih memegang remot vibrator yang ada di vaginaku. Mas Diki menutup pintu lalu mendudukkanku hingga kini aku menatap penisnya yang kembali tegang. Aksi cabul Mas Kurir terhadapku tadi membuat penisnya sudah siap tempur. Aku paham apa yang harus aku lakukan. Tak lagi aku pedulikan statusku sebagai seorang akhwat dan juga seorang istri dari suamiku. Di hadapan penis Mas Diki aku serasa takluk oleh nafsuku sendiri. Kujilati batang penisnya hingga basah seluruh bagiannya, lalu kuturunkan mulutku mencari bola zakarnya dan kuhisap-hisap. Sesekali lidahku menyapu pinggir lubang duburnya. "Ugghhhhh... Nakal banget kamu Dek.. tadi kamu sengaja nggodain kurir itu ya?? Dasar akhwat binal kamu, Dek.. Ugghhh.. jilat terus, Sayang... ugghhh...." Puas menjilati batang dan buah zakarnya, aku memasukkan penis Mas Diki ke dalam mulutku. Penis ini serasa memenuhi rongga mulutku. Aku mulai memainkan penisnya. Aku memang sudah lihai soal oral seks, bahkan suamiku selalu memuji servis oralku. Aku maju mundurkan kepalaku di penis Mas Diki. Kadang aku masukkan penisnya sampai mentok menyentuh pangkal mulutku yang membuatku tersedak. Aku hisap-hisap kepalanya, dan memainkan menggunakan lidahku. "Ugghhh.. Mulutmu emang cuma buat muasin kontol, Dek.. Ughhh... Enak banget seponganmu.. Ughhh..." Mas Diki menarikku berdiri, membalikkanku dan mendorongku ke arah pintu. Mas Diki lalu menurunkan bawahan mukenaku. Melepas vibrator dan celana dalamku yang sudah sangat basah karena sisa orgasme tadi maupun karena gairah yang muncul setelahnya. Aku yang menempelkan tangaku di pintu ini mulai merasakan ada penis keras yang menyentuh i k P i k l h l h k i i i k 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563 11/20 vagianku. Penis kerasnya perlahan-lahan masuk, mengisi rongga vaginaku. Sudah sejak kemarin penis ini memasuki vaginaku, tapi vaginaku yang memang sempit ini masih terasa sesak dimasuki penis Mas Diki ini juga membuatku makin terasa nikmat. Mas Diki yang memang sudah terangsang dari saat aku menerima paket tadi langsung memompa penisnya dengan tempo cepat. "Splok.. splok.. splokk.." suara selangkangan Mas Diki yang bertumbukkan dengan pantatku. Tangan Mas Diki lalu menampar pantatku. "Plakk.. Plakk.." "Uggghhhhh.. Dasar akhwat binal, udah punya suami tapi masih nakal ya kamu.. Ughhh... Pakai mukena tapi nggodain orang lain.. Ugghhh... "Plakk.. Plakkk.." tamparannya di pantatku malah membuatku makin terangsang nikmat. Mungkin memang benar adanya bahwa aku ini adalah akhwat binal. Seluruh tubuhku seolah-olah mendukungku untuk mengeluarkan sisi binalku senakal mungkin. "Aahhhh... Ohhhh... ahhhhhhhh... Mmaass... Ahhh.." desahku di tengah genjotannya. Badanku kini mandi keringat karena persetubuhan ini, mukena yang aku pakai juga basah karena keringat, membuat bentuk badanku makin tercetak jelas. "Ughh.. kamu tadi sange nggak waktu kurir itu coli di depanmu, Dek.? Tanya Mas Diki. "Ahhh.. Ooohhh... iyyaa, Mmhass.. Ohhh... Ahhhhhh.." "Kamu mau dientot dia, Dekk?.. Ughhh.." tanya Mas Diki di tengah pompaan penisnya.. "Oohh.. Ahhh.. Iya, Mass.." kataku "Ugghhh... Bilang yang jelas, Dek!!.. Ughhh.." "Ohh.. Ahhhh... Iya, Mmhhhasss.. aku mau kontolnya... Ahhhh... oohhh... aku mmhhauu dientot kontolnya yang gedee.. Ohhh... Ahhh..." desahku yang terdengar binal ini. Tangan Mas Diki bergantian antara menampar pantatku dan meremas tetekku yang bergoyang-goyang karena sodokannya. "Ugghh.. dasar akhwat binal kamu, Dek.. Ughhh..." "Plak.. Plakk.. Plakkk.." "Ahhh.. Ohhhhhh... ahhhhh... Mhaass.." tamparan di pantatku membuatku makin mendesah kenikmatan. Entah kenapa permainan kasar seperti ini membuatku merasa keenakan. Aku makin keras melolong dan mendesah. Tak kupedulikan bahwa kini aku berada di balik pintu yang kalau ada orang di luar di balik pintu ini pasti dapat mendengar teriakan-teriakan kenikmatanku. "Splok.. splok.. splokk.." "Plak.. Plakk.. Plakk" Mas Diki makin kuat memompa penisnya di vaginaku. Pantatku juga kini sudah memerah karena tamparan yang terus menerus. Aku merasakan akan orgasme lagi. "Ohh.. Ahhh...Ohhh.. " "Ohh Ohhh H h hh Mh i kk hh Ohhh " k d h k 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563 12/20 "Ohh.. Ohhh.. Hmmmppph.. oohh.. teruusss, Mhaass.. entotin memekkuuuhh.. Ohhh.." aku sudah tak malu lagi dalam desahanku. Sisi binalku sudah benar-benar menguasai tubuhku. Nafsuku sudah mengalahkan akalku sepenuhnya. "Splok.. splok.. splokk.." "Ooohhh... Aaaaggghhhhh.. Maaas... oooooohhh... Pipissh aku, Mass... Oooooohhhhhh....." badanku menggelinjang tak karuan dilanda orgasme. Hampir saja aku jatuh untungnya ada pintu di depanku tempatku bersandar. Mas Diki masih terus memompa penisnya keluar masuk vaginaku yang sudah sangat basah. Aku berhenti mendesah sejenak mencoba menuntaskan orgasmeku. "Tok.. Tok.. Tok.." kudengar suara pintu ini diketuk dari luar. Aku menengok ke belakang ke arah Mas Diki yang masih saja memompa penisnya. Mas Diki hanya memberi isyarat memintaku untuk biasa saja. Dia malah memberiku amplop yang tadinya berada di atas meja. "Hmmpph... Mas, itu siapaa??.. Hmmmhh... Hmmmppphh.." kataku yang mencoba menahan desahan agar tidak terdengar dari luar pintu. "Ugghhh.. Buka pintunya Dek, terus kasih amplopnya.." Aku menuruti permintaannya. Aku buka pintu depan, lalu aku melongokkan kepalaku keluar, sebagian badanku juga terlihat dari luar, tepatnya tetekku yang sebelah yang tercetak jelas dibalik mukena yang basah karena keringat ini. "Mmm.. Permisi, Mbak.. saya Imron, saya mau ambil uang bulanan.. Glekk.." kulihat jakun Pak Imron naik turun, lalu matanya melotot memandangi mukenaku. Mukena yang kupakai ini sudah seperti tidak ada fungsinya, karena lekuk badan dan tetekku begitu jelas tercetak. "Hmmpph.. Ooh, Iya, Pakk.. sebentar... Hmmmpphh.. Ini Pak.." kataku sambil menyodorkan amplop. Aku menahan desahanku sebisa mungkin. Berinteraksi sambil disodok dari belakang seperti ini memberiku sensasi kenikmatan yang berbeda. Otot-otot vaginaku secara refleks makin memeras penis Mas Diki yang berada di dalamnya. Mas Diki yang juga merasakan vaginaku lebih menjepit ini semakin kuat memompa penisnya membuatku menumbuk-numbuk pintu. Aku sebisa mungkin juga menahan badanku yang menumbuk-numbuk daun pintu ini karena pompaan penis Mas Diki, walaupun tak sepenuhnya berhasil. "Oiya, Makasih ya, Mbak. Mbaknya ini siapanya Mas Diki ya, kok saya baru lihat." Katanya sambil matanya terus melihat ke arah tetekku. Setelah amplopnya dia masukkan ke sakunya, tangannya lalu memegang hapenya dan diarahkan ke badanku yang walaupun hanya tampak sebagian dari balik pintu, tapi sangat menggoda. "Hmpphh.. Saya adiknyaa, Pak.. hmpphh.." kataku. Melihat Pak Imron mengarahkan hapenya ke badanku, aku hanya berimajinasi nakal kalau saat ini dia sedang merekamku, seorang akhwat yang seharusnya menjaga dirinya tapi kini sedang di rumah laki-laki yang bukan suaminya memakai mukena yang mencetak bentuk badannya. Lalu Pak Imron menjadikan video itu untuk bahan onaninya. B i ji i i i b k k b li b i h d h l b l l di k b É I à ó ç  13 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563 13/20 Berimajinasi seperti itu membuatku kembali bergairah, padahal belum lama tadi aku barusan orgasme. "Hmm, Adik ketemu gede ya, Mbak.. Hahaha.." kata Pak Imron terkekeh. Sambil terus merekamku. "Bilangin sama Mas Diki, barang yang kemarin itu bagus banget, saya puas.." kata Pak Imron diikuti senyumnya yang menyeringai menyiratkan banyak arti. Tak lama kemudian Pak Imron pamit pergi. Aku kemudian menutup pintu. "Ahhh.. Ooohhhh.. Ahhh... Maaasss.. Teruuss, Mass... Entotin aku... oohh.. Ahhh.." aku kembali mendesah dengan kencang. Pompaan Mas Diki juga kembali dengan tempo cepat setelah pintunya tertutup. "Uggghhh.. Kamu sengaja nggodain Pak Imron ya tadi, Dek... Ughhh... Akhwat nakal kamu... uggggghhhhh..." Mas Diki kemudian berpindah berbaring di lantai. "Kamu kejar klimaksmu sendiri, Dek..." Aku memosisikan diriku berada di atas penisnya. Aku turunkan tubuhku hingga penis Mas Diki kembali penuh kurasakan mengisi vaginaku yang masih terasa sesak ini. Tak berlama-lama aku segera menggoyang tubuhku. Tangan Mas Diki masuk ke balik mukenaku dan meremas-remas tetekku. Putingku dipelintir dan kadang ditarik ke depan. "Ooh.. Aahhhh... Ohhh..." "Plak.." Tetekku ditampar oleh tangan Mas Diki. Ada sensasi nikmat saat aku menerima perlakuan ini.. "Ugghhh.. Istri binal kamu Dek, ditampar gini malah goyanganmu tambah nikmat.. Uggghhh.. memekmu juga tambah sempit.. uugghhhh.." "Plak.. Plakk.. Plakkk.." "Ooohhh... Aahhhh.. oooooohhh.." Aku gerakan pantatku makin liar, kedepan belakang dan memutarmutar. "Ohhh.. Ahhh... ahhhh... aku sampai, Mmhaass... Ahh.." "Oohhh... Ssshhh... Pipiiiss aku, Mass.. Ooohhhh.." Aku menyentak-nyentakkan pantatku makin ke bawah mencoba meraih klimaks maksimalku. "Plakk.. Plakk.." Mas Diki menampar dan meremas tetekku sekencang-kencangnya. Membuatku makin menggelinjang menikmati orgasmeku. Badanku ambruk di dadanya. Mas Diki masih memompa penisnya dari bawah. Penisnya masih terasa keras mengisi vaginaku. Lubang vaginaku yang sempit ini terasa penuh sesak. Pompaannya membuat dinding-dinding vaginaku bergesekan dengan batang penisnya. Perlahan-lahan gairahku bangkit kembali walapun aku masih terasa lemas. Mas Diki memintaku berputar membelakanginya. Aku lalu memutar tubuhku. Aku yang lemas sehabis menikmati orgasme ini lalu naik keatas tubuh telentang Mas Diki sembari berjongkok dengan membelakangi Mas Diki. Aku memegang batang penis Mas Diki dengan tangan kananku. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563 14/20 Aku mengarahkan dan menuntun penis Mas Diki ke vaginaku. Perlahan aku menempelkan kepala penisnya sedikit, lalu mulai menurunkan pinggulku memasukkan penisnya ke lubang vaginaku ini. “OUhhhh... memekku penuh, Mmaass...” Desahku. Perlahan-lahan, akhirnya penis tersebut pun ludes seperti sedang dimakan oleh vaginaku. "Plakk.." Mas Diki menampar pantatku dengan gemas. “Uggghhh.. goyang lagi, dek.." aku yang sedang mengejar orgasme, langsung memulai goyanganmu sebinal mungkin. aku menunggangi penis milik Mas Diki dengan pelan, menaik turunkan pantatku tak lupa untuk memutar pinggulku dengan liar. "Aaahhh... Ooohhh.. Aaahhhh.." Desahan-desahanku kembali memenuhi rumah ini. Sembari begoyang, tanganku berpegangan pada lutut Mas Diki. Seluruh badanku seolah-olah sungguh lincah bersetubuh dengan posisi ini. Aku sudah paham dan tahu betul apa yang harus aku lakukan untuk bisa mendapatkan kepuasan. “Ouhhhh... Ssssshhhh... Euhhhhh...... Ahhhh.., ” desahku penuh gairah sembari menggoyang penis Mas Diki didalam vaginaku. Sesekali aku arahkan wajahku ke belakang membuat eye contact dengan pemilik penis yang sedang mengaduk-aduk vaginaku. Mas Diki sepertinya juga merasakan kenikmatan dari goyanganku ini. “Uggghhhh.. enak banget ulekanmu, Dek.. ugghhh.. emang beneran akhwat binal kamu.. Uuggghhh..." “Ooohh.. Aahh.. iyya, Maasss.. Akku akhwaatt binaall.. ooohhh....” desahku menimpali Aku lalu memacu penis Mas Diki dengan goyangannku, Kadang pantatku naik turun dengan cepat, dan kadang melambat memainkan tempo, aku mencoba meliuk-liuk diatas batang penisnya ini. "aaachhhh... Ooohh... Sshhhh..." Desahan-desahan nikmat dari mulutku menandai keluar masuknya penis Mas Diki di vaginaku. Kurasakan penis ini menyodok semakin dalam bahkan hingga menyentuh dasar rahimku yang mampu membuatku menggelinjang ketika penisnya masuk seutuhnya. Tubuhku sepertinya tak rela kalau sensasi ini cepat-cepat berlalu, tetekku yang sudah menegang terayun-ayun ini mulai aku remas-remas sendiri untuk menambah rangsangan dan sensasi nikmat. Mas Diki juga mulai membantu menyodok-nyodok penisnya ke atas, sehingga membuatku berteriak makin kencang. Sambil menyodok vaginaku, tangan Mas Diki tak tinggal diam dan meremas-remas pantatku. Malah terkadang dia membantu mengangkat pantatku lalu menurunkannya lagi dengan cepat. “Ahh.... ahhh... terussss... Mmaasss.. hhaaahh.. ahhh...ooohhh...” jeritku seiring dengan naik-turun tubuhku. Kadang wajahku kubuat sangat binal dan menghadap kebelakang ke arah Mas Diki yang juga d kk 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563 15/20 sedang memompa memekku. Dari membelakangi Mas Diki, aku kemudian memutar tubuhku tanpa melepaskan penis Mas Diki yang tertancap di vaginaku, kini posisi ku saling berhadapan dengan Mas Diki. Aku pun bergoyang-goyang dan naik turun seperti seorang cowgirl yang sedang menaiki seekor kuda, gerakanku kubuat sangat sensual dan penuh semangat dibarengi dengan senyum kenikmatan yang tergambar jelas di wajahku. Mas Diki menyingkapkan mukenaku ke belakang hingga Tetekku mengayun indah tepat didepan wajahnya. Pemandangan yang sangat indah bagi setiap lelaki yang melihatnya. “Ahhhh.. eeemmhhh.... ahh.. sshhh..” desahku di tengah suara beradunya tubuhku, saat mulut Mas Diki melumat dan mengunyah-ngunyah sepasang tetek di dadaku ini secara bergantian. Sekejap kemudian tetekku yang putih mulus ini dipenuhi bercak kemerahan bekas gigitan Mas Diki. “ooohh.. Mass, kok dicupang siiihh.. Ahhh.. nanti suamiku lihat.. Ugghhh.." kataku. Mas Diki tak membalas apapun dan malah meneruskan membuat cupangan yang berbekas di area lain di seluruh tetekku. "Ahhh.. Ooohhh.. Geeeeelllliiihhh....ouhhh........... eeengghhh..." kataku penuh desahan saat kedua puting susuku dihisap dengan kuatnya dan penuh nafsu. Goyanganku semakin liar, aku menaik-turunkan tubuhku, memutar-mutar pantatku, mencoba meraih gelombang orgasmeku sendiri yang sudah ingin kembali lagi. "Uggghhh.. mantebb banget Dek goyanganmu.. Uggghhh.." "Aaagghhh.. Ooohh.. Mmaasss... Ahhh.... Oooohhh..." "Uggghhh.. kamu suka ya kalau kamu jadi bahan pemuas nafsu orang lain selain suamimu?.. Uggghhh..." "Ahhh.. Ooohhh... Oohh.. iiyaa, Mhhasss.. aku sukaa.. Ahhh.. Oohh..." jawabku binal. Goyangan pantatku makin kupercepat. Aku sudah diujung orgasme.. "Uuughhh.. mulutmu cuma buat kontol, memekkmu juga cuma buat kontol... kamu itu diciptakan cuma buat muasin nafsu laki-laki lain Dek.. ngertii?? Uughh.." "Oohh.. Aahhh.. Iya, Mhaasss.. Oooooohh.. Ahhh.." goyangan pantatku makin tak karuan. "Ooohh.. Ahhh.. Mmhaass,, keluar akuuu... oooooohhhhhh.." Aku melolong tak terkendali menikmati orgasmeku. Aku langsung lemas ambruk di dada Mas Diki. Tak lama kemudian kurasakan penis Mas Diki berkedut-kedut di dalam vaginaku. Mengeluarkan cairan hangat yang membasahi dinding rahimku.

 

Part 3d Tag: Affair, Vanilla Sex, Outdoor "Uuuggghh.. enak banget seponganmu, Dek.." kata Mas Diki sambil memompa penisnya keluar masuk mulutku. Aku yang duduk bersimpuh di lantai kamar mandi ini menggunakan mulutku untuk menyedot penisnya makin kuat. "Uuuggghh.. Hmmmppphh.." kurasakan penis Mas Diki makin mengeras di mulutku. Tangan Mas Diki makin erat memegang rambut basahku yang tergerai ini, menahan kepalaku agar penisnya masuk makin dalam ke pangkal mulutku. Tak berapa lama kurasakan penisnya berkedut-kedut di dalam mulutku. "Uuugggghhhh.. telen pejuhku, Dek.. uughhhh.. akhwat binal kaya kamu harus biasa minum pejuh.. uugghhh.." "Gluk.. Glukk.." aku menelan semprotan sperma yang keluar dari ujung penis ini sambil tetap menghisap penisnya dengan kuat. Selama tiga hari ini sudah puluhan kali aku memanjakan penisnya. Tak terhitung lagi berapa mililiter spermanya yang sudah aku telan. Aku semakin lihai dan mahir servis oral seks. Setelah spermanya habis kutelan, aku bersihkan penis Mas Diki. Aku jilat-jilat ujung penisnya, lalu turun ke batang penisnya sambil kumainkan dengan tanganku. Buah zakarnya juga tak luput dari sapuan dan hisapan bibirku yang basah ini. Setelah penisnya kubersihkan, kami berdua lalu melanjutkan mandi. Sore nanti rencananya suamiku pulang dari kerja luar kotanya, jadi mau tak mau Mas Diki juga harus menyudahi "menyekapku". Selama tiga hari ini waktuku hanya diisi oleh seks dan seks saja. Tiga hari ini kami hanya di dalam rumahnya tanpa keluar sama sekali. Aku keluar hanya ketika menemui kurir paket atau kurir delivery makanan. Bau sperma sudah sangat menyeruak di rumah Mas Diki yang memang tidak terlalu besar ini. Mas Diki tak pernah ada puasnya dengan tubuhku. Dari ujung rambut hingga ujung kakiku sudah dijamahnya. Berapa kali aku kelelahan melayaninya hingga tertidur, tapi aku juga terbangun karena rasa nikmat ketika dijamah oleh Mas Diki. Yang membuatku kecewa karena saat-saat awal disetubuhi aku masih memiliki rasa penyesalan telah mengkhianati suami dan tekadku, lama-lama aku ternyata malah menikmatinya. Aku menikmati gaya bersetubuhnya, cara aku menikmati perkataanperkataannya yang merendahkanku, dan yang pasti aku menikmati penisnya ketika berada di mulut dan vaginaku. Sensasi lain yang tidak pernah kudapatkan dari suamiku. "Baju kamismu yang kemarin dah kotor dan kusut kan, Dek. Bentar, pakai ini aja.." kata Mas Diki sambil mengambil sesuatu dari lemarinya. "Lho, kok kamu punya gamis, Mas? Kataku sambil menerima satu set baju gamis dari Mas Diki. "Tau gitu kemarin-kemarin kan aku bisa pakai ini, Mas waktu terima paket sama makanan delivery. 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 7/23 Nggak pakai mukena tipis itu.." kataku sambil agak merengut. "Hehe. Iya.. Kemarin kan ada temenmu yang mergokin kamu di Mall.. Jadi mulai sekarang kalau kamu lagi jalan sama aku, kamu nggak boleh pakai jilbab lebar tok, kamu harus pilih antara pakai cadar sekalian atau nggak pakai jilbab sama sekali. Ini biar kamu nggak ada yang ngenalin, Dek.." aku mengangguk saja. Aku pernah beberapa kali mencoba bercadar tapi belum pernah benar-benar memakainya ketika pergi keluar rumah. "Satu lagi, mulai sekarang kalau pas kita ketemu atau janjian, kamu nggak boleh pakai dalaman apapun.." "Weh, emoh Aku, Mas.. Malu aku nggak pakai daleman.." "Udah nggakpapa, nanti juga biasa.." kata Mas Diki meyakinkanku. Aku lalu memakai gamis krem ini beserta cadarnya. Baju gamis ini memiliki resleting di bagian depan yang membuka sampai sebatas perutku. Tak lupa aku pakai kaos kakiku untuk menutupi kakiku yang juga aurat ini. Ironis sekali ketika aku memikirkan harus menutup aurat dari ujung rambut hingga ujung kaki, tapi disisi lain aku malah merenggut kenikmatan dengan lelaki yang tidak halal buatku. Mas Diki lalu juga bersiap-siap mengantarku pulang. 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 8/23 Arsella Hasna Hilyani "W iihh tik b t k d it D k " k t M Diki k d k bil b j l j l 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 9/23 "Wuiihh.. cantik banget kamu cadaran gitu, Dek.." kata Mas Diki kepadaku sambil berjalan menuju luar. Aku lalu membuka pintu depan. Tiba-tiba Mas Diki menutup pintu kembali dan mendorongku hingga aku bersandar di pintu. Handbag-ku pun ikutan jatuh diikuti hapeku yang tak sengaja keluar tergeletak di lantai. "Maas.. udah mau siang lho ini, Mas.." kataku yang mencoba berargumen tapi tanpa memberi perlawanan yang berarti. Mas Diki tak bergeming. Tangannya lalu menyingkap jilbab lebar yang kupakai, dan menuju ke arah dadaku, lalu mulai meremas tetekku dari luar gamis ini. Aku yang tidak memakai dalaman apapun dibalik baju gamis ini langsung merasakan remasannya di tetekku. Remasannya lambat laun makin menguat, membuatku makin terangsang. Putingku juga dimainkannya dari luar. Gesekan antara baju gamis dan kulit putingku memberiku sensasi kenikmatan tersendiri. "Uggghhh.. pentilmu dah keras gini, Dek. Kamu dah sange banget ya.." "Hhhmmmhhh... Ssshhhhh..." Aku hanya mampu membalasnya dengan desisan. Remasannya terasa sangat nikmat di tetekku. Putingku yang dipelintir-pelintir membuat tubuhku menggeliat keenakan. "Hhmmmpphh.. Ssshhh... Hmmmpphh.." Satu tangan Mas Diki lalu turun ke arah pahaku, mengelus-elus pahaku dari luar gamis. Tak berlamalama, gamisku disingkap ke atas hingga tangan kanannya mulai meraba-raba pahaku dari dalam. Rabaan dan elusannya membuat tubuhku menggelinjang keenakan. Hingga akhirnya jari-jari tangannya mendarat di vaginaku, menggesek-gesek bibir vaginaku. Rangsangan yang kurasakan bersamaan di tetek dan vagina ini membuat tubuhku menyerah kembali pada nafsu. Aku hanya bisa mendesah-desah keenakan. Bahkan kini tanganku ikut meremas-remas tetekku yang satunya. "oohh.. Hmmmppphh.. Mmhaaass.." aku mendesah makin keras seiring dengan rangsangan yang kuterima di tetek dan vaginaku. Klitorisku yang merupakan titik sensitif ku tak luput juga dari rangsangan tangan Mas Diki. Aku makin menggelinjang kenikmatan. Tanganku juga makin intens memainkan tetekku sendiri. "Oooh.. hhhmmmmppphh.. sshhh..." Kurasakan orgasmeku sudah mendekat. "Ooohhh... Aaagghhh... hmmmmppppphh..." Saat aku ingin orgasme tiba-tiba Mas Diki menghentikan rangsangannya. Badanku lalu diputar hingga kini aku menghadap pintu. Pantatku lalu ditariknya sedikit hingga posisiku kini agak menungging. Kain gamisku yang menjuntai lalu disibak oleh Mas Diki, hingga pantatku yang putih seperti pualam ini ter-ekspos. Kedua kakiku lalu direnggangkan Mas Diki, kemudian tangannya mengelus-elus liang sempit vaginaku. Dengan gemas kurasakan Mas Diki menggigit-gigit bongkahan pantatku sambil tanganya mulai mengelus-elus vaginaku. Ciuman Mas Diki turun kebawah sampai menjilati anusku. Rangsangan ini b k ki li j 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 10/23 membuatku makin menggelinjang. “OUhhhh... Hssshhhh...” Hanya itu yang keluar dari mulut ku. Selama 5 menit Mas Diku terus mengerjai vagjnaku dengan jari-jarinya, sampai pantatku menggelinjang menahan kenikmatan. Cairan vaginaku sudah meluber membasahi tanggannya hingga menetes ke pahaku. Puas bermain dengan mulut dan jarinya, Mas Diki lalu memosisikan penisnya tepat berada di depan liang vaginaku. Kepala penisnya lalu digesek-gesekkan di bibir vaginaku yang makin membuatku menggelinjang. Aku merasakan orgasmeku semakin dekat. "Ooohhh.. Aaahhh.. Ooohhhh... Hhhmmmmppphh.." pelan-pelan kurasakan kepala penisnya mulai memasuki vaginaku. Entah karena masih sempitnya liang vaginaku, membuatku ku merasakan sesaknya vaginaku walaupun hanya sebatas kepala penisnya yang masuk. "Hhmmmpphh... ooohhh... Aagghhhh.." lalu Mas Diki mengeluarkan penisnya dari vaginaku, lalu kembali memasukkannya lagi sebatas kepala penisnya. Begitu seterusnya selama beberapa menit. Ini membuatku panas dingin tak karuan. "Oooh.. Aagghhhh.. Masukkinn, Mhhass.." "Ughhh.. Bilang yang jelas, Dek.. aku nggak ngerti kamu mau apa.." "Ooh.. Ssshhh.. Kontolnya, Mmaass.. masukiin ke memekkkuuuh.. Sshhh.. masukkin yang dalemmm.. Sshhh.." aku yang sudah diambang klimaks ini tak mampu lagi melawan nafsu dan menyerah pada kenikmatan, hingga aku tak malu lagi meminta kepuasan dari dia yang bukan muhrimku. "Ugghhh.. dasar akhwat binal.. rasain nih kontol.. Uughhh.." "Sploookk".. Mas Diki tiba-tiba memasukkan kontolnya sedalam mungkin. Liang vaginaku yang memang sempit ini dengan tiba-tiba langsung terisi penuh sesak oleh penisnya. Aku tak kuasa menahan orgasmeku yang memang sudah sejak tadi ingin muncul ke permukaan. "Aaagghhh.. Ooohhh.. Aaahhh.. akkuu keluaaarr, Mmhhass.. Ooohhh.." tubuhku serasa ingin berontak menumpahkan semua sensasinya yang terpendam. Pantatku juga mengejang-ngejang menahan kenikmatan orgasme ini. Selama beberapa saat aku hanya diam menyerah menikmati orgasme ini sambil masih lemas bertumpu di pintu. Mas Diki perlahan-lahan mulai memompa penisnya yang memang sudah berada di dalam vaginaku. Cairan vagina dari orgasmeku membantu proses keluar masuk penisnya di vaginaku. Aku masih lelah karena sisa-sisa orgasme yang barusaja kudapat. Akan tetapi kenikmatan gesekan penisnya di dalam vaginaku tak dapat kutolak. Aku hanya bisa mencoba mengayun pantatku seirama dengan sodokan penis Mas Diki yang memenuhi vaginaku. "Plak.. Plak.." disela-sela genjotannya, Mas Diki menampar-nampar pantatku hingga terlihat kemerahan. “Uughh.. memek akhwat istri orang emang beda.. nggak bakal bosen aku sama memekmu ini, Dek.. Ughhh.. Sempit bangett,.. Ugghhh...” Kata Mas Diki yang menggerakkan pinggulnya maju mundur. Di ik l h k di dil kk l i d l d l T ik l h l h l i l l dib k 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 11/23 Ditarik perlahan, kemudian dilesakkan lagi dalam-dalam. Tarik perlahan-lahan lagi, lalu dibenamkan lagi sampai mentok. Ini membuatku kembali mendesah, merasakan setiap inci dinding-dinding vaginaku beradu dengan penis Mas Diki yang keluar masuk. Makin membuatku mendesah keenakan.." "Oooh.. terusss, Masss.. hah..hah.....hmmpppfffffhhh.." desahku yang mulai menikmati karena birahiku naik lagi tanpa bisa kutahan. "plak.. plak.. plak.." "Splok.. Splokk.." Sambil sesekali menampar pantatku, Mas Diki nampaknya semakin bernafsu saja melihatku ikut menikmati persetubuhan ini. Vaginaku memang makin banjir, membuat suara berkecipakan. Mas Diki mempercepat tempo genjotannya. "Ugghhh.. Enak tenan memekkmu, Dekk.. Ughhh.. masih sempit aja.. Ugghhh..." erung Mas Diki penuh nafsu menggenjot vaginaku yang juga kurasakan meremas-remas pantat putihku yang sudah terdapat bercak-bercak gigitan. Akupun melenguh-lenguh kenikmatan sambil menggoyang-goyang pinggulku berusaha mengimbangi Mas Diki "Ouhh..ouhhh.. Hhahhhh... hahhh... Enaakk.. aahh.." lenguhku yang terdengar binal ini. Tiba-tiba hapeku yang tergeletak di bawahku berdering. Aku masih terus saja menikmati persetubuhan ini. Tapi Mas Diki menyuruhku memungut hapeku itu. [Fania Alina Khoirunnisa is Calling] Ketika kulihat ternyata dari Fani, sahabatku yang juga teman taklimku. Aku lalu menoleh kebelakang sambil menunjukkan layar hapeku ke arah Mas Diki memberitahu siapa yang menelepon sementara Mas Diki masih terus menggoyang pinggulnya. Mas Diki memberiku isyarat untuk mengangkat telepon ini. Akupun lalu menerima panggilan itu. "Hallo, Assalamu'alaykum Fani.. hhmmhh.." ketika aku sedang menjawab telepon, Mas Diki malah sengaja memompa penisnya keluar masuk lebih kuat, membuatku susah berkonsentrasi menerima telepon "Hhhmmmmppphh... Astaghfirullah, aku lupa Fan kalau pagi ini ada Liqo'.. hhmmmpphh.. Ssshhh.." aku menoleh ke belakang memasang wajah setengah kesal ke arah Mas Diki. Bukannya melambat, kocokan penisnya justru malah makin cepat. "Ahhh.. Aku lagi ada amanah dari suamiii, Fann.. Sshhh.. mmhhhppp.." aku makin susah berkonsentrasi. Urat-urat penis Mas Diki semakin giat menggesek-gesek dinding vaginaku. Pantatku pun juga ikut berayun semakin liar. "Iyaahh.. lagi kepedesan ini.. aaaaggghhhh.." "Hmmmpphh.. Salam buat Ustadzah Azizah, Adinda, Rif'ah dan yang lain ya, Ukh.. Hmmmppphh.. aagghhhh.." sodokan Mas Diki makin kencang memompa penisnya di vaginaku. Aku matikan saja il l k i l d i d i b lk k i di b 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 12/23 panggilan telepon ku itu tanpa mengucap salam daripada menimbulkan kecurigaan di seberang sana. Selang beberapa menit kemudian, Mas Diki menghentikan genjotannya. Mas Diki melepas penisnya dari vaginaku dan memintaku duduk di lantai. Aku lalu duduk bersimpuh menatap penisnya. Penis yang selama tiga hari ini sudah mengoyak-ngoyak vagina dan mulutku. Entah bagaimana perasaanku saat ini. Mas Diki lalu memukul-mukulkan penis nya ke wajahku. Lalu menampar pipi kanan kiriku dengan penisnya. Aku sudah tak tahu harus merespon seperti apa hanya pasrah bersimpuh sambil masih dilanda gairah karena persetubuhan ini. "Kocokin kontolku, Dek.. pakai cadar yang kamu pakai itu.." aku yang juga dilanda birahi hanya bisa mematuhi perintahnya. Cadar yang terikat tali ini lalu kulepas. Kuletakkan cadar ini ke penis Mas Diki yang mengacung keras, lalu aku kocok-kocok penisnya dengan tanganku. "Uughh.. Jilatin pelernya, Dek.." minta Mas Diki Sambil tanganku tetap mengocok penisnya, kepalaku lalu turun ke bawah batang penisnya. Kujilat-jilati pangkal penis Mas Diki, sambil kuhisap-hisap. Jilatanku makin turun ke bawah hingga ke buah zakarnya. Mas Diki terlihat keenakan oleh service mulutku ini. Aku hisap-hisap dan kujilati buah zakarnya bergantian yang kiri dan yang kanan, kadang aku memasukkan kedua-duanya ke dalam mulutku. "Ugghhh.. Heggghhh.." hanya gerungan itu yang keluar dari mulut Mas Diki. Sambil tetap penisnya kukocok aku juga hisap-hisap buah zakarnya, tangan Mas Diki perlahan turun lalu menyibakkan jilbab krem yang kupakai ini kebelakang. Lalu resleting depan gamis ini dibuka hingga perutku. Sisi depan gamisku lalu disingkapkan ke kanan dan ke kiri hingga kini tetekku terekspose. Tetekku yang putih membulat dan masih menyisakan banyak cupangan ini menantang untuk dimainkan. Tak tinggal diam, Tangan Mas Diki mulai meremas-remas tetekku. Putingku juga dimainkannya, ditekan-tekan dan dipelintir. Rangsangan yang kuterima di tetekku ini membuat gairahku makin meninggi. Kocokan tanganku makin kupercepat. Jilatan-jilatanku juga makin liar di buah zakar Mas Diki. Terkadang aku jilat-jilat juga ujung lubang kencingnya. Ini membuat Mas Diki makin menggelinjang. Selang beberapa saat kemudian, kurasakan penisnya makin mengeras. "Ugghhhhh.. Dek.. keluar akuu.. Uggghhhhh.. Hhheegghhhh.. " Mas Diki lalu sedikit mendorongku sehingga kini penisnya berada di depan mulutku sekaligus di atas tetekku sambil tanganku masih mengocoknya makin cepat. "Crot.. Croottt.. Crootttt.." bermili-mili sperma yang memancar dari penis Mas Diki. Aku yang bersimpuh di depannya hanya pasrah layaknya anak kecil yang menunggu guyuran air hujan. Aroma khas sperma langsung menyeruak dalam hidungku. Aroma yang kini aku makin terbiasa atau malah ketagihan. Sebagian besar semprotannya membasahi cadar bagian dalam dan juga tanganku, sebagian lagi membasahi mulut, leher, dan tetekku. 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 13/23 Aku lalu beranjak ingin membersihkan sisa-sisa sperma di pakaianku, akan tetapi Mas Diki melarangku. "Biarin gitu aja, Dek.. udah keburu siang lho ini.. ayo jalan, kamu tak anterin.." kata Mas Diki sambil merapikan celananya. "Makin seksi kalau toket sama mulutmu belepotan pejuhku gitu.. Kan ketutup sama gamis dan cadarmu ini to.." "Lha cadarku kan juga kena spermamu, Mas.." kataku yang pura-pura sewot tapi penasaran. Aku lalu memakai cadar yang penuh sperma tersebut. Karena bagian dalamnya yang aku gunakan untuk mengocok tadi, jadinya bagian dalam yang aku pakai ini yang belepotan sperma dan langsung menutup membasahi hidung dan mulutku. Membayangkan sepanjang jalan penampilanku tertutup gamis panjang dan cadar, tapi di baliknya aku tak mengenakan sehelai kain pun dan menyisakan nodanoda sperma di mulut, leher, dan tetekku. Membayangkannya saja sudah membuatku birahi tinggi. Oh tuhan, sudah securam inikah aku terpuruk dalam nafsu birahi. Setelah aku mengenakan kembali gamis dan cadarku, tak berlama-lama lalu Mas Diki mengantarkanku pulang menggunakan motornya. Sepanjang perjalanan, bau sperma yang menempel di cadar ini menyeruak masuk ke hidungku. Karena sudah tiga hari ini kami bersetubuh non stop, akupun familiar dengan bau khas ini. Leher, mulut, dan tetekku yang masih basah karena sperma Mas Diki juga masih bisa kurasakan lengketnya. Entah kenapa sensasinya malah membuatku horny. Posisiku dudukku miring sepanjang perjalanan, karena banyak polisi tidur, sebelah tetekku kadang bergesekan dengan punggung Mas Diki. Putingku yang tidak berlapis bra ini juga sering tergesekgesek, membuatnya makin mengeras. Mas Diki yang mengendarai motor di depan nampaknya sadar akan hal ini dan malah kadang dengan sengaja rem mendadak, sehingga tetek dan putingku makin sering bertumbukkan dengan punggungnya. Ketika sudah tinggal seperempat perjalanan kami, tiba-tiba Mas Diki membelokkan motornya ke arah lain. "Lho, Mas.. kok kesini.. bukan arah rumahku ini, Mas.." "Sebentar Dek.." Lalu Mas Diki memberhentikan motornya di sebuah proyek perumahan yang tampak terbengkalai. Mas Diki memintaku turun dari motornya. Lalu aku ditariknya ke pinggir dinding salah satu rumah. Di titik ini aku hampir yakin kalau aku akan dikerjai lagi disini. "Mau ngapain kita disini, Mas?.. Sepi banget tempatnya.." "Gara-gara kamu gesek-gesekin pentilmu, aku jadi ngaceng ini, Dek.. sepongin kontolku sini.." "Di sini, Mas?? Ini kan di luar, Mas.. Nanti ada yang lihat lho, Mas.. emoh aku.. lagian Mas Bagas dah l j " É I à ó ç  13 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 14/23 mau pulang juga.." "Udah nggak papa, sebentar doang kok.. disini juga sepi banget nggak bakal ada yang Lihat.." "Ayo, cepet, biar kamu cepet nyampai rumah juga." Aku akhirnya pasrah saja. Semakin kesini aku semakin tak mampu menolak permintaan-permintaannya. Mulutku memang berucap kata-kata penolakan, namun badanku seolah-olah menyerah pasrah pada setiap keinginannya. Aku lalu disuruhnya berjongkok. "keluarin kontolku, Dek.." aku yang masih memasang mata pura-pura merengut ini lalu membuka resleting celana Mas Diki, mengeluarkan penis beruratnya yang sudah setengah tegang. Seperti terhipnotis oleh nafsu, aku lalu mulai memainkan penisnya dengan tanganku. Aku remas-remas lembut batang penisnya sambil tanganku yang lain mengelus-elus buah zakarnya. Aku kocok-kocok batang penisnya sambil kuelus-elus kepala penisnya hingga lubang kencingnya. Tak butuh waktu lama penis Mas Diki sudah mengeras penuh. Batang penisnya yang sudah berdiri keras itu lalu diarahkan ke wajahku. Ditampar-tamparkannya penis itu ke mukaku yang masih bertabir cadar ini. "Dek, mainin kontolku sambil kamu mainin memekmu sendiri pakai vibrator. Aku dah selipin tadi ke tasmu." aku yang mendengarnya entah kenapa langsung menuruti perintahnya. Aku setengah berdiri mengambil vibrator yang ada di tasku. Ternyata ini jenis vibrator tanpa remot. Aku angkat gamisku sebatas pinggulku, lalu memasukkan tanganku ke balik gamisku hingga vibrator yang sudah kunyalakan sebelumnya tersebut mulai menyentuh vaginaku. Akupun berjongkok kembali. Satu tanganku menggesek-gesek vibrator di vaginaku, sementara tanganku yang satunya kembali mengocok-ngocok penis Mas Diki. "Hhmmmpphh..Sshhhh... Hhhmmmhhh.." desisku yang keenakan karena permainanku di vaginaku. Mas Diki lalu mengangkat cadarku sebatas hidungku tanpa melepasnya. Tubuhku yang makin familiar dengan batang penisnya secara refleks langsung membuka lebar mulutku. Pelan-pelan batang penisnya yang berbulu itu masuk ke bibir mulutku. Batang penis itu sambil kukocok dengan cepat dan kepala penisnya langsung dijilati, diisap-isap dan diemut-emut oleh mulutku. Sambil batang penisnya kuoral, aku masih memainkan vaginaku sendiri dengan tanganku yang dibantu vibrator. Rangsangan di vaginaku ini membuatku makin bernafsu menservice batang berbulu itu. Kadang penisnya kumasukkan ke mulut sampai hampir separoh dan kemudian kukenyot-kenyot dengan mulut dan lidahnya. Kadang juga sampai ku deep throat. Penis Mas Diki terasa penuh di mulutku. Walaupun sudah tiga hari ini mulutku membiasakan diri menghadapi penisnya, akan tetapi aku tetap harus melebarkan bibirku secara ekstra untuk bisa menampung penuh semua penisnya, lalu memainkannya, menyedot-nyedot penisnya. “Uugghhh., sedotanmu enak banget, Dek.. bakal kangen sama mulutmu aku nanti.. Uughhh.." K l k b b l jilb b k i i l l di Pi l M Diki ki 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 15/23 Kepalaku yang berbalut jilbab krem ini lalu dipegangnya. Pinggul Mas Diki makin cepat memompa penisnya keluar masuk mulutku. "Glok.. Glok..Glokk.." terkadang aku sampai tersedak karena sulit bernafas menerima gonjotan penisnya di mulutku. Tak kusadari bahkan air mataku ikut keluar. Selama sekitar 10 menitan mulutku pasrah menerima gempuran penisnya. Diperlakukan seperti ini entah kenapa membuatku malah makin bergairah. Aku memainkan vaginaku semakin liar. Vaginaku semakin becek karena rangsangan dari vibrator yang kumainkan. Pantatku bergerak-gerak menggelinjang menikmati terjangan syahwat ini. Tak lama kurasakan penis Mas Diki makin mengeras di mulutku dan mulai berkedut-kedut. "Uggghhh.. Telen pejuhku, Dek... Uugghhhh..." Sperma nya menyemprot berkali-kali di dalam mulutku. "Glk.. gluk.." Mulutku yang penuh sesak akan penisnya ini mencoba menerima cairan ejakulasinya. Aku sedot-sedot terus kepala penisnya menguras isi di dalamnya yang langsung aku telan. "Kresskk.. Kresseekkk.." aku mendengar ada suara-suara yang muncul. Mas Diki dan aku lalu menoleh dan melihat ada apa gerangan. Dan tanpa kami sadari ternyata ada sepasang mata yang memerhatikan aksi kami sedari tadi. "Heh.. Sini kamu!!" Bentak Mas Diki. Lalu orang tersebut karena kaget ketahuan mengintip langsung mendekat ke arah kami. Aku yang juga kaget akan situasi ini hanya diam saja masih berjongkok, penis Mas Diki sudah lepas dari mulutku, sehingga kini mukaku tertutup cadar lagi. "Maaf Pak, saya ndak sengaja lewat.. saya biasa mulung disini, Pak.. biasanya ini tempat sepi, tapi tadi ada suara-suara makanya saya kesini, Pak.." kata pemulung itu gemetaran sambil menyeret karung yang dibawanya. Usianya masih muda, kutaksir sekitar 18tahunan. "Jenengmu sopo!?" "Dado, Pak.." katanya. Pandangannya lalu diarahkan ke diriku yang sedang berjongkok ini. "Kuwi kontolmu ngaceng yo!?" Tanya Mas Diki setengah membentak. Kuperhatikan memang ada tonjolan di depan celana pendeknya. "Iya, Pak.. Maaf, Pak.." "Dah dari kapan kamu disitu!?" "Udah lumayan lama, Pak.. Lihat Bapak lagi main-main sama istri Bapak.. makanya kontol saya ngaceng, Pak.." katanya sambil menunduk, sesekali memandangiku yang masih berjongkok ini. Mas Diki lalu terdiam selama beberapa saat. "Istriku cantik nggak?" Pertanyaan Mas Diki itu sontak mengagetkankanku. Aku punya firasat buruk dari pertanyaannya itu. Aku langsung mencoba berdiri, tetapi Mas Diki tau, dan menahan bahu dan k l k b j k k 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 16/23 kepalaku agar tetap berjongkok. "Cantik banget, Pak.. tadi ngemutnya juga jago.. ngeliatin istri Bapak ini aja bikin kontol saya tegang lagi ini.." "Haha, dasar.. Kamu belum ngecrot tadi emangnya pas liatin kontolku disepong? "Belum, Pak.. baru coli sebentar, terus ketahuan.." "Hhmm.." Mas Diki nampak berpikir sejenak. "Sini kamu.. kamu boleh lanjutin coli, sambil liatin istri saya yang lagi jongkok ini.." "Tapi kamu nggak boleh pegang-pegang dia. Berani kamu sentuh ujung bajunya aja, tak sikat kamu.." Tanpa bantahan apapun, Dado lalu menaruh karungnya dan langsung memelorotkan celana pendeknya. Terpampanglah kontolnya yang hitam dan besar itu walaupun masih setengah tegang. Dado langsung mengocok penisnya di depanku ini. Aku yang bingung karena keadaan ini tak tahu harus bagaimana. Aku masih diam saja berjongkok. Perlahan-lahan kulihat penis Dado makin mengeras. Penis hitamnya kini sudah besar menjulang. Aku tak menyangka saat ini aku yang memakai pakaian lengkap tertutup bahkan memakai cadar dan hanya menampakkan kulit dahiku yang putih ini sedang dijadikan objek onani. Bahkan bisa membuat penis lelaki ini semakin besar. Sensasi aneh yang muncul ini malah membuatku merasakan gejolak birahi. Mas Diki yang berada di belakangku membisik ke telingaku "Mainin vibratormu lagi, Dek.. beri anak ini permainan terbaikmu.." Aku yang sedang didatangi birahi ini tak mampu menolak permintaannya. Tanganku yang masih berada di vaginaku lalu kembali memainkan vaginaku dengan alat vibrator ini. Aku rangsang bibir vaginaku, kugesek-gesek pelan, kumainkan juga klitorisku. Getaran vibrator ini juga mampu memberiku efek yang berlipat-lipat. Mataku makin terlihat sayu dilanda orgasme. "Ssshhh... Hhhmmmmhh.. Sshhh..." Aku mendesis di sela-sela permainan tanganku di vaginaku. Tangan Mas Diki lalu menyibakkan jilbabku ke belakang lalu menurunkan resleting depan gamisku. Belahan tetekku kini bisa terlihat oleh Dado. Tetekku yang putih bak pualam ini membulat sempurna, walaupun hanya terlihat sebagian karena putingnya masih terhalang gamisku. Wajah Dado kulihat makin girang membuat kocokan tangannya di penisnya makin kuat. "hhhmmmpp.. Sshhh... Hhhmmmmppphh.." desisku seiring makin liarnya tanganku bermain di vaginaku. Mas Diki tak tinggal diam. Tangannya diarahkan ke tetekku, lalu meremas-remasnya dari luar gamisku. Aku yang memang sudah terangsang ini makin menggeliat keenakan ketika tetekku diremas-remasnya. Putingku yang mengeras sedari tadi, kini tercetak jelas dari balik gamisku. Ini makin membuat Dado makin mempercepat kocokannya. "Hh hh Mb k d i il l k ih l U hhh " k D d b k 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579 17/23 Report Ernest16, wens87, k0lt3no and 117 others May 16, 2020 . #326 Report  Like "Hhgghh. Mbake cadaran tapi pentilnya nyeplak.. putih mulusss.. Uugghhh.." kata Dado berkomentar sambil terus mengocok kontolnya. Entah bagaimana caranya, saat ini posisi Dado Sudah makin mendekatiku kontolnya hanya berjarak beberapa senti saja dari mukaku yang tertutup cadar ini. Keringat juga membasahi badanku termasuk belahan tetekku. Bulatan tetekku yang putih mulus inipun menyembul malu-malu. "Ugghh.. Mbake cantik banget matanya.. Teteknya mengkel banget itu.. cadaran tapi nakal tenann.. Uuuggghh.." kata Dado yang menatap mukaku yang bercadar ini. "Ssshhh.. Ahhhh... Ooohhh... Ahhh..." aku yang dirangsang di tetek dan vaginaku sudah merubah desisan yang keluar dari mulutku menjadi desahan-desahan. "Ahhhh.. Hmmmmppphh.. Ooohhh... Aaahhh.." Mas Diki makin kuat meremas-remas tetekku, memelintir putingku dari luar gamisku. "Ooohhh.. Hhaaahh.. Ooohh..." Aku mendesah makin keras menikmati rangsangan di tubuhku ini. Aku sudah tak memedulikan apapun lagi. Seorang istri yang seharusnya hanya taat pada suaminya, tapi kini malah sedang mencari kepuasan sendiri sambil dijadikan objek pemuas oleh lelaki lain. "Ooohh.. Aaaahhhhh... Kkeeluuaarr.. Pipisss akuuuh.. Oooohhhh...." Pantatku mengejang-ngejang melampiaskan klimaksku. Tubuhku langsung lemas melepas orgasme ini. Untungnya ada Mas Diki di belakangku yang menopang punggungku dengan kakinya. Kulihat Dado masih terus mengocok penisnya. Hingga beberapa saat kemudian Dado juga mencapai puncaknya. "Crot.. Crot.. Croott.." Dado menyemprotkan spermanya berkali-kali membasahi mukaku yang tertutup cadar ini dan gamisku. Beberapa semprotannya juga mengenai belahan dadaku yang terbuka ini. "Ugghhh.. Puas banget.. Mbake ayu tenan.. maturnuwun, Pak.." ucap Dado ke Mas Diki, sambil membetulkan celananya. "Oiya, Pak. Saya ijin moto Istrinya ya, Pak.. buat koleksi saya aja kok.." Mas Diki diam beberapa saat lalu mengiyakan permintaan anak ini. "Jangan sampai kesebar tapi. Kerjaanku IT, kalau kesebar, bisa tak lacak terus tak hajar kamu.." "Yaudah sana cepet, aku mau pulang.." "Iya, Pak.."kata Dado Cekrek.. ckrek.. ckrek.. beberapa gambar sepertinya sudah diambil Dado. Aku yang masih kelelahan karena orgasme ini pun hanya bisa pasrah. Saat ini aku masih berjongkok mengenakan cadar. Gamisku yang sudah mulai lusuh terbuka di bagian tengahnya dari leher hingga ke perutku, menampakkan sebagian tubuh putih mulusku. Tetekku juga menyembul di balik resleting gamis, walaupun tidak sampai menampakkan putingnya. Noda-noda sperma Dado membasahi mataku, cadarku, tetekku, dan sedikit meleleh ke perutku. Aku hanya bisa menduga dan membayangkan kalau gambar-gambarku tersebut akan dijadikan sebagai objek onani si pemulung ini. Tak berapa lama, Dado pun pamit pergi. Aku dan Mas Diki kembali melanjutkan perjalanan pulang. "Uuuggghh.. enak banget seponganmu, Dek.." kata Mas Diki sambil memompa penisnya keluar masuk mulutku. Aku yang duduk bersimpuh di lantai kamar mandi ini menggunakan mulutku untuk menyedot penisnya makin kuat. "Uuuggghh.. Hmmmppphh.." kurasakan penis Mas Diki makin mengeras di mulutku. Tangan Mas Diki makin erat memegang rambut basahku yang tergerai ini, menahan kepalaku agar penisnya masuk makin dalam ke pangkal mulutku. Tak berapa lama kurasakan penisnya berkedut-kedut di dalam mulutku.

 

".. Assalamu'alaykum.." "Ckleekk.." kudengar Mas Diki yang pamit keluar rumah dan menutup pintu. Aku masih di sofa tanpa memakai sehelaipun pakaian. Nafasku ngos-ngosan sambil terbaring kelelahan. Sperma masih meleleh dari lubang vaginaku membasahi pahaku, sebagian menetes ke sofa tempatku berbaring. Masih mengangkang, kaki kananku menjuntai menapak lantai. Sudah sekitar dua jam yang lalu sejak kami sampai rumahku ini Mas Diki menggarap tubuhku. Penis kerasnya yang berurat itu mengaduk-aduk mulut dan vaginaku di kamar lalu pindah di sofa ini. Seperti biasa, aku yang awalnya menolak tapi tubuhku menyerah juga pada nafsuku. Aku dibuatnya tiga kali orgasme. Seluruh tubuhku tak luput dari jamahannya. Bekas cupangan juga memenuhi leherku, tetekku, perutku, dan pantatku hingga pahaku. Di rumahku sendiri aku menyerah takluk pada birahi. Di tempat yang seharusnya aku menjaga amanah suamiku untuk selalu taat dan setia padanya. Tapi nyatanya tubuhku mengkhianati imanku dan takluk pada nafsu duniawi. Tanpa kusadari air mata penyesalan pun menetes dari lubuk mataku menyadari betapa tiga hari terakhir ini aku tak pantas menjadi sosok istri dari Mas Bagas, suami yang tulus ikhlas mencintai ku. Yang membanting tulang sehari-hari untuk menafkahiku. Namun aku malah mereguk kenikmatan dengan lelaki lain dibelakangnya. Aku yang kelelahan inipun tertidur di sofa. *** Aku terbangun karena mendengar nada dering hapeku berbunyi. Ternyata dari Mas Bagas. "Halo, Assalamu'alaykum, Abi.." "Iya, ini di Umi lagi beberes rumah aja.." "Oiya, Abi.. Umi tunggu, Umi juga dah kangen sama Abi..." kataku mencoba segenit mungkin. "Wa'alaykumussalam.." kataku membalas salamnya. Mas Bagas sudah dalam perjalanan otw ke rumah. Perasaanku bahagia sekali mendapati sebentar lagi aku akan bertemu dengan suamiku. Sesaat aku lupa apa yang telah kualami selama tiga hari ini. Aku yang masih telanjang di sofa ini lalu bergegas mandi dan merias tubuhku. Ketika aku akan memakai baju, aku baru menyadari bahwa banyak sekali bekas cupangan-cupangan di sekujur tubuhku. Aku harus memikirkan cara agar tidak ketahuan Mas Bagas. Setelah tiga hari tak bertemu, malam ini pastilah kami akan bersetubuh. Aku lalu memakai gamis hitamku lengkap dengan hijab merah muda tanpa memakai dalaman apapun di baliknya. Sembari menunggu Mas Bagas, aku mencoba berbenah dan membersihkan rumah dari debu karena sudah tiga hari rumah ini tak ditempati. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832 8/19 Arsella Hasna Hilyani "Tok tok tok.." aku mendengar pintu depan diketuk. Aku langsung bergegas ke depan. Mas Bagas selalu membawa kunci cadangan ketika keluar kota. "Ceklekk.." handle pintu dibuka dari luar "Assalamu'alaykum.. Um.." belum selesai ucapan Mas Bagas, badannya sudah aku terjang. Aku peluk suamiku ini dengan erat. Aku memang terbiasa ditinggal suamiku keluar kota. Walaupun begitu, aku juga selalu merasa kangen saat ditinggal pergi. "Umi kebiasaan deh, peluknya erat banget tiap Abi habis pulang dinas luar kota." "Hihi.. biarin.. habisnya Umi ditinggal-tinggal terus siih.." ucapku manja sambil bergelayutan di dadanya 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832 9/19 dadanya. "Hiih.. Abi kan cari nafkah buat Umi juga.. ini sekarang Abi pulang buat Umi.. Abi kangen nih sama Umi.." "Hihi.. yang kangen Abi apa dedeknya Abi..?" tanyaku genit Aku dan Mas Bagas pun masuk ke dalam. Selepas Mas Bagas mandi dan bersih-bersih, kami lalu melanjutkan bercengkrama. Melepas rindu dan kangen. Tak terasa waktu berlalu hingga tiba waktu makan malam. "Makan diluar yuk, Um.." ajak Mas Bagas. "Kenapa emang Abi?" tanyaku "pengen jalan aja sama Umi.." "makan di rumah aja yuk, Abi.. Umi masih kangen sama Abi.. Umi masakin makanan spesialnya Abi deh.. tunggu yaa.." akupun lalu beranjak ke dapur dan memasak nasi goreng favorit Mas Bagas. Mas Bagas pun dengan lahap memakan masakanku tersebut. "Kemarin acara dinasnya lancar, Abi?" "Alhamdulillah lancar, Umi. Malah lebih dari target. Karena saking bagus hasilnya, Abi rencananya bakal dapat promosi, Umi. Abi bakalan lebih sering ketemu sama client." "Ooh.. Alhamdulillah, Abi.. Umi ikut seneng.." Kami pun lanjut menyelesaikan makan malam. Selesai makan, kami melanjutkan cengkrama kami di sofa. Aku dan Mas Bagas memang belum dikaruniai anak. Sisi positif nya adalah kami jadi sering memiliki quality time bersama. "Umi cantik deh malam ini.. Abi dah kangen deh sama Umi.." puji Mas Bagas. Aku hanya diam saja mendengar pujiannya itu. Mas Bagas lalu mendekatkan bibirnya ke bibirku, Hingga mulut kami sudah bertemu satu sama lain. Kami berciuman dengan mesra. Aku balas ciumannya dengan sedotansedotan di bibirnya, aku hisap-hisap lidahnya. Kami bercumbu semakin liar di atas sofa ini. Aku lalu berinisiatif membuka kaos Mas Bagas beserta celana dan celana dalamnya, hingga telanjanglah suamiku ini. "Malam ini biar Umi puasin Abi.." bisikku. lalu kusandarkan tubuh tegap suamiku ini ke sofa hingga dia berbaring. Aku mulai dengan memainkan bibirku di pusarnya. Aku jilat-jilat lembut lubang pusarnya. Aku hisap-hisap sekitar pusarnya itu. Tanganku juga bermain-main di sekitar putingnya, membuat Mas Bagas mulai merasa keenakan. Jilatan-jilatanku lalu beranjak ke atas. Dada bidangnya tak luput dari jilatanku. Lalu lidahku beralih menuju putingnya. Aku hisap-hisap dan aku jilat-jilat puting Mas Bagas. Kurasakan penis Mas Bagas l i k j l 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832 10/19 mulai tegak menjulang. Puas bermain di dadanya, lidahku pelan-pelan naik menjilati lehernya, aku kecup-kecup kuat sekitar lehernya hingga membekas beberapa cupangan. Jilatanku lalu naik ke telingnya. Aku hisap-hisap ujung telinganya bagian bawah. Aku juga memasuk-masukkan lidahku ke lubang telinganya. Aku tau titik paling sensitif Mas Bagas ada di telinganya. Begitu aku hisap-hisap telinganya, Mas Bagas tak mampu untuk tak mengerung keenakan. Tanganku lalu mulai menggenggam batang penisnya. Aku kocok-kocok penisnya ke atas ke bawah, sambil aku masih merangsang telinganya. Aku sedikit ludahi tanganku agar kocokan di penisnya tidak terlalu kering. "Uuughh.. Umi.. enak banget kocokannya.." erung Mas Bagas di tengah kocokan tanganku di penisnya. Lidahku kini bermain-main di belakang telinganya. Kuhisap-hisap hingga lagi-lagi membuat bekas cupangan. Tubuhku lalu beranjak turun hingga kepalaku yang terbalut jilbab pink ini tepat berada di atas penisnya. Aku mulai menciumi ujung lubang kencing Mas Bagas. Terkadang aku hisap-hisap. Lalu aku turunkan lidahku ke batangnya. Aku jilat-jilat batang penis ini naik turun, sambil kutatap matanya dengan tatapan ku yang kubuat seseksi mungkin. Seluruh batang penisnya tak luput dari jilatan dan ludahku. Lidahku lalu turun menuju buah zakarnya. Aku mainkan buah zakar itu dengan lidahku. Kuhisap-hisap bola-bola ubi ini sambil sesekali kupijat-pijat dengan tanganku. Lidahku tak luput juga untuk menghisap-hisap lubang anus Mas Diki, membuat pantatnya menggeliat keenakan. Mulutku lalu menuju kembali ke kepala penis Mas Bagas. Aku mulai memasukkan penis ini ke dalam mulutku, hanya sebatas kepalanya. Aku sampirkan jilbabku ini ke belakang punggungku agar tak menghalangi servis oral yang sedang kuberikan. Hingga tampaklah sebagian leherku. "Umi, itu lehernya kenapa? Kok merah-merah gitu." tanya Mas Bagas melihat ada cupangan merah yang sangat kontras dengan kulit leherku yang putih. "Mmmm.. Itu Abi, digigit nyamuk kemarin.." kataku berbohong. Untuk menghindari pertanyaan lain aku segera memasukkan kepala penisnya ke mulutku, lalu kuhisap-hisap dengan kuat sampai pipiku terlihat mengempot. Aku lalu menurunkan mulutku hingga setengah penisnya masuk, lalu aku naikkan. Lalu aku turunkan mulutku lagi hingga kini penis itu habis masuk dimulutku. Lalu aku naikkan lagi dan kumasukkan setengahnya, begitu kulakukan beberapa kali, sambil kutetap menyedot-nyedot penisnya dengan kuat. "Uughhh.. Enak banget emutannya Umii.. Uughhh.. pinter banget sih Istri Abi ini.... belajarnya dimana Umi?.. Ughh.." kata Mas Bagas sambil mengerung keenakan. Aku diam saja sambil masih terus menghisap-hisap penisnya naik turun di mulutku. Sekilas bayangan perbuatan yang kualami tiga hari yang lalu kembali ke benakku. Aku memang belajar banyak dari perlakuan Mas Diki terhadapku. Walaupun hati kecilku menolaknya, tapi kuakui kalau tubuhku menikmatinya. Ada rasa sesal yang menghinggapiku. Mulutku makin cepat mengocok penisnya naik turun. Hisapan dan sedotanmu juga makin kuat. S b i l i l k k b l k i i li k k ik i i 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832 11/19 Sebagai pelampiasan rasa penyesalanku aku mencoba mengeluarkan semua sisi liarku ke suamiku ini. Penisnya yang sedang berada di mulutku ini dengan sepenuh hati aku manjakan. Aku memang sangat suka mengulum penis, suamiku ini paling senang jika penisnya aku mainkan dengan mulutku. Semua teknik oral seks yang kumiliki aku curahkan untuk memuaskan penis ini. Penis Mas Bagas nampaknya juga senang akan hal ini. Mulutku makin penuh dengan penisnya yang semakin keras menjulang. "Uuughhh.. Umi, enak banggettt.. Ughhh.. Abi mau keluarr.. Ughhh.." Aku pun makin cepat menaikturunkan mulutku di penisnya. Tanganku membantu mengocok penisnya, sembari tanganku yang lain memijat-mijat buah zakarnya. Sedotan di mulutku makin menguat membuat pipiku makin mengempot. Aku yang memberikan oral seks ini juga menjadi bergairah. Kurasakan vaginaku mulai basah. "Ughhh.. Umiii.. Ughhh.." "Glk.. Glekk.." kurasakan beberapa semprotan keluar dari penis Mas Bagas. Aku masih menghisap-hisap penisnya. Cairan spermanya semua aku tampung di mulutku. Aku mencoba menelannya sebisa mungkin. Mulutku lalu lepas dari penisnya. Ada sedikit lelehan sperma Mas Bagas di bibirku, lalu kuseka dengan lidahku dan kumasukkan lagi ke mulutku sebelum aku telan. Aku melakukan ini sambil memandang ke Mas Bagas dengan tatapan senakal mungkin. "Ugghhh.. Maaf Umi, Abi dah keluar, habisnya Umi seksi banget ngemutnya. Pas Abi juga belum keluar tiga hari ini....." "Umi kok mau nelen sperma Abi.. biasanya Abi keluarin di mulut aja nggak boleh.." "Iya Abi.. Abi suka nggak Umi telen sperma Abi..?" "Suka banget Umi.. Umi nelennya pakai tatapan nakal gitu jadi makin seksi.." "Hihi.. iya, Abi.. pokoknya sekarang Abi boleh lakuin apa aja ke Umi, Umi nggak bakal nolak.. Jiwa raga Umi milik Abi sepenuhnya.." kataku sambil tetap bergaya genit. Aku lalu kembali menurunkan kepalaku untuk membersihkan penisnya. Aku jilat-jilat batang penisnya memutar dan naik turun hingga batang penis itu mengkilap karena lendir ludahku. Aku masukkan lagi batang penis itu ke mulutku dan kuhisap-hisap kepala penisnya layaknya menyedot sisa-sisa minuman yang tak rela untuk kubuang. Mulutku kemudian kembali mengocok naik turun di batang penisnya sambil tetap kusedot-sedot. "Hmmmppphh.. Plop.." "Kok udah keras lagi sih, Abi..?" Kataku yang melepas penisnya dan sekarang kukocok dengan tanganku. Tak berlama-lama, aku yang sedari tadi juga dilanda birahi langsung memosisikan tubuhku berada di atas pinggul Mas Bagas. Kusingkap sedikit gamisku hingga memberi ruang di selangkanganku, lalu kuturunkan pantatku perlahan-lahan. Aku arahkan penis Mas Bagas ke lubang vaginaku. Kugesekgesekan kepala penis itu ke bibir vaginaku. Nikmat sekali rasanya. Mulailah kuturunkan pantatku hingga kurasakan penis Mas Bagas mengisi vaginaku. Penis suamiku ini membuat vaginaku yang i i i k É I à ó ç  13 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832 12/19 memang sempit ini terasa sesak. "Ssshhhh.. Hhhhmmmmpppp..." desisku saat penisnya menyeruak di dalam vaginaku. Sesaat kudiamkan penisnya di vaginaku sambil memberi waktu kepada otot-otot vaginaku untuk menyesuaikan diri. Perlahan-lahan aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur. Aku yang berada di atas seolah-olah memegang kendali permainan.Gesekan batang penisnya di dinding vaginaku yang terasa sesak ini membuatku makin terangsang. Aku makin cepat menggerakkan pantatku di atas penisnya. Terkadang gerakan pantatku bervariasi menjadi naik turun atau berputar-putar. Ini membuat penisnya makin nikmat mengoyak-ngoyak vaginaku. "Ssshh.. Aaaahhhh... Oohhhh... aaagghhh.. Abii.." Akupun makin liar menggoyang tubuhku. Tangan Mas Bagas kupegang dan kuarahkan ke tetekku dari luar gamisku. Tanpa diminta tangannya mulai meremas-remas tetekku. Putingku juga tak luput dari remasan-remasan lembutnya. Dari bawah, Mas Bagas juga ikut memompa penisnya. Penisnya terasa keras mengisi vaginaku. Lubang vaginaku yang sempit ini terasa penuh sesak. Pompaannya membuat dinding-dinding vaginaku bergesekan dengan batang penisnya. "Oohh.. Aahhh... Shhh.. Enaakk kontol Abii.. Shh.. Memek Umi penuuhhh.. Sshhh.. Ooohhhh.." "Uggghhh.. Umi nakal ngomongnya ihhh.. Ughh.. sekssi banget Umi kalau nakal gitu.. Ugghhh.." kata Mas Bagas. Aku juga tak menyadari desahanku mulai nakal, seperti saat tiga hari kemarin aku digarap Mas Diki. Aku hanya mencoba melampiaskan sisi liar dan binalku. Jika tiga hari kemarin aku adalah seorang akhwat yang sangat binal untuk orang lain, maka saat ini aku harus bisa lebih binal dan liar untuk suamiku. Kurasakan remasan tangan Mas Bagas di tetekku makin menguat. Putingku dipelintir-pelintir dari luar gamisku. Mas Bagas terus memompa penisnya menyambut goyangan pantatku yang makin liar. "Aaahh.. Ooohhhhh... Abii.." pantatku makin liar bergoyang. Kumajumundurkan pantatku makin cepat membuat dinding-dinding vaginaku juga bergesekan makin nikmat dengan penis Mas Bagas. "Oooohh...Shhh... ahhh.. Abii.. Umii keluuarrrr...Shhh.." pantatku mengejang-ngejang di atas penisnya. Gelombang orgasme yang datang membuatku seolah-olah melayang. Bola mataku berputar ke atas hingga hanya menampakkan sisi warna putihnya saja. Mas Bagas dari bawah masih tetap memompa penisnya. Aku yang sedang kelelahan karena orgasme ini hanya bisa menikmati pompaan penisnya di vaginaku. Aku lalu memutar badanku tanpa melepas penisnya hingga kini aku membelakangi Mas Bagas dengan posisiku masih di atasnya. P l h k l i i lk P i l i l i k k di di i k 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832 13/19 Perlahan aku mulai menggoyang pinggulku. Penisnya mulai lagi menggesek-gesek dinding vaginaku membuatku kelojotan menahan nikmat di vaginaku. “Ohhhh... memekku penuh, Mmaass...” Desahku sambil tetap menggoyang pantatku maju mundur. Goyangku perlahan makin kuat dan makin cepat. Tangan Mas Bagas tak tinggal diam. Dia mengarahkan tangannya meremasi bongkahan pantatku yang masih tertutup gamis ini. “Uggghhh.. Enak banget Umi goyangnya.." tak berapa lama badai orgasmeku kembali mendekat. Aku yang sedang mengejar orgasme, mulai menggoyang pantatku sebinal mungkin. Aku menunggangi penis milik Mas Bagas dengan pelan, menaik turunkan pantatku dan tak lupa untuk memutar pinggulku dengan liar. "Aaahhh... Ooohhh.. Aaahhhh.." Desahan-desahanku kembali kuteriakkan memenuhi rumah kecil kami ini. Sembari begoyang, tanganku berpegangan pada lutut Mas Bagas. Tiga hari lalu ibaratnya adalah medan pelatihan buatku menggunakan penis lelaki lain. Tapi sekarang aku ingin memraktekkan semua ilmu bercintaku dengan suamiku ini Seluruh badanku seolah-olah sungguh lihai bercinta dengan posisi ini. Aku sudah paham dan tahu betul apa yang harus aku lakukan untuk memuaskan persetubuhan ini. “Ouhhhh... Ssssshhhh... Euhhhhh...... Ahhhh.., ” desahku penuh gairah sembari menggoyang penis Mas Bagas didalam vaginaku. Aku arahkan wajahku ke belakang sambil menatap Mas Bagas. Mataku kubuat sebinal mungkin, seolah-olah memberi kode bahwa tubuhku yang binal ini miliknya seutuhnya. Mas Bagas juga merasakan kenikmatan dari goyanganku ini. “Uggghhhh.. enak banget goyangannya, Umi.. ugghhh.." “Ooohh.. Aahh.. iyya, Abbiiih.. Kontol Abi juga enakkk.. Memek Umi penuuhhh.. Aahhhh.. Ooohhh..” desahku menimpali Aku lalu memacu penis Mas Bagas dengan goyangannku, Kadang pantatku naik turun dengan cepat, dan kadang melambat memainkan tempo, aku mencoba meliuk-liuk diatas batang penisnya ini. "Ooohhh.. Aaagghhh... oooooohhh.. Umi keluaarr Abi.. Umi pipiiishhh.. ooooohhhh.." pantatku kembali mengejang-ngejang dilanda orgasme. Aku hanya bisa menggeliat-geliat di atas penisnya mencoba menuntaskan orgasme yang mendatangiku. Setelah beberapa saat menikmati orgasmeku, badanku ambruk kebelakang di dada bidang Mas Bagas. Mas Bagas lalu mengajakku doggy style di sofa ini. Lututku bertumpu di lantai dan tanganku memegangi ujung sofa. Penis Mas Bagas kembali masuk mengoyak-ngoyak vaginaku dari belakang. Hanya butuh 15 menit kemudian untuk membuatku meraih orgasme lagi. Kami lalu melanjutkan aktifitas bercinta ini di kamar. Selama kami bercinta, tentunya aku tak melepas gamisku untuk menghindari Mas Bagas melihat bekas cupangan-cupangan di sekujur tubuhku. Saat permainan terakhir aku sudah telanjang bulat, tapi lampu kamar aku matikan. Semalaman tak terhitung berapa kali aku orgasme. Aku seperti menemukan diriku yang baru yang lebih liar dan lebih binal. Mas Bagas juga tampaknya suka dengan sisi liarku yang baru ini, terbukti tak bosan-bosannya semalaman ini dia menggarapku, entah darimana datangnya keperkasaannya itu. Part 3 End

 

Part 4 Tag: Affair, Vanilla Sex, Outdoor "Jadi gitu, Ukh. Nanti kita ganti-gantian aja buat isi content-nya. Kak Sella bisa di bagian skin care yang halal misalnya. Kak Dinda di bagian fashion yang anggun tapi tetep sesuai syari'at. Terus Ustadzah bisa isi content-content seputar hijrah gitu deh." Kata Fani yang menjelaskan sambil menggebu-gebu. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 6/31 Kami baru saja menyelesaikan taklim Liqo' kami. Dan seperti biasa, setelahnya kami ngobrol-ngobrol kesana kemari. Fani menjelaskan soal project sosial medianya yang sudah beberapa minggu ini juga kami diskusikan bareng. Fani ini memang anaknya semangat sekali. Dia paling muda diantara kami, baru lulus kuliah beberapa bulan lalu. Diantara kami, hanya Fani yang masih single. Yang kami tau, dia sudah di-khitbah oleh teman satu kelasnya. Karena Fani ini anak yang paling muda dia juga yang paling banyak punya ide-ide baru yang kekinian. Rencananya kami akan membuat akun di YouTube dan Instagram yang isinya seputar tips-tips untuk akhwat dan ummahat di luar sana. "Boleh juga idenya Ukh Lebih cepat lebih baik " komentar Ustadzah Azizah "Kita perlu lebih banyak 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 7/31 Boleh juga idenya, Ukh. Lebih cepat lebih baik. komentar Ustadzah Azizah. Kita perlu lebih banyak bikin konten yang semacam ini, jadi penyeimbang buat konten-konten hedon yang makin banyak kita lihat di sosmed kita." "Iya, Ustadzah. Nanti sore juga rencananya mau ada rapat ikatan alumni, bisa Ana share juga sih disana, semoga ada yang tertarik dan mau bantu-bantu. Syukur-syukur bisa dapat sponsor, hihihi.." timpal Fani. "Yaudah yuk, cabut. Keburu siang dan panas nanti di kolam renang." ajak Adinda. Kami memang sebelumnya merencanakan akan berenang setelah ini. "Sella, nggak jadi ikutkah? Renang itu sunnah lho." tanya Ustadzah Azizah. "Emm.. Enggak Ustadzah, tadi Mas Bagas ngasih kabar kalau mau ketemu sama kliennya terus minta Ana nemenin karena kliennya juga ditemenin istrinya." jawabku menjelaskan. "Ohh yaudah. Itu namanya taat sama suami, pahalanya lebih gede.." balas Ustadzah Azizah. Kami pun kemudian berlalu meninggalkan serambi ini. Aku menuju parkiran ke arah mobilku. Aku masuk mobil di kursi penumpang bagian depan, sambil memasang muka jutek. "Udah selesai Liqo' nya, Dek" ditanya seperti itu aku hanya diam. "Kita jadi ke Taman Kota kan ini? Sudah ditungguin Mas Bagas kan?" tanya Mas Diki mengonfirmasi. Ya, lelaki yang duduk di sampingku di kursi pengemudi ini adalah Mas Diki. Setelah semingguan aku mencoba menghindar, sosok ini datang lagi. Pagi tadi ketika aku bersiap akan jalan menuju tempat ini, tiba-tiba datang Mas Diki di depan rumah. Dengan gaya basa-basi khasnya kali ini alasannya adalah mengembalikan gamis dan mukenaku yang tempo hari ketinggalan di rumahnya. Aku meminta Mas Diki segera pergi karena takut kepergok tetanggaku kalau aku berduaan dengan lelaki lain di depan rumahku. Tak mau pergi, Mas Diki lalu malah memberiku pilihan masuk ke dalam rumah melanjutkan ngobrol atau dia mengantarku. Tentu saja aku menghindari berduaan dengannya di rumahku. Aku tak mau pengalamanku sebelumnya dengan dia di rumahku terulang. Akhirnya aku membiarkannya mengantarku taklim membawa mobilku. Tapi ternyata Mas Diki malah menungguku di mobil sampai selesai Liqo'. "Masih merengut aja sih, Dek.." katanya memecah keheningan sambil menjalankan mobil. Aku diam saja tak membalasnya. Aku masih sok jutek, mataku kuarahkan ke depan memandang jalan yang tak berujung. Tiba-tiba tanganku dipegang, lalu diarahkan ke celananya. Begitu pandanganku yang reflek kuarahkan juga ke celananya, aku terkejut. Penis Mas Diki sudah keluar dari celananya entah sejak kapan. Aku lalu membuang muka, tapi tanganku diarahkan memegang penis itu. Tanganku hanya kudiamkan di atas penis coklat berurat itu yang masih setengah tegang. Mataku sesekali melirik penisnya, entah kenapa ada rasa penasaran juga. Seminggu yang lalu penis ini sempat mengobrak-abrik vagina dan mulutku. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 8/31 "Ada yang kangen nih sama kamu, Dek.." kata Mas Diki. Tanganku kemudian digerak oleh tangan Mas Diki sehingga sekarang aku mengocok penisnya. Selang beberapa menit kemudian tanpa kusadari tanganku dengan sendirinya bergerak mengocok penisnya. Tangan Mas Diki sudah berpindah ke pahaku. Mas Diki mulai mengelus-elus pahaku dari luar gamis merah mudaku. Pandangannya masih fokus ke depan menyetir mobil. "Ini kan kamu lagi jalan sama aku, Dek. Kamu inget kan harus apa?" tanya Mas Diki retoris. "Mas, ini kan di jalan, Mas.. Wong aku juga mau ketemu Mas Bagas lho. Nggak mungkin aku lepas dalamanku, Mas.." kataku. Mas Diki hanya memberi isyarat jari ke arah dada dan selangkanganku. Entah dihinggapi setan apa, beberapa saat kemudian aku sudah melepas bra dan celana dalamku yang lalu diambil olehnya. Sekarang aku hanya memakai gamis merah muda dan jilbab hitam, tanpa dalaman apapun selain kaos kakiku. Tanganku lalu digenggamnya dan kembali diarahkan ke penisnya. Tanpa diminta, aku langsung memulai mengocok penisnya. "Ughhh.. Alus banget tanganmu, Dek.." kata Mas Diki sambil berusaha fokus menyetir mobilku. "Pakai ludahmu dong, Dek." Aku lalu meludah di tanganku, kemudian kupindahkan tanganku kembali ke penisnya. Tanganku mulai memegang penisnya pelan-pelan, lalu kugerakkan naik turun mengocok penisnya. Aku remas-remas lembut kepala penisnya dengan tangan kananku, dan kukocok-kocok batang penisnya dengan tangan kiriku. Buah zakarnya tak lupa aku main-mainkan. Kudengar Mas Diki mulai mengerang keenakan. Penisnya yang digenggamanku makin keras menjulang. Aku masih melanjutkan kocokan penisnya di tanganku makin cepat. Sambil sesekali penis ini aku urut ke atas dan ke bawah. Entah mengapa, kurasakan vaginaku mulai membasah. Melihat penisnya kukocok-kocok ini membuatku terangsang. Ketika mobil ini melambat karena polisi tidur atau karena lampu merah, aku sempat agak was-was. Kaca mobilku lumayan terang dan transparan, membuatku khawatir ada yang memergokiku dengan lelaki yang bukan suamiku. Tak terasa kami sudah sampai di parkiran Taman Kota, Mas Diki lalu memarkirkan mobilku di sisi pojok belakang. Aku masih mengocok penisnya. Kuurut-urut naik turun batang penisnya, kupijat-pijat buah zakarnya. Penis berurat Mas Diki makin mengeras, kepala penisnya memerah mengkilap. "Ughh.. Udah nggak kuat aku, Dek.." sambil berkata seperti itu tangan Mas Diki lalu memegang kepalaku yang berbalut jilbab hitam ini lalu mengarahkan kepalaku ke batang penisnya. Gerakannya yang lumayan cepat itu membuatku tak berdaya langsung menundukkan kepalaku ke arah celananya. "Mass, aku dah ditungguin Mas Baga...." belum selesai kata-kataku, sedetik kemudian mulutku sudah tersumpal penis Mas Diki. Kepalaku dipegangnya, lalu digerakkan naik turun memompa penisnya. Sudah sekian kali mulutku merasakan penisnya, tapi rasanya mulutku yang kecil ini belum juga terbiasa. Otot-otot wajahku dipaksa melebar untuk menerima semua batang penisnya agar masuk ke mulutku. Rongga mulutku serasa penuh sesak dipenuhi batang penisnya 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 9/31 "Ugghh, kangen seponganmu aku, Dek.. Udah seminggu pejuhku nunggu mulutmu ini.. Ughh,.. Seddot yang kenceng, Dek.. Ugghhh…" erang Mas Diki sambil masih memegang kepalaku. Pinggulnya naik turun, membuat penisnya naik turun di dalam mulutku. Aku yang pasif ini hanya bisa pasrah sambil menyedot-nyedot batang penisnya. Gesekan batang penisnya di dalam mulutku terasa makin lancar seiring dengan banyaknya ludah yang membantu. "Glok.. Glokk.." "Clop.. Clopp.. Clopp.." suara wajahku yang bertumbukkan dengan pinggulnya memenuhi sisi-sisi ruang mobil SUV-ku. Vaginaku kurasakan makin basah karena terangsang. Hisapanku pada penisnya juga makin menguat. Pipiku mengempot sambil terus menyedot-nyedot penisnya. "Clop.. Cloopp.." "Ugghh.. Aku keluarr, Dekk… Ughhh.." Mas Diki menekan kepalaku "Glup.. Glupp.." mau tak mau aku menelan semua semprotan sperma yang keluar. Aku tak ingin ada yang menetes di mobil atau gamisku, bisa-bisa Mas Bagas curiga nanti. Ada sekitar 5 menit aku menghisap-hisap penisnya dengan kuat. Memastikan isi penis ini terkuras habis. Buah zakar Mas Diki juga aku remas-remas. "Slurp.. Sluurppp.." Aku melepas kuluman mulutku pada penisnya setelah kupastikan tak ada lagi sisa sperma yang keluar dari ujung lubang kencingnya. "Mas, siniin dalemanku.." kataku "Weh, enggak nho. Aku kan masih disini, jadi kamu nggak boleh pakai dalaman, Sayang." "Hah? Nanti Mas Bagas curiga, Mas.."elakku berargumen. "Enggak. Kamu duduk disamping Mas Bagas aja, jadi nggak bakal keliatan." "Kamu boleh ambil dalamanmu ini 30 menit lagi, aku tunggu di pendopo yang ada di belakang taman melati. Oke, Dek? Yaudah aku cabut dulu.." Lalu Mas Diki seenaknya saja membuka pintu mobil dan pergi berlalu entah kemana. Aku bertekad ini terakhir kalinya aku dimesumi Mas Diki. Aku harus bisa menolak permintaannya seandainya dia meminta hal yang aneh-aneh. Aku pun turun dari mobil setelah merapikan baju gamis dan jilbab hitamku yang agak lecek. Aku pergi ke tengah taman, dimana suamiku sudah menungguku di sana. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 10/31 Arsella Hasna Hilyani Karena promosinya, Mas Bagas sekarang sudah jarang ke luar kota. Hanya, jabatannya yang sekarang mengharuskan dia sering ketemu dengan klien. Pagi tadi aku diminta Mas Bagas untuk menemaninya menemui salah satu kliennya. Kata Mas Bagas kliennya ini membawa istrinya jalan-jalan ke Taman Kota dan ingin ngobrol soal pekerjaan dengan Mas Bagas. Dia juga meminta Mas Bagas mengajak istrinya sekalian agar nanti bisa menemani istrinya (si klien) jalan-jalan kalau bosan mendengarkan pembicaraan pekerjaan suami-suaminya. Akupun mengiyakan saja karena jam ketemuannya setelah selesai Liqo'. Karena pagi tadi Mas Bagas harus ke kantor dulu, kamipun janjian di Taman Kota. Aku mengendarai mobil kami, dan Mas Bagas menggunakan jasa ojek online. Sambil berjalan dari jauh kulihat Mas Bagas di tengah taman Aku pun agak mempercepat langkahku 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 11/31 Sambil berjalan, dari jauh kulihat Mas Bagas di tengah taman. Aku pun agak mempercepat langkahku. Aku lupa bahwa aku tak memakai dalaman sama sekali. Ketika aku setengah berlari, kurasakan putingku bergesekan dengan bahan gamisku. Gesekan ini perlahan membuatku sedikit bergairah. Ditambah vaginaku yang masih agak basah karena terangsang tadi di mobil. Putingku mulai mengeras di balik gamis ini. "Assalamu'alaykum.." "Wa'alaykumussalam, Umi. Sudah selesai Liqo' nya, Umi? Sini duduk di samping Abi." kata suamiku. "Iya, sudah Abi." aku lalu duduk bersimpuh di tikar di samping suamiku. "Umi habis makan es krim ya? Itu masih ada sisa dikit di bibirnya." Degg. Spontan aku terkejut, sperma Mas Diki masih ada yang tertinggal di bibirku. Aku lalu berkilah mengiyakan pertanyaan Mas Bagas itu, sambil kuseka bibirku yang tipis ini dengan lidahku. Kulihat di depanku ada sosok laki-laki diapit dua orang wanita yang juga mengenakan gamis dan jilbab lebar seperti yang kupakai. "Kenalin ini klien Abi, namanya Pak Broto barusan sampai juga bareng sama…." Mas Bagas tidak melanjutkannya kalimatnya, mungkin karena tidak tahu siapa kedua wanita yang ada di samping Pak Broto. Takut salah menyebut istri padahal mungkin bukan istrinya. "Hahaha.. Pak Bagas dan Bu…" "Sella, Pak" kata Mas Bagas menyahut. "Pak Bagas dan Bu Sella, saya Broto dan kenalin ini istri-istri saya, Faizah dan Ditta. Saya memang kalau jalan kemana-mana biasa bawa kedua istri saya yang cantik-cantik ini." kata Pak Broto menjelaskan. Kuperhatikan, Pak Broto ini memandangiku dengan tatapan aneh. Seperti seolah-olah menelanjangiku. Tatapan matanya melekat ke arah dadaku yang memang agak membusung walau tertutup gamis dan jilbab lebarku. "Pak Bagas ini kan sudah mapan, bisa lah ikutin jejak saya ini." kata Pak Broto melanjutkan sembari merangkul kedua istrinya. "Enak lho, Pak. Saya jamin bakal puas sampeyan." lanjutnya sambil menyeringai. Mas Bagas hanya diam sambil sedikit tersenyum mendengarnya. Singkat cerita, dari penjelasan Mas Bagas, Pak Broto ini berusia 47 tahun. Dia adalah pengusaha yang bisnisnya bermacam-macam. Mulai dari property, media, minimarket, sampai tour travel juga dimiliki. Skalanya sudah nasional bahkan beberapa sampai merambah ke luar negeri. Istri pertamanya bernama Faizah. Kutaksir usianya sekitar 30an tahun, dan istri mudanya, Ditta, kutaksir sekitar 20tahunan. Keduanya sama-sama cantik, bahkan cantik sekali. Walaupun menggunakan gamis dan jilbab lebar, aku mampu menebak kalau kedua istrinya ini memiliki postur tubuh yang ideal apalagi Ditta, karena mungkin masih muda, bahkan lebih muda dariku. Ketika aku memandang kedua istrinya nampaknya ada sesuatu yang aneh dari pandangan mereka. Entahlah aku juga tak tau. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 12/31 Mas Bagas dan Pak Broto lalu mulai ngobrol serius. Ada rencana dari Pak Broto untuk membuka cafe, makanya dia membutuhkan kontraktor. Mas Bagas lah akhirnya yang beruntung mendapatkan proyek ini. Aku yang tak terlalu tau soal pembicaraan mereka berdua kadang hanya melamun saja. Tujuan ku disini memang menemani Suamiku karena permintaannya. Sekitar 20menit berbincang-bincang, aku teringat aku harus mengambil dalamanku yang sedang ada di tangan Mas Diki. Aku lalu izin kepada Mas Bagas untuk ke kamar kecil, sekaligus mencari cemilan karena perutku lapar. Ditta ternyata juga beranjak dari duduknya karena harus mengambil sesuatu yang ketinggalan mobilnya. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 13/31 Ditta Kamipun berjalan berdampingan, meninggalkan rerumputan ini. "Ukhti Ditt d h b l ik h P k B t ? K k ih d b t " t k 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 14/31 "Ukhti Ditta, sudah berapa lama nikah sama Pak Broto? Kayaknya masih muda banget." tanyaku memecah keheningan. "Baru setengah tahun, Umm.." jawabnya singkat. "Ooh.. Iya.. sudah isi kah, Ukh?" "Belum.." jawabnya masih singkat. "Oooh.. Iya.. semoga lekas isi ya, Ukh.. Ana sendiri sudah dua tahun nikah dan kami juga masih ikhtiar sampai sekarang." Ditta hanya diam tak menjawab atau merespon. Kuperhatikan, ada yang aneh dengan sorot matanya. Seperti nampak kosong tak berarah. Kamipun akhirnya terpisah. Aku berjalan menuju taman melati, Ditta berjalan menuju parkiran. Kulihat Mas Diki sedang duduk di pendopo yang paling ujung. Pendopo ini tidak begitu luas, hanya sekitar dua kali dua meter. Pendopo ini tidak memiliki pintu di bagian depan tapi memiliki dinding yang tingginya sekitar setengah meter di sisi kanan, kiri, dan belakang. Aku lalu menghampiri Mas Diki. "Mas, mana dalamanku? Aku nggak nyaman ini.."kataku sambil melanjutkan sok jutek padanya. Tanpa menjawab apapun Mas Diki lalu menarikku ke samping belakang pendopo ini. "Aku dah kangen sama badanmu ini, Dek.." katanya yang dibarengi dengan gerak tangannya mengangkat baju gamisku. “Iiiih, Mass!” Kataku setengah menjerit terkejut saat telapak tangan Mas Diki menelusup kedalam pahaku dan mulai bergerak-gerak pelan disekitar vaginaku yang tanpa tertutup dalaman apapun ini. Akupun reflek menutup mulutku agar suara jeritanku tadi tidak terdengar oleh orang lain. "Hsshhh.. Mmmpphh.. Mass tadi kan di mobil udah.. Hmmpph.." desisku. "Tadi kan aku yang keluar, sekarang giliranku yang bikin kamu enak.." kata Mas Diki melanjutkan permainan tangannya di vaginaku makin intens. "Ohh.. Ahhh.. jangaann mass.. nantii dilihat orang.. oouuugghhh" protesku yang setengah-setengah ini ketika aku juga melenguh menikmati permainan jarinya di daerah sensitifku ini. Aku masih tetap berusaha mendorong tubuh Mas Diki ke belakang, namun harus kuakui kalau usahaku ini hanyalah setengah hati saja. Tubuhku yang masih berbalut gamis dan jilbab syar'i ini seketika menggeliat-menggeliat ketika kurasakan rasa nikmat di vaginaku. Mas Diki memepetkan badannya ke badanku sehingga badanku tersandar di dinding samping pendopo tempatku berdiri. Tangan Mas Diki dengan lincahnya memainkan vaginaku. Tubuhku semakin tenggelam dalam kenikmatan seksual saat vaginaku “digeledah” oleh permainan tangan Mas Diki. Ak h bi j k d d h ik i 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 15/31 Aku hanya bisa memejamkan mata dan menengadah menikmati rangsangan tangannya. "Shhhh… Hmmmppphhhh… ssshhh.." desisku yang makin nyaring. "Sssstttt.. jangan beriisikk Dek, nanti ada orang yang kesini.." katanya "Shh Maas.. Udahh Mass, ada suamikuuhh.." pintaku tiba-tiba yang teringat bahwa saat ini kami sedang berada di alam terbuka dan ada suamiku tidak jauh dari sini. Tak digubrisnya, tangan Mas Diki masih terus-terusan mengobrak-abrik vaginaku "Kalau kamu nggak berisik, masih aman kok, Dek.." Ucap Mas Diki yakin. Aku masih menikmati rangsangan dari tangan Mas Diki, padahal baru beberapa waktu belakangan aku bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan ini, namun sekarang aku kembali jatuh kedalam lubang syahwatku sendiri. “Mmmphh.. Ahhhhhh…!” desisku sambil setengah menjerit saat tangan Mas Diki mulai menyentuh dan memainkan klitorisku yang tersembunyi di balik vaginaku. “Awwh... masshhhh... .. geliiihhh.. ahhh... oohh..” Aku semakin meracau kenikmatan karena permainan jari tangan Mas Diki di klitorisku ini. Vaginaku terdengar semakin becek dengan bunyi kecipak cairan cintaku yang beradu dengan permainan tangan Mas Diki. Cairan vaginaku ini bahkan meleleh keluar membasahi pahaku. "Enak nggak Dek memekmu diginiin?" kata Mas Diki masih terus mempermainkan vagina dan klitorisku. “Ooohhh… Mashhh.. enakkk.... oohh…mmmpphh…” gumamku dengan mata sayu setengah terpejam. “Nungging dong, Dek..” ucap Mas Diki sambil membalikkan dan menekuk badanku kedepan lalu menunggingkan pantatku. Aku yang hanya seperti kerbau dicucuk hidungnya langsung saja menuruti perintah Mas Diki. Tanganku segera mencengkeram sisi pendopo tempatku berdiri ini dan menopang tubuhku saat tangan Mas Diki menarik pinggangku ke belakang. Mas Diki langsung menyibakkan gamisku. "Cplek.. Cplek..!!" Terdengar suara becek vaginaku saat tangan Mas Diki menepuk-nepuk permukaan vaginaku ini. "Wiih.. Udah becek banget kamu, Dek.." komentar Mas Diki. “Awwwwhh.. masshhhh... pelaannhhh” kataku merintih saat merasakan satu jari tangan Mas Diki memasuki vaginaku dengan cepat. Setelah memastikan bahwa jarinya sudah masuk sepenuhnya kedalam vaginaku, Mas Diki segera menggerakkan jarinya tersebut maju mundur dengan cepat sehingga membuatku menyerah menjerit-jerit penuh kenikmatan. "Oohhh... Maasshh.... oouugghh....Hhmmp.." Desahanku terhenti karena mulutku dibekap oleh Mas Diki. "J k k d h D k " U M Diki di ih d k i i 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 16/31 "Jangan kenceng-kenceng desahnya, Dek.." Ucap Mas Diki. rupanya dia masih sadar akan situasi saat ini dimana kami sedang berada di tempat terbuka dan ada suamiku juga tak jauh dari sini. Tubuhku terguncang-guncang akibat sodokan-sodokan jari Mas Diki di selangkanganku. Aku hanya bisa menikmati permainan jari-jari Mas Diki dengan terus menerus mendesah meski tertutup oleh bekapan tangan Mas Diki. Mataku makin tampak sayu. Aku pun merasakan tanda-tanda akan mencapai orgasmeku, badanku mulai menggelinjang kegelian begitu hebat saat Mas Diki terus-terusan mengorek-ngorek bagian sensitifku ini. "Maashhhh.... aakkkuuu.. udaahhhhh... mauuu" desisku lirih "Ooooooouuggggghhhhhh.. Keluaarrhhhhhhhhhh…" ucapku melolong dengan mataku membelalak serta seluruh otot tubuhku menegang dan punggungku melengkung ke atas. Vaginaku mengeluarkan air kencing yang cukup banyak mengucur membasahi rerumputan ini. Rupanya aku mengalami orgasme disertai dengan squirt yang begitu deras. tentu saja dengan jari Mas Diki yang masih menancap di vaginaku dan merasakan tangannya tersiram oleh air seniku. “Wiihh, hebat ngecrotmu, Dek! sampai kencing berdiri begini kamu..” Ucap Mas Diki, sedangkan badanku masih tertungging lemas di sisi pendopo ini. Nafasku ngos-ngosan memburu seperti orang yang habis berolahraga. Dadaku naik turun memompa oksigen yang nampak masih kurang. Sadar akan situasi, Mas Diki tak memberikan waktu lama untukku mengambil nafas, "Kita lanjutin ya, Dek.." Ucap Mas Diki sambil mengeluarkan penis coklat berurat miliknya yang sudah menegang dari balik resleting celananya. Diolesinya penis itu dengan cairan vaginaku yang masih tersisa di telapak tangannya sambil sesekali mengurut penisnya. Mas Diki sesekali juga mencolek-colek vaginaku untuk mengambil cairannya untuk digunakan sebagai pelumas penisnya. Mas Diki lalu segera memegang pinggangku sambil memosisikan kepala penisnya dibibir vaginaku. "Aaahh.. Mmmhhhh..!!!" tanpa sadar aku merintih lumayan keras saat kepala penis Mas Diki mulai memasuki rongga vaginaku. "Plakkk.." Mas Diki menampar pantatku sambil berusaha mendorong penisnya masuk. Walaupun sudah berkali-kali dimasuki penisnya, liang vaginaku masih merasakan sesak kesempitan. Vaginaku masih menjepit erat batang coklat berurat yang berusaha masuk ini. "Aaahh... pelaann Mmaass.. Hhmmmppphh!!" desisku. Aku yang berpakaian khas akhwat solehah ini harus takluk sekali lagi dibawah syahwatku sendiri. Lagi-lagi pengaruh nafsuku lebih besar daripada akal sehatku. Bahkan aku mulai menggoyangkan pantaku pelan-pelan seolah-olah sedang menikmati liang vaginaku dikorek-korek oleh penis Mas Diki. "Ssshhhh.. Oogghhh... enakkkk.." kataku sambil mendesah. Kali ini aku benar-benar sudah seperti seorang wanita jalang yang haus akan nafsu, aku benar-benar sudah melupakan status dan kondisiku saat ini. Bahkan aku tidak habis pikir bisa-bisanya aku menikmati permainan yang seharusnya dituntaskan dengan secepat mungkin ini. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 17/31 "Uuuggghh.. Goyanganmu kok makin manteb, Dek.. sering main sama suamimu ya.." ucap Mas Diki "Plak.. Plakk.." sesekali Mas Diki menampari pantatku ditengah genjotan penisnya hingga kini pantatku yang putih bak pualam inipun mulai memerah "Uuugggghhhh.. Dasar akhwat binal.. suami di deketnya tapi malah ngentotin kontol lain.. Ugghhh.." "Ooohhh.. Sssshhhhhh.. Aaaaahhhhhhh... Mmmaasss.. " balasku yang hanya bisa mendesah menahan nikmat sambil terus menggoyang-goyang pantatku mengikuti irama sodokan penis Mas Diki di vaginaku. "oouuuuuuhhh.. Ahhh.. Mmasss.. enakk.. eempppp" kataku. Sudah tak kupedulikan kalau saat ini kondisiku sedang berada di tempat terbuka dan baju gamis yang ku gunakan sudah terangkat sampai ke pinggang, Bahkan jilbab lebar ini pun makin kusut karena diremas oleh tangan Mas Diki. "Plok.. Plokk.." suara pinggul Mas Diki yang bertumbukkan dengan pantat bulatku. Aku masih menggoyang pantatku seirama dengan pompaan pinggul Mas Diki di pantatku. "Ssssssssshhhhhh.. Ooohhh... Aahhh..." aku mendesah tanpa ragu lagi. Aku bahkan mempercepat goyangan pantatku untuk memainkan penis Mas Diki di dalam vaginaku. Pantatku bergoyang naikturun menarik keluar sebagian penis Mas Diki sebelum menghentakkan pantatku mundur tiba-tiba sehingga penisnya langsung terbenam dengan cepat ke dalam vaginaku. “Ugghhh.. Makin jago kamu, Dekk.. Ughh.. akhwat binal pinter muasin kontol..uuuuugghhhh..” oceh Mas Diki penuh kenikmatan saat penisnya merasakan rasa hangat, lembut dan sempitnya rongga vaginaku yang terus memijat penisnya dengan goyanganku yang makin liar. Pinggul Mas Diki juga berayun mengikuti irama pantatku. Tubuhku dengan binalnya maju mundur menjemput hujaman batang penis Mas Diki ke dalam vaginaku. Pinggulku dicengkeram erat oleh kedua tangannya. “Oooouuhhh.. Ahhh.. masshhh... enaaakkhhhh... ouuuuhhhhh”, desahku sambil terengah engah penuh kenikmatan, pantatku terus bergoyang memelintir penis Mas Diki dengan vaginaku. "Ooooohh.. Maaasss.. Aku mmhhauu.. oooh.." pantatku makin liar berayun mengejar orgasmeku yang kembali hadir. Selang beberapa detik kemudian, "Oooh.. Mmmhaaassss... Pipisss akuuuhh.. Oooohh..." Badanku mengejang-ngejang menahan orgasme. Mataku mendelik menahan kenikmatan yang menjalar di sekujur tubuhku. Tanganku yang memegang sisi pendopo ini juga ikut bergetar merasakan sensasi orgasme dari persetubuhan di taman terbuka ini. Mas Diki mendiamkan penisnya beberapa saat di vaginaku sambil memberiku waktu menikmati orgasmeku yang kedua hari ini. Tak lama kemudian, Mas Diki menarikku naik ke pendopo. Mas Diki lalu berbaring di pendopo ini. "Kamu di atas, Dek.." Mas Diki memberiku perintah. Nafsu birahiku saat ini sudah berada di ubun-ubun. Setelah dua kali diserang orgasme hebat, aku kini layaknya boneka yang patuh pasrah untuk dimainkan sesuka hati. Aku langsung memosisikan badanku di atas badan Mas Diki berhadaphadapan. Pelan-pelan kusingkap baju gamisku ini ke atas. Lalu sembari memegang batang penis Mas Diki dengan tangan kanan aku mengarahkan dan menuntun senjata keras ini ke gerbang pintu i k di i l h k lk k l i diki l l k l i k 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 18/31 vaginaku sendiri, perlahan aku menempelkan kepala penisnya sedikit, lalu aku mulai menurunkan pinggulku memasukkan penis Mas Diki keliang senggamaku yang masih sempit. "oooohhh.. hhhmmmppphhm.. Ssshhh.." desisku sambil menarik nafas sebelum memasukkan penis ini lebih dalam. walaupun baru kepala penisnya yang masuk, namun rongga vaginaku serasa penuh sesak mencoba beradaptasi. Perlahan-lahan, akhirnya penis ini pun ludes seperti sedang dimakan oleh vaginaku, semuanya tenggelam sempurna dan tidak keliatan lagi, “Heeeeekhh... oooohhh.. penuh memekku,... Mmhaass” rintihku tanpa malu-malu. "Uugghhhh.. masih sempit aja memekmu, Dek.. ugghhh.." erang Mas Diki. Lalu akupun mulai menggoyang pantatku maju mundur. Gesekan batang penisnya di liang senggamaku membuat gairahku makin meninggi. "Oooh.. Aahhhh...,Shhh... Maasss..." Rintihku binal sambil terus menggoyang-goyangkan pantatku maju mundur di atas batang penisnya seperti seorang cowgirl yang sedang menaiki seekor kuda. Secara refleks kemudian aku menggoyangkan pinggulku memasukkan batang penis Mas Diki ini semakin lama semakin cepat. Mataku merem melek ketika penis keras ini terus mengaduk-aduk liang vaginaku yang mungil. “Ahhhh.. eeemmhhh.... ahh.. sshhh" "Ooohh... Sshhhh.. Aaaahhh.. Ooohhh..." aku yang masih mengenakan lebar ini meracau sambil merintih merasakan kenikmatan. Aku tidak sadar ketika kemudian kedua kakiku yang masih terbungkus kaus kaki krem ini menjepit tubuh Mas Diki semakin kuat saat aku terus menaik turunkan pantatku. Tubuhku berguncang-guncang hebat oleh gerakan ritmis yang begitu bernafsu menunggangi tubuh Mas Diki. Tangan Mas Diki lalu bermain-main di tetekku dari luar gamisku. Buah dadaku yang masih ranum ini lalu diremas-remasnya. Putingnyapun tak luput untuk dipelintir. Sensasi remasan dari balik gamis ini mau tak mau membuatku makin terangsang. Tak lama kemudian gamisku ini disingkapnya, hingga menyembullah dua bulatan tetekku yang putih mulus ini. Ketika tubuhku terguncang- guncang, sepasang tetekku yang masih kencang inipun ikut terayun-ayun. Mata Mas Diki melotot melihat tetekku yang telanjang terayun-ayun di depannya ini, tanpa menunggu lama, Tangan Mas Diki pun tak mau diam begitu saja, ia mulai meremas tetekku yang tergoncanggoncang akibat gerakan naik turunku ini, sesekali tak lupa dia memilintir putingnya yang membuatku makin liar menggoyang pantatku. Puas bermain dengan tangan, Mas Diki pun mengangkat tubuh bagian atas nya ke tubuhku yang membuat wajahnya berhadapan dengan wajahku, kemudian mulutnya tak sabar segera melumat dan mengunyah-ngunyah sepasang gunung kembar di dadaku ini secara bergantian. Sekejap kemudian tetekku yang putih mulus ini sudah dipenuhi cupang-cupang kemerahan bekas gigitan Mas Diki. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 19/31 Rangsangan ini memberiku tenaga tambahan untuk terus bergerak naik turun dan bergoyang mengaduk-aduk penis yang tertanamn di vaginaku. Tubuhku pun seperti menggelinjang saat kedua puting susuku dihisap dengan kuatnya dan penuh nafsu. Desahan demi desahan pun keluar dari mulutku "Ooohhh.... aaaakhhhhh.... eeengghhh" ungkapku penuh desisan. Akupun makin liar menggoyang pantatku meliuk-liuk di atas penisnya. Aku sudah benar-benar menyerah pada nafsu birahiku. Aku yang seorang akhwat berjlbab lebar ini sedang naik turun menikmati cepatnya batang penis Mas Diki masuk dan keluar, diikuti dengan cepatnya bibir vaginaku melesak ke dalam dan keluar. Aku hanya bisa pasrah menahan kenikmatan yang luar biasa yang sedang kukayuh lewat penis Mas Diki. Mataku terpejam-pejam saat aku menerima hujaman batang kemaluan Mas Diki ini. "Ahh.. maauuhhh.. pipiisshhh.... aku Mmhaaass.." desahku sedikit tertahan. Aku merasakan gelombang orgasmeku mulai mendekat. Akupun semakin cepat menggoyangkan pinggulku ke kiri dan ke kanan, dan mengangkat pinggulku naik turun dengan semangat dan cepat. Mas Diki pun juga semakin mempercepat pompaannya dari bawah. "Ooh.. Aahhhh... Ohhh... Shhhhh... Hmmmmppphh.. Mmhaaass." Rintihku makin keras. Aku tak lagi memedulikan bahwa kini kami sedang bersenggama di taman terbuka. Jika saja ada yang lewat di depan pendopo ini maka pasti terlihatlah punggung dan pantatku yang sedang bergoyang di atas penisnya. "Ooohhh... Aahhhh.. oooooohhh.." Aku gerakan pantatku makin liar, kedepan belakang dan memutarmutar. "Ohhh.. Ahhh... ahhhh... aku sampai, Mmhaass... Ahh.." "Oohhh... Ssshhh... Pipiiiss aku, Mass.. Ooohhhh.." Aku menyentak-nyentakkan pantatku makin ke bawah mencoba meraih klimaks maksimalku. Mas Diki makin meremas tetekku sekencang-kencangnya. Membuatku makin menggelinjang menikmati orgasmeku. Badanku ambruk di dadanya. Mas Diki masih menaikturunkan penisnya dari bawah. Penisnya masih terasa keras berurat mengisi relung liang senggamaku. Pompaannya membuat dinding-dinding vaginaku bergesekan dengan batang penisnya. Perlahan-lahan gairahku bangkit kembali walapun aku masih terasa lemas. Mas Diki memintaku berputar membelakanginya. Aku pun mengangguk dan mengerti permintaan Mas Diki ini, aku kemudian beringsut naik sembari bangkit serta berjongkok dengan membelakangi Mas Diki, sambil memegang batang penis Mas Diki dengan tanganku. K i k b l j kk d d k k l i i l l k k k 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 20/31 Kugenggam penis keras yang belum menunjukkan tanda-tanda akan keluar ini, lalu kugesek-gesekan ke bibir vaginaku. Perlahan-lahan kuturunkan pantatku hingga liang vaginaku kembali penuh sesak oleh penis ini. Sesaat pandanganku melayang terbang melintasi taman ini. Tanganku bertumpu pada lutut Mas Diki. Dari belakang, kurasakan gamisku diangkat oleh Mas Diki. "Plak.. Plakk.." tampar Mas Diki di pantatku yang putih membulat ini. "Eeeenngghhh.....ooohhh.. uhh" vaginaku yang tersumpal penisnya dan tamparannya di pantatku malah membuatku mendesah tak karuan. Lalu aku pun mulai menunggangi penis milik Mas Diki dengan pelan, menaik turunkan pantatku dengan semangat serta tak lupa untuk memutar pinggulku dengan liar. Sembari begoyang tanganku berpegangan pada lutut Mas Diki. Pantatku kugoyang dengan liar, kuayun-ayunkan mengikuti naluri syahwatku, seolah-olah badanku ini sudah paham dan tahu betul apa yang harus ku lakukan. “Ouhhhh... Mmasss.. ssssshhhh... Euhhhhh.... Ahhhh.., ” desahku bergairah sambil terus menggoyang penis Mas Diki didalam vaginaku. Dengan posisi menghadap keluar seperti ini, aku bisa melihat sekeliling taman. Entah kenapa siang ini taman kota ini begitu sepi, membuatku tak ragu lagi untuk mendesah makin keras dan bergoyang makin liar. "Uuughhh.. Manteb tenan Dek goyanganmu, terussshh.. Ouhhh. ugghhhh...” desahannya ikut keluar. Aku memacu penis Mas Diki dengan ayunan pantatku, Kadang kunaikturunkan dengan cepat, dan kadang melambat memainkan tempo, pantatku meliuk-liuk diatas batang penis Mas Diki yang coklat berurat ini. Aku yang sehari-harinya berpenampilan dan berperilaku alim ini kini sudah menjadi akhwat binal yang liar yang butuh kenikmatan syahwat terus menerus. Seolah-olah aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa mengendalikan permainan sesuai dengan ritme yang kumau. "Aaaachhhh.... Oooohh.... ennaaakkk.." Desahan demi desahanku menandai keluar masuknya penis ini di vaginaku. Penis ini kurasakan menyodok semakin dalam bahkan sampai menyentuh dasar rahimku hingga membuatku menggelinjang ketika penis ini masuk secara sempurna. Aku layaknya tak ingin sensasi ini cepat-cepat berlalu, buah dadaku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah dibadanku ini mulai ku remas-remas sendiri untuk menambah rangsangan dan sensasi nikmat. Mas Diki pun juga mulai membantu menyodok-nyodok vaginaku, sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah. Sambil menyodok vaginaku, tangan Mas Diki tak tinggal diam dan meremas-remas dan sesekali menampar-nampar pantat bulatku. Malah terkadang dia membantu mengangkat pantatku lalu menurunkannya lagi dengan cepat. “ hh hhh M T hhhh hhh ” d hk h j i i i d 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 21/31 “ahh.... ahhh... Mmmmaasss... Terruusss.. ooohhhh.. ahhh...” desahku setengah menjerit seiring dengan naik-turun tubuhku. Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan rangsangan yang teramat sangat ini. Secara cepat pinggulku berputar agar batang penis Mas Diki dapat terus mengucek dan mengocok dinding vaginaku. Semakin lama gerakan pinggulku menjadi semakin bervariasi, mulai dari berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur, membuat batang penis Mas Diki seperti dipelintir dan digiling oleh mesin yang sangat nikmat. Entah darimana kudapatkan ilmu syahwat ini. Dan semakin lama gerakanku ini menjadi cepat, nafasku juga semakin memburu pertanda bahwa gelombang orgasmeku sebentar lagi akan datang kembali. Mas Diki pun tampak tak kalah menikmati aksi dariku, sambil sesekali menyelaraskan irama goyangan pantat putihku ini. "Uuuugggghhhh.... rapet banget memekmu Dek, padahal udah sering ngentot.. Uuughhh..” kata Mas Diki berkomentar. “ssshhhhh.... ouugghhh... aannhhh… aahhhhh” aku hanya bisa melenguh keenakan. "Uuughhh.. memekmu kok makin njepit, Dek.." erang Mas Diki. Aku memang merasakan vaginaku yang masih sempit ini semakin menjepit dan memeras batang penis milik Mas Diki semakin kuat. "Keeellluuuuuuarrrrrrr.... maaashhhhh.... ouuugghhhhhhh" teriakku berbarengan dengan puncak orgasme yang merasukiku. Badanku dengan gamis pink tersingkap ini melonjak-lonjak keras. Aku makin menurunkan pantatku ke arah penis Mas Diki agar benda lonjong tersebut dapat masuk sedalam-dalamnya ke vaginaku. Tanganku bertumpu di lutut Mas Diki menahan badanku yang lemas. Tubuhku terdiam kaku sejenak karena kehabisan seluruh energinya yang kugunakan untuk meraih puncak kenikmatanku yang keempat kalinya hari ini. Pandanganku lurus menatap ke depan dengan mata sayu, melihat bunga-bunga melati yang bermekaran di depan pendopo ini. Seandainya suasana taman ini ramai, pastilah aksi kami ini akan jadi tontonan yang menarik. Seorang akhwat dengan baju gamis dan jilbab lebar sedang bersetubuh di tempat umum, apalagi kalau tau bahwa lelaki lawan mainnya adalah bukan suaminya. Aku sudah betul-betul menjadi akhwat binal yang tak takut dosa. Mas Diki lalu mengangkat pantatku hingga penisnya keluar dari liang vaginaku. "Pakai mulutmu, Dek.. " kata Mas Diki meminta. Walau tubuhku masih kelelahan karena barusan orgasme tapi aku menurut saja. Aku posisikan diriku setengah merangkak. Badanku ada di samping kaki Mas Diki. Kepalaku sekarang sudah di atas penisnya. Penisnya mengkilap karena baru saja disiram oleh cairan orgasmeku. Ditampartamparkannya batang itu ke wajah putih mulusku ini, hingga pipiku sedikit basah oleh cairan cintaku sendiri. "Jil i D k " P i h M Diki d k l l k l k d jilb b l b É I à ó ç  13 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 22/31 "Jilatin, Dek.." Perintah Mas Diki padaku tangannya mengelus-elus kepalaku dan meremas jilbab lebar yang membalut kepalaku. Tanganku lalu memegang batang penis Mas Diki yang coklat berurat ini. Siapa yang mengira bahwa benda ini telah berhasil membuatku merasakan kepuasan seksual. Penis yang sudah kugenggam ini lalu mulai kujilat-jilat. "Uugghhh.. enak Dek jilatanmu.. Teruss, sayang.. Ughhh.." aku masih menjilati penis ini senti demi senti. Mas Diki kulihat hanya mengerang dan merem melek keenakan merasakan kehangatan bibir dan lidahku. Mulutku makin aktif bermain di bawah penisnya. Buah zakar Mas Diki tepat berada di depan mulutku, dan dengan tanpa merasa enggan sedikitpun, aku menjulurkan lidah mengitari daerah-daerah yang langsung membuat pantat Mas Diki menggelinjang. "uughh... jilatt disiituuh, Dek .. ouughhh akhwat pinteeerrr.." Puji Mas Diki merasakan mulutku menarinari dibagian buah zakar di bawah penisnya, sedangkan tangan Mas Diki kulihat juga mengocokngocok penisnya sendiri. Aku menurunkan mulutku makin ke bawah. Mas Diki juga ikut membantu dengan mengangkat pantatnya sedikit sehingga mulutku sekarang sejajar dengan pantat Mas Diki. Aku lalu menjilat-jilat daerah sekitaran pantat Mas Diki. Ada sensasi lain yang menjalar dalam tubuhku. Aku yang alim yang kesehariannya memakai jilbab syar'i dan selalu menjaga kebersihan ini, sekarang malah melakukan hal yang sangat kotor dan hina, kepalaku yang terbungkus jilbab lebar ini tengah berputar-putar menciumi pantat Mas Diki, dan sekali-sekali lidahku juga keluar untuk menyapu-nyapu bagian sekitar anusnya. "Uuugh.... teruusss, Dek.." pantat Mas Diki menggelinjang-gelinjang keenakan mendapat servis mulutku yang tengah berada di daerah pantat dan anusnya. Tangan Mas Diki pun tak tinggal diam. Dadaku diremas-remasnya dari luar gamisku seolah-olah ingin membalas rasa nikmat pada selangkangannya yang sedang dimanja oleh mulutku. Putingku juga ikut diraba dan dipelintir dari luar gamisku ini. Permainan tangannya di tetekku membuatku semakin bersemangat menjilat-jilat dan mencium-cium bagian pantatnya. Puas bermain di pantatnya, kepalaku berpindah ke atas selangkangannya. Kemudian kujilati batang penis ini, dari mulai batangnya sampai ke kepala penisnya. Begitu bolak balik sampai hingga kurasakan penis Mas Diki telah cukup basah oleh ludahku. Aku lalu membuka lebar mulutku dan mulai menempelkan bibirku ke kepala penisnya. Pelan-pelan batang yang berbulu ini kumasukkan ke bibir mulutku. Mulutku serasa dipaksa untuk mengembang menerima batang penisnya yang keras ini kembali setelah kejadian tadi siang di mobil. Batang penis Mas Diki kukocok dengan cepat, kepala penisnya langsung kukulum dan kuhisap-hisap lembut sambil sesekali kuemut-emut dengan bibirku. Sesekali aku turunkan kepalaku makin kebawah, hingga kurasakan ujung kepala penis Mas Diki menyentuh pangkal mulutku. "O hh hhhh kh bi l ki i i i k l k D k hh" M d 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 23/31 "Ouughh.. ssshhhh... akhwat binal.. makin pinter mainin kontol kamu, Dek... uuugghh" Mendengar desahan Mas Diki, mulutku entah kenapa jadi semakin bersemangat. "Clop.. Clopp.. Clopp.." suara penis Mas Diki yang keluar masuk dalam mulutku. Tangan Mas Diki masih memainkan tetekku yang berayun menggantung dari luar gamisku. Bulatan ranum ini diremas-remas dan dipijat-pijat. Putingnya tak luput dari pelintiran dan kadang ditariknya ke bawah, membuatku kadang menggelinjang. Rangsangan ini juga membuatku makin liar menservice batang coklat ini. Kadang penisnya aku deep throat. Kadang kumasukkan ke mulutku sampai hampir separoh dan kemudian kuempot dengan mulut dan lidahku. Empotan bibir dan mulutku ini membuat penisnya makin mengeras. “Ugghhh.. sepongan akhwat istri orang emang mantebb.. Uggghhh.." "Hhmmpph.. Hmmmppphh.." kurasakan penis Mas Diki makin mengeras di mulutku. Tangan Mas Diki berpindah ke atas memegang kepalaku yang terbalut jilbab lebar ini. Pantatnya membantu memompa naik turun hingga penisnya keluar masuk dalam mulutku. Kurasakan tangannya makin erat memegang jilbab hitamku ini, menahan kepalaku agar penisnya masuk makin dalam ke pangkal mulutku "Glok..Glok..Glok.." mulutku kadang tersedak dan pasrah saja menerima pompaan penis ini . "Ugghhh.. aku mau keluar, Dek.." "Glok..Glokk.. Clopp.. Glokk.." Tak berapa lama kurasakan penisnya berkedut-kedut di dalam mulutku. "Ugghhhhh.. hhhhh... Keluar, Dek.. Telen!! " Aku rasakan penis Mas Diki menyemprotkan spermanya beberapa kali di mulutku. Tangannya yang masih memegang erat kepalaku membuat air maninya langsung tertelan masuk ke kerongkonganku. Aku menelan semprotan sperma yang keluar dari ujung penis ini sambil tetap mengenyot dan menghisap penisnya dengan kuat. Sekitar 5 menitan aku hisap-hisap penisnya, aku sedot-sedot ujung lubang kencingnya, memastikan bahwa tak ada lagi sperma yang keluar. Aku yang berbalut gamis dan jilbab lebar ini dengan kesadaran penuh menelan habis sperma lelaki yang bukan suamiku. Mulut dan kerongkonganku rasanya kering dan hanya bisa dibasahi oleh sperma. Beberapa saat setelah mengisi tenaga kembali, Mas Diki lalu bergegas memakai celananya dan memberikan dalamanku yang tadi dia pegang. Aku masih terduduk di pendopo ini ketika melihat langkah kakinya menjauh meninggalkan taman ini. Ada rasa lega karena kemesuman ini akhirnya berakhir. Namun ada rasa kehilangan juga di dalam diriku. Aku kini tak lagi menampik bahwa aku menikmati permainan seks yang diberikan Mas Diki, sungguh sangat menikmati. Aku lalu menuju toilet untuk bersih-bersih. aku pakai lagi dalamanku di balik gamis merah mudaku ini. K ik k d i i di jilb b d i k K d i i k b ihk j hk 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 24/31 Kupastikan tak ada sisa-sisa sperma di jilbab dan gamisku. Kupandangi cermin, kubersihkan wajahku yang putih ini. Ada rasa penyesalan yang menghinggapiku ketika aku menatap cermin ini. Aku sudah dikaruniai nikmat dunia yang lengkap. Sebagai seorang wanita, aku memiliki postur tubuh yang ideal. Sebagai seorang istri aku mendapatkan suami yang tampan, mapan, dan penyayang. Bahkan tak sedikit teman-teman akhwatku yang iri denganku. Perlahan air mata penyesalanku menetes dari lubuk mataku. Aku bertekad aku tak boleh menyerah pada hawa nafsuku lagi. Sudah cukup diri ini berlumur dosa. Aku harus mampu mengabdikan diriku hanya untuk suamiku. Tak ingin berlama-lama larut dalam pikiran ini, aku segera beranjak menuju ke tengah taman menghampiri Mas Bagas. Ternyata Mas Bagas dan Pak Broto masih ada di tempat mereka tadi. "Eh, Umi.. kok lama Umi ke toiletnya.?" Tanya Mas Bagas. "Iya, Abi. Tadi mules, terus sambil cari makan juga, Abi.." "Oh. iya, Umi. Ini kita juga sudah selesai, kok." Kata Suamiku. "Oke, Pak Bagas, saya pamit dulu ya. Nanti saya follow up lagi. Assalamu'alaykum.." Kata Pak Broto sambil meninggalkan tempat ini bersama Faizah. Aku tak melihat ada Ditta di sampingnya kali ini, mungkin setelah pergi tadi dia tidak kembali lagi ke taman ini. Matahari sudah hampir tenggalam, Aku dan Mas Bagas kemudian berlalu pulang ke rumah mengendarai mobil kami. ------- ------- Suatu malam, ketika Aku dan Mas Bagas bersiap-siap tidur, aku melihat notifikasi-notifikasi di hapeku. Ada tiga chat baru yang muncul. Pesan pertama dari nomor tak dikenal. Aku membuka pesan itu. Kulihat ada tiga file video yang dikirim. Aku klik ketiganya, ternyata filenya cukup besar sehingga butuh waktu beberapa saat untuk loading. Akupun melihat chat baru yang lain terlebih dahulu. Ada chat dari Mas Diki. Mas Diki: Dek, kemarin itu siapa yang sama Mas Bagas? Akupun lalu membalasnya Aku: Itu kliennya Mas Bagas, Mas. Kenapa? Kuperhatikan Mas Diki masih online dan membaca chatku, namun tidak dibalasnya. Akupun melanjutkan membaca chat yang lain. Ada chat-chat baru dari grup Liqo' ku, beberapa chat dari Fani. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 25/31 Fani Fani: Assalamu'alaykum, kakak-kakakku.. F i t di A h bi t ik t l i 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324 26/31 Report Ernest16, ujang kasep, wens87 and 126 others May 22, 2020 . #487 Report  Like lontongmerah, Sierpa73, dikikurn and 1 other person May 22, 2020 . #488 Report  Like pangeranselim, lontongmerah, Sierpa73 and 1 other person May 22, 2020 . #489 Fani: tadi Ana habis rapat ikatan alumni... Ustadzah Azizah: Wa'alaykumussalam, Ukh.. Fani: mau kasih tau aja kalau ada partner yang mau sponsorin kita nih. Dia bisa pinjemin kita alat-alat recording profesional sama kalau mau kita bisa pinjam studio nya gitu.. Fani: besok Ana mau coba follow up dulu. Ustadzah Azizah: Alhamdulillah, Fani.. Jazakillah khoiir adekku yang cantiikk

 

Part 4 - Side Story POV Orang Ketiga. "Ughhh.. gilaa.. memekmu masih sempit aja, padahal semalaman dah aku genjot." Kata si Lelaki sambil terus menyodok kontol hitamnya makin menusuk ke vagina si betina dari belakang. "Ooohh.. Ssshhh.. Ppppaakkkkhh.. Sshhhh.." si Betina yang sedang dalam posisi merangkak itu hanya bisa mendesah keenakan. Liang memeknya yang sempit makin memeras dan memijat-mijat kontol si Lelaki 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820 6/15 Lelaki. "Splok.. Splokk.. Splokkk.." suara tumbukan antara pinggul si Lelaki dengan pantat sang Betina yang membulat indah sempurna. Rerumputan taman ini menjadi saksi bisu dua sosok yang bertolak belakang secara fisik ini sedang beradu kelamin. Jilbab lebar yang dipakai sang Betina sudah semakin lecek karena keringat yang bercucuran. Jilbab itu kini ditarik oleh si Lelaki ke belakang, seolah-olah si Lelaki sedang menjambak rambut sang Betina. Sehingga kepala sang Betina pun menjadi agak mendongak, matanya menatap lurus ke hamparan melati yang bermekaran. Pompaan kontol besarnya di vagina sang Betina makin cepat. Sang Betina hanya memakai jilbab lebar dan kaus kaki saja di tubuhnya. Sehingga kini buah dadanya yang sekal dan kencang itu berayun indah maju mundur seiring dengan ayunan pantat sang Betina karena pompaan kontol si Lelaki. Salah satu tangan si Lelaki pun akhirnya meremas bulatan indah menggantung itu dari belakang. "Splok.. Splokk.. Splokkk.." "Uughhh.. Enak nggak kamu dientotin telanjang gini di, Taman? Ugghhh.." tanya si Lelaki "Oooohh.. Shhhhh.. Eennakk, Ppaakkkhh.. aaahh.. Entot yang dalemmmhhh.. ahhh.. oohhh..." Sang Betina hanya bisa mendesah keenakan. Memeknya yang sempit kini menerima batang kontol besar si Lelaki merogoh-rogoh setiap senti rongga liang senggamanya. Mata sang Betina setengah sayu, seolah pasrah dengan apa yang terjadi pada tubuhnya. "Hahaha.. Dasar akhwat lonte.. uugghhh.. di taman gini telanjang cuma jilbaban keenakan dientot.. uugghhhh.. rasain kontol superku nih.." kata si Lelaki mengerang sambil menekan kontol jumbonya makin dalam masuk ke memek sang Betina. "Splok.. Splokk.. Splokkk.." nyaring terdengar suara persetubuhan itu walaupun di ruang terbuka sekalipun. Si Lelaki tiba-tiba mencabut kontolnya dari memek Sang Betina. Punggung sang Betina ditekan makin ke bawah hingga kini buah dadanya menempel tertekan di rumput hijau. Tangan si lelaki lalu mulai meremas-remas pantat sang Betina. Dan sesekali membelai lubang duburnya. Membuat sang Betina menggelinjang perasaan nikmat karena salah satu titik sensitifnya diserbu tangan hitam kekar itu. Tiba-tiba sang Betina mendesah "Auuuuhhh... ooohhh.. Ppaakk... Kok??" Desah sang Betina dangan suara yang cukup keras. Ternyata si Lelaki memasukkan jarinya ke lubang anal sang Betina itu. Sang Betina mengerang lebih heboh lagi saat si Lelaki memasukkan lebih dalam jari tengahnya ke dalam pantat sang Betina dan mulai mengocoknya. "Ahhh... ahhh... Ppaakk.. pantatkuuuhh..." desah Sang Betina. Cairan pelumas memek sang Betina yang membanjir sampai ke lubang pantatnya dan posisi nunggingnya memudahkan si Lelaki mengocok pantat sang Betina. Tib ib i L l ki h ik k k d l k j i d i l b S 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820 7/15 Tiba-tiba si Lelaki menghentikan kocokannya dan mengeluarkan jarinya dari lubang pantat Sang Betina. "Aku masih belum puas ngentotin silitmu semalem.." Kata si Lelaki. Si Lelaki lalu mengarahkan kontolnya ke anus Sang Betina. Sang Betina terlihat nampak pasrah dengan apa yang akan terjadi pada tubuhnya ketika Si Lelaki mengarahkan penisnya ke lubang duburnya. Si Lelaki membuka pantat Sang Betina lebar-lebar agar lubangnya menganga. Sang Betina terlihat setengah memberontak ketika merasakan kepala kontol si Lelaki mulai mendesak lubang pantatnya. "Ahhh.. Ppakkk.. Pellannn... Kontolmu bessshhaarrr..." desah Sang Betina "Hahaha.. nanti juga biasa. Kontol suamimu emang nggak segede kontolku.. hahaha.." balas si Lelaki masih mencoba menekan kepala kontolnya di lubang anus sang Betina. Sang Betinapun nampak agak kesakitan hingga bulir air mata nampak di ujung kelopak matanya. Tapi si Lelaki tampak tidak peduli. Setelah tarik-dorong berapa saat akhirnya kontol besar hitam itu masuk juga ke pantat Sang Betina. "Aaaahhhhhhhhh..... sakitttt...." pekik sang Betina kesakitan. Diremasnya rumput-rumput di bawahnya ini dengan kencang. Padahal belum semua batang Si Lelaki masuk. "Asssuu... udah nggak perawan tapi masih enak aja silitmu ini.. sempit..." Dengan tekanan kuat sekali lagi, kontol Si Lelaki langsung amblas ke dalam lubang pantat Sang Betina. Blessshh! "Aiihhhhh... ahh.. ahhh.. ahhhhhhh" erang Sang Betina setengah kesakitan. Kali ini sangat panjang. Si Lelaki mendiamkan batangnya didalam anus Sang Betina, untuk beradaptasi dulu. Lalu secara perlahan si Lelaki menarik kontolnya, kemudian memasukkannya pelan. Sang Betina mulai mendesahdesah. Ada sekitar 10 kali Si Lelaki melakukan tarik ulur kontolnya. "Uugghh... Ugghhhhh.." si Lelaki juga ikut mengerang keenakan Si Lelaki lalu merengkuh toket Sang Betina, dan langsung menggenjot pantatnya dengan kecepatan yang ditingkatkan. Si Lelaki agak kesusahan menggempur anus Sang Betina, mengingat masih sempit sekali lubang anusnya. Erangan kesakitan Sang Betina hanya bertahan sebentar saja. Begitu pantatnya terbiasa dengan kontol si Lelaki, jeritan kesakitan Sang Betina sudah berubah menjadi erangan nikmat. Yang dirasakan Sang Betina saat ini adalah antara nikmat dan sedikit sakit. Desahan demi desahan kenikmatan kembali melanda sang Betina. Walau sesekali dia menggigit bibirnya, tanda kesakitan. Sang Betina makin cepat mendapat genjotan dari kontol si Lelaki. Blingsatan pantat Sang Betina menggoyang-goyang pinggulanya merengkuh setiap kenikmatan yang dihasilkan setiap gesekan di l b É I à ó ç  13 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820 8/15 lobang pantatnya. "Heh Lonte.. enak kan disumpel kontol di silit?" Tanya si Lelaki. Sang Betina hanya mengangguk pelan sambil menahan nikmat dan menggoyang pantatnya. Tiba-tiba tubuh sang Betina diangkat berdiri tanpa melepas kontol di lubang anusnya, dengan betisnya ditahan oleh tangan kekar kanan dan kiri si Lelaki. Punggung Sang Betina disandarkan ke dada si lelaki. Kedua kaki sang Betina melayang, mengandalkan tumpuan tangan Si Lelaki di betisnya. Dengan posisi digendong membelakangi si lelaki, sang Betina hanya bisa pasrah. Si Lelaki yang berdiri itu lalu mulai menaikturunkan badan Sang Betina. Badan kekarnya membuat seolah-olah menaikturunkan akhwat ini terlihat gampang saja bagi si Lelaki. Kontolnya keluar masuk di dalam lubang anus Sang Betina seiring dengan naik turunnya badan Sang Betina. "Ouuuuhhh........ouhhhh.. ngahhhh... shhhhhhhhhhh... Pppaaakkk.. Oohhh.. Panntatkuuh ennaak.. Oohh.. terus..." lenguh Sang Betina yang mengejar klikmaksnya. Si lelaki pun lebih cepat mengoyangkan batangnya. Badan sang Betina yang digendong itupun digoyanga-goyang naik turun. Si Lelaki dengan kecepatan maksimal memompa anus Sang Betina. "Ohhhh.. enak aahhhhh... aduhhh.... terussss....genjottt terussshhhh....." Teriak Sang Betina di halaman rerumputan yang sepi ini. Si lelaki yang akan mencapai klimaks juga makin menggila, anus Sang Betina yang sudah mulai terbiasa disodoknya dengan kasar. Si Lelaki memompa pantat itu makin liar mengejar puncaknya. Tak lama, sang Betina merasakan gelombang orgasme, badannya kelonjotan dan tangannya blingsatan memainkan buah dadanya sendiri. "OOoouuuuuughhhhh... Houuuhhhhhh... Yaahhhhh.. Kkeluaarrr akuuh Pakk....enak bangetttttt......." teriak Sang Betina penuh kenikmatan birahi dipuncak tertinggi. Hingga hanya bagian putih kelopak matanya yang kelihatan. Cairan orgasme Sang Betina mengalir deras, squirt Yang berkepanjangan. Si Lelaki yang sudah nanggung, tetap memompa pantat Sang Betin, dia menekan dalam-dalam kontolnya ke pantat Sang Betina. Genjotan kontol besar itu membuat orgasme Sang Betina menjadi semakin panjang. ia menggelinjang-gelinjang seperti orang kesurupan. Kelojotan beberapa saat, lalu Sang Betina terjatuh menyandar lemas di dada Si Lelaki. Selang tak berapa lama, Si Lelaki pun akhirnya melenguh pertanda dia mencapai ejakulasinya sendiri. "Ouuuugghhhh.. Asssuu.. enak tenan silitmu.. Ugghhhh.. Akhwat Lonte.." teriaknya begitu nikmat penuh kepuasan. Si Lelaki menyemprotkan seluruh spermanya ke dalam liang anus Sang Betina. Tubuh kekar si Lelaki k ih k l h b d S B i l b j i kli k 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820 9/15 Report momoc_han, Ernest16, Ryanimay and 112 others May 23, 2020 . #525 Report  Like nampak masih kuat menopang seluruh badan Sang Betina walaupun baru saja mencapai klimaks. Setelah ngos-ngosan selesai, Si Lelaki mencabut kontolnya dari pantat Sang Betina, lalu merebahkan tubuh sang Betina di rerumputan. Jilbab lebarnya sudah awut-awutan. Lelehan sperma Si Lelaki menetes keluar dari lubang anus Sang Betina membasahi pantatnya yang putih hingga menetes ke rumput yang melapisi Taman Kota ini. Si Lelaki masih berdiri sambil tersenyum puas. Bidadari berjilbab yang dulu diidam-idamkannya kini sudah takluk pasrah. Sudah tak terhitung berapa kali spermanya mengisi semua lubang pemuas seksual Sang Betina itu. Cinta Sang Lelaki dulu dia tolak, tapi kini kontolnya menjadi pemuas nafsu birahi Sang Betina. Pandangan Si Lelaki lalu diarahkan ke depan, menyapu seluruh taman melati ini. Matanya lalu melihat sesuatu yang cukup menarik. Sambil membetulkan celananya, si Lelaki berjalan mendekat pelan-pelan ke arah pendopo, yang tidak jauh dari tempat pertarungan kelaminnya tadi. Dari dalam sakunya, dia mengambil smartphone model terbaru pemberian Bosnya dan mulai merekam adegan yang berada di depannya. Sambil berjinjit berharap tidak ada suara berisik yang muncul, si Lelaki mengabadikan momen itu. Senyum setan tersungging di bibirnya, sambil otaknya berputar memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan hasil rekaman itu.

 

Part 5a Tag: Rape, No Sex ...... "... Kak Sella?" "Eh, Iya, Fan.. hihi.. afwan.." kataku "Iiih.. ngalamun lagi.." kata Fani berkomentar. "Kak Sella hari ini nggak semangat kaya biasanya, deh.. kenapa, Kak?" tanya Fani. "Hihi.. nggakpapa, Kok.. lagi mau dapet tamu bulanan aja kayaknya.." "Ooooo.." kata Fani sambil memonyongkan mulutnya. Walaupun mulutnya dimonyong-monyongin anak ini tetap saja terlihat cantik. Tiba-tiba aku mendengar nada dering hapeku. Kulihat di layarnya, ternyata dari Mas Bagas. [myhubby Is Calling] "Assalamu'alaykum, Abiku sayang.." jawabku saat kuangkat teleponnya. "..." "Iya, masih sama Fani ini, Abii.." jawabku. "…….." "Ooh.. gitu.. Lima hari, Abi? Kok tumben lama banget?" balasku "...." "Oooh.. Iya.. yaudah, fii amanillah, Abii.." jawabku, sambil kututup teleponnya. "Iih, Kak Sella pake sayang-sayangan. Dah tau di sebelahnya ada yang jomblo." Celetuk Fani tiba-tiba. "hihi, Iya, Fan.. dari Mas Bagas tadi, pamit ada proyek di luar kota... Makanya kamu buruan dihalalin biar ada lawan buat bilang sayang-sayangan, hihihi.." kataku. Di depan Fani aku memang kadang memprovokasi anak ini untuk segera cepat-cepat nikah 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 6/30 memprovokasi anak ini untuk segera cepat cepat nikah. "Do'ain aja deh, Kak.." Fani pun lalu diam sambil tersenyum kecut kepadaku menampakkan lesung pipinya itu. Fani Sudah tiga mingguan ini aku dan Fani lebih sering bersama karena proyek sosial media yang kami rintis. Tidak disangka ternyata akun dan channel kami mampu menarik perhatian Akhwat dan Ummahat di luar sana begitu cepat. Kami sudah membuat lima content. Bahkan sudah ada produk yang minta diendorse. Hari ini di rumahnya, Aku dan Fani sedang melakukan finishing. "Balik lagi kesini, Kak.." kata Fani melanjutkan sambil menunjuk laptopnya. "Ini udah tinggal rendering videonya aja. Kalau pakai laptop baru ini nanti jadinya bakal jauh lebih bagus daripada video kita yang sebelumnya, Kak.." kata Fani menjelaskan. Aku hanya melongo saja kalau Fani menjelaskan soal hal teknis. Aku hanya membantu dari sisi konsep videonya saja, Fani yang bikin konten videonya menjadi lebih menarik dilihat. Fani mendapatkan laptop baru ini dari ikatan alumni di kampus kami. Laptop dengan logo buah tergitigit yang harganya hampir menembus 40 juta ini bisa dibawa Fani. Tak kusangka juga ternyata idenya mampu menarik perhatian kakak-kakak alumni senior. Aku memang sengaja mengisi waktuku dengan aktivitas ini, terlebih setelah sekitar satu bulan yang lalu aku menerima tiga video dari nomor tak dikenal yang isinya rekaman persetubuhanku dengan Mas Diki di Taman Kota. Aku shock berat melihat isi video itu. Video yang pertama berisi adegan saat aku bergoyang di atas penis Mas Diki. posisi kamera membelakangiku. Memperlihatkan baju gamis sisi punggungku. Video k d h i b tk j t hk h k k t k j t M ih d i i di t 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 7/30 yang kedua hampir membuatku menjatuhkan hapeku karena terkejut. Masih dengan posisi di atas tubuh Mas Diki, hanya kali ini posisiku berhadapan dengan kamera. Terlihat baju gamisku yang kadang tersingkap menampakkan perutku yang putih. Tanganku yang bertumpu pada lutut Mas Diki, kemudian berpindah meremas-remas tetekku sendiri, sehingga di video itu kadang menampakkan bulatan buah dadaku yang ranum. Video kedua itu berakhir saat aku menggelinjang orgasme dan lemas. Video terakhir menunjukkan aku sedang mengoral penis Mas Diki. Aku yang masih mengenakan jilbab hitam itu dengan rela menghisap-hisap penis coklat itu. Terlihat jelas empotan di pipiku sambil mulutku menghisap penisnya. Video itu berakhir saat aku menelan habis sperma yang keluar dari penis itu dan membersihkan penis itu. Jantungku serasa berhenti berdetak. Video ini jelas direkam bukan dengan kamera biasa saja. Walaupun sepertinya di-zoom, tapi kualitas videonya tergolong bagus dan bisa menunjukkan wajahku dengan jelas. Selang beberapa saat si pengirim video itu mengirimkan pesan, yang langsung aku balas. Unknown: Hahaha.. siapa sangka Akhwat kaya gini ternyata liar dan binal sekali. Aku: Siapa ini!? Maksudmu apa!? Unknown: Tenang, aku nggak akan macam-macam, setidaknya untuk saat ini. Kamu tunggu saja tanggal mainnya. Aku langsung menitikkan air mata. Siapa yang mengira perbuatanku dengan Mas Diki itu malah menyeretku ke situasi seperti ini. Aku sempat mencurigai kalau Mas Diki ada di balik ini semua. Aku forward video-video itu ke Mas Diki, lalu kutanya apakah ini perbuatannya? Tapi pesanku itu hanya dibaca. Ketika aku coba menelponnya, nomornya sudah tidak aktif. Aku sempat datangi rumahnya berharap menemukan jawaban, ternyata Mas Diki sudah tidak menghuni kontrakannya itu. Sampai sekarang aku tidak bisa menghubungi Mas Diki, dan Mas Diki juga tidak menghubungiku. Aku tidak mungkin menceritakan masalah ini ke Mas Bagas, karena Mas Bagas pasti akan marah mengetahui aku bersetubuh di belakangnya saat aku ada di dekat dia saat itu. Di depan Mas Bagas aku mencoba terlihat biasa saja. Aktifitas ranjang kamipun masih seperti biasa, hampir setiap malam kami bercinta. Aku mampu melupakan sejenak soal itu saat kami sedang bercinta. Tapi ketika siang harinya, aku kembali kepikiran tentang video-video itu. Mungkin ini cara Tuhan mengingatkanku, agar aku setia dan hanya mengabdi pada suamiku. Akupun akhirnya pasrah saja memendam pikiran ini sendiri. Aku mencoba menyibukkan diri dengan hal positif lain. Salah satunya dengan proyek sosial media Fani ini. Beberapa Minggu ini kami intens mengerjakan konten-konten untuk mengisi akun dan channel kami itu. Aku juga kadang iseng mainmain ke rumah Fani saja sambil menghabiskan waktu. Akupun makin dekat dengan Bu Anisa, Mama Fani yang sehari-harinya juga berada di rumah. Hingga tibalah tadi pagi saat aku membuka chat di hapeku Unknown: Aku harap kamu sudah pulang di rumah nanti sore. Aku: Siapa ini!?? Maumu apa!!?? Pertanyaanku itu sampai siang ini tak dibalasnya. Chat singkat itu yang ada di pikiranku dan seolah tak i d i b kk i d ik i i 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 8/30 mau pergi dari benakku sampai detik ini. "Kak..." tiba-tiba Fani mengagetkankanku. "Eh, Iya, Fan.." "Tuuh kan ngalamun lagi.. ntar kesambet lho, Kak.." "Hihihi.. iya, iya.. sudah selesai editingnya?" tanyaku. Kami pun larut kembali dalam proyek sosial media kami. Hingga tak terasa waktu sudah menjelang sore. Akupun ijin meninggalkan rumah Fani. Ketika aku akan melangkahkan kakiku keluar rumah aku bertemu Bu Anisa, Mama Fani yang kebetulan sedang berada di ruang tamu. "Sudah mau pulang, Nak Sella?" Tanya Mama Fani saat aku berjalan keluar ke arah mobilku. "Eh, Iya Umm.. Sudah mau sore ini.. pulang dulu ya, Umm.. Assalamu'alaykum.." 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 9/30 Arsella Hasna Hilyani Aku lalu berjalan menuju mobilku dan mulai mengendarai mobilku meninggalkan rumah Fani. Sepanjang perjalanan pikiranku berkecamuk memikirkan pesan yang kudapat tadi pagi. Kenapa aku harus ada di rumah sore ini? Apakah pengirim pesan itu akan ke rumahku sore ini? Apakah dia sudah ada di rumahku saat ini? Perasaanku campur antara penasaran, was-was dan takut menjadi satu, hingga sampailah aku di rumahku. Tak ada yang aneh di dalam rumahku saat aku sudah masuk di rumahku. Hingga sore harinya, ada kiriman paket datang ke rumah. Aku mendengar suara ketukan pintu gerbang, tapi setelah keluar aku tak melihat ada satu orangpun. Pandanganku akhirnya tertuju pada kotak di dekat pintu gerbang. Rupanya ada kotak yang dilempar dari luar pagar 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 10/30 Rupanya ada kotak yang dilempar dari luar pagar. Kubuka paket itu. Di dalamnya aku menemukan baju panjang putih mirip gamis dan jilbab berwarna merah yang ukurannya pendek. Di bawahnya kutemukan secarik kertas. "Pakai Ini Tanpa Yang Lain!! Aku punya videomu. Kamu tau apa yang bisa aku lakukan jika kamu tidak mengikuti perintah ini." Aku mulai sedikit takut ketika membaca kertas itu. Apa maksudnya ini. Ini bukanlah tipe pakaian ku saat di rumah. Aku di rumah biasanya hanya pakai baju rumah biasa tanpa jilbab kecuali ketika ada tamu. Ini juga bukan tipe pakaianku kalau keluar rumah yang mana aku selalu memakai gamis longgar dan jilbab lebar. Di kertas itu tak dijelaskan apa yang harus aku lakukan setelah kupakai pakaian ini. Akupun lalu menuruti perintah si pengirim pakaian itu. Aku memakai gamis putih ini dan jilbab merahnya, sambil dihinggapi perasaan takut. Selain takut dengan ancaman di tulisan itu, aku juga takut karena di rumah saat ini aku sendirian. Satu bulan terakhir ini Mas Bagas selalu ada di rumah menemaniku, tapi malam ini Mas Bagas harus keluar kota. Begitu aku pakai, gamis putih ini ternyata mengatung hanya sebatas mata kakiku. Bagian kerahnya merupakan belahan yang cukup rendah. Bahannya terlampau tipis untuk bisa dibilang sebuah gamis. Jilbab merah ini juga hanya bisa menutupi sampai leher saja, bahkan tidak sampai menutupi bagian atas gamisnya alias ada bagian tubuhku yang tidak tertutup di sekitar bawah leher. Terlebih lagi baju ini cukup ketat sehingga cukup mencetak lekukan tubuhku. Aku hanya berdiam diri di rumah saja, karena di kertas itu tidak meminta aku melakukan apa-apa selain memakai pakaian ini. Hingga malam haripun datang menjelang. "Tok Tok Tok." Terdengar pintu depan rumahku diketuk. Aku lalu mengintip dari balik jendela siapa yang berada diluar pintu rumahnya. Terlihat seorang Mas-mas memakai seragam berwarna biru. "Siapa ya, Mas? Mau cari siapa?" tanyaku yang masih berada di dalam rumah di balik pintu. "Saya Yono, Bu. Apa betul ini rumahnya Pak Bagas? Tadi kami dapat telepon dari Pak Bagas, ada saluran keran yang bermasalah di rumahnya,Bu." kata Yono menjelaskan. "Hmm.. Kok saya nggak dikasih tau suami saya ya, Pak. Suami saya lagi nggak ada di rumah, Pak." jawabku. "Gini aja, Bu. Saya cek sebentar kerannya, kalau memang nggak ada masalah nanti saya langsung izin pergi." kata Yono. Aku yang berada di balik pintu diliputi rasa bimbang apakah harus membuka pintu itu. Firasatku mengatakan untuk tidak membuka pintu. Akan tetapi kalau benar Mas Bagas menemukan ada saluran air yang rusak, berarti memang ada alasan untuk tukang ini masuk ke dalam rumahku. Dengan berat h i k l l b k k i i 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 11/30 hati akupun lalu membuka kunci pintu. Belum sempat aku memegang handle pintu ini, tiba-tiba pintu sudah dibuka dari luar oleh Yono dengan cepat. Aku yang terkejut langsung terperanjat ke belakang hingga menyandar di dinding. Yono tiba-tiba sudah masuk dan memepetku ke dinding. "Mas.. Apa-apaan ini!" kataku sambil berteriak. Aku memberontak mencoba melepaskan diri dari kedua tangan Yono yang menyekap tubuhku menempel di dinding. Kurasakan tenaga tubuhku ini bukan apaapa dibandingkan tubuh Yono yang besar yang sedang memepetku ini. Aku mencoba berteriak meronta-ronta, tapi sekejap kemudian Mulutku ditutup oleh salah satu tangannya. "Hahaha.. Sudah beberapa hari rumah ini tak incer. Siapa sangka ternyata nyonya rumahnya masih muda, cantik pula. Jilbaban tapi bajunya tipis gini. Hahaha.." tawa Yono sambil tersenyum menyeringai. Senyum khas lelaki yang menyiratkan hawa nafsu. Aku yang mendengarnya kembali mencoba berontak melepaskan dekapan tangannya. Tentu saja usahaku ini sia-sia. Satu tangan Yono lalu bergerak ke arah pahaku dan mulai meraba-raba pahaku dari luar gamisku. Rontaanku masih tertahan oleh bekapan satu tangan Yono. "Pakai jilbab tapi kok bajunya nyeplak gini, Bu." katanya yang dibarengi dengan gerak tangannya mengangkat baju gamisku. “Hmmmppphhh… Hhhmmmppphhh..!!” Kataku menjerit terkejut saat telapak tangan Yono menelusup kedalam pahaku dan mulai bergerak-gerak pelan disekitar vaginaku yang tanpa tertutup dalaman apapun ini. Tanganku meronta-ronta sekuat mungkin mendorong badan dan tangan Yono, walaupun kurasakan usahaku ini sia-sia. "Mmmpphh.. Hmmpph.." rontaku tertahan sembari terus berusaha berontak dari belenggunya. "Udah Bu. Nikmatin aja, saya mau bikin enak Ibu lho ini. Hahaha.." kata Yono melanjutkan permainan tangannya di vaginaku makin intens. "Hmmmppphhh… Hhhmmmppphhh.. hhgghhh" Rontaku yang masih tertahan tangannya. Aku masih tetap berusaha mendorong tubuh Yono ke belakang. Tenagaku perlahan makin lemah karena kusadari usahaku tak ada pengaruhnya melawan badan Yono yang tinggi besar ini. Terlebih lagi tubuhku secara refleks mulai menikmati permainan jarinya di daerah sensitifku ini. Perlawananku makin mengendor. Tubuhku yang masih berbalut gamis tipis dan jilbab pendek ini mulai menyerah dan sedikit menggeliat-geliat ketika kurasakan rasa nikmat di vaginaku. Yono makin memepetkan badannya ke badanku sehingga badanku makin tersandar di dinding tempatku berdiri. Tangan Yono dengan lincahnya memainkan vaginaku. Tubuhku semakin tenggelam dalam kenikmatan seksual saat vaginaku “digeledah” oleh permainan tangan Yono. Tanganku yang tadinya memberontak, kini hanya diam memegang tangannya. Aku hanya bisa memejamkan mata dan menengadah menikmati rangsangan tangannya. "Shhhh… Hmmmppphhhh… ssshhh.." desisku saat tangan Yono tak lagi membekap mulutku. 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 12/30 "Shh Maas.. Jangann Mass, sshh.." pintaku tiba-tiba yang teringat bahwa orang di depanku ini bukanlah siapa-siapaku. Tapi tubuhku seolah-olah tak mendukung mulutku dan malah menyerah pada nafsu syahwat. Tak digubrisnya perkataanku itu, tangan Yono masih bermain-main di vaginaku “Mmmphh.. Ahhhhhh…!” desisku sambil setengah menjerit saat tangan Yono mulai menyentuh dan memainkan klitorisku yang tersembunyi di balik vaginaku. “Awwh... Hhmmmmphh… Janngaann Mmass… Uddahhhh… ahhh... oohh..” Aku semakin meracau antara menolak atau menerima kenikmatan karena permainan jari tangan Yono di klitorisku ini. Vaginaku terdengar semakin becek dengan bunyi kecipak cairan cintaku yang beradu dengan permainan tangan Yono. Cairan vaginaku kurasakan meleleh keluar membasahi pahaku. "Bilang jangan tapi kok becek banget ini, Bu. Hahaha, perempuan jilbab emang nafsunya gede." kata Yono mengejekku sambil masih terus mempermainkan vagina dan klitorisku. “Ooohhh… Ssshhh… Uddahhh… oohh…mmmpphh…” gumamku sambil mendesah dengan mata sayu. Sudah lebih dari 10 menit vaginaku diobrak-abrik oleh tangannya. Aku masih berusaha menahan agar tubuhku tak terhanyut oleh nafsu, walaupun kuakui usahaku ini sia-sia belaka. "Cplek.. Cplek..!!" Terdengar suara becek vaginaku bertumbukan dengan tangan Yono yang makin aktif mengorek-ngorek liang vaginaku ini. "Wiih.. becek banget memeknya, Bu.. Hahaha. Nggak nyesel malam-malam gini saya main kesini.." kata Yono. “Awwwwhh.. masshhhh... Sakiitt..” kataku setengah menjerit saat merasakan satu jari tangan Yono memasuki liang sempit vaginaku dengan cepat, lalu menggerakkan jarinya tersebut maju mundur dengan cepat sehingga membuatku menyerah menjerit-jerit. "Oohhh... Maasshh.... oouugghh....Hhmmp.." rontaku yang bercampur dengan desahan. Tubuhku kini mulai tak malu menggeliat karena permainan jari Yono di selangkanganku. Aku kini hanya bisa menikmati permainan jari-jari Yono dengan terus menerus mendesah. Mataku makin tampak sayu. Badanku mulai menggelinjang nikmat saat Yono terus-terusan mengorekngorek bagian sensitifku ini. "Maashhhh.... ooohhh.. udaahhhhh... Sshhhh.. Jangaann.." desahku. "Ooooooouuggggghhhhhh.. Hhhhhhhhmmmmmpppphhh…" ucapku agak berteriak saat kurasakan orgasmeku datang. Mataku agak membelalak serta seluruh otot tubuhku menegang. Vaginaku mengeluarkan banyak cairan cintanya dengan jari Yono masih menancap di vaginaku. Tubuhku lemas menyender ke dinding yang kurasakan dingin ini. “H h h B l k j d h i i B ” U Y j k d k b d k ih 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 13/30 “Hahaha.. Baru colmek aja udah ngecrot gini, Bu..” Ucap Yono mengejek, sedangkan badanku masih mengumpulkan tenaga. Yono hanya cengengesan melihatku yang menyerah atas nafsu birahiku. Selang beberapa menit kemudian akalku mulai kembali. Tangan Yono kini tak lagi menahan tanganku. Kuayunkan tangan kananku sekuatnya ke arah mukanya. "PLAKK.." Yono agak terdorong oleh tamparanku. Kesempatan ini kugunakan untuk berlari menjauh darinya. Baru beberapa langkah, tiba-tiba kurasakan jilbab yang kupakai ini ditarik kebelakang. Tarikan di jilbab ini otomatis membuat rambutku sedikit terjambak. "Ahhh.." erangku saat jilbabku ditarik hingga sesaat aku kembali berhadapan dengan Yono. "PLAKKKK" tiba-tiba kurasakan pipiku ditampar sangat keras. Akupun limbung dan terjatuh tak sadarkan diri. …………. Kurasakan perlahan pandanganku mulai kembali. Aku sudah terduduk di sofa ruang tengah. Gamis dan jilbabku masih kupakai. Kurasakan sakit di pipiku akibat tamparan Yono beberapa saat yang lalu. Air mataku mulai menetes. Seumur hidup aku tidak pernah ditampar lelaki. Ayahku sendiri, bahkan Mas Bagas selalu memperlakukanku dengan lembut. "Cup.. Cup.. Jangan nangis gitu dong, Bu. Tadi aku reflek, lha Ibu tadi nampar aku keras banget e.." kata Yono. Aku kaget ketika aku menoleh ke asal suara itu. Yono kini sudah melepas seragamnya dan hanya mengenakan celana dalam. Badannya yang hitam dan kekar bisa kulihat dengan mata kepalaku. Aku terkaget lagi melihat tangan kanan Yono memegang pisau lipat, sambil berjalan mendekatiku. "Ampunn, Mas.. Mas mau ngapaiin?" kataku yang ketakutan melihat Yono mendekat ke arahku. "Udah, diem aja Bu. Yang boleh keluar dari mulut Ibu cuma desahan aja." ancam Yono "Ampunn, Mmass.. Tolong jangan perkosa saya.." kataku sambil gemetar ketakutan saat Yono sudah tepat berdiri di depanku. "Diem, Bu!!" ancam Yono lagi sambil menempelkan logam pisau lipatnya di lipatan daun telingaku. Kurasakan pisaunya yang dingin menempel membuatku gemetaran dan mulai menangis tertahan. Aku tak mengeluarkan suara hanya air mata yang keluar dari mataku yang kupejamkan. "Mas.. Mas boleh ambil apa aja di rumah ini, tapi tolong jangan apa-apakan saya, Mas.." kataku lirih masih mencoba memohon sambil gemetaran memejamkan mata. Beberapa saat tak kudengar ada jawaban dari Yono. "Oke, tunjukkan dimana kamarmu?" perintah Yono. 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 14/30 Aku lalu berjalan menuju kamarku diikuti Yono yang berada di belakang membuntuti. Sesampainya di kamarku Yono langsung merangsek masuk dan membuka lemari pakaianku. Aku hanya berdiri mematung melihat Yono mengobrak-abrik isi lemariku. Kulihat Yono ini sepertinya sudah mahir membongkar isi lemari. Setiap sisi tidak ada yang luput dari jangkauan tangannya yang masih memegang pisau lalu dikeluarkan semua isinya. Hingga dia mendapatkan sebuah kotak kecil yang aku simpan rapi di sela-sela sekat lemariku. "Haha.. Akhwat kaya Ibu ternyata mainan gini juga ya." Kata Yono sambil membuka kotak itu. Kotak itu berisi koleksi dildo dan vibratorku. Tak banyak isinya hanya lima buah, semua pemberian Mas Diki yang kugunakan sewaktu vcs. "Nggak ada bedanya sama lonte, nafsu akhwat kaya Ibu gini gede juga ya. Sampai harus dipuasin pakai kontol-kontolan gini." Kata Yono kembali mengejekku. Tiba-tiba Yono mendekatiku lalu mendorong bahuku hingga aku kini terduduk di pinggir kasur. Pisau lipatnya diarahkan ke wajahku. "Mas.. tolong lepasin saya, Mas.. Mas boleh ambil apa aja, saya nggak akan laporin ke polisi." kataku gemetaran. "Hahaha. Emangnya saya ******. Saya lepasin Ibu kalau saya sudah puas sama Ibu." kata Yono sambil berdiri di depanku. Karena aku terduduk di pinggir kasur, pandanganku kini memandang kulit perutnya yang hitam dan berotot ini. "Sekarang ciumin celana dalam saya." perintah Yono. Aku hanya menggelengkan kepalaku sambil memejamkan mata. Aku tak ingin lagi kelepasan hanyut dalam birahiku. Sisa-sisa Air mataku masih menetes dari pelupuk mataku. Tiba-tiba kurasakan logam dingin menempel di pipiku. Aku pun membuka mataku. Pisau lipat Yono sudah ditempelkan ke pipiku. Akupun hanya bisa menangis tertahan. Tanpa berkata-kata, satu tangan Yono memegang daguku dan mendongakkan kepalaku hingga mataku bertatapan melihat matanya. Sorot mata Yono memancarkan ancaman yang membuat nyaliku menciut seketika. Tangannya lalu berpindah ke belakang kepalaku dan langsung mendorong kepalaku hingga wajahku kini menumbuk celana dalamnya. "Ayo Bu, dicium.." perintah Yono. Bau pesing langsung menusuk hidungku. Aku yang berada di bawah ancamannya lalu mencoba memonyongkan bibirku seperti hendak mencium. Kepalaku lalu ditekantekannya hingga wajahku bertabrakan dengan celana dalamnya mengendus-endus selangkangannya yang bau ini. Bibirku merasakan kerasnya batang penis Yono dari luar celana dalamnya. "Dijilatin juga, Bu.." perintah Yono lagi. Aku hanya menurut saja. Lidahku kujulurkan dan kusapukan ke permukaan celananya. Rasa asam, asin, dan rasa aneh lainnya berkumpul di lidahku. Entah sudah berapa lama celana dalam kotor ini dipakainya. Sekitar lima menitan aku mencium dan menjilat selangkangan Yono yang masih berbalut celana dalam ini. "S k i k k B Lih " i h Y l i bil b l 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 15/30 "Sekarang copotin kancutku, Bu. Lihat menu utamanya.." perintah Yono lagi sambil tersenyum cabul. Akupun kemudian menurunkan celana dalamnya. Muncullah penis hitamnya yang besar dan keras. Aku sempat kaget akan ukuran penisnya ini. Kekagetanku ini ternyata dimanfaatkan oleh Yono. Kepalaku didorong seketika, hingga kepala penisnya kini sudah masuk ke mulutku. "Ayo Bu, sedot kontolku. Udah sange aku dari tadi.." perintah Yono sambil masih memegang belakang kepalaku sementara tangan satunya masih menggenggam pisau di samping pahanya. Akupun mulai menghisap-hisap kepala penis hitam itu. Kepalaku dimaju-mundurkan Yono. Aku menyesali perbuatanku yang membukakan pintu depan tadi. Aku yang seharusnya menjaga marwahku kini malah sedang menghisap penis lelaki yang bukan suamiku. Ini adalah penis ketiga yang pernah masuk ke mulutku selain penis Mas Bagas dan Mas Diki. "Clopp.. Cloppp.. Sluurrpp... Clopp.. Clopp.." "Uggghhh.. Enak banget sedotan jilbab ugghh...." Komentar Yono. Perlahan penisnya mulai masuk lebih dalam ke mulutku. Otot-otot mulutku sangat kesulitan menerima batang penisnya yang ukurannya sangat besar ini melebihi batang penis yang pernah masuk ke mulutku. Kepalaku masih dipegang oleh Yono dan makin ditekan sehingga penis ini makin masuk ke dalam mulutku. "Pakai jilbab tapi bajunya nyeplak gitu, Bu. Toketnya nyembul-nyembul.." kata Tono yang langsung meremas tetekku dari luar gamisku. Remasannya berputar-putar seperti memijat-mijat tetekku. "Bu, mainin memekmu pakai tanganmu." Perintah Yono sambil masih meremas-remas tetekku. Tanganku perlahan turun masuk ke dalam gamis putih ini dan mulai menggesek-gesek vaginaku. Tangan Yono melanjutkan remasan nya di tetekku. Remasannya terasa nikmat sekali. Bulatan ranum di dadaku ini kadang diremas pelan dan lembut, lalu kadang diremas kuat-kuat sehingga menimbulkan sensasi tersendiri. Jari-jarinya juga memainkan areolaku menggesek-gesek di sekitarnya. Permainan tangan Yono kurasakan begitu nikmat di sekitar tetekku. Putingku juga tak luput dimainkan oleh tangannya. Kadang dipilin kadang ditarik ke depan, menimbulkan sensasi birahi yang menggairahkan. Sesaat aku lupa bahwa aku sedang diperkosa. "Toketmu masih kuenceng gini, Bu.. nggak kaya toket emak-emak yang lain.." kata Yono sambil memelintir putingku yang sudah mengeras ini. Tanganku makin aktif memainkan vaginaku sendiri. Bibir vaginaku kugesek-gesek dengan tepian jarijariku. Klitorisku juga tak lupa aku main-mainkan. Dirangsang di vagina dan tetekku ini membuatku malah menikmati perbuatan cabul Yono terhadapku. Bahkan kini mulutku sudah dengan sendirinya memainkan penis Yono. "Clopp.. Cloppp... Clopp.. Clopp.." pompaan penis Yono di dalam mulutku makin intens. Kadang penisnya keluar masuk dengan cepat hanya setengah. Kadang penisnya masuk secara penuh di dalam mulutku, membuat mulutku kesulitan menampungnya dan membuatku tersedak. "U hhh E k b d B B k l k l i i " k Y T ih 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 16/30 "Ugghhh.. Enak banget sedotanmu, Bu.. Bakal puas aku malam ini.." kata Yono. Tangannya masih terus memainkan tetekku bergantian. Permainan tangan di tetekku ini benar-benar mampu membuatku menggelinjang kenikmatan. Seolah-olah tangannya begitu ahli merangsang payudara. Kocokan tanganku di vaginaku makin kutingkatkan. Ada desakan birahi di dalam diriku yang seolah ingin keluar. "Clopp.. Cloppp..." Yono masih terus memompa penisnya. Kepalaku pasrah menerima penisnya keluar masuk mulutku. Mulutku makin kuat menyedot penisnya. "Cplak.. Cplakk.. Cplakkk.." Tanganku makin cepat memainkan vaginaku. Bahkan satu jariku kini mulai cepat keluar masuk di liang vaginaku yang sudah sangat becek ini "Hmmmmmmmpppppphhhh…. Aaaaaaggggghhhhhhh…" teriakku setengah menjerit saat orgasmeku datang. Badanku menggelinjang hebat hingga penis Yono lepas dari mulutku. Vaginaku mengeluarkan banyak sekali cairan cintanya, membuatku terduduk lemas di pinggir kasur ini. "Hahaha.. kok ngecrot lagi, Bu.." ejek Yono. "Clopp.. Cloppp.." belum pulih tenagaku, Yono sudah memaksa mulutku bermain lagi di penisnya. Buah zakarnya kini diarahkan ke depan bibirku "Slurpp.. slurppp.. Clopp.." Buah zakarnya kini kusapu dan kujilat-jilat dengan lidahku. Tangan Yono masih bermain-main di tetekku. "KRIIEETTT" kudengar suara pintu kamar dibuka. Ada seseorang masuk dengan memakai seragam biru sama dengan yang dipakai Yono. "Welah, Wis mulai to Yon?" kata orang itu. "Mas apa-apaan ini Mas?" kataku terkejut sambil melepas mulutku dari selangkangan Yono. "Hahaha. Ini temenku Tejo, Bu. Dia harus mbalikin mobil dulu tadi." kata Yono menjelaskan. "Telat kowe, Jo. Ibu'e dah ngecrot dua kali.." lanjut Yono berbicara kepada Tejo. "Hehe, ini sih ketuaan kalau dipanggil Ibu. Kita panggil Mbak aja ya.." kata Tejo lalu tersenyum mesum sambil melepas semua pakaiannya, lalu mendekatiku. Kini ada dua penis hitam berada di depan wajahku. "Yon, ini pipi Mbak nya kamu tampar yo? Guwoblok kamu Yon, besok kamu siap-siap kena sikat Bos." kata Tejo. Yono tak menggubris apa yang dikatakan Tejo itu. Satu tangannya memegang belakang kepalaku dan mendekatkan wajahku ke arah selangkangan mereka. "Ayo Mbak sepong lagi kontolku sama kontol Tejo.." kata Yono sambil menyeringai. Satu tangannya masih memegang pisau lipat, membuatku sedikit bergidik ketakutan. Akupun lalu memajukan wajahku. Y j k i hi l di bibi k Ak j l k lid hk d l i jil 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 17/30 Yono memajukan penisnya hingga menempel di bibirku. Aku menjulurkan lidahku dan mulai menjilatjilat penis hitamnya. Tejo yang sebelumnya diam kini mengarahkan tanganku untuk memegang penisnya. Sambil mulutku memainkan penis Yono, mataku melirik penis Tejo. Penisnya besar, tanganku yang mungil ini tak bisa menggenggam batang penisnya secara utuh. Tanganku lalu digerakkan olehnya mengocok penis Tejo. "Ugghh.. Alus tenan tanganmu, Mbak.." kata Tejo. "Slurrpp.. Slurrppp.. Clop.. Clopp.." Yono kini memasukkan penis nya ke dalam mulutku. Penis hitam besarnya itu masih sulit masuk ke mulutku yang mungil ini. Aku harus bersusah payah membuka mulutku selebar mungkin untuk menerima batang penisnya. Yono memasukkan penisnya semakin dalam semakin dalam hingga masuk ke pangkal kerongkonganku, walaupun tidak semua penisnya bisa masuk karena saking panjangnya penis itu. "Glok.. Glokk.." suara mulutku yang tersedak penisnya yang menusuk pangkal mulutku. Aku tak bisa mengeluarkan penisnya karena kepalaku ditahan tangannya. Aku hampir-hampir kesulitan bernafas hingga air mata keluar dari pelupuk mataku. "Ugghhh.. Nggak nyangka mulutmu bisa nelen kontolku sampai lebih dari separo gini, Mbak.. Ugghhh.. Jarang ada cewek yang kuat lho, setengahnya aja jarang banget.. emang Jilbab lonte, doyan kontol kamu, Mbak.. Hhhggghhh." Yono lalu mulai menggerakkan penisnya maju mundur di dalam mulutku. "Clop.. Clopp.. Cloppp.." suara penis Yono keluar masuk. Selangkangannya bertumbukkan dengan wajahku. Satu tanganku masih kugerakkan mengocok penis Tejo. Kulirik Tejo hanya merem melek keenakan penisnya kukocok dengan tangan halusku. BRETTT.. Baju gamis yang kupakai ini tiba-tiba disobek Yono menggunakan pisau lipatnya. Bahan yang tipis membuat gamis itu mudah saja lepas dari tubuhku. Tubuhku yang terduduk ini kini telanjang menampakkan area yang seharusnya hanya suamiku saja yang melihat. Buah dadaku yang ranum ini kini terlihat menantang bebas. Di bawah perut ku yang putih mulus ini terlihat juga bulu-bulu vaginaku yang menyembul. Aku masih mencoba merapatkan pahaku, tak rela mahkotaku ini dilihat oleh dua orang yang baru kutemui ini. "Wuihh.. Toketnya mengkel banget. Masih kaya abg gitu.." kata Tejo berkomentar. Penisnya masih kukocok dengan tanganku. "Yon, gantian kene. Kamu dah dari tadi to.." lanjut Tejo. Tejo pun merebut kepalaku yang masih menyisakan jilbab merah ini dari selangkangan Yono. Kepalaku ditariknya layaknya mainan saja. Sedetik kemudian mulutku sudah menerima penis jumbo Tejo. Bau selangkangan Tejo menyeruak menusuk hidungku. Kurasakan aroma penisnya yang asam entah mungkin campuran bau urin dan keringatnya. Sementara tanganku sekarang gantian mengocok penis Yono. "Uugghh.. Asssuu Jo, alus tenan tanganne.. Uugghh.." kata Yono yang penisnya aku kocok dengan tanganku. Tanganku yang putih nampak sangat kontras ketika sedang menggenggam batang penis Yono yang hitam ini. Kurasakan batang penis Yono makin mengeras dan bertambah hangat. "A hhh " Y i ih k k k ib ib k 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 18/30 "Aarrrggghhh... " Yono mengerang saat penisnya yang masih kukocok tiba-tiba memuncratkan spermanya mengenai tanganku, jilbabku dan tetekku. Aku tak bisa menoleh karena kepalaku ditahan Tejo untuk menghisap-hisap penisnya yang masih berada di dalam mulutku. Yono lalu mengocok-ngocok sendiri batang penisnya mengeluarkan sisa spermanya tepat di depan dadaku. Beberapa semprotannya mengenai putingku dan meleleh ke arah perutku yang langsing ini. Kepala penisnya diusap-usapkan sambil dibersihkan di tetekku hingga tetekku kini mengkilap karena cairan sperma Yono. "Clop.. Clopp.. Hmmmpphh.. Hmmm.. " Mulutku masih penuh oleh penis Tejo. Sentuhan penis Yono di putingku membuatku menggelinjang. Putingku memang termasuk daerah yang paling sensitif. Akibatnya penis Tejo makin kuhisap dengan kuat di dalam mulutku. Tejo lalu menyudahi pompaannya di mulutku. Badanku ditarik ke atas kasur hingga aku kini terlentang. Kulihat Yono hanya duduk di kasur setelah selesai orgasmenya tadi. Tejo lalu mengangkang di atas perutku. "Jepit kontolku pakai toketmu, Mbak!" perintah Tejo yang menurunkan pantatnya dan memosisikan penisnya di sela-sela belahan tetekku yang putih ini. Tejo mengarahkan kedua tanganku untuk menekan tetekku hingga penisnya kini tenggelam oleh belahan kedua tetekku. Tejo mulai memaju-mundurkan pinggulnya memompa penisnya yang terjepit tetekku. Sisa sperma di tetekku membuat batang penisnya tak kesulitan menggesek-gesek kulit dadaku. Penis Tejo yang panjang ini membuat Kepala penisnya menyundul-nyundul daguku. Tejo memerintahku untuk mengeluarkan lidahku. Akupun menjulurkan lidahku. Tetekku yang masih kencang dan ranum ini seolah-olah menelan batang penis Tejo saat penis ini maju mundur. Kepala penis Tejo menyentuh-nyentuh lidahku yang kujulurkan seolah-olah juga menyambut kepala penisnya di mulutku. Kurasakan dibawah sana ada benda lunak menyentuh vaginaku. Ternyata Yono sudah beranjak kembali dan kini memainkan vaginaku dengan lidahnya. Akupun reflek menggelinjang kegelian saat lidah Yono menyapu pinggiran bibir vaginaku. "Hmmpp.. Sshhh.." desisanku mulai keluar seolah-olah aku juga turut menikmati tindakan pemerkosaan ini. Lidahku sudah tidak lagi fokus menjilati kepala penis Tejo. Lidah Yono kurasakan makin liar bermain-main di selangkanganku. Semua permukaan vaginaku tak luput dari sapuan lidahnya. Bahkan lidahnya kini bermain-main hingga ke bawah pantatku di sekitar lubang anusku. "Hhhmmmpphh.. Hhhhmmmpphh.. sssshhh..." Desisku makin mengeras. Tejo yang sedang berada di atas dadaku juga turut memainkan putingku yang sudah mengeras ini. Putingku dipilin-pilinnya sambil pinggulnya terus memompa penisnya di himpitan buah dadaku. Putingku yang sudah mancung mengeras ini ditariknya hingga badanku juga tertarik ke atas mengikuti tarikannya. "Sshh.. jangan ditarik, Mmaass.. sakiiit.. sshh.. " rintihku. Tejo sepertinya tak menggubris. Puting cokelat d k i i ki i di ik b hk k d dij i k j i É I à ó ç  13 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 19/30 mudaku ini makin sering ditariknya, bahkan kadang dijepit menggunakan jarinya. "Oooh.. Sshhh... Mmmmhhh.." mulutku mendesah merefleksikan sensasi rasa sakit dan nikmat di putingku serta rangsangan permainan lidah Yono di vaginaku yang makin nikmat. "Hhhhmmmpphh.. Aaahh.. " desahanku makin mengeras saat klitorisku dihisap-hisap oleh bibir Yono. Aku makin larut kedalam jurang nafsu birahiku. Lidah Yono begitu ahli memainkan vaginaku. Setiap sapuan dan jilatan lidahnya di vaginaku mampu membuatku melayang keenakan melupakan tragedi yang harusnya kutangisi ini. Seolah-olah di setiap jilatannya tau bagian vaginaku yang sebelah mana yang membutuhkan rangsangan. "Ooohhh... Mmmass.. Aaaaaaaaaarrrhhhhhhh..." Aku melolong keras saat orgasmeku datang. Seluruh badanku seolah kaku dan menegang. Belum lama tadi aku orgasme, tapi kini aku mencapai klimaks lagi karena permainan cabul dua orang ini. Seluruh otot badanku serasa ingin lepas dari tubuhnya. "Hahaha.. Memek jilbab gini emang beda.. nggak pernah puas kalau cuma sekali ngecrot.." kata Yono mengejekku setelah melepas lidahnya. Badanku langsung menghempas lemas di kasur. Yono memberiku jeda untuk sesaat menikmati orgasmeku sedangkan Tejo masih memompa penisnya di tetekku. Tak kusangka badanku ternyata mudah sekali menyerah pada nafsu birahi. Aku yang beberapa waktu lalu masih meronta-ronta menolak perlakuan ini, kini sudah lemas menggapai tiga klimaksku. Beberapa saat kemudian Tejo berpindah posisi. Kini dia duduk selonjor di atas kasur bersandar di dipan. Badanku kini diposisikan menungging menghadap penis Tejo yang tegak menjulang ini. Pantaku dinaikkan oleh Yono yang ada di belakangku hingga tetekku yang membulat ini kini menempel di paha Tejo. Aku yang telanjang hanya mengenakan jilbab kecil inipun cuma bisa pasrah saja. Tidak ada lagi rontaanku yang tadi kulakukan. Kepala ku dipegang oleh Tejo dan kembali diarahkan untuk menikmati penisnya. "Slurpp.. slurppp.." lidahku langsung melaksanakan tugasnya menjilati batang penis jumbo Tejo ini. Kurasakan aroma sperma yang berasal dari tetekku tadi di penis Tejo. Kujilati bolak balik semua area penis hitam ini hingga basah karena air ludahku. Setelah penisnya kurasa cukup basah, aku membuka lebar bibirku dan mulai memasukkan penis ini ke dalam mulutku. Mulutku masih saja belum terbiasa menerima batang penis sebesar ini. Butuh beberapa saat hingga mulutku bisa beradaptasi dengan si hitam ini. Tejo lalu mulai menaik-turunkan kepalaku yang sedang menghisap-hisap penisnya. Kini penis besar itu keluar masuk mulutku seiring dengan kepalaku yang naik turun. Di belakang kurasakan vaginaku digesek-gesek oleh benda hangat dan keras. Pantatku yang menungging ke atas dipegang oleh Yono, sambil penisnya digesek-gesekkan di belahan vaginaku. Aku kemudian tersadar untuk sesaat, aku tak boleh larut dalam birahi ini. "Mas, tolong jangan dimasukkin, Mas.. saya dah punya suami.. saya moho.. hmmppph.." belum selesai k k k ib ib T j d h ik k l k d kk k i k l k 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 20/30 kata-kataku, tiba-tiba Tejo sudah menarik kepalaku dan memasukkan paksa penisnya ke mulutku sedalam mungkin. Penis Yono masih digesek-gesekkan di bibir vaginaku. Sebentar lagi, tubuhku benar-benar kehilangan kehormatannya sebagai seorang istri. Aku yang menyadari bahwa tak ada gunanya melawan hanya bisa meneteskan air mata dan menangis tertahan. "Ugghhh.. becek banget memekmu, Mbak.. sempit banget iki mesti.. Uuughh.. wes ra kuat aku Jo.." kata Yono sambil terus menggesek-gesekkan penisnya di vaginaku. Bahkan kini tangannya juga ikut bermain-main di sekitar lubang anusku. "Heh, ******.. Ojo nekat Yon.. Kamu dah pernah dihajar Yanto, jangan sampe keulang." Kata Tejo masih sambil memegang kepalaku yang naik turun menservis penisnya dengan mulutku. Selama beberapa menit aku berada di posisi ini. Mulutku masih naik turun dipenuhi penis Tejo, dan dibelakangku Yono memompa pinggulnya menggesek-gesekkan penisnya di bibir vaginaku. Klitorisku juga digesek-gesek oleh penis Yono hingga tubuhku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Vaginaku kini sudah semakin becek. Gesekan penis Yono di vaginaku kurasakan makin cepat membuat klitorisku juga ikut terangsang. "Plok.. Plokk.. Plokk.." suara pantatku dan pinggul Yono yang bertumbukkan makin cepat. Bibir vaginaku dan klitorisku juga makin cepat bergesekan dengan penisnya. Ini membuat badanku menggelinjang tak karuan menahan nikmat. Penis Tejo di mulutku inipun kuhisap makin kuat. "Clop.. Clop.. Clop.." "Ugghhh.. Enak banget sedotanmu, Mbak.. Jilbab lonte gini emang doyan ngemut kontol.. Ugghhh.." kata Tejo mengejekku. Kata-katanya yang mengejekku itu entah mengapa malah membuatku menjadi makin semangat menghisap-hisap penisnya. Ditambah lagi gesekan penis Yono di vaginaku makin membuatku terangsang. Klitoris ku yang memang sangat sensitif ini makin terangsang saat bergesekan dengan kulit penis Yono. Vaginaku makin banyak mengeluarkan cairan cintanya. Tak terasa aku sudah berada kembali di ambang orgasmeku. "Hhhmmmpphh.. Hmmmppphhh.." rintihku tertahan penis yang memenuhi mulutku. Tiba-tiba Yono menghentikan rangsangan penisnya di bibir vaginaku. Penis itu tak lagi menempel di vaginaku. Rasanya ada sesuatu yang hilang dari diriku, terlebih aku sedang di ujung klimaks. Klitorisku gatal seolah ingin mencari penis yang beberapa detik lalu menggesek-geseknya. Akupun kembali melanjutkan sepongan bibirku di penis Tejo. Penis hitam itu kujilat-jilat dengan liar. Penis keempat yang pernah masuk ke mulutku sekaligus penis dengan ukuran yang paling besar. Kepala penisnya kusedot-sedot dengan kencang dan batang penisnya aku kocok dengan tanganku. Tejo kulihat merem melek merasakan penisnya aku rangsang dengan liar. Aku seolah mencari pelampiasan atas orgasmeku yang tidak jadi kudapat barusan. 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 21/30 Setelah rasa ingin orgasmeku mereda, Yono kemudian kembali merangsang vaginaku, kali ini dengan tangannya dia menggesek-gesek bibir vaginaku. "Hmmmpph.. Hmmmppphh.. " aku mulai mendesah menahan rangsangan tangan Yono di vaginaku. Tangan Yono mulai menyentuh dan memainkan klitorisku yang tersembunyi di balik vaginaku. Aku makin merasa nikmat dengan permainan jari tangan Yono di klitorisku. Vaginaku semakin becek dengan bunyi kecipak cairan cintaku yang beradu dengan tangan Yono. Bahkan cairan vaginaku kurasakan banjir meleleh di pahaku. "Eddaan.. tadi nolak-nolak sampai nampar aku lho Mbaknya.. sekarang becek banget gini.." kata Yono mengejekku sambil masih terus mempermainkan vagina dan klitorisku. “Hmmmppphhh…mmmpphh…” gumamku tertahan sambil mulutku makin liar mengoral penis hitam Tejo. Satu tanganku mengocok penis Tejo, dan tanganku yang lain memainkan buah zakarnya. "Enak banget sedotanmu, Mbak.. Ugghhh.. Doyan kontol banget ya kamu, Mbak.. Ughhh.." ejek Tejo "Cplek.. Cplek..!!" Terdengar suara becek vaginaku bertumbukan dengan tangan Yono yang makin cepat mengobrak-abrik vaginaku ini. “Hhhmmmppphhmmm...." Jeritku tertahan saat merasakan satu jari tangan Yono memasuki vaginaku lalu menggerakan maju mundur Pantatku yang putih membulat ini makin menungging di muka Yono. Yono makin liar mengobok-obok liang vaginaku dengan jarinya. Pinggangku makin menggeliat keenakan. Tanpa sadar aku sudah kembali berada di ujung orgasmeku. Yono lagi-lagi menghentikan rangsangannya di vaginaku. Tangannya ditarik dari vaginaku. Badanku seolah-olah tak rela kehilangan rangsangan itu. Pantatku bergerak-gerak ke belakang seolah-olah mencari kembali jari Yono yang telah merangsangnya tadi. Akupun sudah tak tahan lagi. Penis Tejo kulepas dari mulutku. "Mmaass.. kok dilepas, Mas.. aku mau nyampee.." rintihku tanpa malu-malu. "Hahaha.. tadi minta ampun kok sekarang minta dipuasin, Mbak.. dasar jilbab binal.. minta yang bener!!" ejek Yono. "Mmas, tolong puasin memekku, Mas.. aku mau nyampe.." kataku. "Hmmm.. coba kamu minta maaf sama suamimu yang ada di foto itu dulu, Mbak.." perintah Yono yang melihat fotoku dan Mas Bagas di samping kasur. "Abbii.. Maafin Umi, umi minta dipuasin memeknya sama mas ini ya, Abii.. Udah ayo, Mas.." entah setan apa yang merasukiku hingga aku bisa melakukan hal hina macam ini. 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 22/30 "Sepongin kontol temenku itu dulu, Mbak.. kalau kamu nyepongnya bagus ntar tak bikin ngecrot.." lanjut Yono. Aku yang sudah lupa martabatku sebagai seorang istri dari Mas Bagas ini sekarang hanya takluk pada nafsu birahi. Mulutku mulai kuturunkan lagi hingga kepala penis Tejo sudah tertelan bibirku. Satu tanganku mulai meremas-remas batang penisnya. Aku sedot perlahan-lahan kepala penisnya itu. Tanganku mulai mengocok batang penisnya. Sesekali kulirik Tejo yang kulihat merem melek keenakan. Akupun mulai mempercepat kocokan tanganku. Mulutku kini makin turun hingga setengah batang penisnya masuk dan kuhisap-hisap dengan makin kuat. Setengah batang penisnya yang masuk itu sudah mentok di dalam ujung mulutku dan membuatku kadang tersedak. "Ugghhh.. Enak banget sedotannya.. Ugghhh.." kata Tejo sambil memegang kepalaku yang masih terbalut jilbab merah ini. Kurasakan tangan Yono kembali ke vaginaku. Jari-jarinya mulai menggesek-gesek bibir vaginaku, lalu memainkan klitorisku. tubuhku membalas rangsangan itu dengan pantatku yang mulai menggeliatgeliat. Satu jari tangan Yono lalu mulai mengorek-ngorek ke dalam liang vaginaku yang sempit ini. "Hhhmmmppphh.." Aku hanya bisa mendesah tertahan. Jarinya mulai mengobel-ngobel sisi dalam liang vaginaku. Otot vaginaku yang sempit ini mengedut-ngedut merasakan jari Yono yang masuk mengorek liang senggamaku. Cairan vaginaku makin banyak keluar. "Mmmmhhhmmmpph.. Hmmpph.." aku mendesah ketika kurasakan ada satu lagi jari Yono masuk ke dalam vaginaku. Kini dua jarinya mengorek-ngorek sisi-sisi sensitif dalam tubuhku itu. Tak lama kemudian perlahan kedua jarinya mulai digerakkan keluar masuk lubang vaginaku. "Cplek.. Cplekk.. Cplekkk.." cairan vaginaku yang meluber membuat jari Yono dengan mudah keluar masuk lubang vaginaku. Jari-jarinya kadang masuk pelan-pelan tapi menusuk sangat dalam, kadang keluar masuk secara cepat. Tempo permainan jari Yono di vaginaku membuat tubuhku menggelinjang keenakan. Sedotanku di penis Tejo pun makin liar. Tak berapa lama kurasakan badai orgasmeku kembali mendekat. Sambil masih kumainkan penis Tejo di mulutku, pantatku kugerak-gerakkan ke belakang. Seolah-olah pantatku menyambut permainan tangan Yono, mengejar klimaksku. Satu tangan Yono yang lain meraba-raba pantatku. Kurasakan jari telunjuknya mulai menusuk-nusuk lubang anusku. Aku melepas penis Tejo dari mulutku. "Mmas.. ngapain, Mas? Jangan disitu.. sakii.." belum selesai protesku, Tejo sudah menjejalkan paksa penisnya kembali masuk ke mulutku. Yono kembali mencoba mengobel-ngobel lubang anusku. Pantat bulatku yang tinggi menungging ini memudahkan usahanya. Perlahan-lahan jari telunjuknya mulai masuk ke anusku walau sebatas satu ruas jari. Aku merasakan perih yang teramat sangat. Ini pertama kalinya ada benda keras memasuki anusku. Air mataku kembali menetes dari pelupuk mataku. Kini Liang vaginaku diisi dua jari Yono, sedangkan liang anusku diisi satu jarinya. Setelah didiamkan beberapa saat, Yono mulai menggerakkan jarinya kembali. Jari-jarinya mulai keluar masuk lubang vaginaku dan lubang anusku. Aku masih merasakan perih saat jarinya mencoba keluar masuk lubang h k B l h k k ki i i i Di i i l i d j i k l k li 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430 23/30 Report Ernest16, wens87, k0lt3no and 109 others May 31, 2020 . #645 R  Lik anhsku. Belum pernah kurasakan sakit seperti ini. Di sisi lain dua jarinya yang keluar masuk liang vaginaku membuatku terangsang nikmat. Rangsangan di vaginaku perlahan-lahan membuatku sejenak melupakan rasa sakit di anusku. Semakin lama kurasakan jari-jari Yono semakin cepat keluar masuk lubang vagina dan anusku. Campuran antara rasa nikmat dan rasa sakit ini memberikanku sensasi gairah berbeda yang belum pernah aku rasakan. Akupun semakin liar menghisap penis Tejo di mulutku ini. "ugghhh.. ngentotin mulut jilbab gini emang enak banget.. ugghhh.. dasar istri jilbab doyan kontol... Uuggghhh.. binal banget, kamu Mbak..." "Glok..Glok..Glok.." penis Tejo semakin cepat keluar masuk di dalam mulutku. Kepala penisnya kurasakan makin mengeras. Di pantatku aku juga merasakan gairah yang nikmat sekali. Sensasi kenikmatan dari kocokan tangan Yono yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Yono makin mengocok vagina dan anusku dengan gila. Bahkan pantatku yang mulus ini berayun ke depan dan belakang untuk mengimbangi kocokan tangannya. Tubuhku ikut aktif mengejar kenikmatan sendiri. Hingga beberapa saat kemudian, tubuhku mengejang. "Hhhhmmmmmmmpppphhhh.." jeritanku tertahan penis Tejo saat aku mendapatkan orgasmeku. Mataku membelalak hingga nampak putih, seluruh otot tubuhku menegang dan pantatku makin naik ke atas. Vaginaku mengeluarkan air kencing yang cukup banyak mengucur membasahi kasur ini. Aku mengalami orgasme disertai dengan squirt yang begitu deras. Dengan suamiku saja aku belum pernah squirt seperti ini. Tapi aku malah menyerah takluk pada nafsu birahi oleh dua orang cabul yang baru kutemui ini. “Hahaha..,ngecrot sampai kencing gini kamu, Mbak..” ejek Yono. Orgasme barusan membuat sedotanku di penis Tejo makin liar. Kuhisap-hisap dan kukocok makin cepat penis hitam jumbo ini. Selang Beberapa saat setelah aku orgasme lalu kepalaku ditahannya. "Ugghhh.. metu aku, Mbak.. Asssssuuuuuu... uughhhh.."kata Tejo "Glup.. Glupp..."Aku rasakan penis Tejo menyemburkan spermanya beberapa kali di mulutku. Tangannya yang masih memegang erat kepalaku membuat air maninya langsung tertelan masuk ke kerongkonganku. Aku hampir kesulitan bernafas karena cairan yang masuk di mulutku ini ditambah kepalaku yang ditahannya, membuatku hampir tersedak. Air mataku bahkan sampai keluar.

 

Part 5b Tag: Blackmail; Buttplug; NTR “Silakan duduk, Bu Sella. Ketuaan deng kalau dipanggil Bu. Tak panggil Mbak ae lah yo.” Katanya dengan senyum menyeringai. Aku diam saja mendengarnya memasang muka masam. Aku lalu menggeser tubuhku ke sofa yang ada di sebelahku. Sebelum duduk aku teringat bahwa aku juga tak bisa duduk secara nyaman. Akhirnya akupun memilih tetap berdiri di kamar suite ini. “Hahaha.. Nggak mau duduk to, Mbak.. Atau nggak bisa duduk? Itu tandanya Mbak sudah mengikuti perintah saya ya?” Kata Pak Broto masih sambil tersenyum menyeringai. “Pak.. Apa mau Bapak? Saya harus segera pulang, suami saya menunggu di rumah!” Kataku menggertak berbohong. “Hmm.. sayangnya Embak bukan pembohong yang pintar, Mbak. Hehe. Saya tau kok Mas Bagas sedang keluar kota..” kata-kata pak Broto itu mengagetkankanku. Entah bagaimana caranya dia bisa tau. Ah, dia bisa mendapatkan video-video kemarin, tentu saja tak sulit bagi orang sepertinya untuk tau agenda Mas Bagas. “Jadi selama Mas Bagas nggak ada di rumah sampai besok, saya rasa Mbak Sella nggak punya alasan juga untuk segera pulang ke rumah. Iya, Kan??” aku hanya diam saja mendengarnya. “Jadi apa mau Bapak? Saya nggak mau lama-lama disini?” “Hehehe.. saya rasa Mbak sudah tau apa yang saya mau. Tinggal pilih mau saya paksa, atau sesuai dengan kerelaan Mbak Sella.” Jawabnya sambil tersenyum mesum. Suaranya yang besar itu seolah-olah merupakan ancaman buatku. Aku yang mendengarnya seketika langsung lemas. Tak kusangka ternyata Pak Broto adalah dalang dibalik semua ini. Orang yang tak tau siapa dia pasti memiliki kesan pertama bahwa dia orang berwibawa. Klien Mas Bagas yang hanya baru sekali bertemu denganku mampu mengancamku hingga aku sekarang berada di kamar hotel ini. Sungguh sangat malu aku saat ini, entah apakah aku harus marah kepada Mas Bagas yang sudah mempertemukanku dengan si Bejat yang akan menodaiku ini sementara ujung persoalan semua ini adalah aku yang bermain meraih kenikmatan bersama Mas Diki di belakang Mas Bagas. Yang jelas aku sangat marah terhadap diriku saat ini. “Sekarang saya mau memastikan Mbak Sella sudah mengikuti instruksi saya.” Kata Pak Broto sambil mendekat ke arahku. “Pak.. saya bisa kasih uang, tapi jangan apa-apakan saya, Pak.. Saya mohon..” kataku sambil menunduk mencoba mengiba kepadanya. “Hahaha.. Uang saya wis nggejah, Mbak. Yang saya butuhkan saat ini nggak bisa diganti dengan yang l i ” K bil d k d d kk j hk hi ki i k i b d 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 9/30 lain.” Katanya sambil memegang daguku dan mendongakkan wajahku hingga kini mata kami beradu tatapan. Senyum nya menyeringai menyiratkan banyak makna. “Mbak Sella ternyata cantik tenan kalau pakai cadar gini ya.” Kata Pak Broto melanjutkan. “Pak.. Saya mohon lepaskan saya, Pak..” kataku kembali mengiba. “Haha.. Sudahlah Mbak Sella.. Nikmati saja, saya jamin saya akan memberikan kepuasan yang tak terhingga.” Kata Pak Broto yang makin membuat nyaliku ciut. Kali ini mataku mulai sembab, menyadari tak ada lagi yang bisa kulakukan untuk menjaga kehormatanku. Bahuku lalu dipegangnya lalu badanku diputar hingga kini aku membelakanginya menghadap sofa. Lalu badanku ditunggingkan hingga kini tanganku bertumpu pada sandaran sofa. Pantatku lalu ditarik ke belakang. Aku bisa merasakan sekujur tubuhku gemetaran. Aku masih tak rela tubuhku dijamah oleh bandot ini. Jenggotnya yang tebal yang awalnya membuatku simpatik dan berprasangka baik terhadap si tua ini ternyata berbanding terbalik dengan otak jahatnya yang mesum itu. “Semakin cepat Mbak Sella menerima keadaan, semakin cepat juga tubuhmu akan menikmatinya, Mbak..” bisiknya di dekat telingaku. Tangannya lalu mulai memegang sisi bawah gamisku ini. Pak Broto tersenyum mendapati ada ceceran noda sperma yang sudah mengering di gamisku. Lalu perlahan tangannya mulai menyingkap gamisku hingga terpampanglah pantat mulusku. “Hahaha.. Ternyata Mbak Sella mematuhi instruksi saya..” kata Pak Broto masih menatap pantatku. ........... Tadi pagi sebelum aku berangkat kesini aku menerima kiriman paket. Sama seperti sebelumnya, kotak paket itu dilempar di halaman rumahku. Ketika aku buka, isinya satu set gamis lengkap beserta jilbab lebar, kaos kaki, dan cadar. Lalu kutemukan secarik kertas. “Pakai ini tanpa dalaman apapun. Jangan lupa berrias. Kamu harus pergi menggunakan bis umum. Jangan sampai terlambat.” Akupun masuk ke dalam rumah. Waktu sudah mulai beranjak siang sedangkan aku masih ragu antara takut dan tidak percaya saat aku memakai set gamis yang diberikan si peneror ini. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 10/30 Arsella Hasna Hilyani Ketika aku hampir selesai bersiap-siap, gamis ini kusibakkan di depan cermin, tiba-tiba ada sesuatu j t h d i li t i i i 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 11/30 yang jatuh dari lipatan gamis ini. “Klontang..” aku mengambilnya. Ini ternyata adalah semacam dildo kecil lebih mirip buttplug. Aku tau dari video bokep yang pernah kutonton. Aku sudah memiliki firasat buruk akan hal ini. Kutemukan secarik kertas kecil yang membungkus ujung buttplug itu. Kubuka dan kubaca kertas itu. “Pakai ini di lubang anusmu selama perjalanan ke Hotel dan jangan pernah dilepas. Kamu bisa tebak akibatnya kalau kamu tak mengikuti perintah ini.” Seketika tubuhku langsung merinding membaca kertas itu. Aku tak kuat membayangkan benda itu harus masuk ke lubang anusku. Ditambah lagi sepanjang perjalanan di bis aku harus memakai benda laknat ini. Waktu yang sudah semakin siang membuatku tak bisa berpikir masak-masak. Aku lalu menyingkap gamisku dan duduk di kursi riasku. Terpampanglah selangkanganku yang tak berlapis apapun. Di balik gamis dan jilbab ini memang aku tak memakai sehelai dalaman apapun selain kaos kaki. Perlahan satu tanganku kutempelkan di pinggir lubang anusku. Aku mencoba memasukkan jari telunjukku ke lubang anusku, tapi tidak bisa. Lubang anusku sangat sempit. Aku tak habis pikir bagaimana caranya buttplug ini bisa masuk ke lubang anusku. Seperti halnya aku tak habis pikir bagaimana di film-film bokep itu anus sang wanita bisa dengan mudahnya menerima mainan seperti ini bahkan menerima penis besar khas orang bule. Aku lalu ingat tempo hari ketika aku dicabuli dua orang di kamarku ini. Yono bisa memasukkan satu jari tangannya ke dalam anusku walaupun kurasakan sakit sekali saat itu. Aku lalu mencoba merangsang vaginaku terlebih dahulu. Kugesek-gesek vaginaku dengan jari-jariku sendiri. Aku juga memainkan klitorisku. Kupilin-pilin, kupijit-pijit bulatan kecil itu. Karena klitorisku yang sensitif sekali, tak butuh waktu lama bagiku untuk terangsang. Aku makin aktif memainkan bibir vaginaku dan klitorisku. “Hmmmpphh.. Ssshhh..” desisan kenikmatan mulai terdengar dari mulutku yang tertutup cadar ini. Vaginaku makin becek mengeluarkan cairan cintanya. Sekitar 10 menit berlalu aku masih mencoba meraih kenikmatanku ini dengan jari-jariku. Tiba-tiba aku teringat bahwa aku harus memakai buttplug ini. Rangsanganku lalu kutambahkan ke sekitar lubang anusku. Vaginaku yang sudah becek sekali memudahkan jari-jariku untuk mendapatkan pelumas untuk menggesek-gesek lubang anusku. “Hhmmmppphh..” aku mendesis lirih saat aku memasukkan pelan ujung jari telunjukku yang basah ini ke lubang anusku. Jari-jariku yang lain masih memainkan klitorisku. Ada rasa sakit saat ujung jariku berhasil masuk ke lubang anusku. Aku diamkan sejenak ujung jariku itu di anusku. Setelah beberapa saat baru kugerakkan pelan-pelan dengan gerakan memutar di sekitar lubang anusku itu. Ada sensasi berbeda yang seumur hidup belum pernah aku rasakan. Selang beberapa saat gerakan jariku di lubang anusku kunaikkan temponya menjadi lebih cepat. Rasa sakit yang kurasakan kini agak berkurang. Ak k i i b l l l di d l bi hi i i l l b kk b l i i k 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 12/30 Aku yang tak ingin berlama-lama larut di dalam birahi ini, lalu mencoba memasukkan buttplug ini ke lubang anusku. Kucoba basahi dengan ludahku lalu kutempelkan ke lubang anusku. Aku mencoba menekan pelan tapi ternyata lubang anusku yang masih sangat sempit tak mau menerima buttplug ini. Kulakukan beberapa kali tapi buttplug ini tak juga mau masuk. Akhirnya di percobaan kesekian kali aku memaksakan ujung buttplug ini untuk masuk ke lubang anusku. “Hegghh..” jeritku tertahan saat ujung buttplug ini akhirnya menembus gerbang anusku. Rasa sakit menjalar di sekujur tubuhku. Aku yang tak ingin membuang waktu yang sudah makin siang ini segera menjejakkan kaki berharap aku tidak sampai terlambat. Ada rasa aneh ketika aku berjalan dengan gamis dan berjilbab lebar bahkan bercadar tapi tak menggunakan dalaman sama sekali. Terlebih lagi ada buttplug yang menempel di anusku membuat cara jalanku sedikit aneh karena ada rasa ngilu dan geli di selangkanganku. Di sepanjang perjalanan baik di jalan maupun di bis beberapa kali aku menjadi objek banyak lelaki. Hingga sampailah aku di hotel ini. Ketika aku masuk kamar 1313 yang cukup luas ini aku langsung terkejut melihat Pak Broto ada di dalam kamar ini juga. Langsung bisa kutebak bahwa Pak Broto ada di balik tragedi video memalukan yang kuterima beberapa kali dalam sebulan lalu dan kemarin. Pak Broto dengan perut buncitnya yang memakai batik itu lalu tersenyum saja melihatku yang masih mematung terkejut. ........... Aku yang kini menungging memamerkan pantatku kepadanya hanya bisa meneteskan air mata penyesalan. Sebentar lagi kehormatanku sebagai istri Mas Bagas hilanglah sudah. Kurasakan tangan Pak Broto mulai menggerayangi bulatan pantatku. Pelan-pelan tangannya mulai meremas-remas bongkahan pantatku yang putih ini. Satu tangannya mulai menuju ke arah lubang anusku yang tersumpal buttplug. “Pantatmu bagus banget, Bu.. Putih, Bulet.. sempurna tanpa cacat.. Hahahaha.. kontolku bakal puas nih main-main disini..” aku langsung merinding mendengar perkataannya itu. Tangan Pak Broto lalu mulai memainkan buttplug itu. Diputar-putarnya ujung buttplug itu tanpa melepasnya dari anusku. Ada rasa geli dan sedikit perih yang kurasakan. Tiba-tiba benda lunak menyentuh vaginaku. Aku yang terlalu sering menjadi objek cabul ini tahu bahwa Pak Broto kini memainkan vaginaku dengan lidahnya. “Hmmpp.. Sshhh..” desisanku mulai keluar. Tubuhku reflek menggelinjang kegelian saat lidahnya menyapu pinggiran bibir vaginaku. Lidah Pak Broto kurasakan makin liar bermain-main di vaginaku. Semua permukaan vaginaku tak luput dari sapuan lidahnya. Lalu tiba-tiba buttplug itu ditarik keluar oleh satu tangannya. “Aaaahhh..” aku menjerit tertahan. Kurasakan perih di bibir anusku. Mendengar jeritanku itu, Pak Broto malah makin liar menjilat-jilat bibir vaginaku. Kini lidahnya mencoba makin masuk makin dalam hingga k k kli i k l i dijil 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 13/30 kurasakan klitorisku mulai dijilatnya. “Hmmmmhh.. ssshh..” aku kembali mendesis keenakan karena permainan lidahnya di titik paling sensitif di vaginaku ini. Vaginaku kurasakan mulai basah. “Hhhmmmpphh.. Hhhhmmmpphh.. sssshhh...” Desisku makin mengeras. Tiba-tiba Pak Broto kembali memasukkan buttplug itu ke dalam anusku dalam sekali sentakan. “Aagghhhh.. Ppaak.. Sakiiiiit..” aku masih belum terbiasa menerima benda sekeras ini di anusku. Air mataku masih terus mengalir. Pak Broto nampaknya tak peduli dan masih dengan liarnya memainkan klitorisku bahkan kini menghisap-hisapnya. “Hmmmpphh.. Sshh..” aku mendesah karena rasa nikmat di vaginaku. Di sisi lain anusku masih terasa perih menerima buttplug ini. Buttplug itu lalu dicabut dari anusku kembali. Beberapa saat kemudian lalu dimasukkan lagi ke dalam anusku. Badanku panas dingin menerima perlakuannya di liang anusku ini, sementara lidah dan bibirnya makin menggila memainkan vaginaku. “Oooh.. Sshhh... Mmmmhhh..” mulutku mendesah merefleksikan sensasi rasa sakit di anusku serta rangsangan permainan lidah Pak Broto di vaginaku yang kurasakan makin nikmat. Vaginaku mengeluarkan lendir cintanya makin banyak membuatnya makin becek. “Hhhhmmmpphh.. Aaahh.. “ desahanku makin mengeras saat klitorisku dihisap-hisap makin kuat oleh bibir Pak Broto. Buttplug di lubang anusku sudah tak lagi dimainkannya dan kini terselip kembali di lubang anusku. Membuatku kini bisa menikmati rangsangannya di vaginaku dan perlahan mulai mengikis rasa sakit yang kurasakan di lubang anusku. Aku makin larut kedalam jurang nafsu birahiku. Lidah Pak Broto begitu ahli memainkan vaginaku. Tubuhku bahkan menggeliat makin liar menghianati akal dan imanku. Rangsangan bibir dan lidah Pak Broto di vaginaku membuat gairahku makin meninggi. Aku yang awalnya menolak perlakuannya, kini begitu menikmati sapuan-sapuan lidahnya itu. Tak terasa badai orgasmeku mulai mendekat. “Ssshhh.. Mmmhhhh...” desisku lirih. Tiba-tiba permainan lidahnya berhenti. Kurasakan tangan Pak Broto mencengkeram pantatku. Kutolehkan kepalaku ke belakang, entah sejak kapan Pak Broto sudah telanjang menampakkan perut buncitnya. Kurasakan kepala penisnya menempel di gerbang liang vaginaku. Akalku sesaat kembali. Aku mencoba berontak tapi cengkeraman tangannya tak sebanding dengan tenaga akhwat sepertiku ini. “Pak, jangan dimasukkin, Pak.. Saya mohon.. mmmmhhhhhhpphh..” rontaanku tertahan saat Pak Broto dengan paksa mencoba memasukkan penisnya ke lubang vaginaku. Beceknya vaginaku membuat Kepala penisnya kini sudah berhasil masuk ke dalam vaginaku yang sempit ini. Aku merasakan mulut vaginaku meregang menerima kepala penis Pak Broto. Ini penis ketiga yang memasuki liang senggamaku. Benda keras dan hangat itu didiamkan beberapa saat di dalam vaginaku. Tak lama kemudian, Pak Broto mulai memasukkan penisnya makin dalam. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 14/30 “Hhhmmm.. Ssshhhh..” rontaanku sebelumnya entah mengapa kini berubah menjadi desisan. Penisnya masuk makin kedalam vaginaku yang sempit ini. Gesekan di dinding vaginaku membuatku makin terangsang. Pak Broto mulai menggoyang penisnya di dalam vaginaku. “Hmmmppphh.. Mmmmppphh..” desahku. Nafsu birahiku kini mulai mengambil alih akal sehatku lagi. Pompaan penis Pak Broto di vaginaku kurasakan makin cepat. Tubuhku menggeliat merespon gerakan penisnya di dalam vaginaku. “Hhhhhhhhmmmppp... Hhheegghhhhhhhh....” desahku agak keras diikuti tubuhku yang menggelinjang merasakan orgasme yang kudapat. Punggungku menekuk ke atas, mataku membelalak merasakan gelombang klimaks yang kudapat dari pria hidung belang ini. “Hehehe.. Kok udah klimaks aja, Bu. Baru saya colok sebentar lho ini..” tawanya dari belakang mengejekku. Pak Broto memberi jeda beberapa detik saat aku orgasme, sebelum memulai lagi menggerakan penisnya di dalam vaginaku. Vaginaku yang baru saja dilanda orgasme kini dipaksa lagi menyesuaikan gerakan penis Pak Broto. Walaupun sudah banyak mengeluarkan lendir, sempitnya rongga vaginaku membuat penisnya terasa sesak memenuhi vaginaku. “Uugghhhh.. Asssuu.. kamu jarang kenthu karo bojomu to? Sempit banget memekmu, Mbak. Memek ABG aja kalah sempit sama memekmu.. Ugghhh..” kata Pak Broto sambil perlahan menggerakkan pinggulnya. Tangannya mencengkeram pinggulku. “Splok.. Splokk..” pinggul Pak Broto beradu dengan pantatku seiring dengan makin cepat pompaan penisnya. Vaginaku mulai terbiasa dengan penis Pak Broto. Gesekkan penisnya yang memenuhi liang senggamaku ini membuat birahiku kembali naik. Terlebih lagi ada buttplug yang masih tertancap di lubang anusku memberiku sensasi lain yang berbeda. Pinggulku kini secara tak sadar maju mundur mengikuti irama pompaan pinggul Pak Broto. Aku yang tadinya menangis menolak perlakuannya, kini kembali menyerah kepada nafsu syahwat yang mulai menyelimutiku. Tangan Pak Broto makin kuat mencengkram pinggulku sambil terus memompa penisnya maju mundur di dalam lubang vaginaku. “Ploopp..” “Aauuhh..” aku menjerit kecil saat buttplug yang tertanam di anusku tiba-tiba dilepas Pak Broto. Kurasakan satu jarinya bermain-main di sekitar lubang anusku, sebelum kemudian ujung jarinya mulai dimasukkan ke lubang anusku menggantikan buttplug tadi. “Aahhh.. Ppakk.. Sakiiit..” rintihku sambil menengok ke belakang saat satu ruas jari itu memaksa masuk lubang anusku. Kulihat Pak Broto hanya menyeringai sambil masih tetap menggerakan pinggulnya memompa penisnya di dalam lubang senggamaku. Jari telunjuknya yang berada di dalam lubang anusku itu lalu mulai digerakkan memutar-mutar. Aku merasakan antara sakit perih dan geli menerima perlakuannya itu. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 15/30 Pompaan pinggul Pak Broto lalu berhenti. Jari nya yang menancap di anusku lalu dicabutnya. Kurasakan penisnya ditarik keluar hingga kurasakan dinding luar vaginaku juga ikut tertarik. Penisnya lalu diarahkan tepat di lubang anusku. Aku seketika merinding merasakan ada benda keras menggesek-gesek dan menonjol-nonjol di lubang anusku. Kesadaranku pulih untuk sesaat. “Pak, Bapak mau ngapain?” tanyaku gemetaran. “Ternyata benar kalau anusmu masih perawan. Bagas dapat perawan memekmu, biar aku yang dapat perawan anusmu. Hahaha..” tawa Pak Broto masih menyundul-nyundulkan kepala penisnya di pintu anusku. “Pak.. saya mohon jangan disitu, Pak.. saya belum pernah.. sakit, Pak.. “ kataku sambil membayangkan ngerinya penis keras itu jika masuk lubang anusku. “Hahaha.. semua cewek juga bilang gitu kalau belum coba. Tapi percaya aja nanti bakal enak kok, Mbak..” kata Pak Broto. “Pak.. Saya bakal lakuin apa saja asal Bapak tidak memasukkan ke lubang yang itu..” rontaku memohon. Pak Broto nampak diam sesaat. “Oke, tak turutin permintaanmu. Tapi kamu harus nurut dan bisa puasin aku, atau anusmu yang jadi korbannya.” Kata Pak Broto menyeringai mesum. Lalu kurasakan Pak Broto menekan kembali buttplug yang ada di tangannya ke dalam anusku. “Aaiiihh..” jeritku saat buttplug itu berhasil masuk paksa ke dalam anusku. Badanku kemudian ditarik hingga berdiri. Pak Broto lalu mengambil hape di celananya yang tergeletak di lantai kemudian duduk di sofa. Sesaat kemudian dia mengarahkan hapenya yang high-end itu kearahku. “Sekarang buka semua pakaianmu kecuali jilbab dan kaos kaki.” Kata Pak Broto masih mengarahkan hapenya. Aku cukup paham bahwa saat ini aku sedang direkam olehnya. Ancamannya yang akan menjebol lubang anusku membuatku merasa tak punya pilihan lain. Aku yang tidak bisa berbuat apa-apa selain menurutinya lalu perlahan membuka resleting gamisku dan hanya perlu menariknya sedikit untuk gamis ini lolos turun hingga tak lagi menutupi tubuhku telanjangku yang putih bak pualam tanpa dalaman ini. Dari depan, tetekku masih tertutupi jilbab panjang ini, tapi perut hingga bulu-bulu halus vaginaku pasti terlihat jelas oleh Pak Broto. Aku lalu menarik lepas cadar yang kupakai ini, hingga tampaklah wajahku di hadapan Pak Broto yang sedang merekamku. “Hehe.. Jan komplit tenan kamu, badanmu bagus gitu putih mulus, mukamu juga Ayu tenan, Mbak. Aku langsung sange pas pertama kali melihatmu di taman kota dulu. Dah gitu kamu waktu itu nggak pakai bra kan, pentilmu sampai nyeplak gitu. Ternyata kamu selingkuh dibelakang suamimu pas ada suamimu nggak jauh dari situ. Dasar akhwat binal kamu, Mbak. Hahaha..” kata Pak Broto. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 16/30 Memang benar apa yang dikatakan Pak Broto. Siapa sangka ketidaksetiaanku saat itu malah menyeretku menuju kondisi seperti ini. Inikah balasan yang harus kuterima. Aku yang mendengar perkataan Pak Broto itu hanya bisa menitikkan air mata. “Sekarang kocokin kontolku pakai susumu, Mbak.” Aku masih berdiri terdiam. Hati kecilku tak mau melayani lelaki hidung belang ini. “Terserah kamu sih, Mbak. Kalau kamu nggak mau nurut, aku bisa paksa dan anusmu siap-siap nelen kontolku ini. Hahaha. Jadi mending kamu bikin aku cepet keluar biar ini semua cepet selesai.” Kata Pak Broto yang masih merekamku Tanpa daya, aku mendekat ke arah Pak Broto dan mulai berjongkok di hadapannya. Aku kini bisa melihat dengan jelas penisnya yang coklat dan menjulang, penis yang belum lama tadi masuk ke dalam vaginaku dan memberiku orgasme. Dengan satu tangannya Pak Broto lalu menyingkap jilbabku ke arah belakang leherku hingga tetekku kini terekspos bebas di hadapannya. Tak butuh waktu lama lalu satu tangannya berpindah mulai meremas tetekku. “Ugghhh.. masih mengkel gini tetekmu, Mbak. Pentil nya juga mancung.” Kata Pak Broto yang merabaraba dan memainkan puting sensitifku yang sudah mengeras ini. “Ayo kocokin, Mbak. Dah ngaceng ini kontolku, pengen dijepit susumu.” Perintah Pak Broto sambil menarik pundakku. Aku kemudian memegang penisnya yang hangat ini. Ukuran penisnya hampir sama dengan penis Mas Bagas. Aku posisikan penis itu di sela-sela tetekku. Penisnya yang coklat gelap ini terlihat kontras dengan kulitku yang putih. Tanganku membantu menekan tetekku dari samping. Perlahan aku mulai menaik-turunkan badanku hingga tetekku yang membulat ini mengocok-ngocok penisnya. Penis Pak Broto kurasakan makin mengeras karena kocokan himpitan buah dadaku. Satu tangannya masih terus memegang hapenya, sementara satu tangan yang lain terkadang meremas-remas tetekku dan memain-mainkan putingku. “Ughh.. enak tenan susumu, Mbak..” kata Pak Broto sambil terus memilin-milin putingku dan menariknariknya. “Pakai mulutmu sekarang, Mbak. Aku mau pejuhku ngisi bibirmu yang seksi itu. Hahaha..” perintah Pak Broto. Tanganku yang putih ini lalu kuarahkan memegang penis gelap itu. Terasa keras, hangat dan berdenyut-denyut. Tubuhku seketika merinding. Kudekatkan wajahku menuju selangkangannya yang berbulu lebat itu hingga bibirku kini hanya berjarak sekian senti. Aroma penis Pak Broto langsung menyeruak masuk ke dalam hidungku. Entah mengapa aku malah jadi terangsang sendiri melihat penisnya yang mengacung tegang ini. “Dijilat-jilat dong, Mbak. Kaya Mbak sama selingkuhannya itu. Hehehe..” tawa Pak Broto. Ak l l l i j l k lid hk k j k l i K i i k lid hk di l b 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 17/30 Aku lalu mulai menjulurkan lidahku ke ujung kepala penisnya. Kumain-mainkan lidahku di lubang kencingnya. Perlahan jilatanku turun ke batang penisnya. Kujilat-jilat buah zakar Pak Broto yang tertutup bulu lebat itu, hingga sesekali hidungku terasa sumpek karena bulu-bulunya. Pak Broto lalu mengarahkan penisnya ke depan bibirku. Sesaat kemudian kepala penisnya sudah masuk ke dalam mulutku. Aku mulai hisapan mulutku di kepala penisnya itu. “Ugghhh.. Enak banget emutanmu, Mbak..” kata Pak Broto. Satu tangannya memegang kepalaku yang berbalut jilbab syar’i ini. Perlahan Pak Broto memasukkan penisnya agak dalam ke mulutku, lalu ditariknya lagi keluar hingga sebatas kepala penisnya yang berada di mulutku. Lalu dimasukkan lagi lebih dalam dan ditarik lagi, berkali-kali. Kepalaku yang dipegang tangannya membuatku hanya bisa pasrah menerima penisnya keluar masuk dalam mulutku. “Clop.. Clopp.. Clopp..” rongga mulutku yang kecil ini harus berjuang keras melemaskan ototnya untuk menerima batang keras ini. Bibirku masih terus menghisap-hisap penisnya. “Uuurrgghh.. Empotan mulutmu sama enaknya sama memekmu, Mbak.. uugghhh..” kata Pak Broto. Penisnya kini makin cepat keluar masuk mulutku. Kepalaku yang dipegangnya kini diarahkan juga untuk naik turun menyambut gerakan pinggul Pak Broto. “Clop.. Clop.. Glookk..” terkadang kepalaku ditekan makin kebawah hingga penis kerasnya makin masuk ke dalam pangkal mulutku. Saat penisnya makin terasa penuh di mulutku, kepalaku lalu ditahannya selama beberapa detik, membuatku tersedak karena kesulitan bernafas. “bwaaah.. Uhuk.. Uhuk..” mulutku terbatuk-batuk setelah tangan Pak Broto melemaskan tekanan tangannya di kepalaku membuatku bisa mengeluarkan penisnya dan bernafas kembali. Namun beberapa detik kemudian kepalaku ditekan lagi hingga mulutku kembali menelan batang gelap ini. Pak Broto kembali menekan kepalaku hingga penisnya kembali menyesaki rongga mulutku dan melakukan deepthroat di batang penisnya selama beberapa kali. Aku yang memang tidak begitu menyukai deepthroat beberapa kali dibuat tersedak hingga mataku memerah basah. “Clop.. Clopp.. Clopp..” suara rongga mulutku yang beradu dengan selangkangan Pak Broto. Entah sudah berapa menit mulutku menghisap-hisap penisnya ini hingga kurasakan pipiku mulai kelu. Kulirik ke atas, Pak Broto nampak merem melek menghayati perlakuannya atas mulutku ini. “Ugghhh...” satu tangan Pak Broto kembali menekan kepalaku maju mundur menelan penisnya. Kurasakan penisnya makin keras dan hangat, kepala penisnya terasa licin di lidahku. Pak Broto makin cepat memompa penisnya keluar masuk mulutku tapi hanya sampai setengah batang penisnya, hingga tak lama kemudian kepala penisnya berkedut-kedut. “Uggggghhhhh..” erang Pak Broto saat kepala penisnya mulai menyemburkan laharnya di dalam mulutku. Naluri nafsuku berkata padaku untuk menelan cairan hangat ini, saat tiba-tiba aku d 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 18/30 mendengar. “Jangan ditelen dulu, Mbak.. Ugghhhhh..” aku yang bingung hanya diam saja sambil mulutku masih dijejali kepala penis Pak Broto yang menyemprotkan spermanya berkali-kali. Mulutku penuh dengan spermanya, hingga beberapa tetes meluber ke bawah bibirku. Biasanya aku langsung telan sperma lelaki yang masuk mulutku, baru kali ini kurasakan mulutku menggembung penuh terisi sperma. Pak Broto lalu bangkit dari sofa dan mendudukkanku di lantai sambil masih tetap merekamku. Kali ini hapenya diarahkan makin mendekat ke wajahku. Aku yang tak bisa berkata-kata untuk menolak karena spermanya masih memenuhi mulutku hanya bisa melengos ke kiri, seolah-olah masih menyisakan penolakan walau tak bermakna dan tak sudi untuk direkam. “Hehe.. Lihat sini dong Mbak..” kata Pak Broto memegang daguku menolehkan dan mendongakkan wajahku ke arah kamera hapenya. Aku hanya memejamkan mata seolah-olah masih teguh menampakkan ketaksudianku itu. “Coba mulutnya dibuka, Mbak..” aku perlahan membuka mulutku. Kurasakan beberapa lelehan sperma mengalir hingga membasahi jilbab syar’i ku. “Hahaha.. Seksi banget kamu, Mbak. Pakai jilbab tapi mulutnya penuh pejuh gitu. Sekarang kamu kumur-kumur pakai pejuhku itu terus telan ya, aku yakin kamu haus kan habis ngemut kontolku tadi.” Kata Pak Broto sambil menyeringai. Hapenya masih diarahkan dekat ke wajahku, memastikan terekam jelasnya mulutku yang kini sedang berkumur-kumur spermanya, lalu beberapa detik kemudian karena sudah tak tahan, kutelan sperma ini hingga tak bersisa lagi di rongga mulutku. Satu tangan Pak Broto lalu melepas pegangannya di daguku. Aku langsung menunduk lemas. Mataku mulai berkaca-kaca merenungi perlakuan yang kuterima ini. Beberapa menit kemudian tubuhku ditariknya ke atas ranjang kamar hotel ini. Hapenya yang tadi digenggamnya entah berada dimana sekarang. Badanku direbahkan di atas kasur. Pak Broto kemudian memosisikan dirinya di sela-sela selangkanganku. Secara refleks aku menutup selangkanganku ini dengan kedua tanganku. Walaupun penis kerasnya tadi sudah melesak di dalam vaginaku, hati kecilku masih tak rela mahkota surgaku ini dilihat olehnya. Namun Pak Broto dengan mudahnya memindahkan tanganku yang memang tak ada apa-apanya dibanding tenaganya. Selama sesaat Pak Broto memandangi vaginaku dengan tatapan tajam. Aku tak tahu harus merespon seperti apa. Pak Broto hanya terdiam memandangi selangkanganku dengan tatapan iblisnya. “Plopp” “Hghh..” mulutku mendesis saat Pak Broto dengan tiba-tiba mencabut buttplug dari lubang anusku. “Hahaha. Dicabut dulu aja, Mbak. Daripada keburu longgar nanti, mosok belum pernah dipakai sudah longgar.” Kata Pak Broto. Aku langsung merinding mendengar kata-kata nya itu. Raut mukaku berubah sepeti seorang yang sedang ketakutan. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 19/30 “Tenang aja, Mbak Sella. Kontolku nggak akan masuk ke silitmu kecuali kamu yang minta. Hahaha.” Kata Pak Broto kemudian. Entah apakah aku harus merasa lega mendengarnya. Lubang anusku mungkin aman, tapi kupikir tidak dengan lubang kemaluanku yang lain. Pak Broto lalu mendekatkan kepalanya ke arah vaginaku. Sesaat kemudian aku merasakan bibir vaginaku disentuh oleh benda lunak dan basah. Ujung lidah Pak Broto mulai menggelitik-gelitik lapisan luar bibir vaginaku. Perlahan-lahan ujung lidahnya bermain-main, tak hanya di vaginaku tapi juga sekitar selangkanganku. Lambat laun jamahan lidahnya berubah menjadi sapuan-sapuan di sekitar selangkanganku. Lubang anusku juga tak luput dari sapuan lidahnya. “Hmmppphh..” tak sengaja mulutku mulai mendesis. Lidahnya sangat lihai memainkan bibir vaginaku. Lelaki dengan banyak istri seperti dia tentunya sudah tak terhitung berapa kali lidahnya berlatih memanjakan vagina-vagina wanita, hingga kini juga mampu membuatku mendesis kenikmatan hanya karena permainan lidahnya. Entah bagaimana asalnya, permainan lidah Pak Broto mampu menggiring nafsuku menuju ambang orgasme. Ada sensasi kenikmatan tersendiri yang kurasakan dari perlakuan oral seks dari lidah Pak Broto. Mataku terpejam menikmati jamahan mulutnya di setiap senti permukaan lubang surgawiku. Pantatku kini tak malu lagi berayun naik seolah menggapai juga sapuan dan jilatan lidah Pak Broto. Disaat aku sudah di ujung orgasme, tiba-tiba kudengar suara ringtone hapeku berbunyi dari dalam handbagku yang tergeletak di lantai. Pak Broto kemudian beranjak dari kasur mengambil hape dari dalam handbag ku itu. Ketika Pak Broto melihat layar hapeku, tiba-tiba senyum tersungging dari bibirnya. Aku yang masih terbaring ini tak paham arti seringainya itu. Lalu Pak Broto kembali mendekatiku dan menyerahkan hapeku. “Diterima, Mbak. Dari Bagas nih..” Kata Pak Broto. Aku menerima hapeku itu dan langsung mengangkat panggilan dari Mas Bagas. “Assalamu’alaykum, Abi..” Aku menyapa suamiku dengan suara yang kubuat senormal mungkin padahal saat ini aku sedang telanjang hanya mengenakan jilbab di kamar hotel dengan rekan bisnis suamiku. “.....” “Iya Abi. Ini Umi lagi di rumah Fani...” Aku berbohong saat Mas Bagas bertanya sedang dimana aku saat ini. “......” Mas Bagas sedang antusias bercerita tentang proyek barunya. Aku mencoba menanggapi obrolan Mas Bagas setenang mungkin, saat tiba-tiba Pak Broto menjilati bibir vaginaku. Tubuhku seperti disetrum saat merasakan lidahnya menjilati kemaluan dan selangkanganku. Aku yang menanggapi telpon dari Mas Bagas tak menyadari ternyata Pak Broto sudah berada di selangkanganku. Sesaat kemudian Pak B l i l i l k di h i k j l 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 20/30 Broto memulai lagi oral seks yang tadi sempat terhenti tepat saat aku menjelang orgasme. Aku mencoba menggeliat seolah menjauhkan selangkanganku dari deraan permainan oral seks mautnya tapi semakin aku menggeliat malah rangsangan kenikmatan yang kudapatkan dari vaginaku. Lalu mataku memberi kode kepada Pak Broto untuk menyudahi perlakuannya karena aku sedang mengangkat telepon dari Mas Bagas. Namun Pak Broto tak menanggapinya. Pahaku ditahan kedua tangannya. Lidahnya makin liar menjamah selangkanganku. Aku menutup mulutku dengan satu tanganku. Mataku terpejam. Aku mencoba untuk mengacuhkan rangsangan yang kuterima di selangkanganku dan fokus ke pembicaraanku dengan Mas Bagas. Akan tetapi permainan lidah Pak Broto terlalu lihai untuk kutahan dengan perisai imanku. Aku terlalu lemah hingga sangat menikmati sentuhan dan jilatan lidahnya. Setiap jengkal vaginaku tak luput dari rangsangan lidahnya. Pantatku yang beberapa saat lalu berontak, kini benar-benar menyerah pasrah bahkan mulai rileks menerima kenikmatan duniawi ini. “......” “Iya, Abii.. Mmmpphh.. Lagi sama Fanni aja ini. Di depan laptop. Hmmpphh..” Mulutku yang mendesah walaupun sangat pelan ini nampaknya membuat Mas Bagas sedikit curiga terdengar dari nada respon dari Mas Bagas nampak berubah. “Sudah dulu ya Abi.. Umi disuruh bantu-bantu Faniiiiihh... Hmmmpphh..” Pak Broto makin liar menjilati vaginaku, bahkan kini memainkan klitorisku dengan bibirnya. Membuatku tak mampu untuk tak mendesah. Kakiku kini tertekuk, betisku berada di atas pundak Pak Broto. Kedua tangannya memegangi pahaku sementara kepalanya liar menjelajahi setiap senti daerah intimku “......” “Oh gitu. Abi extend disana lima hari lagi ya..” jawabku merespon saat kutahu ternyata alasan Mas Bagas menelponku untuk memberitahuku bahwa meeting dengan kliennya diperpanjang karena owner proyeknya belum bisa hadir sekarang. Dalam keadaan normal, responku pasti ngambek dan tak mengijinkan Mas Bagas berlama-lama meninggalkanku sendiri. Tapi posisiku saat ini benar-benar sudah membuatku hilang akal. Tubuhku yang dalam cengkeraman Pak Broto ini ingin menuntaskan nafsu birahi yang kuterima di selangkanganku saat ini. Penjelasan Mas Bagas di telepon pun akhirnya tak terlalu kuhiraukan. “......” “Iya, I love you too, Abiiihh.. hhmmmppphh.” Aku yang sedang menerima rangsangan luar biasa di vaginaku tak bisa lagi menanggapi obrolan Mas Bagas secara normal. Otakku sudah diisi oleh nafsu birahi. Bahkan kini gelombang orgasmeku yang tadi tertahan kembali hadir. Pantatku turut bergoyang lagi menyatu dengan gerakan lidah dan bibir Pak Broto. Aku yang sedang i l d b b h d ik d i d i l l ki hid 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 21/30 menerima telepon dan berbohong pada suamiku, sedang menerima rangsangan dari lelaki hidung belang di kemaluanku. Obrolan Mas Bagas di telepon dari ujung sana sudah tak kuhiraukan lagi seiring dengan nafsuku dan tubuhku yang sedang mengejar orgasmeku sendiri. “Aaaakkkhhhhhhh.. Paakkkhh..” aku menjerit saat gelombang orgasmeku datang. Pak Broto malah mengigit biji klitorisku membuat pantatku makin blingsatan. Mataku membelalak, seolah sedang melepas beban ratusan kilo yang sedang membelengguku. Sejenak aku lemas terkapar di kasur ini. Kakiku kini terebah lurus hingga melewati ujung kasur. Beberapa saat kemudian, akalku mulai kembali. Tangan kananku masih memegang hape. Aku terkejut saat tersadar bahwa tadi aku sedang menerima telpon Mas Bagas. Ketika kulihat layar hapeku, ternyata panggilan telepon kami tadi sudah terputus tanpa diakhiri salam. Aku berharap semoga Mas Bagas tak mendengar jeritanku tadi. “Hahaha.. Banyak banget ngecrotnya Mbak. Lebih banyak dari yang pertama tadi..” Suara Pak Broto itu memecah lamunanku. Sesaat tadi aku tak sadar bahwa aku baru saja merengguk kenikmatan dari lelaki paruh baya ini. “Becek banget memekmu. Siap-siap ya, Mbak. Hahaha..” Kata Pak Broto sambil menggeser badan buncitnya hingga kini dia berada di selangkanganku kemudian mengangkat lagi kakiku. Aku bisa merasakan ujung penisnya menyentuh bibir vaginaku. Aku yang masih lemas ini jelas tak memiliki daya upaya untuk menolaknya. Aku hanya bisa menolehkan kepalaku, menolak beradu pandang dengannya, setidaknya hati kecilku masih tak rela tubuhku menyatu dengan tubuhnya. Ketika aku menoleh, aku baru sadar hape Pak Broto tadi ditaruh di tripod dan merekam seluruh perlakuannya terhadapku di ranjang sedari tadi. ‘Slepp..’ “Ughh.. Sempit banget memekmu, Mbak.. Baru kepalanya kontolku tok lho ini tapi suempit tenan..” Kata Pak Broto sambil meringis. Aku hanya bisa memejamkan mata merasakan penisnya mencoba memasuki liang vaginaku. Becek karena lendir orgasemeku beberapa saat tadi tak semerta-merta membuat penisnya lancar memasuki sempitnya liang vaginaku. Aku merasakan perih saat penis kerasnya itu mencoba memasuki liang vaginaku. Pak Broto kembali mencoba mendorong memasukkan penisnya lebih dalam lagi. Aku masih memejamkan mata menahan perih yang melanda selangkanganku meski baru hanya kepala penisnya saja yang kini berhasil masuk ke liang vaginaku. Hingga tak kusadari keringat dingin mulai mengucur di sekitar dahiku. Pak Broto yang melihat ku ini nampaknya mulai mengerti. Dia tak lagi memaksa mendorong penisnya, dan kini mencoba menarik penisnya dan memasukkan lagi ke vaginaku pelan-pelan sedikit demi sedikit. Tangannya kini juga mulai memainkan tetekku. Kedua tangan kekarnya itu meremas-remas kedua buah dada ranumku ini. Remasannya lembut tapi kuat, dan kadang jari-jarinya memainkan puting tetekku. Remasannya di tetekku tak lama kemudian mampu membuatku terangsang, hingga tubuhku secara alami merilekskan otot-otot nya yang tadinya kaku. Penetrasi penis Pak Broto perlahan-lahan b hk h il G k i j d l h ki i d h b h il hi h É I à ó ç  13 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 22/30 membuahkan hasil. Gerakan penisnya yang maju mundur perlahan kini sudah berhasil hingga setengah batang penisnya sudah bersarang di vaginaku yang juga sedikit demi sedikit mulai mengeluarkan cairan pelumas. “Assuu.. Perret tenan memekmu, Mbak.. kayak memek perawan aja.. Uggghhh..” kata Pak Broto sambil masih terus berusaha memaju-mundurkan penisnya. Aku masih merasakan ngilu di vaginaku, walaupun perlahan kurasakan teralihkan karena rangsangan yang kuterima di tetekku. Pijatannya di tetekku kuakui membuat gairahku perlahan naik kembali. Tubuhku tak lagi menolak perlakuan Pak Broto dan mulai menikmati rangsangan di vaginaku dan tetekku. Gesekan penis Pak Broto di dinding vaginaku kini kurasakan makin cepat. Liang surgaku ini mengeluarkan makin banyak lendir perumas hasil rangsangan penis Pak Broto, membuat gerakan penisnya lebih lancar dari sebelumnya. “Hmmmppphh… Hssshhh…” Tak sadar mulutku mulai mendesah. Gesekan penis Pak Broto yang makin cepat di liang surgaku memberikan rasa nikmat di sekujur tubuhku. “Uggghhh..” Pak Broto sambil sesekali mengerang masih terus memompa penisnya yang sudah lebih dari setengahnya bersarang di vaginaku. Pak Broto lalu merendahkan tubuhnya. Tangannya kini dialihkan ke belakang punggungku dan mendekapku. Mulutnya menciumi leherku dan telingaku dari luar jilbabku. Lidahnya lalu dikeluarkan dan mulai menjilat-jilat daun telingaku dari luar jilbabku yang sudah basah karena keringat ini. “Ssshhh.. Gelliii, Pakk.. Jangannnhh..” lenguhku yang tak dipedulikannya. Bibirnya kadang menggigit kecil daun telingaku membuatku makin merem melek kegelian. Jenggot tebalnya menggaruk-garuk pundakku yang juga memberiku rangsangan tersendiri. Hingga saat aku didera rasa nikmat ini, Pak Broto memasukkan seluruh penisnya dengan dengan cepat ke dalam vaginaku. “Aaiihhh..” Aku menjerit. Kurasakan sedikit ngilu di vaginaku yang harus melebarkan ototnya saat dengan tiba-tiba menerima satu sentakan batang keras Pak Broto yang memaksa memasukkanya semakin dalam. Sesaat setelah mendiamkannya, Pak Broto lalu kembali memompa penisnya di dalam liang surgaku. Mulutnya kini merangsang leherku dengan mencium-ciumnya dari luar jilbabku yang sudah sangat acak-acakan ini. “Hsshh.. Hmmpppphhh..” mulutku kembali mendesah. Penis Pak Broto menggesek-gesek setiap inci dinding vaginaku. Entah apakah sudah semua batang penisnya tertelan yang jelas aku merasakan liang vaginaku terisi penuh sesak hingga penghujung rahimku. Hujaman penis kerasnya dengan tempo yang sedang itu mampu memanjakan liang surgaku dan memberiku kenikmatan yang tak terhingga. Kurasakan badai orgasme kembali mendekat menghampiriku. Kakiku kutekuk ke atas seolah mengait pinggul Pak Broto membuat hujaman penisnya semakin terasa hi i k S d h k l i k d lik k b i i i M B k ik 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 23/30 memenuhi vaginaku. Sudah tak lagi kupedulikan statusku sebagai istri Mas Bagas, kenikmatan persenggamaan ini begitu tak terkira. Yang ada di otakku kini hanya bagaimana caranya mencapai klimaks. “Hmmmppphh... Aaahh..” desahan yang keluar dari mulutku kini semakin keras, seolah aku tak malu lagi menikmati persetubuhan ini. Tubuhku kini menyerah pasrah pada nafsu setelah beberapa jam lalu menolak menikmati perlakuan pria tua ini. Pak Broto yang mengerti kepasrahanku ini lalu memompa penisnya dengan tempo yang lebih cepat. “Splok.. Splokk..Splokk..” Suara selangkanganku yang beradu dengan pinggul Pak Broto menggema di memenuhi kamar suite ini seiring dengan makin cepat hujaman penisnya di dalam liang vaginaku. “Ah.. Ahh.. Shhh...Ahhh..” Desahanku makin keras terdengar. Tanganku secara refleks memeluk punggung Pak Broto. “Ahh.. Ppaakk..Aaahhhhhhhh.. “ Aku setengah menjerit saat orgasmeku datang. Seluruh otot tubuhku mengejang merasakan klimaks yang kudapat ini. Kakiku kukaitkan ke pinggul Pak Broto. “Ugghhh..Memeknya kok makin njepit Mbak.. Wuedaannn.. Seandainya belum jadi istri orang, tak jadiin istri ketigaku kamu, Mbak..” Pak Broto tak memberiku kesempatan barang sejenak, bahkan malah memompa penisnya makin cepat di dalam vaginaku yang banjir cairan orgasme ini. “Ahh.. Aahh.. Shhh..” hanya desahan yang keluar dari mulutku atas perlakuannya ini. “Splok.. Splokk.. Splokk..” “Ugghhh,..” Pak Broto makin cepat memompa penisnya, membuatku juga merasakan kenikmatan. “Ahh.. Ppaakk.. Sudahhh, Ppakk..Ssshhh..” Tiba-tiba ada sensasi birahi yang kurasakan dari dalam tubuhku. Penis Pak Broto kurasakan makin hangat dan keras di salam liang vaginaku. “Uggghhh.. Mbaak.. Metuu akuu.. Ugghhh..” “Ahhh... Paakkk... Ahhhhhhh.... “ Jeritku yang dilanda multiorgasme bersamaan dengan muncratnya lahar panas Pak Broto yang menyiram rahimku. Kakiku makin erat kutekuk menekan pinggul Pak Broto dan tanganku juga makin erat memeluk badannya. Jari-jari tanganku tak sengaja mencengkeram dan mencakar punggung Pak Broto. Baru kali ini kurasakan orgasme senikmat ini, dua kali orgasme hanya dari satu posisi seks saja. Nafasku kuhela tak beraturan membersamai orgasme yang kurasakan barusan. Matakupun terpejam. Pak Broto mendiamkan penisnya di dalam vaginaku, tak lagi memacu batang yang kurasakan sudah mulai tak mengeras. Beberapa kali semprotan spermanya tadi kurasakan menyembur dinding rahimku. Aku malah mengaitkan kakiku seolah tak ingin semburannya keluar dari vaginaku. Pak Broto lalu menegakkan punggungnya sambil penisnya masih bersarang di vaginaku. “Siapa tau dengan spermaku tadi, keinginan Bagas untuk punya anak bisa terkabul, Mbak.. Hahaha..” k ih i b j l i i i k hi k dik k 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 24/30 aku yang masih ngos-ngosan seperti baru saja lari maraton ini tak menghiraukan yang dikatakannya itu. Selang beberapa saat kemudian kurasakan ada yang menggelitik tetekku. Saat kuangkat kepalaku dan kulihat ternyata Pak Broto sedang menjilat-jilat tetekku sambil meremas-remas bulatan putih itu dengan tangannya. Aku yang masih terlalu kelelahan ini hanya pasrah saja mendiamkan perlakuannya itu dan kembali merebahkan kepalaku. Kurasakan jilatan lidah Pak Broto menyapu seluruh permukaan tetekku. Tangannya juga ikut meremasremas bulatan putih. Putingku juga tak luput dari jilatan lidahnya. Terkadang puting itu juga digigit oleh bibirnya sambil tangannya meremas kencang tetekku seolah-olah seperti sedang menyedot susu dari tetekku. Akupun merasakan keenakan oleh rangsangannya di tetekku ini. Penisnya yang masih bersarang di liang senggamaku ini kurasakan perlahan mulai mengeras. Pak Broto sudah menyemburkan klimaksnya dua kali tapi nampaknya belum ada tanda-tanda permainan cabulnya akan berakhir. Mulut dan tangannya masih asik menjamah buah dadaku. Pinggul Pak Broto mulai digerakkan maju mundur sedikit demi sedikit. Batang penisnya yang mulai mengeras itu kembali menggesek-gesek rongga dinding vaginaku. Pak Broto tak mengeluarkan penisnya dari vaginaku saat klimaks tadi sehingga otot-otot vaginaku tak begitu kesusahan untuk beradaptasi kembali menelan batang penisnya. “Shhh.. Hmmmpphh..” aku yang masih terbaring ini mulai mendesah. Rangsangan yang kuterima dari vaginaku dan tetekku membuatku tak bisa menolak kenikmatan yang datang. Aku sudah terjerumus jatuh ke jurang nafsu duniawi, sehingga hanya dalam waktu sesaat tubuhku mulai merespon dengan bernafsu pula. Tenagaku perlahan-lahan datang kembali. Pinggulku kini ikut bergoyang mengikuti gerakan pinggul Pak Broto, membuat penisnya yang keluar masuk vaginaku makin membangkitkan gairahku. Lendir vaginaku mulai keluar melumasi batang penisnya yang sudah mengeras itu. “Splok.. Splokk.. Splokk..” “Shh.. Hmmmpphh.. Aahh..” suara adu kelamin dan suara desahan mulutku yang tak lagi malu-malu memenuhi kamar ini. Tubuhku sudah kembali mulai terisi tenaga. Pantatku tak malu berayun merespon pompaan pinggul Pak Broto yang masih sambil mengenyot-ngenyot kedua tetekku bergantian dari atasku. Tiba-tiba Pak Broto mengangkat tubuhku tanpa melepas penisnya. Sehingga kini posisiku dipangku berhadap-hadapan dengan Pak Broto. Tangannya berpindah meremas pantatku seolah-olah menyuruhku untuk aktif menggoyang pinggulku. Aku yang sudah terbalut syahwat inipun mulai menggoyang pantatku naik turun di atas penis kerasnya ini. Jilbabku yang memang sudah acak-acakan ini kemudian ditarik Pak Broto hingga lepas dari kepalaku. Tubuhku kini betul-betul telanjang di depan lelaki tua yang bukan mahromku, hanya menyisakan kaus kaki saja. P i d h b di i k di b h b k l di l k l d i li 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 25/30 Penisnya yang sudah bersarang di vaginaku ditambah banyaknya lendir pelumas yang keluar dari liang vaginaku membuat liang vaginaku tak kesusahan menelan penisnya dari atas. Pantatku yang naik turun ini mulai terbiasa dengan batang penis keras Pak Broto. “Ahh.. Sshhhh.. Hmmmppphh.. Paakkk..” berada di atas seperti ini membuatku tak bisa untuk tidak mendesah nikmat. Penis gelapnya yang memenuhi dan menggaruk-garuk dinding vaginaku ini benarbenar membuatku terbang ke langit syahwat. Kedua tanganku kutaruh di atas pundak Pak Broto. Pak Broto kulihat hanya tersenyum menikmati goyangan pinggulku ini. “Ayu tenan kamu, Mbak Sella. Akhirnya aku bisa juga menikmati sisi binalmu. Pas tau kamu kenthu sama mas-mas selain suamimu itu aku dah bertekad pokoknya aku juga harus bisa dapetin memekmu ini.. hahaha.. ” kata Pak Broto sambil menyeringai. Nampak air muka kepuasan terpancar dari wajah nya melihatku yang kini aktif menggoyang pantatku menservis penisnya itu. “Shh.. Aaahh...” Aku hanya bisa menanggapi cemoohan Pak Broto itu dengan desahan-desahan kenikmatan. Tubuhku sudah terlalu pasrah pada nafsu duniawi hingga tak terlalu menanggapi celotehannya. Pak Broto lalu kembali mencaplok tetekku dengan mulutnya. Kulihat ada banyak sekali cupangancupangan di seluruh permukaan buah dadaku. Nampak kontras sekali kulit payudaraku yang putih ini dengan cupangan-cupangan merah hasil perbuatan mulut Pak Broto. Putingku juga tak luput dari sedotan bibir hitamnya itu, membuatku makin terangsang nikmat hingga kugerakan pinggulku makin aktif. Tangan Pak Broto yang berada di pantatku juga tak tinggal diam. Kedua tangan kekar itu makin liar meremas-remas bongkahan pantatku. Kadang tangannya bermain-main di sekitar daerah anusku. “Shhh.. Mmppphhh.. Aiihh..” aku sedikit menjerit saat tiba-tiba Pak Broto menusukkan satu ruas jarinya ke lubang anusku. Untuk sesaat pantatku berhenti kugerakkan naik turun. "Plakk.." "Ahh.." satu tangan Pak Broto tiba-tiba menampar pantatku membuatku kaget dan menjerit. "Ayo goyang lagi Mbak.. Kok berhenti.." Tanpa diminta dua kali, aku yang sedang tanggung karena kenikmatan yang sesaat tadi berhenti lalu pinggulku kugoyangkan lagi naik turun. Mulut Pak Broto kembali melanjutkan sedotannya di kedua buah dada ranumku. Seiring dengan pantatku yang mulai lagi dengan gerakan naik turunnya ini, kurasakan satu jari Pak Broto yang masih menancap di lubang anusku itu mulai digerak-gerakkan mengorek lubang anusku. "Hmmppphh.. Shhh.." mulutku kembali mendesis. Gesekan batang penis di dinding vaginaku ditambah gesekan ruas jarinya di lubang anusku memberiku kenikmatan ekstra. Bulu-bulu halus vaginaku terkadang bergesek-gesekan dengan bulu lebat di perut buncit Pak Broto itu memberi sensasi geli-geli nikmat tersendiri. Pinggulku kugerakkan makin cepat naik turun dengan tanganku yang bertumpu pada pundak Pak Broto. Kurasakan badai orgasmeku kembali mendekat. Pantatku makin liar berayun naik turun di atas paha Pak Broto. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726 26/30 Pak Broto kemudian melepas emutannya di tetekku, dan merebahkan badannya ke kasur. Aku yang didera kenikmatan ini masih melanjutkan gerakan pinggulku. Betisku kutekuk kurapatkan ke pahaku, lalu pinggulku kugerakkan maju mundur layaknya joki yang sedang menunggangi tunggangannya. Dengan badan Pak Broto yang terbaring ini membuat penetrasi penisnya kurasakan makin dalam menusuk liang vaginaku. "Ahh.. Sshhh.. Aaahh.." desahanku keluar dari mulutku disaat yang bersamaan pinggulku kugerakan maju mundur mengulek penis Pak Broto. Tanganku bertumpu pada perut buncitnya. Rambutku yang tergerai melambai-lambai menutupi telingaku dan sisi samping pipiku. "Urrggghh.. Binal banget kamu, Mbak.. Bener-bener akhwat idaman banget.. Bakalan banyak kontolkontol yang puas banget sama badan dan memekmu ini, Mbak.. Hahaha.." Kata Pak Broto diikuti oleh senyumnya. Senyum kemenangan melihat mangsa akhwatnya kini menyerah dan malah menggoyang penisnya dengan liar dan binal ini. Aku hanya bisa mendesah. Aku tak begitu peduli apa yang dia ucapkan itu. Aku hanya peduli akan kenikmatan yang kurasakan saat ini, badai orgasme yang mendekat ini membuat pantatku berayun liar tak karuan. "Hmmmpphh.. Ahhhhh.. Aaaaaahhhhhhhhhhhhh.. Paaakkk.." Aku menjerit keras. Vaginaku berdenyutdenyut merespon klimaks yang mendera tubuhku. Kurasakan banyak sekali cairan squirt yang keluar dari vaginaku membasahi penis Pak Broto yang masih tertancap di vaginaku. Tanganku yang lemas ini tak lagi mampu menopang tubuhku. Orgasmeku yang kesekian kali yang tak lagi dapat kuhitung ini membuat tubuhku betul-betul lemas seolah aku tak lagi memiliki tulang belulang. Badanku pun terjatuh ke depan menumbuk dada berbulu si pemiliknya itu

 

Part 6a Tag: Blowjob, Titjob, Threesome, Captivation "Splook.. Splookk.. Splookk.." suara pinggul Pak Broto yang beradu bertumbukkan dengan pantatku. Tanganku bertumpu di pinggir meja ini, menopang badanku yang sedang menungging menerima terpaan penis kerasnya di vaginaku. "Ahh.. Sshhh.. Ahhh.." "Aahh.. Ooohhh.. Ppaakk.. Pipiiissshhh..." Jeritku saat orgasme menderaku. Punggungku kutekuk, tanganku mencengkram meja makin erat hingga kuku jariku menggores meja. Kurasakan banyak sekali cairan orgasme yang keluar dari vaginaku. Orgasme yang entah kesekian kalinya selama dua hari ini aku disekap Pak Broto. 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 8/21 "Uugghh.. Kalau pas orgasme, memekmu malah makin ngeremes kontolku, Mbak.." kata Pak Broto. Penis nya untuk sesaat didiamkannya, menungguku menyelesaikan fase klimaks nikmat surga dunia ini. Pak Broto memegang pinggulku yang lemas, sehingga tubuhku masih tetap menungging. Sudah tak terhitung berapa kali badanku dijadikan objek pemuas Pak Broto. Aku memang diijinkan makan, mandi dan istirahat tapi hanya sebatas untuk bangun dan melayani nafsu bejatnya itu lagi. Aku yang awal-awal menolak perlakuannya itu lambat laun badanku menyerah menikmati terjangan nafsu syahwat yang melanda diriku. Aku tak dibolehkannya memakai pakaian. Kalaupun boleh, itupun hanya jilbab saja yang kupakai. Dia punya banyak stok jilbab, mungkin untuk digunakannya saat menikmati mangsa-mangsa akhwat sepertiku ini. Setelah solat subuh pagi tadi Pak Broto hanya mengijinkanku memakai jilbab saja hingga kini jilbab yang kukenakan ini sudah acak-acakan untuk menutupi kepalaku. Kondisiku dimana Mas Bagas sedang keluar kota membuat Pak Broto makin leluasa menikmati diriku, seolah-olah tak ada halangan apapun baginya. Di satu sisi permainan seks Pak Broto mampu membangkitkan rangsangan dalam diriku hingga sudah tak terhitung puluhan kali juga aku dilanda orgasme. Beberapa menit kemudian, Pak Broto kembali melanjutkan pompaan penisnya di dalam vaginaku. Sisa cairan orgasmeku membuat pacuan penisnya tak begitu sulit untuk menemukan ritme yang ideal. "Splook.. Splookk.. Splookk.." "Ugghh.. masih sempit aja memekmu, Mbak.. dah dua hari tak pakai, masih manteb jepitannya.. Ugghhh.." erang Pak Broto. Tangannya memegangi pinggulku sambil memompa penisnya dari belakangku. "Ahh.. Shhh.. Mmmpphh.." suara desahanku beradu dengan suara peraduan selangkanganku menggema di ruangan kamar. "Splook.. Splookk.. Splookk.." "Hmmmpphh.. Shh..." batang penis Pak Broto masih terus keluar masuk liang senggamaku membuatku kembali melayang diterpa birahi ini yang hanya kubalas dengan desahan-desahan nikmat. Krrreekkk. Dari depanku kulihat tiba-tiba pintu terbuka. Cermin yang berada tepat di depanku ini ternyata adalah pintu yang mungkin kupikir tersambung dengan kamar lain. Kulihat sesosok lelaki masuk dan berjalan ke arah ku. Dia berbadan tinggi besar berkulit gelap dan masih berpakaian lengkap. Pak Broto yang sebelumnya menggenjot vaginaku, lalu memelankan tempo genjotannya. "Sudah siap di sebelah, Yan?" kata Pak Broto. "Sudah, Bos. Si Yono sudah selesai njemputnya, Bos.." kata lelaki itu. Sesaat kemudian mata si lelaki itu menatap tajam ke arahku yang sedang menungging bertumpu di meja ini sambil penis Pak Broto ih d i b l k k 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 9/21 masih tertanam dari belakangku. "Wah, ibuke ayu tenan kalau dilihat dari deket gini, Bos. Hehe." "Hahaha.. Iyo.. Oiya, Mbak Sella, kenalin ini Yanto. Dia supir pribadiku sekaligus asistenku." katanya masih sambil menyodok-nyodokkan penisnya. "Kalau yang ini beneran udah jadi istri orang, Yan. Hahaha. Tapi muka dan bodinya juara. Istri-istriku aja nggak semanteb yang satu ini." kata Pak Broto melanjutkan. "Hehe. Njih, Bos. Sing iki kayaknya ncen tipene Bos banget. Alim-alim tapi binal ngoten." Kata Yanto sambil tersenyum, matanya masih memandang fokus ke arahku. Tangan kanannya memegang bungkusan plastik hitam. Tempo goyangan pinggul Pak Broto kurasakan kembali makin cepat. Tangannya meremas-meremas bongkahan pantat putihku. "Splok.. Splokk.. Splokk.." "Ahh.. Hmmmmppphh.. Hhsshh.." mulutku kembali mendesah. "Bos Broto emang ahlinya kalau soal lonte-lonte yang jilbaban. Hehe." Kata Yanto melanjutkan, membuat telingaku agak panas mendengar kata-katanya itu. "Ini bukan sembarang lonte, Yan. Urrgghh. Kalau lonte cepet bosen terus dibuang. Yang ini dah berkalikali tak genjot tapi kontolku masih belum puas. Memeknya masih sempit dan njepit aja. Wis ngono dia juga manut wae kalau tak suruh nelen pejuhku. Hahaha." tawa Pak Broto sambil mempercepat genjotannya di dalam vaginaku. Telingaku yang mendengar perkataannya itu makin panas, walaupun benar selama dua hari ini sudah tak terhitung berapa kali aku menerima muntahan sperma Pak Broto. Entah di dalam vaginaku hingga mengisi rahimku, atau di sekujur tubuhku, ataupun di jilbab dan gamis yang aku pakai hingga berkalikali aku diminta ganti jilbab oleh Pak Broto. Dan tentu saja sperma kentalnya itu juga sering memenuhi mulutku yang terpaksa kutelan sambil kumain-mainkan sesuai perintahnya. Bau khas sperma lelaki sudah menyeruak di seluruh sudut kamar yang padahal cukup luas ini hingga hidungku pun tak lagi mempersoalkan bau anyir itu. "Splook.. Splookk.. Splookk.." "Ahh.. Ah.. Shh.." desahku yang menunjukkan bahwa tubuhku menikmati perlakuan si Tua ini. Ditengah pacuan penis Pak Broto yang kian cepat itu, tangannya menarik lepas jilbab yang kukenakan. Tubuhku kini sudah telanjang bulat sembari menerima hujaman batang penis keras Pak Broto di vaginaku. Yanto makin memandang tajam ke arah tubuh bugilku ini sambil tersenyum mesum, seperti sedang menunggu giliran makan dari majikannya. Satu tangan Pak Broto tiba-tiba menjambak rambutku dari belakang seolah-olah rambutku ini adalah tali kekang sehingga membuat posisiku setengah berdiri. Satu tangannya yang lain meremas bulatan kk d i b l k H j i l ki b di di di di i k 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 10/21 tetekku dari belakang. Hujaman pinggulnya makin cepat membuat dinding-dinding vaginaku terangsang karena gesekan batang penisnya. "Splok.. Splokk.. Splokk.." "Ah.. Ahh.. Ppaakk.." suara hantaman pantatku berbaur dengan mulutku yang mengutarakan desahan akibat campuran antara rasa sakit karena rambut panjangku ini ditarik dan rasa nikmat karena hujaman penis Pak Broto. "Splook.. Splookk.. Splookk.." "Ugghh.. Kontolku ra bakal bosen iki. Kamu emang bakat jadi lonteku, Mbak.. Bakalan ndatengin banyak duit ni memek. Urgghh.." kata Pak Broto. Dari depan kulihat Yanto berjalan ke depan mendekat ke arahku, menggeser meja di depanku. Matanya tajam melihatku yang agak berdiri ini membuatnya bisa melihatku secara lebih utuh dari ujung kepala hingga ujung kaki yang juga menghadap ke arahnya. Badannya benar-benar tinggi besar dengan kulit hitamnya. Bungkusan plastik hitam tadi lalu ditaruhnya di sofa yang berada di dekat Pak Broto. "Kulitnya putih mulus. Badannya jos kayak masih ABG gini. Si Bos emang jago cari bribikan. Kayaknya memeknya manteb banget ya, Bos?" tanya Yanto retoris. "Hahaha. Kamu mau ngentot dia, Yan? Urrgghh.." tanya Pak Broto. "Mengko sikik, nek aku wis bosen. Kontolmu ki gede sak jaran bisa-bisa nanti dower memeknya Sella, kaya istri-istriku." Kata Pak Broto melanjutkan sambil masih terus mengayun pinggulnya. Entah aku harus merasa lega atau bagaimana. "Pakai mulutnya dulu aja, Yan.." "Ahh.. Nggak mau ssaya, Ppakk.. sshh.." kataku yang berusaha menolak ditengah genjotan penis keras Pak Broto. Rambutku lalu ditariknya hingga kepalanya menempel di sisi kepalaku. "Ahh.." Rintihku sedikit kesakitan. Mulut Pak Broto lalu ditempelkan di telingaku. "Badanmu tu dah jadi milikku, Mbak. Apalagi suamimu nggak ada. Sekarang aku yang jadi majikanmu, kamu tu lonteku. Terserah aku mau ngapain sama badanmu ini." kata Pak Broto di samping telingaku. Hati kecilku seolah ingin menangis mendengar perkataannya itu, tapi tubuhku malah terangsang. Aku betul-betul sudah melupakan status ku sebagai istri Mas Bagas. "Hehe, ijin ya Bos." Kata Yanto. Aku seolah benar-benar seperti boneka milik Pak Broto yang harus seijinnya dulu untuk bisa memainkanku, tak peduli apakah aku mengijinkan atau tidak. "Oiya, Mbak Sella.. Yanto ini yang ngegep kamu pas lagi selingkuh di taman kota sebulan lalu itu terus dia rekam. Berkat dia akhirnya aku bisa ndapetin kamu, Mbak. Jadi makanya kamu juga harus puasin dia ya.." Kata Pak Broto dengan entengnya Tangan kasar Yanto bergerak memegang belakang kepalaku, lalu kepalaku didongakkannya. Bibir hi Y d h l di bibi k 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 11/21 hitam Yanto sesaat sudah menempel di bibirku. "Mmmhh.." aku berusaha tidak membuka mulutku. Tapi bibir Yanto tetap saja menciumi bibirku. Lidahnya juga dikeluarkan menjilat-jilat membasahi bibirku hingga hidungku. Aku bisa mencium bau rokok dari bibirnya, aroma yang sangat kubenci dari lelaki. "Slrrpp.." Bibirku lalu disedot-sedot olehnya. Kepala Yanto harus menunduk karena saking tinggi badannya, dan kepalaku juga harus mendongak. Aku yang tak kuat dengan bau dan jamahan mulutnya itu lalu meronta menggoyang-goyang bibirku. Tapi dengan aku menggerakkan bibirku ini malah menjadi celah bagi lidah Yanto untuk masuk ke dalam mulutku. "Hahaha. Nggilani lambemu, Yan. Mulutnya Sella kan bekas nelen pejuhku." Kata Pak Broto berkomentar. Tapi Yanto seolah tak peduli dan masih memainkan bibir dan lidahnya di mulutku. Sesekali lidahnya menyentuh-nyentuh lidahku membuatku refleks juga merasakan sensasi nikmat. Perlahan pertahanan mulutku runtuh juga oleh permainan mulut Yanto sekaligus rangsangan di tubuhku yang sedang digenjot Pak Broto dari belakang. "Mmmhh.. Sllrrpp.. " "Ffuahh.. bibirnya seksi gini, Bos. Nggak kuat aku, Bos. Mmmpp.. Sllrrpppp.." kata Yanto sesaat sebelum kembali menyedot-nyedot lagi bibirku. Mulutku kini tak lagi memberontak. Lidahku sesekali mengait bermain saat lidah Yanto menyeruak masuk ke dalam mulutku. "PLAKK.." "Ahhh.." Aku menjerit dan melepas pagutan Yanto saat tiba-tiba tangan Pak Broto menampar pantatku. "PLAKK.. Plakkk.." "Ahh.. Hmmmmpp.." jeritanku kali ini tertahan karena Yanto kembali menarik kepalaku dan menjejalkan lidahnya masuk ke mulutku. Pak Broto makin kencang dan makin sering menampari pantatku hingga kurasakan pantatku panas. "Splook.. Splook.." suara pinggul Pak Broto yang bertumbukkan dengan pantatku nyaring terdengar. Yanto masih asik bermain-main di mulutku yang juga kubalas permainan mulutnya dengan gerakan bibir dan lidahku yang liar. Lidah Yanto masuk makin dalam hingga rongga mulutku dan menjilat-jilat setiap sisi rongga mulutku ini, membuatku makin diterpa kenikmatan dari permainan mulutnya. "Hahaha. Dasar akhwat lonte. Tadi nolak-nolak, sekarang malah asik sendiri cipokan sama Yanto. Yanto itu ngudud terus nggak pernah sikat gigi lho, Mbak. Hahaha.." kata Pak Broto. "Splook.. Splookk.." "Plakk.." "Splok.. Splokkk.. Splokkk.." suara peraduan kelaminku yang terdengar jelas mengisi seantero kamar ini, bersaing dengan suara pagutan dari mulutku. Tubuhku juga menyerah pada kenikmatan duniawi ini. Vaginaku mengeluarkan banyak pelumas membanjiri penis Pak Broto. "Urrgghhh.. Masih njepit banget memekmu, Mbak. Becek tapi kok yo peret banget.. Urrggghh.." erang P k B di l l i l i 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 12/21 Pak Broto di sela-sela pacuan pinggulnya itu. "Mmhhpp.. Sllrrpp.. Mmwaah.." mulut Yanto tiba-tiba dilepaskannya dari mulutku. Kepalaku yang kelelahan karena mendongak sedari tadi ini lalu kutundukkan. Kulihat Yanto menggerakan tangannya turun ke bawah. Resleting celananya lalu dia turunkan dan sesaat kemudian dia mengeluarkan si juniornya. DEGG.. Ini adalah penis terbesar dan terpanjang yang pernah kulihat secara langsung dengan mata kepalaku. Batang hitam yang berurat itu padahal masih setengah tegang tapi ukurannya sungguh tak lazim. Badanku yang tengah digenjot dari belakang ini tak sadar berdesir saat melihat batang besar itu. Selama sesaat mataku tak beralih dari ular kadut hitam di tengah celana Yanto itu. "Hehe.. Dasar cewek, kalau lihat kontol jumbo langsung bengong." kata Yanto sambil tersenyum. "Asssuu kowe, Yan.. Hahaha.." kata Pak Broto sambil terkekeh dari belakang. Aku yang mendengarnya lalu refleks mengalihkan pandanganku dari selangkangan Yanto itu. Kemudian tanganku diraih Yanto lalu diarahkan ke penisnya. Penisnya terasa hangat di tanganku. Tanganku kudiamkan saja di penisnya, aku masih memiliki rasa malu untuk tidak memulai mengambil inisiatif. Yanto lalu menggerak-gerakkan tanganku di batang penisnya. "Wuih.. Alus temen tanganmu, Mbak." Kata Yanto. Tanganku digerakkannya maju mundur mengeluselus batang penis Yanto. Kurasakan batang penisnya perlahan mengeras. "Ugghh.. wes ra kuat aku.." kata Yanto sambil mendorong kepalaku ke bawah. Mukaku kini bertumbukkan dengan batang penis keras raksasa ini. Kontras sekali antara mukaku yang putih ini dengan batang penisnya yang legam itu. Tanganku berpegangan pada baju Yanto. "Splook.. Splookk.. Splookk.." dari belakang Pak Broto masih terus memompa penisnya keluar masuk liang vaginaku. Posisiku yang kembali menungging ini membuat penetrasi penisnya terasa makin dalam. "Pukk.. Pukk.." di depan mukaku Yanto memukul-mukulkan batang penisnya ke samping pipiku hingga ke telingaku yang tertutup rambut panjangku. "Splook.. Splookk.. Splookk.." "Sshh.. Hmmmpphh.. ssshhh.." desahan dari mulutku. Yanto lalu melepaskan ikat pinggangnya lalu melepas turun celana dan celana dalamnya hingga nampaklah selangkangannya yang berbulu lebat. Dia Lalu mengarahkan ujung kepala penisnya ke bibirku. Aku yang merasa tak memiliki daya upaya untuk memberontak ini hanya diam saja dan sesekali berusaha melengos menghindari penis jumbonya itu. "N k P kk B k di l k Shh " d hk bil b h l k i 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 13/21 "Nggaak mau Pakk.. Bessarr, nggak muat di mulutkuu.. Shh.." desahku sambil berusaha menolak penis jumbo Yanto itu. Akan tetapi genjotan penis Pak Broto di vaginaku dari belakang ini membuat birahiku meledak-ledak hingga pertahananku pun mudah runtuh. Tubuhku yang maju mundur karena pompaan Pak Broto membuat bibirku ini ikut bertumbukkan dengan penis Yanto, tanganku pun refleks berpegangan di paha Yanto. Yanto pun mulai menggoyangkan pinggulnya juga mendorong-dorong penisnya di depanku hingga beberapa saat kemudian ujung penis hitam Yanto ini sudah mulai masuk ke dalam bibirku. Yanto makin kencang memegang rambutku sehingga posisi kepalaku hanya pasrah menerima dorongan penis besar itu. Mulutku terasa sesak saat kepala penis Yanto mulai masuk. Otot-otot pipiku mulai dipaksa meregang mencoba menelan batang penisnya. "Splook.. Splookk.. Splookk.." Pak Broto nampaknya makin bersemangat memompa penisnya di vaginaku. Kurasakan batang penisnya makin keras menggesek-gesek dinding vaginaku. "Clop.. Clop.." Di mulutku Yanto juga mulai memompa penisnya. Dorongan maju mundur penisnya dipaksa masuk mulutku semakin dalam hingga beberapa saat kemudian kurasakan kepala penisnya menyentuh pangkal mulutku. Mulutku sudah terasa penuh sesak oleh penisnya namun ternyata itu hanya seperempat penisnya saja yang tertelan di mulutku. "Plakk.. Plakk.." Pak Broto masih beberapa kali menampari pantatku hingga pantat bulatku yang putih ini terlihat mulai kontras kemerahan. "Splok.. Splokk.. Splokk.." "Clop.. Clop.. Clop.." telanjang bulat dan disetubuhi di kedua lubangku oleh dua orang bajingan ini betul-betul membuat harga diriku hancur. Tapi disisi lain entah mengapa tubuhku menyerah menikmati perlakuan paksa dua orang ini terbukti dari lendir vaginaku yang makin banyak keluar. Beberapa menit kemudian pompaan penis Pak Broto di vaginaku kurasakan makin liar. Penisnya makin keras dan kepala penisnya kurasakan makin hangat. "Urrggghh.. Keluar aku Mbak.. Uurgghhh.." Penis Pak Broto menyemprotkan spermanya di rahimku untuk kesekian kalinya. Beberapa detik kemudian penis Pak Broto ditarik keluar dari dalam vaginaku lalu Pak Broto mundur duduk di sofa. Aku yang tak lagi ada topangan dari belakangku inipun seketika jatuh terduduk di lantai. Kurasakan sperma Pak Broto meleleh keluar dari lubang vaginaku membasahi pahaku dan sebagian turun menetes ke karpet kamar ini. ------ "Hoss.. Hoss.." aku bernafas ngos-ngosan ketika mulutku ini tak lagi tersumpal penis Yanto. Yanto lalu kembali mendekatiku yang masih bersimpuh di lantai karpet ini hingga penisnya tepat berada di mukaku. Akupun hanya mematung memandangi penis besar Yanto ini. Sejujurnya dadaku b h lih i Y i i k li k ik i i i j d i j k É I à ó ç  13 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 14/21 bergemuruh melihat penis Yanto yang rasanya ingin sekali ku nikmati saat ini juga, seandainya saja aku tidak ingat siapa diriku. Aku berusaha memalingkan wajahku untuk sesaat, saat kurasakan tangan kekar Yanto mengelus-elus rambut panjangku. "Sopo sing ngiro kalau aku bakal bisa menikmati kamu, Mbak. Kalau seleranya si Bos emang yang jilbab-jilbab. Tapi nek buatku kamu lebih seksi kalau telanjang bulet gini, Mbak. Haha." Tawa Yanto sambil menolehkan daguku hingga wajahku menatap matanya. "Puk.. Pukk.." lagi-lagi batang penis Yanto yang basah cairan liurku itu lalu dipukul-pukulkan ke wajahku, kali ini di dahi dan di mataku hingga kini sebagian wajahku ikutan basah air liurku sendiri. "Saiki fokus karo kontolku, Mbak.." kata Yanto diiringi seringai mesumnya. Yanto melihat ke arah Pak Broto yang sedang duduk seolah meminta ijin, yang hanya dibalas anggukan oleh Pak Broto. "Kontolku dibikin puas dong, Mbak.." pinta Yanto padaku. "Pak.. sudah Pak...." Ujarku mengiba. "Sssttt... Ayo Mbak.." Bisik Yanto di telingaku sambil menunduk. Jemari lembutku reflek menggenggam penis Yanto, lalu dengan tangan gemetar ini aku membelai batang kemaluan Yanto. Penis Yanto yang berukuran jauh lebih besar ketimbang semua penis yang pernah kupegang, terasa begitu hangat di dalam genggamanku, dan terasa begitu keras, seakan aku memegang tongkat kayu. Untuk sesaat aku teringat suamiku.. "Maafkan aku, Mas. Aku hanya ingin ini cepat berakhir." Ujarku dalam hati. Perlahan aku mulai mencucupi kepala penis Yanto, lalu aku menjilati kepalanya, mengitari kepala penis Yanto dengan lidahku. Tak sampai disitu saja, aku lalu menjilati batang kemaluan besar itu, membuat tubuh si pemiliknya menegang. "Eeesssttt...." Desis Yanto. Adrenalinku terpacu, aku semakin liar menjilati rudal hitam Yanto, sembari sesekali aku melirik kearah Pak Broto di sofa yang tampak menikmati adegan di depannya ini. Oh Tuhan... Sulit sekali rasanya untuk mempercayai apa yang sedang kulakukan saat ini. Aku memegangi ujung kepala penis Yanto, lalu aku kembali menjilati batangnya, terus turun menuju biji pelirnya yang tampak kencang, dengan perlahan aku membuka mulutku, dan "hapss.." Aku melahap kantung pelir Yanto. "Ohkk W k Mb k " E Y 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 15/21 "Ohkk... Wenak tenan, Mbak." Erang Yanto. Selama beberapa detik aku menghisap kantungnya, lalu akupun beralih menghisap kembali batang penis Yanto. Kepalaku bergerak maju mundur, menghisap penis Yanto. Walaupun sudah kucoba sedalam mungkin, hanya tak sampai sepertiga penisnya yang berhasil masuk hingga pangkal mulutku. "Oohh.. Lonte akhwatnya beneran manteb ini, Bos.. Bakalan ndatengin duit banyak buat Bos nih.." Ceracau Yanto, yang hanya dibalas tawa oleh Pak Broto. Aku tak memedulikan apa makna kata-katanya itu. Sluuuuppss.... Sluuuupps... Sluuupss... Sluuuppss... Sluuuppsss.... Sluuupppss.... Sluuuuppss.... Sluuuupps... Sluuupss... Sluuuppss... Sluuuppsss.... Sluuupppss.... "Pakai susu montokmu dong, Mbak.." Perintah Yanto. Akupun menghentikan kulumanku, lalu aku menjepit penis Yanto di tengah-tengah buah dadaku, dan dengan dengan perlahan aku mulai menggerakkan tetekku naik turun memijit penis besar Yanto. Saking besarnya penis Yanto, tak semuanya bisa tenggelam di tengah tetekku, berbeda dengan penispenis lain yang pernah menikmati tetekku. Ujung penisnya menonjol-nonjol di daguku. Sembari menggerakkan payudaraku naik turun, akupun menjulurkan lidahku, menjilati, menggelitik lubang kencing Yanto dengan ujung lidahku. Setelah sekian lamanya penis ini kumainkan kurasakan batang penis Yanto mulai berkedut-kedut. "Urrggh.. Mbak.. Metuu.." Tubuh Yanto menegang, dan sedetik kemudian dia memuncratkan spermanya sangat banyak. Crooootss... Crooootss... Crooootsss... Crooootsss... Croootsss... Crooootssss... Sperma Yanto menyembur keluar, kuhitung ada enam semburan hingga mengenai wajahku, tetekku dan banyak juga menodai rambut panjangku. Croootss.. Crooooottsss.. Aku tersentak kaget ternyata kepala penis hitam itu masih menyemburkan lahar kentalnya hingga kali ini sebagian masuk ke mulutku. Akupun dia diam saja membiarkan Yanto menyelesaikan orgasmenya. ------ "Mbak Sella, sekarang kamu mandi bersih-bersih terus pakai pakaian yang ada disini ya.." kata Pak Broto memberikan bungkusan plastik hitam yang dibawa Yanto tadi padaku. Aku yang masih terduduk belepotan sperma Yanto ini menerima bungkusan itu. Selang beberapa menit kemudian aku berjalan menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Kalau biasanya mandipun pasti Pak Broto ikutan masuk ke kamar mandi dan mengerjaiku, tapi kali ini dia h d d k di f Ak b l di j k l i i l l b l j k 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 16/21 hanya duduk di sofa. Aku yang belum mandi sejak semalam ini lalu bergegas melanjutkan membersihkan badanku yang sudah terlalu lengket karena noda sperma di sekujur tubuhku yang masih basah maupun yang sudah mengering di sekujur tubuhku. ------ Kamar mandi yang luas ini membuatku bisa sekaligus mengenakan pakaian yang diberikan Pak Broto. Aku berpikir setidaknya ketika aku keluar sudah berpakaian lengkap seperti ini bisa meminimalisir pikiran cabulnya dan segera melepaskanku untuk bisa pulang. Aku memakai jilbab lebar model bergo dengan gamis. Dalaman yang kupakai hanya celana dalam yang sangat kecil dan tipis dan juga kaos kaki. Arsella Hasna Hilyani Aku menjejakkan kakiku keluar kamar mandi. Di ruang utama kamar ini aku tak melihat sesosok jiwa pun. Instingku seketika menyuruhku untuk melarikan diri. Aku lalu bergegas mengambil handbag-ku dan segera berlari ke arah pintu untuk keluar dan kabur dari kamar ini. Tapi naas ketika aku membuka gagang pintu ternyata pintu yang memiliki lubang kunci ini terkunci dan aku tidak menemukan ada kunci untuk membuka pintu ini. Dengan berhenti berharap, akupun lalu duduk di sofa dengan. Lima menitan aku menunggu, tiba-tiba Pak Broto dalam keadaan hanya memakai celana kolor masuk kamar dari pintu cermin di sebelahku. 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345 17/21 Report wens87, Bee99, k0lt3no and 107 others "Ooh.. Sudah selesai to, Mbak.. Ayo ikut saya.." kata Pak Broto. "Pak, saya mau pulang, Pak.. Tolong buka pintunya..." kataku dengan suara agak tinggi. "Hahaha. Kita berdua tau kalau bentakanmu itu nggak akan ada pengaruh apa-apanya buat situasi ini. Satu-satunya jalan keluar buat Mbak adalah dengan mengikuti dan menyelesaikan semua keinginan saya. Jadi ayo, Mbak. Ikut saya kalau mau segera cepat pulang." Dengan berat hati aku lalu berjalan mengikuti Pak Broto dan masuk melalui pintu cermin ini. Benar dugaanku bahwa ini adalah connecting door ke kamar lain. Kamar sebelah ini begitu luas. DEGG.. Mataku terbelalak kaget menyaksikan adegan yang berada di depan mataku, ketika pandanganku turun ke arah ruang utama kamar ini

 

Part 6b Tag: Drama, Submission, Captivation Gila! Aku terdiam masih tidak percaya dengan adegan yang ada di depanku. Ada beberapa Tripod terpasangi kamera yang cukup untuk merekam seluruh sisi kamar ini. Kamar ini begitu luas hingga ada dua kasur King size di depanku ini. Di salah satunya kulihat sesosok wanita telanjang yang hanya berjilbab yang sedang disetubuhi oleh dua orang, satu di atasnya dan satu di bawahnya. Posisi si wanita menelungkup menungging. Lelaki di bawahnya mengayun penisnya memasuki vagina si wanita, sedangkan lelaki yang di atasnya mengayun penisnya memompa.. Oh Tuhan.. anus si wanita, hal yang tak bisa kubayangkan sebelumnya. Si wanita kulihat tampak menikmatinya. Pantatnya kulihat ikun berayun menyambut gempuran dua penis besar yang keluar masuk kedua lubang kemaluannya. Adegan yang kukira hanya ada di filem porno dengan skenario bohongan karena kukira tak mungkin lubang sekecil itu dimasuki batang kemaluan lelaki. "Sploookkk.. Splooookkk.. Sploooookkkk.." "Ohhh.. Aaahhh.. Oohhh.. Ennnaaakkk, Pakkkkhhh.. Teruss... Ooohh.." erang si Wanita keenakan. "Sploookkk.. Splooookkk.. Sploooookkkk.." 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 7/20 Ditta Setelah beberapa saat kulihat, aku mengenali ketiga sosok itu. Si lelaki yang di bawah adalah Yanto, penisnya beberapa saat lalu menyemburkan spermanya di wajahku. Lelaki yang di atas adalah Yono, petugas air yang beberapa waktu lalu merangsek masuk rumahku. Dan si wanita, dia adalah Ditta, istri dari Pak Broto. Pak Broto sekarang sedang berdiri di sebelahku. "Oooohhh.. Aaaakkhhhhh... Konnttooolll besaaarrrr... Shhhhhhhh..." erang Ditta. "Sploookkk.. Splooookkk.. Sploooookkkk.." "Sploookkk.. Splooookkk.. Sploooookkkk.." "Hehehe.. Nggak usah kaget gitu, Mbak.. Ditta dah biasa kok melayani kontol-kontol seperti itu. Bahkan banyak yang lebih besar dari mereka berdua. Pernah juga banyak kontol sekaligus." jelas Pak Broto. Aku masih tak bisa berkata-kata. "Tadinya dia mirip kaya kamu, Mbak. Malu-malu gitu, tapi aku tahu dibalik akhwat alim seperti kalian d f h t b t k dil k h b t h tik t t 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 8/20 ada nafsu syahwat membara yang menunggu untuk dilepaskan, hanya butuh pemantik yang tepat buat bikin seorang akhwat jadi binal nggak ketulungan. Sekarang dia nagih kalau nafsunya nggak kesampaian. Hahaha.." kata Pak Broto. "MMMMMMMH.. MMMMHH.." kudengar dari sebelah kanan kamar seperti suara tertahan seseorang, akupun menoleh. Kulihat sosok itu, dan sekejap amarahku tersulut. "Pak Broto.. Apa-apaan ini, Pak.." bentakku pada Pak Broto. Aku marah saat menyadari sosok yang meronta-ronta itu adalah FANI. Dia terduduk di sudut kamar ini. Pakaiannya masih lengkap namun tangan dan kakinya diikat, mulutnya juga tersumpal kain. Fani "Lepasin dia, Pak!!" bentakku pada Pak Broto yang tak bergeming. Aku hendak berlari menghampiri sahabatku itu, saat tangan Pak Broto memegang erat lenganku dan malah menarikku kembali, hingga punggungku menempel perut buncitnya. Aku membelakangi Pak Broto, badanku menghadap Fani yang berada lumayan jauh di sudut sana. Kulihat Fani menggeliat-geliatkan badannya. Matanya yang sembab air mata melihatku seolah-oleh juga berteriak minta tolong. "Hehe.. Kamu ingat Yono? Kontolnya dah pernah kamu sepong juga kan? Dia salah satu anak buahnya Yanto, yang berarti anak buahku juga. Tadi dia yang njemput Fani kesini. Tenang aja, kok Mbak Sella. Fani belum aku apa-apakan. Semoga tadi di jalan juga belum diapa-apain Yono juga sih." kata Pak Broto tepat di telingaku. Dari belakangku tangannya melingkar di perutku. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 9/20 "Pak.. saya mohon lepaskan dia, Pak.. " pintaku dengan nada yang tak lagi meninggi, berharap Pak Broto mau memenuhi keinginanku. "Hehe. Tau nggak, aku adalah follower dan subscriber setia channel kalian lho. Pas Fani cari-cari sponsor buat kalian bikin content, akulah yang paling pertama kasih support. Jadi kalian harusnya berterimakasih sama aku. Hahaha.." "Temenmu itu bener-bener polos. Cuma aku kasih laptop dan kamera, dan sedikit sepik-sepik iblis ternyata gampang luluh dan sekarang bisa tak ajak kesini walaupun harus dijemput paksa sama si Yono tadi.." kata Pak Broto menjelaskan padaku. "Pas pertama kali aku ketemu Fani, dan aku ikutin akun IG kalian, baru aku tau kalau kalian temen deket. Hahaha. Ternyata dunia perakhwatan di kota ini nggak begitu luas ya." lanjut Pak Broto. Tubuhku kaku dan lidahku kelu mendengar kata-katanya. Badanku masih dipeluk Pak Broto dari belakang. Aku benar-benar tak menyangka di balik ikatan alumni yang menyupport kami ternyata ada Si jahat ini. "Bagas, suamimu itu, sekarang sedang di luar kota atas orderan pekerjaan dariku. Aku sengaja mengulur-ulur waktu kerjanya di sana biar aku bisa asik-asik sama badanmu. Selama dia belum aku ijinin pulang, ya kamu masih bakalan lama disini." Degg.. Aku kaget mendengar kata-katanya itu, kemarin aku hampir berprasangka buruk dengan Mas Bagas yang tiba-tiba mengundur kepulangannya, tapi ternyata Pak Broto-lah sumbernya. Semua skenario bejatnya untuk menikmati tubuhku seolah-olah sempurna. "Hehe. Rencana itu tadi sebelum aku dapat kabar kalau Fani bisa aku ajak ketemuan pagi tadi. Jadi Mbak Sella sekarang tenang aja. Ini artinya waktumu di sini sebentar lagi berakhir. Tadinya aku mau kamu lebih lama disini selama yang aku mau. Tapi kini Aku sudah punya hidangan utama yang lain yang lebih menggiurkan. Masih muda, lugu dan menurutku masih perawan. Jadi kamu nggak usah khawatir lagi terlalu lama. Sekarang ini peranmu cuman buat jadi hidangan pembuka buat kami, Mbak Sella. Habis itu kamu bisa pulang sama suami pecundangmu itu. Hahaha.." Tawa Pak Broto. Aku shock mendengar penyataan terakhirnya itu. Badanku gemetar. Aku memang ingin segera kabur dari tempat laknat ini. Tapi itu berarti meninggalkan Fani, sahabatku yang sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Perawan di sarang serigala-serigala lapar. Air mataku perlahan keluar meratap ditengah kondisiku ini. "Bapak mau apakan Fani, Pak?" tanyaku gemetaran sambil menghadap Fani yang makin lemas di tengah rontaannya itu, entah sejak kapan dia berada di sini. Aku tak bisa memungkiri aku sangat khawatir pada sahabatku itu. "Hahaha. Ngapain kamu tanya-tanya, Mbak." timpal Pak Broto. "Dia masih perawan, banyak hal yang bisa aku lakukan dan ajarkan. Yang jelas aku bakal kasih dia kenikmatan, seperti yang sudah aku kasihkan ke kamu. Kalau kamu kan baru ngerasain dua kontol aja selama dua hari ini. Kalau buat Fani, bakal aku kasih menu spesial. Hahaha." kata Pak Broto menjelaskan. "Nanti bakalan banyak kolega-kolegaku yang ikut join. Kami punya komunitas internal kami. Kami i M j li P S h M ki F i k l k k b i k j i 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 10/20 namai Majelis Pemuas Syahwat. Mungkin Fani kenal mereka karena sebagian mereka juga seniorseniornya di LDK (˜suhu yang nggak tau apa artinya, silakan gugling 'ldk kampus'˜) dan kampus kalian. Biasanya seringnya kontol-kontol kami cuma ngerasain lonte yang dipakein jilbab. Atau ngerasain istriistri kolegaku atau istriku Faizah dan Ditta yang dulu beneran akhwat cuma sayangnya sekarang memek-memek mereka dah longgar karena keseringan dipakai." "Tapi sekarang ada hidangan utama spesial yang jarang ada buat kami. Tak jamin bakal puas kontolku dan kontol temen-temenku. Dan Fani bakalan dapat kepuasan juga bahkan tak bikin sampai nggak bisa jalan besok. Hahaha. Sokor-sokor dia hamil akibat acara hari ini." kata Pak Broto menjelaskan secara detil dan vulgar. Mulutnya berbicara tidak terlalu keras tapi tegas kudengar menusuk batinku. Badanku makin lemas gemetaran mendengarnya. "Dan yang menariknya lagi, setelah ini selesai, dengan kondisi sahabatmu setelah ini, dia tak akan menolak untuk aku nikahi. Pilihannya hanya itu, atau videonya tersebar luas dan menjadi noda buat keluarganya. Dia akan jadi maduku menemani Faizah dan Ditta. Tadinya aku mau kamu juga jadi istriku, tapi kurasa Bagas tak akan berpisah denganmu kan. Hahaha.." jelas Pak Broto menambahkan. Air mataku keluar makin deras hingga membasahi pipiku dan menetes ke jilbab yang kupakai. Fani yang melihatku menangis ini nampak ikutan menangis pula walaupun kutahu dia tak bisa mendengarkan apa yang dijelaskan Pak Broto barusan. Aku tak bisa membayangkan Fani, adikku itu, sosok yang riang dan supel, yang paling aktif diantara kami, yang selalu mengingatkanku solat malam, yang tak pernah lupa mengajakku liqo', harus mengahiri masa mudanya seperti ini. Menikah harusnya menjadi momen terindah baginya. Menanam cinta sehidup semati dengan ikhwan pujaan hatinya. Menjalani hidupnya penuh cita dan cinta dengan suaminya. Akan tetapi malah jurang gelap yang harus dia jalani ke depan kelak bersama Pak Broto. Aku sendiri dilanda perang batin. Aku tak tega melihat sahabatku harus menjalani hidup kedepan seperti yang diinginkan si tua itu. Hatiku tersayat sakit jika harus melihatnya hidup seperti itu. Berbeda denganku yang memang sudah terlanjur terjerumus ke lembah kesesatan duniawi ini, Fani seharusnya masih memiliki jalan terang yang panjang ke depan. Otakku dan hatiku lalu menegarkan diri untuk bertindak. "Pak.. Biar saya yang menggantikan Fani.." ujarku lirih. "Apa katamu, Mbak!?" tanya Pak Broto. "Biar saya yang menggantikan posisi Fani, Pak. Lepaskan Fani dari sini.." kataku sambil sedikit menolehkan kepalaku ke samping, berharap Pak Broto lebih jelas mendengarku. "Hehe.. Apa yang kamu bisa lakukan sehingga kamu berpikir aku mau melepaskan Fani dan menggantikannya denganmu, Mbak?" tanya Pak Broto di telingaku. Aku tak bergeming untuk sesaat. Meyakinkan hatiku kembali untuk mantap mengambil keputusan yang kupilih. Aku tak bisa membiarkan Fani harus menjalani ini semua. "Semua yang Bapak akan lakukan ke Fani, bisa Bapak lakukan ke saya.." kataku sambil masih mencoba memantapkan hati. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 11/20 "Hahaha. Kamu dah bola-bali dientot banyak kontol, lha sementara temenmu yang disana itu masih kinyis-kinyis. Aku rasa kamu nggak akan bisa mensubtitusi itu, Mbak.." kata Pak Broto. Ternyata Si Tua ini tak semudah itu takluk. Seolah dia memang paham bedanya antara badan gadis perawan dan bukan. Tapi aku juga tak bisa diam saja melihat Fani seperti ini. Biar aku yang sudah terlanjur kotor penuh dosa ini yang makin terjerumus, asalkan sahabatku itu bisa melanjutkan hidup. "Bapak kan sudah menikmati tubuh saya dua hari ini. Jadi Bapak tau kalau kualitas tubuh saya masih sama dengan gadis.." kataku. Memang ada benarnya yang kubilang ini. Olahraga senam yang rutin kulakukan dan minum-minuman herbal memang membuat tubuhku terawat dan terjaga terutama organ intimku. Suamiku selalu memuji rapatnya liang vaginaku walaupun kami sudah menikah dua tahun, padahal ukuran penisnya biasa saja. "Berkali-kali Bapak ngentotin saya, memek saya masih tetep sempit kan, Pak? Saya bakal bikin Bapak dan temen-temen Bapak puas. " gila, aku tak percaya kata-kata itu keluar dari mulut akhwat sepertiku. Tanganku kupindahkan memegang tangan Pak Broto yang sedang memeluk perutku, seolah memberi tanda bahwa aku serius. "Kalau sama perawan, Bapak butuh waktu untuk bikin dia takluk. Belum kalau dia meronta atau merengek kesakitan. Tapi denganku, Bapak tetap bisa merasakan memek kualitas gadis tanpa merontaronta. Saya akan penuhi semua fantasi liar Bapak. Saya akan jadi akhwat yang paling liar yang pernah Bapak temui." JLEBB. Aku benar-benar tak habis pikir dengan diriku yang berucap seperti itu. Aku sudah merendahkan diriku seperti layaknya seorang pelacur yang menawarkan tubuhnya untuk dipakai. Pak Broto yang mendengarku barusan nampak tak bergeming untuk sesaat mungkin sedang menimbang-nimbang. "Hehe. Oke, kamu mampu membuatku mendengarkanmu untuk sesaat, Mbak.." kata Pak Broto. Tangannya kini bergerak ke atas ke arah dadaku. Lalu tangannya mulai meremas-remas pelan tetekku dari luar gamis tipisku ini. Entah apakah ini tanda persetuan darinya. Lalu Pak Broto melanjutkan "Tapi kamu harus tau, Mbak. Nanti teman-temanku itu bakalan ada beberapa lho. Mereka tampangnya sih alim-alim sepertiku bahkan beberapa dari mereka pekerjaannya ustadz. Tapi kalau sudah gabung di acara ini, kami melupakan atribut kami di luar sana. Kami bisa tak terkendali melampiaskan semua keinginan kami di sini. Kamu yakin mau, Mbak? tubuhmu bakalan sanggup?" tanya Pak Broto. Tangannya sambil terus meremas-remas tetekku membuatku mulai merasa keenakan. "Saya akan mewujudkan semua fantasi dan keinginan Bapak dan teman-teman Bapak. Bapak nggak perlu khawatir.." jawabku. "Lalu gimana dengan Bagas? Ide awalnya adalah aku bisa pakai Fani kapanpun semauku. Kalau kamu kan nanti harus pulang ke suamimu." lanjut Pak Broto. "Hhhmmhh.." aku mendesis sesaat. Tangannya meremas-remas tetekku makin kencang, hingga putingku yang tak terhalang dalaman apapun menyembul di dari balik gamis ini. "Bapak nggak perlu memikirkan urusan saya dan suami saya. Bapak tentunya juga berpikir setelah ini semua, Mas Bagas pasti tak akan mau menerima saya lagi menjadi istrinya kan. Saya akan datang dan melayani kapanpun Bapak mau. Biar itu saya jalani. Tapi bapak harus janji lepaskan Fani." Kata-kataku khi i i b b h ik É I à ó ç  13 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 12/20 yang terakhir ini benar-benar menyayat hatiku. Cintaku dengan Mas Bagas harus berakhir seperti ini. Konsekuensi dari penyerahan total jiwa ragaku kepada Pak Broto ini adalah Mas Bagas tak akan mau lagi menerimaku sebagai istrinya yang dulunya selalu dia anggap alim dan solehah. Aku yang sudah terlanjur berlumur dosa ini mungkin memang pantas menerima ini, kehilangan suami dan rumah tanggaku. Asalkan sahabatku yang kini merontaronta di depanku itu bisa lepas dari belenggu ini. Maafkan aku, Mas Bagas. Aku sudah mengkhianati cintamu. Hanya mukjizat yang bisa menyatukan cinta kita kembali, mungkin di Surga kelak kita bisa bersatu lagi. "Hehe. Kalau aku sudah berjanji, pasti aku tepati, Mbak." kata Pak Broto. "Aku memang jahat dan rakus, tapi aku tak pernah menghianati janji dan sumpahku. Selama dua hari ini aku menepati janjiku untuk nggak menjebol anusmu kan? Walaupun kontolku dah pengen banget." "Sekarang aku janji aku akan melepaskan Fani tetap perawan, tapi tubuhmu utuh setiap senti menjadi milikku, yang bebas aku perlakukan apa saja. Dan satu lagi kamu harus melayani aku dan temantemanku tanpa paksaan, aku mau kamu yang minta kontol-kontol kami mengisi semua lubangmu, aku mau mendengar kamu mendesah keras seliar mungkin, aku mau kamu bertingkah sejalang mungkin, Aku mau kamu jadi akhwat yang paling binal buatku. Aku tak ingin ada satu kata maupun bentuk penolakan darimu. Walaupun semua itu pura-pura aku tak peduli. Aku ingin kamu yang bikin aku puas, ingat itu parameternya, Bikin Aku Puas!! atau deal kita batal dan aku tetap akan menyekap Fani dan perawannya hilang." jelas Pak Broto barusan sambil tangannya makin liar meremas-remas tetekku. Aku tak membalas perkataannya itu dan hanya diam menikmati remasan tangannya. "Diam-mu berarti tanda setuju lho ya, Mbak.." Pak Broto lalu menarik resleting gamisku dan menurunkan gamis ini. Seketika tubuhku kini sudah telanjang. Menyisakan Jilbab, kaus kaki, dan celana dalam model thong yang sangat kecil yang bahkan tak mampu menutupi bulu-bulu halus kemaluanku. "MMMHHH.. MMMMMMMM.." Fani yang melihatku kembali meronta tertahan. Seolah-olah tak rela juga melihatku ditelanjangi Pak Broto. Jilbabku disampirkan ke pundak. Lalu langan Pak Broto melanjutkan meremas-remas tetekku yang kini terekspos bebas. Satu tangannya mulai turun ke arah selangkanganku dan mulai mengelus-elus selangkanganku dari luar celana dalam yang kupakai. Mataku terpejam keenakan menikmati perlakuannya. Aku yang sudah tak mungkin lagi kembali ke jalan terang ini mencoba sebisa mungkin menikmati permainan iblis ini walaupun nuraniku masih mencoba menolaknya. Tubuhku kini berdiri tanpa BH ditengah kamar yang luas ini, dan hanya menggunakan celana dalam saja. Celana dalam minim yang belum pernah sekalipun aku lihat dan pakai, suamiku pun belum pernah melihatku seperti ini. Jengkal-jengkal Tubuh mulusku sedang diraba dan oleh tangan keras Pak Broto. Sesekali kulirik di atas kasur kulihat Ditta masih di-sandwich oleh Yanto dan Yono. Kepalanya mendongak, matanya terpejam keenakan. Tangan Pak Broto dengan liar meremas kedua belah buah dadaku yang ranum kiri dan kanan secara b i N k d i i i b h P k B i ik i k k l 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 13/20 bergantian. Nampak terasa dari remasannya ini bahwa Pak Broto pasti sangat menikmati kekenyalan kedua buntalan daging ini. Tangannya yang lain juga aktif menggesek-gesek celana dalamku hingga mampu merangsang bibir vaginaku. Lendir kenikmatan kurasakan mulai keluar dari lubang vaginaku ini. Mulutkku hanya mendesah lirih sambil tanganku memegangi tangan Pak Broto. “Sssshhh.. mmmmmpphhhh....” Puting buah dada ranumku tampak sudah mengacung keras, menandakan gairah yang kualami juga semakin tinggi dan bertambah tinggi. “Ouhhh... ssshhhhhh... mmmhhh.. auuuhhhh..” Desah mulutku saat puting buah dadaku juga dimainkan oleh jemari tangan Pak Broto. Satu tangannya yang dibawah makin liar menjamah vaginaku. Jarinya menyibak celana dalam tipis yang kukenakan ini dan memainkan bibir vaginaku dan juga klitorisku. Tubuhku dilanda kenikmatan birahi yang hampir memuncak "Mmmppphh... Ssshhhh...." suara desahanku mulai mengeras. Bersautan dengan suara adegan persetubuhan Ditta di atas kasur itu. "Cpleeekk.. Cpleeekk.. Cpleeekk.." suara kecipak peraduan tangan Pak Broto di vaginaku makin terdengar jelas seiring dengan vaginaku yang makin membanjir. "Ahhhh... Sssshhhhhhh..." "Ahhhhh... Pppaakk.. Pipiiiisshhhh... " erangku dilanda klimaks.. "Seeerrrrrr... Seeeerrrrrr... Seeeerrrrrrrrrr....." Vaginaku mengeluarkan squirt sembari jemari Pak Broto tak berhenti mencabuli vaginaku. Tanganku erat mencengkeram tangan Pak Broto saat badanku mengejang dilanda orgasme ini. Tubuhku seketika langsung lemas. Pak Broto dengan perut buncitnya di belakangku menopang tubuhku ini. Tangannya memeluk perutku. Mataku terpejam untuk sesaat. ------ 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 14/20 Arsella Hasna Hilyani 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590 15/20 Report ularman, wens87, Bee99 and 91 others Aug 7, 2020 . #930 Report akhi_909, JohanKeren9, lontongmerah and 1 other person Aug 7, 2020 . #931 Report  Like Axiclah Perlahan mataku kembali terbuka. Di ujung sana kulihat Fani masih menangis. Rontaannya kulihat makin melemah. Di matanya terpancar kekecewaan melihat kondisiku. Aku yang selama ini dianggap sebagai role model muslimah idealnya itu tak bergeming saat tubuh indahku dicabuli oleh Pak Broto tadi hingga badanku mengejang terkencing-kencing. Aku tak punya pilihan lain selain melewati ini semua agar Pak Broto segera melepasmu, Fan. "Hehe.. Muncratmu banyak juga, Mbak." Pak Broto membisik di telingaku menyadarkanku dari lamunanku. Badanku masih lemas ditopang tubuhnya. "Kamu pasti terangsang ya tubuh telanjangmu ini dilihatin sahabatmu itu? Hahaha.." tawa Pak Broto. Aku hanya diam mendengarkan cemoohannya itu. "Ayo, Mbak. Kita tuntaskan deal kita. Tunjukkan padaku sisi terliarmu. Buktikan kalau kamu memang akhwat binal.." Kata Pak Broto tegas di telingaku. Mas Bagas, maafkan aku..

 

Part 6c Tag: Threesome, Foursome, DP, Creampie, Submission "Mmccpphh.. Mmmccppphhh.. " bibir tipisku ini beradu dengan bibir tebalnya. Untuk sesaat, yang kudengar di telingaku hanya kecapan peraduan bibir kami. Walaupun aku merelakan ini semua, hati kecilku sesungguhnya masih berteriak tak rela. Pak Broto duduk bersandar di sofa sementara aku membungkuk mencoba memulai inisiatif untuk mencium bibirnya sebagai bentuk pemenuhan deal dariku. Saat ini bibir ku saling beradu dengan bibirnya. Sesekali mataku melirik Fani yang berada di pojok sana. Aku masih merasa kasihan dan tak tega akan mengapa dia ada di sini. Pak Broto nampaknya mengerti akan kondisiku yang ragu-ragu ini. Dia lalu sedikit mendorong pundakku. "Mbak Sella, aku memang nggak peduli kalau kamu pura-pura. Tapi ingat, deal nya adalah kamu harus bikin aku puas. Kamu lho yang mempersembahkan badanmu buat kunikmati, bukan aku yang memintamu.." Kata Pak Broto sesaat setelah melepas bibirku. "Aku mau kasih saran ke kamu. Selama kamu masih ngeliatin Fani, kamu nggak akan bisa fokus bikin aku puas. Jadi mulai detik ini, kamu nggak usah pedulikan kalau dia ada di sini. Lupakan Fani, lupakan Suamimu. Ingat, ini semua demi sahabatmu. Fokus aja sama aku, kontolku, dan kontol teman-temanku. Biarkan nafsumu yang mengambil alih. Aku tau kamu nggak munafik kalau kamupun pasti akan menikmatinya. Relakan hati kecilmu itu untuk juga menikmati semua ini." Kata Pak Broto melanjutkan. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 7/36 Arsella Hasna Hilyani Akupun terdiam sesaat. Kata-katanya seakan memenangkan semua pertarungan akalku. Aku akan kesulitan membuatnya puas jika akupun setengah-setengah. Pak Broto lalu menarik kepalaku yang terbungkus jilbab ini dan bibir kami kembali menyatu. Aku mulai berciuman lagi dengan Pak Broto, kali ini lebih liar. Lidah Pak Broto bermain main dirongga mulutku, aku memberanikan membalas perlakuannya dengan menghisap dan mengulum lidahnya. Aku 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 8/36 tak boleh setengah-setengah, pokoknya aku harus bisa memuaskan semua lelaki ini, demi tujuan yang lebih besar. Hati dan tubuhku pun akhirnya mantap memilih jalan ini. Satu tanganku menelusuri dada dan perut Pak Broto dengan sesekali menggelitiknya, turun terus, ke bawah pinggang, sampai ke bagian selangkangan Pak Broto. Tangankupun mulai bermain-main di batang penisnya yang sudah tegak menjulang. "Hmmpp.. Mmccpphh.. Mmmccppphhh.. Mmuach muach...", suara ciuman kembali nyaring mengisi kamar suite ini. Tangan Pak Broto pun tak tinggal diam, ia dengan gemas meremas tetekku yang kubalas perlakuannya dengan mengelus penisnya. Bibirku kini kupindahkan dari bibirnya bergeser ke arah pipinya. Aku julurkan lidahku menggelitik pipi beserta jambangnya yang menyatu dengan jenggotnya itu yang tebal ala pak ustadz. Aku mainmainkan bibirku di sekitar telinganya. Lidahku kujulurkan menyapu lubang telinganya. Pak Broto merem melek menerima rangsanganku ini. Lalu bibirku menggigit-gigit kecil daun telinganya, sebelum terus menjilati belakang telinganya lalu turun ke arah leher. Aku kecup-kecup mulai dari leher hingga dadanya yang berbulu itu. Puting dada Pak Broto aku jilat dan puting yang lain aku main-mainkan dengan satu tanganku. Tanganku yang lain masih terus mengocok-ngocok penisnya. Sesekali kulihat Pak Broto hanya mengerang merem melek menerima permainan totalitas dariku ini. Setelah puas bermain di dadanya, bibirku lalu turun menjilat-jilat perut buncitnya, membuat Pak Broto lagi-lagi mengerang keenakan. Pusarnya aku gelitik-gelitik dengan ujung lidahku. Tanganku yang mengocok penisnya ini merasakan penisnya yang sudah mengeras maksimal. Bibirku lalu turun dan makin turun hingga posisiku tak bisa lagi membungkuk. Aku kemudian berlutut di depan selangkangan Pak Broto kemudian mulai memainkan penisnya itu ke dengan mulutku. Aku lalu menghisap-hisap penis Pak Broto, kepalaku maju-mundur sekujur penis Pak Broto yang keras itu, sambil sesekali mataku menatap ke si pemiliknya. Kepalaku makin terbenam ke selangkangan Pak Broto. Bibir dan lidahku kini menggarap buah pelir laki-laki tua itu. Aku ciumi dan gigit-gigit lembut bagian pangkal paha Pak Broto, mengulum dan menjilati biji, memuja seluruh selangkangan itu dengan bibirku yang sensual ini. Pak Broto kudengar hanya mengerang keenakan, tangannya memegang belakang kepalaku yang tertutup jilbab ini, memberi tanda kepadaku untuk melanjutkan. Aku makin semangat bermain di selangkangan Pak Broto yang berbulu lebat beberapa diantaranya bahkan sudah memutih. Mukaku terbenam di antara dua sisi pangkal paha dan di bawah kemaluan Pak Broto, lidahku melejit menyusuri ke bawah, dari dasar kantong biji Pak Broto terus ke bawah, menuju anus laki-laki tua itu. Ujung lidahku bergerak ke kanan-kiri dan menyapu lubang anus Pak Broto melakukan rim job, kemudian naik lagi sampai menjilati bagian belakang buah pelir Pak Broto. Entah kenapa aku tak jijik sama sekali melakukan itu, hal yang padahal suamikupun belum pernah dapatkan dariku. Selama beberapa menit aku masih terus menggarap kemaluan, buah pelir, dan lubang anus Pak Broto. Tapi ternyata aku sendiri terangsang berat dengan aksiku ini. M l k l l ik jil i b i k i M ki ik hi k l i Ak jil jil 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 9/36 Mulutku lalu naik menjilati batang penis kerasnya itu. Makin naik hingga kepala penisnya. Aku jilat-jilat lubang kencingnya, aku cucup-cucupi dengan bibirku hingga bibirku mengeluarkan seperti menyedot air gelas yang sudah habis. Bibirku lalu membuka mulai memasukkan kepala penis itu. Penis coklat gelap itu lambat laun membelah bibirku hingga hilang sebatas kepala penisnya. Aku sedot-sedot maksimal kepala penisnya hingga pipiku mengempot. "Urrggghhh.. Enak banget sedotanmu, Mbak.. Yang kemarin-kemarin itu enak, tapi kalau kamu yang inisiatif gini jadi lebih wuenakkk.. Urrrggghh.. Teruss sedot kontolku, Mbakk.. Urrgghhh.." kata Pak Broto yang tangannya memegang kepalaku. Akupun makin dalam menelan penis itu di dalam mulutku. Aku perlahan naikkan mulutku hingga sebatas kepala penisnya, lalu aku telan lagi lebih dalam. Aku naik turunkan mulutku mengocok penisnya. Bahkan beberapa kali pangkal mulutku terdesak penisnya yang mampu masuk begitu dalam di mulutku itu. "Clopp... Glock.. Glock.." Pak Broto sengaja menahan kepalaku saat penisnya sedang ku-deepthroat, membuatku susah bernafas hingga terbatuk-batuk. Selama beberapa menit mulutku memanjakan penis kerasnya itu. Pak Broto lalu mendorong tubuhku, "Mulutmu emang top, Mbak. Tapi aku nggak mau keluar dulu.." Tubuhku didorong keatas sofa, lalu celana dalam tipis yang kupakai ini ditarik dengan cepat dan memamerkan liang vaginaku langsung dinikmati keindahannya oleh Pak Broto. “Nggak pernah bosen liat memekmu, Mbak.. Masih sempit aja.. Memek super!!” Pak Broto membuka pahaku semakin lebar. “Bentar lagi tak kontolin sampai puas kamu, Mbak...” lalu membenamkan wajahnya di liang surgawiku ini. Akupun mulai mendesah-desah mendapat serangan mendadak itu, sambil tangan ku tak sadar meremas rambut Pak Broto itu. Puas sekali sepertinya lidah hangat Pak Broto itu menjilati vaginaku. Jenggot lebatnya menggelitik lubang anusku memberikan sensasi nikmat tersendiri. “AHHHHHH....Auuwwww.......” Aku medesah dengan suara yang makin kencang sambil menikmati perlakuannya itu dengan cara meremas kedua payudaraku yang makin menjulang tinggi. "Aahhhh... Ohhh... Pppakkk.." Hingga 2 menit kemudian aku mengeluarkan jeritan panjang dari mulutkuku menandakan diriku yang dilanda orgasme. "Seerrrr... Seeeerrrrrr...." Badanku menegang sebentar, sambil tanganku menjambak rambut Pak Broto itu. “Lha baru dijilat bentar aja kok udah ngecrot, Mbak..” Kata Pak Broto itu melepaskan vaginaku. Harus kuakui memang lidah Pak Broto sangat luar biasa hingga bisa membuatku orgasme hanya dalam waktu yang singkat. Ditambah aku yang sejak mengulum penisnya tadi memang sudah terangsang juga. "H h K k b l h l l Mb k B k ik k l k bi j di kh j l Mb k 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 10/36 "Hehe. Kamu nggak boleh malu-malu, Mbak. Buktikan kalau kamu bisa jadi akhwat jalang, Mbak... Sluurppp.. Sluurrpppp.." kata Pak Broto sambil mencucupi cairan orgasmeku “Ssshhhh.. I.. Iyyaa, Pak.. lidah Pak Broto bikin vaginaku enakk. Hosh.. Hooshh.." ucapku ngos-ngosan "Bukan vagina, ini memek, Mbak.. Sluurpp.. Sluurpppp.." "Hoosh..hossh.. Iya, memekku enak Pak. Bapak bikin memekku basah kuyup.. Hosh.. Hosh..” ucapku yang kini kucoba sevulgar mungkin sambil mencoba meraih nafasku. “Ini masih pembukaan, Mbak. Nanti yang jauh lebih nikmat bakal kamu rasakan..” Pak Broto lalu menarik tubuhku. Dia memposisikan tubuhku menungging diatas sofa ini. Sejenak kemudian dia menggesekkan kontolnya searah belahan vaginaku. Vaginaku yang basah kuyup dilanda orgasme kini dirangsang lagi dengan gesekan penis keras Pak Broto membuat birahiku naik lagi. Pak Broto memegang batang penisnya dan mengarahkan menuju lubang vaginaku. Dengan beberapa kali dorongan, Kepala penisnya yang keras itu secara perlahan mulai tenggelam dalam liang vaginaku. Vaginaku yang sempit ini kurasakan ngilu bercampur nikmat. Kuresapi secara perlahan tiap inchi vaginaku yang menyambut penisnya. "Oughhh pakk", kataku mulai melenguh... "Ahh memekmu enak banget, Mbak", kata Pak Broto sambil mulai menghantamkan vaginaku. "Plak.. plak.. plak..", suara selangkangan Pak Broto yang menghantam pantatku. Akupun tak mau kalah memaju mundurkan pinggulku menyambut hujaman penisnya. Dengan tempo yang mulai berubah cepat, Pak Broto menggenjot tubuhku, membuatku mendongak dongakan kepala, sesekali Pak Broto memajukan badannya, memelukku dan meremas tetekku dari belakang. Akupun menyambutnya dengan menengokkan kepalaku, sesaat kemudian bibir kami sudah ber-french kiss. Sodokkan penis Pak Broto makin cepat membuatku makin liar menjamah mulutnya dengan mulut dan lidahku. "Hmmpp muacch... ahhh.... Pppakkk kellluaarrr uhhhhh...", erangku yang tiba-tiba dilanda orgasme lagi padahal belum lama tadi aku sudah orgasme. Badanku berkelojotan di dalam rangkulan Pak Broto. Pak Broto yang masih belum ada tanda-tanda orgasme, mengangkat tubuhku yang masih lemas karena orgasme. Membopongnya dan merebahkannya diatas ranjang tengah kamar ini yang masih rapi. Aku hanya bisa pasrah saat tubuh putihku yang sudah berkeringat ini dibuat telentang. Pak Broto menaruh bantal di bawah pantatku hingga posisi pinggulku lebih meninggi. Tanpa memberikanku waktu istirahat, Pak Broto menggerakkan pinggulnya maju sehingga kontolnya menempel di bibir vaginaku. Dengan satu sentakan keras, batang daging yang gemuk itu mulai amblas dan menyipratkan cairan pelumasku keluar. "AAGHHHH " j i k d k d k ib ib d l b i k T b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 11/36 "AAGHHHH.." jeritku tanpa sadar karena desakan tiba-tiba pada lubang vaginaku. Tanpa membuang waktu lagi Pak Broto langsung menggenjot vaginaku dalam tempo tinggi. Suara kecipakan bunyi kocokan terdengar lagi. Mataku membeliak, tapi tubuhku pasrah. “Seksi banget kamu, Mbak.. Boleh lah kamu nggantiin temenmu itu.. Urrrggghhh...” Kata Pak Broto. Bibir Pak Broto langsung mencium bibirku. Aku yang memang sudah bangkit nafsunya ini ikut membalas ciuman Pak Broto itu dengan lumatanlumatan yang liar. Berbeda dengan mulut Yanto sebelumnya yang bau, mulut Pak Broto nampak lebih terawat. Bibir kami saling bertautan. Lidahnya liar menjelajahi rongga dalam mulutku. Air liur kamipun saling tercampur. Tubuhku lalu merangkulkan kedua kakiku dibalik punggung Pak Broto dan tanganku memeluk Pak Broto kuat-kuat. Pak Broto menggenjotku dengan tempo cepat. Sambil terus memompa penisnya didalam vaginaku, kadang ia memeluk tubuhku yang sudah basah oleh keringat, sungguh geli saat putingku tergesek oleh dada berbulu pak Broto. Pak Broto makin semangat memompa penisnya di dalam vaginaku. French kiss di bibir kami juga makin liar. Tetetkku pun tak luput ikut diremas-remas penuh nafsu. "Hoohh.. hohh..." kata Pak Broto dengan penuh nafsunya disela-sela ciumannya. Sepertinya dia akan keluar. Diiringi lenguhan keras Pak Broto yang menarik jilbabku dan membenamkan kontolnya dalam-dalam, "HUAAHHHHHH.... Hahhhh... Hahhhhh.. Tak hamilin kamu, Lonttheee.. Hhaahhh.. " ujarnya, sampai tubuhnya mengejang-ngejang, lalu berhenti sesaat. Crrreett.. Crrreeeetttt.. Crrreeeeeeetttttt.. Dia menyemburkan lahar kentalnya didalam vaginaku. Lagilagi. "Wuedyann.. Memekmu ncen the best, Mbak.. Hegh.. Heegh.... " Kata Pak Broto sambil mencoba mengatur nafasnya. Setelah beberapa saat mendiamkan penisnya di dalam vaginaku sambil memastikan semua spermanya sudah masuk ke vaginaku, perlahan Pak Broto menarik keluar batang penisnya yang sudah mulai melemas. Ploopp. Pak Broto lalu duduk di atas kasur, bersandar di dipan kasur yang terlihat mulai acak-acakan, walau masih lebih rapi dari kasur sebelah yang menjadi ajang pertarungan Ditta, Yanto dan Yono saat ini. "Bersihin kontolku, Mbak. Jilatin sampai bersih pakai bibir seksimu." Kata Pak Broto menyeringai. Aku lalu membalik badanku hingga posisiku kini merangkak dengan kepalaku tepat di depan selangkangan Pak Broto. Aku mulai menjilati batang penis yang terlihat agak layu itu. Sisa-sisa sperma yang masih basah itu aku bersihkan dengan bibirku. Aku cucup-cucupi setiap jengkal batang penisnya. Walaupun sudah agak layu, tapi batang penis coklat gelap itu masih terlihat gagah dengan bulu-bulu lebat di sekitarnya. Y ib ib j d h di b l hk ki d h l i d Di di k b l h Di 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 12/36 Yono tiba-tiba saja sudah di sebelahku, mungkin sudah selesai dengan Ditta di kasur sebelah. Dia menarik satu tanganku dan meletakkannya di penisnya. Kepalaku masih berada di selangkangan Pak Broto saat satu tanganku yang lain mulai mengocok-ngocok penis Yono. Penis Yono terasa lengket yang kupikir pastilah cairan vagina Ditta. Ukuran penis Yono kurasakan sangat besar di tangan kecilku ini. Memang tidak sebesar milik Yanto, tapi lebih besar dari milik Pak Broto yang sedang kuhisap-hisap ini. "Gantian sepongin kontolnya Yono, Mbak.." perintah Pak Broto. Akupun berganti menoleh ke arah selangkangan Yono. Membuat penisnya yang gemuk itu tepat berada didepan wajahku. Lalu aku mulai menggesekkan pipiku ke batang hitam tegap itu, mengendus baunya, menjulurkan lidahku untuk mencicipi rasanya. Aku lalu mulai mengulum penis Yono. Penis gemuk itu tak langsung bisa masuk mulutku. Bibirku harus membuka ekstra lebar untuk menerima penisnya. Giliran Pak Broto yang penisnya kukocok-kocok dengan tanganku. "Mantapp,teruus Mbakk.." kata Yono menyemangatiku yang sibuk mengocok dan menghisap penisnya yang seakan tak muat dimulutku. Cloppp.. Clopppp.. Clopppp.. Sekitar beberapa menit berlalu, Yono melepas penisnya dari mulutku dan memintaku kembali melayani penis Pak Broto. Yono lalu beranjak ke arah sampingku. Dia lalu menjilati ketiakku, lalu dengan gemas ia meremas dadaku yang terlihat lebih montok karena menggantung bebas ini, ia menjilati punggungku dari arah tengkuk leherku hingga pantatku, menambah sensasi nikmat yang kurasakan. "Aahh sshh... gellli pak..." desahku disela-sela permainanku di penis Pak Broto. Lidah Yono lalu turun melewati pantatku yang mulus dan bulat, tangannya mengangkangkan kakiku, ia lalu menjilat-jilat anusku. Kurasakan dia melap sekitar vaginaku dengan tissue, membersihkan sisa sperma Pak Broto yang meleleh keluar. Setelahnya, lidahnya lalu menyapu belahan vaginaku yang sudah merekah. Klitorisku yang merupakan titik sensitifku dimainkan juga oleh lidahnya secara liar. "Oughh pakk... ,iyahh agghhhh... itilkuu.. uhhh", desahku merem melek nikmat sambil tanganku mengocok penis Pak Broto. Tak mau berlama lama karena kurasakan cairan vaginaku sudah merembes keluar, Yono lalu mengarahkan penis gemuknya yang besar itu kearah vaginaku, sejenak ia menggesekkan kepala penisnya di belahan vaginaku. "Urrgghhh... Ssshhhh..." Desahku saat bibir vaginaku dirangsang seperti itu. Pak Broto nampaknya terangsang juga melihatku dirangsang oleh Yono. Penis Pak Broto yang beberapa saat lalu sudah orgasme kini sudah menegang lagi di genggamanku. Yono di belakangku perlahan memasukkan penisnya membelah bibir vaginaku. Cairan lendir pelumas vaginaku ditambah sisa-sisa sperma Pak Broto membantu penetrasi penisnya. Walaupun begitu, i k i i i k b i j d h di b Y b h b b k li ik l 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 13/36 vaginaku yang sempit ini tak begitu saja mudah ditembus. Yono butuh beberapa kali tarik ulur agar penisnya bisa masuk ke gerbang vaginaku. "Plak, oughhh... ", desahku ketika Yono menampar pantatku yang membulat itu. "Inget nggak Mbak dulu kamu nampar aku pas aku main ke rumahmu? Sampai sekarang pedesnya masih kerasa di pipiku. Aku bakal balas tamparan itu pakai kontolku. Bakalan tak buat kamu minta ampun sama kontolku ini." Kata Yono sambil perlahan memasukkan penisnya lebih dalam ke vaginaku. "Uhhhh.. Oouuhhhh... ssshh.." aku hanya bisa mengerang karena nikmat. "Badanmu emang seksi banget, Mbak.." puji Yono padaku sambil dengan perlahan mulai mengeluarmasukkan penisnya didalam vaginaku. Perlu beberapa kali maju mundur agar penisnya masuk lebih dalam ke vaginaku. "Ouhh...sssshhhh.. Ppakk... umhhhh.... oughh..." desahku. Penis gemuknya terasa mengisi semua rongga vaginaku. Baru kali ini otot-otot vaginaku kurasakan melar seperti ini. Membuatku didera kenikmatan hingga akupun ikut menggerakkan pantatku maju mundur. Splokkk.. Splookk.. Splokkk.. "Oouuhh.. Ssshhhh.. " erangku. "Minta Yono buat entotin kamu yang kenceng, Mbak?" Kata Pak Broto dari depanku. "Ssshhh.. Pppaakk.. entotin memekku, Ppakk.. ouuhh.. entot yang kencengg.. Ouuhhhhh.." "Hehe.. Iya, Mbakk.." kata Yono, "Ini tak kasih ngentot. tapi coba minta izin dulu ke suamimu, Mbak. Lihat ke kamera.." "Ouuhh.. Abii.. Pak Yono nyodokin kont.. ahhh... kontolnya dimemekku yaaahh.. soalnya enak banget Abii... Ssshh..". "Iya Umii.." jawab Yono seakan akan dia adalah Mas Bagas. Pak Broto hanya terkekeh mendengar fantasi Yono itu. "Ohh makasih Abi.. Ssshhh.. udah ada ijin dari suami.. uhhh... suamikuuh.. Ayo pak sodokin kontolnya di memekku.. ssshh.." pekikku sambil Yono makin cepat menyodok-nyodokkan penis gemuknya di vaginaku. "Hehe makan nih kontolku", erang Yono sambil terus menggenjotku. plak plak plak.. "Oughh... Ssshhhh... Mmmmhhhpppphhh..", desahku nikmat dan ikut menggoyangkan pinggulku. Dengan brutal Yono menyodok-nyodok vaginaku. Cairan vaginaku sudah banyak keluar membasahi pahaku. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 14/36 Kulirik ke arah Pak broto yang tersenyum menyeringai melihat “budaknya” ini kelojotan penuh kenikmatan di depan matanya. Tangannya merapikan lagi dan mengelus-elus jilbab yang kukenakan. Beberapa saat setelahnya Pak Broto bangkit beranjak dari kasur ini ke kasur sebelah, menghampiri Ditta yang menggelepar. Pak Broto yang penisnya sudah mengeras itu kulihat langsung menyetubuhi anus Ditta. Yanto yang sudah selesai melampiaskan klimaksnya dengan Ditta bergerak ke kasur ini mendekatiku lalu memosisikan dirinya berada di sebelahku. Seperti sedang menunggu antrian menggarapku, Yanto lalu mengocok sendiri penisnya yang mulai layu itu sambil melihatku yang sedang didoggy secara brutal oleh Yono. Sekitar 10 menitan digenjot dengan posisi doggy style, tubuhku mulai merasakan desakan orgasme mulai menyodok-nyodok. Lenguhan dan teriakanku mulai semakin tidak terkendali seperti halnya goyangan pinggulku. “Enak nggak Mbak dientot tukang ledeng?” Tanya Yanto. "Ouhh.. ouhh.. Een.. Nnhak......” Desah ku terbata-bata. “Yang keras, Mbak! Kamu suka nggak dientot Yono?!!” “Iya.....iya.. Sukkaa.. Ahhhh... Entot teruss Paaakkkkhh... hahh.. hahhhh..." ceracauku yang sudah diambang klimaks. Yono menanggapi requestku dengan semakin cepat memompa lubang kawinku ini. "Urrrgghh.. memekmu nikmat banget, Mbak.. sempit dan njepit.." kata Yono. "Uhh.. Sssshhhhhh.. uhhh.. Kontol Bapak yang besssaarr..", erangku menyahut. "Hahaha dasar akhwat lonthe ya?.. udah ketagihan kontol besar kamu, Mbak.." kata Yono sambil mengayun ayunkan pinggulnya, selangkangannya menghantam hantam pantatku yang mulus membulat "Ouuhh uhhhhh.. Iyyaahhh.. Aku akhwat lontee.. Uhhh.. memekku, enak banget pak ahh ahh sshh...." kataku mendesah. Keringatku sudah membanjiri tubuhku, menetes ke sprei kasur ini. Yanto sesekali merapikan jilbabku sambil mengocok-ngocok batang penisnya yang kulihat kembali mulai mengeras. "Urgghhh. Ngentot sama kontol suamimu enakan mana?" tanya Yono "Shhh.. uuuhhhh.. enakan kontol Bapak.. Sshhh uuhhh.." jawabku "Lihat ke kamera, Mbak. Bilang sama suamimu.." "Uhh Abbbiii... ahh lihhaatn nihhh akkuuhh diiennttootin Pak Yono.. ooohhh nikmat banget loh Abii.. ahhh uhh..", kataku menolehkan kepalaku berbicara ke kamera yang berada di dekatku. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 15/36 "Uhh pakk ahh pak... aku mau keluar.. ahhh...", "Ayo minta ijin sama suamimu cepetan..", "Ahh Abii.. uhhhh.. aku mau keluarrr nih... hhhahh... gara gara pak Yono.. ahhh oohh.. Abbii ahh.. mau keluuaarrr ohhh.. Ppakk ennnakkk..." "Hiaaahhhhh.... Ouughhhhhh.... Shhhhhhhhh.. aku...kee...lu...arrrrrrr....AHHHHHHHHHHHH......" lenguh orgasmeku membahana lagi. Panjang sekali teriakanku kali ini. Badanku tersentak-sentak menerima badai orgasme. Belum pernah rasanya sedahyat ini saat aku keluar. Aku benar-benar dipuncak tertinggi orgasmeku. Apakah ini karena fantasi Yono yang seolah ada Mas Bagas di dekatku? Entahlah. Aku yang lemas ini hampir saja ambruk kalau saja Yono tidak menahan pinggulku. Yono membiarkanku beberapa saat menikmati orgasme yang sungguh nikmat ini. Beberapa menit kemudian Yono kembali mengayunkan pinggulnya memompa penisnya kembali. Tangannya memegang pantatku dan memaju-mundurkan pantatku. Aku pun ikut menggerakkan lagi pantatku sambil menunggu tenagaku kembali setelah orgasme tadi. Yanto lalu mengarahkan penisnya yang sudah kembali menjulang menunjukkan keluarbiasaannya itu tepat dihadapan wajahku, dan aku langsung paham yang diinginkannya itu. Sementara Yono menyodokku dari belakang, Aku mengulurkan tangan dan menggenggam pangkal penis Yanto. Aku menjulurkan kepalaku dan memainkan penis Yanto dengan mulutku. Lalu aku hisap batang berurat itu sambil sesekali lidahku bermain di kepala penis jumbo Yanto yang besar seperti kepala jamur itu. Perlahan kubuka bibir ku dan menggiring kepala penisnya. Penis besar itu tak bisa langsung masuk mulutku yang kecil ini. Aku memaju-mundurkan kepala penis itu beberapa kali membiasakan otot bibirku. Butuh beberapa saat agar mulutku terbiasa dengan penis jumbonya itu. Aku mulai menggerakkan mulut dan kepalaku keluar masuk batang penis Yanto. Penis terbesar yang pernah kuhisap, dan aku yakin sebentar lagi akan merobek vaginaku. Yanto nampak keenakan saja dan membiarkanku menggarap kemaluannya. Akupun melakukan peranku menikmati penis ini, kusedotsedot kepala penisnya, sampai pipiku mengempot. Gerakanku kadang cepat, kadang pelan. “Ahh… Makin pinter aja nyepongnya Mbak.. Akhwat kaya kamu emang tercipta cuman buat muasin kontol-kontol gede.." kata Yanto. “ Iya Terus Mbak.. Pake lidahnya lagi.. Assuu… Iso cepet metu meneh iki....” "Trus Mbak.. sepong terus.." kata Yanto lalu memegang kepalaku dan mengocok penisnya didalam mulutku membuatku terbatuk batuk. "Hnggg... glock glock glock... uhuk uhukk.." aku terbatuk-batuk karena pompaan penis Yanto di mulutku. Ukurannya yang besar itu mampu menusuk hingga ujung pangkal mulutku. Ditambah pacuan penis Yono di vaginaku dari belakang membuat mulutku makin tertohok penis besar Yanto. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 16/36 Makin lama pompaan Yono di pantatku makin cepat. Membuatku tidak bisa untuk tidak mendesah. Penis Yanto yang tak dapat kutelan semua ini pun sering terlepas dari mulutku. Yanto nampaknya mengerti hal ini, dan kembali mengocok sendiri penisnya sambil sesekali meremas tetekku yang menggantung bergoyang indah ini. Yanto membiarkan tubuhku fokus digarap Yono, anak buahnya itu. Desahan-desahan nikmat dari mulutku makin nyaring terdengar. Sambil tetap mendekap badanku Yono makin liar memacu penisnya didalam vaginaku. Tangan Yono sesekali meremas remas tetekku bergantian dengan tangan Yanto. "Ahhhh.. Ssshhhhh... ahh.." erangku dilanda kenikmatan. "Toketmu manteb banget, Mbak.. urrgghhh..." "Memekmu juga nikmat banget, Mbak.. Uurrgghhh... mau keluar aku.. memekmu tak pejuhin yah.." "Ohh.. Ahhhh.. Iya, Pakk.. pejuhin memekku... Ooouuuuhhhh.. Sshhh.." "Minta ijin sama suamimu dulu.." "Ohh Ppaakkkk.. terus... Abbii.. pak Yono mau mejuhin memekku loh.. ouuhh... boleh kan?.. Sshhh...." "Iya Umi.." jawab Yono lagi-lagi berpura pura menjadi Mas Bagas. "Ahh keluarinn Ppak.. pejuhin memekku....." Tak lama kurasakan badan Yono mengejan dan menghantamkan selangkangannya ke pantat bulatku. Yanto dari sampingku mendorong kepalaku hingga wajahku menempel ke bantal membuat pantatku kian menungging menyambut klimaks Yono. "Ahhh… makan pejuhku lonthe…..", erang Yono. Crrrtttt... crrrtttt... crrrtttt.... Yono menghujamkan batang penisnya makin dalam ke vaginaku dan mendiamkannya. Kurasakan banyak sekali spermanya menyemprot dinding rahimku. Dengan posisi pantatku yang meninggi ini hujaman penis gemuknya itu makin terasa memenuhi vaginaku. Dinding vaginaku merasakan penisnya yang berkedut-kedut saat menumpahkan isinya, menambah sensasi kenikmatan luar biasa. Beberapa saat kemudian Yono menarik penisnya, mencabutnya dari lubang vaginaku. Kurasakan sebagian bibir dalam vaginaku ikut tertarik penisnya yang walaupun sudah muncrat tetap saja batang itu masih terasa gemuk. "Ouuuhhhh.." lenguhku. Di kasur sebelah kulihat Pak Broto masih menyetubuhi anus Ditta dari belakang. Ditta sudah nampak sangat kelelahan disetubuhi tengkurap dengan posisi lazy doggy oleh Pak Broto seperti itu. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 17/36 "Anjritt.. Anusmu ikut-ikutan dower gini.. Keseringan dipakai Yanto nih.." keluh Pak Broto tak puas tapi masih tetap saja memompa pantat Ditta dengan cepat. Aku bergidik ngeri membayangkan jika aku berada di posisinya itu. Di kasur ini Yanto lalu membalik tubuhku dan merebahkanku. Di tangannya sudah dipegang tissue basah. Yanto lalu melap bibir vaginaku yang belecetan sperma Yono dan sperma kering Pak Broto sebelumnya. "Bajigur kowe, Yon.. aku belum ngecrot di dalem memek ini malah dah banjir pejuh gini.." kata Yanto sambil melap vaginaku. Dengan tangannya Yanto lalu mulai mengelus-elus vaginaku. Klitorisku dipilin-pilinnya, membuatku mulai lagi dengan desahan kenikmatanku. Tangan kasarnya itu lalu menggesek-gesek bibir vaginaku makin cepat. Beberapa waktu kemudian Yanto sudah memasukkan jarinya dengan kasar ke vaginaku. Akupun melenguh tertahan ketika vaginaku ini mulai dikerjai. Jemari Yanto dengan ahlinya mengocok dan mengobel-ngobel vaginaku. Bahkan 2 jarinya sekarang sudah masuk bergerilya. Tidak perlu lama untuk membuat tubuhku ON lagi. Tanganku pun sekarang sudah meraba-raba penis Yanto yang ukurannya membuat dadaku berdesir itu. Aku kocok-kocok penis jumbonya makin lama makin cepat. Perlahan aku mengubah posisiku menjadi miring, sehingga penis Yanto kini tepat dihadapanku. Tidak menunggu lama, kini batang hitam itu mulai kucium-ciumi. "Sempurna banget kamu, Mbak Sella. Aku nafsu banget, apalagi pas lihat kamu dientot dari tadi.." puji Yanto. Jemari Yanto menghentikan aktivitasnya di area selangkanganku, dan mulai menjamah bongkahan melon putih yang kenyal milikku. Ketika jemari Yanto mulai memilin-milih dan menjepit putingku, bibir sensualku ini mulai mengeluarkan desahan erotis, yang kadang tertahan saat mulutku bermain-main dengan batang hitam ini. Kemudian Yanto menarik penisnya, lalu duduk selonjoran diatas tempat tidur, dengan punggungnya bersandar di dipan ranjang. Kemudian dipanggilnya aku menggunakan kode jari. Aku yang paham dan mengerti permintaan Yanto itu lalu kemudian beringsut naik sembari bangkit serta berjongkok berhadapan dengan Yanto, lalu sambil memegang batang penis Yanto dengan tangan kananku, aku mengarahkan dan menuntun senjata raksasa laki-laki itu ke gerbang pintu vaginaku sendiri, perlahan aku menempelkan kepala penisnya sedikit, lalu aku mulai menurunkan pinggulku memasukkan penis Yanto ke liang senggamaku yang masih begitu sempit ini Karena saking sempitnya lubang vaginaku ini, sekian kali aku berhenti menurunkan pantatku karena memang ukuran penis Yanto yang besarnya sungguh tak normal dan susah itu. Akupun lalu mencoba ik f b l k kk i Y l bih d l "H hh hhh " 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 18/36 menarik nafas sebelum meneruskan memasukkan penis Yanto lebih dalam. "Hmmpphh.. auuuhhh.." suaraku yang agak merintih merasa geli saat dinding vaginaku dimasuki penis besar Yanto. Srrett. Aku mendengar seperti suara robek dari dalam vaginaku. Rasanya vaginaku seperti pecah keperawanan lagi saat mencoba memasukkan penis itu. Lagi-lagi ini penis paling besar yang pernah ditelan vaginaku. Untungnya aku berada di atas Yanto sehingga aku bisa menentukan sendiri tempo gerakan pantatku. Perlahan-lahan, akhirnya penis tersebut pun mulai masuk seperti sedang dimakan oleh vaginaku, walaupun hanya seperempatnya saja “Heeeeekhh... oooohhh.. penuh memekkuu... Paakkhhh..” rintihku antara sakit dan nikmat. "OUhhhhhhhh....." Desahku. Vaginaku memang sudah becek karena sisa orgasmeku tadi, tapi walaupun begitu aku masih harus menaik turunkan tubuhku dengan pelan diatas batang penis raksasa Yanto ini agar lubang vaginaku cukup beradaptasi dengan penis besarnya. Karena lubang vaginaku yang belum terbiasa dengan penis besar itu. Beberapa saat kemudian, dengan perlahan-lahan, gesekan batang penis Yanto di dalam vaginaku membuat otot vaginaku kian terbiasa. Sesaat kemudian Yanto lalu memegang pinggulku, kemudian digerakannya pinggulku ini untuk mulai bergoyang-goyang. Aku yang kembali didera kenikmatan ini juga mulai menggerakkan menggoyang-goyang pinggulku dengan gerakan seerotis mungkin walaupun sesekali kurasakan ngilu di vaginaku. "Spllookk.. Splloookkkk.." Peraduan pantatku dan paha Yanto menghasilkan bunyi nyaring seiring dua kelamin kami menyatu. "Oouuuhh... Shhhh.. ooouuhh... Shhhhh... Ahhhh..." hanya bunyi desahan yang bisa keluar dari mulutku. "Spllookk.. Splloookkkk.." Selama beberapa menit hanya suara itu yang terdengar saat aku menggoyang pantatku mengulek-ulek penis besar Yanto. Penis besar ini sungguh nikmat. Seolah semua spot sensitif di rongga vaginaku bisa dirangsang oleh penisnya yang panjang dan kekar itu. "Mbak, bersihin kontolku dong.." kata Yono yang entah sejak kapan sudah berada di sebelahku. Batang penisnya yang beberapa saat lalu memberiku orgasme itu sudah tepat di depan bibirku. "Sluurppp.. Sluurpppppp.. Sluurrrppppppp.." akupun mulai menjilat-jilat batang penis gelap itu. Aroma anyir sperma seolah-olah sudah menjadi hal yang lumrah buat mulut dan hidungku. Di bawahku Yanto memegangi pinggulku dan menggoyangkan pinggulku. Membuatku merem melek keenakan saat vaginaku yang sempit ini melayani penis besarnya. "Sluurppp.. Sloopps.. Sloopps.." sambil kujilat-jilat, aku juga menghisap-hisap kepala penis Yono hingga kurasakan penis itu mulai mengeras lagi. Gempuran penis Yanto di bawah membuatku susah fokus untuk menghisap-hisap penis Yono sehingga seringkali terlepas dari mulutku. Yono lalu mundur dan turun ke kasur ini dan menghampiri Ditta di kasur sebelah. Ditta sudah selesai di P k B ki i d d d k di f K lih Y ik Di d d 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 19/36 digarap Pak Broto yang kini sedang duduk di sofa. Kulihat Yono menarik Ditta turun dan mendoggynya di lantai. Aku tak terlalu memedulikan hal itu karena saat ini aku sendiri sedang sibuk dihampiri kenikmatan karena gempuran penis besar Yanto. Penis terbesar yang pernah ditelan oleh vaginaku ini memberiku sensasi nikmat yang sungguh berbeda. Pinggulku makin liar bergoyang-goyang menikmati penis itu. Ketika kulihat ke bawah ternyata belum ada setengah batang penisnya yang masuk ke vaginaku tapi mampu membuatku menggelinjang nikmat. "Ssshhh.. hhhmmmppphh.. Ouuhh.. Shhh.." Kemudian Yanto meletakkan kedua tangannya di pantatku, dan dalam sekali gerakan, Yanto lalu berdiri mengangkat tubuhku dengan penis yang masih menancap di vaginaku. Akupun reflek mengalungkan kakiku ke pantat Yanto dan badanku memeluk tubuh Yanto dan meletakkan kepalaku di bahunya seperti layaknya seorang anak kecil yang sangat nyaman di peluk dan di gendong ibunya. Dalam posisi berdiri seperti ini, tentu saja penis Yanto menancap begitu dalam di vaginaku, bisa kurasakan kini vaginaku makin sesak dipenuhi oleh penis hitam Pak Rusli yang besar itu. "Oke Mbak, sekarang kamu yang harus goyang" perintah Yanto kepadaku. Dan tanpa diminta dua kali, akupun langsung menggerakkan pantatku sedikit naik turun pelan-pelan karena ngilu yang kurasakan "Yang hot dong, Mbak!!" ucap Yanto menepuk pantatku lumayan keras. Vaginaku masih beradaptasi dengan besarnya batang penis itu dan kugerakkan naik turun makin cepat hingga mulai terbiasa. Akupun mulai menggoyangkan pantatku memutar-mutar dan memilin-milin penis Yanto. "Ssshhhh... Hmmmmppphh.." selama sesaat hanya desahan kenikmatan yang keluar dari mulutku. Dengan posisi berdiri ini, penis Yanto masuk makin dalam di vaginaku. Kurasakan seluruh rongga vaginaku terisi penuh oleh penisnya hingga ujung rahimku. "Ssssssshhhhh.. Ahhhhhh.. Pppaaaakkk... Oooohhh.... Memekku pennuuuhhhh.... Auuuhhhhhh...." Yanto pun ikut mendongak keatas menikmati goyangan vagina sempit milikku ini "Nah pinter, lebih cepet lagi, Mbak!!" perintahnya padaku. "Ayo lebih cepet, Mbak.." kata Yanto meninggikan suaranya sambil kemudian menampar keras pantatku. Plaakkk. "Ssshhhhh... auhhhh... Hmmmpppphhh..." Akupun hanya menyahuti dengan desahan dan menuruti saja keinginan Yanto itu. Kugoyangkan pantatku berputar-putar makin liar. Gerakan erotis yang biasa ditemui oleh penari atau penyanyi dangdut. Entah bagaimana aku bisa memiliki kemampuan binal seperti ini. "Nahhh, iya begituuu.. ugghhhhhh... enak bangettt memekmu, Mbak" racau nya. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 20/36 Saat aku sedang bergoyang memaju mundurkan pinggulku, Yanto menjilat-jilati ketiakku. "Auhh uhh... geli ah geli Ppak... sshh.." "Wangi keringatmu bikin kontolku makin keras, Mbak..". "Aduh.. ahh ahh.. uhh geli Ppaak.." kataku saat Yanto bergantian menjilati ketiakku. Goyanganku makin liar, kini Yanto memegangi pinggulku dengan kedua tangannya. "Sshhhhh.. Paakkhh, Bapak kuatt bangett.. aakuuuhh mau keluarrrrr lagiihhh..." desahku. "Shhh... Oooohhh... Aaaaaahhhhhhhh... Pipiiissshhhh...." teriakku mengerang. Seeeerrrrrr.. Seeeeerrrrrrrrrrr. Dengan posisi persetubuhanku yang berdiri ini membuat squirt yang keluar dari vaginaku memuncrat deras membasahi karpet ini. Tanganku mencakar-cakar punggung Yanto, dan beberapa saat kemudian tubuhku langsung lemas. Di sebelah bawah sana kulihat Yono sedang klimaks setelah menyetubuhi Ditta, yang ternyata persetubuhan itu dilakukan tepat di depan Fani yang sedang duduk terikat. Yono menyuruh Ditta duduk bersimpuh berdekatan dengan Fani. Kulihat Ditta mulai menyepong penis gemuk Yono, dan beberapa saat kemudian Yono menyemburkan spermanya di muka Ditta, dan kulihat semburannya sebagian mengenai muka dan jilbab Fani. Sembarangan betul si Yono ini. Fani pun menyambutnya dengan rontaan tak rela yang tertahan oleh sumpalan kain di mulutnya. Ingin aku berbuat sesuatu tapi tubuhku terlalu lemas dan terlalu dilanda birahi kenikmatan barusan oleh penis terbesar milik Yanto yang sudah membuatku orgasme. "Yan, kamu jangan ngecrot di memeknya Sella. Masih mau tak pakai tu memek.." Kata Pak Broto di tengah-tengah fase penuntasan klimaksku. "Oke, Bos.." Balas Yanto mengiyakan. Entah mengapa malah aku yang kecewa. Seolah aku ingin batang Penis raksasa itu menyemburkan isinya di rahimku, pasti sungguh nikmat. Yanto lalu menurunkan tubuhku di atas kasur dan melepas penisnya. Plloopp. Serasa ada organ tubuhku yang ditarik keluar saat penis raksasa itu keluar dari lubang vaginaku. Ada sensasi kenikmatan yang hilang saat penis Yanto itu pergi. Saat aku masih kelelahan dilanda kenikmatan orgasme ini, tanganku ditarik lagi oleh Yanto hingga aku terduduk di atas kasur. Kulihat Pak Broto dengan perut buncitnya sudah duduk juga selonjoran di atas kasur ini. Yanto memberiku beberapa saat untuk mengatur nafas setelah orgasme tadi. Yanto lalu bergerak ke arah Ditta yang sedang berada di bawah. Ditta yang sedang terbaring telentang di karpet itu tiba-tiba harus menerima hujaman penis jumbo Yanto di vaginanya. Yanto dengan brutal langsung memompa penisnya di vagina Ditta dengan tempo cepat, tak memedulikan Ditta yang mengerang-ngerang terpental-pental karena sodokannya itu. Hingga tak lama setelah itu, 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 21/36 "Ahhh… Muncratt.. Asssuuuuu…. Uuurrgggghhh.." Crottt… Crottt.. Crootttt.. Crootttt.. Crootttt.. Yanto menyemburkan spermanya di dada Ditta hingga sebagian menyembur ke wajah dan jilbabnya. ------ "Kamu tau harus apa kan, Mbak?" kata Pak Broto duduk di kasur ini sambil menepuk-nepuk pahanya layaknya seorang kakek yang siap menjadi pangkuan sang cucu. Aku yang sudah larut dalam buaian nafsu ini lalu beringsut mendekat. Pantatku kuarahkan tepat di atas perut buncit Pak Broto sebelum perlahan kutempelkan di paha Pak Broto. Kini aku duduk di pangkuan Pak Broto, kukangkangkan pantatku lalu kupegang batang tegang itu dan kuarahkan ke liang senggamaku. Sebuah penis kembali mulai memasuki liang vaginaku. "OUhhhhhhhh....." Desahku. Walau vaginaku sudah banjir, aku masih harus menaik turunkan tubuhku dengan pelan diatas batang penis Pak Broto beberapa kali agar batang itu terbiasa. Karena lubang vaginaku yang memang sempit ini. Sesudah terbiasa, lalu Pak Broto memegang kedua pinggulku, kemudian digerakannya pinggulku ini untuk bergoyang-goyang. Aku yang libidonya juga sudah naik ikut membalas arahan goyangan Pak Broto. Jadilah persetubuhan ini kembali menghadirkan bunyi yang nyaring saat dua kelamin kami menyatu. Pak Broto makin lama makin brutal menghajar vaginaku dengan posisi WOT ini, membuat tetek ranumku bergerak-gerak liar karena goncangan. Kedua tangan Pak Broto lalu mencengkram kuat-kuat kedua bongkah daging mulus ini dan semakin mempercepat kocokannya. "Aiiihhhhh....pelan Pakkhh... Shhh..." desahan kesakitan dari mulutku, tapi langsung disusul lenguhan kenikmatan juga "Nggahhhh.. ngahhhhh... ouuuuhhh... Sssshhhhhh.. aaaahhhhh...." Teriakku. Pinggulku kini berayun dengan binalnya. Sambil meremas tetekku, Pak Broto juga memaju-mundurkan pantatnya dengan penuh semangat. Saat nafsu sedang asik membersamai persetubuhanmu, Yanto yang sudah pulih kemudian mendekat. "Mantebb puoll.." kata Yanto. Dia berdiri tetap disebelahku yang sedang bergoyang memompa batang Pak Broto. "Ayo bersihin nih, Mbak.." Katanya menyodorkan batangnya yang masih belepotan sperma. Aku yang sudah hilang akal sehat karena kenikmatan ini, langsung membuka saja mulutnya dan memainkan batang itu. Kucium-ciumi, kusedot ujung kepalanya, lalu batanganya kujilati sampai bersih. Entah bagaimana aku bisa sebinal ini. Memanjakan dua penis sekaligus. Aku menggoyangkan tubuhku dengan liar, sambil tangan mulusku kini mengocok batang hitam Yanto yang mulai tegang. Kombinasi perlakuan kocokan dan jilatan, sukses membuat batang penis raksasa itu bangkit lagi. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 22/36 "Bener-bener lonthe kamu, Mbak.." Timpal Pak Broto, yang kini memelintir-lintir putingku. "Suka nggak kamu ngelonthe gini, Mbak.." tanya Pak Broto sambil menarik putingku membuatku kesakitan. "Ahhh.... Iyyaaa, Ppaakk.. Akuu akhwat lonteee.... Ssshhhh.... Slllrppp..." Desahku sambil sesekali masih memainkan batang penis Yanto. "Bilang gitu sambil liat ke kamera itu, Mbak.." "Ahhh... shhhh... Akuu akhwat binall, akhwat lonteee.. Ssshhhh... hmmmmmmhhh.." desahku yang kubuat sebinal mungkin sambil menengok ke salah satu kamera yang berada di dekatku. Mulutku lanjut memainkan batang penis Yanto. "Hahaha.. kamu lebih rendah dari lonthe, Mbak.. kalau lonthe dibayar walaupun murahan, tapi kamu dah nggak punya harga sepeserpun.. Uggghhh..." Timpal Pak Broto sambil memencet putingku dan memompa pinggulnya. Aku hanya bisa membalasnya dengan desahan-desahan nikmat. Hingga 2 menit kemudian : "Ngahhh... Hhhhhhh.... Houuuuuhhhhh Pppaaaakkhh.. keluarrrr... auuhhhhhhhh..." pekikku melampiaskan kenikmatan yang melandanya seluruh organ tubuhku. Pinggulku mengelinjang-gelinjang selama beberapa saat sampai terpaan gelombang klimaksku mengendur. "Hahh.. hahh.. hah...." desahku sambil bernafas tersengal-sengal "Meh wae kontolku mbok cokot, Mbak.." Kata Yanto, melepaskan kontolnya. "Enak nggak, Mbak?" Tanya Pak Broto. Dia memberikan kesempatan sejenak kepadku untuk menikmati sisa-sisa orgasmeku. "Iya Pakk.. enak..." Kataku, tubuhku saat ini jatuh memeluk Pak Broto dengan vaginaku masih tertancap penisnya yang masih keras kurasakan. "Tapi aku belum keluar nih, Mbak.." Kata Pak Broto. "Ayo nungging Mbak. Meh tak doggy bokongmu, hehehe.." Perintah Pak Broto. Yanto membantuku untuk berdiri, lalu menunggingkanku ditengah kasur. Kepalaku terbenam dibantal yang ada didepanku. Sesaat kemudian kembali dengan perkasanya penis Pak Broto yang masih tegak berdiri itu menghajar lubang kawinku lagi. Kepalaku yang terbenam oleh bantal ini membuat suaraku tertahan. Tubuhku digenjot Pak Broto dengan doggie style. Sesekali ditamparnya pantat putih mulusku ini. Doggie style membuat titik-titik sensitif di dalam rongga vaginaku dihajar batang penis Pak Broto secara intens. Yanto kemudian tak tinggal diam dan ikut merangsang tubuhku. Kedua bongkah tetekku yang b b kib d b h P k B d k di ih 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 23/36 mengayun-ayun bebas akibat goncangan dan benturan paha Pak Broto pada pantatku diraihnya. Tangan Yanto meraih tetekku dan meremas-remasnya. Sesaat kemudian kepalaku yang masih terbalut jilbab acak-acakan ini ditariknya, sehingga kini tubuhku menungging dengan posisi sempurna. Wajahku yang sudah kemerahan ini lalu dilumat Yanto dengan penuh nafsu. Setelah itu Yanto menurunkan kepalanya kebawah, lalu melumat kedua payudara indahku ini. "Ouuhhhhhhh.......aduhhh......" Hanya itu yang keluar dari mulutku. Aku hanya merasakan kenikmatan yang luar biasanya saat kedua tititik sensitifnya mendapatakan rangsangan yang luar biasa. Kali ini hanya butuh 5 menit untuk membuat tubuhku meledak dalam orgasme lagi. Ledakan orgasme yang kali ini betul-betul dahsyat sampai membuatku mencengkram sprei kasur king size ini kuat-kuat. "OUUUUUGGHHHHHHHH.... HHSSSSSSSS..... AAAAAAAAAARRRHHHHHHH.....". Pak Broto sengaja makin mempercepat goyangannya membuat orgasmeku makin panjang. Nafasku sampai tersengal-sengal karena terpaan orgasme. Setelah itu Pak Broto mencabut sebentar kontolnya, dan menampar-namparkan ke bongkahan pantatku. Itu sepertinya teknik dia untuk mengulur maninya keluar. Belum sempat mengatur nafas akibat orgasmeku yang terakhir, Yanto sudah menarik kasar kepalaku. Dia duduk selonjoran dengan kontol tegak didepan wajahku. Yanto langsung memegang dan mengarahkan kepalaku agar mulai menyepong kontolnya. "Auuhh.. hosshh.. sebentar, Pakk.. Hmmmpphh.." protesku, tapi tak dihiraukan Yanto karena Yanto sudah menekan kepalaku sehingga mulutku langsung mendusel selangkangan Yanto. Ujung penis Yanto ditempelkannya ke bibirku. Dari belakang Pak Broto menatap vaginaku yang berlumuran lendir orgasme, lalu kembali membenamkan penisnya kedalam vaginaku dan menyetubuhiku dalam doggy style lagi. Gempuran Pak Broto sangat kencang, hingga terdengar nyaring bunyi kecipak paha dan pantat bertemu. "Ahhh... Shhhhh... Pppaaakk.. Sshhhhh..." Desahanku membuat mulutku semakin terbuka, memudahkan kepala penis Yanto merangsek masuk ke dalam bibirku. Dan dalam beberapa detik kemudian kepala penis hitam itu sudah masuk ke dalam mulutku. Otot-otot mulutku kembali harus bekerja ekstra menerima gempuran kepala penisnya yang licin itu. Aku kesulitan dalam konsentrasi mengemut kepala penis Yanto, selain karena besarnya ukuran penis itu ditambah juga karena gempuran penis Pak Broto dari belakang yang betul-betul membuatku mengawang-ngawang kenikmatan. Seringkali ujung penis Yanto terlepas dari mulutku. Meski begitu aku berusaha terus untuk bisa mengemut-ngemut, menyedot-nyedot kepala penis Yanto, dan sekali-sekali lidahku memainkan lubang kencing Yanto yang membuat Yanto menjadi belingsatan keenakan dan mendesah-desah keenakan. "Hhhh hh hhh hhhhhhhh U hh " Y bil ik ik jilb bk 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 24/36 "Hhhhrrrggghh..... mmmhhh..... ashhhhhhhh..... Urrggghh.." ceracau Yanto sambil menarik-narik jilbabku membuatnya makin acak-acakan. Tubuhku secara refleks juga sangat menikmati posisi ini. Bahkan aku hampir keluar untuk kesekian kalinya ketika Pak Broto tiba-tiba menghentikan genjotannya. "Ssshhh.. Kok berhenti, Pak?" Tanyaku menoleh ke belakang. Aku yang tadinya sudah kewalahan, merasakan ada sensasi kenikmatan yang hilang malah kini berharap terus disodok. "Walaupun dah kemasukan kontol jaranne Yanto, tapi Jepitan memekmu kok yo masih enak banget, Mbak.. tapi aku belum pengen keluar. Leren sikik." Jawab Pak Broto, sambil melap penisnya menggunakan tissu. "Naikin kontol Yanto lagi tu, Mbak.." Aku yang memang sudah dikuasai nafsu birahi ini hanya menurut saja saat tubuhku diperlakukan sesuka mereka. Akupun lalu bergeser mendekati Yanto yang sekarang duduk telentang dengan penis yang tegak berdiri. Perlahan aku membuka pahaku lebar-lebar dan menduduki batang penis raksasa Yanto yang mengacung tegak. "Ouhhhhhhh...." Karena lubang vaginaku yang memang sempit ini aku masih harus menaik turunkan tubuhku dengan pelan. Ditambah ukuran penis Yanto yang tak masuk akal itu, walaupun vaginaku sudah banjir. Perlu naik turun berkali-kali agar liang vaginaku ini terbiasa dengan penis Yanto walau hanya ujung penisnya saja. "Oouuhh.. Aahhhhhhhh... Hhaaaahh..." akupun mengerang kenikmatan sambil penis Yanto mencoba menerobos celah vaginaku yang seolah makin sempit ini dibandingkan dengan penis Pak Broto sebelumnya. Vaginaku yang makin banjir ini sedikit banyak memudahkan proses pencoblosan ini. Sesaat kemuadian, akupun mulai bergerak naik turun mengocok penis Yanto yang sudah tertelan seperempatnya itu. "Nah iya, terus.. kamu memang bakat jadi lonthe, Mbak....." ujar Yanto menyemangati goyangan tubuhku di atasnya sambil meremas-remas kedua belah tetekku. "Ahhhhh... ngahhhhh.. ahhhh..." desahku sambil menggoyang maju mundur pantatku. Dengan nakalnya jempol Yanto menggesek-gesek klitoris vaginaku yang menonjol, membuat tubuhku semakin blingsatan. Tiba-tiba Pak Broto memeluk tubuhku dari belakang dari langsung meremas tetekku. Leherku dicium, dan digigiti oleh Pak Broto. Tangan Pak Broto juga mulai meremas-remas pantatku. Dan sesekali membelai lubang anusku. Membuat tubuhku menggelinjang karena perasaan nikmat. Semua titik sensitifku diserbu kedua lelaki ini. Tiba-tiba aku mendesah "Auuuuhhh... Pakkk! Bapak ngapainn.. Auuhh.." Desahku dangan suara agak tinggi. Aku menoleh, ternyata Pak Broto memasukkan jarinya ke lubang analku ini. Aku mengerang lebih heboh lagi saat Pak Broto memasukkan lebih dalam jari tengahnya ke dalam pantatku dan mulai mengocoknya. É I à ó ç  13 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 25/36 "Ahhh... ahhh... Shhhh... Bapak ngapain.. aahhh..." rengekku kebingungan. Cairan pelumas vaginaku yang membanjir sampai ke lubang pantatku dan posisiku yang sedang menungging ini memudahkan Pak Broto mengocok-ngocok lubang pantatku. Tiba-tiba Pak Broto menghentikan kocokannya dan kurasakan dia mengeluarkan jarinya dari lubang pantatku. "Kali ini Kamu bakalan merasakan kenikmatan yang beneran, Mbak.. " Kata Pak Broto setengah berbisik ke telingaku. Yanto yang berbaring telentang di bawahku kemudian mendekap punggungku. Pak Broto kembali berkata "Kamu tak kasih pengalaman ngentot yang belum pernah kamu rasakan, Mbak.." Setelah berkata seperti itu, kurasakan Pak Broto mengarahkan kontolnya ke anusku. Aku bisa merasakan ujung penisnya yang licin itu menempel menggesek-gesek di sekitar lubang anusku. Hal yang sejak tadi kutakutkan akhirnya akan kualami, kedua lubang kemaluanku akan dimasuki. Aku sadar bahwa ini merupakan konsekuensi terberat yang harus aku terima saat ini. "Ppaakk.. Sssshhhhh... " desahku sambil merengek. Tubuhku refleks bergerak-gerak seolah menghindari hujaman penis Pak Broto di lubang analku yang masih belum pernah dimasuki penis, tapi gerakanku tertahan oleh pelukan Yanto yang kini juga memaksa penisnya masuk makin dalam ke vaginaku "Pppakkk.. Ooouuuuhhhh..." Erangku saat batang penis raksasa Yanto makin masuk ke dalam vaginaku. Rasa nikmat melandaku hingga ubun-ubunku. Di belakangku Pak Broto masih terus memainkan lubang anusku. Kurasakan Pak Broto lalu membuka pantatku lebar-lebar agar lubangnya menganga. Tubuhku masih berusaha menggeliat-geliat ketika merasakan kepala penis Pak Broto mulai mendesak lubang pantatku. Semakin tubuhku bergerak meronta, semakin kencang Yanto memelukku. "Ahhh.. Ouuhhhh.... Pppakkkk...sakitt....." rengekku hampir menangis. Tapi Pak Broto tidak peduli. Setelah tarik-dorong berapa saat akhirnya penis keras Pak Broto itu mulai terbenam juga ke pantatku. "Aaaahhhhhhhhh..... saaakiiiiiitttt...." pekiku kesakitan saat penis Pak Broto yang diameternya lumayan itu menerobos masuk lubang pantatku lenyaplah keperawanan lubang anusku. Dada Yanto diremas dengan kencang oleh tanganku yang memang berada di atasnya. "Ppaaakk.....sak...it....auhhh....." Kurasakan Air mataku pun langsung menetes akibat rasa perih yang tak terkira melanda pantatku. Padahal belum semua batang penis Pak Broto masuk. “Hoaah…” Pak Broto menggeliat menghentikan sejenak gerakannya mungkin untuk meringankan rasa sakit yang melanda tubuhku. Sekaligus merasakan sensasi hangat dan lembut didalam lubang pantatku ini. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 26/36 Kini kedua lubang kemaluanku sudah dimasuki 2 batang penis yang tegang maksimal. "Asssuuu...enak banget silitmu, Mbak...sempit..." Kata Pak Broto. Aku bisa merasakan jepitan otot pantatku yang begitu erat beradu dengan batang penis keras Pak Broto. “Aauuhhh.. Aaawwwww..!” jeritku saat pantatku serasa tertusuk oleh jarum raksasa ketika Pak Broto menghentakkan pinggangnya, menghujamkan penisnya makin masuk kedalam lubang anusku. “Tahan ya, Mbak! Lama-lama juga bakalan enak kok! hehehehe” bujuk Pak Broto. sementara akupun mengangguk pelan tanda setuju. Pak Broto pun kemudian melanjutkan menggerakkan penisnya maju mundur dengan pelan sambil sesekali menghentakkan dengan kuat, ia menengadah keatas meresapi nikmatnya jepitan erat dari otot pantatku. Dengan tekanan kuat sekali lagi, penis Pak Broto langsung amblas ke dalam lubang pantatku. Srreett. Blessshh! "Aiihhhhh... ahh.. ahhh.. ahhhhhhh" erangku lagi. Kali ini sangat panjang. Bahkan mulutkupun sampai dilumat Yanto dengan mulutnya agar tidak beteriak terlalu kencang. Pak Broto kembali mendiamkan batangnya didalam lubang anusku, mungkin untuk membiasakannya dulu. Lalu secara perlahan Pak Broto menarik penisnya, kemudian memasukkannya pelan. Aku masih mendesah-desah dalam lumatan Yanto. Ada sekitar sepuluh kali Pak Broto melakukan tarik ulur penisnya, sedangkan Yanto diam saja agar penis Pak Broto leluasa masuk. "Mantab ya, Bos?" Tanya Yanto. "Hehe...enak banget iki. Kontolku dijepit dan dipijet secara bersamaan.. Baru kali ini aku merawanin anus yang bisa kayak gini.. Istri-istriku aja nggak ada yang kayak gini.. Urrrggghhh.." "Wah.. boleh itu Bos.. ijin nyoba ya, Bos.." "Hahaha.. nanti.. nunggu aku bosen sikik tapi, Yan.." "Siappp.." "Meh tak genjot sik bokong seksi iki...." Sambil berkata begitu, Pak Broto lalu merengkuh tetetkku, dan dia langsung mulai menggenjot pantatku dengan tempo yang ditingkatkan. Kurasakan Pak Broto agak kesusahan menggempur anusku. Pak Broto susah menggenjotnya mengingat masih sempitnya lubang anusku ini. Erangan kesakitanku lama kelamaan memudar. Begitu pantatku terbiasa dengan penis Pak Broto, dan ditambah Yanto yang sudah kembali menggenjot vaginaku, jeritan kesakitanku tadi kini sudah berubah jadi erangan nikmat. B l l di i k k li k bi i b i Y b i 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 27/36 Belum lama tadi vaginaku kesulitan untuk bisa menerima batang penis Yanto yang sangat besar itu. Butuh beberapa saat hingga aku bisa menikmati penisnya mengaduk-aduk vaginaku. Lalu kini lubang anus sempitku juga harus menerima pompaan penis keras Pak Broto. Tubuhku rasanya penuh seolaholah seperti tertindih beban berat. Yang kurasakan saat ini adalah campuran antara nikmat tak terhingga dan sedikit sakit. Sensasi yang luar biasa yang tak bisa digambarkan. Dua penis keras itu seperti membuatku melayang-layang. Apalagi saat Yanto kembali menaikkan tempo menghajar vaginaku dengan penis besarnya, dan melahap kedua tetekku bergantian. Desahan demi desahan kenikmatan kembali melandaku. Walau sesekali aku menggigit bibirku, menahan sedikit rasa sakit. Aku tak habis pikir juga bagaimana mungkin kedua lubang sempitku ini bisa menerima 2 batang itu bersamaan. Ini seperti film bokep yang pernah aku tonton, tapi pemerannya adalah aku sendiri. Tubuhku dijepit ditengah dan digenjot seperti sandwich. "Gimana, Mbak Sella? enak kan dientot begini?" Tanya Yanto. Akupun hanya mengangguk pelan. Kedua penis keras itu berayun-ayun mengaduk-aduk kedua lubang kemaluanku yang makin lama bisa kunikmati. Dan benar saja, lama kelamaan rasa sakit dan perih di pantatku ini mulai berganti dengan rasa geli sedikit perih yang nikmat, terbukti dengan desahan-desahanku yang sudah mulai terdengar makin keras dan pantatku yang juga sudah mulai ikut bergoyang menyamai gerakan maju mundur penis mereka berdua. Badanku kini blingsatan didera birahi nikmat. Aku menggoyang-goyang pinggulku sendiri merengkuh setiap kenikmatan yang dihasilkan setiap gesekan di lobang kawin dan lobang pantatku. "hahahahaha, udah mulai goyang dia Bos.." ledek Yanto melihatku yang mulai larut dari permainan penis Pak Broto di anusku dan penis Yanto di vaginaku Syaraf-syaraf anus milikku sudah mulai terbiasa dengan gerakan penis Pak Broto serta hentakan mendadak darinya yang pasti sekarang mengirimkan gelombang kenikmatan tiada tara ke setiap simpul syarafku. Suara rintihanku pun pelan-pelan berganti dengan suara desahan penuh kenikmatan. “Aaggghh... awwh... hhhaaahh..” desahku megap-megap merasakan sensasi nikmat yang melanda anus dan vaginaku. Saat tau aku sudah terbiasa dengan himpitan dua batang keras ini, Pak Broto pun mencoba mempercepat gerakan pinggulnya sehingga penisnya menghunjam keras kedalam anusku. "Kkpaakkk... kpppaakkk... kpaaakk..." Suara tumbukan antara pinggang Pak Broto dan bongkahan pantatku dan juga paha Yanto menggema didalam kamar ini Pak Broto kemudian memegang pergelangan tanganku dan menariknya ke belakang dengan kuat, hingga membuat badanku pun terangkat keatas dan kepalaku mendongak. "E k k Mb k S ll ?" T P k B d i b l k 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 28/36 "Enak nggak, Mbak Sella?" Tanya Pak Broto dari belakang. "Ouuuuhhh.. Ennnakk Ppaakk.....ouhhhh.. ngahhhh... shhhhhhhhhhh..." lenguhku yang menuju klikmaksnya. "Kamu lagi diapain ini, Mbakk..?" "Aahhhh.. ouuhhh.. lagi ngentoot.. eennaakk.. Sshhh.." "Lagi dientot apanya, Mbak..?" "Ouuhh.. ngaahhh.. dientot memmeekk sama anuskuuhh.. ouuhhh.. sshhhhh..." "Hehe. Bilang ke kamera itu, kamu keenakan minta genjot yang kenceng.." "Ohhhh... enak bangett.. auhhh.... terussss....genjottt dua lubangku, pppakkkhh.. Ssshhh... Ouuhhh...." Teriakku memenuhi ruangan. Akal sehatku memang sudah hilang hingga kedua lubangku kini sudah bersarang penis-penis ini. "Enak ya dianal, Mbak?" Tanya Yanto ditengah-tengah persetubuhan ini. "Iya enak banget... Belum pernah sebelumnya... enakk ternyata.. auhhhhh.." Teriakku saat Pak Broto meremas kencang tetekku. Pantatku masih terus berayun. Menyambut hujaman penis Pak Broto di anusku dan penis Yanto di vaginaku. Saat ini hanya kenikmatan yang kurasakan di seluruh tubuhku. Aku kini terjepit di antara dua laki-laki, menggelepar, menerima sodokan keras dan kencang dari dua arah. Akupun makin bergairah dengan tiap gerakan rangsangan mereka. Yang menguasai kepalaku saat ini adalah keinginan untuk mencapai kepuasan, untuk mencapai kenikmatan birahi. Aku membungkuk, merapatkan tubuh memeluk Yanto. Pak Broto mendorong dari belakang, penisnya masuk hingga kurasakan sangat sesak di lubang pantatku. "Si Yono nganggur tu, Mbak.. kamu minta kontolnya buat kamu sepong sana.." kata Pak Broto. Yono memang dari tadi beristirahat setelah selesai dengan Ditta sambil mengocok-ngocok penisnya sendiri. "Shhh.. Ppak Yono siniiih.. kontolnya kuemut.. ouuhh.. ahhh.." kataku disela-sela gempuran penis-penis ini. Yono pun perlahan mendekat dan naik ke atas kasur. "Hehe.. mintanya yang hot dong, Mbak.." kata Yono. "Pak Yono, kontolnya mau kuemut yaaah.. emutan akhwat alim doyan kontol.. Shhhh.. oouuhhh.. kontolnya dibikin enak pakai mulutku yaahh.. Shhh.. nngaahhh.." "Coba minta ijin dulu sama suamimu, Mbak. Bilang ke kamera.." kata Yono. Fetish Yono sedari tadi l h l h k di i i M B E h h l i l h b k l bih 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 29/36 seolah-olah aku digarapnya atas seizin Mas Bagas. Entah mengapa hal itu malah membuatku lebih terangsang. "Hmmppph.. Abii, Umi ngemut kontolnya Pak Yono yaah.. kontolnya item gede enakkkmm.." belum selesai kata-kataku, Pak Yono sudah menjejalkan penis kerasnya itu masuk ke dalam mulutku. Pinggulnya lalu mulai berayun seolah-olah sedang menyetubuhi mulutku dengan penisnya. ------ Kini lengkaplah sudah semua lubangku dipakai oleh mereka. Dari bawah Yanto mengobrak-abrik rongga vaginaku dengan penis raksasanya itu. Dari belakang Pak Broto menghujamkan penisnya di lubang anusku yang masih sempit dan menjepit. Dan dari depanku penis Yono sedang keluar masuk mulutku yang kuhisap-hisap dengan kuat dan liar hingga pipiku mengempot seolah-olah menghayati setiap hisapan yang kulakukan. Sekitar 10 menitan semua lubangku ini digenjot secara bersamaan. Yanto di bawah lebih cepat mengoyangkan batangnya. Pak Broto juga sudah dengan kecepatan maksimal memompa anusku. Kami berempat seperti lomba lari, saling kejar-kejaran menuju nikmat birahi. Pak Broto yang nampaknya akan keluar makin menggila, anusku yang sudah mulai terbiasa disodoknya dengan kasar. Pak Broto memompa pantatku gila-gilaan karena kupikir akan klimaks. Tapi ternyata Yanto yang duluan meledak orgasmenya. Aku yang tak peduli itu sudah makin tak peduli saat sperma masuk ke vaginaku kembali. Mulutku makin liar menyedot-nyedot penis Yono yang kurasakan makin hangat dan mengeras di mulutku. Sambil meremas pinggulku kuat-kuat, punggung Yanto melengkung dan menghujamkan penisnya dalam-dalam dan spermanya menyembur di dalam vaginaku "Asssuuu........ahhhhhh.." lenguh Yanto penuh kepuasan, lalu kemudian diam menikmati sisa-sisa orgasmenya. Aku pun juga merasakan akan mencapai orgasmeku. Tubuhku merasakan gelombang orgasme yang menghampiri. Penis Yono terlepas dari mulutku, badanku kelonjotan dan tanganku blingsatan menariknarik kain sprei. "OOoouuuuuughhhhh... Houuuhhhhhh... Hyyaahhhhh.. Sssssssshhhh.... Pipiiisssshhhh......" teriakku penuh kenikmatan birahi dipuncak tertinggi. Hingga hanya bagian putih kelopak mataku yang kelihatan. Pak Broto yang juga mungkin hampir klimaks masih punya sedikit tenaga lagi dan terus menggenjot pantatku yang sedang dilanda badai orgasme. Pak Broto yang sudah nanggung, tetap memompa pantat mulusku dia menekan dalam-dalam penisnya ke lubang anusku dan meledakkan orgasmenya seperti orang histeris. "Huaahhh.... HHAAAHhHHH.... Asssuuuuu..." lenguh Pak Broto penuh kepuasan. "Crrttt.. Crrtttt... Crrtttt..." semburan spermanya memenuhi rongga anusku. Setelah selesai menuntaskan semburan Di b i l l j hk b h di f 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 30/36 spermanya, Dia mencabut penisnya lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa. "Hossh.. Hossshh.. Hosssh.." nafasku masih tersengal-sengal karena orgasme yang melandaku barusan. Saat kurasakan ada tangan yang kembali meremas pantatku, aku menoleh. Ternyata itu tangan Yono. Yono melap lelehan sperma Pak Broto di sekitar lubang anusku walaupun hanya sekitar permukaannya saja. Setelah dirasa cukup bersih, lalu dia mengarahkan penisnya ke lubang anusku, dan mulai menekan kepala penisnya masuk. "Ouuhhh.. Pppaaaakkk.. Shhh.." Desahku. Pak Yono melakukan tarik ulur beberapa kali. Ukuran penisnya yang lebih besar dari Pak Broto membuatnya tak bisa langsung menusuk masuk ke lubang anusku walaupun di dalam lubang anusku masih becek oleh sisa sperma Pak Broto. Lingkaran otot anusku mencengkeram erat di sekitar batang penis Yono yang mendesaknya. Yono memundurkan pinggul, menarik batangnya sampai batas kepala, dan mendorong maju lagi, lebih dalam daripada sebelumnya. Kali ini kepala penisnya mulai bisa masuk dengan lebih mudah, biarpun saluran belakang ku itu sangat sempit dan lebih melawan daripada vaginaku. Breettt.. Lagi-lagi suara robekan kudengar dari pantatku saat kepala penis Yono masuk dengan paksa di lubang anusku. "Aiiiihhhh..." erangku kesakitan. Penis gemuk itu seolah mengisi penuh saluran pencernaanku. Membuat perutku yang langsing ini seolah-olah harus melar menerima batang itu di lubang anusku. Yono mendiamkan sejenak kepala penisnya di anusku itu beberapa saat. Perlahan-lahan lalu mulai lagi menarik ulur penisnya di dalam anusku. Membuat rasa sakit yang menjalar tubuhku sedikit demi sedikit berganti dengan rasa nikmat. “Ahssss… gede banget kontolnya, Ppaakk.. Hhssahh…” desahku terlanda birahi membara. Yono mundur lagi sedikit lalu mendorong lagi lebih dalam ke dalam lubang anusku. Akupun meringis, kepalaku ambruk ke dada Yanto. "Asssuu.. sempit banget, Mbak.. berkali-kali aku njebol silit, baru kali ini sesempit ini.. Uuurrggghhhh.. Rasakno kontolku, Mbak.." Sreettt Jlebbb.. Batang penis keras itu berhasil tertanam makin dalam di anusku. Yono diam lagi beberapa saat, menikmati jepitan tabung pengeluaranku terhadap batang yang sudah dia susupkan ke dalamnya. Kemudian dia mulai menggenjot lagi pelan-pelan. Tubuhku mulai merasa lebih nyaman. Akupun hanya bisa menggelinjang dan mengeluarkan bunyi-bunyi tak jelas. "Manteb tenan ini, Bos. Bos Yanto harus coba habis ini.." Kata Yono pada Yanto. "Haha. Masih ada banyak waktu.. Tenang aja.." Jawab Yanto “Gimana Mbak.. Enak to sekarang?” tanya Yono. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670 31/36 Report wens87, Bee99, k0lt3no and 92 others “Iyahh… mendingan..,” aku menjawab Yono. Yono pun mulai menggenjot dengan penuh semangat. Aku hanya membalasnya dengan mengeluarkan suara-suara penuh nafsu. "Hyaahh.. Sshhhhh... oooohhh.." Makin lama genjotan Yono makin brutal seolah seperti anak yang mengejar mainannya yang ketinggalan. "Ouuhh.. Shhh.. Ppaakkk.. Pelaannn.. " Desahku. Yono makin mengayun pinggulnya, memompa penisnya di dalam lubang anusku. Tubuhku terasa penuh sesak. Di anusku bersarang penis Yono, dan di vaginaku masih tersumpal penis Yanto yang walaupun masih setengah tegang tapi karena ukurannya yang besar itu masih tetap memenuhi setiap senti rongga vaginaku. Ayunan pinggul Yanto membuatku kembali terbuai keenakan sehingga aku yang masih dalam fase klimaks sebelumnya ini pun didera kenikmatan berulang. Genjotan Yono yang liar ketika tubuhku sedang di titik ini, membuatku kembali dilanda orgasme berturut-turut. "Ahhhhhh.. kok... kok... mauu pipisss laggiii... hahhhhh.. oooouuuuuhhhhhhhhh..." erangku. "Bilang sama suamimu dulu Mbak. Kamu lagi dientot apanya." kata Yono. "Ahhhh.. Shhhh.. Abbii.. Kontol Pak Yono nyodd.. auhh.. Nyodok anus Umiihh.. Umi mau pipiiisss lagi.. Ouuuhhhhhh...." "Seerrrrrrrr... Seerrrrrr..." Kelojotan beberapa saat, lalu akupun terjatuh lemas di dada Yanto. Yono masih bersemangat memompa penisnya di anusku. Pantatku masih mencoba berayun dengan sisa-sisa tenaga yang kumiliki, menyambut irama pinggul Yono. Hingga lima menit kemudian kurasakan Yono sudah diambang klimaks juga. "Urrrggghhh.. Sempit banget silitmu, Mbak.. Uurgghhh.. metu akuu..." Crootttt.. croootttt.. crooottt.. semburan sperma kental kembali mengisi lubang anusku. Yono lalu lemas menindih punggungku. Posisi kami bertiga layaknya ikan asin yang disusun 3 lapis. Suasana hening. Hanya desahan nafas menandakan kepuasan yang mendalam yang kualami ini. Setelah ngos-ngosan selesai, Yono lalu mencabut kontolnya dari pantatku, menyebabkan leleran spermanya dan sperma Pak Broto sebelumnya mengalir keluar. Yanto lalu mendorong badanku untuk telantang di sebelahnya. Tubuhku banjir keringat, jilbab bergo yang kupakai ini semakin acak-acakan menutupi sebagian wajahku. Dari sela-sela pantatku dan vaginaku mengalir sperma. Walaupun kenikmatan tiada terkira yang kurasakan, ragaku remuk redam karena kecapekan dilanda orgasme hebat berkali-kali.

 

Part 6d Tag: Foursome, Anal, Jerk Off, Facial b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 49 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894 9/16 Arsella Hasna Hilyani b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 49 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894 10/16 "Oughhhh Pakkk..", desahku saat penis keras itu amblas didalam anusku. Dengan tempo perlahan Pak Broto mulai menaik-turunkan tubuhku mengocok penisnya didalam liang anusku dengan posisiku membelakanginya. Aku yang berada di atas perlahan mulai menggerakkan pantatku naik turun. Genjotan pinggul Pak Broto juga memberikan rasa nikmat didalam anusku. Ia mencium dan mencumbui leher dan punggungku. Tangannya bermain-main dengan kedua bongkah melon di dadaku. Pinggulku pun ikut membalas setiap hentakan demi hentakan penis Pak Broto dari bawah. Aku seolah juga sibuk menyetubuhi Pak Broto yang juga berayun menyambut anusku mengulek-ulek penisnya yang amat keras itu. Di samping kananku Yono menggerakkan tanganku hingga sekarang mulai memegang penisnya, membuatku mengocok batang penisnya. Tangan halusku ini kugerak-gerakkan mengocok penisnya dengan tempo sedang. Urat-urat pembuluh darah di sekeliling batang penis itu makin terlihat jelas seiring dengan kocokanku. Tanganku kadang membelai-belai dan memijit-mijit penis gemuk itu. Yono pun tak bisa menahan erang keenakan keluar dari mulutnya ketika sentuhan jemariku ini memanjakan kemaluannya. Di samping kiriku Yanto menarik kepalaku hingga wajahku tepat berada di depan penisnya. Bibirku pun langsung bermain di penis Jumbo itu. Ketika aku mencium kepala penisnya, Yanto mengerang menahan nafas. Aku melanjutkan dengan memberi gigitan-gigitan halus sepanjang bagian bawah batang itu. Yanto lalu mulai menjejalkan penis jumbonya itu membelah bibir sensualku. Mulutku sekali lagi harus memelarkan ototnya untuk menelan batang raksasa itu. Setelah kepala penisnya berhasil masuk mulutku. Dengan kasar Yanto lalu memaju-mundurkan penisnya dalam mulutku. Tangannya menahan kepalaku yang berbalut jilbab yang belum lama aku pakai menggantikan jilbab sebelumnya yang sudah penuh noda sperma. Kepalaku yang ditahannya membuatku pasrah menerima saat Yanto makin cepat mengayun penisnya di dalam mulutku, membuatku terbatuk batuk. Aku, seorang akhwat alim yang setiap minggunya tak pernah luput untuk taklim liqo', saat ini sedang telanjang hanya mengenakan jilbab saja dan melayani tiga batang keras milik yang bukan mahromku. Dengan liarnya pantatku bergoyang memanjakan satu penis ini. Bukan di vaginaku, tapi di anusku, lubang haram yang seharusnya tak boleh dimasuki penis, tapi apa dayaku menolak nafsu birahi membara yang memuncak hingga ubun-ubunku ini. Sementara tangan dan mulutku juga memanjakan dua penis lain hingga si pemiliknya merem melek keenakan. Bermula dari teror Pak Broto sebulan yang lalu hingga kemarin aku masih setengah terpaksa melayaninya. Tapi kali ini saat aku memberikan diriku kepada Pak Broto aku malah ikut keenakan. Awalnya yang aku pura-pura berperan layaknya pelacur, tapi pada akhirnya aku menikmatinya. Di mata mereka mungkin mereka kira aku berpura-pura tapi sesungguhnya aku melayani mereka sepenuh ragaku seolah-olah aku memang akhwat binal. Aku yang masih sah sebagai istri Mas Bagas ini, dengan sadar dan penuh kerelaan melayani dan memanjakan ketiga lelaki itu. Ada dorongan dari dalam diriku yang menyuruhku untuk memuaskan hasrat mereka dengan skill yang kumiliki dengan semua lubang kemaluan tubuhku. Yang lebih parahnya lagi aku juga menikmati ini semua. Aku menghisap penis-penis itu dengan mulutku sampai sedalam mungkin dan menyedotnya sekencang mungkin. Aku juga menggoyang pantatku dengan liar saat penis-penis itu bergantian mengisi dua l b k l k S d h k hi l h k li k dil d h b Ak j di b i ik É I à ó ç  13 b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 49 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894 11/16 lubang kemaluanku. Sudah tak terhitung puluhan kali aku dilanda orgasme hebat. Aku menjadi berisik karena teriakan dan desahan nikmat yang keluar dari mulutku, tak malu lagi untuk mengeluarkan sisi liar dan binalku. Inikah jati diriku yang sesungguhnya? "Hyaahh.. Sshhhhh... oooohhh.." desahku. Makin lama genjotan Pak Broto di bawahku ini makin brutal. Splokk.. Splookkk.. Splookkk.. Splokk.. Splookkk.. Splookkk.. "Ouuhh.. Shhh.... " Desahku. Pak Broto makin mengayun pinggulnya, memompa penisnya di dalam lubang anusku. Tubuhku terasa penuh sesak. Di anusku bersarang penis penis keras Pak Broto. Ayunan pinggul Pak Broto yang makin cepat membuatku kembali terbuai keenakan. Pantatkupun aku goyang semakin liar. Kombinasi goyanganku dan genjotan Pak Broto yang cepat membuatku kembali dilanda orgasme. "Ahhhhhh... pipissssshhh..... hahhhhh.. oooouuuuuhhhhhhhhh..." erangku menjerit. "Seerrrrrrrr... Seerrrrrr...." banyak sekali cairan orgasmeku yang keluar. Tubuhku rasanya seperti melayang. Seluruh tulangku rasanya lepas dari tubuhku membuatku lemas. Ini orgasmeku yang paling menguras tenaga, karena kurasakan seolah aku tak memiliki sisa tenaga lagi. Kepalaku terasa berat seolah ingin rasanya berbaring. Pak Broto yang berada di bawahku tiba-tiba mengangkat pantatku, dan melepas penisnya dari anusku, lalu beranjak bangun. Yanto kembali mendudukkanku bersimpuh. Aku yang lemas inipun pasrah saja akan perlakuan mereka. Yono kini menyuruh tanganku menengadah di depan wajahku seperti layaknya aku sedang berdoa. Yanto dan Yono lalu mengocok penis mereka di depan tanganku. Crottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Yanto dan Yono menyemburkan spermanya hampir bersamaan memenuhi kedua telapak tanganku yang menengadah ini. Yono lalu memintaku mengusapkan sperma di tanganku ini ke mukaku. Fantasinya sungguh gila. Aku yang lemas karena orgasme tadi kembali melakukan apa yang dimintanya itu. Dengan secuil tenagaku yang masih ada, tanganku yang menengadah lalu aku usapkan ke mukaku seperti saat setelah selesai berdoa. Bedanya saat ini ada sperma yang memenuhi tanganku. Wajahkupun kini ikutan basah lengket karena sperma. Satu mataku bahkan tak bisa kubuka karena sperma yang kental dan lengket menutupi mata kiriku. Hingga sebagian sperma dua orang itu menetes ke jilbab dan dadaku. Yanto dan Yono yang melihatku kemudian terkekeh-kekeh. Aku terlalu lemas untuk menanggapi mereka. Mataku mulai melihat kunang-kunang yang terbang berputar-putar. BRETT. Kudengar suara seperti kain yang dirobek. Kutengokkan kepalaku ke arah suara itu. Dan kulihat Pak Broto merobek sisi depan gamis Fani dengan pisau. Tangan Fani masih terikat dan mulutnya masih tersumpal kain, jilbabnya tersampir ke belakang. Beberapa saat lalu aku melupakan sahabatku itu, kini P k B b k i F i b k d l hi kk i i b h l b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 49 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894 12/16 Pak Broto merobek gamis Fani beserta kaos dalamnya hingga menampakkan sisi atas tubuh mulusnya. Terlihat bra hitam yang dipakai Fani, kontras dengan warna putih kulitnya. Lalu dengan pisaunya Pak Broto memutus sisi depan bra itu. Krekk. Kini telanjanglah badan Fani yang tanpa cela itu. Payudaranya mengacung indah menantang gravitasi. Pikiranku makin kalut ditengah tubuhku yang lemas kecapekan tak berdaya ini. Sebelum Pak Broto kemudian bicara, "Tenang, Mbak Sella. Aku orang yang tepat janji. Aku nggak akan apa-apakan sahabatmu ini. Aku cuma mau ngecrot aja di toketnya yang nggak kalah montok dengan punyamu. Hehehe.." katanya. Mendengarnya aku sedikit lega. Walaupun aku kasihan juga dengan Fani. Auratnya yang harusnya dijaga untuk suaminya kelak, kini dilihat oleh Pak Broto. Yono dan Yanto pun tak bergeming melihat perlakuan bosnya terhadap sahabatku itu. Malah ikutan melotot melihat tetek Fani. Fani Pak Broto lalu mengocok penisnya di depan Fani. Fani yang melihat seorang lelaki sedang mengocok penis sedekat itu mencoba berontak walaupun tak ada arti apapun karena ikatan yang membelenggunya. Melihat tubuh Fani yang seksi itu aku yakin tak ada lelaki yang tahan lama. Hanya sekitar lima menit Pak Broto mengocok penisnya sebelum dia akhirnya akan klimaks. Penis coklat gelap itu makin mengeras dan mulai berkedut kedut b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 49 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894 13/16 Report wens87, Bee99, kenpachi ryo and 87 others Aug 7 2020 . #977 itu makin mengeras dan mulai berkedut-kedut. "Urrrgggghhh.. Bagus banget badanmu.. Lain kali memekmu pasti tak genjot, Fann.. Urrggghhh.. Terima pejuhku nih... Urrrggghhh..." Crott.. Crooottt.. Croootttt.. Croootttt.. Croootttt.. Croootttt.. Croootttt.. Banyak sekali semprotan Pak Broto kali ini. Mungkin karena rangsangan image badan seksi Fani yang ada di otaknya. Semburan sperma kental Pak Broto itu mengenai wajah Fani, jilbabnya dan kedua teteknya yang memang jujur kuakui lebih bagus daripada punyaku. Fani kelabakan saat menerima banyak sekali semburan sperma yang kuyakin pertama kali di hidupnya itu. Matanya menyiratkan raut ketakutan ditengah kondisinya yang juga kelelahan karena ikatannya itu. Akupun sedikit merasa lega karena Pak Broto tak kelewatan. Seandainya dia mengerjai Fani lebih jauhpun tak ada yang bisa aku lakukan. Tubuhku terlalu lemas dan capek bahkan untuk sekedar berdiri. Kunang-kunang di pandanganku entah mengapa makin terlihat jelas. Kreakk. Kudengar pintu utama kamar dibuka. Pandanganku makin tak jelas. Yang tergambar di mataku hanya bayangan beberapa sosok lelaki masuk ke kamar ini. Inikah Majelis Pemuas Syahwat kata Pak Broto itu? Para pemangsa akhwat? Oh Tuhan... Sedetik kemudian pandangankupun menjadi gelap. ------ ------ ------ "Assalamualaikum.." Tok Tok Tok… Kreek. Aku membuka pintu depan rumahku. Sosok yang berada di depanku ini lalu masuk ke dalam. Walau hanya matanya yang terlihat, tapi sorot keibuan itu mungkin yang kubutuhkan saat ini. Akupun langsung memeluk tubuhnya dan mulai menangis sesenggukan. Air mata langsung tertumpah dari ujung kelopak mataku. "Hiks.. Hiks.. Hiks.." Tangannya lalu perlahan mengusap-usap punggungku. Mencoba menenangkanku yang malah membuatku makin sesenggukan. Air mataku membanjiri pipiku dan ikut membasahi jilbab yang ia kenakan. "Sss.. Cup.. Cup.." sambil tangannya masih lembut mengelus punggungku. "Tuhan itu Maha Baik. Dia pasti punya rencana baik dibalik ini semua. Kadang sesaat kita perlu kecewa untuk mengerti arti bahagia.."