Sinta – Ilmu Gaib Penakluk Sukma (Bagian 1)
Original Author: Unknown
Remake: Copyright 2010, by Mario Soares
(Istri Selingkuh, Seks dengan Siluman, Seks dengan Pria Tua)
Pada tengah malam itu Ki Dargo sedang merapalkan
mantera-mantera. Di hadapannya ada selembar kain hitam yang di atasnya
ada sebuah perapian dupa kemenyan. Di situ juga ada selembar celana
dalam dan BH milik Sinta yang tadi siang sudah habis-habisan digarap Ki Dargo.
Dukun itu bertekad untuk tak akan melepaskan ibu muda tersebut begitu saja. Ki Dargo sadar bahwa pasiennya yang satu ini
begitu cantik dan seksi, dengan payudaranya yang teramat indah serta
bentuk vaginanya yang menggairahkan. Postur tubuh perempuan itu tinggi
semampai nyaris 170 cm dengan seraut wajah yang mungil. Bola matanya
seakan-akan selalu mengundang gairah laki-laki untuk menidurinya.
Beruntunglah Rama
mempunyai seorang istri yang cantik dan menggairahkan. Jika berjalan ia
teramat merangsang dan mempesona setiap laki-laki. Ki Dargo langsung
bisa mencium keistimewaan Sinta begitu perempuan itu mendatanginya untuk
berobat.
Dengan kelicikan dan ilmu hitamnya yang tinggi,
Ki Dargo telah memperdaya ibu muda cantik itu habis-habisan siang tadi.
Disetubuhinya Sinta dengan buas di kamar prakteknya sebagai syarat
untuk mendapatkan keturunan. Padahal Rama, suaminya, sedang menungguinya
dengan setia di luar kamar.
Sehabis disebadani, perempuan itu lalu memberikan CD dan BH-nya kepada
dukun cabul itu untuk ritual mendapatkan keturunan. Sedangkan Ki Dargo
memberikan ramuan jamu yang harus diminum rutin oleh Sinta.
Maka malam itu Ki Dargo merapal ajian Pengikat Sukma dan ajian Asmara
Gama pembangkit gairah. Selain membantu Sinta segera hamil, Ki Dargo
juga bermaksud menguasai jiwa dan raga ibu muda itu dengan ilmu sakti
yang didapatnya dari bertapa di gunung Krakatau dulu.
“Hai penghuni elong-elong sejatinya perempuan!
Malam ini sukmaku akan mendatangimu untuk memberikan kenikmatan padamu.
Maka nikmatilah batang kejantanan Setan Koberku. Nikmatilah bara nafsu birahi makhluk penghuni kegelapan!”
Pada malam itu juga, istri Rama seperti merasa
ada bayangan yang menggumulinya. Kali ini dalam ilusinya dia seperti
bercumbu dengan seorang lelaki perkasa dan tangguh. Lelaki itu membuat
dirinya terasa di awang-awang dengan nafsu birahi yang membara. Lelaki
itu adalah perwujudan Setan Kober, jin jahat tingkat tinggi yang sangat
tinggi nafsu seksnya.
Batang kejantanan makhluk Krakatau itu telah
menghunjam ke dalam lubang kenikmatannya. Ibu muda cantik itu sampai
terperangah dibuatnya. Betapa besar dan panjang dirasakannya batang
kejantanan itu, seakan-akan hendak merobek vaginanya. Akan tetapi, rasa
sakit itu lalu hilang diganti oleh rasa kenikmatan yang tiada taranya.
Makhluk itu menggeram kenikmatan. Perempuan itu
mengerang juga kenikmatan seraya tangannya memegangi kepala makhluk
tersebut. Ibu muda itu terkejut bukan main.
Ketika diraba olehnya, ternyata kepala lelaki tersebut ditumbuhi
tanduk. Ketika ia membuka matanya, dilihatnya sepasang mata merah saga
mengerikan, sedang menatap dirinya dengan penuh nafsu gairah yang
membara.
Anehnya, rasa takut dan seram dalam jiwanya
seketika menghilang saat makhluk laki-laki bertanduk itu meniupi
wajahnya dengan hembusan yang lembut seraya berkata.
“Dekaplah aku, sayang. Aku akan memberikan
kenikmatan abadi alam ghaib. Kau akan merasakan betapa indahnya gelora
asmaraku yang akan kau rasakan malam ini.”
Ibu muda cantik itu pun semakin terpukau dan
terangsang oleh bisikan-bisikan gairah dari makhluk itu. Ia mengerang
saat ayunan pantat sang pejantan perkasa alam kegelapan semakin buas
menghunjami vaginanya tanpa ampun.
“Hmmmm…. yeaaaah….!” Sinta tak mampu menolak kenikmatan yang menyelimuti sekujur tubuhnya.
“Hai, manusia betinaku yang menggairahkan! Kini
dirimu telah menjadi pemuas nafsu kegelapanku. Nikmatilah kejantananku
malam ini dengan penuh gelora nafsu manusiamu…. Sekarang! sekarang!”
desak Setan Kober itu seolah tak sabar.
“Jawablah pertanyaanku, hai betina liarku.
Apakah kau bersedia jadi budak nafsuku?” kata makhluk bertanduk itu lagi
sementara kedua makhluk berbeda alam itu semakin menyatukan diri
mereka.
“Hey! Jawablah, hai betinaku yang cantik. Ayo,
cepat katakan kepada sang penguasa sukmamu!” katanya sambil terus
menggenjot Sinta yang semakin kewalahan menahan nafsunya.
Pada saat bisikan itu menggema, ibu muda cantik
itu sedang mengalami kenikmatan yang begitu dahsyatnya. Kenikmatan yang
diberikan oleh makhluk itu sampai ke ubun-ubunnya dan tak dapat
dilukiskan dengan kata-kata. Ia merasa seperti kapas yang tertiup angin,
melayang-layang di angkasa dideru nafsu. Tubuhnya sampai melengkung ke
depan bagaikan busur panah, sambil memeluk erat pundak sang perkasa
kegelapan. Ia pun berkata menuruti kata hatinya yang telah buta oleh
kenikmatan yang menderanya.
“Sang perkasa, puaskanlah aku dengan kejantananmu….! Aku adalah budak nafsumu…. selamanya!”
Entah ada
kekuatan dari mana yang mendorong Sinta berkata seperti itu. Ia
benar-benar memasrahkan dirinya sepenuhnya kepada pejantannya yang
berupa Setan Kober.
“Ayolah, sang perkasa, luluh lantakkan aku dengan keperkasaan batang kejantananmu….” desah ibu muda itu.
Saat itu ia telah mengalami beberapa kali
orgasme namun nafsu gairah bercintanya tidak pernah surut. Mungkin ini
disebabkan ramuan jamu dari Ki Dargo yang diminum olehnya.
Anehnya, suara ceracauan dan erangan ibu muda
cantik yang sedang bersetubuh dengan makhluk bertanduk itu tidak
sekalipun mengganggu tidur suaminya yang sedang berada di samping
mereka. Bahkan ia nampak semakin pulas saja saat sang istri yang sedang
disetubuhi sang pejantan kegelapan melihat ke samping ke arah sang suami
yang tergolek di dekatnya.
Itu semua karena pengaruh bau badan makhluk
lelaki bertanduk itu. Badannya mengeluarkan bau-bauan khas dengan aroma
bunga setaman teratai kegelapan yang akan membuat seorang manusia
laki-laki tertidur sangat pulas. Di saat yang sama, aroma teratai
tersebut memiliki efek yang berbeda terhadap seorang manusia perempuan,
yaitu semakin menambah gairah nafsunya untuk bercinta dengan
menggebu-gebu. Terbukti nyata efeknya pada kejadian malam itu. Sementara
suaminya, Rama, tertidur pulas, istrinya sibuk melayani nafsu sang
perkasa kegelapan dari gunung Krakatau.
Makhluk itu lalu melepaskan batang kemaluannya
yang panjang dan besar dari lubang kenikmatan sang betina binal. Sang
ibu muda cantik itu mengerang saat batang kemaluan makhluk tersebut
dicabut secara tiba-tiba. Ia merasa seperti kehilangan sesuatu yang
begitu nikmat.
“Ouuuh.. setan…!” jeritnya tertahan seperti kecewa.
“Ayo, betinaku yang cantik, sekarang
balikkanlah tubuhmu membelakangiku. Aku akan memberikan kenikmatan yang
lebih hebat lagi,” kata Setan Kober seolah memberikan penjelasan.
Tanpa diberi komando untuk kedua kalinya, Sinta
menuruti perintah tuannya dengan patuh. Ia tak ingin batang kemaluan
pejantan itu terlepas terlalu lama dari tubuhnya.
“Mari, cepatlah budak nafsuku!,” kata setan itu
seolah tak sabar menunggu budak cantiknya yang sedang membalikkan
badannya dan menumpukan badannya dengan kedua tangan dan kedua lututnya
seperti seekor anjing betina yang akan dikawini.
“Rasakanlah ini,” kata si setan tanpa basa-basi. Bless… maka masuklah batang kemaluan sang perkasa ke dalam vaginanya.
Kali ini ibu muda itu mengerang nikmat lebih
hebat lagi saat kejantanan makhluk itu menghunjamnya dari belakang.
Dengan buasnya sang makhluk bertanduk mengayunkan pantatnya maju mundur
dengan kerasnya. Mata perempuan itu terbeliak-beliak ke atas saat
menerima kenikmatan. Ceracaunya yang ngawur seperti kesetanan mulai
terdengar lagi.
“Oh, yeah, yeah…. oh, kekasihku, sang perkasa! Bawalah aku ke puncak kenikmatan bersama denganmu…. Oh, oh, ampun…. ampun…!”
Ia merasakan dinding vaginanya mulai basah dan
berdenyut-denyut karena kenikmatan. Sementara itu sang perkasa semakin
buas menghunjaminya tiada henti-henti. Dengan suara serak dan menggeram
sang perkasa bertanduk berbisik di telinga perempuan itu.
“Betina liarku yang cantik, aku akan melepaskan
air kenikmatanku dan menempatkannya di dalam rahimmu….” katanya
menandakan bahwa sebentar lagi mereka akan memulai bagian terpenting
dari ritual seks malam itu.
“Haeeerm, air kenikmatanku akan membuatmu tetap
cantik dan awet muda dan tak akan pernah tua. Juga tubuhmu akan selalu
nampak menggairahkan bagi siapa saja yang memandangmu. Mulai hari ini,
kau juga akan membuka dirimu untuk dinikmati oleh setiap lelaki yang
tergoda padamu,” kata Setan Kober merapalkan kutukannya kepada wanita
cantik itu. Setan itu telah mengutuk Sinta menjadi wanita binal haus
seks yang tak akan sungkan untuk bersetubuh dengan tiap lelaki!
Sambil terengah-engah kenikmatan karena
vaginanya terus-menerus digenjot pejantan kegelapan, Sinta berusaha
mendengarkan dengan seksama semua instruksi kekasih sekaligus tuannya
itu.
“Dengarkanlah manusia betinaku, walaupun mulai
sekarang kau akan bersetubuh dengan berbagai macam lelaki, kau tak akan
pernah puas bercinta dengan manusia lain, kecuali dengan Ki Dargo dan
aku sendiri sebagai penguasa kegelapan Mayapada ini,” lanjut setan itu.
Bagaikan dihipnotis, Sinta menanamkan semua
perkataan setan itu lekat-lekat di dalam benak bawah sadarnya. Ia yakin
sepenuhnya hanya akan mendapatkan kepuasan seks yang sejati dari Ki
Dargo dan Setan Kober pengikutnya.
“Kini tibalah saatnya kulepaskan air kenikmatanku ke dalam rahimmu yang subur ini,” kata makhluk bertanduk itu akhirnya.
Saat itu sang ibu muda cantik sudah tak dapat
bersuara lagi. Kenikmatan ragawi dirasakan begitu dahsyatnya dari ujung
kaki sampai ke ubun-ubun. Ia merasa seperti berada di
awang-awang, melayang-layang penuh kenikmatan.
Orgasme yang kesekian kalinya ini membuatnya kini
hanya samar-samar mendengar ucapan terakhir makhluk bertanduk yang
sedang menyetubuhinya dengan penuh kebuasan yang memabukkan itu. Ibu
muda cantik itu berkelojotan dengan sensasi kenikmatan yang menggila.
Makhluk bertanduk itu mulai merasakan sesuatu
akan keluar dari dalam batang kemaluannya yang besar. Hunjamannya pada
lubang kenikmatan budak nafsunya mulai tak teratur lagi, hingga akhirnya
sang perkasa mengaum, mengerang nikmat setinggi langit saat lahar
panasnya menyembur di dalam lubang kenikmatan sang betina cantik budak
setianya.
Ibu muda berparas cantik itu mencapai orgasme
yang kelima kalinya, bertepatan saat air mani sang pejantan perkasa
menyembur dengan amat derasnya. Cairan itu terasa panas, menghangatkan
rahimnya dengan penuh kenikmatan, membuat dirinya berkelojotan nikmat
dengan mata terbeliak ke atas. Kepalanya mendongak ke atas karena
rambutnya yang panjang dijambak ke belakang oleh Setan Kober. Serasa
semburan air mani makhluk itu menembus hingga ke ubun-ubunnya.
Sinta terjatuh tertelungkup telanjang bulat di
atas ranjang, tepat di samping suaminya yang masih pulas berpiyama
lengkap. Ibu muda itu tampak kecapekan dan akhirnya tertidur pulas
setelah menikmati persetubuhan paling hebat yang pernah dialaminya. Air
mani Setan Kober sedikit demi sedikit tampak meluber keluar dari lubang
vaginanya dan membentuk genangan membasahi ranjang.
Makhluk bertanduk itu tampak puas melihat hasil
kerjanya. Ia kini telah selesai menjalankan tugasnya bersekutu dengan
seorang dukun yang bernama Ki Dargo untuk memberi ibu muda cantik itu
keturunan.
Pada saat itu juga, di tempat Ki Dargo, sang
dukun baru saja selesai melepas air kenikmatannya di selembar celana
dalam milik ibu muda cantik pasiennya. Saat makhluk bertanduk itu sedang
menggumuli Sinta, Ki Dargo juga melakukan ritual dengan merapal
mantera-mantera dan bermasturbasi pada selembar celana dalam milik istri
Rama.
Dengan melumuri celana dalam Sinta dengan air
maninya, sang dukun mengirimkan ilmu pembangkit gairah kepada perempuan
yang sedang disetubuhi oleh makhluk bertanduk dari Krakatau itu.
Saat disetubuhi, perempuan itu merasakan
kadang-kadang wajah sang perkasa kegelapan berubah-ubah wujudnya. Kadang
ia merasa seperti melihat wajah Ki Dargo sedang menyetubuhi dirinya.
Kadang ia seperti melihat wajah makhluk itu berubah menjadi suaminya. Di
saat ia tengah didera oleh kenikmatan yang diberikan oleh makhluk
bertanduk itu, ia masih sempat juga berpikiran jernih walau hanya
sesaat. Memang makhluk tersebut adalah suruhan Ki Dargo untuk menggauli
dirinya agar mereka berdua bisa mendapatkan kepuasan seksual dari
dirinya.
Lengkaplah sudah, ibu muda cantik itu kini
telah menjadi budak nafsunya Ki Dargo dan makhluk bertanduk dari alam
kegelapan abadi di gunung krakatau.
Pagi harinya ia terbangun agak kesiangan.
Tubuhnya masih bugil di bawah selimut. Makhluk bertanduk itu memang
menyelimuti tubuhnya dahulu sebelum pergi meninggalkannya semalam. Tidak
dijumpainya suaminya yang telah berangkat ke kantor. Tinggallah ia
seorang diri di rumah sambil merenungkan kembali apa yang telah terjadi
malam tadi.
“Oh, apakah aku bermimpi semalam? Kalau hanya
mimpi, kenapa ini seperti benar-benar terjadi?” keluhnya membatin.
Memang dirasakan tubuhnya amat letih dan selangkangannya serasa amat
nyeri serta memar seperti kena benda yang besar sekali namun nikmatnya
serasa masih menjalari seluruh tubuh seksinya.
Lalu ia tuangkan ramuan jamu pemberian Ki Dargo
ke dalam gelas. Setelah meminum ramuan tersebut, tubuh perempuan itu
terasa mulai segar kembali dan penuh gairah kembali untuk bercinta.
Itulah hebatnya khasiat ramuan Ki Dargo si dukun sakti.
Haha hahaaaaa......lucu banget bung crittanya?
ReplyDelete