Arsella Hasna Hilyani
Part 1 Tag:
Vanilla Sex, Flashback "Ahh, iya terus Abi. Umi bentar lagi sampai. Sodok
yang kenceng Abii.." Erangku yang hampir mencapai klimaks. "Iya Umi,
ini Abi juga sebentar lagi sampai. Kita keluar bareng ya Umiku sayang".
Splok.. Splokk.. Splokkk.. PART 11 "Dilution" Part 11a Crot Part 11b
Crot Part 11c Crot Part 11x Crot PART 12 "Revelation" Part 12a Crot
Part 12b Crot _ _ [Fani Side Story] Part 12c Crot _ _ [Fani Side Story] PART 13
"Proposal" Part 13a Crot Part 13b Crot Part 13c Crot PART 14
"Hurdle" Part 14a Crot Part 14b Crot Part 14c Crot PART 15
"Breakout" - Fani side story Part 15a Crot Part 15b Crot PART 16
"Dystopia" Part 16a Crot Part 16b Crot Part 16c Crot Part 16d Crot
Part 16e Crot PART 17 "Changeover" Part 17a Crot Part 17b Crot 3/27/22,
9:16 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/
7/17 "Ahhh Abiii, ahhh... Umi sampaiii, ahhh...". "Ughh, Abi
juga Umi. Ughhh...." Aku bisa merasakan semburan hangat sperma suamiku
menyiram dinding rahimku. Suamiku mendiamkan penisnya sesaat, sebelum beberapa
waktu kemudian suamiku mencabutnya dari vaginaku. Aku merasakan ada lelehan
sperma hangat mengalir di pahaku. "Mani Abi kayaknya banyak banget nih
masuk ke rahim Umi. Semoga yang kali ini jadi ya Umi. " Kata suamiku
sambil mengelus-elus perutku yang langsing ini. ------ Sebelumnya perkenalkan
namaku Arsella Hasna Hilyani biasa dipanggil Sella. Umurku saat ini 24 tahun.
Dari kecil hingga dewasa aku tinggal di kota pelajar. Suamiku bernama Bagas.
Aku dan Mas Bagas menikah dua tahun yang lalu. Mas Bagas dekat dengan Ayah dan
Ibuku dan mereka meminta aku untuk mau menerima Mas Bagas menjadi suami. Aku
dibesarkan di lingkungan yang relijius dan menjunjung tinggi akhlak. Ayah dan
Ibuku termasuk pemuka agama di tempat kami tinggal. Tapi bukan berarti aku
kuper alias kurang pergaulan. Aku punya banyak teman baik cewek maupun cowok
yang sering main bareng. Aku juga pernah merasakan pacaran waktu SMA dan Kuliah
walaupun nggak neko-neko, hanya jalan bareng, makan, nonton. Tentu saja tanpa
sepengetahuan orang tuaku. ------ "Abi capek banget nih, Umi. Mandinya
besok subuh aja yuk?" kata Mas Bagas "Iya, Jangan lupa ambil wudhu
dulu sebelum tidur ya Abi. Sini Umi bersihin penis Abi pakai mulut Umi
dulu.." Ujarku sambil mengerlingkan mata ke arah suamiku dan mendekatkan
mulutku ke batang penis suamiku. Aku kemudian menjilati ujung penisnya dan
mengulumnya. "Slurp, slurpp, clop, cloppp." Tak lupa aku juga
menjilati batang penisnya. "Ughhh Umi, nikmat banget. Umi memang pinter
memanjakan suami. Nggak menyesal Abi nikah sama Umi. Ugghhh.." suamiku
mengerang keenakan. "Iya Abii. Umi doyan banget nih penis Abi. Slurp,
sluurpp, clopp" sambil aku terus menjilati dan mengulum penis suamiku.
Bisa dibilang ini hobi baruku, yang baru aku sukai beberapa waktu terakhir ini.
Setelah dirasa sudah bersih, Suamiku kemudian berlalu ke kamar mandi. Aku
sebenarnya capek juga, ini adalah orgasmeku yang kedua hari ini, setelah tadi
sore aku mencapai klimaks yang pertama. Aku lalu memakai baju tidur model
kimono, sambil mengambil hape yang ada di meja di samping ranjang. Ada beberapa
notifikasi yang masuk yang langsung aku buka. Mas Diki: "Sayang..."
Mas Diki: "Hmm.. Nggak dibalas nih, lagi asik main sama suami ya?"
............…..... Aku: "Iya, Ayang. Kita habis main satu ronde
tadi", M Diki "O h k l k k ?" 3/27/22, 9:16 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/
8/17 Mas Diki: "Oooh, keluar nggak kamunya?" Aku: "Keluar dong.
Capeeekk niiih..", Mas Diki: "Hehe, iya capek dong. Tadi sore kamu
sempat ngecrot juga kan? Dasar binor binal nih cewek satu ini. Eh, besok jadi
ke rumah?". Aku: "Hihihi, biarin binal. Habisnya kamu ngompor2in
terus sih. Sampai2 tadi sore aku ngecrot garagara vibrator yang kamu kirim. Iya
besok jadi, agak siangan ya, paginya suamiku baru mau berangkat ke luar
kota". Tak lama suamiku selesai dari kamar mandi dan langsung rebahan di
kasur. Buru-buru aku sembunyikan chat tadi dari sumiku. Akupun kemudian gantian
bersih-bersih lalu menyusul suamiku yang ternyata sudah tidur duluan. Flashback
Mas Diki adalah temanku sejak aku masih SMA. Aku memanggilnya Mas karena dia
lebih tua dariku. Dia tinggal di kos karena bukan orang asli kota ini dan
disini hanya sekolah saja. Kita berbeda sekolah dan ketemu pertama kali saat
ada pertemuan perwakilan OSIS dari sekolah kami masing-masing. Waktu itu dia
yang pertama kali ngajak kenalan. Dia meminta nomor hapeku untuk keperluan
koordinasi kegiatan OSIS, awalnya aku enggan memberikannya. Aku tidak biasa
memberikan nomor hape ke sembarang orang apalagi ini cowok, bisa-bisa aku
diceramahin habis-habisan sama orangtuaku. Tapi ternyata dia dapat juga nomorku
dari salah satu temanku. Berawal dari situ kita sering kontak-kontakan untuk
urusan OSIS antar SMA. 3/27/22, 9:16 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No
Sara] [Update #48] | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/
9/17 Arsella Hasna Hilyani Suatu hari Mas Diki mengungkapkan perasaannya padaku
kalau dia suka sama aku. Aku sih menganggapnya hanya teman biasa. Tampangnya
juga biasa-biasa aja. Aku lalu bilang kalau belum mau pacaran. Memang saat itu
aku belum pernah pacaran, dan beberapa cowok lain juga aku tolak. Mas Diki
menerima alasanku dan nggak masalah kalau kita hanya berteman. Kami lalu sering
ngobrol via chatting dan ternyata Mas Diki ini nyambung banget sama aku. Semasa
kami kuliah, kami juga masih sering kontak dan ngobrol. Pernah juga sesekali
ketemu karena kami sama-sama melanjutkan kuliah di kota ini. Termasuk saat-saat
aku pacaran dengan cowokku, ketika ada masalah aku biasa cerita ke Mas Diki.
Yang nggak aku sukai kadang saat kami sudah ngobrol panjang lalu diarahkan ke
hal-hal jorok dan porno. Kalau sudah gini, biasanya nggak aku balas lalu aku
matikan saja hapeku. Beberapa waktu berlalu, sesaat sebelum aku lulus wisuda,
tibalah Mas Bagas. Selisih usiaku dengan 3/27/22, 9:16 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/
10/17 Report ian trg, wens87, welldone and 257 others Kalau tidak bisa melihat
gambar dalam thread, kemungkinan browser Anda menggunakan fitur adblocker May
7, 2020 . #2
Report Like basketerboyz123, Rizmy, Faqihtaufiqul and 4 others Mas Bagas
hampir 7 tahun. Mas Bagas ini teman dari Ayahku. Beberapa waktu belakangan
sebelum kami menikah Mas Bagas sering sekali ke rumah. Aku sempat heran apa
Ayah ada bisnis dengan Mas Bagas atau apa. Dan setelahnya aku tau kalau aku
sudah dijodohkan dengan Mas Bagas. Aku sempat galau dengan perjodohan itu. Aku
ceritakan ke Mas Diki kegalauanku saat itu. Mas Diki cukup bijak, dia bilang nggak
baik kalau aku menolak keinginan orangtuaku. Sudah seharusnya aku berbakti
kepada orangtuaku dengan memenuhi keinginannya. Begitu kata Mas Diki. Aku
sebenarnya berharap Mas Diki yang melamarku saat itu. Tapi mungkin tidak karena
dia juga baru lulus kuliah dan sedang mencari kerja sana-sini. Atau mungkin
juga karena dia dulu sudah pernah menembakku tapi aku tolak. Akupun memutuskan
untuk menikah dengan Mas Bagas yang baru aku kenal itu. Malam pertama setelah
pernikahan kami lalui biasa saja. Setelah selesai berbenah dan bersih-bersih,
aku dan Mas Bagas duduk di pinggir kasur. Kami agak kikuk, karena sebelumnya
memang belum pernah ngobrol. Tiba-tiba Mas Bagas mencium bibirku. Aku kaget
lalu refleks menekan dadanya. Lalu aku tersadar kalau aku sudah sah menjadi
miliknya. Aku kemudian mengendurkan dorongan tanganku dari dadanya. Mas Bagas
menaikkanku ke tempat tidur, lalu melepas semua bajuku dan bajunya. Di kasur,
Mas Bagas menindihku sambil menciumku. Tiba-tiba dari bawah aku merasakan ada
benda keras dan hangat menusuk-nusuk vaginaku. Hatiku berdebar-debar dengan
kencang saat itu. Sambil masih berciuman, Mas Bagas terus berusaha memasukkan
penisnya ke vaginaku. Butuh waktu lama karena kami sama-sama belum pernah
melakukan hal ini. Aku juga hanya diam saja di bawah sambil merasakan penisnya
berusaha memasuki liang vaginaku. Beberapa lama kemudian masuklah penis itu ke
vaginaku. Sakit sekali rasanya, seperti luka perih. Aku hanya bisa diam dan
menahan sambil mencoba menikmati momen ini. Mas Bagas lalu menggerakan
pinggulnya perlahan-lahan, memompa penisnya keluar masuk liang vaginaku.
Lamakelamaan aku mulai bisa menikmati persetubuhan ini. Mas Bagas terus memompa
penisnya di atasku. Hingga beberapa saat kemudian tiba-tiba tubuhnya seperti
mengejang, aku lalu merasakan cairan hangat di dalam vaginaku. Inilah pertama
kali sperma masuk ke dalam tubuhku. Perasaanku campur aduk antara sakit,
bahagia, dan nikmat. Kamipun tertidur pulas setelahnya. Setahun pernikahanku
berlalu dan kami belum dikaruniai anak. Kami sudah memeriksakan diri ke Dokter
dan kata dokter tidak ada permasalahan dengan reproduksi kami. Yah, hanya belum
rezeki saja. Aku dan Mas Diki juga masih sering chat. Karena aku sudah menikah,
kadang-kadang aku menimpali ketika diajak membahas masalah seks. Aku juga
sedikit banyak belajar dari Mas Diki terkait masalah ranjang ini. End of Part 1
Flashback
continues Baru kuketahui Setelah menikah, Gairah seksku ternyata sangat tinggi.
Hampir setiap malam aku ajak Mas Bagas berhubungan badan. Setahun setelah
pernikahanku, Aku dan Mas Diki masih sering chat. Karena aku sudah menikah,
kadang-kadang aku menimpali ketika diajak membahas masalah seks. Aku juga
sedikit banyak belajar dari Mas Diki terkait masalah ranjang ini. Aku tau cewek
juga bisa orgasme dari Mas Diki yang memberitahuku. Tadinya aku kira ketika
keenakan sedang bersetubuh itu namanya Orgasme. Hihi, ternyata aku salah. Mas
Diki juga memberitahuku posisi seks yang aneh-aneh lewat gambar-gambar dan
video bokep. Awal-awal aku merasa jijik dengan gambar dan video seperti ini,
lama kelamaan aku terbiasa juga, bahkan kadang aku praktekan dengan Mas Bagas
ketika kami sedang berhubungan badan. Mas Bagas kadang bertanya dari mana aku
belajar hal-hal seperti ini. Aku tersenyum saja dan bilang belajar dari
teman-teman cewekku, padahal belajar dari bokep. Seiring berjalannya waktu, Mas
Bagas yang bekerja sebagai kontraktor makin kebanjiran proyek. Dia juga
mendapat promosi jabatan yang mengharuskannya sering keluar kota. Seperti hari
ini sudah hari kedua Mas Bagas keluar kota, dan gairah seks ku sedang
tinggi-tingginya. Lalu tiba-tiba hapeku berdering. Aku lihat ternyata Mas Diki
yang telepon. Aku angkat saja karena tidak ada suamiku ini dan kupikir sambil
mengalihkan pikiranku. "Halo Assalamu'alaikum Sella" "Halo, Mas
Diki. Ada apa nih telpon malam-malam?" "Kangen aja aku Dek sama suara
seksimu" "Halah kebiasaan gombalnya. Aku tu dah nikah lho, Mas. Kamu
makanya cari istri sana biar ada yang bisa diajak ngobrol." "Kalau
ada istri aku nggak bisa nelponin kamu malam-malam gini dong, Dek. Eh, Mas
Bagas keluar kota ya? Tumben kamu bisa angkat telponku dan nggak
bisik-bisik." Hampir satu jam lamanya kami ngobrol ngalor ngidul membahas
apa aja, mulai dari teman-teman kami, aktifitas kami, sampai akhirnya menjurus
kearah soal ranjang. Mas Diki sudah tau kalau gairah seksku tinggi dari
intensitas berhubungan badanku dengan suamiku yang pernah aku ceritakan ke dia.
"Hah, apa itu Phone Sex, Mas? Seksnya pakai telepon gitu, emoh aku
ditusuk-tusuk begituan." "Ealah, cantik-cantik kok kuper. Jadi kamu
telponan sama Mas Bagas, terus kalian saling bicara menggoda satu sama lain
senakal mungkin. Mas Bagas sambil ngocok penisnya, kamu sambil grepegrepe
badanmu juga. Kamu bisa sambil remas-remas tetek kamu, elus-elus vagina kamu,
sampai kamu ngecrot." b
3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
3 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762
11/19 "Hiii, hoekk. Emang bisa kaya gitu? Aku juga nggak yakin Mas Bagas
bisa deh telponan kaya gitu." "Ya kamu yang ngajarin lah, Dek. Kan
ini buat kamu juga biar nggak kentang kalau ditinggal suamimu." Ada
benarnya juga apa yang dikatakan Mas Diki. Aku memang sering uring-uringan
kalau ditinggal suami sendirian tanpa seks seperti ini, "Iya juga sih.
Tapi aku malu e, apalagi belum pernah, Mas." "Hmmm.. Tak ajarin sini
mau nggak?" Tanya Mas Diki "Heh, sama kamu, Mas? Gimana yaaa.."
kataku bimbang "Iyalah sama aku. Gini aja kamu bayangin aku ini Mas Bagas
yang lagi di depan kamu." "Hmmm... Tapi kita nggak saling
ngapa-ngapain kan, Mas? Aku kan istri orang." tanyaku "Ya enggaklah
kan kamu disitu aku disini, kita telponan kaya gini." Aku sejujurnya masih
bimbang antara penasaran akan sensasinya dan khawatir mengkhianati suamiku
"Hmmmmm.. Gimana ya, Mas. Aku penasaran sih.... Yaudah boleh deh, Mas,.
Tapi jangan lama-lama ya, Mas." "Oke. Kita langsung mulai aja. Kamu
ini lagi duduk?" Tanya Mas Diki. "Iya, Mas. Aku lagi di sofa."
jawabku. "Sekarang coba kamu lepas semua baju kamu sampai telanjang."
"Hah, kok telanjang, Mas.. Isin aku, Mas" , sergahku "Lho. Lha
wong ini kan phone sex, masa iya seks pakai baju. Piye to", balas Mas
Diki, "Gini aja Dek, kalau kamu masih ragu-ragu. Biar agak nyaman, kamu
pakai Jilbab kamu, tapi jangan pakai yang selain selain jilbabnya."
"Ih Mas, masa pakai Jilbab tapi telanjang" balasku "Lha aku kan
tetep nggak bisa liat kamu, to Dek..." Kata Mas Diki mencoba meyakinkanku
Butuh beberapa saat untuk aku memutuskan "Yaudah deh Mas. Bentar ya".
Aku kemudian masuk ke kamar, lalu melepas dasterku lalu bra dan cdku aku
tanggalkan. Aku memilih menggunakan jilbab bergo instan warna hitam. Setelah
kupakai, aku kembali berjalan ke sofa ruang tengah. Aku angkat hpku yang
daritadi belum aku matikan. "Mas Aku sudah di sofa nih" "Pi S k
h di l d k j k h h di j f h d k b
3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
3 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762
12/19 "Pinter. Sekarang hpnya di-loudspeaker aja terus kamu taruh hapenya
di ujung sofa menghadap kamu. Kamu duduk di ujung sofa yang lain ya, menghadap
hapemu, biar suara loudspeaker nya jelas", perintah Mas Diki. Akupun lalu
sedemikian rupa mengatur posisiku. Aku taruh hapeku di depanku seolah-olah aku
sedang akan difoto selfie. Tapi dengan posisi layar hape mati, karena kami
hanya telponan. Aku yang memang belum tau beginian hanya mengikuti perintahnya.
"Kamu cuma pakai jilbab aja kan ini?" Tanya Mas Diki lagi. "Mm,
iya Mas... Tapi agak gimana gitu, pakai jilbab kok telanjang.."jawabku
"Yaudah nggak papa", kata Mas Diki mencoba meyakinkanku."Yuk
kita mulai aja. Sekarang aku panggil kamu Umi, kamu panggil aku Abi, kaya
biasanya sama Mas Bagas kamu gitu kan? "Iya, Mas.." jawabku. Lalu Mas
Diki pun memulainya. "Halo Umi, Abi sudah sampai hotel nih."
"Halo Mas.. eh, Abi.. iya, Gimana perjalanannya, Abi?" Jawabku yang
agak gugup. Tapi aku tetap berusaha melanjutkannya. "Lancar tadi Umi. Umi
sendirian aja di rumah?" "Iya, Abi. Tadi habis beberes rumah, capek.
Ini lagi rebahan di sofa." "Ooh. Umi tadi waktu di Bandara, Abi lihat
ada ibu-ibu Ummahat mirip Umi cantiknya." "Ih Abi, kok matanya
jelalatan gitu sih. Awas ntar ya." balasku yang juga sudah mulai terbawa
suasana. "Hehe, iya nih. Abi jadi kangen sama Umi." "Kangen sama
Umi apa punyanya Umi?" tanyaku dengan nada segenit mungkin. "Hehe, kangen
memeknya Umi juga dong... Umi nggak kangen kontol Abi?" Tanyanya. Aku
kaget, baru sekali seumur hidup aku mendengar kata itu di dalam konteks ini.
"Ih, apaan sih Abi. Kok jorok gitu.." gerutuku. "Iya Abi, Umi
juga kangen kon... Ppenis Abi" jawabku. "Bukan penis Umi, tapi
kontol. Ayo coba bilang." "I Iya, Abi.. kontol." Jawabku. Ada
sensasi yang lain ketika aku mengucap kata itu ke orang lain yang bukan
suamiku. "Ugghhh.. Umi..." Kudengar nafas Mas Diki sudah mulai
memberat. Aku hanya membayangkan dia sedang mengelus-elus batang penisnya.
"Kontol Abi kangen nih sama memek Umi, sama toket Umi juga. Sini Abi remes
toket Umi." Aku pun secara refleks mulai memegang tetekku,
meremas-remasnya. "M hh " T k d k l i d h b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762
13/19 "Mmmphh..." Tak sadar, aku pun mulai mendesah. "Ugghhh...
Umi... Abi kangen desahan Umi. Mendesah yang kenceng, Umi, buat Abi."
"mmmpphhh.. ohh... Mmphhh..." desahku sambil terus memainkan tetekku.
Aku makin intens meremas-remas tetekku, sambil sesekali aku pilin-pilin
putingku yang kecoklatan ini. "Mmmpphhh... Ahhh.. Abi..." Aku makin
kencang meremas-remas tetekku. Tangan kananku memainkan tetek sebelah kanan,
dan tangan kiriku memainkan tetek sebelah kiri. Terus aku lakukan dengan
gerakan memutar, memijat "Ohh ahhhh, Abi...." "Ughhh, Umi... Umi
seksi banget sih suaranya. Kontol Abi sudah keras nih. Abi gesek-gesekin di
memek Umi ya.." Aku secara refleks membimbing tangan kananku turun ke arah
vaginaku, dengan tangan kiriku masih tetap intens memainkan tetekku sebelah
kiri. Aku lalu mulai memegang-megang vaginaku. Jujur seumur hidup aku tidak
pernah melakukan masturbasi. Aku tau masturbasi tapi tidak pernah melakukannya.
Ada rasa agak jijik saja. Tapi kali ini dengan orang yang bukan suamiku
walaupun hanya via telepon, karena sudah sangat terangsang aku mulai
memberanikan menyentuh vaginaku. "Ugghhh.. kontol keras Abi Abi gesekkan
ke klitoris Umi ya.. Ughh..." Aku kemudian mulai menyentuh sendiri
klitorisku. Memain-mainkannya dengan jari-jari tangan kananku. "Oohhh...
Abi..." desahku. Ternyata senikmat ini memainkan vagina sendiri. Aku mulai
lebih intens memainkan klitorisku. Sambil menggesek-gesekkan jariku juga ke
bibir vaginaku. "Ahhhh.. Ohhh... Abii..." Ternyata vaginaku sudah
mulai mengeluarkan pelumasnya. Tanganku berasa licin dan basah. Ini membuat
permainan di vaginaku lebih terasa nikmat. "Ohhhh.. Abii, Umi kok becek
gini sih.. ohhhh... Ahhhh..." "Ugghhhhh.. Umii, kontol Abi sudah
keras banget nih.. Emutin dulu dong Umii..." "Ahh.. Abi... Umi kan
belum pernah emut kontol Abi.. Ahhh.. Ohhhh.. " jawabku dengan mendesah
sambil tetap memainkan tetek dan vaginaku. "Ugghhhhh, iya Umi... Dicoba
dulu ya Umi, pasti Umi bakal doyan nanti.. Ughh..." rayu Mas Diki.
"sekarang Umi coba masukkan satu jari Umi ke mulut Umi ya.. Ughhh.."
Aku lalu memindahkan tangan kananku yang sudah berlumuran cairan vagina ini ke
arah mulutku. Pelan-pelan aku masukkan jari telunjukku ke mulutku sambil tangan
kiriku tetap memainkan tetekku bergantian kanan dan kiri. Aku mulai
menghisap-hisap jari telunjuk yang berada di mulutku. "Hmmmmppphh...
Hmmmmppphh.. clop.. clop.." desahku sambil intens memasuk- masukkan jari
telunjukku. "Hmmmpph... Hmppphhh.. Cloppp.. cloppp.." "ugghhh...
Umii... Kontol Abi enak banget diemut sama Umi.. besok-besok emut lagi yaa..
Ughhh.." b
3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
3 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762
14/19 "Hmmmmppphh... Hmmmmppphh.. clop.. clop.." Aku hanya bisa
mendesah karena mulutku tersumpal jariku sendiri. "Ugghhh.. Umii.. Abi
nggak tahan nih, Abi masukkin kontol Abi ke memek Umi yaa.."
"Hmmmpph... Ohh.. Ahhh... Iya, Abi.. Umi juga sudah nggak tahan.."
jawabku. "Uggghhh.. sekarang masukkin jari Umi yang tadi di mulut Umi ke
lubang memek Umi ya.. sedikit aja dulu..." Karena sudah terangsang berat,
akupun mengikuti arahan Mas Diki. Aku pindahkan jari telunjuk ku ke depan
lubang vaginaku, aku gesek-gesekkan ke bibir vaginaku. "Ohhh.. Ahhh..
Abi.." Lalu perlahan aku masukkan ujung jari telunjukku sampai satu ruas
jari. "Ohhhhh... Ahhhhhhhh.... Abii..." erangku penuh kenikmatan. Ini
kali pertama ada benda lain selain penis suamiku yang masuk ke lubang vaginaku.
Mungkin karena aku sudah terangsang berat, sekaligus aku sudah birahi tinggi
karena ditinggal kerja suamiku, sehingga pengalaman ini terasa sangat nikmat..
"Hmmmmppppphh... Ohhhhh...." Aku perlahan memompa jariku itu keluar
masuk lubang vaginaku. "Clepp... Clepp... Clepp..." "Ohhhh...
Ahhhhhh.. Hmmmppphhhh..." Suara keluar masuk jariku di vaginaku bersahutan
dengan desahanku yang makin mengeras. Aku juga masih mendengarkan desahan nafas
berat Mas Diki di ujung telepon sana, walaupun kalah keras dengan suara di
sini. "Ahhh... Hmmppph....." "Ahh... Ohhh...
Hmmmpphhhhh...." Aku makin intens memompa jariku keluar masuk vaginaku
dengan tangan kananku. Tangan kiriku masih aktif bermain dengan tetekku
bergantian kanan dan kiri. Dengan rangsangan seperti ini, desahanku makin
mengeras tak karuan. Aku sudah hampir diujung orgasmeku. "Aahhh.. Ohhh....
Aaaahhhhh..." "Ugghhh.. Umiii.." tiba-tiba Mas Diki memanggil
namaku.. "Uggghhh.. Umiii.. Sebentar lagi Abi call, Umi angkat ya.."
aku hanya mengiyakan sambil mendesah mengejar orgasmeku. Lalu telepon Mas Diki
terputus. Hapeku tiba-tiba menyala dan ada panggilan lewat WhatsApp, aku yang
sudah terangsang hebat hanya bisa menerima panggilan itu. Tiba-tiba ada gambar
penis muncul di hapeku, ternyata ini panggilan video. "Ugghhh.. Umiiii..
Lihat nih udah keras banget kontol Abi." Ini adalah pertama kalinya seumur
hidupku melihat penis selain suamiku, dan pertama kalinya laki-laki lain
melihat tubuhku telanjang. Di dalam kondisi normal, aku pasti malu dan marah
akan hal ini. Tapi di kondisi saat ini dimana aku sudah diujung orgasme, aku
malah justru makin terangsang dan tanganku makin aktif memainkan perannya di
tetek dan vaginaku... "Aaaahhh... Ohhh.... Abiii... Enak bangett kontol
Abi..." "Hmmmmppphhh... ohhh.. Umi mau keluar nih.."
"Uggghhh... Abi juga nih Ummi... Ugghhh.." É I à
ó ç
13 b 3/27/22, 9:17 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762
15/19 "Ahhhh... Hmmmmppppphh... Abiiiiiiiiii...... Ooohhh...."
"Crit.... Crit...." Klimaks yang sudah kucari dan kutunggu ini akhirnya
datang. Ada bermili-mili cairan keluar membasahi sofa ku dan sedikit kena
hapeku... "Oooohhhh... Haaahhh... Haaaahhh..." Tubuhku lemas tak
berdaya seketika setelah orgasme ini. Orgasme yang tak pernah kubayangkan akan
bisa kudapat dengan cara seperti ini. Aku sempat sedikit melirik ke hapeku.
Sepertinya Mas Diki juga sudah mendapat klimaksnya. Dan sekarang panggilan
video tadi sudah mati. Akupun tak menggubris, akupun kemudian tertidur di sofa.
Aku baru terbangun sekitar tengah malam, karena posisi tidur di sofa yang
memang kurang nyaman. Aku ambil hapeku lalu berjalan ke arah kamarku. sambil
berjalan ke dalam kamar aku cek hapeku. Ada banyak chat dari suamiku. Ahh,
besok saja lah aku balasnya. Lalu ternyata ada chat juga dari Mas Diki. Mas
Diki: Dek Sella, makasih ya. Maaf kalau aku tadi lancang, tapi aku puas sekali.
Kamu luar biasa, sungguh beruntung suamimu yang bisa memilikimu. Malam ini tak
akan pernah bisa aku lupakan seumur hidupku. Mas Diki: [ gambar penisnya yang
berlumuran sperma ] Aku kaget melihat gambar penis itu, tapi hanya bisa
senyum-senyum sendiri saja mengingat aku juga sudah merasakan Orgasme yang
begitu nikmat. Aku lalu mereply chatnya. Aku: iya, Mas. Nggak papa. Aku juga
tadi terbawa suasana. Makasih juga ya, Mas.. aku dapet orgasme nikmat banget
tadi. Ini aku barusan bangun habis ketiduran di sofa tadi.Oiya, jangan kasih
tau siapasiapa ya Mas soal malam ini. Ternyata Mas Diki masih online dan segera
membalas pesanku. Mas Diki: Sama-sama, Dek Sella, iya aku bakal jaga rahasia
ini kok.. Mas Diki: Oiya, Sella Apa boleh aku minta sesuatu? terakhir deh buat
malam ini. Aku: Minta apa, Mas? Mas Diki: Minta foto Selfi mu dong. Yang
sekarang aja, kamu nggak usah pakai baju dulu. Aku: Iihh.. apaan sih Mas Diki,
kok aneh-aneh gitu mintanya. Mas Diki: Ayolah, Dek.. buat Mas aja kok ini. Biar
Mas bisa mimpi indah Aku berpikir sejenak, apa aku harus memenuhi permintaannya
atau tidak. Toh tadi dia juga melihatku telanjang seperti ini dengan pakaian
yang sama. Akupun lalu selfie mengambil beberapa gambar dengan pose seimut
mungkin yang menampakkan tetekku dan sekilas vaginaku. Aku juga foto closeup
vaginaku yang masih menampakkan lendir bekas orgasmeku yang sudah mengering.
Aku: [kirim gambar selfie] Aku: [kirim gambar selfie] Aku: [kirim gambar selfie]
Mas Diki: wuih, dikasih tiga. Makasih ya Dek Sella. Bisa mimpi indah nih aku
malam ini. Aku: nih mas, aku kasih bonus. Hasil dari perbuatanmu tadi,
hihihi... Ak [ki i b l i ] b
3/27/22, 9:17 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 3
| Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-3#post-1902151762
16/19 Aku: [kirim gambar close-up vagina] Mas Diki: wuihhh, indah banget
memekmu Dek. Kalau close-up gini kelihatan jelas banget. Masih ada sisa-sisa
crotmu juga itu Dek. Mas Diki: Makasih ya Dek, malam ini aku jadi lelaki paling
bahagia. Kamipun mengakhiri chat itu. Aku lalu bersih-bersih diri kemudian
tidur. Ini adalah pengalaman pertamaku mendapatkan orgasme dengan bantuan orang
lain tanpa suamiku. Flashback Ends Seiring berjalannya waktu, aku masih
berhubungan dengan Mas Diki, tentu saja lewat telepon, mana berani aku
berhubungan fisik walaupun kami beberapa kali ketemuan rame-rame dengan
temanteman SMA ku yang lain juga. Kami masih rajin juga melakukan phone sex
atau Video Call Sex, terutama saat suamiku keluar kota. Suamiku ternyata bukan
orang yang bisa diajak vcs senikmat Mas Diki. Akupun akhirnya dibantu Mas Diki
untuk mengisi kekosongan saat-saat suamiku keluar kota itu. Akhirnya aku dan
Mas Diki jadi sangat dekat. Saking dekatnya kita sering panggil-panggilan
dengan sebutan Sayang. Suamiku tentu saja tidak tahu hal ini. Dia hanya tau
kalau kami berteman biasa saja. Bahkan vcs-an kami sekarang makin hot dan
aneh-aneh. Mas Diki membelikanku banyak barangbarang seperti penis-penisan yang
kutahu namanya ternyata Dildo. Lalu dia juga membelikanku vibrator getar. Semua
itu alat-alat yang kita gunakan sewaktu vcs-an. Seperti tadi sore saat sebelum
suamiku pulang aku sempat vcs-an dengan Mas Diki. Aku memakai dildo di
vaginaku, lalu menempelkan vibrator di pinggiran anusku. Sambil melihat Mas
Diki mengocok penisnya yang coklat berurat. Sensasinya sangat nikmat. Ketika
hampir diujung orgasmeku, Mas Diki lalu memintaku satu hal. Mas Diki tahu kalau
aku sudah hampir orgasme pasti aku selalu mengiyakan permintaannya. Dia
memintaku untuk datang ke rumahnya besok, saat suamiku keluar kota. Aku hanya
bisa mengiyakan saja karena aku sedang mengejar orgasmeku.
Part 3a Tag:
Affair, Vanilla Sex "Abi berangkat dulu ya Umi. Umi baik-baik ya di
rumah." "Iya, Abi. Oiya, nanti Umi ijin mau ketemuan sama temen-temen
Liqo' Umi ya Abi.", kataku. "Oh iya Umi. Sama siapa aja
janjiannya?" Tanya suamiku. "Sama Adinda, Hanna, dan Rif'ah aja kok
Abi. Mungkin sama Ustadzah Azizah juga", jawabku. "Oh iya. Yaudah Abi
jalan dulu ya, sudah ditunggu mobil jemputan tuh. Assalamu'alaykum..."
"Wa'alaykumussalam, Abi.." jawabku berdiri di depan pintu rumah
sambil melepas kepergian suamiku yang akan berangkat kerja keluar kota selama
dua hari ke depan. Aku langsung berfikir selama dua hari ini aku bakal rindu
belaian suamiku di tempat tidur. Padahal aku sedang ingin diajak berhubungan
seks. Akupun masuk rumah, dan daripada memikirkan hal itu, aku melakukan
aktifitasku sehari-hari, seperti beres-beres rumah dan mencuci pakaian. Karena
aku hanya tinggal berdua, rumah tinggal kami saat ini juga bukan rumah yang
besar, hanya tipe 80 yang terdiri dari tiga kamar. Jadi kegiatan beres-beresku
tidak terlalu lama. Aku lalu mengisi waktu dengan senam. Aku rutin melakukan
senam sambil berjemur di halaman belakang. Karena di dalam rumah, aku biasanya
senam hanya memakai tank top dan hotpants saja Aktifitas senamku ini Tidak lama
hanya 30 menit saja tapi sudah membuatku 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
5/20 hotpants saja. Aktifitas senamku ini Tidak lama, hanya 30 menit saja, tapi
sudah membuatku berkeringat banyak. Selesai semua aktifitas pagiku, kemudian
mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Aku memilih menggunakan gamis warna hijau
tua, dengan hijab warna hijau muda. Aku memang ada janji ketemuan siang ini,
tapi bukan dengan teman-teman cewekku melainkan dengan Mas Diki. Kemarin sore
aku janji ke Mas Diki kalau aku main ke rumahnya. Rencananya siang ini kami
akan makan siang dulu di Mall A****. Setelah memastikan rumahku terkunci aku
jalan ke depan kompleks untuk mencari bis kota. Sambil jalan, aku chat Mas
Diki. Aku: Mas aku ini otw ya, lagi jalan naik Bis... Mas Diki: Ooh.. iya,
Sayang.. mau aku jemput nggak? Aku: Nggak usah, Mas. Nggak enak kalau kelihatan
temen atau tetangga. Ketemu di sana aja ya. Mas Diki: Okeee.. kamu sih, males
belajar naik Motor, jadi susah harus cari bis dulu kan kemana-mana.. Aku: Hihi,
iyaaaa... Mas Diki: Eh, Sayang.... Kamu pakai baju apa ini? Minta selfie mu
dong... Aku: Halah, aneh-aneh aja, wong lagi jalan ini lho. Bentar deh ya.
Akupun kemudian mengambil beberapa gambar dengan mode selfie. Lalu kukirim ke
Mas Diki. Sesampainya di depan kompleks ternyata bis jurusanku sudah datang,
aku bergegas naik ke Bis menuju Mall A*** 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
6/20 Arsella Hasna Hilyani 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No
Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
7/20 ------ "Kenyang nggak kamu, Dek?" Tanya Mas Diki. "Kenyang
Mas. Kenapa emang, Mas?", balasku bertanya. "Oh.. Iya, baguslah
soalnya kan kamu habis ini kerja keras." jawab Mas Diki. Mendengar nya,
aku langsung malu "Apaan sih Mas.. ngawur deh.."kataku "Eh iya,
nggak kerja keras ding, tapi dikerjain dengan yang keras-keras, hahaha... Ayok
Dek cabut.." lalu Mas Diki menarik tanganku berjalan keluar dari Mall A***
ini. Di tengah saat kami sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar seperti
namaku dipanggil seseorang. "Sellaa.. Sel..." Ternyata itu Adinda,
wah kok bisa ya dia juga disini. Bisa gawat ini kalau aku kepergok Adinda
sedang berkholwat bersama lelaki yang bukan muhrim. Bisa-bisa aku diceramahin
Ustadzah Azizah tujuh hari tujuh malam, atau malah bisa-bisa aku dilaporkan ke
suamiku. Aku langsung menarik tangan Mas Diki lalu berjalan menjauh. Kami pun
bergegas pergi menggunakan motor Mas Diki menuju rumahnya hingga sampailah kami
di depan rumahnya. Mas Diki tinggal kontrak di rumah ini karena memang dia
bukan asli orang sini. Rumahnya bentuknya seperti rumah petak, dengan dua rumah
berdempetan. Kedua rumah ini memiliki satu pintu gerbang yang sama. Ini
sebenarnya bukan kali pertama aku menginjakkan kaki disini, sebelumnya aku
pernah main ke rumah Mas Diki hanya saja rame-rame bareng teman-temanku yang
lain. Setelah Mas Diki membuka pintu gerbang dan kami masuk di teras, ternyata
ada penghuni kontrakan sebelahnya yang kebetulan sedang berdiri di depan pintu
yang kuketahui bernama Pak Bejo. "Wah, baru pulang nih Mas Diki?"
Tanya Pak Bejo "Eh, Pak Bejo. Iya, nih Pak.. habis jalan tadi..."
Jawab Mas Diki "Ini pacar baru lagi nih, Mas Diki?" tanya Pak Bejo
sambil terus melihatku dengan tatapan khas lelaki dari ujung atas hijabku
sampai ujung bawah gamis hijauku. "Hehe, bisa aja Pak Bejo. Kenalin, ini
Sella, Pak. Anak asli sini, kita temenan dah dari SMA Pak. Sella, kenalin ini
Pak Bejo Suharso, penghuni kontrakan sampingku. Oh iya, Bu Alya kemana, Pak?
Kok nggak kelihatan?" Tanya Mas Diki, yang kemudian kuketahui Bu Alya
adalah istri Pak Bejo. "Lagi keluar kota, Mas Diki. Ada orderan dari
temennya. Jadinya saya sendirian deh ini." "Oh i Y d h d h k d l P k
" 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 6 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
8/20 "Oh gitu. Yaudah deh saya masuk dulu ya, Pak.." "Iya, Mas
Diki.. selamat menikmati ya, Mas. Hahaha." Kata Pak Bejo yang diikuti tawa
lepasnya. Aku yang mendengarnya sungguh sangat malu. Apalagi kalau dia tahu
bahwa aku sebenarnya sudah menjadi istri orang. Aku yang hanya bisa diam
mendengarkan percakapan mereka sedari tadi, lalu segera masuk mengikuti Mas
Diki. Di dalam rumah Mas Diki, aku duduk di kursi panjang ruang depan. Mas Diki
menawariku minum dan duduk di sebelahku. Kami kemudian ngobrol sana-sini.
Karena kami nyambung, sehingga ketika kami saling ngobrol tidak berasa lama.
Entah bagaimana caranya, duduk kami semakin berdekatan, bahkan sedikit
menempel. Tiba-tiba Mas Diki mencium bibirku. Aku yang kaget, hanya bisa diam
saja. Aku lalu berusaha melepaskan ciumannya. "Mas kok gini, sih. Aku ini
dah punya suami.." kataku. Tapi Mas Diki malah kembali menciumku sambil
memepet tubuhku. Dan sekarang tangannya mencoba meremas-remas tetekku dari luar
gamisku. Remasannya lembut tapi kuat dan intens. Aku yang memang mudah
terangsang karena sentuhan di tetekku ini, secara refleks mulai melemahkan
perlawananku dan menikmati saja. Bahkan ciuman dari Mas Diki mulai aku balas.
Lama-kelamaan, gairahku bangkit. Aku sudah tidak memedulikan lagi bahwa lelaki
yang sedang berusaha menodai aku ini bukan suamiku. Kami berciuman makin panas,
sambil tangan kiri Mas Diki masih terus memainkan tetekku. Tangan kanan Mas
Diki kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di atas penisnya yang masih
tertutup celana. Kami masih terus berciuman, dan permainan tangan Mas Diki di
tetekku makin intens dan ini membuatku makin terangsang. Secara tak sadar aku
mulai menggerakkan tanganku mengeluselus penisnya dari luar celana. Setelah
beberapa saat, tiba-tiba ciuman dan remasan di tetekku berhenti. Mas Diki
kemudian berdiri di hadapanku melepas celananya hingga keluarlah penis
coklatnya yang berurat tepat di depan mukaku. Walaupun aku sering melihat
penisnya waktu vcs-an, tapi ini kali pertama aku melihat secara langsung penis
Mas Diki, dan penis pertama selain suamiku. "Sayang, sepongin kontolku,
dong. Udah keras banget nih, pengen diemut bibirmu yang seksi itu." Sambil
menempelkan penisnya di bibirku. Aku yang juga sudah terangsang hanya bisa
membuka mulutku, dan sedetik kemudian, kepala penisnya sudah ada di dalam
mulutku. Mas Diki menarik pundakku agak ke depan, sehingga kini aku duduk
bersimpuh di lantai, dengan penis Mas Diki masih ada di mulutku. Sejak beberapa
Minggu terakhir ini Aku memang suka mengulum penis. Aku banyak belajar dari
film bokep yang sering dishare oleh Mas Diki. Kemampuan blow jobku makin hebat.
Suamikupun sering memuji keahlianku memanjakan batang penisnya menggunakan
mulutku. "Cl Cl Sl Sl " Ak jil jil b i M Diki d i k b h Ak 3/27/22,
9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
9/20 "Clop.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrppp.." Aku jilat-jilat batang
penis Mas Diki dari atas ke bawah. Aku mainkan bola-bola zakarnya dengan
lidahku. Lalu aku emut dan aku hisap kepala penisnya "Clop.. Cloppp..
Slurpp.. Sluurrppp.." "Uggghhh.. Sayang, enak banget seponganmu..
kamu beneran praktekin film bokep yang aku kasih ya... Ugghhhhh.. terus
Sayang.. iyaa, sedot yang kenceng.. ugghhh...." Erang Mas Diki keenakan.
"Clop.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrppp.." "Hmmmpph... Hmmpphh...
Clop.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrppp.." hanya suara itu yang keluar dari
mulutku. Aku benar-benar menghayati peranku yang sedang mengoral penis Mas Diki
ini. Kadang aku masukkan sampai dalam mulutku, kadang hanya kepala penisnya
saja yang ada di mulutku, tapi aku sedot dengan kencang. Mas Diki hanya bisa
mengerang keenakan. Setelah sekitar 20 menit aku mengoral Mas Diki, tiba-tiba
Mas Diki memegang kepalaku yang masih berhijab hijau ini. Kepalaku dipegang
dengan kuat, sambil pinggul Mas Diki memompa mulutku maju mundur. Aku menebak
Mas Diki sebentar lagi akan klimaks. "Hmmmpph... Hmmpphh... Clop..
Cloppp.. Hmmmppph.." suara itu yang keluar dari mulutku. Lalu tibatiba
meledaklah isi penis itu di dalam mulutku. "Cllrrtt.. clrrrttt..."
Aku refleks mencoba mengeluarkan penisnya dari mulutku, karena aku tidak biasa
merasakan sperma di dalam mutlut, dengan suamikupun bahkan tidak pernah. Tapi
tangan Mas Diki menahan kepalaku, aku akhirnya hanya bisa diam saja menunggu.
Lalu dia sendiri yang mengeluarkan penisnya dari mulutku. Sperma yang ada di
dalam mulutku, aku keluarkan sebisaku, sehingga meleleh di dagu kanan kiriku.
"Crott.. crottt.. crootttt..." Ternyata semburan spermanya belum
habis dan mengenai wajah dan hijabku. "Uggghhh.. banyak banget pejuhku
Dek.. kamu makin cantik kalau mulutmu penuh pejuh gitu, mukamu juga...
Ugghhh," "Bersihin paka mulutmu dong, Sayang." Pinta Mas Diki.
Aku lalu menjilati batang penisnya, buah zakarnya. Ujung penis nya Aku hisap-hisap,
dan lubangnya aku jilatin. Mas Diki kemudian menarikku ke dalam kamarnya.
"Sayang, aku kan sudah keluar, sekarang giliranku yang puasin kamu ya.
Sebagai ganti yang tadi..." Aku masih ragu dan bimbang. Di satu sisi,
gairahku sudah sangat tinggi ingin rasanya aku juga mendapat klimaks. Di sisi
lain aku masih ingat aku ini istri Mas Bagas. "Mas mau apa? Aku sudah
bersuami, Mas" kataku berargumen tapi tanpa perlawanan sedikitpun.
"Aku mau jilatin memekmu, Dek. Aku janji aku nggak akan minta masukkin
kontolku ke memekmu. Kamu pakai hijab dan baju gamismu gitu aja, dalamannya aja
yang dilepas." Mas Diki kemudian mendekatiku, mengangkat gamisku hingga
sepinggang lalu menurunkan celana panjang dalamanku sekaligus celana dalamku.
Aku hanya bisa diam dan pasrah. Mas Diki kemudian mendudukkanku di pinggir
kasurnya, lalu mulai menciumi ujung kakiku dan mengelus-elus betisku..
"Hmmmpphh... Ahhh.." tak sadar akupun merintih antara geli dan
nikmat. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 6 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
10/20 Ciuman dan rabaan Mas Diki makinn ke atas mendekati vaginaku.
"Memekmu wangi dan indah, Dek.. Sempurna.." lalu diciuminya vaginaku
itu, sambil diusap-usap menggunakan jarinya. "Hmmmmppppphh... Ohhh...
Ahhhh..." Usapan, ciuman dan jilatan Mas Diki benar-benar nikmat. Dia
tidak menyisakan satu sentipun untuk tidak dijilat dan dimainkan. Ketika
lidahnya menggelitik klitorisku sambil jarinya mengusap-usap bibir vaginaku
begitu terasa nikmat. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhhh... Ayanggg.."
vaginaku saat ini sudah benar-benar becek dan basah tapi tampaknya Mas Diki
malah makin menjadi-jadi memainkan vaginaku. Salah satu jarinya bahkan mulai
mencolok-colok lubang vaginaku. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhh..
Ahhhhh..." Aku hanya bisa mendesah menikmati permainannya di bawah sana..
"Ohh... Cloppp.. Slurppp.." salah satu jari Mas Diki diarahkan ke
bibirku, lalu aku refleks menghisaphisap nya. Rasanya familiar, ya ini adalah
cairan vaginaku sendiri. Selama beberapa menit aku menikmati menghisap-hisap
jarinya, sambil vaginaku dimainkan oleh mulut Mas Diki. Mas Diki kemudian
bangkit lalu merebahkan dirinya di kasur. "Kontolku dah ngaceng lagi nih,
Dek.. kamu diatas ya, aku jilatin memekmu, kamu sepongin kontolku." Aku
hanya menurut saja dan memosisikan diriku di atasnya bersiap-siap mengoralnya
lagi. "Hmmmpph... Hmmpphh... Clop.. Cloppp.. Hmmmppph.."
"Hmmmppphhh.." suara desahan dari bibirku yang tersumpal penisnya.
Aku kurang bisa maksimal memberikan service orallku ke penis Mas Diki karena
dibawah sana aku sedang dikerjain habis-habisan dan ini terasa nikmat sekali.
Aku merasa tidak lama lagi aku akan mencapai klimaks. "Hmmmmppppphh... Ohhh...
Ahhh.. Ahhhhh... Ayaaangg.. aku mau sampaaiii..." ketika hampir di ujung
orgasmeku, Mas Diki menghentikan jilatannya di memekku. "Ohh.. kok
berhenti, Mas.." kataku "Aku masih mau nikmatin Memekmu, Dek. Aku kan
janji nggak akan minta masukin kontolku ke sini, jadi aku harus puasin
jilat-jilat memekmu ini." Setelah rasa ingin orgasmeku mereda Mas Diki
melanjutkan lagi rangsangannya di vaginaku. "Hmmmmppppphh... Ohhh...
Ahhh.. Ahhhhh..." desahku. Aku juga makin cepat mengulum dan menghisap penisnya
di mulutku. "Hmmmpph... Hmmpphh... Clop.. Cloppp.. Hmmmppph.."
Setelah dirangsang selama beberapa menit, aku merasakan sensasi di ujung
orgasmeku kembali. "Hmmmmppppphh... Ohhh... Ahhh.. Ahhhhh...
Mhhaaaassss..." Tiba-tiba Mas Diki menghentikan lagi rangsangannya.
"Maaas, kok berhenti lagi sih.. hmmppph.. aku kan dah mau nyampe. Nanggung
nih." kataku sambil memegang penisnya yang terlepas dari mulutku.
"Aku masih belum puas Dek jilatin memekmu. Kalau kamu mau dapet klimaks,
kamu boleh kok pakai kontolku buat puasin memekmu, asal kamunya yang
minta." kata Mas Diki. "H h I M k hh " k k d h id k d lik l i b
h k É I à ó
ç 13 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
11/20 "Hmmppph.. Iya, Mas.. aku mmhhauu.." kataku yang sudah tidak
memedulikan yang lain bahwa aku adalah seorang istri shalihah yang menjaga adab
dan perilaku sehari-hari. Saat ini yang ada di pikiranku hanya bagaimana
caranya aku bisa orgasme. "Bilang yang jelas dong, Sayang.." kata Mas
Diki. "Hmmppph.. Aku mau penismu Mas.." kataku sambil memegang penis
Mas Diki. "Itu bukan penis. Minta yang bener coba.." "Aku mau kontol,
Mas.. Aku mau kontolmu dimasukkin ke memekku.. hmmppph... " kataku yang
diambang birahi tinggi. "Oke, Sayang.. Kamu yang minta ya.. Karena aku di
bawah berarti yang di atas kamu ya.." Tanpa berkata-kata lagi, aku
langsung memutar tubuhku. Aku angkat gamisku. Aku posisi kan selangkanganku di
atas penis Mas Diki. Perlahan aku turunkan pantatku hingga bibir vaginaku
bergesekan dengan kepala penisnya. "Hmmppph.. ohhhh... Ahhh.." aku
turunkan pelan-pelan tubuhku, hingga aku rasakan kepala penisnya sudah memasuki
liang vaginaku.. "Ohh..ohhhh... Ahhh.." lalu aku turunkan tubuhku
hingga pantatku menempel paha Mas Diki. "Oooh.. Hmmmpphhhhh...
Ahhh..." Rasanya penuh sekali penis Mas Diki mengisi vaginaku. Tangan Mas
Diki diarahkan ke tetekku, dan mulai bermain-main dengan tetekku dari luar
gamisku. "Oooh.. Hmmmpphhhhh... Ahhh...Maasss.." dengan masih
mendiamkan penisnya di vaginaku, rasa ingin orgasme yang tadi hilang tiba-tiba
kembali lagi. "Ohhh.. Maaasss.. Aku kelluuuaarr..." Kataku
"Crtttt.. crtttt..." Mas Diki menarik tubuhku hingga menempel ke
badannya lalu mencium ku sambil memelukku. Pantatnya di tekan ke atas sehingga
makin mendesak penisnya di vaginaku. Karena masih dalam rangkaian orgasme,
Akupun hanya bisa melolong panjang keenakan. "Ooohhh.. ooohh....
Hmmmmppppphh.. aaahhh....." Mas Diki mendiamkan diriku beberapa saat,
membiarkanku menikmati momen orgasmeku yang kudapat dari penis lelaki lain
selain suami sahku. Setelah beberapa menit kemudian Mas Diki melepaskanku dari
pelukannya yang otomatis membuat penisnya lepas dari vaginaku lalu membaringkanku
di sebelahnya. Aku hanya terbaring pasrah dengan masih memakai gamis hijau tua
yang sudah terlihat kusut dan hijab yang berlumuran sperma yang sudah
mengering. "Dek, sudah sore nih, kamu mau tak antar pulang atau
gimana.?" tanya Mas Diki. "Nggak tau, Mas.. Aku capek banget nih
ini.." jawabku. "K di j d l D k bi H bi i k l K ih k k k l l 3/27/22,
9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
12/20 "Kamu mandi aja dulu Dek, biar segeran. Habis itu tak anter pulang.
Kasihan kamu kamu kalau pulang malam-malam terus dilihatin tetangga
nanti." kata Mas Diki menawarkan. "Iya Deh, Mas.." aku yang
masih lemas ini lalu berdiri berjalan ke dalam kamar mandi. Aku lepas semua
pakaianku lalu aku mulai menyirami badanku. Setelah bermain penuh nafsu sejak
tadi siang dengan tetap memakai baju membuat keringatku menumpuk lalu tersiram
air mandi, segar rasanya. Saat sedang mandi aku mulai tersadar apa yang telah
aku lakukan ini salah. Air mataku pun perlahan mulai menetes. Aku sudah
mengucap janji suci kepada penghulu, bahwa aku akan setia dengan Mas Bagas
sebagai kunci surgaku. Yang aku kecewakan lagi adalah aku menikmati permainan
dari Mas Diki barusan. Aku sangat kecewa pada diriku saat ini. Ketika sedang
menggayung air, tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang yang pastilah ini
Mas Diki. Tangannya kemudian meremas kedua tetekku. Berputar memijat-mijat, dan
memilin putingku. Aku merasakan tengkukku dijilat-jilat oleh permainan
lidahnya. "Ohhh... Ahhh... Maasss... Udahhh, Mass... Aku ini istri
oranggg.. oooohhhh... Ahhhh....." desahku yang sebisa mungkin menolak
dengan kata-kata walaupun tanpa ada aksi penolakan sama sekali. Mas Diki yang
juga tanpa sehelai pakaian ini terus saja memainkan tetekku bergantian sambil
memelukku dari belakang. "Aku masih belum puas sama tubuhmu, Dek.. lagian
aku juga belum keluar..." Kurasakan lidahnya menjalar naik ke belakang telingaku.
Ini membuatku menggelinjang dan tak bisa untuk tak mendesah. "Ohhhh...
Ahhh.... Maasss... " Aku akhirnya hanya bisa pasrah dan mendesah menikmati
rangsangan lidahnya dan tangannya di tetekku. Tangan kiri Mas Diki perlahan
turun ke arah perutku, mengusap-usap disekitar pusarku kemudian turun ke arah
vaginaku. Dengan jari-jarinya digesek-geseklah bibir vaginaku tak luput
klitorisku juga dirangsang. "Hmmmmppppphh.. ooohhh... Hmmmpph..." Aku
merasakan penis keras Mas Diki sudah menempel di pantatku. Pundakku didorong
agak membungkuk, sehingga kini tanganku bertumpu pada pinggir bak mandi. Posisi
ini memudahkan penisnya tepat berada di depan lubang vaginaku. Kurasakan
perlahan kepala penis itu masuk makin ke dalam.. "Ohhhh... Ahhhh.."
hanya desahan yang keluar dari mulutku sembari penis keras Mas Diki makin masuk
mengisi vaginaku. Mas Diki lalu mulai memompa pelan-pelan penisnya keluar masuk
vaginaku.. "Ceplakk... Ceplakk.." suara tumbukkan antara selangkangan
Mas Diki dan pantatku begitu nyaring menggema di kamar mandi ini.
"Uggghhh... Memekmu enak banget Dek.. Ughhh... Sempit dan njepit tenannn..
Beruntung banget suamimu.. ugghhh.. kalau kamu jadi istriku bakalan tak entotin
setiap saat kamu, Dek..." "Ceplakk... Ceplakk.." Tangan Mas Diki
lalu meraih tetekku yang berayun-ayun ini, dimainkan dan diremas-remasnya.
"Ohhh..ahhhhh.... Ohhh...." Digenjot dari belakang dan dirangsang
seperti ini membuatku mendesah tak karuan.. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 6 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-6#post-1902160019
13/20 Report wens87, tomjen88, ujang kasep and 180 others Setelah beberapa saat
penis Mas Diki memompa vaginaku dari belakang, aku merasakan akan mencapai
klimaks. "Ooohh... Ahhh... Massa.. terusss, Mas.. sodok teruss, Mass..
ooogghh.. aahhh.." "Ughhh.. ughhh... Ini namanya ngentot, Dek..
bilang yang Bener.. Ugghhh.." "Oooggghhh.. iyyaa, Massshh.. Ngentot
Mas... Entotin aku terus pakai kontolmu, Mas... Oogghhh.. agghhhhh...
Ooohh...." "Ugghhh.. dasar akhwat binal kamu, Dek.. uuggghh.. dah
punya suami tapi masih minta kontol lainn... uggghhh... nih rasain kontolku..
Ugghhh..." "Hmmmmppppphh... Ooohhh... Teruss, Mass.. Aggghhh..
Ohhh... aku mau nyampe Mass.. ooohhh... Aggghhhh..." "Ugghhh.. Kamu
boleh keluar asal keluarnya bareng sama aku, Dek.. Uggghhh.. aku juga sebentar
lagi keluar... Tapi kamu harus terima pejuhku di dalam memekmu..
uughhhh..." kata Mas Diki sambil mulutnya memainkan telingaku. Aku yang
juga di ambang klimaks tak mampu mengiyakan namun juga tak mampu untuk menolak.
Aku hanya membalasnya dengan desahan-desahanku yang makin kencang..
"Aaagghhh.. Ooohhh... Maasss... Aku nyampe, Mass.. pipis aku ,Mass...
Ooogghhhhh... Aahhhhh..." "Uggghhh ahhh... Terima pejuhku ini, Dek...
dasar akhwat binal kamu... Uggghhh..." Aku merasakan sperma hangat Mas
Diki menyemprot dinding rahimku beberapa kali. Beberapa saat kemudian aku yang
lemas ini tak kuasa menahan tubuhku hingga terjatuh bersimpuh bersandar di samping
bak Mandi. Penis Mas Diki terlepas dari vaginaku. Mas Diki lalu melanjutkan
mandi membasuh badan kami berdua. Aku hanya pasrah saja ketika dimandikan Mas
Diki. Guyuran air segar ini membuat energi ku kembali perlahan-lahan. Aku pun
mampu bangkit berdiri sendiri sambil terus melanjutkan mandi kami. Penis Mas
Diki yang beberapa kali menyenggol tubuhku kurasakan mengeras lagi. "Iihh,
Mas.. kok kontolnya gede lagi siihh?" Kataku. "Iyalah Dek, ada kamu
telanjang gini mana bisa kontolku tidur. Seponging dong sini, Dek.." minta
Mas Diki. Aku yang belum menjawab apa-apa langsung didorong duduk bersimpuh di
lantai kamar mandi ini. Mas Diki mengusap-usapkan ujung kepala penisnya ke
bibirku. "Uuughhh.. bibirmu seksi banget, Dek. Apalagi basah-basah gitu..
Ugghhh.." Mas Diki lalu memasukkan penisnya ke mulutku yang langsung aku
sambut. Aku hisap-hisap dan aku mainkan penis yang sudah membuat aku orgasme
dua kali ini. Tangan Mas Diki memegang rambut panjangku dan menahan kepalaku.
Lalu memompa penisnya di dalam mulutku. "Cloppp.. Clopp.. Slurpp...
Clopp.. Cloppp..." "Uggghhhh Dekkk... Nikmat banget seponganmu..
Ughhh... Akhwat doyan kontol kamu ya.. Ugghhh..." Mendengar perkataan
seperti itu malah membuat ku bergairah. Tak sadar akupun memainkan jarij jariku
di vaginaku. Menggesek-gesekkan jariku di bibir vaginaku dan klitorisku.
Tiba-tiba Mas Diki menghentikan pompaanya di mulutku. "Ayo ke kasur Dek,
biar lebih puas aku mainin mulutmu sama badanmu." Mas Diki lalu menarik
tanganku keluar kamar mandi dan merebahkanku di atas kasur. Kami melanjutkan
pergumulan kami di atas tempat tidur
Part 3b Tag:
Affair, Vanilla Sex "Clopp.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrpp... Clopp..
Clopp.." "Uggghhh.. Enak banget seponganmu, Dek.. ughhh.. nggak bakal
bosen aku.. Ughh.." "Clop.. Cloppp.." "Slurpp..
Sluuurrrpppp.." "Hmpphh.. Huaahhhh.. Mas, kok kontolnya dah tegang
aja sih, semalaman kan dah keluar banyak, Mas" kataku yang melepas
penisnya dari mulutku, dan memainkannya dengan tanganku. "Kalau ada kamu
kontolku nggak bisa nggak ngaceng, Dek.. apalagi kamu pakai mukena gini. Ughh..
Kamu juga semalaman merintih keenakan minta dipuasin kontolku sampe orgasme
tujuh kali. Sini sepongin kontolku lagi.. Ugghhh..." Mas Diki memegang
kepalaku yang terbalut mukena, lalu mulai lagi memompa penisnya keluar masuk
mulutku. "Clopp.. Cloppp... Glok.. Glok.." "Glok.. Glokk..
Glokkk.." dengan kepalaku yang ditahan tangannya, aku hanya bisa pasrah
menerima pompaan penisnya di mulutku. Semenjak selesai solat subuh tadi, sudah
hampir satu jam mulutku menservis penis Mas Diki. Penis yang semalaman tadi
membuatku orgasme tujuh kali, bahkan aku tak 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 9 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-9#post-1902178416
6/13 sungkan untuk meminta dipuaskan oleh penisnya. Rencanaku sebelumnya yang
pulang ke rumah sebelum malam berubah menjadi persetubuhan tanpa henti..
"Clopp.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrpp.." suara penisnya yang keluar
masuk mulutku. lama kelamaan aku terbiasa menikmati penisnya dalam mulutku.
Kumainkan dan kujilati semua bagian penisnya tak terkecuali buah zakarnya. Mas
Diki nampak keenakan ketika aku jilati dan sedot-sedot buah zakarnya. Tangan
Mas Diki perlahan mulai turun ke dadaku dan meremas pelan tetekku dari luar
mukenaku. Aku sudah tidak memakai pakaian sama sekali sejak mandi kemarin sore.
Dibalik mukena yang selalu aku bawa di tas ini aku tak memakai apa-apa. Tetekku
yang memang dasarnya sangat sensitif langsung membuat ku keenakan ketika
diremas oleh tangan Mas Diki. "Slurpp.. slurppp.. Hmmppph.. hmmppphhhh..
"Remasan tangan Mas Diki lambat laun makin intens, membuatku mendesah
disela-sela oral seks yang kulakukan dengan mulutku. "hmmppph..
hmmppppphhh.." "Slurp.. Slurppp.. Clop.. Cloppp.." Tangan Mas
Diki berpindah ke atas memegang kepalaku lagi, kali ini kurasakan lebih erat.
"ugghhh.. ngentotin mulutmu emang enak banget, Dek.. ugghhh.. dasar akhwat
istri orang doyan kontol... pakai mukena tapi keenakan nyepongin kontol..
uggghhh.. binal banget, kamu Dek..." "Glok..Glok..Glok.." penis
Mas Diki semakin cepat keluar masuk di dalam mulutku. "Ugghhh.. aku mau
keluar, Dek.. kamu Telen pejuhku ya.. kamu nggak pernah nelen pejuh suamimu
kan.. aku mau lihat akhwat binal kaya kamu nelen pejuhku.. uughhhh.."
"Glok..Glokk.. Clopp.. Glokk.." "Ugghhhhh.. hhhhh... Keluar,
Dek.. Telen!! " Aku rasakan penis Mas Diki menyemprotkan spermanya
beberapa kali di mulutku. Tangannya yang masih memegang erat kepalaku membuat
air maninya langsung tertelan masuk ke kerongkonganku. Setelah beberapa
semburan di dalam mulutku, Mas Diki l k i É
I à ó ç
13 3/27/22, 9:52 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 9 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-9#post-1902178416
7/13 mengeluarkan penisnya. "Crot.. Crot.. Crot.." penis Mas Diki
ternyata masih menyemprotkan spermanya mengenai wajahku dan mukena motif bunga
yang aku pakai ini. "Ughhh.. seponganmu emang juara, Dek.. nggak bakal
bosen aku sama mulut Ukhti binal ini. mukamu seksi banget kalau belepotan
sperma gitu, Dek. Sini bersihin kontolku." Mas Diki kembali menempelkan
penisnya yang setengah lemas ke bibirku. Aku membuka mulutku dan mulai
membersihkannya menggunakan lidah dan bibirku. "Slurpp.. Sluuurrrpppp..
Clop.. Cllooppp..." Beberapa menit kubersihkan dan kumainkan penis Mas
Diki di mulutku. Kurasakan perlahan penisnya mulai tegang kembali memenuhi
rongga mulutku. Aku masih menghisap-hisap dan memainkan penisnya. Tak berapa
lama, Mas Diki mengeluarkan penisnya dari mulutku. "Sini, Dek.. aku mau
kontolku dijepit toketmu.." Mas Diki menarikku. Dia duduk di pinggir
kasur, dan mendudukkan aku bersimpuh di hadapannya. Mas Diki memintaku menjepit
penisnya dengan tetekku, lalu tanganku menahan tetekku di samping kanan
kirinya. Aku menaik turunkan badanku sehingga kini tetekku menjepit dan
mengocok penisnya. Tangan Mas Diki tidak tinggal diam. Jari-jarinya memainkan
ujung putingku, memilin-milinnya dengan lembut. Tak lama, akupun juga mendesah
menikmati rangsangannya di putingku. Kadang putingku dipelintir dan ditarik ke
depan. Ini membuatku menggelinjang dan mendesah. "Uughhhh.. manteb tenan,
Dek jepitan toketmu.. ugghhhhh.." erang Mas Diki. Setelah cukup lama aku
mainkan penisnya di tetekku, Mas Diki bangun lalu berpindah ke belakangku. Di
dorongnya tubuh ku, sehingga kini posisiku menungging bertumpu di lantai sambil
berpegangan pinggir kasur. Mas Diki menurunkan bawahan mukenaku, hingga
pantatku kini ter-ekspos melihatkan belahan vaginaku dari belakang. "Bagus
banget memekmu, Dek.." kata Mas Diki sambil menggesek-gesekkan ujung
penisnya nya di vaginaku. Tak lama, aku merasakan penisnya mulai masuk mengisi
rongga vaginaku. "Ooohh.. Ahhhhhh... Maasss... Penuh memekku,
Maasss.." erangku. "Ughhh.. Masih sempit aja memek binalmu, Dek..
padahal dah tak entotin semaleman.. Ughhh.. Memek akhwat istri orang memang
beda.." Mas Diki mulai memompa penisnya di dalam vaginaku. "Splok..
splok.. splokk.." suara selangkangan Mas Diki yang bertumbukkan dengan
pantatku. Tangan Mas Diki tidak hanya diam saja lalu masuk ke balik mukenaku,
dan meremas tetekku yang menggantung mengikuti irama sodokannya. Putingku
dipelintir dan ditarik ke bawah. "Ooohh.. Ahhh... Hmmmpph..
Oooohhhh..." Desahanku pun semakin keras menggema di rumah kontrakan ini.
"Splok.. splok.. splokk.." "Uggghhh.. legit banget memekmu,
Dek.. ugghhh.. dasar akhwat binal, nggak puas cuma sama kontol suamimu..
uuughhh.." kata Mas Diki disela-sela genjotannya sambil terus memainkan
tetekku dan memencet-mencet putingnya. "S l k S l k S l k " 3/27/22,
9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 9 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-9#post-1902178416
8/13 Report wens87, ujang kasep, Jilbabeverywhere and 163 others May 12, 2020 . #167 Report Like
"Splok.. Splok.. Splok.." "Oohh.. Ahhh.. Ohhhhh.. Maaasss... Aku
mau nyampe Mas.. Ohhh.." aku merasakan gelombang orgasmeku mulai datang.
"Splok.. Splok.. Splokk.." "Ohh.. Ohhh.. Hmmmppph.. oohh..
teruusss, Mhaass.. entotin memekkuuuhh.. Ohhh.." "Splok.. splok..
splok.." "Splok.. splok.. splok.." "Hmmmppph.. Ahhh...
ooohhh.. Ooohhhhh.. aku keluar, Mmhass.. Pipisss akuuu... Ohhh..."
Orgasmeku pun akhirnya datang. Aku hanya bisa melolong semakin keras, tidak
kupedulikan apakah ada orang lain yang mendengarnya, aku hanya merintih
keenakan sekeras-kerasnya di ujung klimaks ini.. Tak lama kemudian kurasakan
penis Mas Diki juga berkedut-kedut. Beberapa kali semprotan sperma hangat nya
membasahi dinding rahimku. Sudah tak terhitung berapa mililiter sperma Mas Diki
yang masuk ke dalam vaginaku sejak kemarin sore. Aku tak mau memikirkan hal itu
saat ini. Kurasakan lelehan sperma di pahaku saat Mas Diki mencabut penisnya.
Aku lalu berbaring di kasur sambil menikmati sisa-sisa orgasmeku. Orgasmeku
pertama di pagi ini, setelah bangun tidur dari pertempuran semalam. Mas Diki
lalu bergerak ke atas perutku. Dia membersihkan sisa-sisa cairan spermanya yang
bercampur cairan vaginaku menggunakan tetekku. Diusap-usapkannya penisnya ke
seluruh bagian tetekku, hingga tetekku kini agak mengkilap. Sebagian sisa-sisa
cairan itu mengenai ujung mukenaku yang mulai terlihat kusut ini. Di luar
matahari sudah bersinar mulai meninggi. Tiba-tiba aku mendengar ketukan di
pintu gerbang luar.
Aku mendengar
dari gerbang luar ada kurir ekspedisi yang datang mengantar paket. Aku masih
berbaring menuntaskan sisa orgasmeku beberapa saat yang lalu. Kukira Mas Diki
yang akan keluar menemui kurir itu. Namun, ternyata Mas Diki memintaku yang
keluar rumah. "Dek, kamu ambil paketnya ya, pakai mukena itu aja, bajumu
yang lain kan kusut semua. Eh bentar, pakai ini juga" aku mencoba menolak,
tapi Mas Diki sudah beranjak mengambil sesuatu di lemarinya. Kulihat dia
mengambil vibrator getar. Firasatku saat itu sudah tidak enak. Mas Diki menarik
tanganku untuk berdiri, lalu memasangkan vibrator itu di vaginaku. Dia juga
memintaku memakai Celana dalamku. Dengan begini vibrator ini tak akan jatuh
kalau aku berjalan. Tak lupa bawahan mukenaku aku pakai. "Mas, Aku malu..
dibalik mukenaku ini aku kan telanjang, Mas. . Takut diapa-apain aku,
Mas." Aku masih mencoba menolaknya, walaupun di hati kecilku aku penasaran
akan sensasinya. Keluar ke tempat umum hanya mengenakan mukena dan celana
dalam. "Nggak papa, Dek. Aku kenal kok sama dia, biasa nganter paket. Dia
nggak bakal berani ngapangapain kamu. Udah sana keluar, kasihan dia
nunggu." Lalu Mas Diki menyalakan remot vibratornya. "drrtt..
drrttt.." "Hmmpph.. hmmppph.. hmmmmppppphh.." sambil berjalan
keluar aku merasakan vibrator ini seperti menggaruk-garuk klitorisku, membuatku
menggelinjang kenikmatan. Cara jalankupun menjadi tidak sewajarnya. Setelah
kubuka pintu, aku mencoba berteriak ke arah Mas kurir, memberitahu kalau aku
menuju ke gerbang, walaupun dengan kondisi ini, jalanku menjadi asal-asalan.
Udara pagi hari dan angin yang berhembus di luar langsung menusuk badanku yang
hanya berlapis mukena tipis ini. Aku merasakan putingku langsung mengeras.
Ditambah rangsangan vibrator di vaginaku, membuatku makin horny. Aku sungguh
tak menyangka bisa berada dalam kondisi ini. Beberapa hari yang lalu aku wanita
yang menjaga kesuciannya, yang selalu berpakaian rapat ketika keluar rumah.
Tapi kini aku diluar hanya memakai mukena tipis tanpa dalaman yang berarti.
Perjalananku menuju gerbang luar terasa sangat lama sekali. Rangsangan udara di
badanku disertai getaran vibrator yang serasa menggaruk-garuk vagina dan
klitorisku membangkitkan gairahku. Aku tak bisa menolak untuk tidak
menggelinjang kenikmatan sambil berjalan. Saat aku sudah di pintu gerbang dan
berhadapan dengan Mas Kurir, tiba-tiba kurasakan badai orgasmeku hampir datang.
"Paket atas nama Diki.." "Iya,.. Hmmmpphh.. Sssaya yang ambil,
Mmhass.. Hmmmppphh.."sambil mendesah, tanganku meraih paket yang
disodorkan Mas Kurir. Desahanku ternyata mengundang perhatiannya. Mas Kurir
kemudian lama menatapku mengamati setiap jengkal tubuhku lalu melotot ke arah
dadaku. Aku yang dipandangi seperti itu lalu menundukkan wajahku, menutupi
mukaku yang memerah menahan orgasme. Saat menunduk itulah aku melihat ternyat
putingku terlihat jelas dari balik mukena tipis ini. Mukena yang kupakai ini
mencetak bentuk tetekku. Pantas saja dari tadi pandangannya tidak beralih dari
dadaku. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 14 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563
9/20 "Mmaaf, Mbak. Saya foto putingnya,, eh,, paketnya dulu ya, sebagai
bukti serah terima." Lalu Mas Kurir mengambil handphone dari sakunya.
Tangan yang satunya lalu diarahkan ke depan celananya. Aku tidak bisa melihat
karena di depan celananya tertutupi oleh tas selempang yang dia kenakan. Mas
Kurir masih tetap melotot melihat ke arah dadaku. Sambil tangan kanan merogoh
sakunya, dan tangan kirinya bergerak-gerak di depan celananya. Setelah hapenya
berada di tangannya, Mas Kurir mengarahkan hapenya ke arah badanku. Posisiku
saat ini sedang memegang paket di tangan kananku yang berada di depan perutku,
sambil tangan kiriku memegang pinggir pagar gerbang ini. Mas Kurir nampaknya
tidak fokus mengambil foto atau mungkin juga merekam video, malah terus melotot
memandangi sekitar dadaku sambil tangan kirinya terus melakukan sesuatu di
balik tas selempangnya. "Uhh.. Bulet banget toketnya, Mbak,, eh,, tombol
kameranya yang Bulet maksudnya.. mbaknya diam disitu ya, kamera saya lemot
ini." Suara Mas Kurir ini kudengar makin memberat. Tangan kanannya masih
mengarahkan hapenya ke arahku dan tangan kirinya masih terus beraktivitas di
sekitar depan celananya. "Hmmmpph.. hhhhaaahh.. hhhmmmppphh..." Aku
masih berusaha menahan gelombang orgasmeku. menunggu cukup lama. Mas Kurir
menyampingkan tas selempangnya ke pinggangnya. Alangkah terkejutnya aku, ternyata
penisnya sudah keluar dari celananya. Penisnya panjang dan besar, melebihi
milik Mas Bagas atau Mas Diki. Tangan kiri Mas Kurir terus mengocok penisnya
sambil tangan kanannya masih mengarahkan hapenya ke badanku cenderung fokus ke
arah tetekku yang tercetak bulat jelas dibalik mukenaku, apakah butuh selama
ini mengambil foto. Parahnya, aku malah menikmati perlakuan ini. "Ugghh..
Mbak nya jangan gerak dulu ya, ini susah banget e hape jadul. Ughhh.. Nganggo
rukuh, tapi susune nyeplak.. Ughh.."kata Mas Kurir sambil terus mengocok
penisnya. "Hmmmpph.. hhhhaaahh.. hhhmmmppphh..." Aku mendesah antara
menahan atau menyambut gelombang orgasmeku yang kurasakan hampir sampai. Aku
merasakan celana dalam yang kupakai saat ini sudah sangat basah karena cairan
vaginaku, bahkan aku mulai merasakan mengalir ke pahaku. Melihat penis Mas
Kurir ini membuatku semakin terangsang. Penis ketiga yang kulihat secara
langsung dengan mata kepalaku. Aku tak percaya dengan diriku saat ini. Beberapa
hari yang lalu aku masih menjadi wanita Sholehah yang menjaga matanya, tapi
kini aku membiarkan lelaki lain yang tidak kukenal beronani memainkan penisnya
di depanku. Yang membuatku kecewa adalah aku menikmati bahkan aku merasa
terangsang ketika dia menjadikanku objek onaninya. Aku memang sering melihat
Mas Diki onani sewaktu vcs-an, tapi melihat secara langsung seperti ini
memiliki sensasi yang berbeda. "Hmmmppphhh.. Ooohhh.. Hmmmppphhh.."
aku tiba-tiba merasakan getaran vibrator divaginaku bertambah lebih kuat. Mas
Diki pasti menaikkan level getarannya, pikirku. Ini membuatku makin
menggelinjang. Hingga tak lama kemudian aku mendapatkan orgasmeku.
"Oooohhh... Aaagghhh.. Mhhaaasss.. Ahhh..." Aku yang dilanda orgasme
hampir saja ambruk di lantai teras ini, sekuat tenaga aku mencoba tetap berdiri
sambil satu tanganku berpegangan pada pinggir gerbang. Tak lama kemudian penis
Mas Kurir berkedut-kedut menyusul mencapai klimaks. "C C C " M K i k
di l i d b i i 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563
10/20 "Crot.. Crot.. Crot.." Mas Kurir menyemprotkan spermanya di
lantai teras dan sebagian mengenai mukenaku. Mas Kurir tergesa-gesa membetulkan
celananya, lalu pergi mengendarai motornya. Aku yang masih lemas dari sisa-sisa
orgasme, mencoba bangkit untuk berbalik masuk rumah. Aku tak ingin kembali
menjadi objek onani lagi selagi masih di luar. Saat aku berbalik, kulihat Pak
Bejo ada di depan pintunya. Nampaknya dia sudah cukup lama berdiri di situ,
entah apa yang sudah dilihatnya. "Wah.. wah.. ternyata Mbaknya ini akhwat
tapi berani nakal ya. Pakai mukena gitu tapi bisa nggodain mas-mas yang lagi
nganter paket. Mas Diki beruntung banget bisa punya pacar kaya Mbak, akhwat
tapi binal-binal gimana gitu.." kata Pak Bejo. Mendengarnya, aku tak tahu
harus membalas apa. Entah itu bentuk hinaan atau pujian. Aku yang masih di
sisa-sisa orgasme tadi hanya tersenyum kecil sambil berlalu masuk ke rumah Mas
Diki. Perkataan Pak Bejo tadi di satu sisi membuatku merasa terhina, tapi
disisi lain nafsuku bangkit, badanku terasa panas dipenuhi gairah. Kalau
kondisinya beberapa hari yang lalu, orang seperti Pak Bejo ini sudah kudamprat
terlebih lagi membiarkan orang lain beronani di depanku. Tapi dengan kondisi
saat ini, aku malah menikmati pujiannya itu bahkan gairahku naik menjalar ke
seluruh tubuh. Setelah masuk, ternyata Mas Diki dari tadi berdiri di balik
pintu mengawasiku sambil masih telanjang. Di tangannya masih memegang remot
vibrator yang ada di vaginaku. Mas Diki menutup pintu lalu mendudukkanku hingga
kini aku menatap penisnya yang kembali tegang. Aksi cabul Mas Kurir terhadapku
tadi membuat penisnya sudah siap tempur. Aku paham apa yang harus aku lakukan.
Tak lagi aku pedulikan statusku sebagai seorang akhwat dan juga seorang istri
dari suamiku. Di hadapan penis Mas Diki aku serasa takluk oleh nafsuku sendiri.
Kujilati batang penisnya hingga basah seluruh bagiannya, lalu kuturunkan
mulutku mencari bola zakarnya dan kuhisap-hisap. Sesekali lidahku menyapu
pinggir lubang duburnya. "Ugghhhhh... Nakal banget kamu Dek.. tadi kamu
sengaja nggodain kurir itu ya?? Dasar akhwat binal kamu, Dek.. Ugghhh.. jilat
terus, Sayang... ugghhh...." Puas menjilati batang dan buah zakarnya, aku
memasukkan penis Mas Diki ke dalam mulutku. Penis ini serasa memenuhi rongga
mulutku. Aku mulai memainkan penisnya. Aku memang sudah lihai soal oral seks,
bahkan suamiku selalu memuji servis oralku. Aku maju mundurkan kepalaku di
penis Mas Diki. Kadang aku masukkan penisnya sampai mentok menyentuh pangkal
mulutku yang membuatku tersedak. Aku hisap-hisap kepalanya, dan memainkan
menggunakan lidahku. "Ugghhh.. Mulutmu emang cuma buat muasin kontol,
Dek.. Ughhh... Enak banget seponganmu.. Ughhh..." Mas Diki menarikku
berdiri, membalikkanku dan mendorongku ke arah pintu. Mas Diki lalu menurunkan
bawahan mukenaku. Melepas vibrator dan celana dalamku yang sudah sangat basah
karena sisa orgasme tadi maupun karena gairah yang muncul setelahnya. Aku yang
menempelkan tangaku di pintu ini mulai merasakan ada penis keras yang menyentuh
i k P i k l h l h k i i i k 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563
11/20 vagianku. Penis kerasnya perlahan-lahan masuk, mengisi rongga vaginaku.
Sudah sejak kemarin penis ini memasuki vaginaku, tapi vaginaku yang memang
sempit ini masih terasa sesak dimasuki penis Mas Diki ini juga membuatku makin
terasa nikmat. Mas Diki yang memang sudah terangsang dari saat aku menerima
paket tadi langsung memompa penisnya dengan tempo cepat. "Splok.. splok..
splokk.." suara selangkangan Mas Diki yang bertumbukkan dengan pantatku.
Tangan Mas Diki lalu menampar pantatku. "Plakk.. Plakk.."
"Uggghhhhh.. Dasar akhwat binal, udah punya suami tapi masih nakal ya
kamu.. Ughhh... Pakai mukena tapi nggodain orang lain.. Ugghhh... "Plakk..
Plakkk.." tamparannya di pantatku malah membuatku makin terangsang nikmat.
Mungkin memang benar adanya bahwa aku ini adalah akhwat binal. Seluruh tubuhku
seolah-olah mendukungku untuk mengeluarkan sisi binalku senakal mungkin.
"Aahhhh... Ohhhh... ahhhhhhhh... Mmaass... Ahhh.." desahku di tengah
genjotannya. Badanku kini mandi keringat karena persetubuhan ini, mukena yang
aku pakai juga basah karena keringat, membuat bentuk badanku makin tercetak
jelas. "Ughh.. kamu tadi sange nggak waktu kurir itu coli di depanmu,
Dek.? Tanya Mas Diki. "Ahhh.. Ooohhh... iyyaa, Mmhass.. Ohhh...
Ahhhhhh.." "Kamu mau dientot dia, Dekk?.. Ughhh.." tanya Mas
Diki di tengah pompaan penisnya.. "Oohh.. Ahhh.. Iya, Mass.." kataku
"Ugghhh... Bilang yang jelas, Dek!!.. Ughhh.." "Ohh.. Ahhhh...
Iya, Mmhhhasss.. aku mau kontolnya... Ahhhh... oohhh... aku mmhhauu dientot
kontolnya yang gedee.. Ohhh... Ahhh..." desahku yang terdengar binal ini.
Tangan Mas Diki bergantian antara menampar pantatku dan meremas tetekku yang
bergoyang-goyang karena sodokannya. "Ugghh.. dasar akhwat binal kamu, Dek..
Ughhh..." "Plak.. Plakk.. Plakkk.." "Ahhh.. Ohhhhhh...
ahhhhh... Mhaass.." tamparan di pantatku membuatku makin mendesah
kenikmatan. Entah kenapa permainan kasar seperti ini membuatku merasa keenakan.
Aku makin keras melolong dan mendesah. Tak kupedulikan bahwa kini aku berada di
balik pintu yang kalau ada orang di luar di balik pintu ini pasti dapat
mendengar teriakan-teriakan kenikmatanku. "Splok.. splok.. splokk.."
"Plak.. Plakk.. Plakk" Mas Diki makin kuat memompa penisnya di
vaginaku. Pantatku juga kini sudah memerah karena tamparan yang terus menerus.
Aku merasakan akan orgasme lagi. "Ohh.. Ahhh...Ohhh.. " "Ohh
Ohhh H h hh Mh i kk hh Ohhh " k d h k 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563
12/20 "Ohh.. Ohhh.. Hmmmppph.. oohh.. teruusss, Mhaass.. entotin
memekkuuuhh.. Ohhh.." aku sudah tak malu lagi dalam desahanku. Sisi
binalku sudah benar-benar menguasai tubuhku. Nafsuku sudah mengalahkan akalku
sepenuhnya. "Splok.. splok.. splokk.." "Ooohhh... Aaaaggghhhhh..
Maaas... oooooohhh... Pipissh aku, Mass... Oooooohhhhhh....." badanku
menggelinjang tak karuan dilanda orgasme. Hampir saja aku jatuh untungnya ada
pintu di depanku tempatku bersandar. Mas Diki masih terus memompa penisnya
keluar masuk vaginaku yang sudah sangat basah. Aku berhenti mendesah sejenak
mencoba menuntaskan orgasmeku. "Tok.. Tok.. Tok.." kudengar suara
pintu ini diketuk dari luar. Aku menengok ke belakang ke arah Mas Diki yang
masih saja memompa penisnya. Mas Diki hanya memberi isyarat memintaku untuk
biasa saja. Dia malah memberiku amplop yang tadinya berada di atas meja.
"Hmmpph... Mas, itu siapaa??.. Hmmmhh... Hmmmppphh.." kataku yang mencoba
menahan desahan agar tidak terdengar dari luar pintu. "Ugghhh.. Buka
pintunya Dek, terus kasih amplopnya.." Aku menuruti permintaannya. Aku
buka pintu depan, lalu aku melongokkan kepalaku keluar, sebagian badanku juga
terlihat dari luar, tepatnya tetekku yang sebelah yang tercetak jelas dibalik
mukena yang basah karena keringat ini. "Mmm.. Permisi, Mbak.. saya Imron,
saya mau ambil uang bulanan.. Glekk.." kulihat jakun Pak Imron naik turun,
lalu matanya melotot memandangi mukenaku. Mukena yang kupakai ini sudah seperti
tidak ada fungsinya, karena lekuk badan dan tetekku begitu jelas tercetak.
"Hmmpph.. Ooh, Iya, Pakk.. sebentar... Hmmmpphh.. Ini Pak.." kataku
sambil menyodorkan amplop. Aku menahan desahanku sebisa mungkin. Berinteraksi
sambil disodok dari belakang seperti ini memberiku sensasi kenikmatan yang
berbeda. Otot-otot vaginaku secara refleks makin memeras penis Mas Diki yang
berada di dalamnya. Mas Diki yang juga merasakan vaginaku lebih menjepit ini
semakin kuat memompa penisnya membuatku menumbuk-numbuk pintu. Aku sebisa
mungkin juga menahan badanku yang menumbuk-numbuk daun pintu ini karena pompaan
penis Mas Diki, walaupun tak sepenuhnya berhasil. "Oiya, Makasih ya, Mbak.
Mbaknya ini siapanya Mas Diki ya, kok saya baru lihat." Katanya sambil
matanya terus melihat ke arah tetekku. Setelah amplopnya dia masukkan ke
sakunya, tangannya lalu memegang hapenya dan diarahkan ke badanku yang walaupun
hanya tampak sebagian dari balik pintu, tapi sangat menggoda. "Hmpphh..
Saya adiknyaa, Pak.. hmpphh.." kataku. Melihat Pak Imron mengarahkan
hapenya ke badanku, aku hanya berimajinasi nakal kalau saat ini dia sedang
merekamku, seorang akhwat yang seharusnya menjaga dirinya tapi kini sedang di
rumah laki-laki yang bukan suaminya memakai mukena yang mencetak bentuk
badannya. Lalu Pak Imron menjadikan video itu untuk bahan onaninya. B i ji i i
i b k k b li b i h d h l b l l di k b É
I à ó ç
13 3/27/22, 9:52 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563
13/20 Berimajinasi seperti itu membuatku kembali bergairah, padahal belum lama
tadi aku barusan orgasme. "Hmm, Adik ketemu gede ya, Mbak.. Hahaha.."
kata Pak Imron terkekeh. Sambil terus merekamku. "Bilangin sama Mas Diki,
barang yang kemarin itu bagus banget, saya puas.." kata Pak Imron diikuti
senyumnya yang menyeringai menyiratkan banyak arti. Tak lama kemudian Pak Imron
pamit pergi. Aku kemudian menutup pintu. "Ahhh.. Ooohhhh.. Ahhh...
Maaasss.. Teruuss, Mass... Entotin aku... oohh.. Ahhh.." aku kembali
mendesah dengan kencang. Pompaan Mas Diki juga kembali dengan tempo cepat
setelah pintunya tertutup. "Uggghhh.. Kamu sengaja nggodain Pak Imron ya
tadi, Dek... Ughhh... Akhwat nakal kamu... uggggghhhhh..." Mas Diki
kemudian berpindah berbaring di lantai. "Kamu kejar klimaksmu sendiri,
Dek..." Aku memosisikan diriku berada di atas penisnya. Aku turunkan
tubuhku hingga penis Mas Diki kembali penuh kurasakan mengisi vaginaku yang
masih terasa sesak ini. Tak berlama-lama aku segera menggoyang tubuhku. Tangan
Mas Diki masuk ke balik mukenaku dan meremas-remas tetekku. Putingku dipelintir
dan kadang ditarik ke depan. "Ooh.. Aahhhh... Ohhh..."
"Plak.." Tetekku ditampar oleh tangan Mas Diki. Ada sensasi nikmat
saat aku menerima perlakuan ini.. "Ugghhh.. Istri binal kamu Dek, ditampar
gini malah goyanganmu tambah nikmat.. Uggghhh.. memekmu juga tambah sempit..
uugghhhh.." "Plak.. Plakk.. Plakkk.." "Ooohhh... Aahhhh..
oooooohhh.." Aku gerakan pantatku makin liar, kedepan belakang dan
memutarmutar. "Ohhh.. Ahhh... ahhhh... aku sampai, Mmhaass... Ahh.."
"Oohhh... Ssshhh... Pipiiiss aku, Mass.. Ooohhhh.." Aku
menyentak-nyentakkan pantatku makin ke bawah mencoba meraih klimaks maksimalku.
"Plakk.. Plakk.." Mas Diki menampar dan meremas tetekku
sekencang-kencangnya. Membuatku makin menggelinjang menikmati orgasmeku.
Badanku ambruk di dadanya. Mas Diki masih memompa penisnya dari bawah. Penisnya
masih terasa keras mengisi vaginaku. Lubang vaginaku yang sempit ini terasa
penuh sesak. Pompaannya membuat dinding-dinding vaginaku bergesekan dengan
batang penisnya. Perlahan-lahan gairahku bangkit kembali walapun aku masih
terasa lemas. Mas Diki memintaku berputar membelakanginya. Aku lalu memutar tubuhku.
Aku yang lemas sehabis menikmati orgasme ini lalu naik keatas tubuh telentang
Mas Diki sembari berjongkok dengan membelakangi Mas Diki. Aku memegang batang
penis Mas Diki dengan tangan kananku. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna
Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563
14/20 Aku mengarahkan dan menuntun penis Mas Diki ke vaginaku. Perlahan aku
menempelkan kepala penisnya sedikit, lalu mulai menurunkan pinggulku memasukkan
penisnya ke lubang vaginaku ini. “OUhhhh... memekku penuh, Mmaass...” Desahku.
Perlahan-lahan, akhirnya penis tersebut pun ludes seperti sedang dimakan oleh
vaginaku. "Plakk.." Mas Diki menampar pantatku dengan gemas.
“Uggghhh.. goyang lagi, dek.." aku yang sedang mengejar orgasme, langsung
memulai goyanganmu sebinal mungkin. aku menunggangi penis milik Mas Diki dengan
pelan, menaik turunkan pantatku tak lupa untuk memutar pinggulku dengan liar.
"Aaahhh... Ooohhh.. Aaahhhh.." Desahan-desahanku kembali memenuhi
rumah ini. Sembari begoyang, tanganku berpegangan pada lutut Mas Diki. Seluruh
badanku seolah-olah sungguh lincah bersetubuh dengan posisi ini. Aku sudah
paham dan tahu betul apa yang harus aku lakukan untuk bisa mendapatkan
kepuasan. “Ouhhhh... Ssssshhhh... Euhhhhh...... Ahhhh.., ” desahku penuh gairah
sembari menggoyang penis Mas Diki didalam vaginaku. Sesekali aku arahkan
wajahku ke belakang membuat eye contact dengan pemilik penis yang sedang mengaduk-aduk
vaginaku. Mas Diki sepertinya juga merasakan kenikmatan dari goyanganku ini.
“Uggghhhh.. enak banget ulekanmu, Dek.. ugghhh.. emang beneran akhwat binal
kamu.. Uuggghhh..." “Ooohh.. Aahh.. iyya, Maasss.. Akku akhwaatt binaall..
ooohhh....” desahku menimpali Aku lalu memacu penis Mas Diki dengan
goyangannku, Kadang pantatku naik turun dengan cepat, dan kadang melambat
memainkan tempo, aku mencoba meliuk-liuk diatas batang penisnya ini.
"aaachhhh... Ooohh... Sshhhh..." Desahan-desahan nikmat dari mulutku
menandai keluar masuknya penis Mas Diki di vaginaku. Kurasakan penis ini
menyodok semakin dalam bahkan hingga menyentuh dasar rahimku yang mampu
membuatku menggelinjang ketika penisnya masuk seutuhnya. Tubuhku sepertinya tak
rela kalau sensasi ini cepat-cepat berlalu, tetekku yang sudah menegang
terayun-ayun ini mulai aku remas-remas sendiri untuk menambah rangsangan dan
sensasi nikmat. Mas Diki juga mulai membantu menyodok-nyodok penisnya ke atas,
sehingga membuatku berteriak makin kencang. Sambil menyodok vaginaku, tangan
Mas Diki tak tinggal diam dan meremas-remas pantatku. Malah terkadang dia
membantu mengangkat pantatku lalu menurunkannya lagi dengan cepat. “Ahh....
ahhh... terussss... Mmaasss.. hhaaahh.. ahhh...ooohhh...” jeritku seiring
dengan naik-turun tubuhku. Kadang wajahku kubuat sangat binal dan menghadap
kebelakang ke arah Mas Diki yang juga d kk 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 14 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-14#post-1902191563
15/20 sedang memompa memekku. Dari membelakangi Mas Diki, aku kemudian memutar
tubuhku tanpa melepaskan penis Mas Diki yang tertancap di vaginaku, kini posisi
ku saling berhadapan dengan Mas Diki. Aku pun bergoyang-goyang dan naik turun
seperti seorang cowgirl yang sedang menaiki seekor kuda, gerakanku kubuat
sangat sensual dan penuh semangat dibarengi dengan senyum kenikmatan yang
tergambar jelas di wajahku. Mas Diki menyingkapkan mukenaku ke belakang hingga
Tetekku mengayun indah tepat didepan wajahnya. Pemandangan yang sangat indah
bagi setiap lelaki yang melihatnya. “Ahhhh.. eeemmhhh.... ahh.. sshhh..”
desahku di tengah suara beradunya tubuhku, saat mulut Mas Diki melumat dan
mengunyah-ngunyah sepasang tetek di dadaku ini secara bergantian. Sekejap
kemudian tetekku yang putih mulus ini dipenuhi bercak kemerahan bekas gigitan
Mas Diki. “ooohh.. Mass, kok dicupang siiihh.. Ahhh.. nanti suamiku lihat..
Ugghhh.." kataku. Mas Diki tak membalas apapun dan malah meneruskan
membuat cupangan yang berbekas di area lain di seluruh tetekku. "Ahhh..
Ooohhh.. Geeeeelllliiihhh....ouhhh........... eeengghhh..." kataku penuh
desahan saat kedua puting susuku dihisap dengan kuatnya dan penuh nafsu.
Goyanganku semakin liar, aku menaik-turunkan tubuhku, memutar-mutar pantatku,
mencoba meraih gelombang orgasmeku sendiri yang sudah ingin kembali lagi.
"Uggghhh.. mantebb banget Dek goyanganmu.. Uggghhh.."
"Aaagghhh.. Ooohh.. Mmaasss... Ahhh.... Oooohhh..." "Uggghhh..
kamu suka ya kalau kamu jadi bahan pemuas nafsu orang lain selain suamimu?..
Uggghhh..." "Ahhh.. Ooohhh... Oohh.. iiyaa, Mhhasss.. aku sukaa..
Ahhh.. Oohh..." jawabku binal. Goyangan pantatku makin kupercepat. Aku
sudah diujung orgasme.. "Uuughhh.. mulutmu cuma buat kontol, memekkmu juga
cuma buat kontol... kamu itu diciptakan cuma buat muasin nafsu laki-laki lain
Dek.. ngertii?? Uughh.." "Oohh.. Aahhh.. Iya, Mhaasss.. Oooooohh..
Ahhh.." goyangan pantatku makin tak karuan. "Ooohh.. Ahhh.. Mmhaass,,
keluar akuuu... oooooohhhhhh.." Aku melolong tak terkendali menikmati
orgasmeku. Aku langsung lemas ambruk di dada Mas Diki. Tak lama kemudian
kurasakan penis Mas Diki berkedut-kedut di dalam vaginaku. Mengeluarkan cairan
hangat yang membasahi dinding rahimku.
Part 3d Tag:
Affair, Vanilla Sex, Outdoor "Uuuggghh.. enak banget seponganmu,
Dek.." kata Mas Diki sambil memompa penisnya keluar masuk mulutku. Aku
yang duduk bersimpuh di lantai kamar mandi ini menggunakan mulutku untuk
menyedot penisnya makin kuat. "Uuuggghh.. Hmmmppphh.." kurasakan
penis Mas Diki makin mengeras di mulutku. Tangan Mas Diki makin erat memegang
rambut basahku yang tergerai ini, menahan kepalaku agar penisnya masuk makin
dalam ke pangkal mulutku. Tak berapa lama kurasakan penisnya berkedut-kedut di
dalam mulutku. "Uuugggghhhh.. telen pejuhku, Dek.. uughhhh.. akhwat binal
kaya kamu harus biasa minum pejuh.. uugghhh.." "Gluk.. Glukk.."
aku menelan semprotan sperma yang keluar dari ujung penis ini sambil tetap
menghisap penisnya dengan kuat. Selama tiga hari ini sudah puluhan kali aku
memanjakan penisnya. Tak terhitung lagi berapa mililiter spermanya yang sudah
aku telan. Aku semakin lihai dan mahir servis oral seks. Setelah spermanya
habis kutelan, aku bersihkan penis Mas Diki. Aku jilat-jilat ujung penisnya,
lalu turun ke batang penisnya sambil kumainkan dengan tanganku. Buah zakarnya
juga tak luput dari sapuan dan hisapan bibirku yang basah ini. Setelah penisnya
kubersihkan, kami berdua lalu melanjutkan mandi. Sore nanti rencananya suamiku pulang
dari kerja luar kotanya, jadi mau tak mau Mas Diki juga harus menyudahi
"menyekapku". Selama tiga hari ini waktuku hanya diisi oleh seks dan
seks saja. Tiga hari ini kami hanya di dalam rumahnya tanpa keluar sama sekali.
Aku keluar hanya ketika menemui kurir paket atau kurir delivery makanan. Bau
sperma sudah sangat menyeruak di rumah Mas Diki yang memang tidak terlalu besar
ini. Mas Diki tak pernah ada puasnya dengan tubuhku. Dari ujung rambut hingga
ujung kakiku sudah dijamahnya. Berapa kali aku kelelahan melayaninya hingga
tertidur, tapi aku juga terbangun karena rasa nikmat ketika dijamah oleh Mas
Diki. Yang membuatku kecewa karena saat-saat awal disetubuhi aku masih memiliki
rasa penyesalan telah mengkhianati suami dan tekadku, lama-lama aku ternyata
malah menikmatinya. Aku menikmati gaya bersetubuhnya, cara aku menikmati
perkataanperkataannya yang merendahkanku, dan yang pasti aku menikmati penisnya
ketika berada di mulut dan vaginaku. Sensasi lain yang tidak pernah kudapatkan
dari suamiku. "Baju kamismu yang kemarin dah kotor dan kusut kan, Dek.
Bentar, pakai ini aja.." kata Mas Diki sambil mengambil sesuatu dari
lemarinya. "Lho, kok kamu punya gamis, Mas? Kataku sambil menerima satu
set baju gamis dari Mas Diki. "Tau gitu kemarin-kemarin kan aku bisa pakai
ini, Mas waktu terima paket sama makanan delivery. 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
7/23 Nggak pakai mukena tipis itu.." kataku sambil agak merengut.
"Hehe. Iya.. Kemarin kan ada temenmu yang mergokin kamu di Mall.. Jadi
mulai sekarang kalau kamu lagi jalan sama aku, kamu nggak boleh pakai jilbab
lebar tok, kamu harus pilih antara pakai cadar sekalian atau nggak pakai jilbab
sama sekali. Ini biar kamu nggak ada yang ngenalin, Dek.." aku mengangguk
saja. Aku pernah beberapa kali mencoba bercadar tapi belum pernah benar-benar
memakainya ketika pergi keluar rumah. "Satu lagi, mulai sekarang kalau pas
kita ketemu atau janjian, kamu nggak boleh pakai dalaman apapun.."
"Weh, emoh Aku, Mas.. Malu aku nggak pakai daleman.." "Udah
nggakpapa, nanti juga biasa.." kata Mas Diki meyakinkanku. Aku lalu
memakai gamis krem ini beserta cadarnya. Baju gamis ini memiliki resleting di
bagian depan yang membuka sampai sebatas perutku. Tak lupa aku pakai kaos
kakiku untuk menutupi kakiku yang juga aurat ini. Ironis sekali ketika aku
memikirkan harus menutup aurat dari ujung rambut hingga ujung kaki, tapi disisi
lain aku malah merenggut kenikmatan dengan lelaki yang tidak halal buatku. Mas
Diki lalu juga bersiap-siap mengantarku pulang. 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
8/23 Arsella Hasna Hilyani "W iihh tik b t k d it D k " k t M Diki k
d k bil b j l j l 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
9/23 "Wuiihh.. cantik banget kamu cadaran gitu, Dek.." kata Mas Diki
kepadaku sambil berjalan menuju luar. Aku lalu membuka pintu depan. Tiba-tiba
Mas Diki menutup pintu kembali dan mendorongku hingga aku bersandar di pintu.
Handbag-ku pun ikutan jatuh diikuti hapeku yang tak sengaja keluar tergeletak
di lantai. "Maas.. udah mau siang lho ini, Mas.." kataku yang mencoba
berargumen tapi tanpa memberi perlawanan yang berarti. Mas Diki tak bergeming.
Tangannya lalu menyingkap jilbab lebar yang kupakai, dan menuju ke arah dadaku,
lalu mulai meremas tetekku dari luar gamis ini. Aku yang tidak memakai dalaman
apapun dibalik baju gamis ini langsung merasakan remasannya di tetekku.
Remasannya lambat laun makin menguat, membuatku makin terangsang. Putingku juga
dimainkannya dari luar. Gesekan antara baju gamis dan kulit putingku memberiku
sensasi kenikmatan tersendiri. "Uggghhh.. pentilmu dah keras gini, Dek.
Kamu dah sange banget ya.." "Hhhmmmhhh... Ssshhhhh..." Aku hanya
mampu membalasnya dengan desisan. Remasannya terasa sangat nikmat di tetekku.
Putingku yang dipelintir-pelintir membuat tubuhku menggeliat keenakan.
"Hhmmmpphh.. Ssshhh... Hmmmpphh.." Satu tangan Mas Diki lalu turun ke
arah pahaku, mengelus-elus pahaku dari luar gamis. Tak berlamalama, gamisku
disingkap ke atas hingga tangan kanannya mulai meraba-raba pahaku dari dalam.
Rabaan dan elusannya membuat tubuhku menggelinjang keenakan. Hingga akhirnya
jari-jari tangannya mendarat di vaginaku, menggesek-gesek bibir vaginaku.
Rangsangan yang kurasakan bersamaan di tetek dan vagina ini membuat tubuhku
menyerah kembali pada nafsu. Aku hanya bisa mendesah-desah keenakan. Bahkan
kini tanganku ikut meremas-remas tetekku yang satunya. "oohh.. Hmmmppphh..
Mmhaaass.." aku mendesah makin keras seiring dengan rangsangan yang
kuterima di tetek dan vaginaku. Klitorisku yang merupakan titik sensitif ku tak
luput juga dari rangsangan tangan Mas Diki. Aku makin menggelinjang kenikmatan.
Tanganku juga makin intens memainkan tetekku sendiri. "Oooh..
hhhmmmmppphh.. sshhh..." Kurasakan orgasmeku sudah mendekat.
"Ooohhh... Aaagghhh... hmmmmppppphh..." Saat aku ingin orgasme
tiba-tiba Mas Diki menghentikan rangsangannya. Badanku lalu diputar hingga kini
aku menghadap pintu. Pantatku lalu ditariknya sedikit hingga posisiku kini agak
menungging. Kain gamisku yang menjuntai lalu disibak oleh Mas Diki, hingga
pantatku yang putih seperti pualam ini ter-ekspos. Kedua kakiku lalu
direnggangkan Mas Diki, kemudian tangannya mengelus-elus liang sempit vaginaku.
Dengan gemas kurasakan Mas Diki menggigit-gigit bongkahan pantatku sambil
tanganya mulai mengelus-elus vaginaku. Ciuman Mas Diki turun kebawah sampai
menjilati anusku. Rangsangan ini b k ki li j 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
10/23 membuatku makin menggelinjang. “OUhhhh... Hssshhhh...” Hanya itu yang
keluar dari mulut ku. Selama 5 menit Mas Diku terus mengerjai vagjnaku dengan
jari-jarinya, sampai pantatku menggelinjang menahan kenikmatan. Cairan vaginaku
sudah meluber membasahi tanggannya hingga menetes ke pahaku. Puas bermain
dengan mulut dan jarinya, Mas Diki lalu memosisikan penisnya tepat berada di
depan liang vaginaku. Kepala penisnya lalu digesek-gesekkan di bibir vaginaku
yang makin membuatku menggelinjang. Aku merasakan orgasmeku semakin dekat. "Ooohhh..
Aaahhh.. Ooohhhh... Hhhmmmmppphh.." pelan-pelan kurasakan kepala penisnya
mulai memasuki vaginaku. Entah karena masih sempitnya liang vaginaku, membuatku
ku merasakan sesaknya vaginaku walaupun hanya sebatas kepala penisnya yang
masuk. "Hhmmmpphh... ooohhh... Aagghhhh.." lalu Mas Diki mengeluarkan
penisnya dari vaginaku, lalu kembali memasukkannya lagi sebatas kepala
penisnya. Begitu seterusnya selama beberapa menit. Ini membuatku panas dingin
tak karuan. "Oooh.. Aagghhhh.. Masukkinn, Mhhass.." "Ughhh.. Bilang
yang jelas, Dek.. aku nggak ngerti kamu mau apa.." "Ooh.. Ssshhh..
Kontolnya, Mmaass.. masukiin ke memekkkuuuh.. Sshhh.. masukkin yang dalemmm..
Sshhh.." aku yang sudah diambang klimaks ini tak mampu lagi melawan nafsu
dan menyerah pada kenikmatan, hingga aku tak malu lagi meminta kepuasan dari
dia yang bukan muhrimku. "Ugghhh.. dasar akhwat binal.. rasain nih
kontol.. Uughhh.." "Sploookk".. Mas Diki tiba-tiba memasukkan
kontolnya sedalam mungkin. Liang vaginaku yang memang sempit ini dengan
tiba-tiba langsung terisi penuh sesak oleh penisnya. Aku tak kuasa menahan
orgasmeku yang memang sudah sejak tadi ingin muncul ke permukaan.
"Aaagghhh.. Ooohhh.. Aaahhh.. akkuu keluaaarr, Mmhhass.. Ooohhh.."
tubuhku serasa ingin berontak menumpahkan semua sensasinya yang terpendam.
Pantatku juga mengejang-ngejang menahan kenikmatan orgasme ini. Selama beberapa
saat aku hanya diam menyerah menikmati orgasme ini sambil masih lemas bertumpu
di pintu. Mas Diki perlahan-lahan mulai memompa penisnya yang memang sudah berada
di dalam vaginaku. Cairan vagina dari orgasmeku membantu proses keluar masuk
penisnya di vaginaku. Aku masih lelah karena sisa-sisa orgasme yang barusaja
kudapat. Akan tetapi kenikmatan gesekan penisnya di dalam vaginaku tak dapat
kutolak. Aku hanya bisa mencoba mengayun pantatku seirama dengan sodokan penis
Mas Diki yang memenuhi vaginaku. "Plak.. Plak.." disela-sela
genjotannya, Mas Diki menampar-nampar pantatku hingga terlihat kemerahan.
“Uughh.. memek akhwat istri orang emang beda.. nggak bakal bosen aku sama
memekmu ini, Dek.. Ughhh.. Sempit bangett,.. Ugghhh...” Kata Mas Diki yang
menggerakkan pinggulnya maju mundur. Di ik l h k di dil kk l i d l d l T ik l h
l h l i l l dib k 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
11/23 Ditarik perlahan, kemudian dilesakkan lagi dalam-dalam. Tarik
perlahan-lahan lagi, lalu dibenamkan lagi sampai mentok. Ini membuatku kembali
mendesah, merasakan setiap inci dinding-dinding vaginaku beradu dengan penis
Mas Diki yang keluar masuk. Makin membuatku mendesah keenakan.."
"Oooh.. terusss, Masss.. hah..hah.....hmmpppfffffhhh.." desahku yang
mulai menikmati karena birahiku naik lagi tanpa bisa kutahan. "plak..
plak.. plak.." "Splok.. Splokk.." Sambil sesekali menampar
pantatku, Mas Diki nampaknya semakin bernafsu saja melihatku ikut menikmati
persetubuhan ini. Vaginaku memang makin banjir, membuat suara berkecipakan. Mas
Diki mempercepat tempo genjotannya. "Ugghhh.. Enak tenan memekkmu, Dekk..
Ughhh.. masih sempit aja.. Ugghhh..." erung Mas Diki penuh nafsu
menggenjot vaginaku yang juga kurasakan meremas-remas pantat putihku yang sudah
terdapat bercak-bercak gigitan. Akupun melenguh-lenguh kenikmatan sambil
menggoyang-goyang pinggulku berusaha mengimbangi Mas Diki "Ouhh..ouhhh..
Hhahhhh... hahhh... Enaakk.. aahh.." lenguhku yang terdengar binal ini.
Tiba-tiba hapeku yang tergeletak di bawahku berdering. Aku masih terus saja
menikmati persetubuhan ini. Tapi Mas Diki menyuruhku memungut hapeku itu.
[Fania Alina Khoirunnisa is Calling] Ketika kulihat ternyata dari Fani,
sahabatku yang juga teman taklimku. Aku lalu menoleh kebelakang sambil
menunjukkan layar hapeku ke arah Mas Diki memberitahu siapa yang menelepon
sementara Mas Diki masih terus menggoyang pinggulnya. Mas Diki memberiku
isyarat untuk mengangkat telepon ini. Akupun lalu menerima panggilan itu.
"Hallo, Assalamu'alaykum Fani.. hhmmhh.." ketika aku sedang menjawab
telepon, Mas Diki malah sengaja memompa penisnya keluar masuk lebih kuat,
membuatku susah berkonsentrasi menerima telepon "Hhhmmmmppphh...
Astaghfirullah, aku lupa Fan kalau pagi ini ada Liqo'.. hhmmmpphh..
Ssshhh.." aku menoleh ke belakang memasang wajah setengah kesal ke arah
Mas Diki. Bukannya melambat, kocokan penisnya justru malah makin cepat.
"Ahhh.. Aku lagi ada amanah dari suamiii, Fann.. Sshhh.. mmhhhppp.."
aku makin susah berkonsentrasi. Urat-urat penis Mas Diki semakin giat menggesek-gesek
dinding vaginaku. Pantatku pun juga ikut berayun semakin liar. "Iyaahh..
lagi kepedesan ini.. aaaaggghhhh.." "Hmmmpphh.. Salam buat Ustadzah
Azizah, Adinda, Rif'ah dan yang lain ya, Ukh.. Hmmmppphh.. aagghhhh.."
sodokan Mas Diki makin kencang memompa penisnya di vaginaku. Aku matikan saja
il l k i l d i d i b lk k i di b 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna
Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
12/23 panggilan telepon ku itu tanpa mengucap salam daripada menimbulkan
kecurigaan di seberang sana. Selang beberapa menit kemudian, Mas Diki
menghentikan genjotannya. Mas Diki melepas penisnya dari vaginaku dan memintaku
duduk di lantai. Aku lalu duduk bersimpuh menatap penisnya. Penis yang selama
tiga hari ini sudah mengoyak-ngoyak vagina dan mulutku. Entah bagaimana
perasaanku saat ini. Mas Diki lalu memukul-mukulkan penis nya ke wajahku. Lalu
menampar pipi kanan kiriku dengan penisnya. Aku sudah tak tahu harus merespon
seperti apa hanya pasrah bersimpuh sambil masih dilanda gairah karena
persetubuhan ini. "Kocokin kontolku, Dek.. pakai cadar yang kamu pakai
itu.." aku yang juga dilanda birahi hanya bisa mematuhi perintahnya. Cadar
yang terikat tali ini lalu kulepas. Kuletakkan cadar ini ke penis Mas Diki yang
mengacung keras, lalu aku kocok-kocok penisnya dengan tanganku. "Uughh..
Jilatin pelernya, Dek.." minta Mas Diki Sambil tanganku tetap mengocok
penisnya, kepalaku lalu turun ke bawah batang penisnya. Kujilat-jilati pangkal
penis Mas Diki, sambil kuhisap-hisap. Jilatanku makin turun ke bawah hingga ke
buah zakarnya. Mas Diki terlihat keenakan oleh service mulutku ini. Aku
hisap-hisap dan kujilati buah zakarnya bergantian yang kiri dan yang kanan,
kadang aku memasukkan kedua-duanya ke dalam mulutku. "Ugghhh..
Heggghhh.." hanya gerungan itu yang keluar dari mulut Mas Diki. Sambil
tetap penisnya kukocok aku juga hisap-hisap buah zakarnya, tangan Mas Diki
perlahan turun lalu menyibakkan jilbab krem yang kupakai ini kebelakang. Lalu
resleting depan gamis ini dibuka hingga perutku. Sisi depan gamisku lalu
disingkapkan ke kanan dan ke kiri hingga kini tetekku terekspose. Tetekku yang
putih membulat dan masih menyisakan banyak cupangan ini menantang untuk
dimainkan. Tak tinggal diam, Tangan Mas Diki mulai meremas-remas tetekku.
Putingku juga dimainkannya, ditekan-tekan dan dipelintir. Rangsangan yang
kuterima di tetekku ini membuat gairahku makin meninggi. Kocokan tanganku makin
kupercepat. Jilatan-jilatanku juga makin liar di buah zakar Mas Diki. Terkadang
aku jilat-jilat juga ujung lubang kencingnya. Ini membuat Mas Diki makin
menggelinjang. Selang beberapa saat kemudian, kurasakan penisnya makin
mengeras. "Ugghhhhh.. Dek.. keluar akuu.. Uggghhhhh.. Hhheegghhhh.. "
Mas Diki lalu sedikit mendorongku sehingga kini penisnya berada di depan
mulutku sekaligus di atas tetekku sambil tanganku masih mengocoknya makin
cepat. "Crot.. Croottt.. Crootttt.." bermili-mili sperma yang
memancar dari penis Mas Diki. Aku yang bersimpuh di depannya hanya pasrah
layaknya anak kecil yang menunggu guyuran air hujan. Aroma khas sperma langsung
menyeruak dalam hidungku. Aroma yang kini aku makin terbiasa atau malah
ketagihan. Sebagian besar semprotannya membasahi cadar bagian dalam dan juga
tanganku, sebagian lagi membasahi mulut, leher, dan tetekku. 3/27/22, 9:54 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
13/23 Aku lalu beranjak ingin membersihkan sisa-sisa sperma di pakaianku, akan
tetapi Mas Diki melarangku. "Biarin gitu aja, Dek.. udah keburu siang lho
ini.. ayo jalan, kamu tak anterin.." kata Mas Diki sambil merapikan celananya.
"Makin seksi kalau toket sama mulutmu belepotan pejuhku gitu.. Kan ketutup
sama gamis dan cadarmu ini to.." "Lha cadarku kan juga kena spermamu,
Mas.." kataku yang pura-pura sewot tapi penasaran. Aku lalu memakai cadar
yang penuh sperma tersebut. Karena bagian dalamnya yang aku gunakan untuk
mengocok tadi, jadinya bagian dalam yang aku pakai ini yang belepotan sperma
dan langsung menutup membasahi hidung dan mulutku. Membayangkan sepanjang jalan
penampilanku tertutup gamis panjang dan cadar, tapi di baliknya aku tak
mengenakan sehelai kain pun dan menyisakan nodanoda sperma di mulut, leher, dan
tetekku. Membayangkannya saja sudah membuatku birahi tinggi. Oh tuhan, sudah
securam inikah aku terpuruk dalam nafsu birahi. Setelah aku mengenakan kembali
gamis dan cadarku, tak berlama-lama lalu Mas Diki mengantarkanku pulang
menggunakan motornya. Sepanjang perjalanan, bau sperma yang menempel di cadar
ini menyeruak masuk ke hidungku. Karena sudah tiga hari ini kami bersetubuh non
stop, akupun familiar dengan bau khas ini. Leher, mulut, dan tetekku yang masih
basah karena sperma Mas Diki juga masih bisa kurasakan lengketnya. Entah kenapa
sensasinya malah membuatku horny. Posisiku dudukku miring sepanjang perjalanan,
karena banyak polisi tidur, sebelah tetekku kadang bergesekan dengan punggung
Mas Diki. Putingku yang tidak berlapis bra ini juga sering tergesekgesek,
membuatnya makin mengeras. Mas Diki yang mengendarai motor di depan nampaknya
sadar akan hal ini dan malah kadang dengan sengaja rem mendadak, sehingga tetek
dan putingku makin sering bertumbukkan dengan punggungnya. Ketika sudah tinggal
seperempat perjalanan kami, tiba-tiba Mas Diki membelokkan motornya ke arah
lain. "Lho, Mas.. kok kesini.. bukan arah rumahku ini, Mas.."
"Sebentar Dek.." Lalu Mas Diki memberhentikan motornya di sebuah
proyek perumahan yang tampak terbengkalai. Mas Diki memintaku turun dari
motornya. Lalu aku ditariknya ke pinggir dinding salah satu rumah. Di titik ini
aku hampir yakin kalau aku akan dikerjai lagi disini. "Mau ngapain kita
disini, Mas?.. Sepi banget tempatnya.." "Gara-gara kamu gesek-gesekin
pentilmu, aku jadi ngaceng ini, Dek.. sepongin kontolku sini.." "Di
sini, Mas?? Ini kan di luar, Mas.. Nanti ada yang lihat lho, Mas.. emoh aku..
lagian Mas Bagas dah l j " É
I à ó ç
13 3/27/22, 9:54 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
14/23 mau pulang juga.." "Udah nggak papa, sebentar doang kok..
disini juga sepi banget nggak bakal ada yang Lihat.." "Ayo, cepet,
biar kamu cepet nyampai rumah juga." Aku akhirnya pasrah saja. Semakin
kesini aku semakin tak mampu menolak permintaan-permintaannya. Mulutku memang
berucap kata-kata penolakan, namun badanku seolah-olah menyerah pasrah pada
setiap keinginannya. Aku lalu disuruhnya berjongkok. "keluarin kontolku,
Dek.." aku yang masih memasang mata pura-pura merengut ini lalu membuka
resleting celana Mas Diki, mengeluarkan penis beruratnya yang sudah setengah
tegang. Seperti terhipnotis oleh nafsu, aku lalu mulai memainkan penisnya
dengan tanganku. Aku remas-remas lembut batang penisnya sambil tanganku yang
lain mengelus-elus buah zakarnya. Aku kocok-kocok batang penisnya sambil
kuelus-elus kepala penisnya hingga lubang kencingnya. Tak butuh waktu lama
penis Mas Diki sudah mengeras penuh. Batang penisnya yang sudah berdiri keras
itu lalu diarahkan ke wajahku. Ditampar-tamparkannya penis itu ke mukaku yang
masih bertabir cadar ini. "Dek, mainin kontolku sambil kamu mainin memekmu
sendiri pakai vibrator. Aku dah selipin tadi ke tasmu." aku yang
mendengarnya entah kenapa langsung menuruti perintahnya. Aku setengah berdiri
mengambil vibrator yang ada di tasku. Ternyata ini jenis vibrator tanpa remot. Aku
angkat gamisku sebatas pinggulku, lalu memasukkan tanganku ke balik gamisku
hingga vibrator yang sudah kunyalakan sebelumnya tersebut mulai menyentuh
vaginaku. Akupun berjongkok kembali. Satu tanganku menggesek-gesek vibrator di
vaginaku, sementara tanganku yang satunya kembali mengocok-ngocok penis Mas
Diki. "Hhmmmpphh..Sshhhh... Hhhmmmhhh.." desisku yang keenakan karena
permainanku di vaginaku. Mas Diki lalu mengangkat cadarku sebatas hidungku
tanpa melepasnya. Tubuhku yang makin familiar dengan batang penisnya secara
refleks langsung membuka lebar mulutku. Pelan-pelan batang penisnya yang
berbulu itu masuk ke bibir mulutku. Batang penis itu sambil kukocok dengan
cepat dan kepala penisnya langsung dijilati, diisap-isap dan diemut-emut oleh
mulutku. Sambil batang penisnya kuoral, aku masih memainkan vaginaku sendiri
dengan tanganku yang dibantu vibrator. Rangsangan di vaginaku ini membuatku
makin bernafsu menservice batang berbulu itu. Kadang penisnya kumasukkan ke
mulut sampai hampir separoh dan kemudian kukenyot-kenyot dengan mulut dan
lidahnya. Kadang juga sampai ku deep throat. Penis Mas Diki terasa penuh di
mulutku. Walaupun sudah tiga hari ini mulutku membiasakan diri menghadapi
penisnya, akan tetapi aku tetap harus melebarkan bibirku secara ekstra untuk bisa
menampung penuh semua penisnya, lalu memainkannya, menyedot-nyedot penisnya.
“Uugghhh., sedotanmu enak banget, Dek.. bakal kangen sama mulutmu aku nanti..
Uughhh.." K l k b b l jilb b k i i l l di Pi l M Diki ki 3/27/22, 9:54 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 17 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
15/23 Kepalaku yang berbalut jilbab krem ini lalu dipegangnya. Pinggul Mas Diki
makin cepat memompa penisnya keluar masuk mulutku. "Glok..
Glok..Glokk.." terkadang aku sampai tersedak karena sulit bernafas
menerima gonjotan penisnya di mulutku. Tak kusadari bahkan air mataku ikut
keluar. Selama sekitar 10 menitan mulutku pasrah menerima gempuran penisnya.
Diperlakukan seperti ini entah kenapa membuatku malah makin bergairah. Aku
memainkan vaginaku semakin liar. Vaginaku semakin becek karena rangsangan dari
vibrator yang kumainkan. Pantatku bergerak-gerak menggelinjang menikmati
terjangan syahwat ini. Tak lama kurasakan penis Mas Diki makin mengeras di
mulutku dan mulai berkedut-kedut. "Uggghhh.. Telen pejuhku, Dek...
Uugghhhh..." Sperma nya menyemprot berkali-kali di dalam mulutku.
"Glk.. gluk.." Mulutku yang penuh sesak akan penisnya ini mencoba menerima
cairan ejakulasinya. Aku sedot-sedot terus kepala penisnya menguras isi di
dalamnya yang langsung aku telan. "Kresskk.. Kresseekkk.." aku
mendengar ada suara-suara yang muncul. Mas Diki dan aku lalu menoleh dan
melihat ada apa gerangan. Dan tanpa kami sadari ternyata ada sepasang mata yang
memerhatikan aksi kami sedari tadi. "Heh.. Sini kamu!!" Bentak Mas
Diki. Lalu orang tersebut karena kaget ketahuan mengintip langsung mendekat ke
arah kami. Aku yang juga kaget akan situasi ini hanya diam saja masih
berjongkok, penis Mas Diki sudah lepas dari mulutku, sehingga kini mukaku
tertutup cadar lagi. "Maaf Pak, saya ndak sengaja lewat.. saya biasa
mulung disini, Pak.. biasanya ini tempat sepi, tapi tadi ada suara-suara
makanya saya kesini, Pak.." kata pemulung itu gemetaran sambil menyeret
karung yang dibawanya. Usianya masih muda, kutaksir sekitar 18tahunan.
"Jenengmu sopo!?" "Dado, Pak.." katanya. Pandangannya lalu
diarahkan ke diriku yang sedang berjongkok ini. "Kuwi kontolmu ngaceng
yo!?" Tanya Mas Diki setengah membentak. Kuperhatikan memang ada tonjolan
di depan celana pendeknya. "Iya, Pak.. Maaf, Pak.." "Dah dari
kapan kamu disitu!?" "Udah lumayan lama, Pak.. Lihat Bapak lagi
main-main sama istri Bapak.. makanya kontol saya ngaceng, Pak.." katanya
sambil menunduk, sesekali memandangiku yang masih berjongkok ini. Mas Diki lalu
terdiam selama beberapa saat. "Istriku cantik nggak?" Pertanyaan Mas
Diki itu sontak mengagetkankanku. Aku punya firasat buruk dari pertanyaannya
itu. Aku langsung mencoba berdiri, tetapi Mas Diki tau, dan menahan bahu dan k
l k b j k k 3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update
#48] | Page 17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
16/23 kepalaku agar tetap berjongkok. "Cantik banget, Pak.. tadi ngemutnya
juga jago.. ngeliatin istri Bapak ini aja bikin kontol saya tegang lagi
ini.." "Haha, dasar.. Kamu belum ngecrot tadi emangnya pas liatin
kontolku disepong? "Belum, Pak.. baru coli sebentar, terus
ketahuan.." "Hhmm.." Mas Diki nampak berpikir sejenak.
"Sini kamu.. kamu boleh lanjutin coli, sambil liatin istri saya yang lagi
jongkok ini.." "Tapi kamu nggak boleh pegang-pegang dia. Berani kamu
sentuh ujung bajunya aja, tak sikat kamu.." Tanpa bantahan apapun, Dado
lalu menaruh karungnya dan langsung memelorotkan celana pendeknya.
Terpampanglah kontolnya yang hitam dan besar itu walaupun masih setengah
tegang. Dado langsung mengocok penisnya di depanku ini. Aku yang bingung karena
keadaan ini tak tahu harus bagaimana. Aku masih diam saja berjongkok.
Perlahan-lahan kulihat penis Dado makin mengeras. Penis hitamnya kini sudah
besar menjulang. Aku tak menyangka saat ini aku yang memakai pakaian lengkap
tertutup bahkan memakai cadar dan hanya menampakkan kulit dahiku yang putih ini
sedang dijadikan objek onani. Bahkan bisa membuat penis lelaki ini semakin
besar. Sensasi aneh yang muncul ini malah membuatku merasakan gejolak birahi.
Mas Diki yang berada di belakangku membisik ke telingaku "Mainin
vibratormu lagi, Dek.. beri anak ini permainan terbaikmu.." Aku yang
sedang didatangi birahi ini tak mampu menolak permintaannya. Tanganku yang
masih berada di vaginaku lalu kembali memainkan vaginaku dengan alat vibrator
ini. Aku rangsang bibir vaginaku, kugesek-gesek pelan, kumainkan juga
klitorisku. Getaran vibrator ini juga mampu memberiku efek yang berlipat-lipat.
Mataku makin terlihat sayu dilanda orgasme. "Ssshhh... Hhhmmmmhh..
Sshhh..." Aku mendesis di sela-sela permainan tanganku di vaginaku. Tangan
Mas Diki lalu menyibakkan jilbabku ke belakang lalu menurunkan resleting depan
gamisku. Belahan tetekku kini bisa terlihat oleh Dado. Tetekku yang putih bak
pualam ini membulat sempurna, walaupun hanya terlihat sebagian karena putingnya
masih terhalang gamisku. Wajah Dado kulihat makin girang membuat kocokan
tangannya di penisnya makin kuat. "hhhmmmpp.. Sshhh...
Hhhmmmmppphh.." desisku seiring makin liarnya tanganku bermain di
vaginaku. Mas Diki tak tinggal diam. Tangannya diarahkan ke tetekku, lalu meremas-remasnya
dari luar gamisku. Aku yang memang sudah terangsang ini makin menggeliat
keenakan ketika tetekku diremas-remasnya. Putingku yang mengeras sedari tadi,
kini tercetak jelas dari balik gamisku. Ini makin membuat Dado makin
mempercepat kocokannya. "Hh hh Mb k d i il l k ih l U hhh " k D d b k
3/27/22, 9:54 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
17 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-17#post-1902203579
17/23 Report Ernest16, wens87, k0lt3no and 117 others May 16, 2020 . #326 Report Like
"Hhgghh. Mbake cadaran tapi pentilnya nyeplak.. putih mulusss..
Uugghhh.." kata Dado berkomentar sambil terus mengocok kontolnya. Entah
bagaimana caranya, saat ini posisi Dado Sudah makin mendekatiku kontolnya hanya
berjarak beberapa senti saja dari mukaku yang tertutup cadar ini. Keringat juga
membasahi badanku termasuk belahan tetekku. Bulatan tetekku yang putih mulus
inipun menyembul malu-malu. "Ugghh.. Mbake cantik banget matanya..
Teteknya mengkel banget itu.. cadaran tapi nakal tenann.. Uuuggghh.." kata
Dado yang menatap mukaku yang bercadar ini. "Ssshhh.. Ahhhh... Ooohhh...
Ahhh..." aku yang dirangsang di tetek dan vaginaku sudah merubah desisan
yang keluar dari mulutku menjadi desahan-desahan. "Ahhhh.. Hmmmmppphh..
Ooohhh... Aaahhh.." Mas Diki makin kuat meremas-remas tetekku, memelintir
putingku dari luar gamisku. "Ooohhh.. Hhaaahh.. Ooohh..." Aku
mendesah makin keras menikmati rangsangan di tubuhku ini. Aku sudah tak
memedulikan apapun lagi. Seorang istri yang seharusnya hanya taat pada
suaminya, tapi kini malah sedang mencari kepuasan sendiri sambil dijadikan
objek pemuas oleh lelaki lain. "Ooohh.. Aaaahhhhh... Kkeeluuaarr.. Pipisss
akuuuh.. Oooohhhh...." Pantatku mengejang-ngejang melampiaskan klimaksku.
Tubuhku langsung lemas melepas orgasme ini. Untungnya ada Mas Diki di
belakangku yang menopang punggungku dengan kakinya. Kulihat Dado masih terus
mengocok penisnya. Hingga beberapa saat kemudian Dado juga mencapai puncaknya.
"Crot.. Crot.. Croott.." Dado menyemprotkan spermanya berkali-kali
membasahi mukaku yang tertutup cadar ini dan gamisku. Beberapa semprotannya
juga mengenai belahan dadaku yang terbuka ini. "Ugghhh.. Puas banget..
Mbake ayu tenan.. maturnuwun, Pak.." ucap Dado ke Mas Diki, sambil
membetulkan celananya. "Oiya, Pak. Saya ijin moto Istrinya ya, Pak.. buat
koleksi saya aja kok.." Mas Diki diam beberapa saat lalu mengiyakan
permintaan anak ini. "Jangan sampai kesebar tapi. Kerjaanku IT, kalau
kesebar, bisa tak lacak terus tak hajar kamu.." "Yaudah sana cepet,
aku mau pulang.." "Iya, Pak.."kata Dado Cekrek.. ckrek.. ckrek..
beberapa gambar sepertinya sudah diambil Dado. Aku yang masih kelelahan karena
orgasme ini pun hanya bisa pasrah. Saat ini aku masih berjongkok mengenakan
cadar. Gamisku yang sudah mulai lusuh terbuka di bagian tengahnya dari leher
hingga ke perutku, menampakkan sebagian tubuh putih mulusku. Tetekku juga
menyembul di balik resleting gamis, walaupun tidak sampai menampakkan putingnya.
Noda-noda sperma Dado membasahi mataku, cadarku, tetekku, dan sedikit meleleh
ke perutku. Aku hanya bisa menduga dan membayangkan kalau gambar-gambarku
tersebut akan dijadikan sebagai objek onani si pemulung ini. Tak berapa lama,
Dado pun pamit pergi. Aku dan Mas Diki kembali melanjutkan perjalanan pulang. "Uuuggghh..
enak banget seponganmu, Dek.." kata Mas Diki sambil memompa penisnya
keluar masuk mulutku. Aku yang duduk bersimpuh di lantai kamar mandi ini
menggunakan mulutku untuk menyedot penisnya makin kuat. "Uuuggghh..
Hmmmppphh.." kurasakan penis Mas Diki makin mengeras di mulutku. Tangan
Mas Diki makin erat memegang rambut basahku yang tergerai ini, menahan kepalaku
agar penisnya masuk makin dalam ke pangkal mulutku. Tak berapa lama kurasakan
penisnya berkedut-kedut di dalam mulutku.
"..
Assalamu'alaykum.." "Ckleekk.." kudengar Mas Diki yang pamit
keluar rumah dan menutup pintu. Aku masih di sofa tanpa memakai sehelaipun
pakaian. Nafasku ngos-ngosan sambil terbaring kelelahan. Sperma masih meleleh
dari lubang vaginaku membasahi pahaku, sebagian menetes ke sofa tempatku
berbaring. Masih mengangkang, kaki kananku menjuntai menapak lantai. Sudah
sekitar dua jam yang lalu sejak kami sampai rumahku ini Mas Diki menggarap tubuhku.
Penis kerasnya yang berurat itu mengaduk-aduk mulut dan vaginaku di kamar lalu
pindah di sofa ini. Seperti biasa, aku yang awalnya menolak tapi tubuhku
menyerah juga pada nafsuku. Aku dibuatnya tiga kali orgasme. Seluruh tubuhku
tak luput dari jamahannya. Bekas cupangan juga memenuhi leherku, tetekku,
perutku, dan pantatku hingga pahaku. Di rumahku sendiri aku menyerah takluk
pada birahi. Di tempat yang seharusnya aku menjaga amanah suamiku untuk selalu
taat dan setia padanya. Tapi nyatanya tubuhku mengkhianati imanku dan takluk
pada nafsu duniawi. Tanpa kusadari air mata penyesalan pun menetes dari lubuk
mataku menyadari betapa tiga hari terakhir ini aku tak pantas menjadi sosok
istri dari Mas Bagas, suami yang tulus ikhlas mencintai ku. Yang membanting tulang
sehari-hari untuk menafkahiku. Namun aku malah mereguk kenikmatan dengan lelaki
lain dibelakangnya. Aku yang kelelahan inipun tertidur di sofa. *** Aku
terbangun karena mendengar nada dering hapeku berbunyi. Ternyata dari Mas
Bagas. "Halo, Assalamu'alaykum, Abi.." "Iya, ini di Umi lagi
beberes rumah aja.." "Oiya, Abi.. Umi tunggu, Umi juga dah kangen
sama Abi..." kataku mencoba segenit mungkin.
"Wa'alaykumussalam.." kataku membalas salamnya. Mas Bagas sudah dalam
perjalanan otw ke rumah. Perasaanku bahagia sekali mendapati sebentar lagi aku
akan bertemu dengan suamiku. Sesaat aku lupa apa yang telah kualami selama tiga
hari ini. Aku yang masih telanjang di sofa ini lalu bergegas mandi dan merias
tubuhku. Ketika aku akan memakai baju, aku baru menyadari bahwa banyak sekali
bekas cupangan-cupangan di sekujur tubuhku. Aku harus memikirkan cara agar
tidak ketahuan Mas Bagas. Setelah tiga hari tak bertemu, malam ini pastilah
kami akan bersetubuh. Aku lalu memakai gamis hitamku lengkap dengan hijab merah
muda tanpa memakai dalaman apapun di baliknya. Sembari menunggu Mas Bagas, aku
mencoba berbenah dan membersihkan rumah dari debu karena sudah tiga hari rumah
ini tak ditempati. 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 20 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832
8/19 Arsella Hasna Hilyani "Tok tok tok.." aku mendengar pintu depan
diketuk. Aku langsung bergegas ke depan. Mas Bagas selalu membawa kunci
cadangan ketika keluar kota. "Ceklekk.." handle pintu dibuka dari
luar "Assalamu'alaykum.. Um.." belum selesai ucapan Mas Bagas,
badannya sudah aku terjang. Aku peluk suamiku ini dengan erat. Aku memang
terbiasa ditinggal suamiku keluar kota. Walaupun begitu, aku juga selalu merasa
kangen saat ditinggal pergi. "Umi kebiasaan deh, peluknya erat banget tiap
Abi habis pulang dinas luar kota." "Hihi.. biarin.. habisnya Umi
ditinggal-tinggal terus siih.." ucapku manja sambil bergelayutan di
dadanya 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 20 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832
9/19 dadanya. "Hiih.. Abi kan cari nafkah buat Umi juga.. ini sekarang Abi
pulang buat Umi.. Abi kangen nih sama Umi.." "Hihi.. yang kangen Abi
apa dedeknya Abi..?" tanyaku genit Aku dan Mas Bagas pun masuk ke dalam.
Selepas Mas Bagas mandi dan bersih-bersih, kami lalu melanjutkan bercengkrama.
Melepas rindu dan kangen. Tak terasa waktu berlalu hingga tiba waktu makan
malam. "Makan diluar yuk, Um.." ajak Mas Bagas. "Kenapa emang
Abi?" tanyaku "pengen jalan aja sama Umi.." "makan di rumah
aja yuk, Abi.. Umi masih kangen sama Abi.. Umi masakin makanan spesialnya Abi
deh.. tunggu yaa.." akupun lalu beranjak ke dapur dan memasak nasi goreng
favorit Mas Bagas. Mas Bagas pun dengan lahap memakan masakanku tersebut.
"Kemarin acara dinasnya lancar, Abi?" "Alhamdulillah lancar,
Umi. Malah lebih dari target. Karena saking bagus hasilnya, Abi rencananya
bakal dapat promosi, Umi. Abi bakalan lebih sering ketemu sama client."
"Ooh.. Alhamdulillah, Abi.. Umi ikut seneng.." Kami pun lanjut
menyelesaikan makan malam. Selesai makan, kami melanjutkan cengkrama kami di sofa.
Aku dan Mas Bagas memang belum dikaruniai anak. Sisi positif nya adalah kami
jadi sering memiliki quality time bersama. "Umi cantik deh malam ini.. Abi
dah kangen deh sama Umi.." puji Mas Bagas. Aku hanya diam saja mendengar
pujiannya itu. Mas Bagas lalu mendekatkan bibirnya ke bibirku, Hingga mulut
kami sudah bertemu satu sama lain. Kami berciuman dengan mesra. Aku balas
ciumannya dengan sedotansedotan di bibirnya, aku hisap-hisap lidahnya. Kami
bercumbu semakin liar di atas sofa ini. Aku lalu berinisiatif membuka kaos Mas
Bagas beserta celana dan celana dalamnya, hingga telanjanglah suamiku ini.
"Malam ini biar Umi puasin Abi.." bisikku. lalu kusandarkan tubuh
tegap suamiku ini ke sofa hingga dia berbaring. Aku mulai dengan memainkan
bibirku di pusarnya. Aku jilat-jilat lembut lubang pusarnya. Aku hisap-hisap
sekitar pusarnya itu. Tanganku juga bermain-main di sekitar putingnya, membuat
Mas Bagas mulai merasa keenakan. Jilatan-jilatanku lalu beranjak ke atas. Dada
bidangnya tak luput dari jilatanku. Lalu lidahku beralih menuju putingnya. Aku
hisap-hisap dan aku jilat-jilat puting Mas Bagas. Kurasakan penis Mas Bagas l i
k j l 3/27/22, 9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] |
Page 20 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832
10/19 mulai tegak menjulang. Puas bermain di dadanya, lidahku pelan-pelan naik
menjilati lehernya, aku kecup-kecup kuat sekitar lehernya hingga membekas
beberapa cupangan. Jilatanku lalu naik ke telingnya. Aku hisap-hisap ujung
telinganya bagian bawah. Aku juga memasuk-masukkan lidahku ke lubang
telinganya. Aku tau titik paling sensitif Mas Bagas ada di telinganya. Begitu
aku hisap-hisap telinganya, Mas Bagas tak mampu untuk tak mengerung keenakan.
Tanganku lalu mulai menggenggam batang penisnya. Aku kocok-kocok penisnya ke
atas ke bawah, sambil aku masih merangsang telinganya. Aku sedikit ludahi
tanganku agar kocokan di penisnya tidak terlalu kering. "Uuughh.. Umi..
enak banget kocokannya.." erung Mas Bagas di tengah kocokan tanganku di
penisnya. Lidahku kini bermain-main di belakang telinganya. Kuhisap-hisap
hingga lagi-lagi membuat bekas cupangan. Tubuhku lalu beranjak turun hingga
kepalaku yang terbalut jilbab pink ini tepat berada di atas penisnya. Aku mulai
menciumi ujung lubang kencing Mas Bagas. Terkadang aku hisap-hisap. Lalu aku
turunkan lidahku ke batangnya. Aku jilat-jilat batang penis ini naik turun,
sambil kutatap matanya dengan tatapan ku yang kubuat seseksi mungkin. Seluruh
batang penisnya tak luput dari jilatan dan ludahku. Lidahku lalu turun menuju
buah zakarnya. Aku mainkan buah zakar itu dengan lidahku. Kuhisap-hisap
bola-bola ubi ini sambil sesekali kupijat-pijat dengan tanganku. Lidahku tak
luput juga untuk menghisap-hisap lubang anus Mas Diki, membuat pantatnya
menggeliat keenakan. Mulutku lalu menuju kembali ke kepala penis Mas Bagas. Aku
mulai memasukkan penis ini ke dalam mulutku, hanya sebatas kepalanya. Aku
sampirkan jilbabku ini ke belakang punggungku agar tak menghalangi servis oral
yang sedang kuberikan. Hingga tampaklah sebagian leherku. "Umi, itu
lehernya kenapa? Kok merah-merah gitu." tanya Mas Bagas melihat ada
cupangan merah yang sangat kontras dengan kulit leherku yang putih.
"Mmmm.. Itu Abi, digigit nyamuk kemarin.." kataku berbohong. Untuk
menghindari pertanyaan lain aku segera memasukkan kepala penisnya ke mulutku,
lalu kuhisap-hisap dengan kuat sampai pipiku terlihat mengempot. Aku lalu
menurunkan mulutku hingga setengah penisnya masuk, lalu aku naikkan. Lalu aku
turunkan mulutku lagi hingga kini penis itu habis masuk dimulutku. Lalu aku
naikkan lagi dan kumasukkan setengahnya, begitu kulakukan beberapa kali, sambil
kutetap menyedot-nyedot penisnya dengan kuat. "Uughhh.. Enak banget
emutannya Umii.. Uughhh.. pinter banget sih Istri Abi ini.... belajarnya dimana
Umi?.. Ughh.." kata Mas Bagas sambil mengerung keenakan. Aku diam saja
sambil masih terus menghisap-hisap penisnya naik turun di mulutku. Sekilas
bayangan perbuatan yang kualami tiga hari yang lalu kembali ke benakku. Aku
memang belajar banyak dari perlakuan Mas Diki terhadapku. Walaupun hati kecilku
menolaknya, tapi kuakui kalau tubuhku menikmatinya. Ada rasa sesal yang
menghinggapiku. Mulutku makin cepat mengocok penisnya naik turun. Hisapan dan
sedotanmu juga makin kuat. S b i l i l k k b l k i i li k k ik i i 3/27/22,
9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832
11/19 Sebagai pelampiasan rasa penyesalanku aku mencoba mengeluarkan semua sisi
liarku ke suamiku ini. Penisnya yang sedang berada di mulutku ini dengan
sepenuh hati aku manjakan. Aku memang sangat suka mengulum penis, suamiku ini
paling senang jika penisnya aku mainkan dengan mulutku. Semua teknik oral seks
yang kumiliki aku curahkan untuk memuaskan penis ini. Penis Mas Bagas nampaknya
juga senang akan hal ini. Mulutku makin penuh dengan penisnya yang semakin
keras menjulang. "Uuughhh.. Umi, enak banggettt.. Ughhh.. Abi mau
keluarr.. Ughhh.." Aku pun makin cepat menaikturunkan mulutku di penisnya.
Tanganku membantu mengocok penisnya, sembari tanganku yang lain memijat-mijat
buah zakarnya. Sedotan di mulutku makin menguat membuat pipiku makin mengempot.
Aku yang memberikan oral seks ini juga menjadi bergairah. Kurasakan vaginaku
mulai basah. "Ughhh.. Umiii.. Ughhh.." "Glk.. Glekk.."
kurasakan beberapa semprotan keluar dari penis Mas Bagas. Aku masih
menghisap-hisap penisnya. Cairan spermanya semua aku tampung di mulutku. Aku
mencoba menelannya sebisa mungkin. Mulutku lalu lepas dari penisnya. Ada
sedikit lelehan sperma Mas Bagas di bibirku, lalu kuseka dengan lidahku dan
kumasukkan lagi ke mulutku sebelum aku telan. Aku melakukan ini sambil
memandang ke Mas Bagas dengan tatapan senakal mungkin. "Ugghhh.. Maaf Umi,
Abi dah keluar, habisnya Umi seksi banget ngemutnya. Pas Abi juga belum keluar
tiga hari ini....." "Umi kok mau nelen sperma Abi.. biasanya Abi
keluarin di mulut aja nggak boleh.." "Iya Abi.. Abi suka nggak Umi
telen sperma Abi..?" "Suka banget Umi.. Umi nelennya pakai tatapan
nakal gitu jadi makin seksi.." "Hihi.. iya, Abi.. pokoknya sekarang
Abi boleh lakuin apa aja ke Umi, Umi nggak bakal nolak.. Jiwa raga Umi milik
Abi sepenuhnya.." kataku sambil tetap bergaya genit. Aku lalu kembali
menurunkan kepalaku untuk membersihkan penisnya. Aku jilat-jilat batang
penisnya memutar dan naik turun hingga batang penis itu mengkilap karena lendir
ludahku. Aku masukkan lagi batang penis itu ke mulutku dan kuhisap-hisap kepala
penisnya layaknya menyedot sisa-sisa minuman yang tak rela untuk kubuang.
Mulutku kemudian kembali mengocok naik turun di batang penisnya sambil tetap
kusedot-sedot. "Hmmmppphh.. Plop.." "Kok udah keras lagi sih,
Abi..?" Kataku yang melepas penisnya dan sekarang kukocok dengan tanganku.
Tak berlama-lama, aku yang sedari tadi juga dilanda birahi langsung memosisikan
tubuhku berada di atas pinggul Mas Bagas. Kusingkap sedikit gamisku hingga
memberi ruang di selangkanganku, lalu kuturunkan pantatku perlahan-lahan. Aku
arahkan penis Mas Bagas ke lubang vaginaku. Kugesekgesekan kepala penis itu ke
bibir vaginaku. Nikmat sekali rasanya. Mulailah kuturunkan pantatku hingga
kurasakan penis Mas Bagas mengisi vaginaku. Penis suamiku ini membuat vaginaku
yang i i i k É I à ó ç
13 3/27/22, 9:52 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832
12/19 memang sempit ini terasa sesak. "Ssshhhh.. Hhhhmmmmpppp..."
desisku saat penisnya menyeruak di dalam vaginaku. Sesaat kudiamkan penisnya di
vaginaku sambil memberi waktu kepada otot-otot vaginaku untuk menyesuaikan
diri. Perlahan-lahan aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur. Aku yang
berada di atas seolah-olah memegang kendali permainan.Gesekan batang penisnya
di dinding vaginaku yang terasa sesak ini membuatku makin terangsang. Aku makin
cepat menggerakkan pantatku di atas penisnya. Terkadang gerakan pantatku
bervariasi menjadi naik turun atau berputar-putar. Ini membuat penisnya makin
nikmat mengoyak-ngoyak vaginaku. "Ssshh.. Aaaahhhh... Oohhhh... aaagghhh..
Abii.." Akupun makin liar menggoyang tubuhku. Tangan Mas Bagas kupegang
dan kuarahkan ke tetekku dari luar gamisku. Tanpa diminta tangannya mulai
meremas-remas tetekku. Putingku juga tak luput dari remasan-remasan lembutnya.
Dari bawah, Mas Bagas juga ikut memompa penisnya. Penisnya terasa keras mengisi
vaginaku. Lubang vaginaku yang sempit ini terasa penuh sesak. Pompaannya
membuat dinding-dinding vaginaku bergesekan dengan batang penisnya.
"Oohh.. Aahhh... Shhh.. Enaakk kontol Abii.. Shh.. Memek Umi penuuhhh..
Sshhh.. Ooohhhh.." "Uggghhh.. Umi nakal ngomongnya ihhh.. Ughh..
sekssi banget Umi kalau nakal gitu.. Ugghhh.." kata Mas Bagas. Aku juga
tak menyadari desahanku mulai nakal, seperti saat tiga hari kemarin aku digarap
Mas Diki. Aku hanya mencoba melampiaskan sisi liar dan binalku. Jika tiga hari
kemarin aku adalah seorang akhwat yang sangat binal untuk orang lain, maka saat
ini aku harus bisa lebih binal dan liar untuk suamiku. Kurasakan remasan tangan
Mas Bagas di tetekku makin menguat. Putingku dipelintir-pelintir dari luar
gamisku. Mas Bagas terus memompa penisnya menyambut goyangan pantatku yang
makin liar. "Aaahh.. Ooohhhhh... Abii.." pantatku makin liar
bergoyang. Kumajumundurkan pantatku makin cepat membuat dinding-dinding vaginaku
juga bergesekan makin nikmat dengan penis Mas Bagas. "Oooohh...Shhh...
ahhh.. Abii.. Umii keluuarrrr...Shhh.." pantatku mengejang-ngejang di atas
penisnya. Gelombang orgasme yang datang membuatku seolah-olah melayang. Bola
mataku berputar ke atas hingga hanya menampakkan sisi warna putihnya saja. Mas
Bagas dari bawah masih tetap memompa penisnya. Aku yang sedang kelelahan karena
orgasme ini hanya bisa menikmati pompaan penisnya di vaginaku. Aku lalu memutar
badanku tanpa melepas penisnya hingga kini aku membelakangi Mas Bagas dengan
posisiku masih di atasnya. P l h k l i i lk P i l i l i k k di di i k 3/27/22,
9:52 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 20 |
Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-20#post-1902213832
13/19 Perlahan aku mulai menggoyang pinggulku. Penisnya mulai lagi
menggesek-gesek dinding vaginaku membuatku kelojotan menahan nikmat di
vaginaku. “Ohhhh... memekku penuh, Mmaass...” Desahku sambil tetap menggoyang
pantatku maju mundur. Goyangku perlahan makin kuat dan makin cepat. Tangan Mas
Bagas tak tinggal diam. Dia mengarahkan tangannya meremasi bongkahan pantatku
yang masih tertutup gamis ini. “Uggghhh.. Enak banget Umi goyangnya.." tak
berapa lama badai orgasmeku kembali mendekat. Aku yang sedang mengejar orgasme,
mulai menggoyang pantatku sebinal mungkin. Aku menunggangi penis milik Mas
Bagas dengan pelan, menaik turunkan pantatku dan tak lupa untuk memutar
pinggulku dengan liar. "Aaahhh... Ooohhh.. Aaahhhh.."
Desahan-desahanku kembali kuteriakkan memenuhi rumah kecil kami ini. Sembari
begoyang, tanganku berpegangan pada lutut Mas Bagas. Tiga hari lalu ibaratnya
adalah medan pelatihan buatku menggunakan penis lelaki lain. Tapi sekarang aku
ingin memraktekkan semua ilmu bercintaku dengan suamiku ini Seluruh badanku
seolah-olah sungguh lihai bercinta dengan posisi ini. Aku sudah paham dan tahu
betul apa yang harus aku lakukan untuk memuaskan persetubuhan ini. “Ouhhhh...
Ssssshhhh... Euhhhhh...... Ahhhh.., ” desahku penuh gairah sembari menggoyang
penis Mas Bagas didalam vaginaku. Aku arahkan wajahku ke belakang sambil
menatap Mas Bagas. Mataku kubuat sebinal mungkin, seolah-olah memberi kode
bahwa tubuhku yang binal ini miliknya seutuhnya. Mas Bagas juga merasakan
kenikmatan dari goyanganku ini. “Uggghhhh.. enak banget goyangannya, Umi..
ugghhh.." “Ooohh.. Aahh.. iyya, Abbiiih.. Kontol Abi juga enakkk.. Memek
Umi penuuhhh.. Aahhhh.. Ooohhh..” desahku menimpali Aku lalu memacu penis Mas
Bagas dengan goyangannku, Kadang pantatku naik turun dengan cepat, dan kadang
melambat memainkan tempo, aku mencoba meliuk-liuk diatas batang penisnya ini.
"Ooohhh.. Aaagghhh... oooooohhh.. Umi keluaarr Abi.. Umi pipiiishhh..
ooooohhhh.." pantatku kembali mengejang-ngejang dilanda orgasme. Aku hanya
bisa menggeliat-geliat di atas penisnya mencoba menuntaskan orgasme yang
mendatangiku. Setelah beberapa saat menikmati orgasmeku, badanku ambruk
kebelakang di dada bidang Mas Bagas. Mas Bagas lalu mengajakku doggy style di
sofa ini. Lututku bertumpu di lantai dan tanganku memegangi ujung sofa. Penis
Mas Bagas kembali masuk mengoyak-ngoyak vaginaku dari belakang. Hanya butuh 15
menit kemudian untuk membuatku meraih orgasme lagi. Kami lalu melanjutkan
aktifitas bercinta ini di kamar. Selama kami bercinta, tentunya aku tak melepas
gamisku untuk menghindari Mas Bagas melihat bekas cupangan-cupangan di sekujur
tubuhku. Saat permainan terakhir aku sudah telanjang bulat, tapi lampu kamar
aku matikan. Semalaman tak terhitung berapa kali aku orgasme. Aku seperti
menemukan diriku yang baru yang lebih liar dan lebih binal. Mas Bagas juga
tampaknya suka dengan sisi liarku yang baru ini, terbukti tak bosan-bosannya
semalaman ini dia menggarapku, entah darimana datangnya keperkasaannya itu.
Part 3 End
Part 4 Tag:
Affair, Vanilla Sex, Outdoor "Jadi gitu, Ukh. Nanti kita ganti-gantian aja
buat isi content-nya. Kak Sella bisa di bagian skin care yang halal misalnya.
Kak Dinda di bagian fashion yang anggun tapi tetep sesuai syari'at. Terus
Ustadzah bisa isi content-content seputar hijrah gitu deh." Kata Fani yang
menjelaskan sambil menggebu-gebu. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna
Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
6/31 Kami baru saja menyelesaikan taklim Liqo' kami. Dan seperti biasa,
setelahnya kami ngobrol-ngobrol kesana kemari. Fani menjelaskan soal project sosial
medianya yang sudah beberapa minggu ini juga kami diskusikan bareng. Fani ini
memang anaknya semangat sekali. Dia paling muda diantara kami, baru lulus
kuliah beberapa bulan lalu. Diantara kami, hanya Fani yang masih single. Yang
kami tau, dia sudah di-khitbah oleh teman satu kelasnya. Karena Fani ini anak
yang paling muda dia juga yang paling banyak punya ide-ide baru yang kekinian.
Rencananya kami akan membuat akun di YouTube dan Instagram yang isinya seputar
tips-tips untuk akhwat dan ummahat di luar sana. "Boleh juga idenya Ukh
Lebih cepat lebih baik " komentar Ustadzah Azizah "Kita perlu lebih
banyak 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
7/31 Boleh juga idenya, Ukh. Lebih cepat lebih baik. komentar Ustadzah Azizah.
Kita perlu lebih banyak bikin konten yang semacam ini, jadi penyeimbang buat
konten-konten hedon yang makin banyak kita lihat di sosmed kita."
"Iya, Ustadzah. Nanti sore juga rencananya mau ada rapat ikatan alumni,
bisa Ana share juga sih disana, semoga ada yang tertarik dan mau bantu-bantu.
Syukur-syukur bisa dapat sponsor, hihihi.." timpal Fani. "Yaudah yuk,
cabut. Keburu siang dan panas nanti di kolam renang." ajak Adinda. Kami
memang sebelumnya merencanakan akan berenang setelah ini. "Sella, nggak
jadi ikutkah? Renang itu sunnah lho." tanya Ustadzah Azizah. "Emm..
Enggak Ustadzah, tadi Mas Bagas ngasih kabar kalau mau ketemu sama kliennya
terus minta Ana nemenin karena kliennya juga ditemenin istrinya." jawabku
menjelaskan. "Ohh yaudah. Itu namanya taat sama suami, pahalanya lebih
gede.." balas Ustadzah Azizah. Kami pun kemudian berlalu meninggalkan
serambi ini. Aku menuju parkiran ke arah mobilku. Aku masuk mobil di kursi
penumpang bagian depan, sambil memasang muka jutek. "Udah selesai Liqo'
nya, Dek" ditanya seperti itu aku hanya diam. "Kita jadi ke Taman
Kota kan ini? Sudah ditungguin Mas Bagas kan?" tanya Mas Diki mengonfirmasi.
Ya, lelaki yang duduk di sampingku di kursi pengemudi ini adalah Mas Diki.
Setelah semingguan aku mencoba menghindar, sosok ini datang lagi. Pagi tadi
ketika aku bersiap akan jalan menuju tempat ini, tiba-tiba datang Mas Diki di
depan rumah. Dengan gaya basa-basi khasnya kali ini alasannya adalah
mengembalikan gamis dan mukenaku yang tempo hari ketinggalan di rumahnya. Aku
meminta Mas Diki segera pergi karena takut kepergok tetanggaku kalau aku
berduaan dengan lelaki lain di depan rumahku. Tak mau pergi, Mas Diki lalu
malah memberiku pilihan masuk ke dalam rumah melanjutkan ngobrol atau dia
mengantarku. Tentu saja aku menghindari berduaan dengannya di rumahku. Aku tak
mau pengalamanku sebelumnya dengan dia di rumahku terulang. Akhirnya aku membiarkannya
mengantarku taklim membawa mobilku. Tapi ternyata Mas Diki malah menungguku di
mobil sampai selesai Liqo'. "Masih merengut aja sih, Dek.." katanya
memecah keheningan sambil menjalankan mobil. Aku diam saja tak membalasnya. Aku
masih sok jutek, mataku kuarahkan ke depan memandang jalan yang tak berujung.
Tiba-tiba tanganku dipegang, lalu diarahkan ke celananya. Begitu pandanganku
yang reflek kuarahkan juga ke celananya, aku terkejut. Penis Mas Diki sudah
keluar dari celananya entah sejak kapan. Aku lalu membuang muka, tapi tanganku
diarahkan memegang penis itu. Tanganku hanya kudiamkan di atas penis coklat
berurat itu yang masih setengah tegang. Mataku sesekali melirik penisnya, entah
kenapa ada rasa penasaran juga. Seminggu yang lalu penis ini sempat mengobrak-abrik
vagina dan mulutku. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
8/31 "Ada yang kangen nih sama kamu, Dek.." kata Mas Diki. Tanganku
kemudian digerak oleh tangan Mas Diki sehingga sekarang aku mengocok penisnya.
Selang beberapa menit kemudian tanpa kusadari tanganku dengan sendirinya
bergerak mengocok penisnya. Tangan Mas Diki sudah berpindah ke pahaku. Mas Diki
mulai mengelus-elus pahaku dari luar gamis merah mudaku. Pandangannya masih
fokus ke depan menyetir mobil. "Ini kan kamu lagi jalan sama aku, Dek.
Kamu inget kan harus apa?" tanya Mas Diki retoris. "Mas, ini kan di
jalan, Mas.. Wong aku juga mau ketemu Mas Bagas lho. Nggak mungkin aku lepas
dalamanku, Mas.." kataku. Mas Diki hanya memberi isyarat jari ke arah dada
dan selangkanganku. Entah dihinggapi setan apa, beberapa saat kemudian aku
sudah melepas bra dan celana dalamku yang lalu diambil olehnya. Sekarang aku
hanya memakai gamis merah muda dan jilbab hitam, tanpa dalaman apapun selain
kaos kakiku. Tanganku lalu digenggamnya dan kembali diarahkan ke penisnya.
Tanpa diminta, aku langsung memulai mengocok penisnya. "Ughhh.. Alus banget
tanganmu, Dek.." kata Mas Diki sambil berusaha fokus menyetir mobilku.
"Pakai ludahmu dong, Dek." Aku lalu meludah di tanganku, kemudian
kupindahkan tanganku kembali ke penisnya. Tanganku mulai memegang penisnya
pelan-pelan, lalu kugerakkan naik turun mengocok penisnya. Aku remas-remas
lembut kepala penisnya dengan tangan kananku, dan kukocok-kocok batang penisnya
dengan tangan kiriku. Buah zakarnya tak lupa aku main-mainkan. Kudengar Mas
Diki mulai mengerang keenakan. Penisnya yang digenggamanku makin keras
menjulang. Aku masih melanjutkan kocokan penisnya di tanganku makin cepat.
Sambil sesekali penis ini aku urut ke atas dan ke bawah. Entah mengapa,
kurasakan vaginaku mulai membasah. Melihat penisnya kukocok-kocok ini membuatku
terangsang. Ketika mobil ini melambat karena polisi tidur atau karena lampu
merah, aku sempat agak was-was. Kaca mobilku lumayan terang dan transparan,
membuatku khawatir ada yang memergokiku dengan lelaki yang bukan suamiku. Tak
terasa kami sudah sampai di parkiran Taman Kota, Mas Diki lalu memarkirkan
mobilku di sisi pojok belakang. Aku masih mengocok penisnya. Kuurut-urut naik
turun batang penisnya, kupijat-pijat buah zakarnya. Penis berurat Mas Diki
makin mengeras, kepala penisnya memerah mengkilap. "Ughh.. Udah nggak kuat
aku, Dek.." sambil berkata seperti itu tangan Mas Diki lalu memegang
kepalaku yang berbalut jilbab hitam ini lalu mengarahkan kepalaku ke batang
penisnya. Gerakannya yang lumayan cepat itu membuatku tak berdaya langsung
menundukkan kepalaku ke arah celananya. "Mass, aku dah ditungguin Mas
Baga...." belum selesai kata-kataku, sedetik kemudian mulutku sudah
tersumpal penis Mas Diki. Kepalaku dipegangnya, lalu digerakkan naik turun
memompa penisnya. Sudah sekian kali mulutku merasakan penisnya, tapi rasanya
mulutku yang kecil ini belum juga terbiasa. Otot-otot wajahku dipaksa melebar
untuk menerima semua batang penisnya agar masuk ke mulutku. Rongga mulutku
serasa penuh sesak dipenuhi batang penisnya 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
9/31 "Ugghh, kangen seponganmu aku, Dek.. Udah seminggu pejuhku nunggu
mulutmu ini.. Ughh,.. Seddot yang kenceng, Dek.. Ugghhh…" erang Mas Diki
sambil masih memegang kepalaku. Pinggulnya naik turun, membuat penisnya naik
turun di dalam mulutku. Aku yang pasif ini hanya bisa pasrah sambil
menyedot-nyedot batang penisnya. Gesekan batang penisnya di dalam mulutku terasa
makin lancar seiring dengan banyaknya ludah yang membantu. "Glok..
Glokk.." "Clop.. Clopp.. Clopp.." suara wajahku yang
bertumbukkan dengan pinggulnya memenuhi sisi-sisi ruang mobil SUV-ku. Vaginaku
kurasakan makin basah karena terangsang. Hisapanku pada penisnya juga makin
menguat. Pipiku mengempot sambil terus menyedot-nyedot penisnya. "Clop..
Cloopp.." "Ugghh.. Aku keluarr, Dekk… Ughhh.." Mas Diki menekan
kepalaku "Glup.. Glupp.." mau tak mau aku menelan semua semprotan sperma
yang keluar. Aku tak ingin ada yang menetes di mobil atau gamisku, bisa-bisa
Mas Bagas curiga nanti. Ada sekitar 5 menit aku menghisap-hisap penisnya dengan
kuat. Memastikan isi penis ini terkuras habis. Buah zakar Mas Diki juga aku
remas-remas. "Slurp.. Sluurppp.." Aku melepas kuluman mulutku pada
penisnya setelah kupastikan tak ada lagi sisa sperma yang keluar dari ujung
lubang kencingnya. "Mas, siniin dalemanku.." kataku "Weh, enggak
nho. Aku kan masih disini, jadi kamu nggak boleh pakai dalaman, Sayang." "Hah?
Nanti Mas Bagas curiga, Mas.."elakku berargumen. "Enggak. Kamu duduk
disamping Mas Bagas aja, jadi nggak bakal keliatan." "Kamu boleh
ambil dalamanmu ini 30 menit lagi, aku tunggu di pendopo yang ada di belakang
taman melati. Oke, Dek? Yaudah aku cabut dulu.." Lalu Mas Diki seenaknya
saja membuka pintu mobil dan pergi berlalu entah kemana. Aku bertekad ini
terakhir kalinya aku dimesumi Mas Diki. Aku harus bisa menolak permintaannya
seandainya dia meminta hal yang aneh-aneh. Aku pun turun dari mobil setelah
merapikan baju gamis dan jilbab hitamku yang agak lecek. Aku pergi ke tengah
taman, dimana suamiku sudah menungguku di sana. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
10/31 Arsella Hasna Hilyani Karena promosinya, Mas Bagas sekarang sudah jarang
ke luar kota. Hanya, jabatannya yang sekarang mengharuskan dia sering ketemu
dengan klien. Pagi tadi aku diminta Mas Bagas untuk menemaninya menemui salah
satu kliennya. Kata Mas Bagas kliennya ini membawa istrinya jalan-jalan ke
Taman Kota dan ingin ngobrol soal pekerjaan dengan Mas Bagas. Dia juga meminta
Mas Bagas mengajak istrinya sekalian agar nanti bisa menemani istrinya (si
klien) jalan-jalan kalau bosan mendengarkan pembicaraan pekerjaan
suami-suaminya. Akupun mengiyakan saja karena jam ketemuannya setelah selesai
Liqo'. Karena pagi tadi Mas Bagas harus ke kantor dulu, kamipun janjian di
Taman Kota. Aku mengendarai mobil kami, dan Mas Bagas menggunakan jasa ojek
online. Sambil berjalan dari jauh kulihat Mas Bagas di tengah taman Aku pun
agak mempercepat langkahku 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
11/31 Sambil berjalan, dari jauh kulihat Mas Bagas di tengah taman. Aku pun
agak mempercepat langkahku. Aku lupa bahwa aku tak memakai dalaman sama sekali.
Ketika aku setengah berlari, kurasakan putingku bergesekan dengan bahan
gamisku. Gesekan ini perlahan membuatku sedikit bergairah. Ditambah vaginaku
yang masih agak basah karena terangsang tadi di mobil. Putingku mulai mengeras
di balik gamis ini. "Assalamu'alaykum.." "Wa'alaykumussalam,
Umi. Sudah selesai Liqo' nya, Umi? Sini duduk di samping Abi." kata
suamiku. "Iya, sudah Abi." aku lalu duduk bersimpuh di tikar di
samping suamiku. "Umi habis makan es krim ya? Itu masih ada sisa dikit di
bibirnya." Degg. Spontan aku terkejut, sperma Mas Diki masih ada yang
tertinggal di bibirku. Aku lalu berkilah mengiyakan pertanyaan Mas Bagas itu,
sambil kuseka bibirku yang tipis ini dengan lidahku. Kulihat di depanku ada
sosok laki-laki diapit dua orang wanita yang juga mengenakan gamis dan jilbab
lebar seperti yang kupakai. "Kenalin ini klien Abi, namanya Pak Broto
barusan sampai juga bareng sama…." Mas Bagas tidak melanjutkannya
kalimatnya, mungkin karena tidak tahu siapa kedua wanita yang ada di samping
Pak Broto. Takut salah menyebut istri padahal mungkin bukan istrinya.
"Hahaha.. Pak Bagas dan Bu…" "Sella, Pak" kata Mas Bagas
menyahut. "Pak Bagas dan Bu Sella, saya Broto dan kenalin ini istri-istri
saya, Faizah dan Ditta. Saya memang kalau jalan kemana-mana biasa bawa kedua istri
saya yang cantik-cantik ini." kata Pak Broto menjelaskan. Kuperhatikan,
Pak Broto ini memandangiku dengan tatapan aneh. Seperti seolah-olah
menelanjangiku. Tatapan matanya melekat ke arah dadaku yang memang agak
membusung walau tertutup gamis dan jilbab lebarku. "Pak Bagas ini kan
sudah mapan, bisa lah ikutin jejak saya ini." kata Pak Broto melanjutkan
sembari merangkul kedua istrinya. "Enak lho, Pak. Saya jamin bakal puas
sampeyan." lanjutnya sambil menyeringai. Mas Bagas hanya diam sambil
sedikit tersenyum mendengarnya. Singkat cerita, dari penjelasan Mas Bagas, Pak
Broto ini berusia 47 tahun. Dia adalah pengusaha yang bisnisnya bermacam-macam.
Mulai dari property, media, minimarket, sampai tour travel juga dimiliki.
Skalanya sudah nasional bahkan beberapa sampai merambah ke luar negeri. Istri
pertamanya bernama Faizah. Kutaksir usianya sekitar 30an tahun, dan istri
mudanya, Ditta, kutaksir sekitar 20tahunan. Keduanya sama-sama cantik, bahkan
cantik sekali. Walaupun menggunakan gamis dan jilbab lebar, aku mampu menebak
kalau kedua istrinya ini memiliki postur tubuh yang ideal apalagi Ditta, karena
mungkin masih muda, bahkan lebih muda dariku. Ketika aku memandang kedua
istrinya nampaknya ada sesuatu yang aneh dari pandangan mereka. Entahlah aku
juga tak tau. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
12/31 Mas Bagas dan Pak Broto lalu mulai ngobrol serius. Ada rencana dari Pak
Broto untuk membuka cafe, makanya dia membutuhkan kontraktor. Mas Bagas lah
akhirnya yang beruntung mendapatkan proyek ini. Aku yang tak terlalu tau soal
pembicaraan mereka berdua kadang hanya melamun saja. Tujuan ku disini memang
menemani Suamiku karena permintaannya. Sekitar 20menit berbincang-bincang, aku
teringat aku harus mengambil dalamanku yang sedang ada di tangan Mas Diki. Aku
lalu izin kepada Mas Bagas untuk ke kamar kecil, sekaligus mencari cemilan
karena perutku lapar. Ditta ternyata juga beranjak dari duduknya karena harus
mengambil sesuatu yang ketinggalan mobilnya. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
13/31 Ditta Kamipun berjalan berdampingan, meninggalkan rerumputan ini.
"Ukhti Ditt d h b l ik h P k B t ? K k ih d b t " t k 3/27/22, 10:33
PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
14/31 "Ukhti Ditta, sudah berapa lama nikah sama Pak Broto? Kayaknya masih
muda banget." tanyaku memecah keheningan. "Baru setengah tahun,
Umm.." jawabnya singkat. "Ooh.. Iya.. sudah isi kah, Ukh?"
"Belum.." jawabnya masih singkat. "Oooh.. Iya.. semoga lekas isi
ya, Ukh.. Ana sendiri sudah dua tahun nikah dan kami juga masih ikhtiar sampai
sekarang." Ditta hanya diam tak menjawab atau merespon. Kuperhatikan, ada
yang aneh dengan sorot matanya. Seperti nampak kosong tak berarah. Kamipun
akhirnya terpisah. Aku berjalan menuju taman melati, Ditta berjalan menuju
parkiran. Kulihat Mas Diki sedang duduk di pendopo yang paling ujung. Pendopo
ini tidak begitu luas, hanya sekitar dua kali dua meter. Pendopo ini tidak
memiliki pintu di bagian depan tapi memiliki dinding yang tingginya sekitar
setengah meter di sisi kanan, kiri, dan belakang. Aku lalu menghampiri Mas
Diki. "Mas, mana dalamanku? Aku nggak nyaman ini.."kataku sambil
melanjutkan sok jutek padanya. Tanpa menjawab apapun Mas Diki lalu menarikku ke
samping belakang pendopo ini. "Aku dah kangen sama badanmu ini,
Dek.." katanya yang dibarengi dengan gerak tangannya mengangkat baju gamisku.
“Iiiih, Mass!” Kataku setengah menjerit terkejut saat telapak tangan Mas Diki
menelusup kedalam pahaku dan mulai bergerak-gerak pelan disekitar vaginaku yang
tanpa tertutup dalaman apapun ini. Akupun reflek menutup mulutku agar suara
jeritanku tadi tidak terdengar oleh orang lain. "Hsshhh.. Mmmpphh.. Mass
tadi kan di mobil udah.. Hmmpph.." desisku. "Tadi kan aku yang
keluar, sekarang giliranku yang bikin kamu enak.." kata Mas Diki
melanjutkan permainan tangannya di vaginaku makin intens. "Ohh.. Ahhh.. jangaann
mass.. nantii dilihat orang.. oouuugghhh" protesku yang setengah-setengah
ini ketika aku juga melenguh menikmati permainan jarinya di daerah sensitifku
ini. Aku masih tetap berusaha mendorong tubuh Mas Diki ke belakang, namun harus
kuakui kalau usahaku ini hanyalah setengah hati saja. Tubuhku yang masih
berbalut gamis dan jilbab syar'i ini seketika menggeliat-menggeliat ketika
kurasakan rasa nikmat di vaginaku. Mas Diki memepetkan badannya ke badanku
sehingga badanku tersandar di dinding samping pendopo tempatku berdiri. Tangan
Mas Diki dengan lincahnya memainkan vaginaku. Tubuhku semakin tenggelam dalam
kenikmatan seksual saat vaginaku “digeledah” oleh permainan tangan Mas Diki. Ak
h bi j k d d h ik i 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
15/31 Aku hanya bisa memejamkan mata dan menengadah menikmati rangsangan
tangannya. "Shhhh… Hmmmppphhhh… ssshhh.." desisku yang makin nyaring.
"Sssstttt.. jangan beriisikk Dek, nanti ada orang yang kesini.."
katanya "Shh Maas.. Udahh Mass, ada suamikuuhh.." pintaku tiba-tiba
yang teringat bahwa saat ini kami sedang berada di alam terbuka dan ada suamiku
tidak jauh dari sini. Tak digubrisnya, tangan Mas Diki masih terus-terusan
mengobrak-abrik vaginaku "Kalau kamu nggak berisik, masih aman kok,
Dek.." Ucap Mas Diki yakin. Aku masih menikmati rangsangan dari tangan Mas
Diki, padahal baru beberapa waktu belakangan aku bertekad untuk tidak
mengulangi kesalahan ini, namun sekarang aku kembali jatuh kedalam lubang
syahwatku sendiri. “Mmmphh.. Ahhhhhh…!” desisku sambil setengah menjerit saat
tangan Mas Diki mulai menyentuh dan memainkan klitorisku yang tersembunyi di
balik vaginaku. “Awwh... masshhhh... .. geliiihhh.. ahhh... oohh..” Aku semakin
meracau kenikmatan karena permainan jari tangan Mas Diki di klitorisku ini.
Vaginaku terdengar semakin becek dengan bunyi kecipak cairan cintaku yang
beradu dengan permainan tangan Mas Diki. Cairan vaginaku ini bahkan meleleh
keluar membasahi pahaku. "Enak nggak Dek memekmu diginiin?" kata Mas
Diki masih terus mempermainkan vagina dan klitorisku. “Ooohhh… Mashhh..
enakkk.... oohh…mmmpphh…” gumamku dengan mata sayu setengah terpejam. “Nungging
dong, Dek..” ucap Mas Diki sambil membalikkan dan menekuk badanku kedepan lalu
menunggingkan pantatku. Aku yang hanya seperti kerbau dicucuk hidungnya
langsung saja menuruti perintah Mas Diki. Tanganku segera mencengkeram sisi
pendopo tempatku berdiri ini dan menopang tubuhku saat tangan Mas Diki menarik
pinggangku ke belakang. Mas Diki langsung menyibakkan gamisku. "Cplek..
Cplek..!!" Terdengar suara becek vaginaku saat tangan Mas Diki
menepuk-nepuk permukaan vaginaku ini. "Wiih.. Udah becek banget kamu,
Dek.." komentar Mas Diki. “Awwwwhh.. masshhhh... pelaannhhh” kataku
merintih saat merasakan satu jari tangan Mas Diki memasuki vaginaku dengan
cepat. Setelah memastikan bahwa jarinya sudah masuk sepenuhnya kedalam
vaginaku, Mas Diki segera menggerakkan jarinya tersebut maju mundur dengan
cepat sehingga membuatku menyerah menjerit-jerit penuh kenikmatan.
"Oohhh... Maasshh.... oouugghh....Hhmmp.." Desahanku terhenti karena
mulutku dibekap oleh Mas Diki. "J k k d h D k " U M Diki di ih d k i i
3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
16/31 "Jangan kenceng-kenceng desahnya, Dek.." Ucap Mas Diki. rupanya
dia masih sadar akan situasi saat ini dimana kami sedang berada di tempat
terbuka dan ada suamiku juga tak jauh dari sini. Tubuhku terguncang-guncang
akibat sodokan-sodokan jari Mas Diki di selangkanganku. Aku hanya bisa
menikmati permainan jari-jari Mas Diki dengan terus menerus mendesah meski
tertutup oleh bekapan tangan Mas Diki. Mataku makin tampak sayu. Aku pun
merasakan tanda-tanda akan mencapai orgasmeku, badanku mulai menggelinjang
kegelian begitu hebat saat Mas Diki terus-terusan mengorek-ngorek bagian
sensitifku ini. "Maashhhh.... aakkkuuu.. udaahhhhh... mauuu" desisku
lirih "Ooooooouuggggghhhhhh.. Keluaarrhhhhhhhhhh…" ucapku melolong
dengan mataku membelalak serta seluruh otot tubuhku menegang dan punggungku
melengkung ke atas. Vaginaku mengeluarkan air kencing yang cukup banyak
mengucur membasahi rerumputan ini. Rupanya aku mengalami orgasme disertai
dengan squirt yang begitu deras. tentu saja dengan jari Mas Diki yang masih
menancap di vaginaku dan merasakan tangannya tersiram oleh air seniku. “Wiihh,
hebat ngecrotmu, Dek! sampai kencing berdiri begini kamu..” Ucap Mas Diki,
sedangkan badanku masih tertungging lemas di sisi pendopo ini. Nafasku
ngos-ngosan memburu seperti orang yang habis berolahraga. Dadaku naik turun
memompa oksigen yang nampak masih kurang. Sadar akan situasi, Mas Diki tak
memberikan waktu lama untukku mengambil nafas, "Kita lanjutin ya,
Dek.." Ucap Mas Diki sambil mengeluarkan penis coklat berurat miliknya
yang sudah menegang dari balik resleting celananya. Diolesinya penis itu dengan
cairan vaginaku yang masih tersisa di telapak tangannya sambil sesekali
mengurut penisnya. Mas Diki sesekali juga mencolek-colek vaginaku untuk
mengambil cairannya untuk digunakan sebagai pelumas penisnya. Mas Diki lalu
segera memegang pinggangku sambil memosisikan kepala penisnya dibibir vaginaku.
"Aaahh.. Mmmhhhh..!!!" tanpa sadar aku merintih lumayan keras saat
kepala penis Mas Diki mulai memasuki rongga vaginaku. "Plakkk.." Mas
Diki menampar pantatku sambil berusaha mendorong penisnya masuk. Walaupun sudah
berkali-kali dimasuki penisnya, liang vaginaku masih merasakan sesak
kesempitan. Vaginaku masih menjepit erat batang coklat berurat yang berusaha
masuk ini. "Aaahh... pelaann Mmaass.. Hhmmmppphh!!" desisku. Aku yang
berpakaian khas akhwat solehah ini harus takluk sekali lagi dibawah syahwatku
sendiri. Lagi-lagi pengaruh nafsuku lebih besar daripada akal sehatku. Bahkan
aku mulai menggoyangkan pantaku pelan-pelan seolah-olah sedang menikmati liang
vaginaku dikorek-korek oleh penis Mas Diki. "Ssshhhh.. Oogghhh...
enakkkk.." kataku sambil mendesah. Kali ini aku benar-benar sudah seperti
seorang wanita jalang yang haus akan nafsu, aku benar-benar sudah melupakan
status dan kondisiku saat ini. Bahkan aku tidak habis pikir bisa-bisanya aku
menikmati permainan yang seharusnya dituntaskan dengan secepat mungkin ini.
3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
17/31 "Uuuggghh.. Goyanganmu kok makin manteb, Dek.. sering main sama
suamimu ya.." ucap Mas Diki "Plak.. Plakk.." sesekali Mas Diki
menampari pantatku ditengah genjotan penisnya hingga kini pantatku yang putih
bak pualam inipun mulai memerah "Uuugggghhhh.. Dasar akhwat binal.. suami
di deketnya tapi malah ngentotin kontol lain.. Ugghhh.." "Ooohhh..
Sssshhhhhh.. Aaaaahhhhhhh... Mmmaasss.. " balasku yang hanya bisa mendesah
menahan nikmat sambil terus menggoyang-goyang pantatku mengikuti irama sodokan
penis Mas Diki di vaginaku. "oouuuuuuhhh.. Ahhh.. Mmasss.. enakk..
eempppp" kataku. Sudah tak kupedulikan kalau saat ini kondisiku sedang
berada di tempat terbuka dan baju gamis yang ku gunakan sudah terangkat sampai
ke pinggang, Bahkan jilbab lebar ini pun makin kusut karena diremas oleh tangan
Mas Diki. "Plok.. Plokk.." suara pinggul Mas Diki yang bertumbukkan
dengan pantat bulatku. Aku masih menggoyang pantatku seirama dengan pompaan
pinggul Mas Diki di pantatku. "Ssssssssshhhhhh.. Ooohhh... Aahhh..."
aku mendesah tanpa ragu lagi. Aku bahkan mempercepat goyangan pantatku untuk
memainkan penis Mas Diki di dalam vaginaku. Pantatku bergoyang naikturun
menarik keluar sebagian penis Mas Diki sebelum menghentakkan pantatku mundur tiba-tiba
sehingga penisnya langsung terbenam dengan cepat ke dalam vaginaku. “Ugghhh..
Makin jago kamu, Dekk.. Ughh.. akhwat binal pinter muasin
kontol..uuuuugghhhh..” oceh Mas Diki penuh kenikmatan saat penisnya merasakan
rasa hangat, lembut dan sempitnya rongga vaginaku yang terus memijat penisnya
dengan goyanganku yang makin liar. Pinggul Mas Diki juga berayun mengikuti
irama pantatku. Tubuhku dengan binalnya maju mundur menjemput hujaman batang
penis Mas Diki ke dalam vaginaku. Pinggulku dicengkeram erat oleh kedua
tangannya. “Oooouuhhh.. Ahhh.. masshhh... enaaakkhhhh... ouuuuhhhhh”, desahku
sambil terengah engah penuh kenikmatan, pantatku terus bergoyang memelintir
penis Mas Diki dengan vaginaku. "Ooooohh.. Maaasss.. Aku mmhhauu..
oooh.." pantatku makin liar berayun mengejar orgasmeku yang kembali hadir.
Selang beberapa detik kemudian, "Oooh.. Mmmhaaassss... Pipisss akuuuhh..
Oooohh..." Badanku mengejang-ngejang menahan orgasme. Mataku mendelik
menahan kenikmatan yang menjalar di sekujur tubuhku. Tanganku yang memegang
sisi pendopo ini juga ikut bergetar merasakan sensasi orgasme dari persetubuhan
di taman terbuka ini. Mas Diki mendiamkan penisnya beberapa saat di vaginaku
sambil memberiku waktu menikmati orgasmeku yang kedua hari ini. Tak lama
kemudian, Mas Diki menarikku naik ke pendopo. Mas Diki lalu berbaring di
pendopo ini. "Kamu di atas, Dek.." Mas Diki memberiku perintah. Nafsu
birahiku saat ini sudah berada di ubun-ubun. Setelah dua kali diserang orgasme
hebat, aku kini layaknya boneka yang patuh pasrah untuk dimainkan sesuka hati.
Aku langsung memosisikan badanku di atas badan Mas Diki berhadaphadapan.
Pelan-pelan kusingkap baju gamisku ini ke atas. Lalu sembari memegang batang
penis Mas Diki dengan tangan kanan aku mengarahkan dan menuntun senjata keras
ini ke gerbang pintu i k di i l h k lk k l i diki l l k l i k 3/27/22, 10:33 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
18/31 vaginaku sendiri, perlahan aku menempelkan kepala penisnya sedikit, lalu
aku mulai menurunkan pinggulku memasukkan penis Mas Diki keliang senggamaku
yang masih sempit. "oooohhh.. hhhmmmppphhm.. Ssshhh.." desisku sambil
menarik nafas sebelum memasukkan penis ini lebih dalam. walaupun baru kepala
penisnya yang masuk, namun rongga vaginaku serasa penuh sesak mencoba
beradaptasi. Perlahan-lahan, akhirnya penis ini pun ludes seperti sedang
dimakan oleh vaginaku, semuanya tenggelam sempurna dan tidak keliatan lagi,
“Heeeeekhh... oooohhh.. penuh memekku,... Mmhaass” rintihku tanpa malu-malu.
"Uugghhhh.. masih sempit aja memekmu, Dek.. ugghhh.." erang Mas Diki.
Lalu akupun mulai menggoyang pantatku maju mundur. Gesekan batang penisnya di liang
senggamaku membuat gairahku makin meninggi. "Oooh.. Aahhhh...,Shhh...
Maasss..." Rintihku binal sambil terus menggoyang-goyangkan pantatku maju
mundur di atas batang penisnya seperti seorang cowgirl yang sedang menaiki
seekor kuda. Secara refleks kemudian aku menggoyangkan pinggulku memasukkan
batang penis Mas Diki ini semakin lama semakin cepat. Mataku merem melek ketika
penis keras ini terus mengaduk-aduk liang vaginaku yang mungil. “Ahhhh..
eeemmhhh.... ahh.. sshhh" "Ooohh... Sshhhh.. Aaaahhh.. Ooohhh..."
aku yang masih mengenakan lebar ini meracau sambil merintih merasakan
kenikmatan. Aku tidak sadar ketika kemudian kedua kakiku yang masih terbungkus
kaus kaki krem ini menjepit tubuh Mas Diki semakin kuat saat aku terus menaik
turunkan pantatku. Tubuhku berguncang-guncang hebat oleh gerakan ritmis yang
begitu bernafsu menunggangi tubuh Mas Diki. Tangan Mas Diki lalu bermain-main
di tetekku dari luar gamisku. Buah dadaku yang masih ranum ini lalu
diremas-remasnya. Putingnyapun tak luput untuk dipelintir. Sensasi remasan dari
balik gamis ini mau tak mau membuatku makin terangsang. Tak lama kemudian
gamisku ini disingkapnya, hingga menyembullah dua bulatan tetekku yang putih
mulus ini. Ketika tubuhku terguncang- guncang, sepasang tetekku yang masih
kencang inipun ikut terayun-ayun. Mata Mas Diki melotot melihat tetekku yang
telanjang terayun-ayun di depannya ini, tanpa menunggu lama, Tangan Mas Diki
pun tak mau diam begitu saja, ia mulai meremas tetekku yang tergoncanggoncang
akibat gerakan naik turunku ini, sesekali tak lupa dia memilintir putingnya
yang membuatku makin liar menggoyang pantatku. Puas bermain dengan tangan, Mas
Diki pun mengangkat tubuh bagian atas nya ke tubuhku yang membuat wajahnya
berhadapan dengan wajahku, kemudian mulutnya tak sabar segera melumat dan
mengunyah-ngunyah sepasang gunung kembar di dadaku ini secara bergantian.
Sekejap kemudian tetekku yang putih mulus ini sudah dipenuhi cupang-cupang
kemerahan bekas gigitan Mas Diki. 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna
Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
19/31 Rangsangan ini memberiku tenaga tambahan untuk terus bergerak naik turun
dan bergoyang mengaduk-aduk penis yang tertanamn di vaginaku. Tubuhku pun
seperti menggelinjang saat kedua puting susuku dihisap dengan kuatnya dan penuh
nafsu. Desahan demi desahan pun keluar dari mulutku "Ooohhh....
aaaakhhhhh.... eeengghhh" ungkapku penuh desisan. Akupun makin liar
menggoyang pantatku meliuk-liuk di atas penisnya. Aku sudah benar-benar
menyerah pada nafsu birahiku. Aku yang seorang akhwat berjlbab lebar ini sedang
naik turun menikmati cepatnya batang penis Mas Diki masuk dan keluar, diikuti
dengan cepatnya bibir vaginaku melesak ke dalam dan keluar. Aku hanya bisa
pasrah menahan kenikmatan yang luar biasa yang sedang kukayuh lewat penis Mas
Diki. Mataku terpejam-pejam saat aku menerima hujaman batang kemaluan Mas Diki
ini. "Ahh.. maauuhhh.. pipiisshhh.... aku Mmhaaass.." desahku sedikit
tertahan. Aku merasakan gelombang orgasmeku mulai mendekat. Akupun semakin
cepat menggoyangkan pinggulku ke kiri dan ke kanan, dan mengangkat pinggulku
naik turun dengan semangat dan cepat. Mas Diki pun juga semakin mempercepat
pompaannya dari bawah. "Ooh.. Aahhhh... Ohhh... Shhhhh... Hmmmmppphh..
Mmhaaass." Rintihku makin keras. Aku tak lagi memedulikan bahwa kini kami
sedang bersenggama di taman terbuka. Jika saja ada yang lewat di depan pendopo
ini maka pasti terlihatlah punggung dan pantatku yang sedang bergoyang di atas
penisnya. "Ooohhh... Aahhhh.. oooooohhh.." Aku gerakan pantatku makin
liar, kedepan belakang dan memutarmutar. "Ohhh.. Ahhh... ahhhh... aku
sampai, Mmhaass... Ahh.." "Oohhh... Ssshhh... Pipiiiss aku, Mass..
Ooohhhh.." Aku menyentak-nyentakkan pantatku makin ke bawah mencoba meraih
klimaks maksimalku. Mas Diki makin meremas tetekku sekencang-kencangnya.
Membuatku makin menggelinjang menikmati orgasmeku. Badanku ambruk di dadanya.
Mas Diki masih menaikturunkan penisnya dari bawah. Penisnya masih terasa keras
berurat mengisi relung liang senggamaku. Pompaannya membuat dinding-dinding
vaginaku bergesekan dengan batang penisnya. Perlahan-lahan gairahku bangkit
kembali walapun aku masih terasa lemas. Mas Diki memintaku berputar membelakanginya.
Aku pun mengangguk dan mengerti permintaan Mas Diki ini, aku kemudian beringsut
naik sembari bangkit serta berjongkok dengan membelakangi Mas Diki, sambil
memegang batang penis Mas Diki dengan tanganku. K i k b l j kk d d k k l i i l
l k k k 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update
#48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
20/31 Kugenggam penis keras yang belum menunjukkan tanda-tanda akan keluar ini,
lalu kugesek-gesekan ke bibir vaginaku. Perlahan-lahan kuturunkan pantatku
hingga liang vaginaku kembali penuh sesak oleh penis ini. Sesaat pandanganku
melayang terbang melintasi taman ini. Tanganku bertumpu pada lutut Mas Diki. Dari
belakang, kurasakan gamisku diangkat oleh Mas Diki. "Plak.. Plakk.."
tampar Mas Diki di pantatku yang putih membulat ini.
"Eeeenngghhh.....ooohhh.. uhh" vaginaku yang tersumpal penisnya dan
tamparannya di pantatku malah membuatku mendesah tak karuan. Lalu aku pun mulai
menunggangi penis milik Mas Diki dengan pelan, menaik turunkan pantatku dengan
semangat serta tak lupa untuk memutar pinggulku dengan liar. Sembari begoyang
tanganku berpegangan pada lutut Mas Diki. Pantatku kugoyang dengan liar,
kuayun-ayunkan mengikuti naluri syahwatku, seolah-olah badanku ini sudah paham
dan tahu betul apa yang harus ku lakukan. “Ouhhhh... Mmasss.. ssssshhhh...
Euhhhhh.... Ahhhh.., ” desahku bergairah sambil terus menggoyang penis Mas Diki
didalam vaginaku. Dengan posisi menghadap keluar seperti ini, aku bisa melihat
sekeliling taman. Entah kenapa siang ini taman kota ini begitu sepi, membuatku
tak ragu lagi untuk mendesah makin keras dan bergoyang makin liar.
"Uuughhh.. Manteb tenan Dek goyanganmu, terussshh.. Ouhhh. ugghhhh...”
desahannya ikut keluar. Aku memacu penis Mas Diki dengan ayunan pantatku,
Kadang kunaikturunkan dengan cepat, dan kadang melambat memainkan tempo,
pantatku meliuk-liuk diatas batang penis Mas Diki yang coklat berurat ini. Aku
yang sehari-harinya berpenampilan dan berperilaku alim ini kini sudah menjadi
akhwat binal yang liar yang butuh kenikmatan syahwat terus menerus. Seolah-olah
aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa mengendalikan permainan sesuai
dengan ritme yang kumau. "Aaaachhhh.... Oooohh.... ennaaakkk.."
Desahan demi desahanku menandai keluar masuknya penis ini di vaginaku. Penis
ini kurasakan menyodok semakin dalam bahkan sampai menyentuh dasar rahimku
hingga membuatku menggelinjang ketika penis ini masuk secara sempurna. Aku
layaknya tak ingin sensasi ini cepat-cepat berlalu, buah dadaku yang sudah
menegang maksimun terayun-ayun dengan indah dibadanku ini mulai ku remas-remas
sendiri untuk menambah rangsangan dan sensasi nikmat. Mas Diki pun juga mulai
membantu menyodok-nyodok vaginaku, sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin
bertambah. Sambil menyodok vaginaku, tangan Mas Diki tak tinggal diam dan
meremas-remas dan sesekali menampar-nampar pantat bulatku. Malah terkadang dia
membantu mengangkat pantatku lalu menurunkannya lagi dengan cepat. “ hh hhh M T
hhhh hhh ” d hk h j i i i d 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
21/31 “ahh.... ahhh... Mmmmaasss... Terruusss.. ooohhhh.. ahhh...” desahku
setengah menjerit seiring dengan naik-turun tubuhku. Tubuhku terlonjak-lonjak
dan tertekuk menahan rangsangan yang teramat sangat ini. Secara cepat pinggulku
berputar agar batang penis Mas Diki dapat terus mengucek dan mengocok dinding
vaginaku. Semakin lama gerakan pinggulku menjadi semakin bervariasi, mulai dari
berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur, membuat batang
penis Mas Diki seperti dipelintir dan digiling oleh mesin yang sangat nikmat.
Entah darimana kudapatkan ilmu syahwat ini. Dan semakin lama gerakanku ini
menjadi cepat, nafasku juga semakin memburu pertanda bahwa gelombang orgasmeku
sebentar lagi akan datang kembali. Mas Diki pun tampak tak kalah menikmati aksi
dariku, sambil sesekali menyelaraskan irama goyangan pantat putihku ini.
"Uuuugggghhhh.... rapet banget memekmu Dek, padahal udah sering ngentot..
Uuughhh..” kata Mas Diki berkomentar. “ssshhhhh.... ouugghhh... aannhhh…
aahhhhh” aku hanya bisa melenguh keenakan. "Uuughhh.. memekmu kok makin
njepit, Dek.." erang Mas Diki. Aku memang merasakan vaginaku yang masih
sempit ini semakin menjepit dan memeras batang penis milik Mas Diki semakin
kuat. "Keeellluuuuuuarrrrrrr.... maaashhhhh.... ouuugghhhhhhh"
teriakku berbarengan dengan puncak orgasme yang merasukiku. Badanku dengan
gamis pink tersingkap ini melonjak-lonjak keras. Aku makin menurunkan pantatku
ke arah penis Mas Diki agar benda lonjong tersebut dapat masuk sedalam-dalamnya
ke vaginaku. Tanganku bertumpu di lutut Mas Diki menahan badanku yang lemas.
Tubuhku terdiam kaku sejenak karena kehabisan seluruh energinya yang kugunakan
untuk meraih puncak kenikmatanku yang keempat kalinya hari ini. Pandanganku
lurus menatap ke depan dengan mata sayu, melihat bunga-bunga melati yang
bermekaran di depan pendopo ini. Seandainya suasana taman ini ramai, pastilah
aksi kami ini akan jadi tontonan yang menarik. Seorang akhwat dengan baju gamis
dan jilbab lebar sedang bersetubuh di tempat umum, apalagi kalau tau bahwa
lelaki lawan mainnya adalah bukan suaminya. Aku sudah betul-betul menjadi
akhwat binal yang tak takut dosa. Mas Diki lalu mengangkat pantatku hingga
penisnya keluar dari liang vaginaku. "Pakai mulutmu, Dek.. " kata Mas
Diki meminta. Walau tubuhku masih kelelahan karena barusan orgasme tapi aku
menurut saja. Aku posisikan diriku setengah merangkak. Badanku ada di samping
kaki Mas Diki. Kepalaku sekarang sudah di atas penisnya. Penisnya mengkilap
karena baru saja disiram oleh cairan orgasmeku. Ditampartamparkannya batang itu
ke wajah putih mulusku ini, hingga pipiku sedikit basah oleh cairan cintaku
sendiri. "Jil i D k " P i h M Diki d k l l k l k d jilb b l b É I à ó
ç 13 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
22/31 "Jilatin, Dek.." Perintah Mas Diki padaku tangannya
mengelus-elus kepalaku dan meremas jilbab lebar yang membalut kepalaku. Tanganku
lalu memegang batang penis Mas Diki yang coklat berurat ini. Siapa yang mengira
bahwa benda ini telah berhasil membuatku merasakan kepuasan seksual. Penis yang
sudah kugenggam ini lalu mulai kujilat-jilat. "Uugghhh.. enak Dek
jilatanmu.. Teruss, sayang.. Ughhh.." aku masih menjilati penis ini senti
demi senti. Mas Diki kulihat hanya mengerang dan merem melek keenakan merasakan
kehangatan bibir dan lidahku. Mulutku makin aktif bermain di bawah penisnya.
Buah zakar Mas Diki tepat berada di depan mulutku, dan dengan tanpa merasa
enggan sedikitpun, aku menjulurkan lidah mengitari daerah-daerah yang langsung
membuat pantat Mas Diki menggelinjang. "uughh... jilatt disiituuh, Dek ..
ouughhh akhwat pinteeerrr.." Puji Mas Diki merasakan mulutku menarinari dibagian
buah zakar di bawah penisnya, sedangkan tangan Mas Diki kulihat juga
mengocokngocok penisnya sendiri. Aku menurunkan mulutku makin ke bawah. Mas
Diki juga ikut membantu dengan mengangkat pantatnya sedikit sehingga mulutku
sekarang sejajar dengan pantat Mas Diki. Aku lalu menjilat-jilat daerah
sekitaran pantat Mas Diki. Ada sensasi lain yang menjalar dalam tubuhku. Aku
yang alim yang kesehariannya memakai jilbab syar'i dan selalu menjaga
kebersihan ini, sekarang malah melakukan hal yang sangat kotor dan hina,
kepalaku yang terbungkus jilbab lebar ini tengah berputar-putar menciumi pantat
Mas Diki, dan sekali-sekali lidahku juga keluar untuk menyapu-nyapu bagian
sekitar anusnya. "Uuugh.... teruusss, Dek.." pantat Mas Diki
menggelinjang-gelinjang keenakan mendapat servis mulutku yang tengah berada di
daerah pantat dan anusnya. Tangan Mas Diki pun tak tinggal diam. Dadaku
diremas-remasnya dari luar gamisku seolah-olah ingin membalas rasa nikmat pada
selangkangannya yang sedang dimanja oleh mulutku. Putingku juga ikut diraba dan
dipelintir dari luar gamisku ini. Permainan tangannya di tetekku membuatku
semakin bersemangat menjilat-jilat dan mencium-cium bagian pantatnya. Puas
bermain di pantatnya, kepalaku berpindah ke atas selangkangannya. Kemudian
kujilati batang penis ini, dari mulai batangnya sampai ke kepala penisnya.
Begitu bolak balik sampai hingga kurasakan penis Mas Diki telah cukup basah
oleh ludahku. Aku lalu membuka lebar mulutku dan mulai menempelkan bibirku ke
kepala penisnya. Pelan-pelan batang yang berbulu ini kumasukkan ke bibir
mulutku. Mulutku serasa dipaksa untuk mengembang menerima batang penisnya yang
keras ini kembali setelah kejadian tadi siang di mobil. Batang penis Mas Diki
kukocok dengan cepat, kepala penisnya langsung kukulum dan kuhisap-hisap lembut
sambil sesekali kuemut-emut dengan bibirku. Sesekali aku turunkan kepalaku
makin kebawah, hingga kurasakan ujung kepala penis Mas Diki menyentuh pangkal
mulutku. "O hh hhhh kh bi l ki i i i k l k D k hh" M d 3/27/22, 10:33
PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
23/31 "Ouughh.. ssshhhh... akhwat binal.. makin pinter mainin kontol kamu,
Dek... uuugghh" Mendengar desahan Mas Diki, mulutku entah kenapa jadi
semakin bersemangat. "Clop.. Clopp.. Clopp.." suara penis Mas Diki
yang keluar masuk dalam mulutku. Tangan Mas Diki masih memainkan tetekku yang
berayun menggantung dari luar gamisku. Bulatan ranum ini diremas-remas dan
dipijat-pijat. Putingnya tak luput dari pelintiran dan kadang ditariknya ke
bawah, membuatku kadang menggelinjang. Rangsangan ini juga membuatku makin liar
menservice batang coklat ini. Kadang penisnya aku deep throat. Kadang kumasukkan
ke mulutku sampai hampir separoh dan kemudian kuempot dengan mulut dan lidahku.
Empotan bibir dan mulutku ini membuat penisnya makin mengeras. “Ugghhh..
sepongan akhwat istri orang emang mantebb.. Uggghhh.." "Hhmmpph..
Hmmmppphh.." kurasakan penis Mas Diki makin mengeras di mulutku. Tangan
Mas Diki berpindah ke atas memegang kepalaku yang terbalut jilbab lebar ini.
Pantatnya membantu memompa naik turun hingga penisnya keluar masuk dalam
mulutku. Kurasakan tangannya makin erat memegang jilbab hitamku ini, menahan
kepalaku agar penisnya masuk makin dalam ke pangkal mulutku
"Glok..Glok..Glok.." mulutku kadang tersedak dan pasrah saja menerima
pompaan penis ini . "Ugghhh.. aku mau keluar, Dek.."
"Glok..Glokk.. Clopp.. Glokk.." Tak berapa lama kurasakan penisnya
berkedut-kedut di dalam mulutku. "Ugghhhhh.. hhhhh... Keluar, Dek..
Telen!! " Aku rasakan penis Mas Diki menyemprotkan spermanya beberapa kali
di mulutku. Tangannya yang masih memegang erat kepalaku membuat air maninya
langsung tertelan masuk ke kerongkonganku. Aku menelan semprotan sperma yang
keluar dari ujung penis ini sambil tetap mengenyot dan menghisap penisnya
dengan kuat. Sekitar 5 menitan aku hisap-hisap penisnya, aku sedot-sedot ujung
lubang kencingnya, memastikan bahwa tak ada lagi sperma yang keluar. Aku yang
berbalut gamis dan jilbab lebar ini dengan kesadaran penuh menelan habis sperma
lelaki yang bukan suamiku. Mulut dan kerongkonganku rasanya kering dan hanya
bisa dibasahi oleh sperma. Beberapa saat setelah mengisi tenaga kembali, Mas
Diki lalu bergegas memakai celananya dan memberikan dalamanku yang tadi dia
pegang. Aku masih terduduk di pendopo ini ketika melihat langkah kakinya
menjauh meninggalkan taman ini. Ada rasa lega karena kemesuman ini akhirnya
berakhir. Namun ada rasa kehilangan juga di dalam diriku. Aku kini tak lagi
menampik bahwa aku menikmati permainan seks yang diberikan Mas Diki, sungguh
sangat menikmati. Aku lalu menuju toilet untuk bersih-bersih. aku pakai lagi
dalamanku di balik gamis merah mudaku ini. K ik k d i i di jilb b d i k K d i i
k b ihk j hk 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
24/31 Kupastikan tak ada sisa-sisa sperma di jilbab dan gamisku. Kupandangi
cermin, kubersihkan wajahku yang putih ini. Ada rasa penyesalan yang
menghinggapiku ketika aku menatap cermin ini. Aku sudah dikaruniai nikmat dunia
yang lengkap. Sebagai seorang wanita, aku memiliki postur tubuh yang ideal.
Sebagai seorang istri aku mendapatkan suami yang tampan, mapan, dan penyayang.
Bahkan tak sedikit teman-teman akhwatku yang iri denganku. Perlahan air mata
penyesalanku menetes dari lubuk mataku. Aku bertekad aku tak boleh menyerah
pada hawa nafsuku lagi. Sudah cukup diri ini berlumur dosa. Aku harus mampu
mengabdikan diriku hanya untuk suamiku. Tak ingin berlama-lama larut dalam
pikiran ini, aku segera beranjak menuju ke tengah taman menghampiri Mas Bagas.
Ternyata Mas Bagas dan Pak Broto masih ada di tempat mereka tadi. "Eh,
Umi.. kok lama Umi ke toiletnya.?" Tanya Mas Bagas. "Iya, Abi. Tadi
mules, terus sambil cari makan juga, Abi.." "Oh. iya, Umi. Ini kita
juga sudah selesai, kok." Kata Suamiku. "Oke, Pak Bagas, saya pamit
dulu ya. Nanti saya follow up lagi. Assalamu'alaykum.." Kata Pak Broto
sambil meninggalkan tempat ini bersama Faizah. Aku tak melihat ada Ditta di
sampingnya kali ini, mungkin setelah pergi tadi dia tidak kembali lagi ke taman
ini. Matahari sudah hampir tenggalam, Aku dan Mas Bagas kemudian berlalu pulang
ke rumah mengendarai mobil kami. ------- ------- Suatu malam, ketika Aku dan
Mas Bagas bersiap-siap tidur, aku melihat notifikasi-notifikasi di hapeku. Ada
tiga chat baru yang muncul. Pesan pertama dari nomor tak dikenal. Aku membuka
pesan itu. Kulihat ada tiga file video yang dikirim. Aku klik ketiganya,
ternyata filenya cukup besar sehingga butuh waktu beberapa saat untuk loading.
Akupun melihat chat baru yang lain terlebih dahulu. Ada chat dari Mas Diki. Mas
Diki: Dek, kemarin itu siapa yang sama Mas Bagas? Akupun lalu membalasnya Aku:
Itu kliennya Mas Bagas, Mas. Kenapa? Kuperhatikan Mas Diki masih online dan
membaca chatku, namun tidak dibalasnya. Akupun melanjutkan membaca chat yang
lain. Ada chat-chat baru dari grup Liqo' ku, beberapa chat dari Fani. 3/27/22,
10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 25 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
25/31 Fani Fani: Assalamu'alaykum, kakak-kakakku.. F i t di A h bi t ik t l i
3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
25 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-25#post-1902239324
26/31 Report Ernest16, ujang kasep, wens87 and 126 others May 22, 2020 . #487 Report Like
lontongmerah, Sierpa73, dikikurn and 1 other person May 22, 2020 . #488 Report Like
pangeranselim, lontongmerah, Sierpa73 and 1 other person May 22, 2020 . #489 Fani: tadi Ana habis
rapat ikatan alumni... Ustadzah Azizah: Wa'alaykumussalam, Ukh.. Fani: mau
kasih tau aja kalau ada partner yang mau sponsorin kita nih. Dia bisa pinjemin
kita alat-alat recording profesional sama kalau mau kita bisa pinjam studio nya
gitu.. Fani: besok Ana mau coba follow up dulu. Ustadzah Azizah: Alhamdulillah,
Fani.. Jazakillah khoiir adekku yang cantiikk
Part 4 - Side
Story ⛤ ⛤ ⛤ POV Orang Ketiga. ⛤
⛤ ⛤ "Ughhh.. gilaa.. memekmu
masih sempit aja, padahal semalaman dah aku genjot." Kata si Lelaki sambil
terus menyodok kontol hitamnya makin menusuk ke vagina si betina dari belakang.
"Ooohh.. Ssshhh.. Ppppaakkkkhh.. Sshhhh.." si Betina yang sedang
dalam posisi merangkak itu hanya bisa mendesah keenakan. Liang memeknya yang
sempit makin memeras dan memijat-mijat kontol si Lelaki 3/27/22, 10:33 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820
6/15 Lelaki. "Splok.. Splokk.. Splokkk.." suara tumbukan antara
pinggul si Lelaki dengan pantat sang Betina yang membulat indah sempurna.
Rerumputan taman ini menjadi saksi bisu dua sosok yang bertolak belakang secara
fisik ini sedang beradu kelamin. Jilbab lebar yang dipakai sang Betina sudah
semakin lecek karena keringat yang bercucuran. Jilbab itu kini ditarik oleh si
Lelaki ke belakang, seolah-olah si Lelaki sedang menjambak rambut sang Betina.
Sehingga kepala sang Betina pun menjadi agak mendongak, matanya menatap lurus
ke hamparan melati yang bermekaran. Pompaan kontol besarnya di vagina sang
Betina makin cepat. Sang Betina hanya memakai jilbab lebar dan kaus kaki saja
di tubuhnya. Sehingga kini buah dadanya yang sekal dan kencang itu berayun
indah maju mundur seiring dengan ayunan pantat sang Betina karena pompaan
kontol si Lelaki. Salah satu tangan si Lelaki pun akhirnya meremas bulatan
indah menggantung itu dari belakang. "Splok.. Splokk.. Splokkk.."
"Uughhh.. Enak nggak kamu dientotin telanjang gini di, Taman?
Ugghhh.." tanya si Lelaki "Oooohh.. Shhhhh.. Eennakk, Ppaakkkhh..
aaahh.. Entot yang dalemmmhhh.. ahhh.. oohhh..." Sang Betina hanya bisa
mendesah keenakan. Memeknya yang sempit kini menerima batang kontol besar si Lelaki
merogoh-rogoh setiap senti rongga liang senggamanya. Mata sang Betina setengah
sayu, seolah pasrah dengan apa yang terjadi pada tubuhnya. "Hahaha.. Dasar
akhwat lonte.. uugghhh.. di taman gini telanjang cuma jilbaban keenakan
dientot.. uugghhhh.. rasain kontol superku nih.." kata si Lelaki mengerang
sambil menekan kontol jumbonya makin dalam masuk ke memek sang Betina.
"Splok.. Splokk.. Splokkk.." nyaring terdengar suara persetubuhan itu
walaupun di ruang terbuka sekalipun. Si Lelaki tiba-tiba mencabut kontolnya
dari memek Sang Betina. Punggung sang Betina ditekan makin ke bawah hingga kini
buah dadanya menempel tertekan di rumput hijau. Tangan si lelaki lalu mulai
meremas-remas pantat sang Betina. Dan sesekali membelai lubang duburnya.
Membuat sang Betina menggelinjang perasaan nikmat karena salah satu titik
sensitifnya diserbu tangan hitam kekar itu. Tiba-tiba sang Betina mendesah
"Auuuuhhh... ooohhh.. Ppaakk... Kok??" Desah sang Betina dangan suara
yang cukup keras. Ternyata si Lelaki memasukkan jarinya ke lubang anal sang
Betina itu. Sang Betina mengerang lebih heboh lagi saat si Lelaki memasukkan
lebih dalam jari tengahnya ke dalam pantat sang Betina dan mulai mengocoknya.
"Ahhh... ahhh... Ppaakk.. pantatkuuuhh..." desah Sang Betina. Cairan
pelumas memek sang Betina yang membanjir sampai ke lubang pantatnya dan posisi
nunggingnya memudahkan si Lelaki mengocok pantat sang Betina. Tib ib i L l ki h
ik k k d l k j i d i l b S 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820
7/15 Tiba-tiba si Lelaki menghentikan kocokannya dan mengeluarkan jarinya dari
lubang pantat Sang Betina. "Aku masih belum puas ngentotin silitmu semalem.."
Kata si Lelaki. Si Lelaki lalu mengarahkan kontolnya ke anus Sang Betina. Sang
Betina terlihat nampak pasrah dengan apa yang akan terjadi pada tubuhnya ketika
Si Lelaki mengarahkan penisnya ke lubang duburnya. Si Lelaki membuka pantat
Sang Betina lebar-lebar agar lubangnya menganga. Sang Betina terlihat setengah
memberontak ketika merasakan kepala kontol si Lelaki mulai mendesak lubang
pantatnya. "Ahhh.. Ppakkk.. Pellannn... Kontolmu bessshhaarrr..."
desah Sang Betina "Hahaha.. nanti juga biasa. Kontol suamimu emang nggak
segede kontolku.. hahaha.." balas si Lelaki masih mencoba menekan kepala
kontolnya di lubang anus sang Betina. Sang Betinapun nampak agak kesakitan
hingga bulir air mata nampak di ujung kelopak matanya. Tapi si Lelaki tampak tidak
peduli. Setelah tarik-dorong berapa saat akhirnya kontol besar hitam itu masuk
juga ke pantat Sang Betina. "Aaaahhhhhhhhh..... sakitttt...." pekik
sang Betina kesakitan. Diremasnya rumput-rumput di bawahnya ini dengan kencang.
Padahal belum semua batang Si Lelaki masuk. "Asssuu... udah nggak perawan
tapi masih enak aja silitmu ini.. sempit..." Dengan tekanan kuat sekali
lagi, kontol Si Lelaki langsung amblas ke dalam lubang pantat Sang Betina.
Blessshh! "Aiihhhhh... ahh.. ahhh.. ahhhhhhh" erang Sang Betina setengah
kesakitan. Kali ini sangat panjang. Si Lelaki mendiamkan batangnya didalam anus
Sang Betina, untuk beradaptasi dulu. Lalu secara perlahan si Lelaki menarik
kontolnya, kemudian memasukkannya pelan. Sang Betina mulai mendesahdesah. Ada
sekitar 10 kali Si Lelaki melakukan tarik ulur kontolnya. "Uugghh...
Ugghhhhh.." si Lelaki juga ikut mengerang keenakan Si Lelaki lalu
merengkuh toket Sang Betina, dan langsung menggenjot pantatnya dengan kecepatan
yang ditingkatkan. Si Lelaki agak kesusahan menggempur anus Sang Betina,
mengingat masih sempit sekali lubang anusnya. Erangan kesakitan Sang Betina
hanya bertahan sebentar saja. Begitu pantatnya terbiasa dengan kontol si
Lelaki, jeritan kesakitan Sang Betina sudah berubah menjadi erangan nikmat.
Yang dirasakan Sang Betina saat ini adalah antara nikmat dan sedikit sakit.
Desahan demi desahan kenikmatan kembali melanda sang Betina. Walau sesekali dia
menggigit bibirnya, tanda kesakitan. Sang Betina makin cepat mendapat genjotan
dari kontol si Lelaki. Blingsatan pantat Sang Betina menggoyang-goyang
pinggulanya merengkuh setiap kenikmatan yang dihasilkan setiap gesekan di l b É I à ó
ç 13 3/27/22, 10:33 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820
8/15 lobang pantatnya. "Heh Lonte.. enak kan disumpel kontol di
silit?" Tanya si Lelaki. Sang Betina hanya mengangguk pelan sambil menahan
nikmat dan menggoyang pantatnya. Tiba-tiba tubuh sang Betina diangkat berdiri
tanpa melepas kontol di lubang anusnya, dengan betisnya ditahan oleh tangan
kekar kanan dan kiri si Lelaki. Punggung Sang Betina disandarkan ke dada si
lelaki. Kedua kaki sang Betina melayang, mengandalkan tumpuan tangan Si Lelaki
di betisnya. Dengan posisi digendong membelakangi si lelaki, sang Betina hanya
bisa pasrah. Si Lelaki yang berdiri itu lalu mulai menaikturunkan badan Sang
Betina. Badan kekarnya membuat seolah-olah menaikturunkan akhwat ini terlihat
gampang saja bagi si Lelaki. Kontolnya keluar masuk di dalam lubang anus Sang
Betina seiring dengan naik turunnya badan Sang Betina.
"Ouuuuhhh........ouhhhh.. ngahhhh... shhhhhhhhhhh... Pppaaakkk.. Oohhh..
Panntatkuuh ennaak.. Oohh.. terus..." lenguh Sang Betina yang mengejar
klikmaksnya. Si lelaki pun lebih cepat mengoyangkan batangnya. Badan sang
Betina yang digendong itupun digoyanga-goyang naik turun. Si Lelaki dengan
kecepatan maksimal memompa anus Sang Betina. "Ohhhh.. enak aahhhhh...
aduhhh.... terussss....genjottt terussshhhh....." Teriak Sang Betina di
halaman rerumputan yang sepi ini. Si lelaki yang akan mencapai klimaks juga
makin menggila, anus Sang Betina yang sudah mulai terbiasa disodoknya dengan
kasar. Si Lelaki memompa pantat itu makin liar mengejar puncaknya. Tak lama,
sang Betina merasakan gelombang orgasme, badannya kelonjotan dan tangannya
blingsatan memainkan buah dadanya sendiri. "OOoouuuuuughhhhh...
Houuuhhhhhh... Yaahhhhh.. Kkeluaarrr akuuh Pakk....enak
bangetttttt......." teriak Sang Betina penuh kenikmatan birahi dipuncak
tertinggi. Hingga hanya bagian putih kelopak matanya yang kelihatan. Cairan
orgasme Sang Betina mengalir deras, squirt Yang berkepanjangan. Si Lelaki yang
sudah nanggung, tetap memompa pantat Sang Betin, dia menekan dalam-dalam
kontolnya ke pantat Sang Betina. Genjotan kontol besar itu membuat orgasme Sang
Betina menjadi semakin panjang. ia menggelinjang-gelinjang seperti orang
kesurupan. Kelojotan beberapa saat, lalu Sang Betina terjatuh menyandar lemas
di dada Si Lelaki. Selang tak berapa lama, Si Lelaki pun akhirnya melenguh
pertanda dia mencapai ejakulasinya sendiri. "Ouuuugghhhh.. Asssuu.. enak
tenan silitmu.. Ugghhhh.. Akhwat Lonte.." teriaknya begitu nikmat penuh
kepuasan. Si Lelaki menyemprotkan seluruh spermanya ke dalam liang anus Sang
Betina. Tubuh kekar si Lelaki k ih k l h b d S B i l b j i kli k 3/27/22, 10:33
PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 27 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-27#post-1902242820
9/15 Report momoc_han, Ernest16, Ryanimay and 112 others May 23, 2020 . #525 Report Like nampak
masih kuat menopang seluruh badan Sang Betina walaupun baru saja mencapai
klimaks. Setelah ngos-ngosan selesai, Si Lelaki mencabut kontolnya dari pantat
Sang Betina, lalu merebahkan tubuh sang Betina di rerumputan. Jilbab lebarnya
sudah awut-awutan. Lelehan sperma Si Lelaki menetes keluar dari lubang anus
Sang Betina membasahi pantatnya yang putih hingga menetes ke rumput yang melapisi
Taman Kota ini. Si Lelaki masih berdiri sambil tersenyum puas. Bidadari
berjilbab yang dulu diidam-idamkannya kini sudah takluk pasrah. Sudah tak
terhitung berapa kali spermanya mengisi semua lubang pemuas seksual Sang Betina
itu. Cinta Sang Lelaki dulu dia tolak, tapi kini kontolnya menjadi pemuas nafsu
birahi Sang Betina. Pandangan Si Lelaki lalu diarahkan ke depan, menyapu
seluruh taman melati ini. Matanya lalu melihat sesuatu yang cukup menarik.
Sambil membetulkan celananya, si Lelaki berjalan mendekat pelan-pelan ke arah
pendopo, yang tidak jauh dari tempat pertarungan kelaminnya tadi. Dari dalam
sakunya, dia mengambil smartphone model terbaru pemberian Bosnya dan mulai
merekam adegan yang berada di depannya. Sambil berjinjit berharap tidak ada suara
berisik yang muncul, si Lelaki mengabadikan momen itu. Senyum setan tersungging
di bibirnya, sambil otaknya berputar memikirkan apa yang akan dia lakukan
dengan hasil rekaman itu.
Part 5a Tag:
Rape, No Sex ...... "... Kak Sella?" "Eh, Iya, Fan.. hihi..
afwan.." kataku "Iiih.. ngalamun lagi.." kata Fani berkomentar.
"Kak Sella hari ini nggak semangat kaya biasanya, deh.. kenapa, Kak?"
tanya Fani. "Hihi.. nggakpapa, Kok.. lagi mau dapet tamu bulanan aja
kayaknya.." "Ooooo.." kata Fani sambil memonyongkan mulutnya.
Walaupun mulutnya dimonyong-monyongin anak ini tetap saja terlihat cantik.
Tiba-tiba aku mendengar nada dering hapeku. Kulihat di layarnya, ternyata dari
Mas Bagas. [myhubby Is Calling] "Assalamu'alaykum, Abiku sayang.."
jawabku saat kuangkat teleponnya. "..." "Iya, masih sama Fani
ini, Abii.." jawabku. "…….." "Ooh.. gitu.. Lima hari, Abi?
Kok tumben lama banget?" balasku "...." "Oooh.. Iya..
yaudah, fii amanillah, Abii.." jawabku, sambil kututup teleponnya.
"Iih, Kak Sella pake sayang-sayangan. Dah tau di sebelahnya ada yang
jomblo." Celetuk Fani tiba-tiba. "hihi, Iya, Fan.. dari Mas Bagas
tadi, pamit ada proyek di luar kota... Makanya kamu buruan dihalalin biar ada
lawan buat bilang sayang-sayangan, hihihi.." kataku. Di depan Fani aku
memang kadang memprovokasi anak ini untuk segera cepat-cepat nikah 3/27/22,
10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
6/30 memprovokasi anak ini untuk segera cepat cepat nikah. "Do'ain aja
deh, Kak.." Fani pun lalu diam sambil tersenyum kecut kepadaku menampakkan
lesung pipinya itu. Fani Sudah tiga mingguan ini aku dan Fani lebih sering
bersama karena proyek sosial media yang kami rintis. Tidak disangka ternyata
akun dan channel kami mampu menarik perhatian Akhwat dan Ummahat di luar sana
begitu cepat. Kami sudah membuat lima content. Bahkan sudah ada produk yang
minta diendorse. Hari ini di rumahnya, Aku dan Fani sedang melakukan finishing.
"Balik lagi kesini, Kak.." kata Fani melanjutkan sambil menunjuk
laptopnya. "Ini udah tinggal rendering videonya aja. Kalau pakai laptop
baru ini nanti jadinya bakal jauh lebih bagus daripada video kita yang sebelumnya,
Kak.." kata Fani menjelaskan. Aku hanya melongo saja kalau Fani
menjelaskan soal hal teknis. Aku hanya membantu dari sisi konsep videonya saja,
Fani yang bikin konten videonya menjadi lebih menarik dilihat. Fani mendapatkan
laptop baru ini dari ikatan alumni di kampus kami. Laptop dengan logo buah
tergitigit yang harganya hampir menembus 40 juta ini bisa dibawa Fani. Tak
kusangka juga ternyata idenya mampu menarik perhatian kakak-kakak alumni
senior. Aku memang sengaja mengisi waktuku dengan aktivitas ini, terlebih setelah
sekitar satu bulan yang lalu aku menerima tiga video dari nomor tak dikenal
yang isinya rekaman persetubuhanku dengan Mas Diki di Taman Kota. Aku shock
berat melihat isi video itu. Video yang pertama berisi adegan saat aku
bergoyang di atas penis Mas Diki. posisi kamera membelakangiku. Memperlihatkan
baju gamis sisi punggungku. Video k d h i b tk j t hk h k k t k j t M ih d i i
di t 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] |
Page 33 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
7/30 yang kedua hampir membuatku menjatuhkan hapeku karena terkejut. Masih
dengan posisi di atas tubuh Mas Diki, hanya kali ini posisiku berhadapan dengan
kamera. Terlihat baju gamisku yang kadang tersingkap menampakkan perutku yang
putih. Tanganku yang bertumpu pada lutut Mas Diki, kemudian berpindah
meremas-remas tetekku sendiri, sehingga di video itu kadang menampakkan bulatan
buah dadaku yang ranum. Video kedua itu berakhir saat aku menggelinjang orgasme
dan lemas. Video terakhir menunjukkan aku sedang mengoral penis Mas Diki. Aku
yang masih mengenakan jilbab hitam itu dengan rela menghisap-hisap penis coklat
itu. Terlihat jelas empotan di pipiku sambil mulutku menghisap penisnya. Video
itu berakhir saat aku menelan habis sperma yang keluar dari penis itu dan
membersihkan penis itu. Jantungku serasa berhenti berdetak. Video ini jelas
direkam bukan dengan kamera biasa saja. Walaupun sepertinya di-zoom, tapi
kualitas videonya tergolong bagus dan bisa menunjukkan wajahku dengan jelas.
Selang beberapa saat si pengirim video itu mengirimkan pesan, yang langsung aku
balas. Unknown: Hahaha.. siapa sangka Akhwat kaya gini ternyata liar dan binal
sekali. Aku: Siapa ini!? Maksudmu apa!? Unknown: Tenang, aku nggak akan
macam-macam, setidaknya untuk saat ini. Kamu tunggu saja tanggal mainnya. Aku
langsung menitikkan air mata. Siapa yang mengira perbuatanku dengan Mas Diki
itu malah menyeretku ke situasi seperti ini. Aku sempat mencurigai kalau Mas
Diki ada di balik ini semua. Aku forward video-video itu ke Mas Diki, lalu
kutanya apakah ini perbuatannya? Tapi pesanku itu hanya dibaca. Ketika aku coba
menelponnya, nomornya sudah tidak aktif. Aku sempat datangi rumahnya berharap
menemukan jawaban, ternyata Mas Diki sudah tidak menghuni kontrakannya itu.
Sampai sekarang aku tidak bisa menghubungi Mas Diki, dan Mas Diki juga tidak
menghubungiku. Aku tidak mungkin menceritakan masalah ini ke Mas Bagas, karena
Mas Bagas pasti akan marah mengetahui aku bersetubuh di belakangnya saat aku
ada di dekat dia saat itu. Di depan Mas Bagas aku mencoba terlihat biasa saja.
Aktifitas ranjang kamipun masih seperti biasa, hampir setiap malam kami
bercinta. Aku mampu melupakan sejenak soal itu saat kami sedang bercinta. Tapi
ketika siang harinya, aku kembali kepikiran tentang video-video itu. Mungkin
ini cara Tuhan mengingatkanku, agar aku setia dan hanya mengabdi pada suamiku.
Akupun akhirnya pasrah saja memendam pikiran ini sendiri. Aku mencoba
menyibukkan diri dengan hal positif lain. Salah satunya dengan proyek sosial
media Fani ini. Beberapa Minggu ini kami intens mengerjakan konten-konten untuk
mengisi akun dan channel kami itu. Aku juga kadang iseng mainmain ke rumah Fani
saja sambil menghabiskan waktu. Akupun makin dekat dengan Bu Anisa, Mama Fani
yang sehari-harinya juga berada di rumah. Hingga tibalah tadi pagi saat aku
membuka chat di hapeku Unknown: Aku harap kamu sudah pulang di rumah nanti
sore. Aku: Siapa ini!?? Maumu apa!!?? Pertanyaanku itu sampai siang ini tak
dibalasnya. Chat singkat itu yang ada di pikiranku dan seolah tak i d i b kk i
d ik i i 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update
#48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
8/30 mau pergi dari benakku sampai detik ini. "Kak..." tiba-tiba Fani
mengagetkankanku. "Eh, Iya, Fan.." "Tuuh kan ngalamun lagi..
ntar kesambet lho, Kak.." "Hihihi.. iya, iya.. sudah selesai
editingnya?" tanyaku. Kami pun larut kembali dalam proyek sosial media
kami. Hingga tak terasa waktu sudah menjelang sore. Akupun ijin meninggalkan
rumah Fani. Ketika aku akan melangkahkan kakiku keluar rumah aku bertemu Bu
Anisa, Mama Fani yang kebetulan sedang berada di ruang tamu. "Sudah mau
pulang, Nak Sella?" Tanya Mama Fani saat aku berjalan keluar ke arah
mobilku. "Eh, Iya Umm.. Sudah mau sore ini.. pulang dulu ya, Umm..
Assalamu'alaykum.." 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No
Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
9/30 Arsella Hasna Hilyani Aku lalu berjalan menuju mobilku dan mulai
mengendarai mobilku meninggalkan rumah Fani. Sepanjang perjalanan pikiranku
berkecamuk memikirkan pesan yang kudapat tadi pagi. Kenapa aku harus ada di
rumah sore ini? Apakah pengirim pesan itu akan ke rumahku sore ini? Apakah dia
sudah ada di rumahku saat ini? Perasaanku campur antara penasaran, was-was dan takut
menjadi satu, hingga sampailah aku di rumahku. Tak ada yang aneh di dalam
rumahku saat aku sudah masuk di rumahku. Hingga sore harinya, ada kiriman paket
datang ke rumah. Aku mendengar suara ketukan pintu gerbang, tapi setelah keluar
aku tak melihat ada satu orangpun. Pandanganku akhirnya tertuju pada kotak di
dekat pintu gerbang. Rupanya ada kotak yang dilempar dari luar pagar 3/27/22,
10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 |
Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
10/30 Rupanya ada kotak yang dilempar dari luar pagar. Kubuka paket itu. Di
dalamnya aku menemukan baju panjang putih mirip gamis dan jilbab berwarna merah
yang ukurannya pendek. Di bawahnya kutemukan secarik kertas. "Pakai Ini
Tanpa Yang Lain!! Aku punya videomu. Kamu tau apa yang bisa aku lakukan jika
kamu tidak mengikuti perintah ini." Aku mulai sedikit takut ketika membaca
kertas itu. Apa maksudnya ini. Ini bukanlah tipe pakaian ku saat di rumah. Aku
di rumah biasanya hanya pakai baju rumah biasa tanpa jilbab kecuali ketika ada
tamu. Ini juga bukan tipe pakaianku kalau keluar rumah yang mana aku selalu
memakai gamis longgar dan jilbab lebar. Di kertas itu tak dijelaskan apa yang harus
aku lakukan setelah kupakai pakaian ini. Akupun lalu menuruti perintah si
pengirim pakaian itu. Aku memakai gamis putih ini dan jilbab merahnya, sambil
dihinggapi perasaan takut. Selain takut dengan ancaman di tulisan itu, aku juga
takut karena di rumah saat ini aku sendirian. Satu bulan terakhir ini Mas Bagas
selalu ada di rumah menemaniku, tapi malam ini Mas Bagas harus keluar kota.
Begitu aku pakai, gamis putih ini ternyata mengatung hanya sebatas mata kakiku.
Bagian kerahnya merupakan belahan yang cukup rendah. Bahannya terlampau tipis
untuk bisa dibilang sebuah gamis. Jilbab merah ini juga hanya bisa menutupi
sampai leher saja, bahkan tidak sampai menutupi bagian atas gamisnya alias ada
bagian tubuhku yang tidak tertutup di sekitar bawah leher. Terlebih lagi baju
ini cukup ketat sehingga cukup mencetak lekukan tubuhku. Aku hanya berdiam diri
di rumah saja, karena di kertas itu tidak meminta aku melakukan apa-apa selain
memakai pakaian ini. Hingga malam haripun datang menjelang. "Tok Tok Tok."
Terdengar pintu depan rumahku diketuk. Aku lalu mengintip dari balik jendela
siapa yang berada diluar pintu rumahnya. Terlihat seorang Mas-mas memakai
seragam berwarna biru. "Siapa ya, Mas? Mau cari siapa?" tanyaku yang
masih berada di dalam rumah di balik pintu. "Saya Yono, Bu. Apa betul ini
rumahnya Pak Bagas? Tadi kami dapat telepon dari Pak Bagas, ada saluran keran
yang bermasalah di rumahnya,Bu." kata Yono menjelaskan. "Hmm.. Kok
saya nggak dikasih tau suami saya ya, Pak. Suami saya lagi nggak ada di rumah,
Pak." jawabku. "Gini aja, Bu. Saya cek sebentar kerannya, kalau
memang nggak ada masalah nanti saya langsung izin pergi." kata Yono. Aku
yang berada di balik pintu diliputi rasa bimbang apakah harus membuka pintu
itu. Firasatku mengatakan untuk tidak membuka pintu. Akan tetapi kalau benar
Mas Bagas menemukan ada saluran air yang rusak, berarti memang ada alasan untuk
tukang ini masuk ke dalam rumahku. Dengan berat h i k l l b k k i i 3/27/22,
10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
11/30 hati akupun lalu membuka kunci pintu. Belum sempat aku memegang handle
pintu ini, tiba-tiba pintu sudah dibuka dari luar oleh Yono dengan cepat. Aku
yang terkejut langsung terperanjat ke belakang hingga menyandar di dinding.
Yono tiba-tiba sudah masuk dan memepetku ke dinding. "Mas.. Apa-apaan
ini!" kataku sambil berteriak. Aku memberontak mencoba melepaskan diri
dari kedua tangan Yono yang menyekap tubuhku menempel di dinding. Kurasakan
tenaga tubuhku ini bukan apaapa dibandingkan tubuh Yono yang besar yang sedang
memepetku ini. Aku mencoba berteriak meronta-ronta, tapi sekejap kemudian
Mulutku ditutup oleh salah satu tangannya. "Hahaha.. Sudah beberapa hari
rumah ini tak incer. Siapa sangka ternyata nyonya rumahnya masih muda, cantik
pula. Jilbaban tapi bajunya tipis gini. Hahaha.." tawa Yono sambil
tersenyum menyeringai. Senyum khas lelaki yang menyiratkan hawa nafsu. Aku yang
mendengarnya kembali mencoba berontak melepaskan dekapan tangannya. Tentu saja
usahaku ini sia-sia. Satu tangan Yono lalu bergerak ke arah pahaku dan mulai
meraba-raba pahaku dari luar gamisku. Rontaanku masih tertahan oleh bekapan
satu tangan Yono. "Pakai jilbab tapi kok bajunya nyeplak gini, Bu."
katanya yang dibarengi dengan gerak tangannya mengangkat baju gamisku.
“Hmmmppphhh… Hhhmmmppphhh..!!” Kataku menjerit terkejut saat telapak tangan
Yono menelusup kedalam pahaku dan mulai bergerak-gerak pelan disekitar vaginaku
yang tanpa tertutup dalaman apapun ini. Tanganku meronta-ronta sekuat mungkin
mendorong badan dan tangan Yono, walaupun kurasakan usahaku ini sia-sia.
"Mmmpphh.. Hmmpph.." rontaku tertahan sembari terus berusaha berontak
dari belenggunya. "Udah Bu. Nikmatin aja, saya mau bikin enak Ibu lho ini.
Hahaha.." kata Yono melanjutkan permainan tangannya di vaginaku makin
intens. "Hmmmppphhh… Hhhmmmppphhh.. hhgghhh" Rontaku yang masih
tertahan tangannya. Aku masih tetap berusaha mendorong tubuh Yono ke belakang.
Tenagaku perlahan makin lemah karena kusadari usahaku tak ada pengaruhnya
melawan badan Yono yang tinggi besar ini. Terlebih lagi tubuhku secara refleks
mulai menikmati permainan jarinya di daerah sensitifku ini. Perlawananku makin
mengendor. Tubuhku yang masih berbalut gamis tipis dan jilbab pendek ini mulai
menyerah dan sedikit menggeliat-geliat ketika kurasakan rasa nikmat di
vaginaku. Yono makin memepetkan badannya ke badanku sehingga badanku makin
tersandar di dinding tempatku berdiri. Tangan Yono dengan lincahnya memainkan
vaginaku. Tubuhku semakin tenggelam dalam kenikmatan seksual saat vaginaku
“digeledah” oleh permainan tangan Yono. Tanganku yang tadinya memberontak, kini
hanya diam memegang tangannya. Aku hanya bisa memejamkan mata dan menengadah
menikmati rangsangan tangannya. "Shhhh… Hmmmppphhhh… ssshhh.."
desisku saat tangan Yono tak lagi membekap mulutku. 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
12/30 "Shh Maas.. Jangann Mass, sshh.." pintaku tiba-tiba yang
teringat bahwa orang di depanku ini bukanlah siapa-siapaku. Tapi tubuhku
seolah-olah tak mendukung mulutku dan malah menyerah pada nafsu syahwat. Tak
digubrisnya perkataanku itu, tangan Yono masih bermain-main di vaginaku
“Mmmphh.. Ahhhhhh…!” desisku sambil setengah menjerit saat tangan Yono mulai
menyentuh dan memainkan klitorisku yang tersembunyi di balik vaginaku. “Awwh...
Hhmmmmphh… Janngaann Mmass… Uddahhhh… ahhh... oohh..” Aku semakin meracau
antara menolak atau menerima kenikmatan karena permainan jari tangan Yono di
klitorisku ini. Vaginaku terdengar semakin becek dengan bunyi kecipak cairan
cintaku yang beradu dengan permainan tangan Yono. Cairan vaginaku kurasakan
meleleh keluar membasahi pahaku. "Bilang jangan tapi kok becek banget ini,
Bu. Hahaha, perempuan jilbab emang nafsunya gede." kata Yono mengejekku
sambil masih terus mempermainkan vagina dan klitorisku. “Ooohhh… Ssshhh…
Uddahhh… oohh…mmmpphh…” gumamku sambil mendesah dengan mata sayu. Sudah lebih
dari 10 menit vaginaku diobrak-abrik oleh tangannya. Aku masih berusaha menahan
agar tubuhku tak terhanyut oleh nafsu, walaupun kuakui usahaku ini sia-sia belaka.
"Cplek.. Cplek..!!" Terdengar suara becek vaginaku bertumbukan dengan
tangan Yono yang makin aktif mengorek-ngorek liang vaginaku ini. "Wiih..
becek banget memeknya, Bu.. Hahaha. Nggak nyesel malam-malam gini saya main
kesini.." kata Yono. “Awwwwhh.. masshhhh... Sakiitt..” kataku setengah
menjerit saat merasakan satu jari tangan Yono memasuki liang sempit vaginaku
dengan cepat, lalu menggerakkan jarinya tersebut maju mundur dengan cepat
sehingga membuatku menyerah menjerit-jerit. "Oohhh... Maasshh.... oouugghh....Hhmmp.."
rontaku yang bercampur dengan desahan. Tubuhku kini mulai tak malu menggeliat
karena permainan jari Yono di selangkanganku. Aku kini hanya bisa menikmati
permainan jari-jari Yono dengan terus menerus mendesah. Mataku makin tampak
sayu. Badanku mulai menggelinjang nikmat saat Yono terus-terusan mengorekngorek
bagian sensitifku ini. "Maashhhh.... ooohhh.. udaahhhhh... Sshhhh..
Jangaann.." desahku. "Ooooooouuggggghhhhhh..
Hhhhhhhhmmmmmpppphhh…" ucapku agak berteriak saat kurasakan orgasmeku
datang. Mataku agak membelalak serta seluruh otot tubuhku menegang. Vaginaku
mengeluarkan banyak cairan cintanya dengan jari Yono masih menancap di
vaginaku. Tubuhku lemas menyender ke dinding yang kurasakan dingin ini. “H h h
B l k j d h i i B ” U Y j k d k b d k ih 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
13/30 “Hahaha.. Baru colmek aja udah ngecrot gini, Bu..” Ucap Yono mengejek,
sedangkan badanku masih mengumpulkan tenaga. Yono hanya cengengesan melihatku
yang menyerah atas nafsu birahiku. Selang beberapa menit kemudian akalku mulai
kembali. Tangan Yono kini tak lagi menahan tanganku. Kuayunkan tangan kananku
sekuatnya ke arah mukanya. "PLAKK.." Yono agak terdorong oleh
tamparanku. Kesempatan ini kugunakan untuk berlari menjauh darinya. Baru
beberapa langkah, tiba-tiba kurasakan jilbab yang kupakai ini ditarik
kebelakang. Tarikan di jilbab ini otomatis membuat rambutku sedikit terjambak.
"Ahhh.." erangku saat jilbabku ditarik hingga sesaat aku kembali
berhadapan dengan Yono. "PLAKKKK" tiba-tiba kurasakan pipiku ditampar
sangat keras. Akupun limbung dan terjatuh tak sadarkan diri. …………. Kurasakan
perlahan pandanganku mulai kembali. Aku sudah terduduk di sofa ruang tengah.
Gamis dan jilbabku masih kupakai. Kurasakan sakit di pipiku akibat tamparan
Yono beberapa saat yang lalu. Air mataku mulai menetes. Seumur hidup aku tidak
pernah ditampar lelaki. Ayahku sendiri, bahkan Mas Bagas selalu memperlakukanku
dengan lembut. "Cup.. Cup.. Jangan nangis gitu dong, Bu. Tadi aku reflek,
lha Ibu tadi nampar aku keras banget e.." kata Yono. Aku kaget ketika aku
menoleh ke asal suara itu. Yono kini sudah melepas seragamnya dan hanya
mengenakan celana dalam. Badannya yang hitam dan kekar bisa kulihat dengan mata
kepalaku. Aku terkaget lagi melihat tangan kanan Yono memegang pisau lipat,
sambil berjalan mendekatiku. "Ampunn, Mas.. Mas mau ngapaiin?" kataku
yang ketakutan melihat Yono mendekat ke arahku. "Udah, diem aja Bu. Yang
boleh keluar dari mulut Ibu cuma desahan aja." ancam Yono "Ampunn,
Mmass.. Tolong jangan perkosa saya.." kataku sambil gemetar ketakutan saat
Yono sudah tepat berdiri di depanku. "Diem, Bu!!" ancam Yono lagi
sambil menempelkan logam pisau lipatnya di lipatan daun telingaku. Kurasakan
pisaunya yang dingin menempel membuatku gemetaran dan mulai menangis tertahan.
Aku tak mengeluarkan suara hanya air mata yang keluar dari mataku yang
kupejamkan. "Mas.. Mas boleh ambil apa aja di rumah ini, tapi tolong
jangan apa-apakan saya, Mas.." kataku lirih masih mencoba memohon sambil
gemetaran memejamkan mata. Beberapa saat tak kudengar ada jawaban dari Yono.
"Oke, tunjukkan dimana kamarmu?" perintah Yono. 3/27/22, 10:40 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
14/30 Aku lalu berjalan menuju kamarku diikuti Yono yang berada di belakang
membuntuti. Sesampainya di kamarku Yono langsung merangsek masuk dan membuka
lemari pakaianku. Aku hanya berdiri mematung melihat Yono mengobrak-abrik isi
lemariku. Kulihat Yono ini sepertinya sudah mahir membongkar isi lemari. Setiap
sisi tidak ada yang luput dari jangkauan tangannya yang masih memegang pisau
lalu dikeluarkan semua isinya. Hingga dia mendapatkan sebuah kotak kecil yang
aku simpan rapi di sela-sela sekat lemariku. "Haha.. Akhwat kaya Ibu
ternyata mainan gini juga ya." Kata Yono sambil membuka kotak itu. Kotak
itu berisi koleksi dildo dan vibratorku. Tak banyak isinya hanya lima buah,
semua pemberian Mas Diki yang kugunakan sewaktu vcs. "Nggak ada bedanya
sama lonte, nafsu akhwat kaya Ibu gini gede juga ya. Sampai harus dipuasin
pakai kontol-kontolan gini." Kata Yono kembali mengejekku. Tiba-tiba Yono
mendekatiku lalu mendorong bahuku hingga aku kini terduduk di pinggir kasur.
Pisau lipatnya diarahkan ke wajahku. "Mas.. tolong lepasin saya, Mas.. Mas
boleh ambil apa aja, saya nggak akan laporin ke polisi." kataku gemetaran.
"Hahaha. Emangnya saya ******. Saya lepasin Ibu kalau saya sudah puas sama
Ibu." kata Yono sambil berdiri di depanku. Karena aku terduduk di pinggir
kasur, pandanganku kini memandang kulit perutnya yang hitam dan berotot ini.
"Sekarang ciumin celana dalam saya." perintah Yono. Aku hanya
menggelengkan kepalaku sambil memejamkan mata. Aku tak ingin lagi kelepasan
hanyut dalam birahiku. Sisa-sisa Air mataku masih menetes dari pelupuk mataku.
Tiba-tiba kurasakan logam dingin menempel di pipiku. Aku pun membuka mataku.
Pisau lipat Yono sudah ditempelkan ke pipiku. Akupun hanya bisa menangis
tertahan. Tanpa berkata-kata, satu tangan Yono memegang daguku dan mendongakkan
kepalaku hingga mataku bertatapan melihat matanya. Sorot mata Yono memancarkan
ancaman yang membuat nyaliku menciut seketika. Tangannya lalu berpindah ke
belakang kepalaku dan langsung mendorong kepalaku hingga wajahku kini menumbuk
celana dalamnya. "Ayo Bu, dicium.." perintah Yono. Bau pesing langsung
menusuk hidungku. Aku yang berada di bawah ancamannya lalu mencoba memonyongkan
bibirku seperti hendak mencium. Kepalaku lalu ditekantekannya hingga wajahku
bertabrakan dengan celana dalamnya mengendus-endus selangkangannya yang bau
ini. Bibirku merasakan kerasnya batang penis Yono dari luar celana dalamnya.
"Dijilatin juga, Bu.." perintah Yono lagi. Aku hanya menurut saja.
Lidahku kujulurkan dan kusapukan ke permukaan celananya. Rasa asam, asin, dan
rasa aneh lainnya berkumpul di lidahku. Entah sudah berapa lama celana dalam
kotor ini dipakainya. Sekitar lima menitan aku mencium dan menjilat
selangkangan Yono yang masih berbalut celana dalam ini. "S k i k k B Lih
" i h Y l i bil b l 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No
Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
15/30 "Sekarang copotin kancutku, Bu. Lihat menu utamanya.." perintah
Yono lagi sambil tersenyum cabul. Akupun kemudian menurunkan celana dalamnya.
Muncullah penis hitamnya yang besar dan keras. Aku sempat kaget akan ukuran
penisnya ini. Kekagetanku ini ternyata dimanfaatkan oleh Yono. Kepalaku
didorong seketika, hingga kepala penisnya kini sudah masuk ke mulutku.
"Ayo Bu, sedot kontolku. Udah sange aku dari tadi.." perintah Yono
sambil masih memegang belakang kepalaku sementara tangan satunya masih
menggenggam pisau di samping pahanya. Akupun mulai menghisap-hisap kepala penis
hitam itu. Kepalaku dimaju-mundurkan Yono. Aku menyesali perbuatanku yang
membukakan pintu depan tadi. Aku yang seharusnya menjaga marwahku kini malah
sedang menghisap penis lelaki yang bukan suamiku. Ini adalah penis ketiga yang
pernah masuk ke mulutku selain penis Mas Bagas dan Mas Diki. "Clopp..
Cloppp.. Sluurrpp... Clopp.. Clopp.." "Uggghhh.. Enak banget sedotan
jilbab ugghh...." Komentar Yono. Perlahan penisnya mulai masuk lebih dalam
ke mulutku. Otot-otot mulutku sangat kesulitan menerima batang penisnya yang
ukurannya sangat besar ini melebihi batang penis yang pernah masuk ke mulutku.
Kepalaku masih dipegang oleh Yono dan makin ditekan sehingga penis ini makin
masuk ke dalam mulutku. "Pakai jilbab tapi bajunya nyeplak gitu, Bu.
Toketnya nyembul-nyembul.." kata Tono yang langsung meremas tetekku dari
luar gamisku. Remasannya berputar-putar seperti memijat-mijat tetekku.
"Bu, mainin memekmu pakai tanganmu." Perintah Yono sambil masih
meremas-remas tetekku. Tanganku perlahan turun masuk ke dalam gamis putih ini
dan mulai menggesek-gesek vaginaku. Tangan Yono melanjutkan remasan nya di
tetekku. Remasannya terasa nikmat sekali. Bulatan ranum di dadaku ini kadang
diremas pelan dan lembut, lalu kadang diremas kuat-kuat sehingga menimbulkan
sensasi tersendiri. Jari-jarinya juga memainkan areolaku menggesek-gesek di
sekitarnya. Permainan tangan Yono kurasakan begitu nikmat di sekitar tetekku.
Putingku juga tak luput dimainkan oleh tangannya. Kadang dipilin kadang ditarik
ke depan, menimbulkan sensasi birahi yang menggairahkan. Sesaat aku lupa bahwa
aku sedang diperkosa. "Toketmu masih kuenceng gini, Bu.. nggak kaya toket
emak-emak yang lain.." kata Yono sambil memelintir putingku yang sudah
mengeras ini. Tanganku makin aktif memainkan vaginaku sendiri. Bibir vaginaku
kugesek-gesek dengan tepian jarijariku. Klitorisku juga tak lupa aku
main-mainkan. Dirangsang di vagina dan tetekku ini membuatku malah menikmati
perbuatan cabul Yono terhadapku. Bahkan kini mulutku sudah dengan sendirinya
memainkan penis Yono. "Clopp.. Cloppp... Clopp.. Clopp.." pompaan
penis Yono di dalam mulutku makin intens. Kadang penisnya keluar masuk dengan
cepat hanya setengah. Kadang penisnya masuk secara penuh di dalam mulutku,
membuat mulutku kesulitan menampungnya dan membuatku tersedak. "U hhh E k
b d B B k l k l i i " k Y T ih 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna
Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
16/30 "Ugghhh.. Enak banget sedotanmu, Bu.. Bakal puas aku malam
ini.." kata Yono. Tangannya masih terus memainkan tetekku bergantian.
Permainan tangan di tetekku ini benar-benar mampu membuatku menggelinjang
kenikmatan. Seolah-olah tangannya begitu ahli merangsang payudara. Kocokan
tanganku di vaginaku makin kutingkatkan. Ada desakan birahi di dalam diriku
yang seolah ingin keluar. "Clopp.. Cloppp..." Yono masih terus
memompa penisnya. Kepalaku pasrah menerima penisnya keluar masuk mulutku.
Mulutku makin kuat menyedot penisnya. "Cplak.. Cplakk.. Cplakkk.."
Tanganku makin cepat memainkan vaginaku. Bahkan satu jariku kini mulai cepat
keluar masuk di liang vaginaku yang sudah sangat becek ini
"Hmmmmmmmpppppphhhh…. Aaaaaaggggghhhhhhh…" teriakku setengah menjerit
saat orgasmeku datang. Badanku menggelinjang hebat hingga penis Yono lepas dari
mulutku. Vaginaku mengeluarkan banyak sekali cairan cintanya, membuatku
terduduk lemas di pinggir kasur ini. "Hahaha.. kok ngecrot lagi,
Bu.." ejek Yono. "Clopp.. Cloppp.." belum pulih tenagaku, Yono
sudah memaksa mulutku bermain lagi di penisnya. Buah zakarnya kini diarahkan ke
depan bibirku "Slurpp.. slurppp.. Clopp.." Buah zakarnya kini kusapu
dan kujilat-jilat dengan lidahku. Tangan Yono masih bermain-main di tetekku.
"KRIIEETTT" kudengar suara pintu kamar dibuka. Ada seseorang masuk
dengan memakai seragam biru sama dengan yang dipakai Yono. "Welah, Wis
mulai to Yon?" kata orang itu. "Mas apa-apaan ini Mas?" kataku
terkejut sambil melepas mulutku dari selangkangan Yono. "Hahaha. Ini
temenku Tejo, Bu. Dia harus mbalikin mobil dulu tadi." kata Yono
menjelaskan. "Telat kowe, Jo. Ibu'e dah ngecrot dua kali.." lanjut
Yono berbicara kepada Tejo. "Hehe, ini sih ketuaan kalau dipanggil Ibu.
Kita panggil Mbak aja ya.." kata Tejo lalu tersenyum mesum sambil melepas
semua pakaiannya, lalu mendekatiku. Kini ada dua penis hitam berada di depan
wajahku. "Yon, ini pipi Mbak nya kamu tampar yo? Guwoblok kamu Yon, besok
kamu siap-siap kena sikat Bos." kata Tejo. Yono tak menggubris apa yang
dikatakan Tejo itu. Satu tangannya memegang belakang kepalaku dan mendekatkan
wajahku ke arah selangkangan mereka. "Ayo Mbak sepong lagi kontolku sama
kontol Tejo.." kata Yono sambil menyeringai. Satu tangannya masih memegang
pisau lipat, membuatku sedikit bergidik ketakutan. Akupun lalu memajukan
wajahku. Y j k i hi l di bibi k Ak j l k lid hk d l i jil 3/27/22, 10:40 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
17/30 Yono memajukan penisnya hingga menempel di bibirku. Aku menjulurkan
lidahku dan mulai menjilatjilat penis hitamnya. Tejo yang sebelumnya diam kini
mengarahkan tanganku untuk memegang penisnya. Sambil mulutku memainkan penis
Yono, mataku melirik penis Tejo. Penisnya besar, tanganku yang mungil ini tak
bisa menggenggam batang penisnya secara utuh. Tanganku lalu digerakkan olehnya
mengocok penis Tejo. "Ugghh.. Alus tenan tanganmu, Mbak.." kata Tejo.
"Slurrpp.. Slurrppp.. Clop.. Clopp.." Yono kini memasukkan penis nya
ke dalam mulutku. Penis hitam besarnya itu masih sulit masuk ke mulutku yang
mungil ini. Aku harus bersusah payah membuka mulutku selebar mungkin untuk
menerima batang penisnya. Yono memasukkan penisnya semakin dalam semakin dalam
hingga masuk ke pangkal kerongkonganku, walaupun tidak semua penisnya bisa
masuk karena saking panjangnya penis itu. "Glok.. Glokk.." suara
mulutku yang tersedak penisnya yang menusuk pangkal mulutku. Aku tak bisa
mengeluarkan penisnya karena kepalaku ditahan tangannya. Aku hampir-hampir
kesulitan bernafas hingga air mata keluar dari pelupuk mataku. "Ugghhh..
Nggak nyangka mulutmu bisa nelen kontolku sampai lebih dari separo gini, Mbak..
Ugghhh.. Jarang ada cewek yang kuat lho, setengahnya aja jarang banget.. emang
Jilbab lonte, doyan kontol kamu, Mbak.. Hhhggghhh." Yono lalu mulai
menggerakkan penisnya maju mundur di dalam mulutku. "Clop.. Clopp..
Cloppp.." suara penis Yono keluar masuk. Selangkangannya bertumbukkan
dengan wajahku. Satu tanganku masih kugerakkan mengocok penis Tejo. Kulirik
Tejo hanya merem melek keenakan penisnya kukocok dengan tangan halusku.
BRETTT.. Baju gamis yang kupakai ini tiba-tiba disobek Yono menggunakan pisau
lipatnya. Bahan yang tipis membuat gamis itu mudah saja lepas dari tubuhku.
Tubuhku yang terduduk ini kini telanjang menampakkan area yang seharusnya hanya
suamiku saja yang melihat. Buah dadaku yang ranum ini kini terlihat menantang
bebas. Di bawah perut ku yang putih mulus ini terlihat juga bulu-bulu vaginaku
yang menyembul. Aku masih mencoba merapatkan pahaku, tak rela mahkotaku ini
dilihat oleh dua orang yang baru kutemui ini. "Wuihh.. Toketnya mengkel
banget. Masih kaya abg gitu.." kata Tejo berkomentar. Penisnya masih
kukocok dengan tanganku. "Yon, gantian kene. Kamu dah dari tadi to.."
lanjut Tejo. Tejo pun merebut kepalaku yang masih menyisakan jilbab merah ini
dari selangkangan Yono. Kepalaku ditariknya layaknya mainan saja. Sedetik
kemudian mulutku sudah menerima penis jumbo Tejo. Bau selangkangan Tejo
menyeruak menusuk hidungku. Kurasakan aroma penisnya yang asam entah mungkin
campuran bau urin dan keringatnya. Sementara tanganku sekarang gantian mengocok
penis Yono. "Uugghh.. Asssuu Jo, alus tenan tanganne.. Uugghh.." kata
Yono yang penisnya aku kocok dengan tanganku. Tanganku yang putih nampak sangat
kontras ketika sedang menggenggam batang penis Yono yang hitam ini. Kurasakan
batang penis Yono makin mengeras dan bertambah hangat. "A hhh " Y i
ih k k k ib ib k 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
18/30 "Aarrrggghhh... " Yono mengerang saat penisnya yang masih
kukocok tiba-tiba memuncratkan spermanya mengenai tanganku, jilbabku dan
tetekku. Aku tak bisa menoleh karena kepalaku ditahan Tejo untuk
menghisap-hisap penisnya yang masih berada di dalam mulutku. Yono lalu
mengocok-ngocok sendiri batang penisnya mengeluarkan sisa spermanya tepat di
depan dadaku. Beberapa semprotannya mengenai putingku dan meleleh ke arah
perutku yang langsing ini. Kepala penisnya diusap-usapkan sambil dibersihkan di
tetekku hingga tetekku kini mengkilap karena cairan sperma Yono. "Clop..
Clopp.. Hmmmpphh.. Hmmm.. " Mulutku masih penuh oleh penis Tejo. Sentuhan
penis Yono di putingku membuatku menggelinjang. Putingku memang termasuk daerah
yang paling sensitif. Akibatnya penis Tejo makin kuhisap dengan kuat di dalam
mulutku. Tejo lalu menyudahi pompaannya di mulutku. Badanku ditarik ke atas
kasur hingga aku kini terlentang. Kulihat Yono hanya duduk di kasur setelah
selesai orgasmenya tadi. Tejo lalu mengangkang di atas perutku. "Jepit
kontolku pakai toketmu, Mbak!" perintah Tejo yang menurunkan pantatnya dan
memosisikan penisnya di sela-sela belahan tetekku yang putih ini. Tejo
mengarahkan kedua tanganku untuk menekan tetekku hingga penisnya kini tenggelam
oleh belahan kedua tetekku. Tejo mulai memaju-mundurkan pinggulnya memompa
penisnya yang terjepit tetekku. Sisa sperma di tetekku membuat batang penisnya
tak kesulitan menggesek-gesek kulit dadaku. Penis Tejo yang panjang ini membuat
Kepala penisnya menyundul-nyundul daguku. Tejo memerintahku untuk mengeluarkan
lidahku. Akupun menjulurkan lidahku. Tetekku yang masih kencang dan ranum ini
seolah-olah menelan batang penis Tejo saat penis ini maju mundur. Kepala penis
Tejo menyentuh-nyentuh lidahku yang kujulurkan seolah-olah juga menyambut
kepala penisnya di mulutku. Kurasakan dibawah sana ada benda lunak menyentuh
vaginaku. Ternyata Yono sudah beranjak kembali dan kini memainkan vaginaku
dengan lidahnya. Akupun reflek menggelinjang kegelian saat lidah Yono menyapu
pinggiran bibir vaginaku. "Hmmpp.. Sshhh.." desisanku mulai keluar
seolah-olah aku juga turut menikmati tindakan pemerkosaan ini. Lidahku sudah
tidak lagi fokus menjilati kepala penis Tejo. Lidah Yono kurasakan makin liar
bermain-main di selangkanganku. Semua permukaan vaginaku tak luput dari sapuan
lidahnya. Bahkan lidahnya kini bermain-main hingga ke bawah pantatku di sekitar
lubang anusku. "Hhhmmmpphh.. Hhhhmmmpphh.. sssshhh..." Desisku makin
mengeras. Tejo yang sedang berada di atas dadaku juga turut memainkan putingku
yang sudah mengeras ini. Putingku dipilin-pilinnya sambil pinggulnya terus
memompa penisnya di himpitan buah dadaku. Putingku yang sudah mancung mengeras
ini ditariknya hingga badanku juga tertarik ke atas mengikuti tarikannya.
"Sshh.. jangan ditarik, Mmaass.. sakiiit.. sshh.. " rintihku. Tejo
sepertinya tak menggubris. Puting cokelat d k i i ki i di ik b hk k d dij i k j
i É I à ó
ç 13 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
19/30 mudaku ini makin sering ditariknya, bahkan kadang dijepit menggunakan
jarinya. "Oooh.. Sshhh... Mmmmhhh.." mulutku mendesah merefleksikan
sensasi rasa sakit dan nikmat di putingku serta rangsangan permainan lidah Yono
di vaginaku yang makin nikmat. "Hhhhmmmpphh.. Aaahh.. " desahanku
makin mengeras saat klitorisku dihisap-hisap oleh bibir Yono. Aku makin larut
kedalam jurang nafsu birahiku. Lidah Yono begitu ahli memainkan vaginaku.
Setiap sapuan dan jilatan lidahnya di vaginaku mampu membuatku melayang
keenakan melupakan tragedi yang harusnya kutangisi ini. Seolah-olah di setiap
jilatannya tau bagian vaginaku yang sebelah mana yang membutuhkan rangsangan.
"Ooohhh... Mmmass.. Aaaaaaaaaarrrhhhhhhh..." Aku melolong keras saat
orgasmeku datang. Seluruh badanku seolah kaku dan menegang. Belum lama tadi aku
orgasme, tapi kini aku mencapai klimaks lagi karena permainan cabul dua orang
ini. Seluruh otot badanku serasa ingin lepas dari tubuhnya. "Hahaha..
Memek jilbab gini emang beda.. nggak pernah puas kalau cuma sekali
ngecrot.." kata Yono mengejekku setelah melepas lidahnya. Badanku langsung
menghempas lemas di kasur. Yono memberiku jeda untuk sesaat menikmati orgasmeku
sedangkan Tejo masih memompa penisnya di tetekku. Tak kusangka badanku ternyata
mudah sekali menyerah pada nafsu birahi. Aku yang beberapa waktu lalu masih
meronta-ronta menolak perlakuan ini, kini sudah lemas menggapai tiga klimaksku.
Beberapa saat kemudian Tejo berpindah posisi. Kini dia duduk selonjor di atas
kasur bersandar di dipan. Badanku kini diposisikan menungging menghadap penis
Tejo yang tegak menjulang ini. Pantaku dinaikkan oleh Yono yang ada di
belakangku hingga tetekku yang membulat ini kini menempel di paha Tejo. Aku
yang telanjang hanya mengenakan jilbab kecil inipun cuma bisa pasrah saja.
Tidak ada lagi rontaanku yang tadi kulakukan. Kepala ku dipegang oleh Tejo dan
kembali diarahkan untuk menikmati penisnya. "Slurpp.. slurppp.."
lidahku langsung melaksanakan tugasnya menjilati batang penis jumbo Tejo ini.
Kurasakan aroma sperma yang berasal dari tetekku tadi di penis Tejo. Kujilati
bolak balik semua area penis hitam ini hingga basah karena air ludahku. Setelah
penisnya kurasa cukup basah, aku membuka lebar bibirku dan mulai memasukkan
penis ini ke dalam mulutku. Mulutku masih saja belum terbiasa menerima batang
penis sebesar ini. Butuh beberapa saat hingga mulutku bisa beradaptasi dengan
si hitam ini. Tejo lalu mulai menaik-turunkan kepalaku yang sedang
menghisap-hisap penisnya. Kini penis besar itu keluar masuk mulutku seiring
dengan kepalaku yang naik turun. Di belakang kurasakan vaginaku digesek-gesek
oleh benda hangat dan keras. Pantatku yang menungging ke atas dipegang oleh
Yono, sambil penisnya digesek-gesekkan di belahan vaginaku. Aku kemudian
tersadar untuk sesaat, aku tak boleh larut dalam birahi ini. "Mas, tolong
jangan dimasukkin, Mas.. saya dah punya suami.. saya moho.. hmmppph.."
belum selesai k k k ib ib T j d h ik k l k d kk k i k l k 3/27/22, 10:40 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
20/30 kata-kataku, tiba-tiba Tejo sudah menarik kepalaku dan memasukkan paksa
penisnya ke mulutku sedalam mungkin. Penis Yono masih digesek-gesekkan di bibir
vaginaku. Sebentar lagi, tubuhku benar-benar kehilangan kehormatannya sebagai
seorang istri. Aku yang menyadari bahwa tak ada gunanya melawan hanya bisa
meneteskan air mata dan menangis tertahan. "Ugghhh.. becek banget memekmu,
Mbak.. sempit banget iki mesti.. Uuughh.. wes ra kuat aku Jo.." kata Yono
sambil terus menggesek-gesekkan penisnya di vaginaku. Bahkan kini tangannya
juga ikut bermain-main di sekitar lubang anusku. "Heh, ******.. Ojo nekat
Yon.. Kamu dah pernah dihajar Yanto, jangan sampe keulang." Kata Tejo masih
sambil memegang kepalaku yang naik turun menservis penisnya dengan mulutku.
Selama beberapa menit aku berada di posisi ini. Mulutku masih naik turun
dipenuhi penis Tejo, dan dibelakangku Yono memompa pinggulnya
menggesek-gesekkan penisnya di bibir vaginaku. Klitorisku juga digesek-gesek
oleh penis Yono hingga tubuhku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Vaginaku
kini sudah semakin becek. Gesekan penis Yono di vaginaku kurasakan makin cepat
membuat klitorisku juga ikut terangsang. "Plok.. Plokk.. Plokk.."
suara pantatku dan pinggul Yono yang bertumbukkan makin cepat. Bibir vaginaku
dan klitorisku juga makin cepat bergesekan dengan penisnya. Ini membuat badanku
menggelinjang tak karuan menahan nikmat. Penis Tejo di mulutku inipun kuhisap
makin kuat. "Clop.. Clop.. Clop.." "Ugghhh.. Enak banget
sedotanmu, Mbak.. Jilbab lonte gini emang doyan ngemut kontol.. Ugghhh.."
kata Tejo mengejekku. Kata-katanya yang mengejekku itu entah mengapa malah
membuatku menjadi makin semangat menghisap-hisap penisnya. Ditambah lagi
gesekan penis Yono di vaginaku makin membuatku terangsang. Klitoris ku yang
memang sangat sensitif ini makin terangsang saat bergesekan dengan kulit penis
Yono. Vaginaku makin banyak mengeluarkan cairan cintanya. Tak terasa aku sudah
berada kembali di ambang orgasmeku. "Hhhmmmpphh.. Hmmmppphhh.."
rintihku tertahan penis yang memenuhi mulutku. Tiba-tiba Yono menghentikan
rangsangan penisnya di bibir vaginaku. Penis itu tak lagi menempel di vaginaku.
Rasanya ada sesuatu yang hilang dari diriku, terlebih aku sedang di ujung klimaks.
Klitorisku gatal seolah ingin mencari penis yang beberapa detik lalu
menggesek-geseknya. Akupun kembali melanjutkan sepongan bibirku di penis Tejo.
Penis hitam itu kujilat-jilat dengan liar. Penis keempat yang pernah masuk ke
mulutku sekaligus penis dengan ukuran yang paling besar. Kepala penisnya
kusedot-sedot dengan kencang dan batang penisnya aku kocok dengan tanganku.
Tejo kulihat merem melek merasakan penisnya aku rangsang dengan liar. Aku
seolah mencari pelampiasan atas orgasmeku yang tidak jadi kudapat barusan.
3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
21/30 Setelah rasa ingin orgasmeku mereda, Yono kemudian kembali merangsang
vaginaku, kali ini dengan tangannya dia menggesek-gesek bibir vaginaku.
"Hmmmpph.. Hmmmppphh.. " aku mulai mendesah menahan rangsangan tangan
Yono di vaginaku. Tangan Yono mulai menyentuh dan memainkan klitorisku yang
tersembunyi di balik vaginaku. Aku makin merasa nikmat dengan permainan jari
tangan Yono di klitorisku. Vaginaku semakin becek dengan bunyi kecipak cairan
cintaku yang beradu dengan tangan Yono. Bahkan cairan vaginaku kurasakan banjir
meleleh di pahaku. "Eddaan.. tadi nolak-nolak sampai nampar aku lho
Mbaknya.. sekarang becek banget gini.." kata Yono mengejekku sambil masih
terus mempermainkan vagina dan klitorisku. “Hmmmppphhh…mmmpphh…” gumamku
tertahan sambil mulutku makin liar mengoral penis hitam Tejo. Satu tanganku
mengocok penis Tejo, dan tanganku yang lain memainkan buah zakarnya. "Enak
banget sedotanmu, Mbak.. Ugghhh.. Doyan kontol banget ya kamu, Mbak..
Ughhh.." ejek Tejo "Cplek.. Cplek..!!" Terdengar suara becek
vaginaku bertumbukan dengan tangan Yono yang makin cepat mengobrak-abrik
vaginaku ini. “Hhhmmmppphhmmm...." Jeritku tertahan saat merasakan satu
jari tangan Yono memasuki vaginaku lalu menggerakan maju mundur Pantatku yang
putih membulat ini makin menungging di muka Yono. Yono makin liar mengobok-obok
liang vaginaku dengan jarinya. Pinggangku makin menggeliat keenakan. Tanpa
sadar aku sudah kembali berada di ujung orgasmeku. Yono lagi-lagi menghentikan
rangsangannya di vaginaku. Tangannya ditarik dari vaginaku. Badanku seolah-olah
tak rela kehilangan rangsangan itu. Pantatku bergerak-gerak ke belakang
seolah-olah mencari kembali jari Yono yang telah merangsangnya tadi. Akupun
sudah tak tahan lagi. Penis Tejo kulepas dari mulutku. "Mmaass.. kok
dilepas, Mas.. aku mau nyampee.." rintihku tanpa malu-malu. "Hahaha..
tadi minta ampun kok sekarang minta dipuasin, Mbak.. dasar jilbab binal.. minta
yang bener!!" ejek Yono. "Mmas, tolong puasin memekku, Mas.. aku mau
nyampe.." kataku. "Hmmm.. coba kamu minta maaf sama suamimu yang ada
di foto itu dulu, Mbak.." perintah Yono yang melihat fotoku dan Mas Bagas
di samping kasur. "Abbii.. Maafin Umi, umi minta dipuasin memeknya sama
mas ini ya, Abii.. Udah ayo, Mas.." entah setan apa yang merasukiku hingga
aku bisa melakukan hal hina macam ini. 3/27/22, 10:40 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
22/30 "Sepongin kontol temenku itu dulu, Mbak.. kalau kamu nyepongnya
bagus ntar tak bikin ngecrot.." lanjut Yono. Aku yang sudah lupa
martabatku sebagai seorang istri dari Mas Bagas ini sekarang hanya takluk pada
nafsu birahi. Mulutku mulai kuturunkan lagi hingga kepala penis Tejo sudah
tertelan bibirku. Satu tanganku mulai meremas-remas batang penisnya. Aku sedot
perlahan-lahan kepala penisnya itu. Tanganku mulai mengocok batang penisnya.
Sesekali kulirik Tejo yang kulihat merem melek keenakan. Akupun mulai
mempercepat kocokan tanganku. Mulutku kini makin turun hingga setengah batang
penisnya masuk dan kuhisap-hisap dengan makin kuat. Setengah batang penisnya
yang masuk itu sudah mentok di dalam ujung mulutku dan membuatku kadang
tersedak. "Ugghhh.. Enak banget sedotannya.. Ugghhh.." kata Tejo
sambil memegang kepalaku yang masih terbalut jilbab merah ini. Kurasakan tangan
Yono kembali ke vaginaku. Jari-jarinya mulai menggesek-gesek bibir vaginaku,
lalu memainkan klitorisku. tubuhku membalas rangsangan itu dengan pantatku yang
mulai menggeliatgeliat. Satu jari tangan Yono lalu mulai mengorek-ngorek ke
dalam liang vaginaku yang sempit ini. "Hhhmmmppphh.." Aku hanya bisa
mendesah tertahan. Jarinya mulai mengobel-ngobel sisi dalam liang vaginaku.
Otot vaginaku yang sempit ini mengedut-ngedut merasakan jari Yono yang masuk
mengorek liang senggamaku. Cairan vaginaku makin banyak keluar.
"Mmmmhhhmmmpph.. Hmmpph.." aku mendesah ketika kurasakan ada satu
lagi jari Yono masuk ke dalam vaginaku. Kini dua jarinya mengorek-ngorek
sisi-sisi sensitif dalam tubuhku itu. Tak lama kemudian perlahan kedua jarinya
mulai digerakkan keluar masuk lubang vaginaku. "Cplek.. Cplekk..
Cplekkk.." cairan vaginaku yang meluber membuat jari Yono dengan mudah
keluar masuk lubang vaginaku. Jari-jarinya kadang masuk pelan-pelan tapi
menusuk sangat dalam, kadang keluar masuk secara cepat. Tempo permainan jari
Yono di vaginaku membuat tubuhku menggelinjang keenakan. Sedotanku di penis
Tejo pun makin liar. Tak berapa lama kurasakan badai orgasmeku kembali
mendekat. Sambil masih kumainkan penis Tejo di mulutku, pantatku
kugerak-gerakkan ke belakang. Seolah-olah pantatku menyambut permainan tangan
Yono, mengejar klimaksku. Satu tangan Yono yang lain meraba-raba pantatku.
Kurasakan jari telunjuknya mulai menusuk-nusuk lubang anusku. Aku melepas penis
Tejo dari mulutku. "Mmas.. ngapain, Mas? Jangan disitu.. sakii.."
belum selesai protesku, Tejo sudah menjejalkan paksa penisnya kembali masuk ke
mulutku. Yono kembali mencoba mengobel-ngobel lubang anusku. Pantat bulatku
yang tinggi menungging ini memudahkan usahanya. Perlahan-lahan jari telunjuknya
mulai masuk ke anusku walau sebatas satu ruas jari. Aku merasakan perih yang
teramat sangat. Ini pertama kalinya ada benda keras memasuki anusku. Air mataku
kembali menetes dari pelupuk mataku. Kini Liang vaginaku diisi dua jari Yono,
sedangkan liang anusku diisi satu jarinya. Setelah didiamkan beberapa saat,
Yono mulai menggerakkan jarinya kembali. Jari-jarinya mulai keluar masuk lubang
vaginaku dan lubang anusku. Aku masih merasakan perih saat jarinya mencoba
keluar masuk lubang h k B l h k k ki i i i Di i i l i d j i k l k li 3/27/22,
10:40 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 33 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-33#post-1902304430
23/30 Report Ernest16, wens87, k0lt3no and 109 others May 31, 2020 . #645 R Lik anhsku.
Belum pernah kurasakan sakit seperti ini. Di sisi lain dua jarinya yang keluar
masuk liang vaginaku membuatku terangsang nikmat. Rangsangan di vaginaku
perlahan-lahan membuatku sejenak melupakan rasa sakit di anusku. Semakin lama
kurasakan jari-jari Yono semakin cepat keluar masuk lubang vagina dan anusku.
Campuran antara rasa nikmat dan rasa sakit ini memberikanku sensasi gairah
berbeda yang belum pernah aku rasakan. Akupun semakin liar menghisap penis Tejo
di mulutku ini. "ugghhh.. ngentotin mulut jilbab gini emang enak banget..
ugghhh.. dasar istri jilbab doyan kontol... Uuggghhh.. binal banget, kamu
Mbak..." "Glok..Glok..Glok.." penis Tejo semakin cepat keluar masuk
di dalam mulutku. Kepala penisnya kurasakan makin mengeras. Di pantatku aku
juga merasakan gairah yang nikmat sekali. Sensasi kenikmatan dari kocokan
tangan Yono yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Yono makin mengocok
vagina dan anusku dengan gila. Bahkan pantatku yang mulus ini berayun ke depan
dan belakang untuk mengimbangi kocokan tangannya. Tubuhku ikut aktif mengejar
kenikmatan sendiri. Hingga beberapa saat kemudian, tubuhku mengejang.
"Hhhhmmmmmmmpppphhhh.." jeritanku tertahan penis Tejo saat aku
mendapatkan orgasmeku. Mataku membelalak hingga nampak putih, seluruh otot
tubuhku menegang dan pantatku makin naik ke atas. Vaginaku mengeluarkan air
kencing yang cukup banyak mengucur membasahi kasur ini. Aku mengalami orgasme
disertai dengan squirt yang begitu deras. Dengan suamiku saja aku belum pernah
squirt seperti ini. Tapi aku malah menyerah takluk pada nafsu birahi oleh dua
orang cabul yang baru kutemui ini. “Hahaha..,ngecrot sampai kencing gini kamu,
Mbak..” ejek Yono. Orgasme barusan membuat sedotanku di penis Tejo makin liar.
Kuhisap-hisap dan kukocok makin cepat penis hitam jumbo ini. Selang Beberapa
saat setelah aku orgasme lalu kepalaku ditahannya. "Ugghhh.. metu aku,
Mbak.. Asssssuuuuuu... uughhhh.."kata Tejo "Glup.. Glupp..."Aku
rasakan penis Tejo menyemburkan spermanya beberapa kali di mulutku. Tangannya
yang masih memegang erat kepalaku membuat air maninya langsung tertelan masuk
ke kerongkonganku. Aku hampir kesulitan bernafas karena cairan yang masuk di
mulutku ini ditambah kepalaku yang ditahannya, membuatku hampir tersedak. Air
mataku bahkan sampai keluar.
Part 5b Tag:
Blackmail; Buttplug; NTR “Silakan duduk, Bu Sella. Ketuaan deng kalau dipanggil
Bu. Tak panggil Mbak ae lah yo.” Katanya dengan senyum menyeringai. Aku diam
saja mendengarnya memasang muka masam. Aku lalu menggeser tubuhku ke sofa yang
ada di sebelahku. Sebelum duduk aku teringat bahwa aku juga tak bisa duduk
secara nyaman. Akhirnya akupun memilih tetap berdiri di kamar suite ini.
“Hahaha.. Nggak mau duduk to, Mbak.. Atau nggak bisa duduk? Itu tandanya Mbak
sudah mengikuti perintah saya ya?” Kata Pak Broto masih sambil tersenyum
menyeringai. “Pak.. Apa mau Bapak? Saya harus segera pulang, suami saya
menunggu di rumah!” Kataku menggertak berbohong. “Hmm.. sayangnya Embak bukan
pembohong yang pintar, Mbak. Hehe. Saya tau kok Mas Bagas sedang keluar kota..”
kata-kata pak Broto itu mengagetkankanku. Entah bagaimana caranya dia bisa tau.
Ah, dia bisa mendapatkan video-video kemarin, tentu saja tak sulit bagi orang
sepertinya untuk tau agenda Mas Bagas. “Jadi selama Mas Bagas nggak ada di
rumah sampai besok, saya rasa Mbak Sella nggak punya alasan juga untuk segera
pulang ke rumah. Iya, Kan??” aku hanya diam saja mendengarnya. “Jadi apa mau
Bapak? Saya nggak mau lama-lama disini?” “Hehehe.. saya rasa Mbak sudah tau apa
yang saya mau. Tinggal pilih mau saya paksa, atau sesuai dengan kerelaan Mbak
Sella.” Jawabnya sambil tersenyum mesum. Suaranya yang besar itu seolah-olah
merupakan ancaman buatku. Aku yang mendengarnya seketika langsung lemas. Tak
kusangka ternyata Pak Broto adalah dalang dibalik semua ini. Orang yang tak tau
siapa dia pasti memiliki kesan pertama bahwa dia orang berwibawa. Klien Mas
Bagas yang hanya baru sekali bertemu denganku mampu mengancamku hingga aku sekarang
berada di kamar hotel ini. Sungguh sangat malu aku saat ini, entah apakah aku
harus marah kepada Mas Bagas yang sudah mempertemukanku dengan si Bejat yang
akan menodaiku ini sementara ujung persoalan semua ini adalah aku yang bermain
meraih kenikmatan bersama Mas Diki di belakang Mas Bagas. Yang jelas aku sangat
marah terhadap diriku saat ini. “Sekarang saya mau memastikan Mbak Sella sudah
mengikuti instruksi saya.” Kata Pak Broto sambil mendekat ke arahku. “Pak..
saya bisa kasih uang, tapi jangan apa-apakan saya, Pak.. Saya mohon..” kataku
sambil menunduk mencoba mengiba kepadanya. “Hahaha.. Uang saya wis nggejah,
Mbak. Yang saya butuhkan saat ini nggak bisa diganti dengan yang l i ” K bil d
k d d kk j hk hi ki i k i b d 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
9/30 lain.” Katanya sambil memegang daguku dan mendongakkan wajahku hingga kini
mata kami beradu tatapan. Senyum nya menyeringai menyiratkan banyak makna.
“Mbak Sella ternyata cantik tenan kalau pakai cadar gini ya.” Kata Pak Broto
melanjutkan. “Pak.. Saya mohon lepaskan saya, Pak..” kataku kembali mengiba.
“Haha.. Sudahlah Mbak Sella.. Nikmati saja, saya jamin saya akan memberikan
kepuasan yang tak terhingga.” Kata Pak Broto yang makin membuat nyaliku ciut.
Kali ini mataku mulai sembab, menyadari tak ada lagi yang bisa kulakukan untuk
menjaga kehormatanku. Bahuku lalu dipegangnya lalu badanku diputar hingga kini
aku membelakanginya menghadap sofa. Lalu badanku ditunggingkan hingga kini
tanganku bertumpu pada sandaran sofa. Pantatku lalu ditarik ke belakang. Aku
bisa merasakan sekujur tubuhku gemetaran. Aku masih tak rela tubuhku dijamah
oleh bandot ini. Jenggotnya yang tebal yang awalnya membuatku simpatik dan
berprasangka baik terhadap si tua ini ternyata berbanding terbalik dengan otak
jahatnya yang mesum itu. “Semakin cepat Mbak Sella menerima keadaan, semakin
cepat juga tubuhmu akan menikmatinya, Mbak..” bisiknya di dekat telingaku.
Tangannya lalu mulai memegang sisi bawah gamisku ini. Pak Broto tersenyum
mendapati ada ceceran noda sperma yang sudah mengering di gamisku. Lalu
perlahan tangannya mulai menyingkap gamisku hingga terpampanglah pantat
mulusku. “Hahaha.. Ternyata Mbak Sella mematuhi instruksi saya..” kata Pak
Broto masih menatap pantatku. ........... Tadi pagi sebelum aku berangkat
kesini aku menerima kiriman paket. Sama seperti sebelumnya, kotak paket itu
dilempar di halaman rumahku. Ketika aku buka, isinya satu set gamis lengkap
beserta jilbab lebar, kaos kaki, dan cadar. Lalu kutemukan secarik kertas.
“Pakai ini tanpa dalaman apapun. Jangan lupa berrias. Kamu harus pergi
menggunakan bis umum. Jangan sampai terlambat.” Akupun masuk ke dalam rumah.
Waktu sudah mulai beranjak siang sedangkan aku masih ragu antara takut dan
tidak percaya saat aku memakai set gamis yang diberikan si peneror ini.
3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
10/30 Arsella Hasna Hilyani Ketika aku hampir selesai bersiap-siap, gamis ini
kusibakkan di depan cermin, tiba-tiba ada sesuatu j t h d i li t i i i 3/27/22,
10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
11/30 yang jatuh dari lipatan gamis ini. “Klontang..” aku mengambilnya. Ini
ternyata adalah semacam dildo kecil lebih mirip buttplug. Aku tau dari video
bokep yang pernah kutonton. Aku sudah memiliki firasat buruk akan hal ini.
Kutemukan secarik kertas kecil yang membungkus ujung buttplug itu. Kubuka dan
kubaca kertas itu. “Pakai ini di lubang anusmu selama perjalanan ke Hotel dan
jangan pernah dilepas. Kamu bisa tebak akibatnya kalau kamu tak mengikuti
perintah ini.” Seketika tubuhku langsung merinding membaca kertas itu. Aku tak
kuat membayangkan benda itu harus masuk ke lubang anusku. Ditambah lagi
sepanjang perjalanan di bis aku harus memakai benda laknat ini. Waktu yang
sudah semakin siang membuatku tak bisa berpikir masak-masak. Aku lalu
menyingkap gamisku dan duduk di kursi riasku. Terpampanglah selangkanganku yang
tak berlapis apapun. Di balik gamis dan jilbab ini memang aku tak memakai
sehelai dalaman apapun selain kaos kaki. Perlahan satu tanganku kutempelkan di
pinggir lubang anusku. Aku mencoba memasukkan jari telunjukku ke lubang anusku,
tapi tidak bisa. Lubang anusku sangat sempit. Aku tak habis pikir bagaimana
caranya buttplug ini bisa masuk ke lubang anusku. Seperti halnya aku tak habis
pikir bagaimana di film-film bokep itu anus sang wanita bisa dengan mudahnya
menerima mainan seperti ini bahkan menerima penis besar khas orang bule. Aku
lalu ingat tempo hari ketika aku dicabuli dua orang di kamarku ini. Yono bisa
memasukkan satu jari tangannya ke dalam anusku walaupun kurasakan sakit sekali
saat itu. Aku lalu mencoba merangsang vaginaku terlebih dahulu. Kugesek-gesek
vaginaku dengan jari-jariku sendiri. Aku juga memainkan klitorisku.
Kupilin-pilin, kupijit-pijit bulatan kecil itu. Karena klitorisku yang sensitif
sekali, tak butuh waktu lama bagiku untuk terangsang. Aku makin aktif memainkan
bibir vaginaku dan klitorisku. “Hmmmpphh.. Ssshhh..” desisan kenikmatan mulai
terdengar dari mulutku yang tertutup cadar ini. Vaginaku makin becek
mengeluarkan cairan cintanya. Sekitar 10 menit berlalu aku masih mencoba meraih
kenikmatanku ini dengan jari-jariku. Tiba-tiba aku teringat bahwa aku harus
memakai buttplug ini. Rangsanganku lalu kutambahkan ke sekitar lubang anusku.
Vaginaku yang sudah becek sekali memudahkan jari-jariku untuk mendapatkan
pelumas untuk menggesek-gesek lubang anusku. “Hhmmmppphh..” aku mendesis lirih
saat aku memasukkan pelan ujung jari telunjukku yang basah ini ke lubang
anusku. Jari-jariku yang lain masih memainkan klitorisku. Ada rasa sakit saat
ujung jariku berhasil masuk ke lubang anusku. Aku diamkan sejenak ujung jariku
itu di anusku. Setelah beberapa saat baru kugerakkan pelan-pelan dengan gerakan
memutar di sekitar lubang anusku itu. Ada sensasi berbeda yang seumur hidup
belum pernah aku rasakan. Selang beberapa saat gerakan jariku di lubang anusku
kunaikkan temponya menjadi lebih cepat. Rasa sakit yang kurasakan kini agak
berkurang. Ak k i i b l l l di d l bi hi i i l l b kk b l i i k 3/27/22, 10:41
PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
12/30 Aku yang tak ingin berlama-lama larut di dalam birahi ini, lalu mencoba
memasukkan buttplug ini ke lubang anusku. Kucoba basahi dengan ludahku lalu
kutempelkan ke lubang anusku. Aku mencoba menekan pelan tapi ternyata lubang
anusku yang masih sangat sempit tak mau menerima buttplug ini. Kulakukan
beberapa kali tapi buttplug ini tak juga mau masuk. Akhirnya di percobaan
kesekian kali aku memaksakan ujung buttplug ini untuk masuk ke lubang anusku.
“Hegghh..” jeritku tertahan saat ujung buttplug ini akhirnya menembus gerbang
anusku. Rasa sakit menjalar di sekujur tubuhku. Aku yang tak ingin membuang
waktu yang sudah makin siang ini segera menjejakkan kaki berharap aku tidak
sampai terlambat. Ada rasa aneh ketika aku berjalan dengan gamis dan berjilbab
lebar bahkan bercadar tapi tak menggunakan dalaman sama sekali. Terlebih lagi
ada buttplug yang menempel di anusku membuat cara jalanku sedikit aneh karena
ada rasa ngilu dan geli di selangkanganku. Di sepanjang perjalanan baik di
jalan maupun di bis beberapa kali aku menjadi objek banyak lelaki. Hingga
sampailah aku di hotel ini. Ketika aku masuk kamar 1313 yang cukup luas ini aku
langsung terkejut melihat Pak Broto ada di dalam kamar ini juga. Langsung bisa
kutebak bahwa Pak Broto ada di balik tragedi video memalukan yang kuterima
beberapa kali dalam sebulan lalu dan kemarin. Pak Broto dengan perut buncitnya
yang memakai batik itu lalu tersenyum saja melihatku yang masih mematung
terkejut. ........... Aku yang kini menungging memamerkan pantatku kepadanya
hanya bisa meneteskan air mata penyesalan. Sebentar lagi kehormatanku sebagai
istri Mas Bagas hilanglah sudah. Kurasakan tangan Pak Broto mulai menggerayangi
bulatan pantatku. Pelan-pelan tangannya mulai meremas-remas bongkahan pantatku
yang putih ini. Satu tangannya mulai menuju ke arah lubang anusku yang
tersumpal buttplug. “Pantatmu bagus banget, Bu.. Putih, Bulet.. sempurna tanpa
cacat.. Hahahaha.. kontolku bakal puas nih main-main disini..” aku langsung
merinding mendengar perkataannya itu. Tangan Pak Broto lalu mulai memainkan
buttplug itu. Diputar-putarnya ujung buttplug itu tanpa melepasnya dari anusku.
Ada rasa geli dan sedikit perih yang kurasakan. Tiba-tiba benda lunak menyentuh
vaginaku. Aku yang terlalu sering menjadi objek cabul ini tahu bahwa Pak Broto
kini memainkan vaginaku dengan lidahnya. “Hmmpp.. Sshhh..” desisanku mulai
keluar. Tubuhku reflek menggelinjang kegelian saat lidahnya menyapu pinggiran
bibir vaginaku. Lidah Pak Broto kurasakan makin liar bermain-main di vaginaku.
Semua permukaan vaginaku tak luput dari sapuan lidahnya. Lalu tiba-tiba
buttplug itu ditarik keluar oleh satu tangannya. “Aaaahhh..” aku menjerit
tertahan. Kurasakan perih di bibir anusku. Mendengar jeritanku itu, Pak Broto
malah makin liar menjilat-jilat bibir vaginaku. Kini lidahnya mencoba makin
masuk makin dalam hingga k k kli i k l i dijil 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
13/30 kurasakan klitorisku mulai dijilatnya. “Hmmmmhh.. ssshh..” aku kembali
mendesis keenakan karena permainan lidahnya di titik paling sensitif di
vaginaku ini. Vaginaku kurasakan mulai basah. “Hhhmmmpphh.. Hhhhmmmpphh..
sssshhh...” Desisku makin mengeras. Tiba-tiba Pak Broto kembali memasukkan
buttplug itu ke dalam anusku dalam sekali sentakan. “Aagghhhh.. Ppaak..
Sakiiiiit..” aku masih belum terbiasa menerima benda sekeras ini di anusku. Air
mataku masih terus mengalir. Pak Broto nampaknya tak peduli dan masih dengan
liarnya memainkan klitorisku bahkan kini menghisap-hisapnya. “Hmmmpphh..
Sshh..” aku mendesah karena rasa nikmat di vaginaku. Di sisi lain anusku masih terasa
perih menerima buttplug ini. Buttplug itu lalu dicabut dari anusku kembali.
Beberapa saat kemudian lalu dimasukkan lagi ke dalam anusku. Badanku panas
dingin menerima perlakuannya di liang anusku ini, sementara lidah dan bibirnya
makin menggila memainkan vaginaku. “Oooh.. Sshhh... Mmmmhhh..” mulutku mendesah
merefleksikan sensasi rasa sakit di anusku serta rangsangan permainan lidah Pak
Broto di vaginaku yang kurasakan makin nikmat. Vaginaku mengeluarkan lendir
cintanya makin banyak membuatnya makin becek. “Hhhhmmmpphh.. Aaahh.. “
desahanku makin mengeras saat klitorisku dihisap-hisap makin kuat oleh bibir
Pak Broto. Buttplug di lubang anusku sudah tak lagi dimainkannya dan kini
terselip kembali di lubang anusku. Membuatku kini bisa menikmati rangsangannya
di vaginaku dan perlahan mulai mengikis rasa sakit yang kurasakan di lubang
anusku. Aku makin larut kedalam jurang nafsu birahiku. Lidah Pak Broto begitu
ahli memainkan vaginaku. Tubuhku bahkan menggeliat makin liar menghianati akal
dan imanku. Rangsangan bibir dan lidah Pak Broto di vaginaku membuat gairahku
makin meninggi. Aku yang awalnya menolak perlakuannya, kini begitu menikmati
sapuan-sapuan lidahnya itu. Tak terasa badai orgasmeku mulai mendekat.
“Ssshhh.. Mmmhhhh...” desisku lirih. Tiba-tiba permainan lidahnya berhenti.
Kurasakan tangan Pak Broto mencengkeram pantatku. Kutolehkan kepalaku ke
belakang, entah sejak kapan Pak Broto sudah telanjang menampakkan perut
buncitnya. Kurasakan kepala penisnya menempel di gerbang liang vaginaku. Akalku
sesaat kembali. Aku mencoba berontak tapi cengkeraman tangannya tak sebanding
dengan tenaga akhwat sepertiku ini. “Pak, jangan dimasukkin, Pak.. Saya mohon..
mmmmhhhhhhpphh..” rontaanku tertahan saat Pak Broto dengan paksa mencoba
memasukkan penisnya ke lubang vaginaku. Beceknya vaginaku membuat Kepala
penisnya kini sudah berhasil masuk ke dalam vaginaku yang sempit ini. Aku
merasakan mulut vaginaku meregang menerima kepala penis Pak Broto. Ini penis
ketiga yang memasuki liang senggamaku. Benda keras dan hangat itu didiamkan
beberapa saat di dalam vaginaku. Tak lama kemudian, Pak Broto mulai memasukkan
penisnya makin dalam. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No
Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
14/30 “Hhhmmm.. Ssshhhh..” rontaanku sebelumnya entah mengapa kini berubah
menjadi desisan. Penisnya masuk makin kedalam vaginaku yang sempit ini. Gesekan
di dinding vaginaku membuatku makin terangsang. Pak Broto mulai menggoyang
penisnya di dalam vaginaku. “Hmmmppphh.. Mmmmppphh..” desahku. Nafsu birahiku
kini mulai mengambil alih akal sehatku lagi. Pompaan penis Pak Broto di
vaginaku kurasakan makin cepat. Tubuhku menggeliat merespon gerakan penisnya di
dalam vaginaku. “Hhhhhhhhmmmppp... Hhheegghhhhhhhh....” desahku agak keras
diikuti tubuhku yang menggelinjang merasakan orgasme yang kudapat. Punggungku
menekuk ke atas, mataku membelalak merasakan gelombang klimaks yang kudapat
dari pria hidung belang ini. “Hehehe.. Kok udah klimaks aja, Bu. Baru saya
colok sebentar lho ini..” tawanya dari belakang mengejekku. Pak Broto memberi
jeda beberapa detik saat aku orgasme, sebelum memulai lagi menggerakan penisnya
di dalam vaginaku. Vaginaku yang baru saja dilanda orgasme kini dipaksa lagi
menyesuaikan gerakan penis Pak Broto. Walaupun sudah banyak mengeluarkan
lendir, sempitnya rongga vaginaku membuat penisnya terasa sesak memenuhi
vaginaku. “Uugghhhh.. Asssuu.. kamu jarang kenthu karo bojomu to? Sempit banget
memekmu, Mbak. Memek ABG aja kalah sempit sama memekmu.. Ugghhh..” kata Pak
Broto sambil perlahan menggerakkan pinggulnya. Tangannya mencengkeram
pinggulku. “Splok.. Splokk..” pinggul Pak Broto beradu dengan pantatku seiring
dengan makin cepat pompaan penisnya. Vaginaku mulai terbiasa dengan penis Pak
Broto. Gesekkan penisnya yang memenuhi liang senggamaku ini membuat birahiku
kembali naik. Terlebih lagi ada buttplug yang masih tertancap di lubang anusku
memberiku sensasi lain yang berbeda. Pinggulku kini secara tak sadar maju
mundur mengikuti irama pompaan pinggul Pak Broto. Aku yang tadinya menangis
menolak perlakuannya, kini kembali menyerah kepada nafsu syahwat yang mulai
menyelimutiku. Tangan Pak Broto makin kuat mencengkram pinggulku sambil terus
memompa penisnya maju mundur di dalam lubang vaginaku. “Ploopp..” “Aauuhh..”
aku menjerit kecil saat buttplug yang tertanam di anusku tiba-tiba dilepas Pak
Broto. Kurasakan satu jarinya bermain-main di sekitar lubang anusku, sebelum
kemudian ujung jarinya mulai dimasukkan ke lubang anusku menggantikan buttplug
tadi. “Aahhh.. Ppakk.. Sakiiit..” rintihku sambil menengok ke belakang saat
satu ruas jari itu memaksa masuk lubang anusku. Kulihat Pak Broto hanya
menyeringai sambil masih tetap menggerakan pinggulnya memompa penisnya di dalam
lubang senggamaku. Jari telunjuknya yang berada di dalam lubang anusku itu lalu
mulai digerakkan memutar-mutar. Aku merasakan antara sakit perih dan geli
menerima perlakuannya itu. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
15/30 Pompaan pinggul Pak Broto lalu berhenti. Jari nya yang menancap di anusku
lalu dicabutnya. Kurasakan penisnya ditarik keluar hingga kurasakan dinding
luar vaginaku juga ikut tertarik. Penisnya lalu diarahkan tepat di lubang
anusku. Aku seketika merinding merasakan ada benda keras menggesek-gesek dan
menonjol-nonjol di lubang anusku. Kesadaranku pulih untuk sesaat. “Pak, Bapak
mau ngapain?” tanyaku gemetaran. “Ternyata benar kalau anusmu masih perawan.
Bagas dapat perawan memekmu, biar aku yang dapat perawan anusmu. Hahaha..” tawa
Pak Broto masih menyundul-nyundulkan kepala penisnya di pintu anusku. “Pak..
saya mohon jangan disitu, Pak.. saya belum pernah.. sakit, Pak.. “ kataku
sambil membayangkan ngerinya penis keras itu jika masuk lubang anusku.
“Hahaha.. semua cewek juga bilang gitu kalau belum coba. Tapi percaya aja nanti
bakal enak kok, Mbak..” kata Pak Broto. “Pak.. Saya bakal lakuin apa saja asal
Bapak tidak memasukkan ke lubang yang itu..” rontaku memohon. Pak Broto nampak
diam sesaat. “Oke, tak turutin permintaanmu. Tapi kamu harus nurut dan bisa
puasin aku, atau anusmu yang jadi korbannya.” Kata Pak Broto menyeringai mesum.
Lalu kurasakan Pak Broto menekan kembali buttplug yang ada di tangannya ke
dalam anusku. “Aaiiihh..” jeritku saat buttplug itu berhasil masuk paksa ke
dalam anusku. Badanku kemudian ditarik hingga berdiri. Pak Broto lalu mengambil
hape di celananya yang tergeletak di lantai kemudian duduk di sofa. Sesaat
kemudian dia mengarahkan hapenya yang high-end itu kearahku. “Sekarang buka
semua pakaianmu kecuali jilbab dan kaos kaki.” Kata Pak Broto masih mengarahkan
hapenya. Aku cukup paham bahwa saat ini aku sedang direkam olehnya. Ancamannya
yang akan menjebol lubang anusku membuatku merasa tak punya pilihan lain. Aku
yang tidak bisa berbuat apa-apa selain menurutinya lalu perlahan membuka
resleting gamisku dan hanya perlu menariknya sedikit untuk gamis ini lolos
turun hingga tak lagi menutupi tubuhku telanjangku yang putih bak pualam tanpa
dalaman ini. Dari depan, tetekku masih tertutupi jilbab panjang ini, tapi perut
hingga bulu-bulu halus vaginaku pasti terlihat jelas oleh Pak Broto. Aku lalu
menarik lepas cadar yang kupakai ini, hingga tampaklah wajahku di hadapan Pak
Broto yang sedang merekamku. “Hehe.. Jan komplit tenan kamu, badanmu bagus gitu
putih mulus, mukamu juga Ayu tenan, Mbak. Aku langsung sange pas pertama kali melihatmu
di taman kota dulu. Dah gitu kamu waktu itu nggak pakai bra kan, pentilmu
sampai nyeplak gitu. Ternyata kamu selingkuh dibelakang suamimu pas ada suamimu
nggak jauh dari situ. Dasar akhwat binal kamu, Mbak. Hahaha..” kata Pak Broto.
3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
16/30 Memang benar apa yang dikatakan Pak Broto. Siapa sangka ketidaksetiaanku
saat itu malah menyeretku menuju kondisi seperti ini. Inikah balasan yang harus
kuterima. Aku yang mendengar perkataan Pak Broto itu hanya bisa menitikkan air
mata. “Sekarang kocokin kontolku pakai susumu, Mbak.” Aku masih berdiri
terdiam. Hati kecilku tak mau melayani lelaki hidung belang ini. “Terserah kamu
sih, Mbak. Kalau kamu nggak mau nurut, aku bisa paksa dan anusmu siap-siap
nelen kontolku ini. Hahaha. Jadi mending kamu bikin aku cepet keluar biar ini
semua cepet selesai.” Kata Pak Broto yang masih merekamku Tanpa daya, aku
mendekat ke arah Pak Broto dan mulai berjongkok di hadapannya. Aku kini bisa
melihat dengan jelas penisnya yang coklat dan menjulang, penis yang belum lama
tadi masuk ke dalam vaginaku dan memberiku orgasme. Dengan satu tangannya Pak
Broto lalu menyingkap jilbabku ke arah belakang leherku hingga tetekku kini
terekspos bebas di hadapannya. Tak butuh waktu lama lalu satu tangannya
berpindah mulai meremas tetekku. “Ugghhh.. masih mengkel gini tetekmu, Mbak.
Pentil nya juga mancung.” Kata Pak Broto yang merabaraba dan memainkan puting
sensitifku yang sudah mengeras ini. “Ayo kocokin, Mbak. Dah ngaceng ini
kontolku, pengen dijepit susumu.” Perintah Pak Broto sambil menarik pundakku.
Aku kemudian memegang penisnya yang hangat ini. Ukuran penisnya hampir sama
dengan penis Mas Bagas. Aku posisikan penis itu di sela-sela tetekku. Penisnya
yang coklat gelap ini terlihat kontras dengan kulitku yang putih. Tanganku
membantu menekan tetekku dari samping. Perlahan aku mulai menaik-turunkan
badanku hingga tetekku yang membulat ini mengocok-ngocok penisnya. Penis Pak
Broto kurasakan makin mengeras karena kocokan himpitan buah dadaku. Satu
tangannya masih terus memegang hapenya, sementara satu tangan yang lain
terkadang meremas-remas tetekku dan memain-mainkan putingku. “Ughh.. enak tenan
susumu, Mbak..” kata Pak Broto sambil terus memilin-milin putingku dan
menariknariknya. “Pakai mulutmu sekarang, Mbak. Aku mau pejuhku ngisi bibirmu
yang seksi itu. Hahaha..” perintah Pak Broto. Tanganku yang putih ini lalu
kuarahkan memegang penis gelap itu. Terasa keras, hangat dan berdenyut-denyut.
Tubuhku seketika merinding. Kudekatkan wajahku menuju selangkangannya yang
berbulu lebat itu hingga bibirku kini hanya berjarak sekian senti. Aroma penis
Pak Broto langsung menyeruak masuk ke dalam hidungku. Entah mengapa aku malah
jadi terangsang sendiri melihat penisnya yang mengacung tegang ini.
“Dijilat-jilat dong, Mbak. Kaya Mbak sama selingkuhannya itu. Hehehe..” tawa
Pak Broto. Ak l l l i j l k lid hk k j k l i K i i k lid hk di l b 3/27/22,
10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
17/30 Aku lalu mulai menjulurkan lidahku ke ujung kepala penisnya.
Kumain-mainkan lidahku di lubang kencingnya. Perlahan jilatanku turun ke batang
penisnya. Kujilat-jilat buah zakar Pak Broto yang tertutup bulu lebat itu,
hingga sesekali hidungku terasa sumpek karena bulu-bulunya. Pak Broto lalu
mengarahkan penisnya ke depan bibirku. Sesaat kemudian kepala penisnya sudah
masuk ke dalam mulutku. Aku mulai hisapan mulutku di kepala penisnya itu.
“Ugghhh.. Enak banget emutanmu, Mbak..” kata Pak Broto. Satu tangannya memegang
kepalaku yang berbalut jilbab syar’i ini. Perlahan Pak Broto memasukkan
penisnya agak dalam ke mulutku, lalu ditariknya lagi keluar hingga sebatas
kepala penisnya yang berada di mulutku. Lalu dimasukkan lagi lebih dalam dan
ditarik lagi, berkali-kali. Kepalaku yang dipegang tangannya membuatku hanya
bisa pasrah menerima penisnya keluar masuk dalam mulutku. “Clop.. Clopp..
Clopp..” rongga mulutku yang kecil ini harus berjuang keras melemaskan ototnya
untuk menerima batang keras ini. Bibirku masih terus menghisap-hisap penisnya.
“Uuurrgghh.. Empotan mulutmu sama enaknya sama memekmu, Mbak.. uugghhh..” kata
Pak Broto. Penisnya kini makin cepat keluar masuk mulutku. Kepalaku yang
dipegangnya kini diarahkan juga untuk naik turun menyambut gerakan pinggul Pak
Broto. “Clop.. Clop.. Glookk..” terkadang kepalaku ditekan makin kebawah hingga
penis kerasnya makin masuk ke dalam pangkal mulutku. Saat penisnya makin terasa
penuh di mulutku, kepalaku lalu ditahannya selama beberapa detik, membuatku
tersedak karena kesulitan bernafas. “bwaaah.. Uhuk.. Uhuk..” mulutku
terbatuk-batuk setelah tangan Pak Broto melemaskan tekanan tangannya di
kepalaku membuatku bisa mengeluarkan penisnya dan bernafas kembali. Namun
beberapa detik kemudian kepalaku ditekan lagi hingga mulutku kembali menelan
batang gelap ini. Pak Broto kembali menekan kepalaku hingga penisnya kembali
menyesaki rongga mulutku dan melakukan deepthroat di batang penisnya selama
beberapa kali. Aku yang memang tidak begitu menyukai deepthroat beberapa kali
dibuat tersedak hingga mataku memerah basah. “Clop.. Clopp.. Clopp..” suara
rongga mulutku yang beradu dengan selangkangan Pak Broto. Entah sudah berapa
menit mulutku menghisap-hisap penisnya ini hingga kurasakan pipiku mulai kelu.
Kulirik ke atas, Pak Broto nampak merem melek menghayati perlakuannya atas
mulutku ini. “Ugghhh...” satu tangan Pak Broto kembali menekan kepalaku maju
mundur menelan penisnya. Kurasakan penisnya makin keras dan hangat, kepala
penisnya terasa licin di lidahku. Pak Broto makin cepat memompa penisnya keluar
masuk mulutku tapi hanya sampai setengah batang penisnya, hingga tak lama
kemudian kepala penisnya berkedut-kedut. “Uggggghhhhh..” erang Pak Broto saat
kepala penisnya mulai menyemburkan laharnya di dalam mulutku. Naluri nafsuku
berkata padaku untuk menelan cairan hangat ini, saat tiba-tiba aku d 3/27/22,
10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
18/30 mendengar. “Jangan ditelen dulu, Mbak.. Ugghhhhh..” aku yang bingung
hanya diam saja sambil mulutku masih dijejali kepala penis Pak Broto yang
menyemprotkan spermanya berkali-kali. Mulutku penuh dengan spermanya, hingga
beberapa tetes meluber ke bawah bibirku. Biasanya aku langsung telan sperma
lelaki yang masuk mulutku, baru kali ini kurasakan mulutku menggembung penuh
terisi sperma. Pak Broto lalu bangkit dari sofa dan mendudukkanku di lantai
sambil masih tetap merekamku. Kali ini hapenya diarahkan makin mendekat ke
wajahku. Aku yang tak bisa berkata-kata untuk menolak karena spermanya masih
memenuhi mulutku hanya bisa melengos ke kiri, seolah-olah masih menyisakan
penolakan walau tak bermakna dan tak sudi untuk direkam. “Hehe.. Lihat sini
dong Mbak..” kata Pak Broto memegang daguku menolehkan dan mendongakkan wajahku
ke arah kamera hapenya. Aku hanya memejamkan mata seolah-olah masih teguh
menampakkan ketaksudianku itu. “Coba mulutnya dibuka, Mbak..” aku perlahan
membuka mulutku. Kurasakan beberapa lelehan sperma mengalir hingga membasahi
jilbab syar’i ku. “Hahaha.. Seksi banget kamu, Mbak. Pakai jilbab tapi mulutnya
penuh pejuh gitu. Sekarang kamu kumur-kumur pakai pejuhku itu terus telan ya,
aku yakin kamu haus kan habis ngemut kontolku tadi.” Kata Pak Broto sambil
menyeringai. Hapenya masih diarahkan dekat ke wajahku, memastikan terekam
jelasnya mulutku yang kini sedang berkumur-kumur spermanya, lalu beberapa detik
kemudian karena sudah tak tahan, kutelan sperma ini hingga tak bersisa lagi di
rongga mulutku. Satu tangan Pak Broto lalu melepas pegangannya di daguku. Aku
langsung menunduk lemas. Mataku mulai berkaca-kaca merenungi perlakuan yang
kuterima ini. Beberapa menit kemudian tubuhku ditariknya ke atas ranjang kamar
hotel ini. Hapenya yang tadi digenggamnya entah berada dimana sekarang. Badanku
direbahkan di atas kasur. Pak Broto kemudian memosisikan dirinya di sela-sela
selangkanganku. Secara refleks aku menutup selangkanganku ini dengan kedua
tanganku. Walaupun penis kerasnya tadi sudah melesak di dalam vaginaku, hati
kecilku masih tak rela mahkota surgaku ini dilihat olehnya. Namun Pak Broto
dengan mudahnya memindahkan tanganku yang memang tak ada apa-apanya dibanding
tenaganya. Selama sesaat Pak Broto memandangi vaginaku dengan tatapan tajam. Aku
tak tahu harus merespon seperti apa. Pak Broto hanya terdiam memandangi
selangkanganku dengan tatapan iblisnya. “Plopp” “Hghh..” mulutku mendesis saat
Pak Broto dengan tiba-tiba mencabut buttplug dari lubang anusku. “Hahaha.
Dicabut dulu aja, Mbak. Daripada keburu longgar nanti, mosok belum pernah
dipakai sudah longgar.” Kata Pak Broto. Aku langsung merinding mendengar
kata-kata nya itu. Raut mukaku berubah sepeti seorang yang sedang ketakutan.
3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
19/30 “Tenang aja, Mbak Sella. Kontolku nggak akan masuk ke silitmu kecuali
kamu yang minta. Hahaha.” Kata Pak Broto kemudian. Entah apakah aku harus
merasa lega mendengarnya. Lubang anusku mungkin aman, tapi kupikir tidak dengan
lubang kemaluanku yang lain. Pak Broto lalu mendekatkan kepalanya ke arah
vaginaku. Sesaat kemudian aku merasakan bibir vaginaku disentuh oleh benda
lunak dan basah. Ujung lidah Pak Broto mulai menggelitik-gelitik lapisan luar
bibir vaginaku. Perlahan-lahan ujung lidahnya bermain-main, tak hanya di
vaginaku tapi juga sekitar selangkanganku. Lambat laun jamahan lidahnya berubah
menjadi sapuan-sapuan di sekitar selangkanganku. Lubang anusku juga tak luput
dari sapuan lidahnya. “Hmmppphh..” tak sengaja mulutku mulai mendesis. Lidahnya
sangat lihai memainkan bibir vaginaku. Lelaki dengan banyak istri seperti dia
tentunya sudah tak terhitung berapa kali lidahnya berlatih memanjakan
vagina-vagina wanita, hingga kini juga mampu membuatku mendesis kenikmatan
hanya karena permainan lidahnya. Entah bagaimana asalnya, permainan lidah Pak
Broto mampu menggiring nafsuku menuju ambang orgasme. Ada sensasi kenikmatan
tersendiri yang kurasakan dari perlakuan oral seks dari lidah Pak Broto. Mataku
terpejam menikmati jamahan mulutnya di setiap senti permukaan lubang surgawiku.
Pantatku kini tak malu lagi berayun naik seolah menggapai juga sapuan dan
jilatan lidah Pak Broto. Disaat aku sudah di ujung orgasme, tiba-tiba kudengar
suara ringtone hapeku berbunyi dari dalam handbagku yang tergeletak di lantai.
Pak Broto kemudian beranjak dari kasur mengambil hape dari dalam handbag ku
itu. Ketika Pak Broto melihat layar hapeku, tiba-tiba senyum tersungging dari
bibirnya. Aku yang masih terbaring ini tak paham arti seringainya itu. Lalu Pak
Broto kembali mendekatiku dan menyerahkan hapeku. “Diterima, Mbak. Dari Bagas
nih..” Kata Pak Broto. Aku menerima hapeku itu dan langsung mengangkat
panggilan dari Mas Bagas. “Assalamu’alaykum, Abi..” Aku menyapa suamiku dengan
suara yang kubuat senormal mungkin padahal saat ini aku sedang telanjang hanya
mengenakan jilbab di kamar hotel dengan rekan bisnis suamiku. “.....” “Iya Abi.
Ini Umi lagi di rumah Fani...” Aku berbohong saat Mas Bagas bertanya sedang
dimana aku saat ini. “......” Mas Bagas sedang antusias bercerita tentang
proyek barunya. Aku mencoba menanggapi obrolan Mas Bagas setenang mungkin, saat
tiba-tiba Pak Broto menjilati bibir vaginaku. Tubuhku seperti disetrum saat
merasakan lidahnya menjilati kemaluan dan selangkanganku. Aku yang menanggapi
telpon dari Mas Bagas tak menyadari ternyata Pak Broto sudah berada di
selangkanganku. Sesaat kemudian Pak B l i l i l k di h i k j l 3/27/22, 10:41
PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
20/30 Broto memulai lagi oral seks yang tadi sempat terhenti tepat saat aku
menjelang orgasme. Aku mencoba menggeliat seolah menjauhkan selangkanganku dari
deraan permainan oral seks mautnya tapi semakin aku menggeliat malah rangsangan
kenikmatan yang kudapatkan dari vaginaku. Lalu mataku memberi kode kepada Pak
Broto untuk menyudahi perlakuannya karena aku sedang mengangkat telepon dari
Mas Bagas. Namun Pak Broto tak menanggapinya. Pahaku ditahan kedua tangannya.
Lidahnya makin liar menjamah selangkanganku. Aku menutup mulutku dengan satu
tanganku. Mataku terpejam. Aku mencoba untuk mengacuhkan rangsangan yang
kuterima di selangkanganku dan fokus ke pembicaraanku dengan Mas Bagas. Akan
tetapi permainan lidah Pak Broto terlalu lihai untuk kutahan dengan perisai
imanku. Aku terlalu lemah hingga sangat menikmati sentuhan dan jilatan
lidahnya. Setiap jengkal vaginaku tak luput dari rangsangan lidahnya. Pantatku
yang beberapa saat lalu berontak, kini benar-benar menyerah pasrah bahkan mulai
rileks menerima kenikmatan duniawi ini. “......” “Iya, Abii.. Mmmpphh.. Lagi
sama Fanni aja ini. Di depan laptop. Hmmpphh..” Mulutku yang mendesah walaupun
sangat pelan ini nampaknya membuat Mas Bagas sedikit curiga terdengar dari nada
respon dari Mas Bagas nampak berubah. “Sudah dulu ya Abi.. Umi disuruh
bantu-bantu Faniiiiihh... Hmmmpphh..” Pak Broto makin liar menjilati vaginaku,
bahkan kini memainkan klitorisku dengan bibirnya. Membuatku tak mampu untuk tak
mendesah. Kakiku kini tertekuk, betisku berada di atas pundak Pak Broto. Kedua
tangannya memegangi pahaku sementara kepalanya liar menjelajahi setiap senti
daerah intimku “......” “Oh gitu. Abi extend disana lima hari lagi ya..”
jawabku merespon saat kutahu ternyata alasan Mas Bagas menelponku untuk
memberitahuku bahwa meeting dengan kliennya diperpanjang karena owner proyeknya
belum bisa hadir sekarang. Dalam keadaan normal, responku pasti ngambek dan tak
mengijinkan Mas Bagas berlama-lama meninggalkanku sendiri. Tapi posisiku saat
ini benar-benar sudah membuatku hilang akal. Tubuhku yang dalam cengkeraman Pak
Broto ini ingin menuntaskan nafsu birahi yang kuterima di selangkanganku saat
ini. Penjelasan Mas Bagas di telepon pun akhirnya tak terlalu kuhiraukan.
“......” “Iya, I love you too, Abiiihh.. hhmmmppphh.” Aku yang sedang menerima
rangsangan luar biasa di vaginaku tak bisa lagi menanggapi obrolan Mas Bagas
secara normal. Otakku sudah diisi oleh nafsu birahi. Bahkan kini gelombang
orgasmeku yang tadi tertahan kembali hadir. Pantatku turut bergoyang lagi
menyatu dengan gerakan lidah dan bibir Pak Broto. Aku yang sedang i l d b b h d
ik d i d i l l ki hid 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No
Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
21/30 menerima telepon dan berbohong pada suamiku, sedang menerima rangsangan
dari lelaki hidung belang di kemaluanku. Obrolan Mas Bagas di telepon dari
ujung sana sudah tak kuhiraukan lagi seiring dengan nafsuku dan tubuhku yang
sedang mengejar orgasmeku sendiri. “Aaaakkkhhhhhhh.. Paakkkhh..” aku menjerit
saat gelombang orgasmeku datang. Pak Broto malah mengigit biji klitorisku
membuat pantatku makin blingsatan. Mataku membelalak, seolah sedang melepas
beban ratusan kilo yang sedang membelengguku. Sejenak aku lemas terkapar di
kasur ini. Kakiku kini terebah lurus hingga melewati ujung kasur. Beberapa saat
kemudian, akalku mulai kembali. Tangan kananku masih memegang hape. Aku
terkejut saat tersadar bahwa tadi aku sedang menerima telpon Mas Bagas. Ketika
kulihat layar hapeku, ternyata panggilan telepon kami tadi sudah terputus tanpa
diakhiri salam. Aku berharap semoga Mas Bagas tak mendengar jeritanku tadi.
“Hahaha.. Banyak banget ngecrotnya Mbak. Lebih banyak dari yang pertama tadi..”
Suara Pak Broto itu memecah lamunanku. Sesaat tadi aku tak sadar bahwa aku baru
saja merengguk kenikmatan dari lelaki paruh baya ini. “Becek banget memekmu.
Siap-siap ya, Mbak. Hahaha..” Kata Pak Broto sambil menggeser badan buncitnya
hingga kini dia berada di selangkanganku kemudian mengangkat lagi kakiku. Aku
bisa merasakan ujung penisnya menyentuh bibir vaginaku. Aku yang masih lemas
ini jelas tak memiliki daya upaya untuk menolaknya. Aku hanya bisa menolehkan
kepalaku, menolak beradu pandang dengannya, setidaknya hati kecilku masih tak
rela tubuhku menyatu dengan tubuhnya. Ketika aku menoleh, aku baru sadar hape
Pak Broto tadi ditaruh di tripod dan merekam seluruh perlakuannya terhadapku di
ranjang sedari tadi. ‘Slepp..’ “Ughh.. Sempit banget memekmu, Mbak.. Baru
kepalanya kontolku tok lho ini tapi suempit tenan..” Kata Pak Broto sambil
meringis. Aku hanya bisa memejamkan mata merasakan penisnya mencoba memasuki
liang vaginaku. Becek karena lendir orgasemeku beberapa saat tadi tak
semerta-merta membuat penisnya lancar memasuki sempitnya liang vaginaku. Aku
merasakan perih saat penis kerasnya itu mencoba memasuki liang vaginaku. Pak
Broto kembali mencoba mendorong memasukkan penisnya lebih dalam lagi. Aku masih
memejamkan mata menahan perih yang melanda selangkanganku meski baru hanya
kepala penisnya saja yang kini berhasil masuk ke liang vaginaku. Hingga tak
kusadari keringat dingin mulai mengucur di sekitar dahiku. Pak Broto yang
melihat ku ini nampaknya mulai mengerti. Dia tak lagi memaksa mendorong
penisnya, dan kini mencoba menarik penisnya dan memasukkan lagi ke vaginaku
pelan-pelan sedikit demi sedikit. Tangannya kini juga mulai memainkan tetekku.
Kedua tangan kekarnya itu meremas-remas kedua buah dada ranumku ini. Remasannya
lembut tapi kuat, dan kadang jari-jarinya memainkan puting tetekku. Remasannya
di tetekku tak lama kemudian mampu membuatku terangsang, hingga tubuhku secara
alami merilekskan otot-otot nya yang tadinya kaku. Penetrasi penis Pak Broto
perlahan-lahan b hk h il G k i j d l h ki i d h b h il hi h É I à ó
ç 13 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
22/30 membuahkan hasil. Gerakan penisnya yang maju mundur perlahan kini sudah
berhasil hingga setengah batang penisnya sudah bersarang di vaginaku yang juga
sedikit demi sedikit mulai mengeluarkan cairan pelumas. “Assuu.. Perret tenan
memekmu, Mbak.. kayak memek perawan aja.. Uggghhh..” kata Pak Broto sambil
masih terus berusaha memaju-mundurkan penisnya. Aku masih merasakan ngilu di
vaginaku, walaupun perlahan kurasakan teralihkan karena rangsangan yang
kuterima di tetekku. Pijatannya di tetekku kuakui membuat gairahku perlahan
naik kembali. Tubuhku tak lagi menolak perlakuan Pak Broto dan mulai menikmati
rangsangan di vaginaku dan tetekku. Gesekan penis Pak Broto di dinding vaginaku
kini kurasakan makin cepat. Liang surgaku ini mengeluarkan makin banyak lendir
perumas hasil rangsangan penis Pak Broto, membuat gerakan penisnya lebih lancar
dari sebelumnya. “Hmmmppphh… Hssshhh…” Tak sadar mulutku mulai mendesah.
Gesekan penis Pak Broto yang makin cepat di liang surgaku memberikan rasa
nikmat di sekujur tubuhku. “Uggghhh..” Pak Broto sambil sesekali mengerang
masih terus memompa penisnya yang sudah lebih dari setengahnya bersarang di
vaginaku. Pak Broto lalu merendahkan tubuhnya. Tangannya kini dialihkan ke
belakang punggungku dan mendekapku. Mulutnya menciumi leherku dan telingaku
dari luar jilbabku. Lidahnya lalu dikeluarkan dan mulai menjilat-jilat daun
telingaku dari luar jilbabku yang sudah basah karena keringat ini. “Ssshhh..
Gelliii, Pakk.. Jangannnhh..” lenguhku yang tak dipedulikannya. Bibirnya kadang
menggigit kecil daun telingaku membuatku makin merem melek kegelian. Jenggot
tebalnya menggaruk-garuk pundakku yang juga memberiku rangsangan tersendiri.
Hingga saat aku didera rasa nikmat ini, Pak Broto memasukkan seluruh penisnya
dengan dengan cepat ke dalam vaginaku. “Aaiihhh..” Aku menjerit. Kurasakan
sedikit ngilu di vaginaku yang harus melebarkan ototnya saat dengan tiba-tiba
menerima satu sentakan batang keras Pak Broto yang memaksa memasukkanya semakin
dalam. Sesaat setelah mendiamkannya, Pak Broto lalu kembali memompa penisnya di
dalam liang surgaku. Mulutnya kini merangsang leherku dengan mencium-ciumnya
dari luar jilbabku yang sudah sangat acak-acakan ini. “Hsshh.. Hmmpppphhh..”
mulutku kembali mendesah. Penis Pak Broto menggesek-gesek setiap inci dinding
vaginaku. Entah apakah sudah semua batang penisnya tertelan yang jelas aku
merasakan liang vaginaku terisi penuh sesak hingga penghujung rahimku. Hujaman
penis kerasnya dengan tempo yang sedang itu mampu memanjakan liang surgaku dan
memberiku kenikmatan yang tak terhingga. Kurasakan badai orgasme kembali
mendekat menghampiriku. Kakiku kutekuk ke atas seolah mengait pinggul Pak Broto
membuat hujaman penisnya semakin terasa hi i k S d h k l i k d lik k b i i i M
B k ik 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 40 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
23/30 memenuhi vaginaku. Sudah tak lagi kupedulikan statusku sebagai istri Mas
Bagas, kenikmatan persenggamaan ini begitu tak terkira. Yang ada di otakku kini
hanya bagaimana caranya mencapai klimaks. “Hmmmppphh... Aaahh..” desahan yang
keluar dari mulutku kini semakin keras, seolah aku tak malu lagi menikmati
persetubuhan ini. Tubuhku kini menyerah pasrah pada nafsu setelah beberapa jam
lalu menolak menikmati perlakuan pria tua ini. Pak Broto yang mengerti
kepasrahanku ini lalu memompa penisnya dengan tempo yang lebih cepat. “Splok..
Splokk..Splokk..” Suara selangkanganku yang beradu dengan pinggul Pak Broto
menggema di memenuhi kamar suite ini seiring dengan makin cepat hujaman
penisnya di dalam liang vaginaku. “Ah.. Ahh.. Shhh...Ahhh..” Desahanku makin
keras terdengar. Tanganku secara refleks memeluk punggung Pak Broto. “Ahh..
Ppaakk..Aaahhhhhhhh.. “ Aku setengah menjerit saat orgasmeku datang. Seluruh otot
tubuhku mengejang merasakan klimaks yang kudapat ini. Kakiku kukaitkan ke
pinggul Pak Broto. “Ugghhh..Memeknya kok makin njepit Mbak.. Wuedaannn..
Seandainya belum jadi istri orang, tak jadiin istri ketigaku kamu, Mbak..” Pak
Broto tak memberiku kesempatan barang sejenak, bahkan malah memompa penisnya
makin cepat di dalam vaginaku yang banjir cairan orgasme ini. “Ahh.. Aahh..
Shhh..” hanya desahan yang keluar dari mulutku atas perlakuannya ini. “Splok..
Splokk.. Splokk..” “Ugghhh,..” Pak Broto makin cepat memompa penisnya,
membuatku juga merasakan kenikmatan. “Ahh.. Ppaakk.. Sudahhh, Ppakk..Ssshhh..”
Tiba-tiba ada sensasi birahi yang kurasakan dari dalam tubuhku. Penis Pak Broto
kurasakan makin hangat dan keras di salam liang vaginaku. “Uggghhh.. Mbaak..
Metuu akuu.. Ugghhh..” “Ahhh... Paakkk... Ahhhhhhh.... “ Jeritku yang dilanda
multiorgasme bersamaan dengan muncratnya lahar panas Pak Broto yang menyiram
rahimku. Kakiku makin erat kutekuk menekan pinggul Pak Broto dan tanganku juga
makin erat memeluk badannya. Jari-jari tanganku tak sengaja mencengkeram dan
mencakar punggung Pak Broto. Baru kali ini kurasakan orgasme senikmat ini, dua
kali orgasme hanya dari satu posisi seks saja. Nafasku kuhela tak beraturan
membersamai orgasme yang kurasakan barusan. Matakupun terpejam. Pak Broto
mendiamkan penisnya di dalam vaginaku, tak lagi memacu batang yang kurasakan
sudah mulai tak mengeras. Beberapa kali semprotan spermanya tadi kurasakan
menyembur dinding rahimku. Aku malah mengaitkan kakiku seolah tak ingin semburannya
keluar dari vaginaku. Pak Broto lalu menegakkan punggungnya sambil penisnya
masih bersarang di vaginaku. “Siapa tau dengan spermaku tadi, keinginan Bagas
untuk punya anak bisa terkabul, Mbak.. Hahaha..” k ih i b j l i i i k hi k dik
k 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] |
Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
24/30 aku yang masih ngos-ngosan seperti baru saja lari maraton ini tak
menghiraukan yang dikatakannya itu. Selang beberapa saat kemudian kurasakan ada
yang menggelitik tetekku. Saat kuangkat kepalaku dan kulihat ternyata Pak Broto
sedang menjilat-jilat tetekku sambil meremas-remas bulatan putih itu dengan
tangannya. Aku yang masih terlalu kelelahan ini hanya pasrah saja mendiamkan
perlakuannya itu dan kembali merebahkan kepalaku. Kurasakan jilatan lidah Pak
Broto menyapu seluruh permukaan tetekku. Tangannya juga ikut meremasremas
bulatan putih. Putingku juga tak luput dari jilatan lidahnya. Terkadang puting
itu juga digigit oleh bibirnya sambil tangannya meremas kencang tetekku
seolah-olah seperti sedang menyedot susu dari tetekku. Akupun merasakan
keenakan oleh rangsangannya di tetekku ini. Penisnya yang masih bersarang di
liang senggamaku ini kurasakan perlahan mulai mengeras. Pak Broto sudah
menyemburkan klimaksnya dua kali tapi nampaknya belum ada tanda-tanda permainan
cabulnya akan berakhir. Mulut dan tangannya masih asik menjamah buah dadaku.
Pinggul Pak Broto mulai digerakkan maju mundur sedikit demi sedikit. Batang
penisnya yang mulai mengeras itu kembali menggesek-gesek rongga dinding
vaginaku. Pak Broto tak mengeluarkan penisnya dari vaginaku saat klimaks tadi
sehingga otot-otot vaginaku tak begitu kesusahan untuk beradaptasi kembali
menelan batang penisnya. “Shhh.. Hmmmpphh..” aku yang masih terbaring ini mulai
mendesah. Rangsangan yang kuterima dari vaginaku dan tetekku membuatku tak bisa
menolak kenikmatan yang datang. Aku sudah terjerumus jatuh ke jurang nafsu
duniawi, sehingga hanya dalam waktu sesaat tubuhku mulai merespon dengan
bernafsu pula. Tenagaku perlahan-lahan datang kembali. Pinggulku kini ikut
bergoyang mengikuti gerakan pinggul Pak Broto, membuat penisnya yang keluar
masuk vaginaku makin membangkitkan gairahku. Lendir vaginaku mulai keluar
melumasi batang penisnya yang sudah mengeras itu. “Splok.. Splokk.. Splokk..”
“Shh.. Hmmmpphh.. Aahh..” suara adu kelamin dan suara desahan mulutku yang tak
lagi malu-malu memenuhi kamar ini. Tubuhku sudah kembali mulai terisi tenaga.
Pantatku tak malu berayun merespon pompaan pinggul Pak Broto yang masih sambil
mengenyot-ngenyot kedua tetekku bergantian dari atasku. Tiba-tiba Pak Broto
mengangkat tubuhku tanpa melepas penisnya. Sehingga kini posisiku dipangku berhadap-hadapan
dengan Pak Broto. Tangannya berpindah meremas pantatku seolah-olah menyuruhku
untuk aktif menggoyang pinggulku. Aku yang sudah terbalut syahwat inipun mulai
menggoyang pantatku naik turun di atas penis kerasnya ini. Jilbabku yang memang
sudah acak-acakan ini kemudian ditarik Pak Broto hingga lepas dari kepalaku.
Tubuhku kini betul-betul telanjang di depan lelaki tua yang bukan mahromku,
hanya menyisakan kaus kaki saja. P i d h b di i k di b h b k l di l k l d i li
3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
25/30 Penisnya yang sudah bersarang di vaginaku ditambah banyaknya lendir
pelumas yang keluar dari liang vaginaku membuat liang vaginaku tak kesusahan
menelan penisnya dari atas. Pantatku yang naik turun ini mulai terbiasa dengan
batang penis keras Pak Broto. “Ahh.. Sshhhh.. Hmmmppphh.. Paakkk..” berada di
atas seperti ini membuatku tak bisa untuk tidak mendesah nikmat. Penis gelapnya
yang memenuhi dan menggaruk-garuk dinding vaginaku ini benarbenar membuatku
terbang ke langit syahwat. Kedua tanganku kutaruh di atas pundak Pak Broto. Pak
Broto kulihat hanya tersenyum menikmati goyangan pinggulku ini. “Ayu tenan
kamu, Mbak Sella. Akhirnya aku bisa juga menikmati sisi binalmu. Pas tau kamu
kenthu sama mas-mas selain suamimu itu aku dah bertekad pokoknya aku juga harus
bisa dapetin memekmu ini.. hahaha.. ” kata Pak Broto sambil menyeringai. Nampak
air muka kepuasan terpancar dari wajah nya melihatku yang kini aktif menggoyang
pantatku menservis penisnya itu. “Shh.. Aaahh...” Aku hanya bisa menanggapi
cemoohan Pak Broto itu dengan desahan-desahan kenikmatan. Tubuhku sudah terlalu
pasrah pada nafsu duniawi hingga tak terlalu menanggapi celotehannya. Pak Broto
lalu kembali mencaplok tetekku dengan mulutnya. Kulihat ada banyak sekali
cupangancupangan di seluruh permukaan buah dadaku. Nampak kontras sekali kulit
payudaraku yang putih ini dengan cupangan-cupangan merah hasil perbuatan mulut
Pak Broto. Putingku juga tak luput dari sedotan bibir hitamnya itu, membuatku
makin terangsang nikmat hingga kugerakan pinggulku makin aktif. Tangan Pak
Broto yang berada di pantatku juga tak tinggal diam. Kedua tangan kekar itu
makin liar meremas-remas bongkahan pantatku. Kadang tangannya bermain-main di
sekitar daerah anusku. “Shhh.. Mmppphhh.. Aiihh..” aku sedikit menjerit saat
tiba-tiba Pak Broto menusukkan satu ruas jarinya ke lubang anusku. Untuk sesaat
pantatku berhenti kugerakkan naik turun. "Plakk.." "Ahh.."
satu tangan Pak Broto tiba-tiba menampar pantatku membuatku kaget dan menjerit.
"Ayo goyang lagi Mbak.. Kok berhenti.." Tanpa diminta dua kali, aku
yang sedang tanggung karena kenikmatan yang sesaat tadi berhenti lalu pinggulku
kugoyangkan lagi naik turun. Mulut Pak Broto kembali melanjutkan sedotannya di
kedua buah dada ranumku. Seiring dengan pantatku yang mulai lagi dengan gerakan
naik turunnya ini, kurasakan satu jari Pak Broto yang masih menancap di lubang
anusku itu mulai digerak-gerakkan mengorek lubang anusku. "Hmmppphh..
Shhh.." mulutku kembali mendesis. Gesekan batang penis di dinding vaginaku
ditambah gesekan ruas jarinya di lubang anusku memberiku kenikmatan ekstra.
Bulu-bulu halus vaginaku terkadang bergesek-gesekan dengan bulu lebat di perut
buncit Pak Broto itu memberi sensasi geli-geli nikmat tersendiri. Pinggulku
kugerakkan makin cepat naik turun dengan tanganku yang bertumpu pada pundak Pak
Broto. Kurasakan badai orgasmeku kembali mendekat. Pantatku makin liar berayun
naik turun di atas paha Pak Broto. 3/27/22, 10:41 PM CERBUNG - Arsella Hasna
Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 40 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-40#post-1902548726
26/30 Pak Broto kemudian melepas emutannya di tetekku, dan merebahkan badannya
ke kasur. Aku yang didera kenikmatan ini masih melanjutkan gerakan pinggulku.
Betisku kutekuk kurapatkan ke pahaku, lalu pinggulku kugerakkan maju mundur
layaknya joki yang sedang menunggangi tunggangannya. Dengan badan Pak Broto
yang terbaring ini membuat penetrasi penisnya kurasakan makin dalam menusuk
liang vaginaku. "Ahh.. Sshhh.. Aaahh.." desahanku keluar dari mulutku
disaat yang bersamaan pinggulku kugerakan maju mundur mengulek penis Pak Broto.
Tanganku bertumpu pada perut buncitnya. Rambutku yang tergerai melambai-lambai
menutupi telingaku dan sisi samping pipiku. "Urrggghh.. Binal banget kamu,
Mbak.. Bener-bener akhwat idaman banget.. Bakalan banyak kontolkontol yang puas
banget sama badan dan memekmu ini, Mbak.. Hahaha.." Kata Pak Broto diikuti
oleh senyumnya. Senyum kemenangan melihat mangsa akhwatnya kini menyerah dan
malah menggoyang penisnya dengan liar dan binal ini. Aku hanya bisa mendesah.
Aku tak begitu peduli apa yang dia ucapkan itu. Aku hanya peduli akan
kenikmatan yang kurasakan saat ini, badai orgasme yang mendekat ini membuat
pantatku berayun liar tak karuan. "Hmmmpphh.. Ahhhhh..
Aaaaaahhhhhhhhhhhhh.. Paaakkk.." Aku menjerit keras. Vaginaku berdenyutdenyut
merespon klimaks yang mendera tubuhku. Kurasakan banyak sekali cairan squirt
yang keluar dari vaginaku membasahi penis Pak Broto yang masih tertancap di
vaginaku. Tanganku yang lemas ini tak lagi mampu menopang tubuhku. Orgasmeku
yang kesekian kali yang tak lagi dapat kuhitung ini membuat tubuhku betul-betul
lemas seolah aku tak lagi memiliki tulang belulang. Badanku pun terjatuh ke
depan menumbuk dada berbulu si pemiliknya itu
Part 6a Tag:
Blowjob, Titjob, Threesome, Captivation "Splook.. Splookk..
Splookk.." suara pinggul Pak Broto yang beradu bertumbukkan dengan
pantatku. Tanganku bertumpu di pinggir meja ini, menopang badanku yang sedang
menungging menerima terpaan penis kerasnya di vaginaku. "Ahh.. Sshhh..
Ahhh.." "Aahh.. Ooohhh.. Ppaakk.. Pipiiissshhh..." Jeritku saat
orgasme menderaku. Punggungku kutekuk, tanganku mencengkram meja makin erat
hingga kuku jariku menggores meja. Kurasakan banyak sekali cairan orgasme yang
keluar dari vaginaku. Orgasme yang entah kesekian kalinya selama dua hari ini
aku disekap Pak Broto. 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No
Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
8/21 "Uugghh.. Kalau pas orgasme, memekmu malah makin ngeremes kontolku,
Mbak.." kata Pak Broto. Penis nya untuk sesaat didiamkannya, menungguku
menyelesaikan fase klimaks nikmat surga dunia ini. Pak Broto memegang pinggulku
yang lemas, sehingga tubuhku masih tetap menungging. Sudah tak terhitung berapa
kali badanku dijadikan objek pemuas Pak Broto. Aku memang diijinkan makan,
mandi dan istirahat tapi hanya sebatas untuk bangun dan melayani nafsu bejatnya
itu lagi. Aku yang awal-awal menolak perlakuannya itu lambat laun badanku menyerah
menikmati terjangan nafsu syahwat yang melanda diriku. Aku tak dibolehkannya
memakai pakaian. Kalaupun boleh, itupun hanya jilbab saja yang kupakai. Dia
punya banyak stok jilbab, mungkin untuk digunakannya saat menikmati
mangsa-mangsa akhwat sepertiku ini. Setelah solat subuh pagi tadi Pak Broto
hanya mengijinkanku memakai jilbab saja hingga kini jilbab yang kukenakan ini
sudah acak-acakan untuk menutupi kepalaku. Kondisiku dimana Mas Bagas sedang
keluar kota membuat Pak Broto makin leluasa menikmati diriku, seolah-olah tak
ada halangan apapun baginya. Di satu sisi permainan seks Pak Broto mampu
membangkitkan rangsangan dalam diriku hingga sudah tak terhitung puluhan kali
juga aku dilanda orgasme. Beberapa menit kemudian, Pak Broto kembali melanjutkan
pompaan penisnya di dalam vaginaku. Sisa cairan orgasmeku membuat pacuan
penisnya tak begitu sulit untuk menemukan ritme yang ideal. "Splook..
Splookk.. Splookk.." "Ugghh.. masih sempit aja memekmu, Mbak.. dah
dua hari tak pakai, masih manteb jepitannya.. Ugghhh.." erang Pak Broto.
Tangannya memegangi pinggulku sambil memompa penisnya dari belakangku.
"Ahh.. Shhh.. Mmmpphh.." suara desahanku beradu dengan suara peraduan
selangkanganku menggema di ruangan kamar. "Splook.. Splookk.. Splookk.."
"Hmmmpphh.. Shh..." batang penis Pak Broto masih terus keluar masuk
liang senggamaku membuatku kembali melayang diterpa birahi ini yang hanya
kubalas dengan desahan-desahan nikmat. Krrreekkk. Dari depanku kulihat
tiba-tiba pintu terbuka. Cermin yang berada tepat di depanku ini ternyata
adalah pintu yang mungkin kupikir tersambung dengan kamar lain. Kulihat sesosok
lelaki masuk dan berjalan ke arah ku. Dia berbadan tinggi besar berkulit gelap
dan masih berpakaian lengkap. Pak Broto yang sebelumnya menggenjot vaginaku, lalu
memelankan tempo genjotannya. "Sudah siap di sebelah, Yan?" kata Pak
Broto. "Sudah, Bos. Si Yono sudah selesai njemputnya, Bos.." kata
lelaki itu. Sesaat kemudian mata si lelaki itu menatap tajam ke arahku yang
sedang menungging bertumpu di meja ini sambil penis Pak Broto ih d i b l k k
3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
43 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
9/21 masih tertanam dari belakangku. "Wah, ibuke ayu tenan kalau dilihat
dari deket gini, Bos. Hehe." "Hahaha.. Iyo.. Oiya, Mbak Sella,
kenalin ini Yanto. Dia supir pribadiku sekaligus asistenku." katanya masih
sambil menyodok-nyodokkan penisnya. "Kalau yang ini beneran udah jadi
istri orang, Yan. Hahaha. Tapi muka dan bodinya juara. Istri-istriku aja nggak
semanteb yang satu ini." kata Pak Broto melanjutkan. "Hehe. Njih,
Bos. Sing iki kayaknya ncen tipene Bos banget. Alim-alim tapi binal
ngoten." Kata Yanto sambil tersenyum, matanya masih memandang fokus ke
arahku. Tangan kanannya memegang bungkusan plastik hitam. Tempo goyangan
pinggul Pak Broto kurasakan kembali makin cepat. Tangannya meremas-meremas
bongkahan pantat putihku. "Splok.. Splokk.. Splokk.." "Ahh..
Hmmmmppphh.. Hhsshh.." mulutku kembali mendesah. "Bos Broto emang
ahlinya kalau soal lonte-lonte yang jilbaban. Hehe." Kata Yanto
melanjutkan, membuat telingaku agak panas mendengar kata-katanya itu. "Ini
bukan sembarang lonte, Yan. Urrgghh. Kalau lonte cepet bosen terus dibuang.
Yang ini dah berkalikali tak genjot tapi kontolku masih belum puas. Memeknya
masih sempit dan njepit aja. Wis ngono dia juga manut wae kalau tak suruh nelen
pejuhku. Hahaha." tawa Pak Broto sambil mempercepat genjotannya di dalam
vaginaku. Telingaku yang mendengar perkataannya itu makin panas, walaupun benar
selama dua hari ini sudah tak terhitung berapa kali aku menerima muntahan
sperma Pak Broto. Entah di dalam vaginaku hingga mengisi rahimku, atau di
sekujur tubuhku, ataupun di jilbab dan gamis yang aku pakai hingga berkalikali
aku diminta ganti jilbab oleh Pak Broto. Dan tentu saja sperma kentalnya itu
juga sering memenuhi mulutku yang terpaksa kutelan sambil kumain-mainkan sesuai
perintahnya. Bau khas sperma lelaki sudah menyeruak di seluruh sudut kamar yang
padahal cukup luas ini hingga hidungku pun tak lagi mempersoalkan bau anyir
itu. "Splook.. Splookk.. Splookk.." "Ahh.. Ah.. Shh.."
desahku yang menunjukkan bahwa tubuhku menikmati perlakuan si Tua ini. Ditengah
pacuan penis Pak Broto yang kian cepat itu, tangannya menarik lepas jilbab yang
kukenakan. Tubuhku kini sudah telanjang bulat sembari menerima hujaman batang
penis keras Pak Broto di vaginaku. Yanto makin memandang tajam ke arah tubuh
bugilku ini sambil tersenyum mesum, seperti sedang menunggu giliran makan dari
majikannya. Satu tangan Pak Broto tiba-tiba menjambak rambutku dari belakang
seolah-olah rambutku ini adalah tali kekang sehingga membuat posisiku setengah
berdiri. Satu tangannya yang lain meremas bulatan kk d i b l k H j i l ki b di
di di di i k 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 43 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
10/21 tetekku dari belakang. Hujaman pinggulnya makin cepat membuat
dinding-dinding vaginaku terangsang karena gesekan batang penisnya.
"Splok.. Splokk.. Splokk.." "Ah.. Ahh.. Ppaakk.." suara
hantaman pantatku berbaur dengan mulutku yang mengutarakan desahan akibat
campuran antara rasa sakit karena rambut panjangku ini ditarik dan rasa nikmat
karena hujaman penis Pak Broto. "Splook.. Splookk.. Splookk.."
"Ugghh.. Kontolku ra bakal bosen iki. Kamu emang bakat jadi lonteku,
Mbak.. Bakalan ndatengin banyak duit ni memek. Urgghh.." kata Pak Broto.
Dari depan kulihat Yanto berjalan ke depan mendekat ke arahku, menggeser meja
di depanku. Matanya tajam melihatku yang agak berdiri ini membuatnya bisa
melihatku secara lebih utuh dari ujung kepala hingga ujung kaki yang juga
menghadap ke arahnya. Badannya benar-benar tinggi besar dengan kulit hitamnya.
Bungkusan plastik hitam tadi lalu ditaruhnya di sofa yang berada di dekat Pak
Broto. "Kulitnya putih mulus. Badannya jos kayak masih ABG gini. Si Bos
emang jago cari bribikan. Kayaknya memeknya manteb banget ya, Bos?" tanya
Yanto retoris. "Hahaha. Kamu mau ngentot dia, Yan? Urrgghh.." tanya
Pak Broto. "Mengko sikik, nek aku wis bosen. Kontolmu ki gede sak jaran
bisa-bisa nanti dower memeknya Sella, kaya istri-istriku." Kata Pak Broto
melanjutkan sambil masih terus mengayun pinggulnya. Entah aku harus merasa lega
atau bagaimana. "Pakai mulutnya dulu aja, Yan.." "Ahh.. Nggak
mau ssaya, Ppakk.. sshh.." kataku yang berusaha menolak ditengah genjotan
penis keras Pak Broto. Rambutku lalu ditariknya hingga kepalanya menempel di
sisi kepalaku. "Ahh.." Rintihku sedikit kesakitan. Mulut Pak Broto
lalu ditempelkan di telingaku. "Badanmu tu dah jadi milikku, Mbak. Apalagi
suamimu nggak ada. Sekarang aku yang jadi majikanmu, kamu tu lonteku. Terserah
aku mau ngapain sama badanmu ini." kata Pak Broto di samping telingaku.
Hati kecilku seolah ingin menangis mendengar perkataannya itu, tapi tubuhku
malah terangsang. Aku betul-betul sudah melupakan status ku sebagai istri Mas
Bagas. "Hehe, ijin ya Bos." Kata Yanto. Aku seolah benar-benar
seperti boneka milik Pak Broto yang harus seijinnya dulu untuk bisa
memainkanku, tak peduli apakah aku mengijinkan atau tidak. "Oiya, Mbak
Sella.. Yanto ini yang ngegep kamu pas lagi selingkuh di taman kota sebulan
lalu itu terus dia rekam. Berkat dia akhirnya aku bisa ndapetin kamu, Mbak.
Jadi makanya kamu juga harus puasin dia ya.." Kata Pak Broto dengan
entengnya Tangan kasar Yanto bergerak memegang belakang kepalaku, lalu kepalaku
didongakkannya. Bibir hi Y d h l di bibi k 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
11/21 hitam Yanto sesaat sudah menempel di bibirku. "Mmmhh.." aku
berusaha tidak membuka mulutku. Tapi bibir Yanto tetap saja menciumi bibirku.
Lidahnya juga dikeluarkan menjilat-jilat membasahi bibirku hingga hidungku. Aku
bisa mencium bau rokok dari bibirnya, aroma yang sangat kubenci dari lelaki.
"Slrrpp.." Bibirku lalu disedot-sedot olehnya. Kepala Yanto harus
menunduk karena saking tinggi badannya, dan kepalaku juga harus mendongak. Aku
yang tak kuat dengan bau dan jamahan mulutnya itu lalu meronta
menggoyang-goyang bibirku. Tapi dengan aku menggerakkan bibirku ini malah
menjadi celah bagi lidah Yanto untuk masuk ke dalam mulutku. "Hahaha.
Nggilani lambemu, Yan. Mulutnya Sella kan bekas nelen pejuhku." Kata Pak
Broto berkomentar. Tapi Yanto seolah tak peduli dan masih memainkan bibir dan
lidahnya di mulutku. Sesekali lidahnya menyentuh-nyentuh lidahku membuatku
refleks juga merasakan sensasi nikmat. Perlahan pertahanan mulutku runtuh juga
oleh permainan mulut Yanto sekaligus rangsangan di tubuhku yang sedang digenjot
Pak Broto dari belakang. "Mmmhh.. Sllrrpp.. " "Ffuahh.. bibirnya
seksi gini, Bos. Nggak kuat aku, Bos. Mmmpp.. Sllrrpppp.." kata Yanto
sesaat sebelum kembali menyedot-nyedot lagi bibirku. Mulutku kini tak lagi
memberontak. Lidahku sesekali mengait bermain saat lidah Yanto menyeruak masuk
ke dalam mulutku. "PLAKK.." "Ahhh.." Aku menjerit dan
melepas pagutan Yanto saat tiba-tiba tangan Pak Broto menampar pantatku.
"PLAKK.. Plakkk.." "Ahh.. Hmmmmpp.." jeritanku kali ini
tertahan karena Yanto kembali menarik kepalaku dan menjejalkan lidahnya masuk
ke mulutku. Pak Broto makin kencang dan makin sering menampari pantatku hingga
kurasakan pantatku panas. "Splook.. Splook.." suara pinggul Pak Broto
yang bertumbukkan dengan pantatku nyaring terdengar. Yanto masih asik
bermain-main di mulutku yang juga kubalas permainan mulutnya dengan gerakan
bibir dan lidahku yang liar. Lidah Yanto masuk makin dalam hingga rongga
mulutku dan menjilat-jilat setiap sisi rongga mulutku ini, membuatku makin
diterpa kenikmatan dari permainan mulutnya. "Hahaha. Dasar akhwat lonte.
Tadi nolak-nolak, sekarang malah asik sendiri cipokan sama Yanto. Yanto itu
ngudud terus nggak pernah sikat gigi lho, Mbak. Hahaha.." kata Pak Broto.
"Splook.. Splookk.." "Plakk.." "Splok.. Splokkk..
Splokkk.." suara peraduan kelaminku yang terdengar jelas mengisi seantero
kamar ini, bersaing dengan suara pagutan dari mulutku. Tubuhku juga menyerah
pada kenikmatan duniawi ini. Vaginaku mengeluarkan banyak pelumas membanjiri
penis Pak Broto. "Urrgghhh.. Masih njepit banget memekmu, Mbak. Becek tapi
kok yo peret banget.. Urrggghh.." erang P k B di l l i l i 3/27/22, 11:11
PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
12/21 Pak Broto di sela-sela pacuan pinggulnya itu. "Mmhhpp.. Sllrrpp..
Mmwaah.." mulut Yanto tiba-tiba dilepaskannya dari mulutku. Kepalaku yang
kelelahan karena mendongak sedari tadi ini lalu kutundukkan. Kulihat Yanto
menggerakan tangannya turun ke bawah. Resleting celananya lalu dia turunkan dan
sesaat kemudian dia mengeluarkan si juniornya. DEGG.. Ini adalah penis terbesar
dan terpanjang yang pernah kulihat secara langsung dengan mata kepalaku. Batang
hitam yang berurat itu padahal masih setengah tegang tapi ukurannya sungguh tak
lazim. Badanku yang tengah digenjot dari belakang ini tak sadar berdesir saat
melihat batang besar itu. Selama sesaat mataku tak beralih dari ular kadut
hitam di tengah celana Yanto itu. "Hehe.. Dasar cewek, kalau lihat kontol
jumbo langsung bengong." kata Yanto sambil tersenyum. "Asssuu kowe,
Yan.. Hahaha.." kata Pak Broto sambil terkekeh dari belakang. Aku yang
mendengarnya lalu refleks mengalihkan pandanganku dari selangkangan Yanto itu.
Kemudian tanganku diraih Yanto lalu diarahkan ke penisnya. Penisnya terasa
hangat di tanganku. Tanganku kudiamkan saja di penisnya, aku masih memiliki
rasa malu untuk tidak memulai mengambil inisiatif. Yanto lalu
menggerak-gerakkan tanganku di batang penisnya. "Wuih.. Alus temen
tanganmu, Mbak." Kata Yanto. Tanganku digerakkannya maju mundur
mengeluselus batang penis Yanto. Kurasakan batang penisnya perlahan mengeras.
"Ugghh.. wes ra kuat aku.." kata Yanto sambil mendorong kepalaku ke
bawah. Mukaku kini bertumbukkan dengan batang penis keras raksasa ini. Kontras
sekali antara mukaku yang putih ini dengan batang penisnya yang legam itu.
Tanganku berpegangan pada baju Yanto. "Splook.. Splookk.. Splookk.."
dari belakang Pak Broto masih terus memompa penisnya keluar masuk liang
vaginaku. Posisiku yang kembali menungging ini membuat penetrasi penisnya
terasa makin dalam. "Pukk.. Pukk.." di depan mukaku Yanto
memukul-mukulkan batang penisnya ke samping pipiku hingga ke telingaku yang
tertutup rambut panjangku. "Splook.. Splookk.. Splookk.." "Sshh..
Hmmmpphh.. ssshhh.." desahan dari mulutku. Yanto lalu melepaskan ikat
pinggangnya lalu melepas turun celana dan celana dalamnya hingga nampaklah
selangkangannya yang berbulu lebat. Dia Lalu mengarahkan ujung kepala penisnya
ke bibirku. Aku yang merasa tak memiliki daya upaya untuk memberontak ini hanya
diam saja dan sesekali berusaha melengos menghindari penis jumbonya itu.
"N k P kk B k di l k Shh " d hk bil b h l k i 3/27/22, 11:11 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
13/21 "Nggaak mau Pakk.. Bessarr, nggak muat di mulutkuu.. Shh.."
desahku sambil berusaha menolak penis jumbo Yanto itu. Akan tetapi genjotan penis
Pak Broto di vaginaku dari belakang ini membuat birahiku meledak-ledak hingga
pertahananku pun mudah runtuh. Tubuhku yang maju mundur karena pompaan Pak
Broto membuat bibirku ini ikut bertumbukkan dengan penis Yanto, tanganku pun
refleks berpegangan di paha Yanto. Yanto pun mulai menggoyangkan pinggulnya
juga mendorong-dorong penisnya di depanku hingga beberapa saat kemudian ujung
penis hitam Yanto ini sudah mulai masuk ke dalam bibirku. Yanto makin kencang
memegang rambutku sehingga posisi kepalaku hanya pasrah menerima dorongan penis
besar itu. Mulutku terasa sesak saat kepala penis Yanto mulai masuk. Otot-otot
pipiku mulai dipaksa meregang mencoba menelan batang penisnya. "Splook..
Splookk.. Splookk.." Pak Broto nampaknya makin bersemangat memompa penisnya
di vaginaku. Kurasakan batang penisnya makin keras menggesek-gesek dinding
vaginaku. "Clop.. Clop.." Di mulutku Yanto juga mulai memompa
penisnya. Dorongan maju mundur penisnya dipaksa masuk mulutku semakin dalam
hingga beberapa saat kemudian kurasakan kepala penisnya menyentuh pangkal
mulutku. Mulutku sudah terasa penuh sesak oleh penisnya namun ternyata itu
hanya seperempat penisnya saja yang tertelan di mulutku. "Plakk..
Plakk.." Pak Broto masih beberapa kali menampari pantatku hingga pantat
bulatku yang putih ini terlihat mulai kontras kemerahan. "Splok.. Splokk..
Splokk.." "Clop.. Clop.. Clop.." telanjang bulat dan disetubuhi
di kedua lubangku oleh dua orang bajingan ini betul-betul membuat harga diriku
hancur. Tapi disisi lain entah mengapa tubuhku menyerah menikmati perlakuan
paksa dua orang ini terbukti dari lendir vaginaku yang makin banyak keluar.
Beberapa menit kemudian pompaan penis Pak Broto di vaginaku kurasakan makin
liar. Penisnya makin keras dan kepala penisnya kurasakan makin hangat.
"Urrggghh.. Keluar aku Mbak.. Uurgghhh.." Penis Pak Broto
menyemprotkan spermanya di rahimku untuk kesekian kalinya. Beberapa detik
kemudian penis Pak Broto ditarik keluar dari dalam vaginaku lalu Pak Broto
mundur duduk di sofa. Aku yang tak lagi ada topangan dari belakangku inipun
seketika jatuh terduduk di lantai. Kurasakan sperma Pak Broto meleleh keluar
dari lubang vaginaku membasahi pahaku dan sebagian turun menetes ke karpet
kamar ini. ------ "Hoss.. Hoss.." aku bernafas ngos-ngosan ketika
mulutku ini tak lagi tersumpal penis Yanto. Yanto lalu kembali mendekatiku yang
masih bersimpuh di lantai karpet ini hingga penisnya tepat berada di mukaku.
Akupun hanya mematung memandangi penis besar Yanto ini. Sejujurnya dadaku b h
lih i Y i i k li k ik i i i j d i j k É
I à ó ç
13 3/27/22, 11:11 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
14/21 bergemuruh melihat penis Yanto yang rasanya ingin sekali ku nikmati saat
ini juga, seandainya saja aku tidak ingat siapa diriku. Aku berusaha
memalingkan wajahku untuk sesaat, saat kurasakan tangan kekar Yanto
mengelus-elus rambut panjangku. "Sopo sing ngiro kalau aku bakal bisa
menikmati kamu, Mbak. Kalau seleranya si Bos emang yang jilbab-jilbab. Tapi nek
buatku kamu lebih seksi kalau telanjang bulet gini, Mbak. Haha." Tawa
Yanto sambil menolehkan daguku hingga wajahku menatap matanya. "Puk..
Pukk.." lagi-lagi batang penis Yanto yang basah cairan liurku itu lalu
dipukul-pukulkan ke wajahku, kali ini di dahi dan di mataku hingga kini
sebagian wajahku ikutan basah air liurku sendiri. "Saiki fokus karo
kontolku, Mbak.." kata Yanto diiringi seringai mesumnya. Yanto melihat ke
arah Pak Broto yang sedang duduk seolah meminta ijin, yang hanya dibalas
anggukan oleh Pak Broto. "Kontolku dibikin puas dong, Mbak.." pinta
Yanto padaku. "Pak.. sudah Pak...." Ujarku mengiba. "Sssttt...
Ayo Mbak.." Bisik Yanto di telingaku sambil menunduk. Jemari lembutku
reflek menggenggam penis Yanto, lalu dengan tangan gemetar ini aku membelai
batang kemaluan Yanto. Penis Yanto yang berukuran jauh lebih besar ketimbang
semua penis yang pernah kupegang, terasa begitu hangat di dalam genggamanku,
dan terasa begitu keras, seakan aku memegang tongkat kayu. Untuk sesaat aku
teringat suamiku.. "Maafkan aku, Mas. Aku hanya ingin ini cepat
berakhir." Ujarku dalam hati. Perlahan aku mulai mencucupi kepala penis
Yanto, lalu aku menjilati kepalanya, mengitari kepala penis Yanto dengan lidahku.
Tak sampai disitu saja, aku lalu menjilati batang kemaluan besar itu, membuat
tubuh si pemiliknya menegang. "Eeesssttt...." Desis Yanto.
Adrenalinku terpacu, aku semakin liar menjilati rudal hitam Yanto, sembari
sesekali aku melirik kearah Pak Broto di sofa yang tampak menikmati adegan di
depannya ini. Oh Tuhan... Sulit sekali rasanya untuk mempercayai apa yang
sedang kulakukan saat ini. Aku memegangi ujung kepala penis Yanto, lalu aku
kembali menjilati batangnya, terus turun menuju biji pelirnya yang tampak
kencang, dengan perlahan aku membuka mulutku, dan "hapss.." Aku
melahap kantung pelir Yanto. "Ohkk W k Mb k " E Y 3/27/22, 11:11 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
15/21 "Ohkk... Wenak tenan, Mbak." Erang Yanto. Selama beberapa detik
aku menghisap kantungnya, lalu akupun beralih menghisap kembali batang penis
Yanto. Kepalaku bergerak maju mundur, menghisap penis Yanto. Walaupun sudah
kucoba sedalam mungkin, hanya tak sampai sepertiga penisnya yang berhasil masuk
hingga pangkal mulutku. "Oohh.. Lonte akhwatnya beneran manteb ini, Bos..
Bakalan ndatengin duit banyak buat Bos nih.." Ceracau Yanto, yang hanya
dibalas tawa oleh Pak Broto. Aku tak memedulikan apa makna kata-katanya itu.
Sluuuuppss.... Sluuuupps... Sluuupss... Sluuuppss... Sluuuppsss....
Sluuupppss.... Sluuuuppss.... Sluuuupps... Sluuupss... Sluuuppss...
Sluuuppsss.... Sluuupppss.... "Pakai susu montokmu dong, Mbak.."
Perintah Yanto. Akupun menghentikan kulumanku, lalu aku menjepit penis Yanto di
tengah-tengah buah dadaku, dan dengan dengan perlahan aku mulai menggerakkan
tetekku naik turun memijit penis besar Yanto. Saking besarnya penis Yanto, tak
semuanya bisa tenggelam di tengah tetekku, berbeda dengan penispenis lain yang
pernah menikmati tetekku. Ujung penisnya menonjol-nonjol di daguku. Sembari
menggerakkan payudaraku naik turun, akupun menjulurkan lidahku, menjilati,
menggelitik lubang kencing Yanto dengan ujung lidahku. Setelah sekian lamanya
penis ini kumainkan kurasakan batang penis Yanto mulai berkedut-kedut.
"Urrggh.. Mbak.. Metuu.." Tubuh Yanto menegang, dan sedetik kemudian
dia memuncratkan spermanya sangat banyak. Crooootss... Crooootss...
Crooootsss... Crooootsss... Croootsss... Crooootssss... Sperma Yanto menyembur
keluar, kuhitung ada enam semburan hingga mengenai wajahku, tetekku dan banyak
juga menodai rambut panjangku. Croootss.. Crooooottsss.. Aku tersentak kaget
ternyata kepala penis hitam itu masih menyemburkan lahar kentalnya hingga kali
ini sebagian masuk ke mulutku. Akupun dia diam saja membiarkan Yanto
menyelesaikan orgasmenya. ------ "Mbak Sella, sekarang kamu mandi
bersih-bersih terus pakai pakaian yang ada disini ya.." kata Pak Broto
memberikan bungkusan plastik hitam yang dibawa Yanto tadi padaku. Aku yang
masih terduduk belepotan sperma Yanto ini menerima bungkusan itu. Selang
beberapa menit kemudian aku berjalan menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Kalau biasanya mandipun pasti Pak Broto ikutan masuk ke kamar mandi dan
mengerjaiku, tapi kali ini dia h d d k di f Ak b l di j k l i i l l b l j k
3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
43 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
16/21 hanya duduk di sofa. Aku yang belum mandi sejak semalam ini lalu bergegas
melanjutkan membersihkan badanku yang sudah terlalu lengket karena noda sperma
di sekujur tubuhku yang masih basah maupun yang sudah mengering di sekujur
tubuhku. ------ Kamar mandi yang luas ini membuatku bisa sekaligus mengenakan
pakaian yang diberikan Pak Broto. Aku berpikir setidaknya ketika aku keluar
sudah berpakaian lengkap seperti ini bisa meminimalisir pikiran cabulnya dan
segera melepaskanku untuk bisa pulang. Aku memakai jilbab lebar model bergo
dengan gamis. Dalaman yang kupakai hanya celana dalam yang sangat kecil dan
tipis dan juga kaos kaki. Arsella Hasna Hilyani Aku menjejakkan kakiku keluar
kamar mandi. Di ruang utama kamar ini aku tak melihat sesosok jiwa pun.
Instingku seketika menyuruhku untuk melarikan diri. Aku lalu bergegas mengambil
handbag-ku dan segera berlari ke arah pintu untuk keluar dan kabur dari kamar
ini. Tapi naas ketika aku membuka gagang pintu ternyata pintu yang memiliki
lubang kunci ini terkunci dan aku tidak menemukan ada kunci untuk membuka pintu
ini. Dengan berhenti berharap, akupun lalu duduk di sofa dengan. Lima menitan
aku menunggu, tiba-tiba Pak Broto dalam keadaan hanya memakai celana kolor
masuk kamar dari pintu cermin di sebelahku. 3/27/22, 11:11 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 43 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-43#post-1902657345
17/21 Report wens87, Bee99, k0lt3no and 107 others "Ooh.. Sudah selesai
to, Mbak.. Ayo ikut saya.." kata Pak Broto. "Pak, saya mau pulang,
Pak.. Tolong buka pintunya..." kataku dengan suara agak tinggi.
"Hahaha. Kita berdua tau kalau bentakanmu itu nggak akan ada pengaruh
apa-apanya buat situasi ini. Satu-satunya jalan keluar buat Mbak adalah dengan
mengikuti dan menyelesaikan semua keinginan saya. Jadi ayo, Mbak. Ikut saya
kalau mau segera cepat pulang." Dengan berat hati aku lalu berjalan
mengikuti Pak Broto dan masuk melalui pintu cermin ini. Benar dugaanku bahwa
ini adalah connecting door ke kamar lain. Kamar sebelah ini begitu luas. DEGG..
Mataku terbelalak kaget menyaksikan adegan yang berada di depan mataku, ketika
pandanganku turun ke arah ruang utama kamar ini
Part 6b Tag:
Drama, Submission, Captivation Gila! Aku terdiam masih tidak percaya dengan
adegan yang ada di depanku. Ada beberapa Tripod terpasangi kamera yang cukup
untuk merekam seluruh sisi kamar ini. Kamar ini begitu luas hingga ada dua
kasur King size di depanku ini. Di salah satunya kulihat sesosok wanita
telanjang yang hanya berjilbab yang sedang disetubuhi oleh dua orang, satu di
atasnya dan satu di bawahnya. Posisi si wanita menelungkup menungging. Lelaki
di bawahnya mengayun penisnya memasuki vagina si wanita, sedangkan lelaki yang
di atasnya mengayun penisnya memompa.. Oh Tuhan.. anus si wanita, hal yang tak
bisa kubayangkan sebelumnya. Si wanita kulihat tampak menikmatinya. Pantatnya
kulihat ikun berayun menyambut gempuran dua penis besar yang keluar masuk kedua
lubang kemaluannya. Adegan yang kukira hanya ada di filem porno dengan skenario
bohongan karena kukira tak mungkin lubang sekecil itu dimasuki batang kemaluan
lelaki. "Sploookkk.. Splooookkk.. Sploooookkkk.." "Ohhh..
Aaahhh.. Oohhh.. Ennnaaakkk, Pakkkkhhh.. Teruss... Ooohh.." erang si
Wanita keenakan. "Sploookkk.. Splooookkk.. Sploooookkkk.." 3/27/22,
11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 |
Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
7/20 Ditta Setelah beberapa saat kulihat, aku mengenali ketiga sosok itu. Si
lelaki yang di bawah adalah Yanto, penisnya beberapa saat lalu menyemburkan spermanya
di wajahku. Lelaki yang di atas adalah Yono, petugas air yang beberapa waktu
lalu merangsek masuk rumahku. Dan si wanita, dia adalah Ditta, istri dari Pak
Broto. Pak Broto sekarang sedang berdiri di sebelahku. "Oooohhh..
Aaaakkhhhhh... Konnttooolll besaaarrrr... Shhhhhhhh..." erang Ditta.
"Sploookkk.. Splooookkk.. Sploooookkkk.." "Sploookkk..
Splooookkk.. Sploooookkkk.." "Hehehe.. Nggak usah kaget gitu, Mbak..
Ditta dah biasa kok melayani kontol-kontol seperti itu. Bahkan banyak yang
lebih besar dari mereka berdua. Pernah juga banyak kontol sekaligus."
jelas Pak Broto. Aku masih tak bisa berkata-kata. "Tadinya dia mirip kaya
kamu, Mbak. Malu-malu gitu, tapi aku tahu dibalik akhwat alim seperti kalian d
f h t b t k dil k h b t h tik t t 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna
Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
8/20 ada nafsu syahwat membara yang menunggu untuk dilepaskan, hanya butuh
pemantik yang tepat buat bikin seorang akhwat jadi binal nggak ketulungan.
Sekarang dia nagih kalau nafsunya nggak kesampaian. Hahaha.." kata Pak
Broto. "MMMMMMMH.. MMMMHH.." kudengar dari sebelah kanan kamar
seperti suara tertahan seseorang, akupun menoleh. Kulihat sosok itu, dan
sekejap amarahku tersulut. "Pak Broto.. Apa-apaan ini, Pak.."
bentakku pada Pak Broto. Aku marah saat menyadari sosok yang meronta-ronta itu
adalah FANI. Dia terduduk di sudut kamar ini. Pakaiannya masih lengkap namun
tangan dan kakinya diikat, mulutnya juga tersumpal kain. Fani "Lepasin
dia, Pak!!" bentakku pada Pak Broto yang tak bergeming. Aku hendak berlari
menghampiri sahabatku itu, saat tangan Pak Broto memegang erat lenganku dan
malah menarikku kembali, hingga punggungku menempel perut buncitnya. Aku
membelakangi Pak Broto, badanku menghadap Fani yang berada lumayan jauh di
sudut sana. Kulihat Fani menggeliat-geliatkan badannya. Matanya yang sembab air
mata melihatku seolah-oleh juga berteriak minta tolong. "Hehe.. Kamu ingat
Yono? Kontolnya dah pernah kamu sepong juga kan? Dia salah satu anak buahnya
Yanto, yang berarti anak buahku juga. Tadi dia yang njemput Fani kesini. Tenang
aja, kok Mbak Sella. Fani belum aku apa-apakan. Semoga tadi di jalan juga belum
diapa-apain Yono juga sih." kata Pak Broto tepat di telingaku. Dari
belakangku tangannya melingkar di perutku. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
9/20 "Pak.. saya mohon lepaskan dia, Pak.. " pintaku dengan nada yang
tak lagi meninggi, berharap Pak Broto mau memenuhi keinginanku. "Hehe. Tau
nggak, aku adalah follower dan subscriber setia channel kalian lho. Pas Fani
cari-cari sponsor buat kalian bikin content, akulah yang paling pertama kasih
support. Jadi kalian harusnya berterimakasih sama aku. Hahaha.."
"Temenmu itu bener-bener polos. Cuma aku kasih laptop dan kamera, dan
sedikit sepik-sepik iblis ternyata gampang luluh dan sekarang bisa tak ajak
kesini walaupun harus dijemput paksa sama si Yono tadi.." kata Pak Broto
menjelaskan padaku. "Pas pertama kali aku ketemu Fani, dan aku ikutin akun
IG kalian, baru aku tau kalau kalian temen deket. Hahaha. Ternyata dunia
perakhwatan di kota ini nggak begitu luas ya." lanjut Pak Broto. Tubuhku
kaku dan lidahku kelu mendengar kata-katanya. Badanku masih dipeluk Pak Broto
dari belakang. Aku benar-benar tak menyangka di balik ikatan alumni yang
menyupport kami ternyata ada Si jahat ini. "Bagas, suamimu itu, sekarang
sedang di luar kota atas orderan pekerjaan dariku. Aku sengaja mengulur-ulur
waktu kerjanya di sana biar aku bisa asik-asik sama badanmu. Selama dia belum
aku ijinin pulang, ya kamu masih bakalan lama disini." Degg.. Aku kaget
mendengar kata-katanya itu, kemarin aku hampir berprasangka buruk dengan Mas
Bagas yang tiba-tiba mengundur kepulangannya, tapi ternyata Pak Broto-lah
sumbernya. Semua skenario bejatnya untuk menikmati tubuhku seolah-olah sempurna.
"Hehe. Rencana itu tadi sebelum aku dapat kabar kalau Fani bisa aku ajak
ketemuan pagi tadi. Jadi Mbak Sella sekarang tenang aja. Ini artinya waktumu di
sini sebentar lagi berakhir. Tadinya aku mau kamu lebih lama disini selama yang
aku mau. Tapi kini Aku sudah punya hidangan utama yang lain yang lebih
menggiurkan. Masih muda, lugu dan menurutku masih perawan. Jadi kamu nggak usah
khawatir lagi terlalu lama. Sekarang ini peranmu cuman buat jadi hidangan
pembuka buat kami, Mbak Sella. Habis itu kamu bisa pulang sama suami
pecundangmu itu. Hahaha.." Tawa Pak Broto. Aku shock mendengar penyataan
terakhirnya itu. Badanku gemetar. Aku memang ingin segera kabur dari tempat
laknat ini. Tapi itu berarti meninggalkan Fani, sahabatku yang sudah kuanggap
sebagai adikku sendiri. Perawan di sarang serigala-serigala lapar. Air mataku
perlahan keluar meratap ditengah kondisiku ini. "Bapak mau apakan Fani,
Pak?" tanyaku gemetaran sambil menghadap Fani yang makin lemas di tengah
rontaannya itu, entah sejak kapan dia berada di sini. Aku tak bisa memungkiri
aku sangat khawatir pada sahabatku itu. "Hahaha. Ngapain kamu tanya-tanya,
Mbak." timpal Pak Broto. "Dia masih perawan, banyak hal yang bisa aku
lakukan dan ajarkan. Yang jelas aku bakal kasih dia kenikmatan, seperti yang
sudah aku kasihkan ke kamu. Kalau kamu kan baru ngerasain dua kontol aja selama
dua hari ini. Kalau buat Fani, bakal aku kasih menu spesial. Hahaha." kata
Pak Broto menjelaskan. "Nanti bakalan banyak kolega-kolegaku yang ikut
join. Kami punya komunitas internal kami. Kami i M j li P S h M ki F i k l k k
b i k j i 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update
#48] | Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
10/20 namai Majelis Pemuas Syahwat. Mungkin Fani kenal mereka karena sebagian
mereka juga seniorseniornya di LDK (˜suhu yang nggak tau apa artinya, silakan
gugling 'ldk kampus'˜) dan kampus kalian. Biasanya seringnya kontol-kontol kami
cuma ngerasain lonte yang dipakein jilbab. Atau ngerasain istriistri kolegaku
atau istriku Faizah dan Ditta yang dulu beneran akhwat cuma sayangnya sekarang
memek-memek mereka dah longgar karena keseringan dipakai." "Tapi
sekarang ada hidangan utama spesial yang jarang ada buat kami. Tak jamin bakal
puas kontolku dan kontol temen-temenku. Dan Fani bakalan dapat kepuasan juga
bahkan tak bikin sampai nggak bisa jalan besok. Hahaha. Sokor-sokor dia hamil
akibat acara hari ini." kata Pak Broto menjelaskan secara detil dan vulgar.
Mulutnya berbicara tidak terlalu keras tapi tegas kudengar menusuk batinku.
Badanku makin lemas gemetaran mendengarnya. "Dan yang menariknya lagi,
setelah ini selesai, dengan kondisi sahabatmu setelah ini, dia tak akan menolak
untuk aku nikahi. Pilihannya hanya itu, atau videonya tersebar luas dan menjadi
noda buat keluarganya. Dia akan jadi maduku menemani Faizah dan Ditta. Tadinya
aku mau kamu juga jadi istriku, tapi kurasa Bagas tak akan berpisah denganmu
kan. Hahaha.." jelas Pak Broto menambahkan. Air mataku keluar makin deras
hingga membasahi pipiku dan menetes ke jilbab yang kupakai. Fani yang melihatku
menangis ini nampak ikutan menangis pula walaupun kutahu dia tak bisa
mendengarkan apa yang dijelaskan Pak Broto barusan. Aku tak bisa membayangkan Fani,
adikku itu, sosok yang riang dan supel, yang paling aktif diantara kami, yang
selalu mengingatkanku solat malam, yang tak pernah lupa mengajakku liqo', harus
mengahiri masa mudanya seperti ini. Menikah harusnya menjadi momen terindah
baginya. Menanam cinta sehidup semati dengan ikhwan pujaan hatinya. Menjalani
hidupnya penuh cita dan cinta dengan suaminya. Akan tetapi malah jurang gelap
yang harus dia jalani ke depan kelak bersama Pak Broto. Aku sendiri dilanda
perang batin. Aku tak tega melihat sahabatku harus menjalani hidup kedepan
seperti yang diinginkan si tua itu. Hatiku tersayat sakit jika harus melihatnya
hidup seperti itu. Berbeda denganku yang memang sudah terlanjur terjerumus ke
lembah kesesatan duniawi ini, Fani seharusnya masih memiliki jalan terang yang
panjang ke depan. Otakku dan hatiku lalu menegarkan diri untuk bertindak.
"Pak.. Biar saya yang menggantikan Fani.." ujarku lirih. "Apa
katamu, Mbak!?" tanya Pak Broto. "Biar saya yang menggantikan posisi
Fani, Pak. Lepaskan Fani dari sini.." kataku sambil sedikit menolehkan
kepalaku ke samping, berharap Pak Broto lebih jelas mendengarku. "Hehe..
Apa yang kamu bisa lakukan sehingga kamu berpikir aku mau melepaskan Fani dan
menggantikannya denganmu, Mbak?" tanya Pak Broto di telingaku. Aku tak
bergeming untuk sesaat. Meyakinkan hatiku kembali untuk mantap mengambil
keputusan yang kupilih. Aku tak bisa membiarkan Fani harus menjalani ini semua.
"Semua yang Bapak akan lakukan ke Fani, bisa Bapak lakukan ke saya.."
kataku sambil masih mencoba memantapkan hati. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
11/20 "Hahaha. Kamu dah bola-bali dientot banyak kontol, lha sementara
temenmu yang disana itu masih kinyis-kinyis. Aku rasa kamu nggak akan bisa
mensubtitusi itu, Mbak.." kata Pak Broto. Ternyata Si Tua ini tak semudah
itu takluk. Seolah dia memang paham bedanya antara badan gadis perawan dan bukan.
Tapi aku juga tak bisa diam saja melihat Fani seperti ini. Biar aku yang sudah
terlanjur kotor penuh dosa ini yang makin terjerumus, asalkan sahabatku itu
bisa melanjutkan hidup. "Bapak kan sudah menikmati tubuh saya dua hari
ini. Jadi Bapak tau kalau kualitas tubuh saya masih sama dengan gadis.."
kataku. Memang ada benarnya yang kubilang ini. Olahraga senam yang rutin
kulakukan dan minum-minuman herbal memang membuat tubuhku terawat dan terjaga
terutama organ intimku. Suamiku selalu memuji rapatnya liang vaginaku walaupun
kami sudah menikah dua tahun, padahal ukuran penisnya biasa saja.
"Berkali-kali Bapak ngentotin saya, memek saya masih tetep sempit kan,
Pak? Saya bakal bikin Bapak dan temen-temen Bapak puas. " gila, aku tak
percaya kata-kata itu keluar dari mulut akhwat sepertiku. Tanganku kupindahkan
memegang tangan Pak Broto yang sedang memeluk perutku, seolah memberi tanda
bahwa aku serius. "Kalau sama perawan, Bapak butuh waktu untuk bikin dia
takluk. Belum kalau dia meronta atau merengek kesakitan. Tapi denganku, Bapak
tetap bisa merasakan memek kualitas gadis tanpa merontaronta. Saya akan penuhi
semua fantasi liar Bapak. Saya akan jadi akhwat yang paling liar yang pernah
Bapak temui." JLEBB. Aku benar-benar tak habis pikir dengan diriku yang berucap
seperti itu. Aku sudah merendahkan diriku seperti layaknya seorang pelacur yang
menawarkan tubuhnya untuk dipakai. Pak Broto yang mendengarku barusan nampak
tak bergeming untuk sesaat mungkin sedang menimbang-nimbang. "Hehe. Oke,
kamu mampu membuatku mendengarkanmu untuk sesaat, Mbak.." kata Pak Broto.
Tangannya kini bergerak ke atas ke arah dadaku. Lalu tangannya mulai
meremas-remas pelan tetekku dari luar gamis tipisku ini. Entah apakah ini tanda
persetuan darinya. Lalu Pak Broto melanjutkan "Tapi kamu harus tau, Mbak.
Nanti teman-temanku itu bakalan ada beberapa lho. Mereka tampangnya sih
alim-alim sepertiku bahkan beberapa dari mereka pekerjaannya ustadz. Tapi kalau
sudah gabung di acara ini, kami melupakan atribut kami di luar sana. Kami bisa
tak terkendali melampiaskan semua keinginan kami di sini. Kamu yakin mau, Mbak?
tubuhmu bakalan sanggup?" tanya Pak Broto. Tangannya sambil terus
meremas-remas tetekku membuatku mulai merasa keenakan. "Saya akan
mewujudkan semua fantasi dan keinginan Bapak dan teman-teman Bapak. Bapak nggak
perlu khawatir.." jawabku. "Lalu gimana dengan Bagas? Ide awalnya
adalah aku bisa pakai Fani kapanpun semauku. Kalau kamu kan nanti harus pulang
ke suamimu." lanjut Pak Broto. "Hhhmmhh.." aku mendesis sesaat.
Tangannya meremas-remas tetekku makin kencang, hingga putingku yang tak
terhalang dalaman apapun menyembul di dari balik gamis ini. "Bapak nggak
perlu memikirkan urusan saya dan suami saya. Bapak tentunya juga berpikir
setelah ini semua, Mas Bagas pasti tak akan mau menerima saya lagi menjadi
istrinya kan. Saya akan datang dan melayani kapanpun Bapak mau. Biar itu saya
jalani. Tapi bapak harus janji lepaskan Fani." Kata-kataku khi i i b b h
ik É I à ó
ç 13 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
12/20 yang terakhir ini benar-benar menyayat hatiku. Cintaku dengan Mas Bagas
harus berakhir seperti ini. Konsekuensi dari penyerahan total jiwa ragaku
kepada Pak Broto ini adalah Mas Bagas tak akan mau lagi menerimaku sebagai
istrinya yang dulunya selalu dia anggap alim dan solehah. Aku yang sudah
terlanjur berlumur dosa ini mungkin memang pantas menerima ini, kehilangan
suami dan rumah tanggaku. Asalkan sahabatku yang kini merontaronta di depanku
itu bisa lepas dari belenggu ini. Maafkan aku, Mas Bagas. Aku sudah
mengkhianati cintamu. Hanya mukjizat yang bisa menyatukan cinta kita kembali,
mungkin di Surga kelak kita bisa bersatu lagi. "Hehe. Kalau aku sudah
berjanji, pasti aku tepati, Mbak." kata Pak Broto. "Aku memang jahat
dan rakus, tapi aku tak pernah menghianati janji dan sumpahku. Selama dua hari
ini aku menepati janjiku untuk nggak menjebol anusmu kan? Walaupun kontolku dah
pengen banget." "Sekarang aku janji aku akan melepaskan Fani tetap
perawan, tapi tubuhmu utuh setiap senti menjadi milikku, yang bebas aku
perlakukan apa saja. Dan satu lagi kamu harus melayani aku dan temantemanku
tanpa paksaan, aku mau kamu yang minta kontol-kontol kami mengisi semua
lubangmu, aku mau mendengar kamu mendesah keras seliar mungkin, aku mau kamu
bertingkah sejalang mungkin, Aku mau kamu jadi akhwat yang paling binal buatku.
Aku tak ingin ada satu kata maupun bentuk penolakan darimu. Walaupun semua itu
pura-pura aku tak peduli. Aku ingin kamu yang bikin aku puas, ingat itu
parameternya, Bikin Aku Puas!! atau deal kita batal dan aku tetap akan menyekap
Fani dan perawannya hilang." jelas Pak Broto barusan sambil tangannya makin
liar meremas-remas tetekku. Aku tak membalas perkataannya itu dan hanya diam
menikmati remasan tangannya. "Diam-mu berarti tanda setuju lho ya,
Mbak.." Pak Broto lalu menarik resleting gamisku dan menurunkan gamis ini.
Seketika tubuhku kini sudah telanjang. Menyisakan Jilbab, kaus kaki, dan celana
dalam model thong yang sangat kecil yang bahkan tak mampu menutupi bulu-bulu
halus kemaluanku. "MMMHHH.. MMMMMMMM.." Fani yang melihatku kembali
meronta tertahan. Seolah-olah tak rela juga melihatku ditelanjangi Pak Broto.
Jilbabku disampirkan ke pundak. Lalu langan Pak Broto melanjutkan meremas-remas
tetekku yang kini terekspos bebas. Satu tangannya mulai turun ke arah
selangkanganku dan mulai mengelus-elus selangkanganku dari luar celana dalam
yang kupakai. Mataku terpejam keenakan menikmati perlakuannya. Aku yang sudah
tak mungkin lagi kembali ke jalan terang ini mencoba sebisa mungkin menikmati
permainan iblis ini walaupun nuraniku masih mencoba menolaknya. Tubuhku kini
berdiri tanpa BH ditengah kamar yang luas ini, dan hanya menggunakan celana
dalam saja. Celana dalam minim yang belum pernah sekalipun aku lihat dan pakai,
suamiku pun belum pernah melihatku seperti ini. Jengkal-jengkal Tubuh mulusku
sedang diraba dan oleh tangan keras Pak Broto. Sesekali kulirik di atas kasur
kulihat Ditta masih di-sandwich oleh Yanto dan Yono. Kepalanya mendongak,
matanya terpejam keenakan. Tangan Pak Broto dengan liar meremas kedua belah
buah dadaku yang ranum kiri dan kanan secara b i N k d i i i b h P k B i ik i k
k l 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] |
Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
13/20 bergantian. Nampak terasa dari remasannya ini bahwa Pak Broto pasti
sangat menikmati kekenyalan kedua buntalan daging ini. Tangannya yang lain juga
aktif menggesek-gesek celana dalamku hingga mampu merangsang bibir vaginaku.
Lendir kenikmatan kurasakan mulai keluar dari lubang vaginaku ini. Mulutkku
hanya mendesah lirih sambil tanganku memegangi tangan Pak Broto. “Sssshhh..
mmmmmpphhhh....” Puting buah dada ranumku tampak sudah mengacung keras,
menandakan gairah yang kualami juga semakin tinggi dan bertambah tinggi.
“Ouhhh... ssshhhhhh... mmmhhh.. auuuhhhh..” Desah mulutku saat puting buah
dadaku juga dimainkan oleh jemari tangan Pak Broto. Satu tangannya yang dibawah
makin liar menjamah vaginaku. Jarinya menyibak celana dalam tipis yang
kukenakan ini dan memainkan bibir vaginaku dan juga klitorisku. Tubuhku dilanda
kenikmatan birahi yang hampir memuncak "Mmmppphh... Ssshhhh...."
suara desahanku mulai mengeras. Bersautan dengan suara adegan persetubuhan
Ditta di atas kasur itu. "Cpleeekk.. Cpleeekk.. Cpleeekk.." suara
kecipak peraduan tangan Pak Broto di vaginaku makin terdengar jelas seiring
dengan vaginaku yang makin membanjir. "Ahhhh... Sssshhhhhhh..."
"Ahhhhh... Pppaakk.. Pipiiiisshhhh... " erangku dilanda klimaks..
"Seeerrrrrr... Seeeerrrrrr... Seeeerrrrrrrrrr....." Vaginaku mengeluarkan
squirt sembari jemari Pak Broto tak berhenti mencabuli vaginaku. Tanganku erat
mencengkeram tangan Pak Broto saat badanku mengejang dilanda orgasme ini.
Tubuhku seketika langsung lemas. Pak Broto dengan perut buncitnya di belakangku
menopang tubuhku ini. Tangannya memeluk perutku. Mataku terpejam untuk sesaat.
------ 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
14/20 Arsella Hasna Hilyani 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 47 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-47#post-1902708590
15/20 Report ularman, wens87, Bee99 and 91 others Aug 7, 2020 . #930 Report akhi_909,
JohanKeren9, lontongmerah and 1 other person Aug 7, 2020 . #931 Report Like
Axiclah Perlahan mataku kembali terbuka. Di ujung sana kulihat Fani masih
menangis. Rontaannya kulihat makin melemah. Di matanya terpancar kekecewaan
melihat kondisiku. Aku yang selama ini dianggap sebagai role model muslimah
idealnya itu tak bergeming saat tubuh indahku dicabuli oleh Pak Broto tadi
hingga badanku mengejang terkencing-kencing. Aku tak punya pilihan lain selain
melewati ini semua agar Pak Broto segera melepasmu, Fan. "Hehe.. Muncratmu
banyak juga, Mbak." Pak Broto membisik di telingaku menyadarkanku dari
lamunanku. Badanku masih lemas ditopang tubuhnya. "Kamu pasti terangsang
ya tubuh telanjangmu ini dilihatin sahabatmu itu? Hahaha.." tawa Pak
Broto. Aku hanya diam mendengarkan cemoohannya itu. "Ayo, Mbak. Kita
tuntaskan deal kita. Tunjukkan padaku sisi terliarmu. Buktikan kalau kamu
memang akhwat binal.." Kata Pak Broto tegas di telingaku. Mas Bagas, maafkan
aku..
Part 6c Tag:
Threesome, Foursome, DP, Creampie, Submission "Mmccpphh.. Mmmccppphhh..
" bibir tipisku ini beradu dengan bibir tebalnya. Untuk sesaat, yang
kudengar di telingaku hanya kecapan peraduan bibir kami. Walaupun aku merelakan
ini semua, hati kecilku sesungguhnya masih berteriak tak rela. Pak Broto duduk
bersandar di sofa sementara aku membungkuk mencoba memulai inisiatif untuk
mencium bibirnya sebagai bentuk pemenuhan deal dariku. Saat ini bibir ku saling
beradu dengan bibirnya. Sesekali mataku melirik Fani yang berada di pojok sana.
Aku masih merasa kasihan dan tak tega akan mengapa dia ada di sini. Pak Broto
nampaknya mengerti akan kondisiku yang ragu-ragu ini. Dia lalu sedikit
mendorong pundakku. "Mbak Sella, aku memang nggak peduli kalau kamu pura-pura.
Tapi ingat, deal nya adalah kamu harus bikin aku puas. Kamu lho yang
mempersembahkan badanmu buat kunikmati, bukan aku yang memintamu.." Kata
Pak Broto sesaat setelah melepas bibirku. "Aku mau kasih saran ke kamu.
Selama kamu masih ngeliatin Fani, kamu nggak akan bisa fokus bikin aku puas.
Jadi mulai detik ini, kamu nggak usah pedulikan kalau dia ada di sini. Lupakan
Fani, lupakan Suamimu. Ingat, ini semua demi sahabatmu. Fokus aja sama aku,
kontolku, dan kontol teman-temanku. Biarkan nafsumu yang mengambil alih. Aku
tau kamu nggak munafik kalau kamupun pasti akan menikmatinya. Relakan hati
kecilmu itu untuk juga menikmati semua ini." Kata Pak Broto melanjutkan.
3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
7/36 Arsella Hasna Hilyani Akupun terdiam sesaat. Kata-katanya seakan
memenangkan semua pertarungan akalku. Aku akan kesulitan membuatnya puas jika akupun
setengah-setengah. Pak Broto lalu menarik kepalaku yang terbungkus jilbab ini
dan bibir kami kembali menyatu. Aku mulai berciuman lagi dengan Pak Broto, kali
ini lebih liar. Lidah Pak Broto bermain main dirongga mulutku, aku memberanikan
membalas perlakuannya dengan menghisap dan mengulum lidahnya. Aku 3/27/22,
11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 |
Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
8/36 tak boleh setengah-setengah, pokoknya aku harus bisa memuaskan semua
lelaki ini, demi tujuan yang lebih besar. Hati dan tubuhku pun akhirnya mantap
memilih jalan ini. Satu tanganku menelusuri dada dan perut Pak Broto dengan
sesekali menggelitiknya, turun terus, ke bawah pinggang, sampai ke bagian
selangkangan Pak Broto. Tangankupun mulai bermain-main di batang penisnya yang
sudah tegak menjulang. "Hmmpp.. Mmccpphh.. Mmmccppphhh.. Mmuach
muach...", suara ciuman kembali nyaring mengisi kamar suite ini. Tangan
Pak Broto pun tak tinggal diam, ia dengan gemas meremas tetekku yang kubalas
perlakuannya dengan mengelus penisnya. Bibirku kini kupindahkan dari bibirnya
bergeser ke arah pipinya. Aku julurkan lidahku menggelitik pipi beserta
jambangnya yang menyatu dengan jenggotnya itu yang tebal ala pak ustadz. Aku
mainmainkan bibirku di sekitar telinganya. Lidahku kujulurkan menyapu lubang
telinganya. Pak Broto merem melek menerima rangsanganku ini. Lalu bibirku
menggigit-gigit kecil daun telinganya, sebelum terus menjilati belakang
telinganya lalu turun ke arah leher. Aku kecup-kecup mulai dari leher hingga
dadanya yang berbulu itu. Puting dada Pak Broto aku jilat dan puting yang lain
aku main-mainkan dengan satu tanganku. Tanganku yang lain masih terus mengocok-ngocok
penisnya. Sesekali kulihat Pak Broto hanya mengerang merem melek menerima
permainan totalitas dariku ini. Setelah puas bermain di dadanya, bibirku lalu
turun menjilat-jilat perut buncitnya, membuat Pak Broto lagi-lagi mengerang
keenakan. Pusarnya aku gelitik-gelitik dengan ujung lidahku. Tanganku yang
mengocok penisnya ini merasakan penisnya yang sudah mengeras maksimal. Bibirku
lalu turun dan makin turun hingga posisiku tak bisa lagi membungkuk. Aku
kemudian berlutut di depan selangkangan Pak Broto kemudian mulai memainkan
penisnya itu ke dengan mulutku. Aku lalu menghisap-hisap penis Pak Broto,
kepalaku maju-mundur sekujur penis Pak Broto yang keras itu, sambil sesekali
mataku menatap ke si pemiliknya. Kepalaku makin terbenam ke selangkangan Pak Broto.
Bibir dan lidahku kini menggarap buah pelir laki-laki tua itu. Aku ciumi dan
gigit-gigit lembut bagian pangkal paha Pak Broto, mengulum dan menjilati biji,
memuja seluruh selangkangan itu dengan bibirku yang sensual ini. Pak Broto
kudengar hanya mengerang keenakan, tangannya memegang belakang kepalaku yang
tertutup jilbab ini, memberi tanda kepadaku untuk melanjutkan. Aku makin
semangat bermain di selangkangan Pak Broto yang berbulu lebat beberapa
diantaranya bahkan sudah memutih. Mukaku terbenam di antara dua sisi pangkal
paha dan di bawah kemaluan Pak Broto, lidahku melejit menyusuri ke bawah, dari
dasar kantong biji Pak Broto terus ke bawah, menuju anus laki-laki tua itu.
Ujung lidahku bergerak ke kanan-kiri dan menyapu lubang anus Pak Broto melakukan
rim job, kemudian naik lagi sampai menjilati bagian belakang buah pelir Pak
Broto. Entah kenapa aku tak jijik sama sekali melakukan itu, hal yang padahal
suamikupun belum pernah dapatkan dariku. Selama beberapa menit aku masih terus
menggarap kemaluan, buah pelir, dan lubang anus Pak Broto. Tapi ternyata aku
sendiri terangsang berat dengan aksiku ini. M l k l l ik jil i b i k i M ki ik
hi k l i Ak jil jil 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
9/36 Mulutku lalu naik menjilati batang penis kerasnya itu. Makin naik hingga
kepala penisnya. Aku jilat-jilat lubang kencingnya, aku cucup-cucupi dengan bibirku
hingga bibirku mengeluarkan seperti menyedot air gelas yang sudah habis.
Bibirku lalu membuka mulai memasukkan kepala penis itu. Penis coklat gelap itu
lambat laun membelah bibirku hingga hilang sebatas kepala penisnya. Aku
sedot-sedot maksimal kepala penisnya hingga pipiku mengempot. "Urrggghhh..
Enak banget sedotanmu, Mbak.. Yang kemarin-kemarin itu enak, tapi kalau kamu
yang inisiatif gini jadi lebih wuenakkk.. Urrrggghh.. Teruss sedot kontolku,
Mbakk.. Urrgghhh.." kata Pak Broto yang tangannya memegang kepalaku.
Akupun makin dalam menelan penis itu di dalam mulutku. Aku perlahan naikkan
mulutku hingga sebatas kepala penisnya, lalu aku telan lagi lebih dalam. Aku
naik turunkan mulutku mengocok penisnya. Bahkan beberapa kali pangkal mulutku
terdesak penisnya yang mampu masuk begitu dalam di mulutku itu. "Clopp...
Glock.. Glock.." Pak Broto sengaja menahan kepalaku saat penisnya sedang
ku-deepthroat, membuatku susah bernafas hingga terbatuk-batuk. Selama beberapa
menit mulutku memanjakan penis kerasnya itu. Pak Broto lalu mendorong tubuhku,
"Mulutmu emang top, Mbak. Tapi aku nggak mau keluar dulu.." Tubuhku
didorong keatas sofa, lalu celana dalam tipis yang kupakai ini ditarik dengan
cepat dan memamerkan liang vaginaku langsung dinikmati keindahannya oleh Pak
Broto. “Nggak pernah bosen liat memekmu, Mbak.. Masih sempit aja.. Memek
super!!” Pak Broto membuka pahaku semakin lebar. “Bentar lagi tak kontolin
sampai puas kamu, Mbak...” lalu membenamkan wajahnya di liang surgawiku ini.
Akupun mulai mendesah-desah mendapat serangan mendadak itu, sambil tangan ku
tak sadar meremas rambut Pak Broto itu. Puas sekali sepertinya lidah hangat Pak
Broto itu menjilati vaginaku. Jenggot lebatnya menggelitik lubang anusku
memberikan sensasi nikmat tersendiri. “AHHHHHH....Auuwwww.......” Aku medesah
dengan suara yang makin kencang sambil menikmati perlakuannya itu dengan cara
meremas kedua payudaraku yang makin menjulang tinggi. "Aahhhh... Ohhh...
Pppakkk.." Hingga 2 menit kemudian aku mengeluarkan jeritan panjang dari
mulutkuku menandakan diriku yang dilanda orgasme. "Seerrrr...
Seeeerrrrrr...." Badanku menegang sebentar, sambil tanganku menjambak
rambut Pak Broto itu. “Lha baru dijilat bentar aja kok udah ngecrot, Mbak..”
Kata Pak Broto itu melepaskan vaginaku. Harus kuakui memang lidah Pak Broto
sangat luar biasa hingga bisa membuatku orgasme hanya dalam waktu yang singkat.
Ditambah aku yang sejak mengulum penisnya tadi memang sudah terangsang juga.
"H h K k b l h l l Mb k B k ik k l k bi j di kh j l Mb k 3/27/22, 11:12 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum
Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
10/36 "Hehe. Kamu nggak boleh malu-malu, Mbak. Buktikan kalau kamu bisa
jadi akhwat jalang, Mbak... Sluurppp.. Sluurrpppp.." kata Pak Broto sambil
mencucupi cairan orgasmeku “Ssshhhh.. I.. Iyyaa, Pak.. lidah Pak Broto bikin
vaginaku enakk. Hosh.. Hooshh.." ucapku ngos-ngosan "Bukan vagina,
ini memek, Mbak.. Sluurpp.. Sluurpppp.." "Hoosh..hossh.. Iya, memekku
enak Pak. Bapak bikin memekku basah kuyup.. Hosh.. Hosh..” ucapku yang kini
kucoba sevulgar mungkin sambil mencoba meraih nafasku. “Ini masih pembukaan,
Mbak. Nanti yang jauh lebih nikmat bakal kamu rasakan..” Pak Broto lalu menarik
tubuhku. Dia memposisikan tubuhku menungging diatas sofa ini. Sejenak kemudian
dia menggesekkan kontolnya searah belahan vaginaku. Vaginaku yang basah kuyup
dilanda orgasme kini dirangsang lagi dengan gesekan penis keras Pak Broto
membuat birahiku naik lagi. Pak Broto memegang batang penisnya dan mengarahkan
menuju lubang vaginaku. Dengan beberapa kali dorongan, Kepala penisnya yang
keras itu secara perlahan mulai tenggelam dalam liang vaginaku. Vaginaku yang
sempit ini kurasakan ngilu bercampur nikmat. Kuresapi secara perlahan tiap
inchi vaginaku yang menyambut penisnya. "Oughhh pakk", kataku mulai
melenguh... "Ahh memekmu enak banget, Mbak", kata Pak Broto sambil
mulai menghantamkan vaginaku. "Plak.. plak.. plak..", suara
selangkangan Pak Broto yang menghantam pantatku. Akupun tak mau kalah memaju
mundurkan pinggulku menyambut hujaman penisnya. Dengan tempo yang mulai berubah
cepat, Pak Broto menggenjot tubuhku, membuatku mendongak dongakan kepala,
sesekali Pak Broto memajukan badannya, memelukku dan meremas tetekku dari
belakang. Akupun menyambutnya dengan menengokkan kepalaku, sesaat kemudian
bibir kami sudah ber-french kiss. Sodokkan penis Pak Broto makin cepat
membuatku makin liar menjamah mulutnya dengan mulut dan lidahku. "Hmmpp
muacch... ahhh.... Pppakkk kellluaarrr uhhhhh...", erangku yang tiba-tiba
dilanda orgasme lagi padahal belum lama tadi aku sudah orgasme. Badanku
berkelojotan di dalam rangkulan Pak Broto. Pak Broto yang masih belum ada
tanda-tanda orgasme, mengangkat tubuhku yang masih lemas karena orgasme.
Membopongnya dan merebahkannya diatas ranjang tengah kamar ini yang masih rapi.
Aku hanya bisa pasrah saat tubuh putihku yang sudah berkeringat ini dibuat
telentang. Pak Broto menaruh bantal di bawah pantatku hingga posisi pinggulku
lebih meninggi. Tanpa memberikanku waktu istirahat, Pak Broto menggerakkan
pinggulnya maju sehingga kontolnya menempel di bibir vaginaku. Dengan satu
sentakan keras, batang daging yang gemuk itu mulai amblas dan menyipratkan
cairan pelumasku keluar. "AAGHHHH " j i k d k d k ib ib d l b i k T b
3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
11/36 "AAGHHHH.." jeritku tanpa sadar karena desakan tiba-tiba pada
lubang vaginaku. Tanpa membuang waktu lagi Pak Broto langsung menggenjot
vaginaku dalam tempo tinggi. Suara kecipakan bunyi kocokan terdengar lagi.
Mataku membeliak, tapi tubuhku pasrah. “Seksi banget kamu, Mbak.. Boleh lah
kamu nggantiin temenmu itu.. Urrrggghhh...” Kata Pak Broto. Bibir Pak Broto
langsung mencium bibirku. Aku yang memang sudah bangkit nafsunya ini ikut
membalas ciuman Pak Broto itu dengan lumatanlumatan yang liar. Berbeda dengan mulut
Yanto sebelumnya yang bau, mulut Pak Broto nampak lebih terawat. Bibir kami
saling bertautan. Lidahnya liar menjelajahi rongga dalam mulutku. Air liur
kamipun saling tercampur. Tubuhku lalu merangkulkan kedua kakiku dibalik
punggung Pak Broto dan tanganku memeluk Pak Broto kuat-kuat. Pak Broto
menggenjotku dengan tempo cepat. Sambil terus memompa penisnya didalam
vaginaku, kadang ia memeluk tubuhku yang sudah basah oleh keringat, sungguh
geli saat putingku tergesek oleh dada berbulu pak Broto. Pak Broto makin
semangat memompa penisnya di dalam vaginaku. French kiss di bibir kami juga
makin liar. Tetetkku pun tak luput ikut diremas-remas penuh nafsu.
"Hoohh.. hohh..." kata Pak Broto dengan penuh nafsunya disela-sela
ciumannya. Sepertinya dia akan keluar. Diiringi lenguhan keras Pak Broto yang
menarik jilbabku dan membenamkan kontolnya dalam-dalam, "HUAAHHHHHH....
Hahhhh... Hahhhhh.. Tak hamilin kamu, Lonttheee.. Hhaahhh.. " ujarnya,
sampai tubuhnya mengejang-ngejang, lalu berhenti sesaat. Crrreett.. Crrreeeetttt..
Crrreeeeeeetttttt.. Dia menyemburkan lahar kentalnya didalam vaginaku.
Lagilagi. "Wuedyann.. Memekmu ncen the best, Mbak.. Hegh.. Heegh....
" Kata Pak Broto sambil mencoba mengatur nafasnya. Setelah beberapa saat
mendiamkan penisnya di dalam vaginaku sambil memastikan semua spermanya sudah
masuk ke vaginaku, perlahan Pak Broto menarik keluar batang penisnya yang sudah
mulai melemas. Ploopp. Pak Broto lalu duduk di atas kasur, bersandar di dipan
kasur yang terlihat mulai acak-acakan, walau masih lebih rapi dari kasur
sebelah yang menjadi ajang pertarungan Ditta, Yanto dan Yono saat ini.
"Bersihin kontolku, Mbak. Jilatin sampai bersih pakai bibir seksimu."
Kata Pak Broto menyeringai. Aku lalu membalik badanku hingga posisiku kini
merangkak dengan kepalaku tepat di depan selangkangan Pak Broto. Aku mulai
menjilati batang penis yang terlihat agak layu itu. Sisa-sisa sperma yang masih
basah itu aku bersihkan dengan bibirku. Aku cucup-cucupi setiap jengkal batang
penisnya. Walaupun sudah agak layu, tapi batang penis coklat gelap itu masih
terlihat gagah dengan bulu-bulu lebat di sekitarnya. Y ib ib j d h di b l hk ki
d h l i d Di di k b l h Di 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
12/36 Yono tiba-tiba saja sudah di sebelahku, mungkin sudah selesai dengan
Ditta di kasur sebelah. Dia menarik satu tanganku dan meletakkannya di
penisnya. Kepalaku masih berada di selangkangan Pak Broto saat satu tanganku
yang lain mulai mengocok-ngocok penis Yono. Penis Yono terasa lengket yang
kupikir pastilah cairan vagina Ditta. Ukuran penis Yono kurasakan sangat besar
di tangan kecilku ini. Memang tidak sebesar milik Yanto, tapi lebih besar dari
milik Pak Broto yang sedang kuhisap-hisap ini. "Gantian sepongin kontolnya
Yono, Mbak.." perintah Pak Broto. Akupun berganti menoleh ke arah
selangkangan Yono. Membuat penisnya yang gemuk itu tepat berada didepan
wajahku. Lalu aku mulai menggesekkan pipiku ke batang hitam tegap itu,
mengendus baunya, menjulurkan lidahku untuk mencicipi rasanya. Aku lalu mulai
mengulum penis Yono. Penis gemuk itu tak langsung bisa masuk mulutku. Bibirku
harus membuka ekstra lebar untuk menerima penisnya. Giliran Pak Broto yang
penisnya kukocok-kocok dengan tanganku. "Mantapp,teruus Mbakk.." kata
Yono menyemangatiku yang sibuk mengocok dan menghisap penisnya yang seakan tak
muat dimulutku. Cloppp.. Clopppp.. Clopppp.. Sekitar beberapa menit berlalu,
Yono melepas penisnya dari mulutku dan memintaku kembali melayani penis Pak
Broto. Yono lalu beranjak ke arah sampingku. Dia lalu menjilati ketiakku, lalu
dengan gemas ia meremas dadaku yang terlihat lebih montok karena menggantung
bebas ini, ia menjilati punggungku dari arah tengkuk leherku hingga pantatku,
menambah sensasi nikmat yang kurasakan. "Aahh sshh... gellli pak..."
desahku disela-sela permainanku di penis Pak Broto. Lidah Yono lalu turun
melewati pantatku yang mulus dan bulat, tangannya mengangkangkan kakiku, ia
lalu menjilat-jilat anusku. Kurasakan dia melap sekitar vaginaku dengan tissue,
membersihkan sisa sperma Pak Broto yang meleleh keluar. Setelahnya, lidahnya
lalu menyapu belahan vaginaku yang sudah merekah. Klitorisku yang merupakan titik
sensitifku dimainkan juga oleh lidahnya secara liar. "Oughh pakk... ,iyahh
agghhhh... itilkuu.. uhhh", desahku merem melek nikmat sambil tanganku
mengocok penis Pak Broto. Tak mau berlama lama karena kurasakan cairan vaginaku
sudah merembes keluar, Yono lalu mengarahkan penis gemuknya yang besar itu
kearah vaginaku, sejenak ia menggesekkan kepala penisnya di belahan vaginaku.
"Urrgghhh... Ssshhhh..." Desahku saat bibir vaginaku dirangsang
seperti itu. Pak Broto nampaknya terangsang juga melihatku dirangsang oleh
Yono. Penis Pak Broto yang beberapa saat lalu sudah orgasme kini sudah menegang
lagi di genggamanku. Yono di belakangku perlahan memasukkan penisnya membelah
bibir vaginaku. Cairan lendir pelumas vaginaku ditambah sisa-sisa sperma Pak
Broto membantu penetrasi penisnya. Walaupun begitu, i k i i i k b i j d h di b
Y b h b b k li ik l 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
13/36 vaginaku yang sempit ini tak begitu saja mudah ditembus. Yono butuh
beberapa kali tarik ulur agar penisnya bisa masuk ke gerbang vaginaku.
"Plak, oughhh... ", desahku ketika Yono menampar pantatku yang membulat
itu. "Inget nggak Mbak dulu kamu nampar aku pas aku main ke rumahmu?
Sampai sekarang pedesnya masih kerasa di pipiku. Aku bakal balas tamparan itu
pakai kontolku. Bakalan tak buat kamu minta ampun sama kontolku ini." Kata
Yono sambil perlahan memasukkan penisnya lebih dalam ke vaginaku. "Uhhhh..
Oouuhhhh... ssshh.." aku hanya bisa mengerang karena nikmat. "Badanmu
emang seksi banget, Mbak.." puji Yono padaku sambil dengan perlahan mulai
mengeluarmasukkan penisnya didalam vaginaku. Perlu beberapa kali maju mundur
agar penisnya masuk lebih dalam ke vaginaku. "Ouhh...sssshhhh.. Ppakk...
umhhhh.... oughh..." desahku. Penis gemuknya terasa mengisi semua rongga
vaginaku. Baru kali ini otot-otot vaginaku kurasakan melar seperti ini.
Membuatku didera kenikmatan hingga akupun ikut menggerakkan pantatku maju
mundur. Splokkk.. Splookk.. Splokkk.. "Oouuhh.. Ssshhhh.. " erangku.
"Minta Yono buat entotin kamu yang kenceng, Mbak?" Kata Pak Broto
dari depanku. "Ssshhh.. Pppaakk.. entotin memekku, Ppakk.. ouuhh.. entot
yang kencengg.. Ouuhhhhh.." "Hehe.. Iya, Mbakk.." kata Yono,
"Ini tak kasih ngentot. tapi coba minta izin dulu ke suamimu, Mbak. Lihat
ke kamera.." "Ouuhh.. Abii.. Pak Yono nyodokin kont.. ahhh...
kontolnya dimemekku yaaahh.. soalnya enak banget Abii... Ssshh..". "Iya
Umii.." jawab Yono seakan akan dia adalah Mas Bagas. Pak Broto hanya
terkekeh mendengar fantasi Yono itu. "Ohh makasih Abi.. Ssshhh.. udah ada
ijin dari suami.. uhhh... suamikuuh.. Ayo pak sodokin kontolnya di memekku..
ssshh.." pekikku sambil Yono makin cepat menyodok-nyodokkan penis gemuknya
di vaginaku. "Hehe makan nih kontolku", erang Yono sambil terus
menggenjotku. plak plak plak.. "Oughh... Ssshhhh...
Mmmmhhhpppphhh..", desahku nikmat dan ikut menggoyangkan pinggulku. Dengan
brutal Yono menyodok-nyodok vaginaku. Cairan vaginaku sudah banyak keluar
membasahi pahaku. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
14/36 Kulirik ke arah Pak broto yang tersenyum menyeringai melihat “budaknya”
ini kelojotan penuh kenikmatan di depan matanya. Tangannya merapikan lagi dan
mengelus-elus jilbab yang kukenakan. Beberapa saat setelahnya Pak Broto bangkit
beranjak dari kasur ini ke kasur sebelah, menghampiri Ditta yang menggelepar.
Pak Broto yang penisnya sudah mengeras itu kulihat langsung menyetubuhi anus
Ditta. Yanto yang sudah selesai melampiaskan klimaksnya dengan Ditta bergerak
ke kasur ini mendekatiku lalu memosisikan dirinya berada di sebelahku. Seperti
sedang menunggu antrian menggarapku, Yanto lalu mengocok sendiri penisnya yang
mulai layu itu sambil melihatku yang sedang didoggy secara brutal oleh Yono.
Sekitar 10 menitan digenjot dengan posisi doggy style, tubuhku mulai merasakan
desakan orgasme mulai menyodok-nyodok. Lenguhan dan teriakanku mulai semakin
tidak terkendali seperti halnya goyangan pinggulku. “Enak nggak Mbak dientot
tukang ledeng?” Tanya Yanto. "Ouhh.. ouhh.. Een.. Nnhak......” Desah ku
terbata-bata. “Yang keras, Mbak! Kamu suka nggak dientot Yono?!!”
“Iya.....iya.. Sukkaa.. Ahhhh... Entot teruss Paaakkkkhh... hahh..
hahhhh..." ceracauku yang sudah diambang klimaks. Yono menanggapi
requestku dengan semakin cepat memompa lubang kawinku ini. "Urrrgghh..
memekmu nikmat banget, Mbak.. sempit dan njepit.." kata Yono. "Uhh..
Sssshhhhhh.. uhhh.. Kontol Bapak yang besssaarr..", erangku menyahut.
"Hahaha dasar akhwat lonthe ya?.. udah ketagihan kontol besar kamu, Mbak.."
kata Yono sambil mengayun ayunkan pinggulnya, selangkangannya menghantam hantam
pantatku yang mulus membulat "Ouuhh uhhhhh.. Iyyaahhh.. Aku akhwat
lontee.. Uhhh.. memekku, enak banget pak ahh ahh sshh...." kataku
mendesah. Keringatku sudah membanjiri tubuhku, menetes ke sprei kasur ini.
Yanto sesekali merapikan jilbabku sambil mengocok-ngocok batang penisnya yang
kulihat kembali mulai mengeras. "Urgghhh. Ngentot sama kontol suamimu
enakan mana?" tanya Yono "Shhh.. uuuhhhh.. enakan kontol Bapak..
Sshhh uuhhh.." jawabku "Lihat ke kamera, Mbak. Bilang sama
suamimu.." "Uhh Abbbiii... ahh lihhaatn nihhh akkuuhh diiennttootin
Pak Yono.. ooohhh nikmat banget loh Abii.. ahhh uhh..", kataku menolehkan
kepalaku berbicara ke kamera yang berada di dekatku. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
15/36 "Uhh pakk ahh pak... aku mau keluar.. ahhh...", "Ayo minta
ijin sama suamimu cepetan..", "Ahh Abii.. uhhhh.. aku mau keluarrr
nih... hhhahh... gara gara pak Yono.. ahhh oohh.. Abbii ahh.. mau keluuaarrr
ohhh.. Ppakk ennnakkk..." "Hiaaahhhhh.... Ouughhhhhh.... Shhhhhhhhh..
aku...kee...lu...arrrrrrr....AHHHHHHHHHHHH......" lenguh orgasmeku membahana
lagi. Panjang sekali teriakanku kali ini. Badanku tersentak-sentak menerima
badai orgasme. Belum pernah rasanya sedahyat ini saat aku keluar. Aku
benar-benar dipuncak tertinggi orgasmeku. Apakah ini karena fantasi Yono yang
seolah ada Mas Bagas di dekatku? Entahlah. Aku yang lemas ini hampir saja
ambruk kalau saja Yono tidak menahan pinggulku. Yono membiarkanku beberapa saat
menikmati orgasme yang sungguh nikmat ini. Beberapa menit kemudian Yono kembali
mengayunkan pinggulnya memompa penisnya kembali. Tangannya memegang pantatku
dan memaju-mundurkan pantatku. Aku pun ikut menggerakkan lagi pantatku sambil
menunggu tenagaku kembali setelah orgasme tadi. Yanto lalu mengarahkan penisnya
yang sudah kembali menjulang menunjukkan keluarbiasaannya itu tepat dihadapan
wajahku, dan aku langsung paham yang diinginkannya itu. Sementara Yono
menyodokku dari belakang, Aku mengulurkan tangan dan menggenggam pangkal penis
Yanto. Aku menjulurkan kepalaku dan memainkan penis Yanto dengan mulutku. Lalu
aku hisap batang berurat itu sambil sesekali lidahku bermain di kepala penis
jumbo Yanto yang besar seperti kepala jamur itu. Perlahan kubuka bibir ku dan
menggiring kepala penisnya. Penis besar itu tak bisa langsung masuk mulutku
yang kecil ini. Aku memaju-mundurkan kepala penis itu beberapa kali membiasakan
otot bibirku. Butuh beberapa saat agar mulutku terbiasa dengan penis jumbonya
itu. Aku mulai menggerakkan mulut dan kepalaku keluar masuk batang penis Yanto.
Penis terbesar yang pernah kuhisap, dan aku yakin sebentar lagi akan merobek
vaginaku. Yanto nampak keenakan saja dan membiarkanku menggarap kemaluannya.
Akupun melakukan peranku menikmati penis ini, kusedotsedot kepala penisnya,
sampai pipiku mengempot. Gerakanku kadang cepat, kadang pelan. “Ahh… Makin
pinter aja nyepongnya Mbak.. Akhwat kaya kamu emang tercipta cuman buat muasin
kontol-kontol gede.." kata Yanto. “ Iya Terus Mbak.. Pake lidahnya lagi..
Assuu… Iso cepet metu meneh iki....” "Trus Mbak.. sepong terus.."
kata Yanto lalu memegang kepalaku dan mengocok penisnya didalam mulutku
membuatku terbatuk batuk. "Hnggg... glock glock glock... uhuk
uhukk.." aku terbatuk-batuk karena pompaan penis Yanto di mulutku.
Ukurannya yang besar itu mampu menusuk hingga ujung pangkal mulutku. Ditambah
pacuan penis Yono di vaginaku dari belakang membuat mulutku makin tertohok
penis besar Yanto. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
16/36 Makin lama pompaan Yono di pantatku makin cepat. Membuatku tidak bisa
untuk tidak mendesah. Penis Yanto yang tak dapat kutelan semua ini pun sering
terlepas dari mulutku. Yanto nampaknya mengerti hal ini, dan kembali mengocok
sendiri penisnya sambil sesekali meremas tetekku yang menggantung bergoyang
indah ini. Yanto membiarkan tubuhku fokus digarap Yono, anak buahnya itu.
Desahan-desahan nikmat dari mulutku makin nyaring terdengar. Sambil tetap
mendekap badanku Yono makin liar memacu penisnya didalam vaginaku. Tangan Yono
sesekali meremas remas tetekku bergantian dengan tangan Yanto. "Ahhhh..
Ssshhhhh... ahh.." erangku dilanda kenikmatan. "Toketmu manteb
banget, Mbak.. urrgghhh..." "Memekmu juga nikmat banget, Mbak..
Uurrgghhh... mau keluar aku.. memekmu tak pejuhin yah.." "Ohh..
Ahhhh.. Iya, Pakk.. pejuhin memekku... Ooouuuuhhhh.. Sshhh.." "Minta
ijin sama suamimu dulu.." "Ohh Ppaakkkk.. terus... Abbii.. pak Yono
mau mejuhin memekku loh.. ouuhh... boleh kan?.. Sshhh...." "Iya
Umi.." jawab Yono lagi-lagi berpura pura menjadi Mas Bagas. "Ahh
keluarinn Ppak.. pejuhin memekku....." Tak lama kurasakan badan Yono
mengejan dan menghantamkan selangkangannya ke pantat bulatku. Yanto dari
sampingku mendorong kepalaku hingga wajahku menempel ke bantal membuat pantatku
kian menungging menyambut klimaks Yono. "Ahhh… makan pejuhku
lonthe…..", erang Yono. Crrrtttt... crrrtttt... crrrtttt.... Yono
menghujamkan batang penisnya makin dalam ke vaginaku dan mendiamkannya.
Kurasakan banyak sekali spermanya menyemprot dinding rahimku. Dengan posisi
pantatku yang meninggi ini hujaman penis gemuknya itu makin terasa memenuhi
vaginaku. Dinding vaginaku merasakan penisnya yang berkedut-kedut saat
menumpahkan isinya, menambah sensasi kenikmatan luar biasa. Beberapa saat
kemudian Yono menarik penisnya, mencabutnya dari lubang vaginaku. Kurasakan
sebagian bibir dalam vaginaku ikut tertarik penisnya yang walaupun sudah
muncrat tetap saja batang itu masih terasa gemuk. "Ouuuhhhh.."
lenguhku. Di kasur sebelah kulihat Pak Broto masih menyetubuhi anus Ditta dari
belakang. Ditta sudah nampak sangat kelelahan disetubuhi tengkurap dengan
posisi lazy doggy oleh Pak Broto seperti itu. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
17/36 "Anjritt.. Anusmu ikut-ikutan dower gini.. Keseringan dipakai Yanto
nih.." keluh Pak Broto tak puas tapi masih tetap saja memompa pantat Ditta
dengan cepat. Aku bergidik ngeri membayangkan jika aku berada di posisinya itu.
Di kasur ini Yanto lalu membalik tubuhku dan merebahkanku. Di tangannya sudah
dipegang tissue basah. Yanto lalu melap bibir vaginaku yang belecetan sperma
Yono dan sperma kering Pak Broto sebelumnya. "Bajigur kowe, Yon.. aku
belum ngecrot di dalem memek ini malah dah banjir pejuh gini.." kata Yanto
sambil melap vaginaku. Dengan tangannya Yanto lalu mulai mengelus-elus
vaginaku. Klitorisku dipilin-pilinnya, membuatku mulai lagi dengan desahan
kenikmatanku. Tangan kasarnya itu lalu menggesek-gesek bibir vaginaku makin
cepat. Beberapa waktu kemudian Yanto sudah memasukkan jarinya dengan kasar ke
vaginaku. Akupun melenguh tertahan ketika vaginaku ini mulai dikerjai. Jemari
Yanto dengan ahlinya mengocok dan mengobel-ngobel vaginaku. Bahkan 2 jarinya
sekarang sudah masuk bergerilya. Tidak perlu lama untuk membuat tubuhku ON
lagi. Tanganku pun sekarang sudah meraba-raba penis Yanto yang ukurannya
membuat dadaku berdesir itu. Aku kocok-kocok penis jumbonya makin lama makin
cepat. Perlahan aku mengubah posisiku menjadi miring, sehingga penis Yanto kini
tepat dihadapanku. Tidak menunggu lama, kini batang hitam itu mulai
kucium-ciumi. "Sempurna banget kamu, Mbak Sella. Aku nafsu banget, apalagi
pas lihat kamu dientot dari tadi.." puji Yanto. Jemari Yanto menghentikan
aktivitasnya di area selangkanganku, dan mulai menjamah bongkahan melon putih
yang kenyal milikku. Ketika jemari Yanto mulai memilin-milih dan menjepit
putingku, bibir sensualku ini mulai mengeluarkan desahan erotis, yang kadang
tertahan saat mulutku bermain-main dengan batang hitam ini. Kemudian Yanto
menarik penisnya, lalu duduk selonjoran diatas tempat tidur, dengan punggungnya
bersandar di dipan ranjang. Kemudian dipanggilnya aku menggunakan kode jari.
Aku yang paham dan mengerti permintaan Yanto itu lalu kemudian beringsut naik
sembari bangkit serta berjongkok berhadapan dengan Yanto, lalu sambil memegang
batang penis Yanto dengan tangan kananku, aku mengarahkan dan menuntun senjata
raksasa laki-laki itu ke gerbang pintu vaginaku sendiri, perlahan aku
menempelkan kepala penisnya sedikit, lalu aku mulai menurunkan pinggulku
memasukkan penis Yanto ke liang senggamaku yang masih begitu sempit ini Karena
saking sempitnya lubang vaginaku ini, sekian kali aku berhenti menurunkan
pantatku karena memang ukuran penis Yanto yang besarnya sungguh tak normal dan
susah itu. Akupun lalu mencoba ik f b l k kk i Y l bih d l "H hh hhh
" 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
18/36 menarik nafas sebelum meneruskan memasukkan penis Yanto lebih dalam.
"Hmmpphh.. auuuhhh.." suaraku yang agak merintih merasa geli saat
dinding vaginaku dimasuki penis besar Yanto. Srrett. Aku mendengar seperti
suara robek dari dalam vaginaku. Rasanya vaginaku seperti pecah keperawanan
lagi saat mencoba memasukkan penis itu. Lagi-lagi ini penis paling besar yang
pernah ditelan vaginaku. Untungnya aku berada di atas Yanto sehingga aku bisa
menentukan sendiri tempo gerakan pantatku. Perlahan-lahan, akhirnya penis
tersebut pun mulai masuk seperti sedang dimakan oleh vaginaku, walaupun hanya
seperempatnya saja “Heeeeekhh... oooohhh.. penuh memekkuu... Paakkhhh..”
rintihku antara sakit dan nikmat. "OUhhhhhhhh....." Desahku. Vaginaku
memang sudah becek karena sisa orgasmeku tadi, tapi walaupun begitu aku masih
harus menaik turunkan tubuhku dengan pelan diatas batang penis raksasa Yanto
ini agar lubang vaginaku cukup beradaptasi dengan penis besarnya. Karena lubang
vaginaku yang belum terbiasa dengan penis besar itu. Beberapa saat kemudian,
dengan perlahan-lahan, gesekan batang penis Yanto di dalam vaginaku membuat otot
vaginaku kian terbiasa. Sesaat kemudian Yanto lalu memegang pinggulku, kemudian
digerakannya pinggulku ini untuk mulai bergoyang-goyang. Aku yang kembali
didera kenikmatan ini juga mulai menggerakkan menggoyang-goyang pinggulku
dengan gerakan seerotis mungkin walaupun sesekali kurasakan ngilu di vaginaku.
"Spllookk.. Splloookkkk.." Peraduan pantatku dan paha Yanto
menghasilkan bunyi nyaring seiring dua kelamin kami menyatu. "Oouuuhh...
Shhhh.. ooouuhh... Shhhhh... Ahhhh..." hanya bunyi desahan yang bisa keluar
dari mulutku. "Spllookk.. Splloookkkk.." Selama beberapa menit hanya
suara itu yang terdengar saat aku menggoyang pantatku mengulek-ulek penis besar
Yanto. Penis besar ini sungguh nikmat. Seolah semua spot sensitif di rongga
vaginaku bisa dirangsang oleh penisnya yang panjang dan kekar itu. "Mbak,
bersihin kontolku dong.." kata Yono yang entah sejak kapan sudah berada di
sebelahku. Batang penisnya yang beberapa saat lalu memberiku orgasme itu sudah
tepat di depan bibirku. "Sluurppp.. Sluurpppppp.. Sluurrrppppppp.."
akupun mulai menjilat-jilat batang penis gelap itu. Aroma anyir sperma
seolah-olah sudah menjadi hal yang lumrah buat mulut dan hidungku. Di bawahku
Yanto memegangi pinggulku dan menggoyangkan pinggulku. Membuatku merem melek
keenakan saat vaginaku yang sempit ini melayani penis besarnya.
"Sluurppp.. Sloopps.. Sloopps.." sambil kujilat-jilat, aku juga
menghisap-hisap kepala penis Yono hingga kurasakan penis itu mulai mengeras
lagi. Gempuran penis Yanto di bawah membuatku susah fokus untuk menghisap-hisap
penis Yono sehingga seringkali terlepas dari mulutku. Yono lalu mundur dan
turun ke kasur ini dan menghampiri Ditta di kasur sebelah. Ditta sudah selesai
di P k B ki i d d d k di f K lih Y ik Di d d 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
19/36 digarap Pak Broto yang kini sedang duduk di sofa. Kulihat Yono menarik
Ditta turun dan mendoggynya di lantai. Aku tak terlalu memedulikan hal itu
karena saat ini aku sendiri sedang sibuk dihampiri kenikmatan karena gempuran
penis besar Yanto. Penis terbesar yang pernah ditelan oleh vaginaku ini
memberiku sensasi nikmat yang sungguh berbeda. Pinggulku makin liar
bergoyang-goyang menikmati penis itu. Ketika kulihat ke bawah ternyata belum
ada setengah batang penisnya yang masuk ke vaginaku tapi mampu membuatku
menggelinjang nikmat. "Ssshhh.. hhhmmmppphh.. Ouuhh.. Shhh.."
Kemudian Yanto meletakkan kedua tangannya di pantatku, dan dalam sekali
gerakan, Yanto lalu berdiri mengangkat tubuhku dengan penis yang masih menancap
di vaginaku. Akupun reflek mengalungkan kakiku ke pantat Yanto dan badanku
memeluk tubuh Yanto dan meletakkan kepalaku di bahunya seperti layaknya seorang
anak kecil yang sangat nyaman di peluk dan di gendong ibunya. Dalam posisi
berdiri seperti ini, tentu saja penis Yanto menancap begitu dalam di vaginaku,
bisa kurasakan kini vaginaku makin sesak dipenuhi oleh penis hitam Pak Rusli yang
besar itu. "Oke Mbak, sekarang kamu yang harus goyang" perintah Yanto
kepadaku. Dan tanpa diminta dua kali, akupun langsung menggerakkan pantatku
sedikit naik turun pelan-pelan karena ngilu yang kurasakan "Yang hot dong,
Mbak!!" ucap Yanto menepuk pantatku lumayan keras. Vaginaku masih
beradaptasi dengan besarnya batang penis itu dan kugerakkan naik turun makin
cepat hingga mulai terbiasa. Akupun mulai menggoyangkan pantatku memutar-mutar
dan memilin-milin penis Yanto. "Ssshhhh... Hmmmmppphh.." selama sesaat
hanya desahan kenikmatan yang keluar dari mulutku. Dengan posisi berdiri ini,
penis Yanto masuk makin dalam di vaginaku. Kurasakan seluruh rongga vaginaku
terisi penuh oleh penisnya hingga ujung rahimku. "Ssssssshhhhh.. Ahhhhhh..
Pppaaaakkk... Oooohhh.... Memekku pennuuuhhhh.... Auuuhhhhhh...." Yanto
pun ikut mendongak keatas menikmati goyangan vagina sempit milikku ini
"Nah pinter, lebih cepet lagi, Mbak!!" perintahnya padaku. "Ayo
lebih cepet, Mbak.." kata Yanto meninggikan suaranya sambil kemudian menampar
keras pantatku. Plaakkk. "Ssshhhhh... auhhhh... Hmmmpppphhh..."
Akupun hanya menyahuti dengan desahan dan menuruti saja keinginan Yanto itu.
Kugoyangkan pantatku berputar-putar makin liar. Gerakan erotis yang biasa
ditemui oleh penari atau penyanyi dangdut. Entah bagaimana aku bisa memiliki
kemampuan binal seperti ini. "Nahhh, iya begituuu.. ugghhhhhh... enak
bangettt memekmu, Mbak" racau nya. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
20/36 Saat aku sedang bergoyang memaju mundurkan pinggulku, Yanto
menjilat-jilati ketiakku. "Auhh uhh... geli ah geli Ppak... sshh.."
"Wangi keringatmu bikin kontolku makin keras, Mbak..". "Aduh..
ahh ahh.. uhh geli Ppaak.." kataku saat Yanto bergantian menjilati
ketiakku. Goyanganku makin liar, kini Yanto memegangi pinggulku dengan kedua
tangannya. "Sshhhhh.. Paakkhh, Bapak kuatt bangett.. aakuuuhh mau keluarrrrr
lagiihhh..." desahku. "Shhh... Oooohhh... Aaaaaahhhhhhhh...
Pipiiissshhhh...." teriakku mengerang. Seeeerrrrrr.. Seeeeerrrrrrrrrrr.
Dengan posisi persetubuhanku yang berdiri ini membuat squirt yang keluar dari
vaginaku memuncrat deras membasahi karpet ini. Tanganku mencakar-cakar punggung
Yanto, dan beberapa saat kemudian tubuhku langsung lemas. Di sebelah bawah sana
kulihat Yono sedang klimaks setelah menyetubuhi Ditta, yang ternyata
persetubuhan itu dilakukan tepat di depan Fani yang sedang duduk terikat. Yono
menyuruh Ditta duduk bersimpuh berdekatan dengan Fani. Kulihat Ditta mulai
menyepong penis gemuk Yono, dan beberapa saat kemudian Yono menyemburkan
spermanya di muka Ditta, dan kulihat semburannya sebagian mengenai muka dan
jilbab Fani. Sembarangan betul si Yono ini. Fani pun menyambutnya dengan
rontaan tak rela yang tertahan oleh sumpalan kain di mulutnya. Ingin aku
berbuat sesuatu tapi tubuhku terlalu lemas dan terlalu dilanda birahi
kenikmatan barusan oleh penis terbesar milik Yanto yang sudah membuatku
orgasme. "Yan, kamu jangan ngecrot di memeknya Sella. Masih mau tak pakai
tu memek.." Kata Pak Broto di tengah-tengah fase penuntasan klimaksku.
"Oke, Bos.." Balas Yanto mengiyakan. Entah mengapa malah aku yang
kecewa. Seolah aku ingin batang Penis raksasa itu menyemburkan isinya di
rahimku, pasti sungguh nikmat. Yanto lalu menurunkan tubuhku di atas kasur dan
melepas penisnya. Plloopp. Serasa ada organ tubuhku yang ditarik keluar saat
penis raksasa itu keluar dari lubang vaginaku. Ada sensasi kenikmatan yang
hilang saat penis Yanto itu pergi. Saat aku masih kelelahan dilanda kenikmatan
orgasme ini, tanganku ditarik lagi oleh Yanto hingga aku terduduk di atas
kasur. Kulihat Pak Broto dengan perut buncitnya sudah duduk juga selonjoran di
atas kasur ini. Yanto memberiku beberapa saat untuk mengatur nafas setelah
orgasme tadi. Yanto lalu bergerak ke arah Ditta yang sedang berada di bawah.
Ditta yang sedang terbaring telentang di karpet itu tiba-tiba harus menerima
hujaman penis jumbo Yanto di vaginanya. Yanto dengan brutal langsung memompa
penisnya di vagina Ditta dengan tempo cepat, tak memedulikan Ditta yang
mengerang-ngerang terpental-pental karena sodokannya itu. Hingga tak lama
setelah itu, 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
21/36 "Ahhh… Muncratt.. Asssuuuuu…. Uuurrgggghhh.." Crottt… Crottt..
Crootttt.. Crootttt.. Crootttt.. Yanto menyemburkan spermanya di dada Ditta
hingga sebagian menyembur ke wajah dan jilbabnya. ------ "Kamu tau harus
apa kan, Mbak?" kata Pak Broto duduk di kasur ini sambil menepuk-nepuk
pahanya layaknya seorang kakek yang siap menjadi pangkuan sang cucu. Aku yang sudah
larut dalam buaian nafsu ini lalu beringsut mendekat. Pantatku kuarahkan tepat
di atas perut buncit Pak Broto sebelum perlahan kutempelkan di paha Pak Broto.
Kini aku duduk di pangkuan Pak Broto, kukangkangkan pantatku lalu kupegang
batang tegang itu dan kuarahkan ke liang senggamaku. Sebuah penis kembali mulai
memasuki liang vaginaku. "OUhhhhhhhh....." Desahku. Walau vaginaku
sudah banjir, aku masih harus menaik turunkan tubuhku dengan pelan diatas
batang penis Pak Broto beberapa kali agar batang itu terbiasa. Karena lubang
vaginaku yang memang sempit ini. Sesudah terbiasa, lalu Pak Broto memegang
kedua pinggulku, kemudian digerakannya pinggulku ini untuk bergoyang-goyang.
Aku yang libidonya juga sudah naik ikut membalas arahan goyangan Pak Broto. Jadilah
persetubuhan ini kembali menghadirkan bunyi yang nyaring saat dua kelamin kami
menyatu. Pak Broto makin lama makin brutal menghajar vaginaku dengan posisi WOT
ini, membuat tetek ranumku bergerak-gerak liar karena goncangan. Kedua tangan
Pak Broto lalu mencengkram kuat-kuat kedua bongkah daging mulus ini dan semakin
mempercepat kocokannya. "Aiiihhhhh....pelan Pakkhh... Shhh..."
desahan kesakitan dari mulutku, tapi langsung disusul lenguhan kenikmatan juga
"Nggahhhh.. ngahhhhh... ouuuuhhh... Sssshhhhhh.. aaaahhhhh...."
Teriakku. Pinggulku kini berayun dengan binalnya. Sambil meremas tetekku, Pak
Broto juga memaju-mundurkan pantatnya dengan penuh semangat. Saat nafsu sedang
asik membersamai persetubuhanmu, Yanto yang sudah pulih kemudian mendekat. "Mantebb
puoll.." kata Yanto. Dia berdiri tetap disebelahku yang sedang bergoyang
memompa batang Pak Broto. "Ayo bersihin nih, Mbak.." Katanya
menyodorkan batangnya yang masih belepotan sperma. Aku yang sudah hilang akal
sehat karena kenikmatan ini, langsung membuka saja mulutnya dan memainkan
batang itu. Kucium-ciumi, kusedot ujung kepalanya, lalu batanganya kujilati
sampai bersih. Entah bagaimana aku bisa sebinal ini. Memanjakan dua penis
sekaligus. Aku menggoyangkan tubuhku dengan liar, sambil tangan mulusku kini
mengocok batang hitam Yanto yang mulai tegang. Kombinasi perlakuan kocokan dan
jilatan, sukses membuat batang penis raksasa itu bangkit lagi. 3/27/22, 11:12
PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
22/36 "Bener-bener lonthe kamu, Mbak.." Timpal Pak Broto, yang kini
memelintir-lintir putingku. "Suka nggak kamu ngelonthe gini, Mbak.."
tanya Pak Broto sambil menarik putingku membuatku kesakitan. "Ahhh....
Iyyaaa, Ppaakk.. Akuu akhwat lonteee.... Ssshhhh.... Slllrppp..." Desahku
sambil sesekali masih memainkan batang penis Yanto. "Bilang gitu sambil
liat ke kamera itu, Mbak.." "Ahhh... shhhh... Akuu akhwat binall, akhwat
lonteee.. Ssshhhh... hmmmmmmhhh.." desahku yang kubuat sebinal mungkin
sambil menengok ke salah satu kamera yang berada di dekatku. Mulutku lanjut
memainkan batang penis Yanto. "Hahaha.. kamu lebih rendah dari lonthe,
Mbak.. kalau lonthe dibayar walaupun murahan, tapi kamu dah nggak punya harga
sepeserpun.. Uggghhh..." Timpal Pak Broto sambil memencet putingku dan
memompa pinggulnya. Aku hanya bisa membalasnya dengan desahan-desahan nikmat.
Hingga 2 menit kemudian : "Ngahhh... Hhhhhhh.... Houuuuuhhhhh Pppaaaakkhh..
keluarrrr... auuhhhhhhhh..." pekikku melampiaskan kenikmatan yang
melandanya seluruh organ tubuhku. Pinggulku mengelinjang-gelinjang selama
beberapa saat sampai terpaan gelombang klimaksku mengendur. "Hahh.. hahh..
hah...." desahku sambil bernafas tersengal-sengal "Meh wae kontolku
mbok cokot, Mbak.." Kata Yanto, melepaskan kontolnya. "Enak nggak,
Mbak?" Tanya Pak Broto. Dia memberikan kesempatan sejenak kepadku untuk
menikmati sisa-sisa orgasmeku. "Iya Pakk.. enak..." Kataku, tubuhku
saat ini jatuh memeluk Pak Broto dengan vaginaku masih tertancap penisnya yang
masih keras kurasakan. "Tapi aku belum keluar nih, Mbak.." Kata Pak
Broto. "Ayo nungging Mbak. Meh tak doggy bokongmu, hehehe.." Perintah
Pak Broto. Yanto membantuku untuk berdiri, lalu menunggingkanku ditengah kasur.
Kepalaku terbenam dibantal yang ada didepanku. Sesaat kemudian kembali dengan
perkasanya penis Pak Broto yang masih tegak berdiri itu menghajar lubang
kawinku lagi. Kepalaku yang terbenam oleh bantal ini membuat suaraku tertahan.
Tubuhku digenjot Pak Broto dengan doggie style. Sesekali ditamparnya pantat
putih mulusku ini. Doggie style membuat titik-titik sensitif di dalam rongga
vaginaku dihajar batang penis Pak Broto secara intens. Yanto kemudian tak
tinggal diam dan ikut merangsang tubuhku. Kedua bongkah tetekku yang b b kib d
b h P k B d k di ih 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
23/36 mengayun-ayun bebas akibat goncangan dan benturan paha Pak Broto pada
pantatku diraihnya. Tangan Yanto meraih tetekku dan meremas-remasnya. Sesaat
kemudian kepalaku yang masih terbalut jilbab acak-acakan ini ditariknya, sehingga
kini tubuhku menungging dengan posisi sempurna. Wajahku yang sudah kemerahan
ini lalu dilumat Yanto dengan penuh nafsu. Setelah itu Yanto menurunkan
kepalanya kebawah, lalu melumat kedua payudara indahku ini.
"Ouuhhhhhhh.......aduhhh......" Hanya itu yang keluar dari mulutku.
Aku hanya merasakan kenikmatan yang luar biasanya saat kedua tititik
sensitifnya mendapatakan rangsangan yang luar biasa. Kali ini hanya butuh 5
menit untuk membuat tubuhku meledak dalam orgasme lagi. Ledakan orgasme yang
kali ini betul-betul dahsyat sampai membuatku mencengkram sprei kasur king size
ini kuat-kuat. "OUUUUUGGHHHHHHHH.... HHSSSSSSSS.....
AAAAAAAAAARRRHHHHHHH.....". Pak Broto sengaja makin mempercepat
goyangannya membuat orgasmeku makin panjang. Nafasku sampai tersengal-sengal
karena terpaan orgasme. Setelah itu Pak Broto mencabut sebentar kontolnya, dan
menampar-namparkan ke bongkahan pantatku. Itu sepertinya teknik dia untuk
mengulur maninya keluar. Belum sempat mengatur nafas akibat orgasmeku yang
terakhir, Yanto sudah menarik kasar kepalaku. Dia duduk selonjoran dengan
kontol tegak didepan wajahku. Yanto langsung memegang dan mengarahkan kepalaku
agar mulai menyepong kontolnya. "Auuhh.. hosshh.. sebentar, Pakk..
Hmmmpphh.." protesku, tapi tak dihiraukan Yanto karena Yanto sudah menekan
kepalaku sehingga mulutku langsung mendusel selangkangan Yanto. Ujung penis
Yanto ditempelkannya ke bibirku. Dari belakang Pak Broto menatap vaginaku yang
berlumuran lendir orgasme, lalu kembali membenamkan penisnya kedalam vaginaku
dan menyetubuhiku dalam doggy style lagi. Gempuran Pak Broto sangat kencang,
hingga terdengar nyaring bunyi kecipak paha dan pantat bertemu. "Ahhh...
Shhhhh... Pppaaakk.. Sshhhhh..." Desahanku membuat mulutku semakin
terbuka, memudahkan kepala penis Yanto merangsek masuk ke dalam bibirku. Dan
dalam beberapa detik kemudian kepala penis hitam itu sudah masuk ke dalam
mulutku. Otot-otot mulutku kembali harus bekerja ekstra menerima gempuran
kepala penisnya yang licin itu. Aku kesulitan dalam konsentrasi mengemut kepala
penis Yanto, selain karena besarnya ukuran penis itu ditambah juga karena
gempuran penis Pak Broto dari belakang yang betul-betul membuatku
mengawang-ngawang kenikmatan. Seringkali ujung penis Yanto terlepas dari
mulutku. Meski begitu aku berusaha terus untuk bisa mengemut-ngemut,
menyedot-nyedot kepala penis Yanto, dan sekali-sekali lidahku memainkan lubang
kencing Yanto yang membuat Yanto menjadi belingsatan keenakan dan
mendesah-desah keenakan. "Hhhh hh hhh hhhhhhhh U hh " Y bil ik ik jilb
bk 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] |
Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
24/36 "Hhhhrrrggghh..... mmmhhh..... ashhhhhhhh..... Urrggghh.."
ceracau Yanto sambil menarik-narik jilbabku membuatnya makin acak-acakan.
Tubuhku secara refleks juga sangat menikmati posisi ini. Bahkan aku hampir
keluar untuk kesekian kalinya ketika Pak Broto tiba-tiba menghentikan
genjotannya. "Ssshhh.. Kok berhenti, Pak?" Tanyaku menoleh ke
belakang. Aku yang tadinya sudah kewalahan, merasakan ada sensasi kenikmatan
yang hilang malah kini berharap terus disodok. "Walaupun dah kemasukan
kontol jaranne Yanto, tapi Jepitan memekmu kok yo masih enak banget, Mbak.. tapi
aku belum pengen keluar. Leren sikik." Jawab Pak Broto, sambil melap
penisnya menggunakan tissu. "Naikin kontol Yanto lagi tu, Mbak.." Aku
yang memang sudah dikuasai nafsu birahi ini hanya menurut saja saat tubuhku
diperlakukan sesuka mereka. Akupun lalu bergeser mendekati Yanto yang sekarang
duduk telentang dengan penis yang tegak berdiri. Perlahan aku membuka pahaku
lebar-lebar dan menduduki batang penis raksasa Yanto yang mengacung tegak.
"Ouhhhhhhh...." Karena lubang vaginaku yang memang sempit ini aku
masih harus menaik turunkan tubuhku dengan pelan. Ditambah ukuran penis Yanto
yang tak masuk akal itu, walaupun vaginaku sudah banjir. Perlu naik turun
berkali-kali agar liang vaginaku ini terbiasa dengan penis Yanto walau hanya
ujung penisnya saja. "Oouuhh.. Aahhhhhhhh... Hhaaaahh..." akupun
mengerang kenikmatan sambil penis Yanto mencoba menerobos celah vaginaku yang
seolah makin sempit ini dibandingkan dengan penis Pak Broto sebelumnya.
Vaginaku yang makin banjir ini sedikit banyak memudahkan proses pencoblosan
ini. Sesaat kemuadian, akupun mulai bergerak naik turun mengocok penis Yanto
yang sudah tertelan seperempatnya itu. "Nah iya, terus.. kamu memang bakat
jadi lonthe, Mbak....." ujar Yanto menyemangati goyangan tubuhku di
atasnya sambil meremas-remas kedua belah tetekku. "Ahhhhh... ngahhhhh..
ahhhh..." desahku sambil menggoyang maju mundur pantatku. Dengan nakalnya
jempol Yanto menggesek-gesek klitoris vaginaku yang menonjol, membuat tubuhku
semakin blingsatan. Tiba-tiba Pak Broto memeluk tubuhku dari belakang dari
langsung meremas tetekku. Leherku dicium, dan digigiti oleh Pak Broto. Tangan
Pak Broto juga mulai meremas-remas pantatku. Dan sesekali membelai lubang
anusku. Membuat tubuhku menggelinjang karena perasaan nikmat. Semua titik
sensitifku diserbu kedua lelaki ini. Tiba-tiba aku mendesah "Auuuuhhh...
Pakkk! Bapak ngapainn.. Auuhh.." Desahku dangan suara agak tinggi. Aku
menoleh, ternyata Pak Broto memasukkan jarinya ke lubang analku ini. Aku
mengerang lebih heboh lagi saat Pak Broto memasukkan lebih dalam jari tengahnya
ke dalam pantatku dan mulai mengocoknya. É
I à ó ç
13 3/27/22, 11:12 PM
CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum
Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
25/36 "Ahhh... ahhh... Shhhh... Bapak ngapain.. aahhh..." rengekku
kebingungan. Cairan pelumas vaginaku yang membanjir sampai ke lubang pantatku
dan posisiku yang sedang menungging ini memudahkan Pak Broto mengocok-ngocok lubang
pantatku. Tiba-tiba Pak Broto menghentikan kocokannya dan kurasakan dia
mengeluarkan jarinya dari lubang pantatku. "Kali ini Kamu bakalan
merasakan kenikmatan yang beneran, Mbak.. " Kata Pak Broto setengah
berbisik ke telingaku. Yanto yang berbaring telentang di bawahku kemudian
mendekap punggungku. Pak Broto kembali berkata "Kamu tak kasih pengalaman
ngentot yang belum pernah kamu rasakan, Mbak.." Setelah berkata seperti
itu, kurasakan Pak Broto mengarahkan kontolnya ke anusku. Aku bisa merasakan ujung
penisnya yang licin itu menempel menggesek-gesek di sekitar lubang anusku. Hal
yang sejak tadi kutakutkan akhirnya akan kualami, kedua lubang kemaluanku akan
dimasuki. Aku sadar bahwa ini merupakan konsekuensi terberat yang harus aku
terima saat ini. "Ppaakk.. Sssshhhhh... " desahku sambil merengek.
Tubuhku refleks bergerak-gerak seolah menghindari hujaman penis Pak Broto di
lubang analku yang masih belum pernah dimasuki penis, tapi gerakanku tertahan
oleh pelukan Yanto yang kini juga memaksa penisnya masuk makin dalam ke
vaginaku "Pppakkk.. Ooouuuuhhhh..." Erangku saat batang penis raksasa
Yanto makin masuk ke dalam vaginaku. Rasa nikmat melandaku hingga ubun-ubunku.
Di belakangku Pak Broto masih terus memainkan lubang anusku. Kurasakan Pak Broto
lalu membuka pantatku lebar-lebar agar lubangnya menganga. Tubuhku masih
berusaha menggeliat-geliat ketika merasakan kepala penis Pak Broto mulai
mendesak lubang pantatku. Semakin tubuhku bergerak meronta, semakin kencang
Yanto memelukku. "Ahhh.. Ouuhhhh.... Pppakkkk...sakitt....." rengekku
hampir menangis. Tapi Pak Broto tidak peduli. Setelah tarik-dorong berapa saat
akhirnya penis keras Pak Broto itu mulai terbenam juga ke pantatku.
"Aaaahhhhhhhhh..... saaakiiiiiitttt...." pekiku kesakitan saat penis
Pak Broto yang diameternya lumayan itu menerobos masuk lubang pantatku
lenyaplah keperawanan lubang anusku. Dada Yanto diremas dengan kencang oleh
tanganku yang memang berada di atasnya.
"Ppaaakk.....sak...it....auhhh....." Kurasakan Air mataku pun langsung
menetes akibat rasa perih yang tak terkira melanda pantatku. Padahal belum
semua batang penis Pak Broto masuk. “Hoaah…” Pak Broto menggeliat menghentikan
sejenak gerakannya mungkin untuk meringankan rasa sakit yang melanda tubuhku.
Sekaligus merasakan sensasi hangat dan lembut didalam lubang pantatku ini.
3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
26/36 Kini kedua lubang kemaluanku sudah dimasuki 2 batang penis yang tegang
maksimal. "Asssuuu...enak banget silitmu, Mbak...sempit..." Kata Pak
Broto. Aku bisa merasakan jepitan otot pantatku yang begitu erat beradu dengan
batang penis keras Pak Broto. “Aauuhhh.. Aaawwwww..!” jeritku saat pantatku
serasa tertusuk oleh jarum raksasa ketika Pak Broto menghentakkan pinggangnya,
menghujamkan penisnya makin masuk kedalam lubang anusku. “Tahan ya, Mbak!
Lama-lama juga bakalan enak kok! hehehehe” bujuk Pak Broto. sementara akupun
mengangguk pelan tanda setuju. Pak Broto pun kemudian melanjutkan menggerakkan
penisnya maju mundur dengan pelan sambil sesekali menghentakkan dengan kuat, ia
menengadah keatas meresapi nikmatnya jepitan erat dari otot pantatku. Dengan
tekanan kuat sekali lagi, penis Pak Broto langsung amblas ke dalam lubang
pantatku. Srreett. Blessshh! "Aiihhhhh... ahh.. ahhh.. ahhhhhhh"
erangku lagi. Kali ini sangat panjang. Bahkan mulutkupun sampai dilumat Yanto
dengan mulutnya agar tidak beteriak terlalu kencang. Pak Broto kembali
mendiamkan batangnya didalam lubang anusku, mungkin untuk membiasakannya dulu.
Lalu secara perlahan Pak Broto menarik penisnya, kemudian memasukkannya pelan.
Aku masih mendesah-desah dalam lumatan Yanto. Ada sekitar sepuluh kali Pak Broto
melakukan tarik ulur penisnya, sedangkan Yanto diam saja agar penis Pak Broto
leluasa masuk. "Mantab ya, Bos?" Tanya Yanto. "Hehe...enak
banget iki. Kontolku dijepit dan dipijet secara bersamaan.. Baru kali ini aku
merawanin anus yang bisa kayak gini.. Istri-istriku aja nggak ada yang kayak
gini.. Urrrggghhh.." "Wah.. boleh itu Bos.. ijin nyoba ya,
Bos.." "Hahaha.. nanti.. nunggu aku bosen sikik tapi, Yan.."
"Siappp.." "Meh tak genjot sik bokong seksi iki...." Sambil
berkata begitu, Pak Broto lalu merengkuh tetetkku, dan dia langsung mulai
menggenjot pantatku dengan tempo yang ditingkatkan. Kurasakan Pak Broto agak
kesusahan menggempur anusku. Pak Broto susah menggenjotnya mengingat masih
sempitnya lubang anusku ini. Erangan kesakitanku lama kelamaan memudar. Begitu
pantatku terbiasa dengan penis Pak Broto, dan ditambah Yanto yang sudah kembali
menggenjot vaginaku, jeritan kesakitanku tadi kini sudah berubah jadi erangan
nikmat. B l l di i k k li k bi i b i Y b i 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella
Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
27/36 Belum lama tadi vaginaku kesulitan untuk bisa menerima batang penis Yanto
yang sangat besar itu. Butuh beberapa saat hingga aku bisa menikmati penisnya
mengaduk-aduk vaginaku. Lalu kini lubang anus sempitku juga harus menerima
pompaan penis keras Pak Broto. Tubuhku rasanya penuh seolaholah seperti
tertindih beban berat. Yang kurasakan saat ini adalah campuran antara nikmat
tak terhingga dan sedikit sakit. Sensasi yang luar biasa yang tak bisa
digambarkan. Dua penis keras itu seperti membuatku melayang-layang. Apalagi
saat Yanto kembali menaikkan tempo menghajar vaginaku dengan penis besarnya, dan
melahap kedua tetekku bergantian. Desahan demi desahan kenikmatan kembali
melandaku. Walau sesekali aku menggigit bibirku, menahan sedikit rasa sakit.
Aku tak habis pikir juga bagaimana mungkin kedua lubang sempitku ini bisa
menerima 2 batang itu bersamaan. Ini seperti film bokep yang pernah aku tonton,
tapi pemerannya adalah aku sendiri. Tubuhku dijepit ditengah dan digenjot
seperti sandwich. "Gimana, Mbak Sella? enak kan dientot begini?"
Tanya Yanto. Akupun hanya mengangguk pelan. Kedua penis keras itu berayun-ayun
mengaduk-aduk kedua lubang kemaluanku yang makin lama bisa kunikmati. Dan benar
saja, lama kelamaan rasa sakit dan perih di pantatku ini mulai berganti dengan
rasa geli sedikit perih yang nikmat, terbukti dengan desahan-desahanku yang
sudah mulai terdengar makin keras dan pantatku yang juga sudah mulai ikut
bergoyang menyamai gerakan maju mundur penis mereka berdua. Badanku kini
blingsatan didera birahi nikmat. Aku menggoyang-goyang pinggulku sendiri
merengkuh setiap kenikmatan yang dihasilkan setiap gesekan di lobang kawin dan
lobang pantatku. "hahahahaha, udah mulai goyang dia Bos.." ledek
Yanto melihatku yang mulai larut dari permainan penis Pak Broto di anusku dan
penis Yanto di vaginaku Syaraf-syaraf anus milikku sudah mulai terbiasa dengan
gerakan penis Pak Broto serta hentakan mendadak darinya yang pasti sekarang
mengirimkan gelombang kenikmatan tiada tara ke setiap simpul syarafku. Suara
rintihanku pun pelan-pelan berganti dengan suara desahan penuh kenikmatan.
“Aaggghh... awwh... hhhaaahh..” desahku megap-megap merasakan sensasi nikmat
yang melanda anus dan vaginaku. Saat tau aku sudah terbiasa dengan himpitan dua
batang keras ini, Pak Broto pun mencoba mempercepat gerakan pinggulnya sehingga
penisnya menghunjam keras kedalam anusku. "Kkpaakkk... kpppaakkk...
kpaaakk..." Suara tumbukan antara pinggang Pak Broto dan bongkahan
pantatku dan juga paha Yanto menggema didalam kamar ini Pak Broto kemudian
memegang pergelangan tanganku dan menariknya ke belakang dengan kuat, hingga
membuat badanku pun terangkat keatas dan kepalaku mendongak. "E k k Mb k S
ll ?" T P k B d i b l k 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani
[No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
28/36 "Enak nggak, Mbak Sella?" Tanya Pak Broto dari belakang.
"Ouuuuhhh.. Ennnakk Ppaakk.....ouhhhh.. ngahhhh... shhhhhhhhhhh..."
lenguhku yang menuju klikmaksnya. "Kamu lagi diapain ini, Mbakk..?"
"Aahhhh.. ouuhhh.. lagi ngentoot.. eennaakk.. Sshhh.." "Lagi
dientot apanya, Mbak..?" "Ouuhh.. ngaahhh.. dientot memmeekk sama
anuskuuhh.. ouuhhh.. sshhhhh..." "Hehe. Bilang ke kamera itu, kamu
keenakan minta genjot yang kenceng.." "Ohhhh... enak bangett..
auhhh.... terussss....genjottt dua lubangku, pppakkkhh.. Ssshhh...
Ouuhhh...." Teriakku memenuhi ruangan. Akal sehatku memang sudah hilang
hingga kedua lubangku kini sudah bersarang penis-penis ini. "Enak ya
dianal, Mbak?" Tanya Yanto ditengah-tengah persetubuhan ini. "Iya
enak banget... Belum pernah sebelumnya... enakk ternyata.. auhhhhh.."
Teriakku saat Pak Broto meremas kencang tetekku. Pantatku masih terus berayun.
Menyambut hujaman penis Pak Broto di anusku dan penis Yanto di vaginaku. Saat
ini hanya kenikmatan yang kurasakan di seluruh tubuhku. Aku kini terjepit di
antara dua laki-laki, menggelepar, menerima sodokan keras dan kencang dari dua
arah. Akupun makin bergairah dengan tiap gerakan rangsangan mereka. Yang
menguasai kepalaku saat ini adalah keinginan untuk mencapai kepuasan, untuk
mencapai kenikmatan birahi. Aku membungkuk, merapatkan tubuh memeluk Yanto. Pak
Broto mendorong dari belakang, penisnya masuk hingga kurasakan sangat sesak di
lubang pantatku. "Si Yono nganggur tu, Mbak.. kamu minta kontolnya buat
kamu sepong sana.." kata Pak Broto. Yono memang dari tadi beristirahat
setelah selesai dengan Ditta sambil mengocok-ngocok penisnya sendiri.
"Shhh.. Ppak Yono siniiih.. kontolnya kuemut.. ouuhh.. ahhh.." kataku
disela-sela gempuran penis-penis ini. Yono pun perlahan mendekat dan naik ke
atas kasur. "Hehe.. mintanya yang hot dong, Mbak.." kata Yono.
"Pak Yono, kontolnya mau kuemut yaaah.. emutan akhwat alim doyan kontol..
Shhhh.. oouuhhh.. kontolnya dibikin enak pakai mulutku yaahh.. Shhh..
nngaahhh.." "Coba minta ijin dulu sama suamimu, Mbak. Bilang ke
kamera.." kata Yono. Fetish Yono sedari tadi l h l h k di i i M B E h h l
i l h b k l bih 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara]
[Update #48] | Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
29/36 seolah-olah aku digarapnya atas seizin Mas Bagas. Entah mengapa hal itu
malah membuatku lebih terangsang. "Hmmppph.. Abii, Umi ngemut kontolnya
Pak Yono yaah.. kontolnya item gede enakkkmm.." belum selesai kata-kataku,
Pak Yono sudah menjejalkan penis kerasnya itu masuk ke dalam mulutku.
Pinggulnya lalu mulai berayun seolah-olah sedang menyetubuhi mulutku dengan
penisnya. ------ Kini lengkaplah sudah semua lubangku dipakai oleh mereka. Dari
bawah Yanto mengobrak-abrik rongga vaginaku dengan penis raksasanya itu. Dari
belakang Pak Broto menghujamkan penisnya di lubang anusku yang masih sempit dan
menjepit. Dan dari depanku penis Yono sedang keluar masuk mulutku yang
kuhisap-hisap dengan kuat dan liar hingga pipiku mengempot seolah-olah
menghayati setiap hisapan yang kulakukan. Sekitar 10 menitan semua lubangku ini
digenjot secara bersamaan. Yanto di bawah lebih cepat mengoyangkan batangnya.
Pak Broto juga sudah dengan kecepatan maksimal memompa anusku. Kami berempat
seperti lomba lari, saling kejar-kejaran menuju nikmat birahi. Pak Broto yang
nampaknya akan keluar makin menggila, anusku yang sudah mulai terbiasa
disodoknya dengan kasar. Pak Broto memompa pantatku gila-gilaan karena kupikir
akan klimaks. Tapi ternyata Yanto yang duluan meledak orgasmenya. Aku yang tak
peduli itu sudah makin tak peduli saat sperma masuk ke vaginaku kembali.
Mulutku makin liar menyedot-nyedot penis Yono yang kurasakan makin hangat dan
mengeras di mulutku. Sambil meremas pinggulku kuat-kuat, punggung Yanto
melengkung dan menghujamkan penisnya dalam-dalam dan spermanya menyembur di
dalam vaginaku "Asssuuu........ahhhhhh.." lenguh Yanto penuh
kepuasan, lalu kemudian diam menikmati sisa-sisa orgasmenya. Aku pun juga
merasakan akan mencapai orgasmeku. Tubuhku merasakan gelombang orgasme yang
menghampiri. Penis Yono terlepas dari mulutku, badanku kelonjotan dan tanganku
blingsatan menariknarik kain sprei. "OOoouuuuuughhhhh... Houuuhhhhhh...
Hyyaahhhhh.. Sssssssshhhh.... Pipiiisssshhhh......" teriakku penuh
kenikmatan birahi dipuncak tertinggi. Hingga hanya bagian putih kelopak mataku
yang kelihatan. Pak Broto yang juga mungkin hampir klimaks masih punya sedikit
tenaga lagi dan terus menggenjot pantatku yang sedang dilanda badai orgasme.
Pak Broto yang sudah nanggung, tetap memompa pantat mulusku dia menekan
dalam-dalam penisnya ke lubang anusku dan meledakkan orgasmenya seperti orang
histeris. "Huaahhh.... HHAAAHhHHH.... Asssuuuuu..." lenguh Pak Broto penuh
kepuasan. "Crrttt.. Crrtttt... Crrtttt..." semburan spermanya
memenuhi rongga anusku. Setelah selesai menuntaskan semburan Di b i l l j hk b
h di f 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]
| Page 48 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
30/36 spermanya, Dia mencabut penisnya lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa.
"Hossh.. Hossshh.. Hosssh.." nafasku masih tersengal-sengal karena
orgasme yang melandaku barusan. Saat kurasakan ada tangan yang kembali meremas
pantatku, aku menoleh. Ternyata itu tangan Yono. Yono melap lelehan sperma Pak
Broto di sekitar lubang anusku walaupun hanya sekitar permukaannya saja.
Setelah dirasa cukup bersih, lalu dia mengarahkan penisnya ke lubang anusku,
dan mulai menekan kepala penisnya masuk. "Ouuhhh.. Pppaaaakkk..
Shhh.." Desahku. Pak Yono melakukan tarik ulur beberapa kali. Ukuran
penisnya yang lebih besar dari Pak Broto membuatnya tak bisa langsung menusuk
masuk ke lubang anusku walaupun di dalam lubang anusku masih becek oleh sisa
sperma Pak Broto. Lingkaran otot anusku mencengkeram erat di sekitar batang
penis Yono yang mendesaknya. Yono memundurkan pinggul, menarik batangnya sampai
batas kepala, dan mendorong maju lagi, lebih dalam daripada sebelumnya. Kali
ini kepala penisnya mulai bisa masuk dengan lebih mudah, biarpun saluran
belakang ku itu sangat sempit dan lebih melawan daripada vaginaku. Breettt..
Lagi-lagi suara robekan kudengar dari pantatku saat kepala penis Yono masuk
dengan paksa di lubang anusku. "Aiiiihhhh..." erangku kesakitan.
Penis gemuk itu seolah mengisi penuh saluran pencernaanku. Membuat perutku yang
langsing ini seolah-olah harus melar menerima batang itu di lubang anusku. Yono
mendiamkan sejenak kepala penisnya di anusku itu beberapa saat. Perlahan-lahan
lalu mulai lagi menarik ulur penisnya di dalam anusku. Membuat rasa sakit yang
menjalar tubuhku sedikit demi sedikit berganti dengan rasa nikmat. “Ahssss…
gede banget kontolnya, Ppaakk.. Hhssahh…” desahku terlanda birahi membara. Yono
mundur lagi sedikit lalu mendorong lagi lebih dalam ke dalam lubang anusku.
Akupun meringis, kepalaku ambruk ke dada Yanto. "Asssuu.. sempit banget,
Mbak.. berkali-kali aku njebol silit, baru kali ini sesempit ini.. Uuurrggghhhh..
Rasakno kontolku, Mbak.." Sreettt Jlebbb.. Batang penis keras itu berhasil
tertanam makin dalam di anusku. Yono diam lagi beberapa saat, menikmati jepitan
tabung pengeluaranku terhadap batang yang sudah dia susupkan ke dalamnya.
Kemudian dia mulai menggenjot lagi pelan-pelan. Tubuhku mulai merasa lebih
nyaman. Akupun hanya bisa menggelinjang dan mengeluarkan bunyi-bunyi tak jelas.
"Manteb tenan ini, Bos. Bos Yanto harus coba habis ini.." Kata Yono
pada Yanto. "Haha. Masih ada banyak waktu.. Tenang aja.." Jawab Yanto
“Gimana Mbak.. Enak to sekarang?” tanya Yono. 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 48 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-48#post-1902709670
31/36 Report wens87, Bee99, k0lt3no and 92 others “Iyahh… mendingan..,” aku
menjawab Yono. Yono pun mulai menggenjot dengan penuh semangat. Aku hanya
membalasnya dengan mengeluarkan suara-suara penuh nafsu. "Hyaahh..
Sshhhhh... oooohhh.." Makin lama genjotan Yono makin brutal seolah seperti
anak yang mengejar mainannya yang ketinggalan. "Ouuhh.. Shhh.. Ppaakkk..
Pelaannn.. " Desahku. Yono makin mengayun pinggulnya, memompa penisnya di
dalam lubang anusku. Tubuhku terasa penuh sesak. Di anusku bersarang penis
Yono, dan di vaginaku masih tersumpal penis Yanto yang walaupun masih setengah
tegang tapi karena ukurannya yang besar itu masih tetap memenuhi setiap senti
rongga vaginaku. Ayunan pinggul Yanto membuatku kembali terbuai keenakan
sehingga aku yang masih dalam fase klimaks sebelumnya ini pun didera kenikmatan
berulang. Genjotan Yono yang liar ketika tubuhku sedang di titik ini, membuatku
kembali dilanda orgasme berturut-turut. "Ahhhhhh.. kok... kok... mauu
pipisss laggiii... hahhhhh.. oooouuuuuhhhhhhhhh..." erangku. "Bilang
sama suamimu dulu Mbak. Kamu lagi dientot apanya." kata Yono.
"Ahhhh.. Shhhh.. Abbii.. Kontol Pak Yono nyodd.. auhh.. Nyodok anus
Umiihh.. Umi mau pipiiisss lagi.. Ouuuhhhhhh...." "Seerrrrrrrr...
Seerrrrrr..." Kelojotan beberapa saat, lalu akupun terjatuh lemas di dada
Yanto. Yono masih bersemangat memompa penisnya di anusku. Pantatku masih
mencoba berayun dengan sisa-sisa tenaga yang kumiliki, menyambut irama pinggul
Yono. Hingga lima menit kemudian kurasakan Yono sudah diambang klimaks juga.
"Urrrggghhh.. Sempit banget silitmu, Mbak.. Uurgghhh.. metu akuu..."
Crootttt.. croootttt.. crooottt.. semburan sperma kental kembali mengisi lubang
anusku. Yono lalu lemas menindih punggungku. Posisi kami bertiga layaknya ikan asin
yang disusun 3 lapis. Suasana hening. Hanya desahan nafas menandakan kepuasan
yang mendalam yang kualami ini. Setelah ngos-ngosan selesai, Yono lalu mencabut
kontolnya dari pantatku, menyebabkan leleran spermanya dan sperma Pak Broto
sebelumnya mengalir keluar. Yanto lalu mendorong badanku untuk telantang di
sebelahnya. Tubuhku banjir keringat, jilbab bergo yang kupakai ini semakin
acak-acakan menutupi sebagian wajahku. Dari sela-sela pantatku dan vaginaku
mengalir sperma. Walaupun kenikmatan tiada terkira yang kurasakan, ragaku remuk
redam karena kecapekan dilanda orgasme hebat berkali-kali.
Part 6d Tag:
Foursome, Anal, Jerk Off, Facial b
3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
49 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894
9/16 Arsella Hasna Hilyani b
3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
49 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894
10/16 "Oughhhh Pakkk..", desahku saat penis keras itu amblas didalam
anusku. Dengan tempo perlahan Pak Broto mulai menaik-turunkan tubuhku mengocok
penisnya didalam liang anusku dengan posisiku membelakanginya. Aku yang berada
di atas perlahan mulai menggerakkan pantatku naik turun. Genjotan pinggul Pak
Broto juga memberikan rasa nikmat didalam anusku. Ia mencium dan mencumbui
leher dan punggungku. Tangannya bermain-main dengan kedua bongkah melon di
dadaku. Pinggulku pun ikut membalas setiap hentakan demi hentakan penis Pak
Broto dari bawah. Aku seolah juga sibuk menyetubuhi Pak Broto yang juga berayun
menyambut anusku mengulek-ulek penisnya yang amat keras itu. Di samping kananku
Yono menggerakkan tanganku hingga sekarang mulai memegang penisnya, membuatku
mengocok batang penisnya. Tangan halusku ini kugerak-gerakkan mengocok penisnya
dengan tempo sedang. Urat-urat pembuluh darah di sekeliling batang penis itu
makin terlihat jelas seiring dengan kocokanku. Tanganku kadang membelai-belai
dan memijit-mijit penis gemuk itu. Yono pun tak bisa menahan erang keenakan
keluar dari mulutnya ketika sentuhan jemariku ini memanjakan kemaluannya. Di
samping kiriku Yanto menarik kepalaku hingga wajahku tepat berada di depan
penisnya. Bibirku pun langsung bermain di penis Jumbo itu. Ketika aku mencium
kepala penisnya, Yanto mengerang menahan nafas. Aku melanjutkan dengan memberi
gigitan-gigitan halus sepanjang bagian bawah batang itu. Yanto lalu mulai
menjejalkan penis jumbonya itu membelah bibir sensualku. Mulutku sekali lagi
harus memelarkan ototnya untuk menelan batang raksasa itu. Setelah kepala
penisnya berhasil masuk mulutku. Dengan kasar Yanto lalu memaju-mundurkan
penisnya dalam mulutku. Tangannya menahan kepalaku yang berbalut jilbab yang
belum lama aku pakai menggantikan jilbab sebelumnya yang sudah penuh noda
sperma. Kepalaku yang ditahannya membuatku pasrah menerima saat Yanto makin
cepat mengayun penisnya di dalam mulutku, membuatku terbatuk batuk. Aku,
seorang akhwat alim yang setiap minggunya tak pernah luput untuk taklim liqo',
saat ini sedang telanjang hanya mengenakan jilbab saja dan melayani tiga batang
keras milik yang bukan mahromku. Dengan liarnya pantatku bergoyang memanjakan
satu penis ini. Bukan di vaginaku, tapi di anusku, lubang haram yang seharusnya
tak boleh dimasuki penis, tapi apa dayaku menolak nafsu birahi membara yang
memuncak hingga ubun-ubunku ini. Sementara tangan dan mulutku juga memanjakan
dua penis lain hingga si pemiliknya merem melek keenakan. Bermula dari teror
Pak Broto sebulan yang lalu hingga kemarin aku masih setengah terpaksa
melayaninya. Tapi kali ini saat aku memberikan diriku kepada Pak Broto aku
malah ikut keenakan. Awalnya yang aku pura-pura berperan layaknya pelacur, tapi
pada akhirnya aku menikmatinya. Di mata mereka mungkin mereka kira aku
berpura-pura tapi sesungguhnya aku melayani mereka sepenuh ragaku seolah-olah
aku memang akhwat binal. Aku yang masih sah sebagai istri Mas Bagas ini, dengan
sadar dan penuh kerelaan melayani dan memanjakan ketiga lelaki itu. Ada
dorongan dari dalam diriku yang menyuruhku untuk memuaskan hasrat mereka dengan
skill yang kumiliki dengan semua lubang kemaluan tubuhku. Yang lebih parahnya
lagi aku juga menikmati ini semua. Aku menghisap penis-penis itu dengan mulutku
sampai sedalam mungkin dan menyedotnya sekencang mungkin. Aku juga menggoyang
pantatku dengan liar saat penis-penis itu bergantian mengisi dua l b k l k S d
h k hi l h k li k dil d h b Ak j di b i ik É
I à ó ç
13 b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG
- Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 49 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894
11/16 lubang kemaluanku. Sudah tak terhitung puluhan kali aku dilanda orgasme
hebat. Aku menjadi berisik karena teriakan dan desahan nikmat yang keluar dari
mulutku, tak malu lagi untuk mengeluarkan sisi liar dan binalku. Inikah jati
diriku yang sesungguhnya? "Hyaahh.. Sshhhhh... oooohhh.." desahku.
Makin lama genjotan Pak Broto di bawahku ini makin brutal. Splokk.. Splookkk..
Splookkk.. Splokk.. Splookkk.. Splookkk.. "Ouuhh.. Shhh.... "
Desahku. Pak Broto makin mengayun pinggulnya, memompa penisnya di dalam lubang
anusku. Tubuhku terasa penuh sesak. Di anusku bersarang penis penis keras Pak
Broto. Ayunan pinggul Pak Broto yang makin cepat membuatku kembali terbuai
keenakan. Pantatkupun aku goyang semakin liar. Kombinasi goyanganku dan
genjotan Pak Broto yang cepat membuatku kembali dilanda orgasme.
"Ahhhhhh... pipissssshhh..... hahhhhh.. oooouuuuuhhhhhhhhh..."
erangku menjerit. "Seerrrrrrrr... Seerrrrrr...." banyak sekali cairan
orgasmeku yang keluar. Tubuhku rasanya seperti melayang. Seluruh tulangku
rasanya lepas dari tubuhku membuatku lemas. Ini orgasmeku yang paling menguras
tenaga, karena kurasakan seolah aku tak memiliki sisa tenaga lagi. Kepalaku
terasa berat seolah ingin rasanya berbaring. Pak Broto yang berada di bawahku
tiba-tiba mengangkat pantatku, dan melepas penisnya dari anusku, lalu beranjak
bangun. Yanto kembali mendudukkanku bersimpuh. Aku yang lemas inipun pasrah
saja akan perlakuan mereka. Yono kini menyuruh tanganku menengadah di depan
wajahku seperti layaknya aku sedang berdoa. Yanto dan Yono lalu mengocok penis
mereka di depan tanganku. Crottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt..
Crooottt.. Crooottt.. Yanto dan Yono menyemburkan spermanya hampir bersamaan
memenuhi kedua telapak tanganku yang menengadah ini. Yono lalu memintaku
mengusapkan sperma di tanganku ini ke mukaku. Fantasinya sungguh gila. Aku yang
lemas karena orgasme tadi kembali melakukan apa yang dimintanya itu. Dengan secuil
tenagaku yang masih ada, tanganku yang menengadah lalu aku usapkan ke mukaku
seperti saat setelah selesai berdoa. Bedanya saat ini ada sperma yang memenuhi
tanganku. Wajahkupun kini ikutan basah lengket karena sperma. Satu mataku
bahkan tak bisa kubuka karena sperma yang kental dan lengket menutupi mata
kiriku. Hingga sebagian sperma dua orang itu menetes ke jilbab dan dadaku.
Yanto dan Yono yang melihatku kemudian terkekeh-kekeh. Aku terlalu lemas untuk
menanggapi mereka. Mataku mulai melihat kunang-kunang yang terbang
berputar-putar. BRETT. Kudengar suara seperti kain yang dirobek. Kutengokkan
kepalaku ke arah suara itu. Dan kulihat Pak Broto merobek sisi depan gamis Fani
dengan pisau. Tangan Fani masih terikat dan mulutnya masih tersumpal kain, jilbabnya
tersampir ke belakang. Beberapa saat lalu aku melupakan sahabatku itu, kini P k
B b k i F i b k d l hi kk i i b h l b
3/27/22, 11:12 PM CERBUNG - Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page
49 | Forum Semprot https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894
12/16 Pak Broto merobek gamis Fani beserta kaos dalamnya hingga menampakkan
sisi atas tubuh mulusnya. Terlihat bra hitam yang dipakai Fani, kontras dengan
warna putih kulitnya. Lalu dengan pisaunya Pak Broto memutus sisi depan bra
itu. Krekk. Kini telanjanglah badan Fani yang tanpa cela itu. Payudaranya
mengacung indah menantang gravitasi. Pikiranku makin kalut ditengah tubuhku
yang lemas kecapekan tak berdaya ini. Sebelum Pak Broto kemudian bicara,
"Tenang, Mbak Sella. Aku orang yang tepat janji. Aku nggak akan apa-apakan
sahabatmu ini. Aku cuma mau ngecrot aja di toketnya yang nggak kalah montok
dengan punyamu. Hehehe.." katanya. Mendengarnya aku sedikit lega. Walaupun
aku kasihan juga dengan Fani. Auratnya yang harusnya dijaga untuk suaminya
kelak, kini dilihat oleh Pak Broto. Yono dan Yanto pun tak bergeming melihat
perlakuan bosnya terhadap sahabatku itu. Malah ikutan melotot melihat tetek
Fani. Fani Pak Broto lalu mengocok penisnya di depan Fani. Fani yang melihat
seorang lelaki sedang mengocok penis sedekat itu mencoba berontak walaupun tak
ada arti apapun karena ikatan yang membelenggunya. Melihat tubuh Fani yang
seksi itu aku yakin tak ada lelaki yang tahan lama. Hanya sekitar lima menit
Pak Broto mengocok penisnya sebelum dia akhirnya akan klimaks. Penis coklat
gelap itu makin mengeras dan mulai berkedut kedut b 3/27/22, 11:12 PM CERBUNG -
Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48] | Page 49 | Forum Semprot
https://www.semprot.com/threads/arsella-hasna-hilyani-no-sara-update-48.1353806/page-49#post-1902711894
13/16 Report wens87, Bee99, kenpachi ryo and 87 others Aug 7 2020 . #977 itu makin mengeras
dan mulai berkedut-kedut. "Urrrgggghhh.. Bagus banget badanmu.. Lain kali
memekmu pasti tak genjot, Fann.. Urrggghhh.. Terima pejuhku nih...
Urrrggghhh..." Crott.. Crooottt.. Croootttt.. Croootttt.. Croootttt..
Croootttt.. Croootttt.. Banyak sekali semprotan Pak Broto kali ini. Mungkin
karena rangsangan image badan seksi Fani yang ada di otaknya. Semburan sperma
kental Pak Broto itu mengenai wajah Fani, jilbabnya dan kedua teteknya yang
memang jujur kuakui lebih bagus daripada punyaku. Fani kelabakan saat menerima
banyak sekali semburan sperma yang kuyakin pertama kali di hidupnya itu. Matanya
menyiratkan raut ketakutan ditengah kondisinya yang juga kelelahan karena
ikatannya itu. Akupun sedikit merasa lega karena Pak Broto tak kelewatan.
Seandainya dia mengerjai Fani lebih jauhpun tak ada yang bisa aku lakukan.
Tubuhku terlalu lemas dan capek bahkan untuk sekedar berdiri. Kunang-kunang di
pandanganku entah mengapa makin terlihat jelas. Kreakk. Kudengar pintu utama
kamar dibuka. Pandanganku makin tak jelas. Yang tergambar di mataku hanya
bayangan beberapa sosok lelaki masuk ke kamar ini. Inikah Majelis Pemuas
Syahwat kata Pak Broto itu? Para pemangsa akhwat? Oh Tuhan... Sedetik kemudian
pandangankupun menjadi gelap. ------ ------ ------
"Assalamualaikum.." Tok Tok Tok… Kreek. Aku membuka pintu depan
rumahku. Sosok yang berada di depanku ini lalu masuk ke dalam. Walau hanya
matanya yang terlihat, tapi sorot keibuan itu mungkin yang kubutuhkan saat ini.
Akupun langsung memeluk tubuhnya dan mulai menangis sesenggukan. Air mata
langsung tertumpah dari ujung kelopak mataku. "Hiks.. Hiks.. Hiks.." Tangannya
lalu perlahan mengusap-usap punggungku. Mencoba menenangkanku yang malah
membuatku makin sesenggukan. Air mataku membanjiri pipiku dan ikut membasahi
jilbab yang ia kenakan. "Sss.. Cup.. Cup.." sambil tangannya masih
lembut mengelus punggungku. "Tuhan itu Maha Baik. Dia pasti punya rencana
baik dibalik ini semua. Kadang sesaat kita perlu kecewa untuk mengerti arti
bahagia.."
No comments:
Post a Comment